Hindari Pungli, Kebijakan Sekolah di Tangerang Bisa Dikonsultasikan ke Kejari

Dialog panel memerangi pungli di sekolah yang digelar Dindik Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang menggandeng Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat, guna mewaspadai dan memberantas pungutan liar (pungli) dalam kebijakan yang diambil pemangku kebijakan dilingkungan sekolah.

“Kerjasama dengan pihak Kejari ini, untuk memberikan semacam rambu-rambu, mana yang boleh dan tidak boleh dikeluarkan dalam kebijakan,” ujar Kepala Dindik Kota Tangerang, Abduh Surahman, dalam “dialog panel memerangi pungli” yang digelar di Restoran Istana Nelayan, Jalan MH. Thamrin KM 7.

Abduh juga menyebut, bila dialog panel itu merupakan sebagai jawaban atas kegelisahan para pemangku kepentingan di sekolah, atas kebijakan yang diambil agar terhindari dari kategori pungli.**Baca juga: Ortu Pelajar Kecewa, Jadwal Festival Anak Kota Tangerang “Ngawur”.

Sementara, Kasi Intel Kejari Tangerang, Iryan Assegaf dalam dialog itu mengatakan, bila Kepala Sekolah sedianya bisa mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada Kejari, atas setiap kebijakan yang akan diambil.**Baca juga: Mulai 2017 di Tangsel Ada Rumah Sayur.

“Jadi nanti Kepala Sekolah tidak perlu khawatir lagi dalam mengambil kebiajakan. Karena, bisa mengkonsultasikan terlebih dahulu setiap kebijakan yang akan diambil kepada Kejari. Agar tidak termasuk dalam pungli,” ujar Iryan lagi.**Baca juga: 2017, Pemkab Tangerang Fokus Penanggulangan Banjir Pasar Kemis.

Tampak hadir dalam acara dialog panel tersebut, Kasat Binmas Polrestro Tangerang, Kompol Ananto Herlambang, para kepala sekolah tingkat SMP, SMA, dan SMK, serta UPTD di Kota Tangerang.(tia)




2017, Pemkab Tangerang Fokus Penanggulangan Banjir Pasar Kemis

Bupati Zaki mengecek kesiapan BPBD.(hms)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menjadwalkan pelebaran dan normalisasi Sungai Cirarab dan Kali Sabi yang membelah wilayah Kecamatan Pasar Kemis pada tahun 2017 mendatang.

Ya, sedimentasi pada kedua sungai itu dinilai sudah cukup parah, hingga manakala hujan turun deras air akan cepat meluap hingga mengakibatkan banjir di Perumahan Regency serta SMP Negeri 3 Pasar Kemis.

“Kawasan Pasar Kemis sering terendam banjir, terutama di Perumahan Regency dan SMPN 3. Tahun depan, kita akan lakukan normalisasi dan pelebaran pada Sungai Cirarab dan Kali Sabi,” ungkap Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar kepada kabar6.com usai memimpin apel, Kamis (17/11/2016).

Bupati Zaki mengatakan, saat ini pihaknya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, telah menyiapkan seluruh sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana alam seperti banjir.

“Kita sudah siapkan posko, perahu dan alat pompa penyedot air. Selain itu, kita juga sudah melakukan beragam pelatihan terkait tanggap darurat bencana,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Agus Suryana mengatakan, hasil pantauan kondisi banjir saat ini sudah surut.**Baca juga: Masyarakat Diimbau Tak Terpancing Isu SARA.

“Seluruh titik yang sebelumnya banjir, seperti Pasar Kemis dan Kelapa Dua, kini sudah surut. Namun, kami tetap siaga karena wilayah yang rawan banjir adalah Pasar Kemis,” ungkapnya.**Baca juga: Begini Imbauan Kapolresta Tangerang Pada Buruh ABDU.

Agus pun mengimbau masyarakat Kabupaten Tangerang untuk dapat menyiagakan diri menghadapi bencana mengingat, intensitas hujan yang cukup tinggi.**Baca juga: Buruh Sweeping Pabrik di Cikupa.

“Masyarakat harus turut siaga, apabila terjadi bencana jangan panik,” himbau Agus.(shy)




Buruh Sweeping Pabrik di Cikupa

Aksi buruh turun ke jalan.(shy)

Kabar6-Puluhan buruh dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), melakukan aksi sweeping ke sejumlah pabrik di Kawasan Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis (17/11/2016).

Sweeping ini dilakukan untuk mengajak buruh lainnya yang sedang bekerja agar ikut dalam unjuk rasa menuntut kenaikan UMK 2017.

Dari pantauan kabar6.com di lapangan, aksi sweeping ini sempat diwarnai kericuhan saat sekelompok buruh memasuki PT Universal Respati Turbinee Engineering.

Pengawalan yang kurang ketat dari pihak kepolisian, membuat buruh leluasa memasuki kawasan pabrik tersebut.

Alhasil, para buruh sempat terlibat adu mulut dengan pemilik pabrik, lantaran aktivitas pekerja dipaksa berhenti agar ikut aksi unjuk rasa di kantor Gubernur Banten.

“Kita panik saat buruh lain menyuruh kita berhenti kerja. Kita diminta ikut demo di Kantor Gubernur,” ungkap Deni, Salah seorang pekerja, Kamis (17/11/2016).

Para pekerja pun terpaksa berhenti bekerja dan ikut berkonvoi menggunakan sepeda motor ke Kantor Gubernur Banten.**Baca juga: Mulai 2017 di Tangsel Ada Rumah Sayur.

Akibat aksi ini, Jalan Raya Serang tepatnya di kilometer 11 mengalami kemacetan sepanjang tiga kilometer.**Baca juga: Begini Imbauan Kapolresta Tangerang Pada Buruh ABDU.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Imam Sukarsa mengatakan para buruh mendesak Plt Gubernur Banten untuk menyetujui UMK sebesar Rp3.335.750 sesuai yang disepakati pemerintah kabupaten dan kota.**Baca juga: Lagi, Warga Cibir Aksi Buruh Bikin Macet Jalan.

“Kami juga meminta PP Nomor 78 tentang pengupahan dihapus,” ungkap Imam menjelaskan.(rani)




Begini Imbauan Kapolresta Tangerang Pada Buruh ABDU

Aksi demo buruh ABDU desak kenaikan UMK.(shy)

Kabar6-Kapolres Kota (Kapolresta) Tangerang, Kombes Asep Edi Suheri mengimbau buruh dalam Aliansi Banten Darurat Upah (ABDU), tetap menjaga kondusifitas wilayah saat aksi demo guna mendesak kenaikan UMK 2017 sebesar 16 persen.

“Kami minta buruh tetap fokus pada tujuan. Jangan menganggu kondusifitas wilayah. Kita tetap kawal aksi konvoi buruh yang ingin menyampaikan aspirasinya ke kantor Gubernur Banten di Kota Serang,” ujar Kapolres, Kamis (17/11/2016).

Sedianya, buruh bertolak menuju kantor Gubernur Banten, dengan konvoi bersepeda motor melintasi Jalan Raya Serang, Kecamatan Curug, Kecamatan Cikupa menuju perbatasan Jayanti-Serang.**Baca juga: Ortu Pelajar Kecewa, Jadwal Festival Anak Kota Tangerang “Ngawur”.

Diketahui, selain mendesak kenaikan UMK 16 persen, buruh juga menolak penghitungan kenaikan UMK mengacu pada PP 78 tahun 2015.**Baca juga: Lagi, Warga Cibir Aksi Buruh Bikin Macet Jalan.

Namun mengacu pada survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dan mengacu pada Undang-Undang No. 13 tahun 2003.(shy)




Mulai 2017 di Tangsel Ada Rumah Sayur

Pedagang sayur mayur di Pasar Cimanggis.(yud)

Kabar6-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menggagas pembentukan Rumah Sayur diwilayahnya.

Program ini sedianya bertujuan untuk memangkas panjangnya rantai distribusi penyaluran sayuran ke pasar-pasar tradisional.

Kasus yang kerap terjadi, sistem distribusi dari petani hingga ke konsumen kerap dimanfaatkan oknum spekulan. Buntutnya, alur distribusi sayuran tidak stabil sehingga harga komoditi sayuran di pasaran melonjak.

“Saat ini pedagang masih secara acak membeli ke pasar induk. Makanya Rumah Sayur akan diterapkan hingga ke seluruh pasar tradisional yang ada di Kota Tangsel.” ungkap Sekretaris Disperindag Kota Tangsel, Malik Kuswari, Kamis (17/11/2016).

Menurutnya, program Rumah Sayur di Kota Tangsel mulai digulirkan tahun depan. Selama ini, pola pasokan barang yang sampai ke tangan pedagang di pasar tradisional Kota Tangsel berlangsung secara acak.

Kuswari bilang, makanya terjadi jalur distribusi lumayan panjang, mulai dari petani, tengkulak, pedagang besar di pasar induk, baru sampai ke pedagang pasar tradisional.

Kondisi itu pun tak pelak membuat pemerintah daerah menjadi sedikit kesulitan untuk mengontrol harga pangan. Belum lagi persoalan harga yang menjadi tak terkendali.

Pedagang besar dengan mudah memainkan harga dengan berbagai dalih. Belum lagi membengkaknya hitungan biaya distribusi yang sampai ke beberapa tempat itu.

Buntutnya, tidak cuma pembeli saja yang dirugikan karena harus membeli dengan harga tinggi, tapi juga pedagang.

“Kalau harga sayur sudah mahal, pedagang pasti ikut terancam rugi. Untuk bisa berjualan, mereka harus mengeluarkan modal besar. Terkadang perputaran tidak berjalan. Pedagang setelah mengeluarkan modal besar ternyata tidak ada pembeli,” terangnya.

Kelangkaan barang dan mahalnya modal sejak dari tangan petani terus menjadi alasan tingginya harga kebutuhan di pasar.

Dengan didirikannya Rumah Sayur, rantai distribusi dipastikan dapat terpotong. Nantinya pedagang di pasar tradisional dapat langsung mendapatkan barang dari tangan petani.

“Rumah Sayur hadir untuk menstabilkan harga dan membantu pedagang dalam mewujudkan komoditi dengan harga murah. Tujuannya menstabilkan harga bahan pokok dengan cara memotong rantai distribusi sayur mayur,” jelas Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Tangsel Rohidin.**Baca juga: Bawaslu Banten Waspadai Penyelewengan Dana Hibah.

Di Kota Tangsel, ada enam pasar tradisional yang beroperasi, yakni Pasar Ciputat, Serpong, Jombang, Cimanggis, Bintaro Sektor 2, serta Gedung Hijau. Seluruh aset pasar tradisional sudah resmi diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang pada 1 Juni 2016.**Baca juga: Ortu Pelajar Kecewa, Jadwal Festival Anak Kota Tangerang “Ngawur”.

Para pedagang di pasar-pasar tersebut setiap hari harus membeli atau menunggu pasokan barang dari pasar induk di Jakarta, Bogor, atau Kota Tangerang.(yud)




Ortu Pelajar Kecewa, Jadwal Festival Anak Kota Tangerang “Ngawur”

Pelajar peserta Festival Anak Kota Tangerang datang kepagian.(tia)

Kabar6-Puluhan pelajar peserta Festival Anak Kota Tangerang 2016 yang digelar di Giant Extra Jalan Gatot Subroto KM 3,5, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, kecewa lantaran festival tidak berjalan sesuai jadwal.

“Kami taunya festival mulai jam 08.00 WIB. Enggak ada yang konfirmasi lagi, makanya kami datang dari jam 07.00 WIB bawa rombongan anak-anak. Setelah nunggu dua jam, baru ada pemberitahuan dari panitia, bila ternyata acara akan dimulai jam 15.00 WIB,” ungkap Siti Nurohmah, orang tua murid TK Al Aziz, Kecamatan Cimone, Kota Tangerang kepada kabar6.com, Kamis (17/11/2016).

Tak hanya itu, Siti juga menambahkan, rombongan diminta oleh panitia untuk pulang terlebih dahulu dan kembali lagi jam 3 sore untuk mengikuti festival.

“Ya, itu kan gak mungkin banget. Gak efektif waktu, belum lagi anak-anak banyak yang sedih nggak mau pulang karena mau lihat festival. Terlebih kami harus sewa angkutan umum, kalau bolak balik biayanya bisa semakin besar,” tambah Siti kesal.**Baca juga: Bawaslu Banten Waspadai Penyelewengan Dana Hibah.

Untuk diketahui, Festival Anak Kota Tangerang merupakan festival tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Tangerang.

Acara ini dihadiri oleh pelajar mulai tingkat TK hingga SMA se-Kota Tangerang.

Hingga berita ini disusun, BPMPKB selaku pihak penyelenggara festival belum bisa ditemui untuk memberikan keterangan lebih lanjut.(tia)




Kapolresta Asep Imbau Warga Tak Ikut Demo Berbau SARA

Kapolresta Kombes Asep Edi Suheri.(shy)

Kabar6-Maraknya isu provokasi dan berbau Suku Agama Ras dan Antar Golongan (SARA) menimbulkan keresahan di berbagai pihak.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri mengimbau agar, masyarakat Kabupaten Tangerang tidak mengikuti aksi aksi unjuk rasa yang berbau SARA.

“Kami persilahkan untuk berunjuk rasa karena itu demokratis tapi, jangan sampai aksi itu menimbulkan perpecahan dan untuk mengantisipasinya. Lebih baik jangan mengikuti aksi unjuk rasa yang berbau SARA. Serahkan pada pihak berwajib, kawal sesuai ketentuan dan tetap jaga persatuan kesatuan NKRI,” ungkapnya dalam Deklarasi Damai Bhineka Tunggal Eka di Lapangan Maulana Yudha Negara, Kamis (17/11/2016).**Baca juga: Masyarakat Diimbau Tak Terpancing Isu SARA.

Untuk diketahui, deklarasi tersebut dihadiri oleh seluruh elemen keagamaan dan ormas di Kabupaten Tangerang serta jajajaran SKPD Kabupaten Tangerang. (Shy)




Masyarakat Diimbau Tak Terpancing Isu SARA

Deklarasi Damai Bhineka Tunggal Eka di Kab. Tangerang.(hms)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mengimbau kepada elemen masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan umat beragama.

Imbauan ini disampaikan lantaran maraknya aksi provokasi berbau Suku, Agama, Ras da Antar Golongan (SARA).

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, saat ini marak aksi radikalisme menyusul adanya dugaan penistaan agama yang terjadi belum lama ini.

“Saya mengimbau kepada seluruh elemen keagamaan ataupun ormas seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan masyarakat Kabupaten Tangerang, untuk menjaga kerukunan antar umat beragama,” ujar Zaki dalam Deklarasi Damai Bhineka Tunggal Ika di Lapangan Maulana Yudha Negara, Kamis (17/11/2016).

Zaki juga mengatakan masyarakat jangan mudah terpengaruh jika menerima informasi baik berupa berita atau isu yang berbau provokasi.**Baca juga:Lagi, Warga Cibir Aksi Buruh Bikin Macet Jalan

“Kalau ada hal-hal yang berbau unsur SARA dan cenderung mengarah ke provokatif dan radikalisme, saya minta masyarakat langsung melaporkan pada pimpinan di masyarakat setempat seperti, RT dan RW jangan sampai provokatif dan ikut terprovokasi dan menimbulkan konflik berbau SARA,” terangnya.(shy)




Lagi, Warga Cibir Aksi Buruh Bikin Macet Jalan

Demo buruh tuntut kenaikan UMK 16 persen.(shy)

Kabar6-Ribuan buruh dari gabungan serikat pekerja dalam Aliansi Banten Darurat Upah bergerak menuju Kantor Gubernur Banten, di Kota Serang, Banten, Kamis (17/11/2016).

Ya, aksi  buruh turun ke jalan ini, guna mendesak kenaikan UMK 2017 bisa sesuai usulan buruh, sebesar Rp16 persen. Buruh juga menolak penentuan kenaikan UMK mengacu pada PP 78 tahun 2015.

“Aksi kami ini untuk meminta kepada Plt Gubernur Banten (Nata Irawan-red) agar tidak menggunakan PP 78 pada penetapan UMK 2017 serta kami minta untuk kenaikan UMK di Tangerang dinaikan sebesar 16 persen sesuai dengan perhitungan KHL (Kebutuhan Hidup Layak-red) dan mengacu pada Undang-Undang No. 13 tahun 2003,” ungkap Koordinator Aksi Buruh, Susilo.

Dalam aksinya, buruh yang menggelar konvoi bersepeda motor itu, juga sempat memblokir ruas Jalan Raya Serang, untuk berorasi.

“Kalau mau aksi ya silahkan saja, tapi jangan nutupin jalan dong. Karena kami juga punya hak yang sama, ingin beraktivitas juga,” keluh Yura, salah seorang pengendara motor yang terjebak kemacetan akibat aksi buruh.**Baca juga: Jumlah Kapal Penumpang di Pelabuhan Merak “Overload”.

Ya, meski aksi buruh mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian, namun saat buruh melakukan orasi, polisi juga tak bisa berbuat banyak, kecuali memberikan kesempatan kepada buruh untuk berorasi.(shy)




Berjudi Krokot, Tiga Pria Ini Disergap Polsek Cisauk

tiga pria penjudi yang disergap polisi.(cep)

Kabar6-Mungkin ini bisa jadi peringatan bagi Anda warga yang masih memiliki hobi terlarang, yaitu bermain judi.

Ya, tiga warga Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, disergap aparat Polsek Cisauk, setelah kedapatan berjudi jenis krokot.

Ketiga pelaku, masing-masing berinisial Sue alias Bram (50), Arm alias Aris (30) dan RE (30), disergap di Kampung Kebon Manggu, RT 3/1, Kelurahan Cisauk, Kecamatan Cisauk.

Kasubag Humas Polres Tangsel, Kompol Mansuri saat dikonfirmasi kabar6.com, Rabu (16/11/2016) mengatakan, penyergapan aktivitas perjudian itu dilakukan pada Selasa (15/11/2016).

“Itu setelah kita mendapat informasi dari tokoh agama wilayah setempat, yang resah dengan aktifitas perjudian krokot tersebut,” ujar Mansuri.**Baca juga: Siap-siap..Polresta Tangerang Mulai Operasi Zebra Kalimaya 2016.

Dari tangan ketiga pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang tunai yang digunakan untuk taruhan, sebesar Rp658 ribu, dua set kartu remi serta tiga unit handphone.**Baca juga: Diduga Dianiaya Pacar Ibu, Balita di Tangsel Tewas.

“Kini ketiganya masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolsek Cisauk,” ujar Mansuri.(cep)