Hari Buruh, Disnakertrans Kabupaten Tangerang Gelar Lomba

Bupati Tangerang, A Zaki Iskandar, dalam peringatan Hari Buruh.(hms)
Bupati Tangerang, A Zaki Iskandar, dalam peringatan Hari Buruh.(hms)
Bupati Tangerang, A Zaki Iskandar, dalam peringatan Hari Buruh.(hms)

Kabar6-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menggelar kegiatan Hari Buruh di Area Don Bosco, Rabu (22/3/2017). Kegiatan tersebut diisi dengan berbagai macam kegiatan lomba-lomba olahraga.

Ketua Panitia Kegiatan, Agus Darsana, mengatakan kegiatan dalam rangka peringatan Hari Buruh ini dilakukan berbagai macam kegiatan positif seperti lomba dan olahraga. Kegiatan ini mulai pada 22 Maret sampai dengan penutupan 19 April 2017.

“Ini adalah suatu bukti bahwa pemerintah Kabupaten Tangerang, pengusaha, dan buruh bisa kompak bersatu dalam suatu kegiatan yang positif dalam rangka peringatan May Day, ini patut kita apresiasi sekali usaha pemerintah kabupaten Tangerang yang melalui Disnakernya bersama serikat buruh untuk membuat kegiatan seperti ini,” ungkap Agus.

Bupati Tangerang, A Zaki Iskandar, mengatakan pelaksanaan kegiatan semacam ini dimaksudkan selain untuk memperat tali silaturahmi terhadap sesama para pekerja yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang. ** Baca juga: Begini Cara Ira Bisa Kantongi STNK

“Semoga kegiatan pada hari ini dapat memberikan motivasi kepada seluruh masyarakat khususnya membantu bersama-sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang,” paparnya.(hms)




Begini Cara Ira Bisa Kantongi STNK

Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Saat penangkapan Ira Rahmawati, polisi menemukan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) beserta satu kunci motor yang diketahui milik Madin, warga Kampung Muara Betung, Rt 02/05, Cikokol, Kota Tangerang.

“Ya, setelah kita minta keterangan dan dilihat selama pemeriksaan. Sebetulnya wanita ini memang memiliki gangguan jiwa dan senang anak-anak. Namun, sejauh ini tidak ada tindak penculikan anak. Untuk STNK tersebut diambil oleh Ira dari Polsek Benteng saat diamankan beberapa waktu lalu,” ungkap Kapolsek Kelapa Dua, Kompol Endang Sukma Wijaya.

Saat dilakukan koordinasi, pihak Polsek Benteng mengakui adanya STNK yang hilang. ** Baca juga: Ira yang Ngaku Gila Bikin Ulah Lagi

“Tadi saya koordinasi dengan Polsek Benteng, ternyata betul STNK tersebut memang ada di Polsek Benteng. STNK itu ada di sana karena, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan atas satu buah motor yang hilang,” terangnya.

Saat ini, Ira pun dibawa kembali menuju Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang untuk dikirim ke Unit Pelayanan Teknis (UPT) Panti Rehabilitasi Sosial Jayanti, Kabupaten Tangerang. ** Baca juga: Membidik Sutradara Polemik Run Way III

Sementara, untuk STNK tersebut, diamankan dan akan diserahkan pada pihak Polsek Benteng. (shy)




Polresta Tangerang Gelar Pelatihan PPGD

 Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat.(foto:shy)

Kabar6-Satlantas Polres Kota (Polresta) Tangerang melakukan pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) pada masyarakat yang berada di sejumlah titik rawan kecelakaan, Rabu (22/3/2017).

Kasatlantas Polresta Tangerang, Kompol Eko Bagus Riyadi mengatakan, pelatihan tersebut dilakukan agar terjalin mekanisme penanganan gawat darurat terpadu di wilayah titik rawan kecelakaan lalulintas  di wilayah hukum Polresta Tangerang.

“Pelatihan ini dilakukan agar, masyarakat dapat tanggap cepat pada saat ada kejadian kecelakaan lalulintas. Mereka pun, bisa mengimbau para pengendara untuk berhati-hati apabila melalui titik rawan tersebut,” ungkapnya.

Diketahui, titik rawan kecelakaan lalulintas wilayah hukum Polresta Tangerang yakni, Jalan Raya Serang KM 21 Kecamatan Cikupa dan Kawasan Tertib Lalulintas Kecamatan Tigaraksa.

Dalam pelatihan tersebut Polresta Tangerang melibatkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja, Jasa Raharja, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan PT Marga Mandala Sakti (MMS). (Shy/agm)

 




Membidik Sutradara Polemik Run Way III

Perseteruan berbagai pihak, diantaranya dengan KJPP.(foto:dok)

Kabar6 – Polemik tanah di Run Way III Bandar Udara Soekarno-Hatta memiliki beberapa kisah yang menarik. Diantaranya kisah ‘bubble ekonomi’.

Buble ekonomi merupakan istilah dalam ekonomi yang bermakna menggelembungkan nilai ekonomi. Atau dengan kata lain, harga tanah yang dibeli dalam jumlah besar disebutkan bernilai tinggi namun sesungguhnya nilai aslinya tidak sesuai.

Desa Rawa Rengas Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang merupakan salah satu lokasi yang akan dibeli lahannya oleh pengelola Bandar Udara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II.

Desa yang berada dekat dengan Desa Rawa Burung dan Desa Belimbing ini mayoritas memiliki lahan pertanian. Jalan utama menuju ke kantor kepala desa juga sangat sempit. Dan pemisah antara badan jalan dan lahan pertanian hanya terusan kali kecil yang juga kotor. Yah kotor, pasalnya banyak sampah yang berserak di permukaan airnya.

Rumah penduduk desa yang berada di pinggir jalan utama rapat dan padat. Menurut pengamatan, luas tanah setiap rumah penduduk berkisar 36-75 meter  persegi. Yang lalu lalang di jalan itu lebih banyak sepeda dan motor.

“Pekerjaan warga di sini mayoritas petani, peternak dan pedagang kecil,” kata Sapri salah satu warga desa kepada Kabar6.com, Tangerang, Rabu (22/3/2017).

Sapri mengaku memiliki tanah seluas 150 meter yang bila jadi dibeli pengelola bandara. “Itu tanah milik orang tua sebenarnya. Sebelum ada di pemberitaan dan demo, harga tanah di sini murah. Per meter kurang lebih Rp. 180 ribu – Rp. 250 ribu,” kata Sapri.

Sapri mengatakan, murahnya harga tanah karena surat tanahnya mayoritas belum sertifikat. Pria bertubuh sedang ini menambahkan dengan adanya pemberitaan perluasan landasan pacu di perimeter Utara, harga tanah di desa naik menjadi Rp. 6 juta per-meter.

“Terus terang kami sebagai warga senang sekali bila per-meter diberikan harga segitu. Kenaikan harga tanah di sini mulai terjadi sekitar akhir tahun 2014,” kata Sapri. 

Sambil memesan kopi, Sapri yang memiliki rambut belah tengah itu melanjutkan, pertengahan tahun 2015, ada beberapa orang yang membeli lahan pertanian dengan harga per meternya Rp.350 ribu dan Rp. 380 ribu.

“Yang beli tanah itu tokoh masyarakat yang terdiri dari SA, SM, J dan Haji O. Bahkan Haji O saat ini memiliki tanah yang banyak di desa ini,” kata Sapri.

Haji O yang disebutkan pria berusia 30 tahun ini bukan tokoh masyarakat asli dari Desa Rawa Rengas dan bukan juga dari kelompok Tionghoa. Namun ditambahkan Sapri, Haji O merupakan orang yang dikenal di Kabupaten Tangerang.

“Saya tidak tahu, yang pasti dia (Haji O-red) dikenal di kabupaten,” tandasnya.

Menurut penelusuran Kabar6.com, polemik tanah di Run Way III ini dimulai pertengahan tahun 2015. Masyarakat di sekitar bandara belum sepakat dan ada titik temu masalah harga yang harus dibayar oleh Angkasa Pura II. Masyarakat meminta harga beli lahan mereka per meternya mencapai Rp 6-7 juta.

Sementara itu, pertengahan tahun 2014, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar meminta kepada warganya untuk menjual harga tanahnya sesuai dengan harga NJOP.

“Jika harganya sampai Rp.20 juta sungguh tidak realistis. Harganya sesuai dengan harga NJOP saja,” kata bupati.(nal)

 




Di Citra Raya, Tempat Mesum Kok Ngaku Panti Pijat

Disini nih urusan sahwat diselesaikan.(foto:agm)

Kabar6-Bisnis esek-esek berkedok panti pijat dan refleksi di kawasan Pusat Kuliner Mardigrass Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang tumbuh makin subur bagai jamur di musim hujan.

Tak tanggung-tanggung, Sebanyak tujuh kios menyajikan sekumpulan wanita-wanita muda pemuas syahwat pria hidung belang yang datang berkunjung.

Pemilik usaha mesum tersebut tentu berusaha menutupi fasilitas mesum yang disediakanhya, dengan berbagai macam cara, ada pijet biasa, pijet reflexi, pijet punten, hingga berujung ke perbuatan mesum. 

Dari hasil penelusuran kaba6.com di salah satu tempat panti pijat NO. Salah searang terapis berinisial, IR (20) mengaku melayani berbagai jenis pijat, tergantung dari keinginan yang dipesan para tamu, dan setiap jenis pijat tarif beda.

“Kalau hanya sekedar pijat biasa saja seperti refleksi itu hanya Rp70 ribu, tapi kalau dipijat seluruh tubuh sampai ke wilayah ‘punten’ sampai keluar santen Rp300 ribu. Sedangkan untuk pijat plus sampai terapisnya ‘ditikam’, harganya Rp500 ribu,” terang IR.

Namun, lanjutnya, dari harga yang ditawarkan itu tidak 100 persen menjadi hak para pekerja pijat, itu ada potong-potongan lagi untuk uang kamar.

“Jadi misalkan kita melakukan hubungan sex kamu bayar saya Rp500.000, itu dipotong uang kamar Rp100.000 dan sisanya buat saya,” jelasnya.

Dari informasi yang dihimpun di lokasi, bahwa untuk keahlian pijat sendiri, para pekerja pijat tidak begitu lihai. Karena mayoritas para tamu yang datang ke tempat ini bukan untuk urusan pijat bugar tapi lebih cenderung urusan syahwat.(agm)

 




Halloo..Keluarga Siapa Pake Mio Merah B 6931 GLL

Ini barang-barang milik korban tabrak lari.(foto:tia)

Kabar6-Kepolisian Polrestro Tangerang Kota masih mencari identitas korban tabrak lari di Jalan Suryadharma depan Polsek Neglasari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang pada Rabu (22/3/2017) pagi tadi.

“Ya, kami masih mencari identitasnya, karena di lokasi kejadian pun tidak ada saksi yang melihat secara pasti kronologisnya. Saksi hanya melihat korban sudah tergeletak,” ujar Kanit Laka Lantas Polrestro Tangerang Kota, AKP Rizal kepada kabar6.com, Rabu (22/3/2017).

Rizal mengaku cukup kesulitan dalam melacak identitas milik korban lantaran tidak ditemukan kartu identitas apapun pada tubuh pria yang diperkirakan berusia 30 tahun tersebut.

“Kami akan coba cocokkan nomor polisi motor korban dengan Samsat untuk mecari alamat korban. Kami juga akan berkoordinasi dengan Binmas setempat dengan menyebar foto korban kepada masyarakat sekitar,” jelasnya.

Jika tiga hari kedepan identitas korban belum juga ditemukan, kata Rizal, pihaknya akan menyerahkan jasad korban ke Departemen Sosial terkait pemakamannya.

“Saat ini korban masih ada di kamar jenazah RSUD Kabupaten Tangerang. Sudah menjalani visum juga, tinggal menunggu identitas korban saja. Bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa langsung melapor ke Polresto Tangerang,” tutupnya.

Diketahui, korban yang memiliki tinggi badan 161 sentimeter menggunakan sepeda motor mio berwarna merah dengan nomor polisi B 6931 GLL.

Adapun ciri-cirinya, korban mengenakan kemeja motif kotak berwarna merah, putih, hitam dengan celana pendek motif kotak berwarna putih dan hitam dan mengenakan delapan gelang karet berwarna hitam di tangannya. (tia)

 




Modal Golok Sikat Uang Minimarket Rp.43 Juta

illustrasi(bd)

Kabar6-Komplotan perampok dilengkapi senjata tajam berhasil menggasak puluhan juta dari sebuah minimarket di Jalan Gatot Subroto KM 7,5 RT 003/005, Kelurahan Jatake, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Selasa (22/3/2017).

Dari informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, pelaku diketahui berjumlah empat orang membawa parang/golok, mendatangi minimarket pada pukul 03.34 WIB.

“Saat pelaku masuk ke dalam minimarket, dua penjaga toko, yaitu Nanda (24) dan Anandi (22)langsung lari ke dalam gudang dan dikejar oleh dua pelaku lainnya,” ujar Kasubag Humas Polrestro Tangerang, Kompol Triyani.

Dua penjaga toko lainnya lagi, yaitu Yoga (20) dan Ainun (21) yang tengah tidur di dalam gudang pun terbangun mendengar kegaduhan diluar.

“Pelaku menarik Ainun dan mengurungnya ke toilet, Yoga dan Anandi dipojokkan oleh dua pelaku lainnya. Sementara, satu pelaku lain menempelkan parang ke leher Nanda dan memaksanya membuka brankas yang berisi uang,” jelas Triyani.

Sukses menguras brankas yang berisi RP. 43 juta, pelaku menodong keempat penjaga toko untuk menyerahkan barang berharga milik mereka.

“Ya, mereka juga meminta barang berharga milik penjaga toko, yaitu 3 unit hp dan uang tunai sebesar RP. 435 ribu. Setelah itu, langsung kabur menggunakan mobil. Total kerugian mencapai RP. 45 juta,” paparnya.

Hingga saat ini, kepolisian Polrestro Tangerang Kota masih melakukan pencarian terhadap keempat pelaku melalui rekaman dari CCTV dan melacak nomor ponsel milik para penjaga toko yang turut dibawa kabur. (tia)




Pemkot Tangerang “Sabet” Penghargaan OpenGov

Walikota Tangerang saat menerima penghargaan dari OpenGov.(hms)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kembali mendapatkan penghargaan. Kali ini penghargaan diberikan oleh lembaga independen OpenGov Asia berupa Recognation of Excellence atas keberhasilan Kota Tangerang dalam menerapkan Teknologi Informasi.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah dalam acara Indonesia Leadership OpenGov Forum yang dilaksanakan di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Penghargaan yang diberikan langsung oleh Mohit Sagar selaku Group Managing Director Open Gov Asia, merupakan penghargaan khusus yang diberikan kepada pemerintah daerah yang telah mampu mengimplementasikan konsep Smart City dalam pembangunan di wilayahnya masing-masing.

Selain Walikota Tangerang, dalam kesempatan itu Open Gov Asia juga memberikan penghargaan kepada empat Kepala Daerah lain, yakni Walikota Bandung Ridwan Kamil, Walikota Bogor Bima Arya, Walikota Bekasi Rahmat Efendi, juga Walikota Makasar Danny Pomanto.

Dalam sambutannya, Walikota menyampaikan bahwa saat ini Pemkot Tangerang sedang mengembangkan Tangerang Smart City 2.0 yang difokuskan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat di Kota Tangerang.

Walikota Tangerang erfoto bersama usai menerima penghargaan OpenGov.(hms)

“Saat ini kami sedang mengembangkan Tangerang Smart City 2.0, tahap lanjutan setelah kami sebelumnya membangun Tangerang Smart City 1.0 yang bertumpu pada integrasi data dan informasi dari berbagai OPD,” terangnya dalam Bahasa Inggris.

“Dan saat ini kami telah move on dari tahap integrasi aplikasi ke pengembangan aplikasi untuk memberikan akses kepada masyarakat untuk berinteraksi dengan kami dengan memberikan input informasi maupun solusi untuk pengembangan kota,” jelasnya.

Walikota juga menyampaikan bahwa penggunaan Teknologi Informasi merupakan keniscayaan dalam peningkatan pelayanan publik di Kota Tangerang, terlebih dengan adanya tuntutan pelayanan publik yang cepat dan transparan.

“Ini merupakan suatu tantangan tersendiri bagi kita, dengan penduduk yang mencapai dua juta jiwa belum lagi Kota Tangerang yang sangat heterogen. Untuk itu dengan pemanfaatan Teknologi Informasi ini menjadi jawaban untuk menjadikan Kota Tangerang yang lebih baik lagi,” paparnya.

Terakhir, Walikota juga menyampaikan apresiasinya kepada penyelenggara yang telah memilih Kota Tangerang bersama empat kota lain sebagai Kota Terbaik dalam penerapan Smart City di Indonesia.

Sebagai Informasi, pengembangan Tangerang Smart City yang telah memasuki phase kedua pengembangan telah berhasil membangun 164 aplikasi yang diperuntukkan untuk peningkatan pelayanan publik di Kota Tangerang.

Adapun beberapa aplikasi tersebut antara lain Aplikasi Laksa yang diperuntukkan untuk melayani aduan dan keluhan masyarakat, kemudian Aplikasi Perijinan Online, terus juga Aplikasi Tangerang Live yang didalamnya memuat beberapa aplikasi unggulan seperti Sistem Informasi Tempat Tidur RS (Simpati) yang memungkinkan orang untuk melihat jumlah kamar kosong yang ada di beberapa RS, ada juga aplikasi Ambulan dan Mobil Jenazah Gratis, serta aplikasi SEGAR yang memungkinkan orang untuk mengecek harga sembako di beberapa pasar di Kota Tangerang.(ADV)




Ramayana Dibangun Tanpa Amdal, Mantap Pisan Euy

Pembangunan Ramayana Departemen Store sudah 70 persen.(foto:agm)

Kabar6-Pembangunan PT Ramayana Departemen Store di Jalan Raya Serang, Kilometer 14,5 Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, tepatnya di samping Kantor Polsek Cikupa, diduga belum mengantongi izin Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) Lalulintas (Lalin). 

Padahal, sudah seharusnya setiap pembangunan yang dilakukan dan menimbulkan gangguan di jalan, maka harus memiliki Amdal Lalin terlebih dulu.

Kasat Lantas Polres Kota Tangerang Kompol Eko Bagus Riyadi saat dikonfirmasi membenarkan jika hingga saat ini pembangunan Ramayana Departemen Store belum memiliki Amdal Lalin. 

“Untuk pembangunan Ramayana Departeman Store di Cikupa belum memiliki Amdal Lalin, ” ungkap Kasat Lantas Polres Kota Tangerang,  AKP Eko Bagus Riyadi,  Selasa (22/3/2017).

Amdal Lalin sebenarnya diatur dalam UU No 22 tahun 2009 Tetang Lalulintas dan Jalan pasal 99 dan 100. Pada pasal 99  ayat 1 (satu)  berbunyi, setiap  rencana pembangunan pusat kegiatan, pemukiman dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan kelancaran lalulintas dan angkuatan jalan, wajib dilakukan Amdal.

Pantauan Kabar6.com,  pembangunan Depearteman Store tersebut dikebut hingga awal bulan puasa dan sudah berjalan sekitar 70 persen.(agm)




Ira yang Ngaku Gila Bikin Ulah Lagi

Kabar6-Ira Rahmawati (34) wanita yang diduga memiliki gangguan jiwa kembali diamankan pihak Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/3/2017).

Ira, setelah ditangkap di Buaran, bikin ulah lagi di Kelapa Dua.(foto:shy)

Sebelumnya Ira pernah diamankan aparat Polsek Benteng, Kota Tangerang, karena diduga akan menculik anak di kawasan Kompleks Kehakiman Hukum dan HAM, Jalan Pengayoman Utara 7, RT 6/1, Buaran Indah, Kota Tangerang pada, Sabtu (18/3/2017) lalu.

Kali ini, Ira pun turut diduga akan menculik seorang anak yakni, Vira (4), anak kedua dari pasangan Fudin dan Wewen yang tengah bermain di teras rumah kawasan Kampung Cibogo RT04/05, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

“Tadi memang dia sempat merayu Vira yang sedang di depan rumah. Melihat itu, warga sempat panik dan segera membawa Ira untuk diamankan ke pihak kepolisian dan kecamatan,” ungkap Ketua Rw 04, Jepri.

Jepri mengatakan, ia sempat mengamuk dan memberontak ketika akan diamankan masyarakat ke kepolisian dan kecamatan.

“Saat mau diamankan dia memberontak, tadi warga sempat emosi. Namun, sudah bisa diredam,” ujarnya.

Sementara itu, saat ini Ira masih dilakukan pemeriksaan oleh jajaran Kecamatan Kelapa Dua. Dalam pemeriksaan tersebut, Ira membawa tiga buah sapu tangan serta, satu Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang beralamat Buaran Indah, Kota Tangerang, beserta satu kunci motor. (Shy)