Polsek Balaraja Gerebek Toko Parfum Miliki 1.010 Butir Pil Excimer

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Ribuan butir diduga obat penenang atau Excimer, diamankan petugas Polsek Balaraja dari sebuah toko parfum di Kampung Gembong Jatake, RT 01/02, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Kamis (3/11/2016).

Informasi yang dihimpun kabar6.com, setidaknya ada 1.010 butir pil Excimer yang diamankan polisi dari toko parfum tersebut.

Obat terlarang yang kini tengah digandrungi kalangan pelajar itu, sedianya disembunyikan dalam sepatu di toko tersebut.

“Obat itu memang sengaja diisembunyikan pemilik toko, dan dua pegawainya,” ungkap Kapolsek Balaraja Kompol Wiwin Setiawan.

Selain obat terlarang, dari lokasi petugas juga mengamankan MN (35) selaku pemilik toko, dan dua pegawainya, masing-masing MN (35), T (28) dan W (25).**Baca juga: Jelang Pilgub, 817.401 Warga di Banten Belum Punya e-KTP.

Kompol Wiwin menjelaskan, bahwa pil Excimer sendiri merupakan kategori obat keras golongan anti psikotik yang berfungsi mengurangi gejala psikotik atau gangguan jiwa.

“Jika digunakan tanpa anjuran dokter, efeknya bisa memabukkan,” kata Wiwin.**Baca juga: Hanya Sedikit Tempat Hiburan di Tangsel Laporkan Jumlah Pekerjanya.

Ditanya soal dugaan penjualan pelaku, Wiwin mengaku saat ini pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut, guna mengungkap jaringan peredarannya.**Baca juga: Disnaker Banten Siapkan 11 Ribu Loker di Job Fair 2016.

“Ketiga pelaku masih diperiksa, semoga bisa terbongkar peredarannya,” tutup Wiwin.**Baca juga: Sedih, Sejoli Ini Terpaksa Menikah di Polresta Tangerang.

Atas perbuatannya ketiga pelaku dijerat dengan Undang-Undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 dengan kurungan 15 tahun penjara.(agm)




Sedih, Sejoli Ini Terpaksa Menikah di Polresta Tangerang

Sejoli S dan R menikah di Polresta Tangerang.(agm)

Kabar6-Sepasang kekasih, S (22) dan R (21), terpaksa melangsungkan pernikahan di Satuan Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polres Kota (Polresta) Tangerang, Kamis (3/11/2016).

Pasalnya, S (22) kini berstatus sebagai tahanan Polresta Tangerang, karena tersandung kasus penadahan barang curian.

Ya, akad nikah penuh haru itu berlangsung di ruang Kasat Tahti Polresta Tangerang, dipimpin oleh seorang penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sukamuly‎a.

“Pernikahan ini dilakukan melihat dari sisi kemanusian. Meskipun S kini berstatus sebagai tahanan kasus penadah barang curian, namun prosesi ijab kabul tetap berlangsung khidmat,” ujar Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Gunarko.**Baca juga: Tiba di Merak, Ratusan Warga Sumatera Siap Demo Ahok.

Usai menjalani prosesi pernikahan, S pun harus kembali berpisah dari sang istri. Pasalnya S harus kembali measuk ke jeruji besi, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.**Baca juga: Jelang Pilgub, 817.401 Warga di Banten Belum Punya e-KTP.

“Pernikahan S dan R menjadi bukti, bahwa status tahanan tak mengahalangi hak seseorang untuk tetap bisa melangsungkan pernikahan. Kami berharap, pernikahan ini bisa menjadi penyemangat hidup S, agar tidak melakukan tindakan pidana,” ujar Kompol Gunarko lagi.**Baca juga: Disnaker Banten Siapkan 11 Ribu Loker di Job Fair 2016.

Diketahui, S sedianya mendekam di sel tahanan sejak ditangkap Polresta Tangerang pada 10 Oktober 2016 lalu. Dia terjerat pasal 480 KUHP, karena menampung barang hasil kejahatan.(agm)




Hanya Sedikit Tempat Hiburan di Tangsel Laporkan Jumlah Pekerjanya

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Tak sedikit usaha hiburan yang beroperasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang dinilai kurang mengindahkan peraturan ketenagakerjan. Padahal, tempat usaha itu banyak yang mempekerjakan wanita.

Hal itu setidaknya diakui oleh Kepala Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangsel, Purnama Wijaya.

Sedianya, indikasi pelanggaran itu didominasi oleh pengusaha tempat hiburan jenis  karaoke, juga panti pijat dan spa.

“Tempa usaha itu banyak mempekerjakan wanita dari luar daerah Tangsel. Dan, selama ini pekerja itu seakan berstatus ilegal. Karena tidak ada laporan ke kita,” ujar Purnama.

Menurutnya, dari sekian banyak tempat usaha Karaoke, pijat dan spa yang beroperasi, paling hanya sebagian kecil yang melaporkan pekerjanya.**Baca juga: Satpol PP Bakal Panggil Pengelola Pijat di Tangsel.

Padahal, lanjut Wijaya, seluruh perempuan yang bekerja hingga lewat pukul 22:00 WIB, baik pada sektor kesehatan, hiburan atau pariwisata, juga harus memiliki izin.**Baca juga: Pijat Plus-plus di Tangsel Diduga “Koordinasi” dengan Satpol PP.

“Saya juga heran, kenapa banyak yang tidak melapor. Apa mungkin karena usaha mereka di duga tempat prostitusi terselubung, makanya jadi takut,” tuturnya.**Baca juga: Waduh…! Panti Pijat Plus-plus Merebak Dekat Gedung DPRD Tangsel.

Padahal, lanjut Purnama lagi, banyak pengusaha yang kena sangsi pada saat digelarnya kegiatan razia. “Karena mereka tidak ada surat laporan jumlah pekerja perempuan dan apa jenis pekerjaannya,” terangnya.(cep)




LKS IPA Ditarik, Begini Keluhan Murid SD di Tangsel

Buku LKS IPA Kelas V SD yang ditarik.(yud)

Kabar6-Penarikan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) mata pelajaran IPA berkonten “narkoba” oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya juga membawa dampak bagi kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah.

Kini, kegiatan belajar para murid kelas V SD di sejumlah sekolah di Tangsel, harus ekstra mencatat keterangan yang disampaikan guru.

Setidaknya, hal itu diakui Nadya, siswi kelas V SDN 07 Jombang, Tangsel. “Iya, sekarang harus nyatet apa yang diterangkan guru. Beda waktu kemarin, kan tinggal isi buku LKS saja,” ujar Nadia, Kamis (3/11/2016).**Baca juga: Airin Larang Sekolah di Tangsel Adakan Buku LKS.

Nadya pun berharap, agar secepatnya ada pengganti dari buku LKS yang telah ditarik tersebut. Itu demi kelancaran belajarnya.**Baca juga: LKS Narkoba, DPRD Bakal Panggil Dindik Tangsel.

Sementara, Kepsek SDN 07 Jombang, Farida Heriani, membenarkan adanya keluhan sejumlah anak didik terkait ketiadaan buku LKS pengganti untuk mata pelajaran IPA tersebut.**Baca juga: LKS IPA Berkonten “Narkoba” Masih Beredar Di Tangsel.

“Sekarang para guru hanya mengandalkan materi dari internet. Kita juga kebingungan dengan kondisi ini, karena dalam waktu dekat akan ada ujian semester,” ujar Farida lagi.(Fbi/rani)




Pabrik Coklat di Karawaci Juga Terbakar

Petugas Damkar menerobos Pabrik Cokelat mencari titik api.(bad)

Kabar6-Pabrik Coklat di Jalan Raya Moh Toha, Kilometer 3 Galeong, Kelurahan Margasari, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, ludes dilalap si jago merah, Kamis (3/11/2016).

Berutung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang diduga terjadi akibat korsleting arus listrik tersebut.

“Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat hubungan pendek arus listrik,” ungkap Darda Karim, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang.

Darda juga tak menampik, bila pihaknya sempat kesulitan dalam memadamkan lidah api dalam kebakaran tersebut.**Baca juga: Tiba di Merak, Ratusan Warga Sumatera Siap Demo Ahok .

“Banyaknya bahan material yang mudah terbakar, membuat kobaran api cepat membesar dan merobohkan sebagian dari bangunan pabrik,” ujarnya.**Baca juga: Besok, 1.000 FPI Kabupaten Tangerang Ikut Demo Ahok.

Petugas baru berhasil menjinakan api, dua jam setelah lima unit armada Damkar diterjunkan ke lokasi.**Baca juga: Rumah Terbakar, Warga Gerendeng Panik.

Akibat amuk si jago merah tersebut, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.(bad)




Tim Penilai GSI Datangi Kecamatan Tangerang

Tim GSI foto bersama di Kecamatan Tangerang.(tia)

Kabar6-Tim Penilai Gerakan Sayang Ibu (GSI) tingkat Provinsi Banten, bertandang ke Kecamatan Tangerang, Kamis (3/11/2016).

Sedianya, kedatangan tim dari Banten ini untuk memberikan penilaian dalam lomba Kecamatan Sayang Ibu (KSI).

Ketua Tim Penilaian GSI, Evi Sophia, mengatakan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Banten yang cukup tinggi. Makanya, lanjut Evi, dibutuhkan upaya serius dalam menangani problem tersebut.

“Salah satu upaya menekan AKI dan AKB di Banten adalah dengan menggelar lomba GSI, yang terdiri dari tiga bidang, yaitu lomba KSI, Perusahaan Pembina Tenaga Kerja Perempuan, dan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Anak,” ujar Eva menjelaskan.

Sedianya, indikator penilaian lomba KSI tersebut, meliputi tingkat cepat tanggap di kecamatan dalam memberi pelayanan bagi ibu hamil dan melahirkan, seperti pendampingan ibu hamil sampai melahirkan, peran serta masyarakat seperti donor darah, dan menyediakan Ambulance Desa.

Adapun indikator penilaian untuk Perusahaan Pembina Tenaga Kerja Perempuan, terkait adanya kebijakan yang melindungi hak-hak perempuan, seperti memberikan masa cuti bagi ibu melahirkan.**Baca juga: Rumah Terbakar, Warga Gerendeng Panik.

Sedangkan indikator Rumah Sakit Sayang Ibu dan Anak adalah, penyediaan fasilitas pendukung, seperti ruang laktasi untuk menyusui, quick response dalam pelayanan.**Baca juga: Demo Ahok, Warga Kota Tangerang Diajak Jaga Persatuan.

Sementara, Camat Tangerang, Agus Hendra mengatakan, bila wilayahnya sudah memenuhi beberapa indikator KSI.**Baca juga: Besok, Polrestro Tangerang Kawal Pendemo Sampai Jakarta.

“Kami akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi ibu dan perempuan,” tegas Agus Hendra, Camat Tangerang.(tia)




Rumah Terbakar, Warga Gerendeng Panik

Rumah warga yang terbakar di Gerendeng.(bad)

Kabar6-Sebuah rumah warga di Jalan Sasmita, Kelurahan Gerendeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, ludes terbakar, Kamis (3/11/2016).

Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namund emikian, kobaran api yang membesar tak urung membuat warga disekitar lokasi sempat panik.

Tanpa dikomando, warga bahu-membahu berupaya memadamkan api dengan air selokan disekitar lokasi.

Apih, warga sekitar mengatakan, rumah yang terbakar adalah milik Abdul Hadi. “Kita baru tahu, saat asap hitam sudah membumbung ke angkasa,” ujar Apih.**Baca juga: Pria Ini Gandir di Kamar Mandi Teman Wanitanya di Serpong.
 
Kebakaran diduga akibat pemilik rumah lupa mematikan kompor dengan tabung gas 12 KG saat meninggalkan rumah.**Baca juga: Besok, Polrestro Tangerang Kawal Pendemo Sampai Jakarta.

Lidah api baru berhasil dijinakkan satu jam setelah dua unit armada Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang  diterjunkan ke lokasi.**Baca juga: Demo Ahok, Warga Kota Tangerang Diajak Jaga Persatuan.

Meski demikian, seisi rumah terlanjur habis terbakar. Pemilik rumah pun shock atas kejadian itu.(bad/fbi/tia/agm)




Demo Ahok, Warga Kota Tangerang Diajak Jaga Persatuan

Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi.(bbs)

Kabar6-Massa pengunjuk rasa yang hendak bertolak dari dari Kota Tangerang menuju Jakarta, diimbau tidak mengganggu ketertiban umum.

Hal ini disampaikan Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi, jelang aksi unjuk rasa berbagai Ormas Islam ke Jakarta, pada Jumat 4 November 2016 besok.

“Jangan mudah terprovokasi dengan isu negatif yang beredar. Mari kedepankan berfikir dengan kepala dingin. Setiap agama mengajarkan kita untuk hidup damai,” ujar politisi asal PDI Perjuangan itu, Kamis (3/11/2016).**Baca juga: Pria Ini Gandir di Kamar Mandi Teman Wanitanya di Serpong.

Suparmi juga mengajak seluruh warga di Kota Tangerang bersatu, agar tidak terjadi perpecahan seperti tahun 1998 silam.**Baca juga: Besok, 1.000 FPI Kabupaten Tangerang Ikut Demo Ahok.

“Setiap orang punya hak untuk menyampaikan aspirasi, namun sampaikanlah dengan santun, tidak anarki, dan tidak mengganggu kepentingan umum,” ujarnya.**Baca juga: Besok, Polrestro Tangerang Kawal Pendemo Sampai Jakarta.

Sedianya, aksi damai besok akan diikuti oleh berbagai Ormas Islam, pascadugaan penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok.(tia)




Besok, Polrestro Tangerang Kawal Pendemo Sampai Jakarta

Kapolrestro Tangerang, Kombes Irman Sugema.(ist)

Kabar6-Polres Metro Tangerang rencananya bakal mengawal para pengunjuk rasa yang akan berangkat ke Jakarta, Jumat (4/11/2016) besok.

Sedianya, aksi demo besar-besaran dilakukan berbagai Ormas Islam, pascadugaan penistaan agama yang melibatkan oleh Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Irman Sugema, mengatakan pihaknya akan melakukan pengamanan ketat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Kota Tangerang.

“Kami terus melaksakan rapat koordinasi dengan tiga pilar, yaitu tentara, kepolisian, dan pemerintah daerah serta berkoordinasi dengan pihak-pihak yang akan ikut dalam unjuk rasa besok,” terang Irman, Kamis (3/11/2016).**Baca juga: Pria Ini Gandir di Kamar Mandi Teman Wanitanya di Serpong.

Irman juga menambahkan, pihaknya akan melakukan pengawalan terhadap masyarakat Kota Tangerang yang akan melakukan unjuk rasa.**Baca juga: Besok, 1.000 FPI Kabupaten Tangerang Ikut Demo Ahok.

“Bagi yang akan ikut unjuk rasa, kami akan upayakan pengawalan sampai tempat tujuan agar aspirasi masyarakat dapat disampaikan dengan baik. Perjalanan kondusif dan menghindari pihak-pihak yang memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan hal-hal yang tidak baik,” paparnya.(tia)




Pria Ini Gandir di Kamar Mandi Teman Wanitanya di Serpong

Pria yang ditemukan gandir di Serpong.(cep)

Kabar6-Seorang pria bernama ditemukan tewas gantung diri Anjas Ariyanto (25), ditemukan tewas gantung diri (gandir) dalam kamar mandi rumah kontrakan di Kampung Setu, RT 01/01, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (3/11/2016).

Sedianya, rumah kontrakan milik warga bernama Warsih tersebut, dihuni oleh pengontrak bernama Sumiyati (24).

Kasubag Humas Polres Tangsel, AKP Mansuri mengatakan, jasad tergantung korban pertama kali deketahui oleh Sumiyati, penghuni rumah kontrakan itu.

“Keterangan Sumiyati, pria bernama Anjas itu adalah temannya. Anjas datang bertandang dan pada Rabu (2/11/2016) malam pukul 21.00 WIB. Dia kemudian tertidur di ruang tengah kontrakan,” ujar Mansuri.

Pada Kamis sekitar pukul 04.00 WIB, korban masuk kamar mandi dan tak kunjung keluar. Sumiyati yang curiga kemudian memeriksa. Ternyata Anjas sudah dalam kondisi tergantung di plafon kamar mandi.

“Sumiyati yang kaget kemudian membuka tali yang menjerat leher korban. Namun, saat itu korban sudah tak bernyawa lagi,” ujar Mansuri.**Baca juga: Besok, 1.000 FPI Kabupaten Tangerang Ikut Demo Ahok.

Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke pihak Kepolisian Tangsel. Petugas yang datang ke lokasi kemudian mengevakuasi jenazah korban ke RSU Tangerang.**Baca juga: Bobol Toko Sembako, Pemuda Ini Ditangkap Polsek Cisauk .

“Pada leher korban ditemukan luka membiru di leher bekas jeratan tali, anus mengeluarkan kotoran, alat kelamin mengelurkan sperma, dan tidak ada luka bekas penganiayaan di tubuhnya,” ujar Mansuri.(yud/cep)