Oknum TNI Tewas Dalam Penyergapan di Kosambi, Sekoper Sabu Diamankan

Penyergapan mobil bandar narkoba di Kosambi.(agm)

Kabar6-Dua dari tiga terduga bandar narkoba jaringan intenrasional, dikabarkan tewas sesaat setelah terlibat baku tembak dengan petugas dalam penyergapan di Pos II Pergudangan Sentra Kosambi, Desa Kosambi Timur, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Selasa (15/11/2016).

Kedua korban tewas tersebut diketahui sebagai WNI. Seorang diantaranya diindikasi sebagai oknum TNI berinisial ZA. Sementara, seorang lainnya diindikasi sebagai warga sipil, namun belum diketahui identitasnya.

Sedangkan terduga pelaku yang selamat atau masih hidup diketahui berinisial YJC, merupakan Warga Negara China dan saat ini dalam pengamanan petugas.

Sumber kabar6.com di kepolisian menyebutkan, penyergapan tersebut dipimpin oleh Direktur Tindak Kejar BNN, Brigjen Eko Daniyanto bekerjsama dengan Bea Cukai pusat.

Sedianya, gerak-gerik para pelaku sudah diintai petugas sejak dua pekan terakhir. Hingga, pada sore tadi petugas menghentikan mobil Totoya Avanza B 1754 PRL warna hitam yang baru keluar dari Pergudangan Sentra Kosambi. 

Selanjutnya, petugas BNN meminta seluruh penumpang dalam mobil tersebut turun. Saat itulah, salah satu pelaku yang duduk di bangku belakang, nekat menembak ke arah petugas.

Dua terduga bandar sabu yang tewas dalam penyergapan BNN.(agm)

Situasi Seketika berubah mencekam. Petugas kemudian membalas dengan menembak ke arah mobil yang ditumpangi pelaku.

Begitu perlawanan dari dalam mobil usai, barulah diketahui bila dua dari tiga pria di dalam mobil tersebut sudah tewas. Dan, sampai saat ini jenazah masih berada dilokasi kejadian. Sedangkan pelaku WN China masih hidup dan langsung diamankan.

Hasil pemeriksaan, dari dalam mobil pelaku ditemukan sebuah koper berisi narkoba jenis sabu.**Baca juga: Dinkes Kabupaten Tangerang Perketat Pengawasan Obat dan Apotik.

Kapolsek Teluknaga AKP Supriyanto yang dikonfirmasi kabar6.com, membenarkan adanya penggerebekan yang dilakukan oleh BNN tersebut.**Baca juga: BNN Dikabarkan Tembak Dua Bandar Narkoba di Kosambi.

“Iya mas, ada pengrebekan saya masih di TKP ini, nanti ya,” ungkap Supriyanto kepada kabar6.com.(agm/cep)




BNN Dikabarkan Tembak Dua Bandar Narkoba di Kosambi

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Badan Narkotika Nasional (BNN) menembak dua terduga bandar narkoba di Pergudangan Sentra Kosambi, Blok H5, Desa Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Selasa (15/11/2016).

Kapolsek Teluknaga AKP Supriyanto yang dikonfirmasi kabar6.com, membenarkan adanya penggerebekan yang dilakukan oleh BNN tersebut.**Baca juga: Wow, Tenaga Honorer di Pemkot Tangsel Sedot Rp20 Miliar Lebih.

Saat ini, Kapolsek mengaku bila pihaknya masih bersama BNN untuk mengamankan Tempat kejadian perkara (TKP).**Baca juga: Balita Korban Banjir Total Persada Mulai Diserang Penyakit.

Sayangnya, saat ditanya ihwal identitas terduga bandar narkoba yang diamankan, Kapolsek masih enggan menjelaskankan. “Iya mas, ada pengrebekan saya masih di TKP ini, nanti ya,” ungkap Supriyanto kepada kabar6.com.**Baca juga: Dinkes Kabupaten Tangerang Perketat Pengawasan Obat dan Apotik.

Sumber kabar6.com di kepolisian menyebut, bila kedua dua orang yang ditembak tersebut, diduga terlibat dalam jaringan narkoba internasional.(agm)




Dinkes Kabupaten Tangerang Perketat Pengawasan Obat dan Apotik

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang memperketat pengawasan peredaran obat-obatan serta perizinan terhadap apotek maupun toko obat yang beroperasi di wilayah seribu industri tersebut.

Kasi Farmasi, Perbekkes dan Makanan, pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Muji Harja mengatakan, pemeriksaan terhadap perizinan toko obat dan peredaran obat, sebagai bentuk antsipasi.**Baca juga: Balita Korban Banjir Total Persada Mulai Diserang Penyakit.

“Ini rutin dilakukan, kemarin kita lakukan pemeriksaan izin di kawasan Kecamatan Tigaraksa dan dari pemeriksaan ini, kita menutup empat apotek karena tidak memiliki izin,” ungkapnya, Selasa (15/11/2016).**Baca juga: Begini Kata Bang Ben Soal Tanggul Jebol.

Muji menjelaskan, selain memeriksa perizinan, pihaknya juga memeriksa beragam obat-obatan yang dijual.**Baca juga: Di Kabupaten Tangerang, 1.168 Warga Mengungsi Akibat Banjir.

“Obat-obatan juga kami periksa, baik tanggal kadaluarsanya maupun jenis obatnya. Kalau memang ditemukan adanya obat yang dilarang beredar oleh BPOM atau kadaluarsa, langsung kami tarik dan memberikan surat peringatan pada apotik atau toko obat tersebut,” pungkasnya.(shy)




Di Kabupaten Tangerang, 1.168 Warga Mengungsi Akibat Banjir

Banjir yang merendam SMPN3 Pasar Kemis.(shy)

Kabar6-Terdata, akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang, sebanyak 1.168 warga setempat harus dievakuasi ke lokasi yang belih tinggi, Selasa (15/11/2016).

Sedangkan sejumlah lokasi yang terendam banjir di Kabupaten Tangerang diantaranya adalah, Pasar Kemis, Kelapa Dua, Cikupa, Legok, Curug dan Panongan.

Sedangkan lokasi banjir terparah serta warga terbanyak dievakuasi berada di Kecamatan Pasar Kemis dan Kelapa Dua.

“Banjir dikarenakan volume air Sungai Cimanceuri dan Cirarab cukup tinggi, hingga meluap ke pemukiman warga,” ungkap Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Agus Suryana.**Baca juga: Buruh Tangerang Desak UMK 2017 Naik 16 Persen.

Saat ini, Agus menyebut bila pihaknya sudah mendirikan sejumlah Posko Pengungsian di setiap kecamatan.**Baca juga: Balita Korban Banjir Total Persada Mulai Diserang Penyakit.

“Untuk bantuan seperti posko dan logistik berupa makanan dan minuman sudah kita distribusikan. Sejauh ini pun, kondisi logistik aman. Dan, pantauan kami terhadap sejumlah titik banjir lambat laun sudah mulai surut,” terang Agus.(shy)




Begini Kata Bang Ben Soal Tanggul Jebol

Benyamin Davnie.(Fbi)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), kiranya sudah mengutus Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) setempat, untuk memperbaiki tanggul pembatas Anak Kali Angke dengan Perumahan Kampung Bulak di Kecamatan Pondok Aren, yang jebol pada Senin (14/11/2016).

Kepastian itu disampaikan Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie kepada wartawan Selasa (15/11/2016). “Sudah saya perintahkan DBMSDA untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol. Jangan terlambat, karena warga butuh perbaikan,” ujar Benyamin lagi.

Pria yang akrab disapa Bang Ben ini menambahkan, jika perbaikan tanggul dilakukan secara menyeluruh, tentunya harus menunggu APBD 2017 mendatang. “Makanya saat ini perbaikan tanggul yang jebol dulu,” ujarnya.

Namun demikian, Datin, Ketua RT setempat yang dikonfirmasi mengaku bila hingga siang ini belum ada perbaikan maupun pengerjaan tanggul yang jebol dimaksud.**Baca juga: Balita Korban Banjir Total Persada Mulai Diserang Penyakit.

“Belum ada mas, belum ada orang (Pemkot) yang datang. Apalagi benerin yang jebol,” ujarnya.**Baca juga: Warga Pondok Aren Resah, Tanggul Jebol Belum Diperbaiki.

Seperti diketahui, tanggul aAnak Kali Angke jebol pada Senin (14/11/2016) dini hari kemarin. Jebolnya tanggul itu sekaligus memicu efek banjir pada ribuan rumah warga di empat perumahan dikawasan tersebut.**Baca juga: Tanggul Jebol, Ribuan Rumah di Tangsel Terendam.

KEempat perumahan dimaksud adalah, Perumahan Kampung Bulak, Perumahan Pondok Maharta, Perumahan Pondok Kacang Prima dan Perumahan Jurang Mangu Permai. Sedangkan ketinggian ai8r mencapai hingga 150cm.(Fbi)

**Baca juga: Wow, Tenaga Honorer di Pemkot Tangsel Sedot Rp20 Miliar Lebih.




Balita Korban Banjir Total Persada Mulai Diserang Penyakit

Pengungsi banjir Perumahan Total Persada.(tia)

Kabar6-Ratusan warga korban banjir Perumahan Total Persada, Kecamatan PEriuk, Kota Tangerang, hingga kini masih bertahan dilokasi pengungsian, di Gedung Olahraga (GOR) perumahan setempat.

Diantara pengungsi, juga terlihat puluhan anak balita, yang kondisinya mempreihatinkan karena sebagian diantaranya mulai dilanda penyakit.

Selain belum datangnya bantuan obat-obatan, Makanan Pendamping Asi (MPASI) untuk balita juga tidak ditemui dilokasi pengungsian, Selasa (15/11/2016).

Informasi yang dihimpun kabar6.com dilokasi pengungsian, puluhan balita korban banjir kini terserang penyakit diare yang diakibatkan perubahan suhu udara disekitar tenda pengungsian.

“Sudah dua hari belum dapat bantuan obat-obatan untuk bayi, seperti minyak telon, obat diare, popok bayi dan lainnya,” ungkap Fitri (32), warga Total Persada yang terpaksa membawa balitanya ke lokasi pengungsian.

Kondisi itupun tak urung membuat Fitri khawatir. Pasalnya, buah hatinya yang kini beryusia dua tahun itu terserang diare akibat berada di penampungan pengungsi.

“Anak saya diare saja, sudah dua hari ini. Puskesmas juga belum ada bantuan,” terang Fitri.**Baca juga: Hujan Deras, Longsor di Tangsel Timbun Dua Rumah.

Sementara Ida (41) salah seorang ibu korban banjir lainnya mengatakan, bantuan berupa obat-obatan dan popok baru akan datang setelah banjir surut.**Baca juga: Buruh Tangerang Desak UMK 2017 Naik 16 Persen.

“Kalau makanan selalu ada, sehari dapet makan tiga kali sehari. Tapi biasanya setelah banjir surut, baru dapat sepaket bantuan isinya makanan instan, obat-obatan, popok untuk bayi. Padahal saat masih mengungsi kami sangat membutuhkan bantuan obat-obatan,” ujarnya.**Baca juga: Wow, Tenaga Honorer di Pemkot Tangsel Sedot Rp20 Miliar Lebih.

Pantauan kabar6.com, banjir yang merendam perumahan Total Persada kini masih setinggi dua meter, sehingga mengharuskan warganya untuk mengungsi.(agm/tia)




Wow, Tenaga Honorer di Pemkot Tangsel Sedot Rp20 Miliar Lebih

Waliktoa Tangsel, Airin Rachmi Diany.(yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan bakal cuci gudang terhadap sumber daya manusia pegawai honorer dilingkungannya.

Pasalnya, alokasi dana yang dikucurkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk belanja tidak langsung itu, terbilang besar.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menyebutkan, kebijakan di atas akan berlaku mulai tahun anggaran 2017. Ia telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk menginventarisir pegawai honorer dalam rangka efisiensi kerja serta anggaran.

“Saya mendapatkan informasi data itu kurang lebih ada 8 ribuan TKS dan cukup besar honorernya di struktur APBD kita, di atas Rp20 miliar per tahun,” kata Airin, Selasa (‎15/11/2016).

Airin bahkan telah menginstruksikan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) setempat, untuk melakukan tes terhadap setiap tenaga honorer di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Dokumen tentang Surat Keputusan (SK) pengangkatan setiap tenaga honorer, terang Airin, pun akan diperiksa kembali. Bila ada pegawai yang tidak mengantongi dokumen tersebut, otomatis akan langsung dipecat.**Baca juga: Hujan Deras, Longsor di Tangsel Timbun Dua Rumah.

Airin menegaskan, APBD Kota Tangsel hanya dapat menanggung gaji pegawai honorer yang mengantongi SK resmi.**Baca juga: Buruh Tangerang Desak UMK 2017 Naik 16 Persen.KPU RI: Meski Jadi Tersangka, Ahok Masih Jadi Cagub.

“‎Nanti kita lihat mana yang sudah mendapatkan SK. Saya tidak mau lagi dengan anggaran begitu besar, tapi kerja honorer atau TKS tidak maksimal,” tegasnya.(yud)




Buruh Tangerang Desak UMK 2017 Naik 16 Persen

Buruh saat berdialog dengan Bupati Zaki.(shy)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menolak rekomendasi buruh dalam Aliansi Banten Darurat Upah, yang menginginkan kenaikan UMK 2017 sebesar 16 persen.

“Kita terima rekomendasinya, namun kalau para buruh menginginkan kenaikan UMK 16 persen, tentu sudah tidak bisa. Karena, saya sudah menandatangani rekomendasi kenaikan UMK 2017 sebesar 11 persen,” ungkap Bupati Zaki saat berdialog dengan buruh di Gedung Setda Kabupaten Tangerang, Selasa (15/11/2016).

Zaki menjelaskan, rekomendasi yang diajukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang ke Provinsi Banten, mengikuti kenaikan UMK 2017 di DKI Jakarta.

“Kenaikan ini bukan masukan dari buruh atau oknum tertentu. Tapi dilihat dari kenaikan UMK di DKI Jakarta. Karena, biaya Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di DKI Jakarta lebih mahal dari pada di Tangerang. Jadi tidak mungkin kita melebihi Jakarta,” jelasnya.

Bupati Zaki mengingatkan, agar kenaikan UMK sebagaimana diinginkan para buruh, sedianya juga harus melihat kondisi perekonomian di daerah.

“Buruh juga harus melihat kondisi ekonomi dan perusahaan, dalam kenaikan UMK 2017. Karena, kalau diikuti sesuai permintaan buruh, otomatis perusahaan akan tutup. Dan yang rugi bukan hanya masyarakat atau pekerja, tapi pemerintah juga,” terang Bupati.**Baca juga: KPU RI: Meski Jadi Tersangka, Ahok Masih Jadi Cagub.

Sementara itu, salah seorang anggota Aliasni Banten Darurat Upah, Edi Jayadi mengatakan, sementara ini pihaknya akan mengikuti rekomendasi Bupati Tangerang.**Baca juga: Hujan Deras, Longsor di Tangsel Timbun Dua Rumah.

“Untuk ini kita tetap ikut pada rekomendasi Bupati, namun tetap tuntutan kami pada angka kenaikan 16 persen yang nantinya tuntutan ini akan disampaikan langsung ke Provinsi,” ungkapnya.**Baca juga: Pilgub Banten 2017 Terdeteksi Rawan Konflik.

Untuk diketahui, pertemuan tersebut dihadiri Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Asep Edi Suheri dan Kadisnakertras Kabupaten Tangerang Syafrudin.(Shy)




Hujan Deras, Longsor di Tangsel Timbun Dua Rumah

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Hujan deras disertai angin kencang di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) mengakibatkan tanah longsor di Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Longsor terjadi pada tebing setinggi 20 meter tersebut, dan menimpa dua rumah warga dilokasi.

Yudi, warga sekitar mengatakan, sebelum longsor terjadi, dirinya sempat mendengar suara gemuruh pergerakan tanah di tebing tersebut.

“Untungnya, penghuni rumah di bawah tebing langsung dievakuasi sebelum longsor terjadi,” ungkap Yudi menjelaskan, Selasa (15/11/2016).**Baca juga: Tak Sesuai Standar, Pembangunan Tanggul Periuk Dihentikan.

Warga sekitar tebing mengaku sudah beberapa kali melaporkan kondisi tebing tersebut kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.  Pasalnya, sudah empat kali tebing tersebut longsor secara tiba-tiba.**Baca juga: Airin Dorong Percepatan Bangun JPO di Tol BSD.

“Kami warga di sini berharap Pemkot Tangsel sigap mengatasi masalah ini. Sampai saat ini belum ada orang dari Pemkot Tangsel datang ke sini,” tambahnya.(rani)




Airin Dorong Percepatan Bangun JPO di Tol BSD

JPO di Tol Bintaro roboh Mei lalu.(yud)

Kabar6-Masyarakat area Tol Bintaro, di Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diimbau untuk tidak bertindak gegabah, dengan melakukan aksi blokir tol.

Rencana aksi blokir tol sebagai bentuk protes menyusul belum dibangunnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang roboh Mei lalu, dinilai hanya akan menimbulkan masalah baru yang berbuntut pada tindak pelanggaran hukum.

Demikian pesan yang disampaikan Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany,  kepada warga di RT 01 RW 06, Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat.

Warga diminta untuk bersabar dan menyerahkan sepenuhnya persoalan rencana pembangunan JPO kepada otoritas pengelola Tol BSD.

“Jangan mudah tersulut emosi‎. Saya minta itu kepada warga saya,” pesannya, Senin (14/11/2016).

Airin bilang, warga di Kampung Sawah dan Kampung Poncoh harus bisa berfikir jernih, dengan menghindari tindakan di luar akal sehat, seperti berdemo atau memblokir akses jalan Tol BSD.

Menurutnya, tindakan memblokir jalan tidak akan memberikan solusi bagi semua pihak. Justru bakal menimbulkan dampak buruk secara luas.

“Sebetulnya itu kewenangan pihak tol, tapi kami tetap melakukan upaya mendorong mereka. Bukan berarti kami tidak berbuat apa-apa,” terang Airin.

Ia menambahkan, dalam membangun JPO juga membutuhkan anggaran. Apalagi nilainya tidak sedikit. Makanya, warga harus bersabar agar JPO sebagai akses jalan utama bagi warga sekitar, bisa segera dibangun kembali.**Baca juga: Proyek JPO Tol BSD Dijanjikan Akhir November.

“Mereka kan swasta harus menyipkan anggaran ya sama dengan kita pemkot untuk membangun sesuatu harus melalui tahapan-tahapan,” tambah Airin.**Baca juga: Soal JPO, Warga Ciputat Ancam Blokir Tol BSD.

Diketahui, pada 15 Mei 2016 silam, JPO sepanjang sekitar 70 meter di Rest Area KM 7+200 kurang lebih sepanjang 70 meter roboh akibat dihantam crane truk yang sedang melintas.(yud)