Tak Sesuai Standar, Pembangunan Tanggul Periuk Dihentikan

Walikota Tangerang, Arief Wismansyah.(tia)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meminta pembangunan Tanggul Periuk Damai di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, agar dihentikan.

Saran itu disampaikan langsung oleh Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah, lantaran pembangunan tanggul dinilai tidak sesuai dengan standar.

“Seharusnya pembangunan itu batu dulu selanjutnya semen, bukan batu ditumpuk lalu dikasih semen, nanti malah seperti ini kan roboh,” ujar Walikota saat memantau pembangunan tanggul, Senin (14/11/2016).

Arief mengatakan, pembangunan Tanggul Periuk Damai ditujukan untuk penambahan penguatan tanggul, guna mengantisipasi banjir di kawasan Perumahan Total Persada.

“Nantinya akan kita perkuat tanggul tersebut. Tahun ini sedang dilelang penambahan site pile dengan ketinggian 1,5 meter sepanjang 40 meter dari Kali Ledug sampai ke Perumahan Alamanda,” ujar Walikota.**Baca juga: 40 Petugas Patroli di Perumahan Total Persada.

Dia juga merinci, bila anggaran untuk pembangunan itu sebesar Rp31 miliiar dan merupakan kerjasama antar Pemkot Tangerang, TNI dan Provinsi Banten,” tandasnya.**Baca juga: BPBD Terus Evakuasi Korban Banjir di Total Persada.

Tak hanya itu, Arief juga akan melakukan pembangunan pintu air di Kali Ledug.**Baca juga: Banjir Capai Dua Meter, Warga Total Persada Mengungsi ke GOR.

“Ya, nantinya juga akan dibangun pintu air agar air yang ada di Kali Ledug bisa dipompa ke Sungai Cirarab. Selama ini air dari Sungai Cirarab masuk ke Kali Ledug sehingga banjir,” pungkas Arief.(tia/shy)




Tolak Relokasi, Pedagang Pasar Kaget di Pamulang‎ Trauma Bangkrut

Aktivitas jual beli di Pasar Kaget, Pamulang.(yud)

Kabar6-Puluhan pedagang Pasar Kaget di Pamulang Permai I, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya punya alasan tersendiri menolak direlokasi ke Pasar Kita.

Ya, salah satu alasan dimaksud karena pedagang khawatir bangkrut. Karena sebelumnya, mereka sempat berdagang di Pasar Kita yang hanya berjarak 300 meter dari Pasar Kaget, tapi sepi pembeli.

‎”Pak jaminannya apa kalau nanti bangkrut lagi?,” kata Anwar Dermawan, salah satu pedagang Pasar Kaget saat mediasi dengan aparatur Pemkot Tangsel dan perwakilan Pasar Kita, pada Senin (14/11/2016).**Baca juga: Rencana Relokasi Pasar Kaget di Pamulang Ricuh.

Sedianya, pertemuan pedagang dengan perwakilan pengelola Pasar Kita dan Pemkot Tangsel dilakukan sebagai upaya mediasi, terkait rencana relokasi pedagang dari Pasar Kaget ke Pasar Kita.**Baca juga: Pemkot Tangsel Keukeuh Relokasi Pasar Kaget di Pamulang.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, upaya itu tersebut masih belum menemukan titik terang.(yud)




40 Petugas Patroli di Perumahan Total Persada

Kapolrestro Tangerang, Kombes Irman S.(ist)

Kabar6-Puluhan petugas dari Polres Metropolitan Tangerang, disiagakan di kawasan Perumahan Total Persada, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, yang terendam banjir hingga dua meter.

Petugas ini disiapkan untuk melakukan patroli mengawasi ribuan rumah warga yang kosong karena ditinggal pemiliknya mengungsi ke GOR Total Persada, Senin (14/11/2016) malam.

“Ada 40 personel kami terjunkan dibantu TNI dan Satpol PP Kota Tangerang, untuk berpatroli menjaga rumah warga di Total Persada. Patroli akan terus dilakukan sampai air surut dan warga bisa kembali ke rumah,” ungkap Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Irman Sugema.**Baca juga: Waspada…! Jalur Bojonegara Berbahaya.

Selain itu, pihaknya juga menurunkan tiga unit perahu karet, guna membantu proses evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir.**Baca juga: Polsek Pondok Aren Ungkap Misteri Jempol Kaki Tercecer.

“Petugas kepolisian turut serta membantu tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan evakuasi terhadap warga yang masih terjebak di rumahnya,” ujar Irman.**Baca juga: Banjir Capai Dua Meter, Warga Total Persada Mengungsi ke GOR.

Seperti yang diketahui, sebanyak 1.161 Kepala Keluarga di tiga RW yakni, RW 10, 7 dan delapan Kelurahan Gembor dengan Perumahan Total Persada dan Alamanda. (tia/shy)




Polsek Pondok Aren Ungkap Misteri Jempol Kaki Tercecer

Feri dirawat di RS Sari Asih Ciledug.(Cep)

Kabar6-Petugas Polsek Pondok Aren akhirnya mengungkap misteri dibalik temuan jempol kaki yang tercecer di Jalan Raya Ceger, Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sedianya, jempol kaki tersebut milik Feri Ferzah (23), warga Jalan Japos Raya, RT 07 Rw.13, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, yang pada Minggu (13/11/2016) mengalami kecelakaan dilokasi.

Demikian dikatakan Kasubag Humas Polres Tangsel, Kompol Mansuri saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (14/11/2016).

Menurutnya, saat kecelakaan, Feri bahkan tidak menyadari bila jempol kakinya putus. Kejadian itu juga tidak dilaporkan ke polisi. Polisi baru mengetahui kecelakaan itu, setelah ditemukannya jempol kaki korban yang tercecer disekitar lokasi kejadian.

“Awalnya ada bocah SD yang menemukan potongan jempol kaki manusia. Kemudian, temuan yang membuat heboh warga itu dilaporkan kepada petugas Binamas yang diteruskan ke Polsek Pondok Aren,” ujar Mansuri.

Petugas yang melakukan penelusuran akhirnya menemukan titik terang. Bahwa korban yang mengalami kecelakaan dilokasi sempat dibawa ke Klinik Dewi Mulya, kemudian dirujuk ke RS Premier Bintaro, sebelum kemudian dibawa lagi ke RS Sari Asih, Ciledug, Kota Tangerang.

Petugas pun mendatangi RS Sari Asih Ciledug dan berhasil bertemu dengan korban dan keluarganya. Dari keterangan pihak keluarga, terungkap bila saat kecelakaan terjadi Feri sedang berboncengan dengan adiknya, Fricilya (17).

“Feri dan adiknya berboncengan mengendarai motor Yamaha Vega R dari arah Pondok Jati menuju Gang Bambu, Kelurahan Pondok Karya. Saat di Jalan Raya Ceger, sepeda motor korban bertabrakan dengan motor Vario 125 yang dikendarai seorang pria. Kedua korban terjatuh dan terseret hingga tiga meter, sedangkan pengendara Vario belum diketahui keberadaannya,” ujar Mansuri.**Baca juga: Pemkot Tangsel Keukeuh Relokasi Pasar Kaget di Pamulang.

Dalam kecelakaan itu, Feri menderita luka patah pada tulang tangan kanan, siku kiri lecet, dada memar dan jempol kaki kanan putus. Namun, saat kejadian korban tidak menyadari bila kaki kanannya putus.**Baca juga: Warga Pondok Aren Resah, Tanggul Jebol Belum Diperbaiki.

Sedangkan adik korban menderita luka robek pada kaki kanan, wajah memar, gigi atas patah satu serta tangan kanan terkilir. Hingga kini, keduanya masih menjalani perawatan intensif di RS Sari Asih Ciledug.(cep)




30 Persen Ormas di Kabupaten Tangerang “Belum Jelas”

Ilustrasi.(bbs)

Kabar6-Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tangerang melakukan pendataan ulang terhadap Organisasi Masyarakat (ormas) di wilayahnya, Senin (14/11/2016).

Berdasarakan data yang dihimpun, mulai Januari hingga Oktober 2016 ada sebanyak 485 ormas yang terdaftar di kantor Kesbangpol Kabupaten Tangerang.**Baca juga: Banjir Capai Dua Meter, Warga Total Persada Mengungsi ke GOR.

“Dari 485 yang telah melakukan perpanjangan surat keterangan terdaftarnya, baru sekitar 359 ormas sudah aktif. Sedangkan sisanya belum melakukan perpanjangan surat keterangan,” ungkap Kepala Kesbangpol Kabupaten Tangerang, Osman Jayani menjelaskan.**Baca juga: Warga Pondok Aren Resah, Tanggul Jebol Belum Diperbaiki.

Pendataan ulang ini, sedianya bertujuan untuk melakukan verifikasi ormas yang surat keterangan terdaftarnya sudah habis.**Baca juga: Ini Wilayah Rawan DBD di Kabupaten Tangerang.

“Selain itu, pendataan ini untuk mengetahui ormas baru di Kabupaten Tangerang,” katanya.(shy)




Warga Pondok Aren Resah, Tanggul Jebol Belum Diperbaiki

Tanggul pembatas Anak Kali Angke yang jebol belum diperbaiki.(Fbi)

Kabar6-Hingga Senin (14/11/2016) sore, jebolnya tanggul pembatas antara anak Kali Angke dengan Perumahan Kampung Bulak di Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), masih belum juga diperbaiki.

Sejumlah warga bahkan menuding, bila Pemkot Tangsel sudah tak peduli lagi dengan kondisi tanggul yang sering jebol, hingga membuat pemukiman warga terendam.

Wawan, warga sekitar mengaku sangat kesal dengan sikap cuek Pemkot Tangsel, yang seolah membiarkan tanggul yang jebol tersebut.

“Ini pejabat pada kemana yah mas, ada warga kesusahan kok enggak dibantu. Kita disini was-was, kalau nanti malam hujan deras lagi, maka bagaimana dengan nasib kita,” keluh Wawan.**Baca juga: Proyek JPO Tol BSD Dijanjikan Akhir November.

Sementara itu Datin, Ketua RT setempat mengatakan, bila pihaknya sudah berulangkali menyampaikan kondisi tanggul yang jebol tersebut. Namun, sampai  sekarang belum ada tindakan nyata.**Baca juga: Warga Korban Tanggul Jebol Tuding Respon Pemkot Tangsel Lambat.

“Saya sudah koordinasi ke pejabat, tapi belum ada jawaban yang pasti kapan ini tanggul akan diperbaiki,” ujarnya.**Baca juga: Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam.

Seperti diketahui bahwa akibat tanggul anak Kali Angke jebol, ribuan rumah warga di empat Perumahan yaitu di Perumahan Kampung Bulak, Perumahan Pondok Maharta, Perumahan Pondok Kacang Prima dan Perumahan Jurang Mangu Permai, terendam banjir.(Fbi)




BPBD Terus Evakuasi Korban Banjir di Total Persada

Proses evakuasi korban banjir di Perum Total Persada.(tia)

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang menerjunkan 10 unit perahu karet ke tiga titik banjir di Kecamatan Periuk, Senin (14/11/2016).

Hingga kini, perahu karet tersebut masih terus beraktivitas melakukan evakuasi terhadap para korban banjir di Perumahan Total Persada, Alamanda dan Mutiara Peluit.**Baca juga: Warga Total Persada Keluhkan Ketiadaan Posko Kesehatan.

Dari tiga lokasi banjir tersebut, Perumahan Total Persada merupakan wilayah banjir terparah. Diwilayah itu, ketinggian banjir bahkan mencapai hingga dua meter.**Baca juga: Banjir Capai Dua Meter, Warga Total Persada Mengungsi ke GOR.

“Ya, kurang lebih 10 perahu karet sudah diturunkan ke lokasi banjir di Perumahan Total Persada untuk membantu mengevakuasi warga menuju posko pengungsian di GOR Total Persada,” ujar Kasi Kedaruratan BPBD Kota Tangerang, Rana Rachdiana kepada kabar6.com.**Baca juga: Pantau Titik Banjir, Walikota Arief Siapkan Mesin Pompa.

Pantauan kabar6.com di lokasi, proses evakuasi warga dilakukan oleh BPBD dibantu aparat TNI.(tia)




Pantau Titik Banjir, Walikota Arief Siapkan Mesin Pompa

Walikota Arief saat memantau titik banjir diwilayahnya.(tia)

Kabar6-Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah memantau secara langsung kondisi banjir di Kecamatan Periuk, Senin (14/11/2016).

Sedianya, di kecamatan itu setidaknya ada tiga titik wilayah perumahan yang terendam banjir, yaitu Perumahan Total Persada, Alamanda dan Mutiara Peluit.

“Kami sudah melakukan pemantauan di beberapa titik. Saat ini, kami juga sudah memberikan bantuan berupa obat-obatan di posko kesehatan yang sudah didirikan oleh TNI serta di Puskesmas Periuk,” ujar Arief.**Baca juga: Banjir Capai Dua Meter, Warga Total Persada Mengungsi ke GOR.

Dalam kesempatan itu, Walikota Arief memastikan bila penyebab banjir lantaran meluapnya Kali Ledug.**Baca juga: Warga Total Persada Keluhkan Ketiadaan Posko Kesehatan.

“Kita akan menurunkan beberapa mesin pompa, untuk menyedot air di Kali Ledug dan dibuang ke Sungai Cirarab,” pungkasnya.(tia/shy)




Ini Wilayah Rawan DBD di Kabupaten Tangerang

Kepala Dinkes Tangerang, Naniek Isnaeni.(ist)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mulai memetakan wilayah rawan penyakit DBD atau demam berdarah, Senin (14/11/2016).

Pemetaan itu dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan, seiring dengan mulai datangnya musim penghujan di wilayah Tangerang Raya dan acap berimbas banjir. Musim penghujan sendiri, sebagai musim yang dianggap sebagai tumbuh kembang nyamuk.

Sedianya, ada sejumlah wilayah yang dianggap rawan penyakit DBD. Diantaranya Kecamatan Tigaraksa, Cikupa, Kresek dan Pasar Kemis. Wilayah itu selain padat penduduk dan berpotensi banjir, juga memiliki banyak rawa.**Baca juga: Banjir, KBM di SMPN 3 Pasar Kemis Diliburkan.

Selain itu, potensi DBD di sejumlah kecamatan dimaksud, juga lantaran masih minimnya kesadaran masyarakat untuk membersihkan rumah serta melakukan program 3M.**Baca juga: Banjir Capai Dua Meter, Warga Total Persada Mengungsi ke GOR.

“Kesadaran masyarakat masih minim, jadi masih ada saja wilayah yang memang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypty,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Nanik Isnaeni.**Baca juga: Banjir Satu Meter Rendam Perumahan Regency Tangerang.

Untuk itu, kini Dinkes terus bersiapsiaga, dengan terus mengontrol keberadaan obat-obatan di setiap Puskesmas. “Kita sediakan obat-obat dan cairan infus,” pungkasnya.(shy)




Pemkot Tangsel Keukeuh Relokasi Pasar Kaget di Pamulang

Insiden ricuh di Jalan Raya Siliwangi, Pamulang.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) bakal merelokasi puluhan lapak pedagang pasar kaget yang ada di Ruko Pamulang Permai I, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang.

Sedianya, para pedagang itu akan direlokasi ke Pasar Kita di Jalan Raya Padjajaran, yang letaknya hanya sekitar 300 meter dari lokasi pasar kaget.

Camat Pamulang, Deden Juardi mengatakan, lokasi pasar kaget yang baru merupakan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum, yang telah diserahkan pengembang.

Bahkan, pihak Dinas Perindustrian dan Pedagangan (Disperindag) Kota Tangsel, kini telah menyediakan puluhan lapak untuk pedagang.

“Informasinya di sana (Pasar Kita) sudah disediakan 83 lapak,” katanya saat mediasi di sekitar lokasi pasar kaget, Senin (14/11/2016).

Deden menjamin akan mengawal rencana relokasi pedagang. Ia berjanji nantinya seluruh pedagang i pasar kaget akan mendapatkan lapak ‎di Pasar Kita.

“Nanti di sana siap menampung bapak dan ibu pedagang semua,” janjinya. Deden mengklaim coba meramu formulasi agar Pasar Kita kedepannya bisa ramai didatangi pembeli.

Seperti perbaikan akses jalan dari Pamulang Permai menuju ke Pasar Kita. “Biar orang mau belanja jadi lebih mudah,” tambah Deden.**Baca juga: Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam.

Di lokasi sama, Kepala Seksi Pedagangan, Disperindag Kota Tangsel, Rohidin menambahkan, program relokasi bertujuan agar pembeli dan warga sekitar perumahan Pamulang Permai bisa lebih nyaman.**Baca juga: Rencana Relokasi Pasar Kaget di Pamulang Ricuh.

“Pemerintah coba menata dan membina pedagang biar nyaman,” tambahnya. Sedangkan lokasi pasar kaget yang kini ditempati lapak pedagang merupakan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum.(yud)