1

Gasak Kabel dan Besi, Kuli Bangunan Ditangkap di Alam Sutera

Kabel dan besi curian yang diamankan polisi.(cep)

Kabar6-Ratno (29), pantas disebut tak tahu diri. Alih-alih berterima kasih karena diberi pekerjaan, tukang bangunan itu justru nekat menggasak bahan bangunan di rumah majikannya yang sedang dibangun di Komplek Taman Sutera Riviera, Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (15/9/2016).

Aksi Ratno yang tercatat sebagai warga Desa Paku Laut, Kecamatan Margasari, Tegal itu, pertama kali diketahui oleh security komplek perumahan setempat.

Pasalnya, security  itu mendapati sebuah taksi sedang membawa muatan berat saat hendak keluar dari dalam komplek.

Kecurigaan itupun kemudian langsung dilaporkan kepada anggota patroli Polsek Serpong yang kebetulan sedang berada tak jauh dari komplek tersebut.

Bersama pihak keamanan setempat, petugas kemudian melakukan pemeriksaan terhadap bagasi taksi mencurigakan itu. Dan, didapati  15 gulung kabel listrik baru dan besi.

Saat ditanyai asal usul kabel dan besi tersebut, penumpang taksi yang mengaku bernama Ratno tak bisa menjawab. Alhasil, Ratno dan barang bukti pun kemudian diamankan ke Mapolsek Serpong.**Baca juga: Pria Gaek yang Tewas Bugil di Tangsel Diduga Usai Berhubungan Intim.

Saat diinterogasi, Ratno akhirnya mengaku jika barang itu adalah hasil curian di rumah Bambang Prayatno yang sedang di bangun.**Baca juga: Judi Pakong Marak di Tangerang, Polisi Belum “Jamah” Bandarnya?.

“Pelaku adalah kuli bangunan yang bekerja di rumah yang baru di bangun tersebut” kata Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri.(yud/cep)

**Baca juga: Di Tangsel, BPOM Banten Juga Gerebek Gudang Makanan Bayi Ilegal.




Judi Pakong Marak di Tangerang, Polisi Belum “Jamah” Bandarnya?

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ternyata, aktivitas perjudian jenis Toto Gelap alias Togel dengan merek Pakong masih marak dan “menggerogoti” ekonomi masyarakat kecil di Tangerang.

Fakta itu terkuak manakala jajaran petugas Polres Kota (Polresta) Tangerang mengungkap kasus perjudian jenis pakong di sejumlah lokasi di Kabupaten Tangerang.

Dari pengungkapan kasus tersebut, petugas mengamankan empat orang diduga pengedar togel, masing-masing berisial D (35), H (35), M (44) dan MM (40). Keempatnya diringkus di lokasi berbeda di Kabupaten Tangerang.

Selain mengamankan pelaku, petugas juga menyita barang bukti berupa buku rekapan pembelian togel serta uang tunai sebesar Rp683 ribu, hasil penjualan togel.

“Para pelaku kami tangkap setelah kami mendapatkan laporan dari warga yang resah atas maraknya perjudian di kampung tersebut,” kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Komisaris Gunarko kepada Kabar6.com, Kamis (15/9/2016).**Baca juga: Polda Banten dan BPOM “Gerebek” Home Industri Tahu di Tangerang.

Ya, perjudian jenis Pakong di wilayah Tangerang Raya memang cukup meresahkan warga. Apalagi, saat ini aktivitas transaksi judi jenis ini cukup lewat telepon seluler.**Baca juga: Pasar Segitiga Balaraja Akan Dibenahi.

Tak hanya itu, bos besar judi Pakong di wilayah Tangerang yang diketahui berinisial RG, hingga saat ini masih menghirup udara bebas.**Baca juga: Sinarmas Land Salurkan 179 Hewan Kurban .

“Sampai saat ini RG belum terjamah. Dia merupakan pemain lama yang masih tinggal di Kota Tangerang,” kata salah satu mantan anak buah RG yang saat ini memilih untuk berwiraswata.(alby)




Sinarmas Land Salurkan 179 Hewan Kurban

Sinarmas Land bagikan hewan kurban.(yud)

Kabar6-Sinar Mas Land melalui PT. Bumi Serpong Damai Tbk menyalurkan hewan kurban dalam pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah.

Sedianya, ada sebanyak 179 hewan kurban, terdiri dari 172 ekor kambing dan tujuh ekor sapi yang disalurkan kepada masyarakat melalui berbagai lembaga dan organisasi.

Head of CSR Sinar Mas Land, Idham Muchlis mengatakan, ratusan hewan kurban itu disalurkan melalui Masjid, Mushala, Yayasan Yatim Piatu, LSM, Organisasi Kemasyarakatan dan Kepemudaan.

“Sedianya, penyaluran hewan kurban tersebut tersebar di banyak wilayah, seperti DKI Jakarta, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kabupaten Tangerang,” ujar Idham Muchlis, Kamis (15/9/2016).

Menurutnya, penyaluran hewan kurban itu merupakan kegiatan rutin setiap tahun, dan menjadi bentuk kepedulian sekaligus tanggungjawab sosial perusahaan kepada masyarakat.

“Kami berharap, apa yang kami lakukan ini dapat bermanfaat dan menjadi salah satu saluran dalam membangun komunikasi antara perusahaan dan masyarakat,” ujarnya.**Baca juga: Butuh Peran Pemerintah Atasi Kekerasan Anak.

Menurutnya, penyaluran hewan kurban tersebut sekaligus menjadi tradisi perusahaan. Tujuannya agar masyarakat dapat merasakan kebahagiaan Hari Raya Idul Adha.**Baca juga: Pasar Segitiga Balaraja Akan Dibenahi.

“Harapan kita seluruh masyarakat muslim untuk bersukacita merayakan hari kurban ini,” ujarnya.‎(yud)




Pasar Segitiga Balaraja Akan Dibenahi

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar saat meninjau Pasar Balaraja.(hms)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melakukan pertemuan dengan pedagang Pasar Segitiga Balaraja. Hal ini dilakukan terkait rencana penataan terhadap Pasar Segitiga Balaraja.

Bupati Tangerang A Zaki Iskandar mengatakan kunjungannya ke Pasar Balaraja dalam rangka mendengarkan aspirasi para pedagang terlebih dahulu.**Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Lobster Ilegal di Dadap.

Tetapi menurutnya yang paling penting adalah pemerintah akan melakukan pengecekan terhadap kondisi bangunan dan kelayakan fisik konstruksi pasar Balaraja apakah masih memungkinkan apa tidak untuk ditempati.**Baca juga: Polda Banten dan BPOM “Gerebek” Home Industri Tahu di Tangerang.

“Masalah bagaimana ke depannya kita lihat lagi nanti kita bicarakan dengan pengembang dan juga para pedagang. Untuk target pembangunannya pertama kita akan cek dulu konstruksi yang sudah ada, apakah bangunan ini layak apa tidak untuk di tempati, ungkap Zaki menjelaskan, Kamis (15/9/2016).**Baca juga: Entri Data e-KTP di Kecamatan Kelapa Dua Terkendala Jaringan.

Paidi salah satu penjual pakaian di Pasar Segitiga Balaraja mengatakan para pedagang ingin Pasar Segitiga Balaraja direhab dan ditata.**Baca juga: Kasus Kekerasan Anak di Banten Tinggi.

“Pasar jangan ditutup saat direhab. Kami kan butuh modal untuk pindah kios nanti,” tandasnya.(hms)




Entri Data e-KTP di Kecamatan Kelapa Dua Terkendala Jaringan

Camat Kelapa Dua, Yayat Rohiman.(bbs)

Kabar6-Proses perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dikeluhkan setiap kantor Kecamatan di wilayah Kabupaten Tangerang.

Hal tersebut lantaran, sulitnya memasukan data penduduk dari kecamatan ke Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tangerang.

Salah satunya seperti yang dialami Kecamatan Kelapa Dua yang harus mengerjakan perekaman e-KTP hingga larut malam.

Camat Kelapa Dua, Yayat Rohiman mengatakan pihaknya mengaku kesulitan entri data data e-KTP ke Disdukcapil Kabupaten Tangerang.**Baca juga: Polda Banten dan BPOM “Gerebek” Home Industri Tahu di Tangerang.

“Ya, kita mengerjakan perekaman e-KTP hingga pukul 9 malam. Hal itu karena sering ada kendala jaringan. Kami sulit memasukan data penduduk ke Disdukcapil. Selain itu, tentunya untuk mengejar target penyelesaian e-KTP hingga akhir September 2016,” ungkap Camat Kelapa Dua, Yayat Rohiman, Kamis (15/9/2016).**Baca juga: Di Tangsel, BPOM Banten Juga Gerebek Gudang Makanan Bayi Ilegal.

Terkait penyelesaian perekaman e-KTP hingga akhir September 2016, pihak Kecamatan Kelapa Dua pun terus melakukan imbauan.**Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Lobster Ilegal di Dadap.

“Imbauan terus kita lakukan, supaya bisa memenuhi target perekaman e-KTP dan untuk jaringan ini diharapkan bisa membaik supaya kami mudah memasukan data penduduknya,” tambahnya.(shy)

**Baca juga: Pria Gaek yang Tewas Bugil di Tangsel Diduga Usai Berhubungan Intim.




Pria Gaek yang Tewas Bugil di Tangsel Diduga Usai Berhubungan Intim

Jasad pria tua yang ditemukan tewas bugil di Tangsel.(cep)

Kabar6-Pria gaek yang ditemukan tewas dalam mkondisi telanjang di Kampung Babakan Kelapa Dua, RT 02/03, Kelurahan Babakan, Kecamatan  Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diduga usai berhubungan intim.

Sedianya, pria nahas itu diketahui bernama Rais (64), warga Cimanggis, RT 03/02, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel.

“Tidak tertutup kemungkinan pria itu tewas usai melakukan hubungan intim dengan wanita penghuni rumah kontrakan tempat jasad korban ditemukan,” ujar Kepala Polres Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Ayi Supardan, Kamis (15/9/2016).

Namun demikian, Kapolres belum bisa memastikan apakah penyebab kematian korban akibat mengonsumsi obat kuat atau bukan.

Begitupun saat ditanya apakah rumah kontrakan dimaksud tempat prostitusi atau bukan, Kapolres juga masih belum bisa memastikan.**Baca juga: Polda Banten dan BPOM “Gerebek” Home Industri Tahu di Tangerang.

“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan,” ujar Kapolres lagi.**Baca juga: Di Tangsel, BPOM Banten Juga Gerebek Gudang Makanan Bayi Illegal.

Diketahui, korban ditemukan tewas dalam kondisi telanjang di Kampung Babakan Kelapa Dua, RT 02/03, Kelurahan Babakan, Kecamatan  Setu, Kota Tangsel.**Baca juga: Tragis, Pria Tua Tewas Telanjang di Tangerang.

Saat ditemukan, jasad korban sudah dalam posisi terlungkup tanpa busana, serta dua telapak kakinya membiru.(cep)

**Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Lobster Ilegal di Dadap.




Di Tangsel, BPOM Banten Juga Gerebek Gudang Makanan Bayi Ilegal

Gudang makanan bayi yang digerebek BPOM Banten.(yud)

Kabar6-Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten menggerebek sebuah pergudangan di Taman Tekno Blok L2 Nomor 35, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Di lokasi itu, dijual makanan bayi untuk pendamping air susu ibu yang tidak memenuhi standar kesehatan.

“Sudah dua bulan tim kami melakukan penyelidikan kemari,”‎ kata Ketua BPOM Banten, Muhammad Kashuri kepada wartawan di lokasi perkara, Kamis (15/9/2016).**Baca juga: Tragis, Pria Tua Tewas Telanjang di Tangerang.

Selain tidak memenuhi standar kesehatan, terangnya, makanan bayi bermerk Bebiluck tersebut juga tidak mengantongi izin legal produksi. Peredarannya disinyalir sudah meluas hingga keluar wilayah Provinsi Banten.**Baca juga: Waspada Virus Zika, Ratusan Lavitrap Dipasang di Bandara Soetta.

“Produk ini sistem pemasarannya sec‎ara online. Harganya dikisaran Rp100 ribu lebih,” terang Kashuri.**Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Lobster Ilegal di Dadap.

Ia menegaskan, seluruh produk puding susu aneka rasa i‎ni akan langsung disita oleh pihaknya. Standar keamanan dalam kandung Bebiluck melebih ambang batas wajar.**Baca juga: Polda Banten dan BPOM “Gerebek” Home Industri Tahu di Tangerang.

Kepastian tersebut diketahu dari hasil uji laboratorium yang telah dilakukan.‎ “Kalau makanan bayi itu ada standarnya. Seperti ekoli dan kolioarm‎, karena bayi sangat rentan terhadap kuman-kuman,” tegas Kashuri.(yud)




Polda Banten dan BPOM “Gerebek” Home Industri Tahu di Tangerang

Home industri tahu yang digerebek petugas.(shy)

Kabar6-Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten, kembali menggerebek sebuah rumah pembuatan tahu Sumber Rezeki di Desa Karang Harja, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Informasi yang didapat, penggerebekan dipimpin oleh Kasubdit I Indag Polda Banten, AKBP Dani Arianto, menyusul adanya dugaan bila rumah produksi tahu itu menggunakan bahan tambahan pangan (BTP) yang dilarang, berupa peroxid (kaporit).

Kepala Unit Reskrim Polsek Cisoka, Ipda Dedi Ruswandi yang dikonfirmasi membenarkan adanya penggerebekan home industri tahu tersebut.**Baca juga: Tragis, Pria Tua Tewas Telanjang di Tangerang.

“Betul sekali, ada penggerebekan oleh Polda dan BPOM Banten. Kami dari Polsek Cisoka hanya melakukan pendataan saja. Selebihnya kewenangan Polda dan BPOM,” ungkapnya saat dihubungi kabar6.com, Kamis (15/9/2016).**Baca juga: Waspada Virus Zika, Ratusan Lavitrap Dipasang di Bandara Soetta.

Kendati demikian, pantauan dilokasi rumah pembuatan tahu tersebut tak diberikan garis kuning bahkan, karyawan tempat pembuatan tahu tersebut masih beraktifitas seperti biasa.**Baca juga: Polisi Gerebek Gudang Lobster Ilegal di Dadap.

Sejumlah karyawan pun nampak masih memproduksi tahu yang diduga menggunakan kaporit tersebut.(shy)




Polisi Gerebek Gudang Lobster Ilegal di Dadap

Penggerebekan gudang lobster ilegal.(shy)

Kabar6-Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya menggerebek subuah gudang yang disulap menjadi lokasi ternak lobster ilegal dikawasan Pergudangan Pantai Indah Dadap, di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis (15/9/2016).

Dari lokasi penggerebekan, petugas berhasil menyita lebih dari 700 ekor lobster ilegal serta beragam alat pompoa air yang digunakan untuk pembibitan lobster.

Tak hanya itu, petugas juga turut mengamankan pemilik gudang dalam naungan PT JMI, yaitu WCM alias Jimmy dan Ruswini.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Muhammad Fadil Imran mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal diketahui bila gudang peternakan lobster tersebut sudah beroperasi selama setahun.

Sedangkan bibit lobster hasil peternakan itu akan diekspor ke sejumlah negara pemesan. “Saat ini, kita masih memeriksa Jimmy selaku komisaris PT JMI,” ujarnya.**Baca juga: Tragis, Pria Tua Tewas Telanjang di Tangerang.

Atas perbuatannya, Jimmy dan Ruswini terancam dijerat Undang-undang nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan, pasal 51 ayat 1, bahwa eksportir dilarang mengekspor barang yang dilarang untuk diekspor. Diaman ancaman hukumannya 5 tahun penjara atau denda Rp5 miliar.**Baca juga: Waspada Virus Zika, Ratusan Lavitrap Dipasang di Bandara Soetta.

Sedangkan pada Pasal 16 dan Pasal 88 Undang-undang No.31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, juga ada ancaman hukuman kurungan maksimal 6 tahun atau denda Rp500 miliar.**Baca juga: DAU Molor, Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Tangerang Terganggu.

“Barang bukti berupa lobster yang masih hidup ini, akan kami lepas ke Sukabumi pada Jumat 16 September 2016 besok. Sedangkan tersangka prosesnya telah diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum Kejari Tangerang,” tutupnya.(bad/shy)




DAU Molor, Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Tangerang Terganggu

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.(bbs)

Kabar6-Tertundanya pencairan Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Tangerang sebesar Rp214 miliar mengakibatkan, pembangunan sejumlah infrastruktur di wilayah Kabupaten Tangerang terhambat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terpaksa mengurangi pagu anggaran kegiatan pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (RAPBD).

“Memang DAU Kabupaten Tangerang ditunda hingga Desember 2016. Seharusnya cair September 2016. Hal ini pun, membuat Pemerintah Daerah (Pemda) harus mengutamakan dana untuk mengatasi defisit keuangan daerah. Dan hal itu semua, sudah bisa diatasi dengan adanya program pembangunan daerah di anggaran perubahan yang terpaksa ditunda hingga 2017,” ungkap Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Kamis (15/9/2016).

Gaji para Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Tangerang yang turut terancam tertunda. Namun, Zaki memastikan hal tersebut tak perlu dikhawatirkan.

“Kalau untuk gaji PNS tidak akan tertunda karena, bisa tertutupi dengan pemasukan PAD (Pendapatan Asli Daerah-red) yang cukup besar ditahun ini termasuk dari sektor PBB-P2,” ujarnya.

Zaki mengatakan, penundaan pembangunan infrastruktur tersebut merupakan kegiatan fisik yang secara waktu tak mampu dikerjakan pada akhir tahun 2016.**Baca juga: Tragis, Pria Tua Tewas Telanjang di Tangerang.

“Lebih kepada kegiatan fisik yang kita tunda seperti, pembangunan jalan dan jembatan, saluran drainase, pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan. Selebihnya merupakan dana hibah dan sosial,” ujarnya.**Baca juga: Polwan di Tangerang Sebar Mawar Merah Untuk Pemotor.

Untuk itu, tertundanya DAU membuat penanganan sektor pajak akan ditingkatkan.**Baca juga: Waspada Virus Zika, Ratusan Lavitrap Dipasang di Bandara Soetta.

“Tentunya, penanganan sektor pajak akan ditingkatkan untuk mendongkrak PAD,” tambahnya.(shy)