Warga Total Persada Keluhkan Ketiadaan Posko Kesehatan

Gedung GOR yang dijadikan lokasi pengungsian warga korban banjir.(tia)

Kabar6-Ratusan warga korban banjir di Perumahan Total Persada, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, mengeluhkan masih belum maksimalnya bantuan dari pemerintah setempat.

“Sampai saat ini, bantuan baru makanan dan minuman. Padahal kami juga membutuhkan obat-obatan, selimut, peralatan mandi serta popok bayi,” keluh Ratna, salah seorang warga Total Persada, Senin (14/11/2016).**Baca juga: Banjir Satu Meter Rendam Perumahan Regency Tangerang.

Ratna yang memiliki anak bayi ini menyebut, masih belum adanya Posko Kesehatan dilokasi, membuat mereka menjadi semakin merasa sulit.**Baca juga: Banjir, KBM di SMPN 3 Pasar Kemis Diliburkan.

Itu mengingat tidak adanya warung yang buka, karena banjir. Padahal, bayi yang turut dievakuasi ke Gedung Olah Raga (GOR) yang menjadi titik pengungsian, kini mulai menderita gatal-gatal dan masuk angin.**Baca juga: Banjir Capai Dua Meter, Warga Total Persada Mengungsi ke GOR.
 
Warga berharap, pemerintah setempat bisa cepat tanggap memberikan bantuan yang dibutuhkan warga, khsusunya obat-obatan untuk anak.(tia/shy)




Banjir Capai Dua Meter, Warga Total Persada Mengungsi ke GOR

Warga Total Persada mengungsi ke GOR setempat.(tia)

Kabar6-Ratusan warga korban banjir di Perumahan Total Persada, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Senin (14/11/2016) hari ini, mengungsi ke Gedung Olahraga (GOR) di perumahan setempat, yang posisinya berada lebih tinggi.

Ya, banjir yang sudah merendam permukiman warga sejak Sabtu (12/11/2016) sore, terus meninggi hingga mencapai dua meter pada Senin (14/11/2016).

“Ya, semalem air sudah sampai dua meter. Makanya kami mengungsi ke GOR, yang tempatnya lebih tinggi,” ujar Rina, salah seorang warga Perumahan Total Persada.

Banjir yang merendam kawasan itu, sekaligus melumpuhkan aktivitas warga setempaty. Terlebih, hingga kini air banjir masih belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.**Baca juga: Banjir, KBM di SMPN 3 Pasar Kemis Diliburkan.

“Disini memang sudah langganan banjir. Kami sangat berharap pemerintah setempat bisa segera mencari solusi untuk mengentaskan banjir tersebut,” ungkapnya.**Baca juga: Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam.

Diketahui, banjir diakibatkan meluapnya Kali Cirarab, pascahujan yang mengguyur sejak beberapa hari terakhir, ditambah lagi air kiriman dari Bogor.**Baca juga: Banjir Satu Meter Rendam Perumahan Regency Tangerang.

Hingga berita ini disusun, belum terlihat Posko Kesehatan di lokasi pengungsian tersebut.(tia)




Banjir Satu Meter Rendam Perumahan Regency Tangerang

Akses jalan menuju sekolah dan pemukiman warga terputus.(shy)

Kabar6-Hujan deras yang turun sepanjang Minggu (13/11/2016) malam, merendam puluhan rumah di Perumahan Regency, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Hingga Senin (14/11/2016) siang, ketinggian air yang merendam pemukiman warga mencapai satu meter.

“Banjir dari semalam, air dari kali dan danau langsung naik karena hujan enggak berhenti,” ujar Rohiyat, warga setempat.**Baca juga: Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam.

Pantauan dilokasi, belum tampak adanya posko pengungsian di sekitar kawasan yang terendam banjir. Warga masih terlihat bertahan di rumahnya masing-masing.**Baca juga: Banjir, KBM di SMPN 3 Pasar Kemis Diliburkan.

“Bantuan belum datang. Makanya sementara ini kita masih bertahan sambil menunggu bantuan dari pemerintah datang,” tambah Rohiyat.(shy)




Banjir, KBM di SMPN 3 Pasar Kemis Diliburkan

Banjir yang melanda SMPN 3 Pasar Kemis.(shy)

Kabar6-Sebanyak 1.175 siswa dan siswi di SMPN 3 Pasar Kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Senin (14/11/2016) hari ini terpaksa diliburkan.

Dihentikannya aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah itu, lantaran banjir merendam sekolah tersebut hingga setinggi 20 Centimeter.

Bahkan, akses menuju sekolah itupun tak bisa dilalui akibat terendam luapan air Danau Situ Gelam.

“Iya murid sengaja kami liburkan, karena ruang kelas yang terendam banjir. Ditambah lagi akses menuju sekolah terputus karena banjir,” ungkap Kepala SMPN 3 Pasar Kemis, Agus Soni Sobari kepada kabar6.com.**Baca juga: Soal JPO, Warga Ciputat Ancam Blokir Tol BSD.

Agus menyebut, bila sedianya banjir yang merendam wilayah tersebut merupakan musibah rutin tahunan.**Baca juga: Warga Korban Tanggul Jebol Tuding Respon Pemkot Tangsel Lambat.

“Daya serap kurang serta dangkalnya danau situ gelam menyebabkan, banjir selalu ke sekolah kami. Ini sudah kami laporkan ke pemerintah daerah, namun belum ada tanggapan,” terangnya.**Baca juga: Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam.

Pantauan kabar6.com di lokasi, banjir tersebut pun menutup akses jalan menuju Perumahan Regency serta SMPN 3 Pasar Kemis. (shy)




Rencana Relokasi Pasar Kaget di Pamulang Ricuh

Aksi ricuh rencana relokasi pasar kaget di Pamulang.(yud)
  Aksi ricuh rencana relokasi pasar kaget di Pamulang.(yud)
Aksi ricuh rencana relokasi pasar kaget di Pamulang.(yud)

Kabar6-‎Aksi saling dorong mewarnai rencana relokasi pasar kaget di Ruko Pamulang Permai 1, Pamulang, Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Insiden itu melibatkan sekelompok pemuda salah satu ormas dengan aparat gabungan.

Pantauan langsung kabar6.com, insiden itu terjadi tepat di depan kantor Kecamatan Pamulang. Meski terus didesak mundur sekelompok pemuda terus mencoba bertahan‎ hingga terjadi aksi saling sikut dengan aparat Satuan Polisi Pamong Praja dan Polsek Pamulang.

“Ini pasar cuma sampe jam 11 siang. Kami butuh makan,” teriak Muji SP, sala‎h satu warga, Senin (14/11/2016). ** Baca juga: Proyek JPO Tol BSD Dijanjikan Akhir November

Kecamatan Pamulang berencana merelokasi pedagang ke Pasar Kita. Namun program itu ditolak karena pedagang menilai lokasi pasar di Jalan Raya Padjajaran itu tidak strategis untuk berusaha.

Gembel, sapaan akrab Muji menegaskan, opsi relokasi yang ditawarkan oleh Pemerintah Kota Tangsel tidak memberikan solusi. Apalagi keberadaan pasar kaget sudah ada sejak 17 tahun silam.

“RT dan RW sini udah setuju dan dari dulu enggak pernah protes terhadap keberadaan pasar‎ kaget,” terangnya.(yud)




Proyek JPO Tol BSD Dijanjikan Akhir November

Direktur PT Bintaro Serpong Damai, Purwoto.(yud)

Kabar6-‎Pihak pengelola jalan Tol BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berjanji akan segera membangun fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang roboh di Rest Area KM 7+200, dalam waktu dekat.

Diketahui, fasilitas publik yang menghubungkan dua kampung di Kecamatan Ciputat itu, roboh akibat tersangkut crane truk pada Mei lalu.

“Iya ini juga lagi mau dikerjain. Insya Allah kira-kira akhir November pekerjaannya kita mulai,”‎ kata Direktur Utama PT Bintaro Serpong, Purwoto saat dihubungi wartawan, Minggu (13/11/2016).

Ia menjelaska, saat ini proses proyek pembangunan JPO sepanjang kisaran 70 meter sedang menunggu tender selesai. Pengelola jalan Tol BSD tidak ingin asal-asalan dalam membuat bangunan JPO.**Baca juga: Warga Korban Tanggul Jebol Tuding Respon Pemkot Tangsel Lambat.

Purwoto menyebutkan, untuk kembali membangun JPO yang berada di tengah jalur kendaraan bebas hambatan butuh waktu cukup lama. Ia mengakui jika tidak sesuai rencana awal karena ada perubahan teknis.**Baca juga: Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam.

Sehingga harus dikaji lebih komprehensif. Termasuk dengan kekuatan konstruksi bangunan JPO-nya. Pengelola jalan Tol BSD juga telah menerima masukan dari Direktorat Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.**Baca juga: Soal JPO, Warga Ciputat Ancam Blokir Tol BSD.

“Tidak boleh menggunakan tiang tengah, karena himbauan dari Bina Marga Pusat, tiang tengah bisa membahayakan,” ujarnya.(yud)




Warga Korban Tanggul Jebol Tuding Respon Pemkot Tangsel Lambat

Banjir yang merendam rumah warga di Pondok Aren, Tangsel.(Fbi)

Kabar6-Sedianya, warga disekitar tanggul Anak Kali Angke yang membelah wilayah Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengaku sudah mengingatkan kepada pemerintah setempat, jauh hari sebelum jebolnya tanggul.

Warga meminta Pemkot Tangsel untuk segera memperbaiki beberapa titik keretakan di tanggul Kali Angke tersebut.

“Warga sudah minta perbaikan, tapi tidak direspon. Sampai akhirnya tanggul jebol lagi,” ujar Datin, Ketua RT di kawasan Kampung Bulak, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Senin (14/11/2016).
 
Datin juga memprediksi, bila sudah terjadi bencana, biasanya barulah pemerintah muncul tergopoh-gopoh bak pahlawan kesiangan.**Baca juga: Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam.

“Seperti biasa, palingan nanti juga ada orang Pemkot yang datang bak pahlawan kesiangan,” ujar Datin menyindir.**Baca juga: Tanggul Kampung Bulak Jebol, Banjir 1,5 Meter Rendam Rumah Warga.

Diketahui, jebolnya tanggul Anak Kali Angke di Kelurahan Pondok Kacang Timur tersebut, memicu terendamnya ribuan rumah warga pada empat perumahan disekitar tanggul.**Baca juga: Warga Pondok Aren Resah Tanggul Kali Angke Jebol.

Ketinggian air banjir di beberapa titik yang mencapai hingga 150 Centimeter, mengakibat pihak relawan dan petugas BPBD yang ada dilokasi terpaksa mengevakuasi warga ke tempat yang lebih tinggi.(Fbi)




Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam

Relawan saat mengevakuasi warga Pondok Aren yang kebanjiran.(Fbi)

Kabar6-Tanggul anak Kali Angke membelah wilayah Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) jebol lagi, Senin (14/11/2016).

Bahkan kali ini, diameter tanggul yang jebol mencapai hingga sepanjang 50 meter. Alhasil, luapan air pun dengan cepat merendam ribuan rumah warga di empat perumahan dikawasan kawasan tersebut.

Keempat perumahan yang terendam banjir tersebut masing-masing adalah, Perumahan Kampung Bulak, Pondok Maharta, Pondok Kacang Prima dan Perumahan Jurang Mangu Indah.**Baca juga: Warga di Komplek Ini Tuding Pemkot Tangsel “Cuekin” Banjir.

Bahkan, hingga pagi ini ketinggian air banjir dilaporkan sudah mencapai 150 Centimeter. Warga yang panik, akhirnya dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.**Baca juga: Soal JPO, Warga Ciputat Ancam Blokir Tol BSD.

“Air di jalan dekat rumah sudah se dada orang dewasa. Tadi saya sampai rumah pakai perahu karet. Motor tadi diparkir di tempat yang lebih tinggi,” ujar Gadis, warga Perumahan Kampung Bulak.**Baca juga: Hati-hati, Banjir di Jalan Raya Serang Capai 40 CM.

Pantauan kabar6.com dilokasi, luapan air hingga kini masih tinggi. Seorang warga sekitar bahkan terpaksa dilarikan ke rumah sakit, setelah terjatuh saat beraktivitas ditengah derasnya arus air banjir.**Baca juga: Heboh, “Netizen” Keluhkan Tarif Parkir Bus di Anyer Capai Rp700 Ribu.

Sementara, pihak BPBD Kota Tangsel serta sejumlah relawan yang terjun ke lokasi, juga terus mengevakuasi warga ketempat yang lebih tinggi serta memberikan bantuan seperti makanan dan air mineral.(Fbi)




Soal JPO, Warga Ciputat Ancam Blokir Tol BSD

Warga tontoni saat JPO Tol Bintaro roboh.(yud)

Kabar6-‎Fasilitas bangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang roboh di ruas Tol BSD, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) beberapa waktu lalu, hingga kini ternyata belum dibangun.

JPO yang berdiri tak jauh dari Rest Area KM 7+200 itu, sedianya sudah roboh pada pertengahan Mei silam akibat tersangkut truk crane yang lalai.

‎Novita (38), warga Kampung Poncol RT 01 RW 06, Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, akses warga jadi terhambat pascarobohnya JPO.

Sebab fasilitas umum itu menghubungkan dua kampung yang setiap harinya digunakan warga untuk menyeberang.

“Sejak JPO roboh warga menjerit karena enggak leluasa pergi kemana-mana,” katanya, Minggu (13/11/2016).

Bagi warga Kampung Poncol dan Kampung Sawah, terang Novita, JPO tersebut merupakan fasilitas akses penghubung utama. Keberadaan JPO dirasakan sangat membantu, bagi warga pejalan kaki dan pengendara motor.

Warga sekitar sempat gembira setelah pihak pengelola Tol BSD mengabarkan bakal kembali membangun JPO mulai Jum’at kemarin. Tapi kegirangan warga sirna lantaran hingga kini belum ada tanda-tanda proyek pembangunan terlaksana.

“Sebetulnya hari ini kami bersama warga yang sudah tak sabar ingin turun ke jalan tol melakukan aksi,” ujarnya.**Baca juga: Waduh..! JPO di Tol BSD Dibangun Tiga Bulan Kedepan.

Novita menambahkan, ‎warga pernah menagih janji kepada pengelola jalan Tol BSD agar JPO secepatnya dibangun. Pengelola pun menjanjikan akan kembali membangun tiga bulan sejak konstruksi beton sepanjang 70 meter itu roboh.**Baca juga: Bahaya…! Warga Ciputat Nekat Terobos Tol BSD.

Novita sebutkan, warga sudah melakukan upaya  bisa beraktivitas tapi dirasakan terlalu sulit. Alasannya karena harus melintasi rel kereta ganda yang membahayakan.**Baca juga: Jembatan Penyeberangan Ambruk, Tol BSD Ditutup.

“Waktu itu katanya puasa tapi lewat, sampai sekarang sekitar setengah tahun belum ada tanda-tanda. Keluarga dan tetangga setiap pagi buta dan petang harus menyebrang rel dengan resiko tinggi. rel ganda tidak boleh dilewati karena memang tidak ada jalan lagi jadi terpaksa,” tambah Novita.(yud)

**Baca juga: Hati-hati, Banjir di Jalan Raya Serang Capai 40 CM.




Hati-hati, Banjir di Jalan Raya Serang Capai 40 CM

Kemacetan di Jalan Raya Serang akibat banjir.(ist)

Kabar6-Hujan deras yang mengguyur selama berjam-jam, mengakibatkan ruas Jalan Raya Serang, KM 14, di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, terendam banjir, Minggu (13/11/2016).

Banjir setinggi 40 centimeter (CM) tersebut tentunya, membuat arus lalu lintas terhambat dan menimbulkan kemacetan panjang hingga empat kilo meter (KM).

Sejumlah sepeda motor yang tetap nekat menerobos genangan air, terpaksa didorong pemiliknya karena mogok setelah mesin motor kemasukan air.

Warga sekitar menyebut, bila genangan air itu dipicu oleh tersumbatnya drainase yang ada di sisi ruas jalan.**Baca juga: Tiga Perumahan di Kecamatan Periuk Terendam.

“Drainasenya mampet oleh sampah, makanya airnya melupa dan menggenangi jalan. Kondisi ini sudah sering terjadi,” ujar Umar, warga sekitar.**Baca juga: Warga di Komplek Ini Tuding Pemkot Tangsel “Cuekin” Banjir.

Sementara, Syukur, sopir truk yang terjebak di genangan banjir itu mengatakan, akibat kemacetan yang terjadi, jadwal antar barangnya terlambat hingga dua jam.**Baca juga: Heboh, “Netizen” Keluhkan Tarif Parkir Bus di Anyer Capai Rp700 Ribu.

“Dikawasan ini setiap kali hujan memang selalu terendam banjir. Karena drainase tersumbat. Anehnya, sampai sekarang kok belum ada perbaikan. Semoga pemerintah terkait cepat sadar ya, biar hajat semua orang tidak terganggu,” ujarnya berharap.(rani)