Heboh Teroris di Serua Tangsel

Suasana di Serua.(foto:cep) 

Kabar6-Setelah sukses melumpuhkan empat terduga teroris di Cilegon dan Pandeglang, Tim Densus 88 melanjutkan perburuan teroris hingga ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ya, Kamis (23/3/2017 malam Tim Densus kembali menyatroni rumah yang diduga dihuni terduga teroris berinisial TDW di RT 5/22, Perumahan Taman Fasco Maruga, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat.

Pantauan kabar6.com di lokasi, terlihat sejumlah petugas kepolisian dari Polres Tangsel sedang menunggu kedatangan Densus 88. Serta, ada beberapa warga yang juga sedang menunggu di luar perumahan tersebut. 

Sayangnya, hingga menjelang tengah malam, Tim Densus tak kunjung tiba di lokasi. Alhasil petugas yang sudah berjaga dilokasi pun membubarkan diri.

“Tim Densus tidak jadi datang. Kemungkinan besok,” ujar Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho.

Sementara,Iskandar, Ketua RW setempat mengatakan, bila rumah yang disasar Tim Densus itu dihuni oleh TDW. Dan, sudah enam bulan mengontrak dan tinggal di rumah tersebut. 

“TDW sudah enam bulan tinggal di rumah itu, dia membuka home scooling sekaligus membuka wirausaha herbal. Dia punya seorang istri dan satu anak,” ujar Iskandar.

Iskandar mengaku bila dirinya sudah lama memantau gerak-gerik TDW. “Ketika pindah ke sini saya dapat arahan untuk memantau orang itu. Jadi memang kita pantau lama kesehari-harinya,” ujarnya. 

“pas dapat kabar terduga teroris di Cilegon. Kita langsung kumpul di luar dan nunggu. Soalnya katanya ada Densus mau melakukan penggerebekan,” paparnya.(cep)

 




Parkiran di Kecamatan Cikupa Kok Sudah Hancur

Begini kondisi parkiran di Kecamatan Cikupa.(foto:k6)

Kabar6-Warga mengeluhkan kondisi area parkir di kantor kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Pasalnya, area parkir yang diketahui belum lama dibangun ini mengalami kerusakan cukup parah.

“Halaman parkir ini cepat sekali rusaknya. Padahal, setahu saya baru kemarin dibangun,” ungkap Maryono, warga setempat, kepada Kabar6.com, Kamis (23/03/17).

Menurutnya, kerusakan area parkir di kantor kecamatan Cikupa yang terletak di desa Bojing ini disinyalir karena material paving block yang digunakan berkualitas rendah.

Selain itu, pada saat pemasangan paving block tersebut diduga tidak menggunakan batu makadam untuk pengerasan.

“Dasarnya cuma tanah merah langsung di ampar pasir abu, tapi enggak ada pemadatan. Ditambah lagi pavingnya tidak berkualitas, ya amblas lah,” katanya.(Tim K6)

 




Aetra Dilaporkan ke Kejari Tangerang

Kabar6-PT Aetra Air Tangerang dilaporkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang.

Perusahaan air minum swasta grup Acuatico ini disinyalir melanggar Undang- undang Nomor 11/1974, Tentang Pengairan, karena diduga telah mematok tarif air untuk warga dengan harga selangit.

Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Tangerang (AMPT) Saepudin Juhri mengatakan, tarif air yang dijual Aetra ke warga dinilai sangat mahal. 

Bayangkan, warga berpenghasilan pas-pasan seperti di wilayah kecamatan Jayanti, harus merogoh kocek sebesar Rp300 ribu hingga Rp600 perbulan hanya untuk membayar biaya pemakaian air bersih.

“Ini kan sudah masuk kategori komersialisasi air dan sudah melanggar UU. Makanya, kami laporkan perusahaan ini ke aparat penegak hukum,” ungkap Juhri, kepada Kabar6.com, Kamis (23/3/2017).

Dijelaskan Juhri, tarif air yang dipatok sepihak oleh Aetra, tanpa melihat kondisi ekonomi warga ini sangat memberatkan mereka.

Pemerintah, kata dia, jangan tutup mata dan membiarkan perusahaan swasta melakukan kegiatan komersialisasi air di daerah ini.

“Kami minta, pemerintah daerah mengevaluasi kembali tarif air sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Jangan dipukul rata begini. Masak harga air di kota sama dengan di kampung yang mayoritas taraf hidupnya miskin,” katanya.

Terpisah, Humas PT Aetra Air Tangerang, Bayu mengutarakan, pihaknya mengaku tak berwenang memberikan tanggapan atas masalah tersebut. 

Dia, menyerahkan masalah itu ke bagian legal yang ditunjuk perusahaan.

“Baik pak akan saya teruskan ke bagian legal untuk menjawab hal ini. Mohon maaf untuk tanggapan nanti satu pintu saja dengan PIC yang ditunjuk manajemen. Nanti kami hubungi abang kembali. Terima kasih bang,” ujar Bayu, melalui pesan WhatsApp yang dikirim ke Kabar6.com, petang tadi.(Tim K6)




Soal Narkoba Billy Bilang Itu Bohong

Billy Syahputra.

Kabar6- Billy Syahputra jumpa pers didampingi manajernya Mak Vera di kawasan Rempoa, Tangerang Selatan, Kamis (23/03/17) terkait gosip yang menyebutkan dia dikabarkan diciduk Badan Narkotika Nasional terkait kasus narkoba.

” Billy bingung juga nih, kok dikait-kaitin sama narkoba, padahal Billy ngerokok aja nggak boro-boro narkoba” katanya.

Untuk membuktikan bahwa semua tudingan itu tidak benar, Billy mengatakan siap diperiksa.” Pokoknya berita itu bohong, cuma gosip” katanya.(z)

 

 

 

 




Dindikbud Tangsel Jamin UNBK SMP Aman

illustrasi

Kabar6-Ribuan siswa-siswi peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kota Tangerang Selatan tak perlu khawatir. Pemerintah daerah setempat mengklaim telah menjamin tidak bakal terjadi pemadaman listrik selama ujian berlangsung.

“Dan sudah ada jaminan dari pihak PLN,” ungkap pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Taryono kepada kabar6.com, Kamis (23/03/17).

Ia menjelaskan, pihaknya telah melayangkan surat resmi kepada perusahaan plat merah tersebut untuk membantu pelaksanaan UNBK di 94 sekolah se-Kota Tangsel.

Taryono memastikan, Dindukbud juga telah berupaya menggalang kerjasama ‎dengan perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi milik negera.

Jaringan internet berguna untuk mempercepat transfer data lewat server yang disiapkan panitia penyelenggara UNBK. Semua kerjasama dengan kedua perusahaan plat merah tersebut untuk jaminan UNBK di Kota Tangsel berjalan lancar dan aman

“Sudah saya tanyakan ke Telkom. Ada penambahan dua koneksi untuk back-up,” tambahnya.(yud)

 




Calo dan Spekulan di Pengadaan Lahan Runway

Nyanyian Dolly diprotes.(foto:dok) 

Kabar6-Nyanyian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Doli Siregar, soal mafia tanah yang disinyalir bermain dalam proyek pengadaan lahan runway atau landasan pacu Bandara Soekarno- Hatta (Soetta), benar- benar terbukti.

Hasil penelusuran Kabar6.com, Kamis (23/03/17), terungkap ada tiga nama yang diduga kuat menguasai lahan di Desa Rawa Rengas, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Ketiga nama itu, diantaranya O, warga Salembaran Kosambi, AL warga Jakarta dan S, warga Jakarta. Ketiga nama ini, memang dikenal oleh masyarakat setempat sebagai Bos.

“Ya, tiga nama itu dikenal sebagai Bos yang mendominasi penguasaan lahan di Rawa Rengas,” ungkap S, tokoh masyarakat setempat, kepada Kabar6.com.

Lahan yang dikuasai ketiga “mafia tanah” ini, kata Sapri, masing- masing berjumlah diatas satu hektar. 

Saat ini, warga tercatat sebanyak 1137 Kepala Keluarga (KK), hanya menumpang tinggal diatas lahan milik ketiga bos tersebut.

“Ada sekitar 1300 bidang tanah yang mereka kuasai, kini baru 683 bidang yang sudah diukur dan tinggal tunggu pembayaran. Mirisnya, diatas lahan itu ada 1137 KK yang numpang hidup,” kata S.

Dikemukakannya, selama ini tanah milik ketiga Bos tersebut, dibiarkan terlantar bak tanah tak bertuan.

Oleh karenanya, warga berinisiatif memanfaatkan lahan itu untuk membangun tempat tinggal dan bercocok tanam.

“Saya kasihan aja sama warga. Kalau enggak ada gusuran, mereka (bos pemilik lahan-red) enggak nyari tanahnya. Saya berharap, membayar ganti rugi ke warga dengan harga yang layak,” ujarnya.

Sedangkan di desa Rawa Burung,lanjut S, kepemilikan lahan lebih didominasi oleh warga. 

Namun, proses pembebasan lahan di Rawa Burung ada sedikit kendala, karena ada aset negara berupa gedung Sekolah Dasar Bojong Renged dan makam.

“Lahan yang ditempati gedung SD dan makam ini memiliki luas sekitar satu hektar lebih. Dan, makam itu sekarang enggak jelas kepemilikannya. Makanya BPN (Badan Pertanahan Nasional) bingung memprosesnya, karena belum jelas ada dasar hukumnya,” tandas S.(Tim K6)

 




Mesum Remaja Ala Taman Aspirasi

Sepasang remaja tertangkap kamera di Taman Aspirasi.(foto:shy)

Kabar6-Taman Aspirasi atau biasa dikenal dengan Taman ‘Galau’ di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang menjadi pilihan favorit para muda-mudi di Tangerang untuk berpacaran.

Tak hanya itu, lokasi Taman Aspirasi yang tepatnya berada di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang tersebut, sering dijadikan para remaja nakal berbuat hal yang tak senonoh. 

Kerap kali, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang mengamankan pasangan muda-mudi yang tertangkap sedang mesum di kawasan tersebut.

“Kawasan Taman Aspirasi ini sering dijadikan tempat kumpul remaja. Kalau sore sama malam pasti ramai. Tapi, ya terkadang suka kepergok ada yang mesum. Terus kami amankan dan diberikan pembinaan buat orangtua dan si anak. Kadang, yang kepergok mesum juga bukan orang Tangerang ada yang dari Serang juga, pokoknya macam-macam,” terang RN, salah seorang petugas Satpol PP Kabupaten Tangerang, Kamis (23/03/17).

RN juga menyebutkan, terkadang pihaknya kesulitan melakukan pemantauan, karena kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana yang ada.

“Ya, kalau kesulitannya enggak semuanya bisa kepantau. Kita yang jaga kalau malam ada lima personel. Enggak mungkin kita bisa pantau semua, terus di Taman Aspirasi itu enggak ada Camera Circuit Television (CCTV). Ya, jadi tambah enak buat pacaran,” ungkapnya.

Investigasi yang dilakukan Kabar6 pada 22 Maret 2017 mulai pukul 18.19 Wib terhadap salah satu pasangan remaja di Taman Aspirasi.Pola mesum yang mereka lakukan, si wanita yang mengenakan rok panjang duduk meluruskan kaki, sebahagian rok sisi depan diangkat, sementara si lelaki memasukkan mukanya ke bahagian itu, dan tangan kanannya ke bahagian dada serta tangan kirinya di bahagian bokong.   

Pantauan kabar6.com, sejumlah titik di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, memang kerap menjadi pilihan remaja untuk berpacaran, teruta sesusai magrib hingga malam larut. Seperti, kawasan Taman Aspirasi, Gedung Usaha Daerah, Gedung Bupati Tangerang dan kawasan Perkontoran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten TangerangTangerang. (Shy)

Taman Aspirasi siang hari.(foto:shy)




Keluhan Masyarakat Dijawab Lewat Musrenbang

Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah.(foto:dina)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang mencatat beberapa keluhan masyarakat terkait pembangunan di Kota Tangerang yang akan difasilitasi pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kota Tangerang 2018, Kamis (23/03/17).

“Ya, keluhan dari masyarakat di tingkat kelurahan dan kecamatan mayoritas mintanya jalan lingkungan, saluran drainase, posyandu, masalah genangan, sarana olahraga dan sebagainya. Itu yang akan menjadi prioritas pembangunan di tahun 2018,” ujar Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah usai menghadiri Musrenbang tingkat Kota Tangerang 2018 di ruang Al Amanah Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Menurutnya, dari sejumlah keluhan tersebut sudah diakomodasi dalam program Tangerang Berbenah yang sudah berjalan selama dua tahun.

“Dalam program itu, infrastruktur dasar masyarakat sudah mulai terselesaikan. Target kami, tahun ini dan tahun depan akan kita tuntaskan. Salah satunya masalah penerangan jalan, kami akan data ulang lagi karena ada beberapa wilayah yang realitanya masih kekurangan penerangan,” jelasnya.

Arief juga mengatakan bahwa berbagai keluhan yang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sudah rampung hingga 95 persen.

“Sebenarnya di RPJMD sudah tercapai, tinggal sedikit lagi. Makanya, kami coba inventarisir lagi supaya tahun depan bisa tuntas,” pungkasnya. (tia)




Kata Kapolresta Warga Jangan Panik Isu Culik

Ini salah satu orang yang diisukan penculik anak.(foto:shy)

Kabar6-Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Asep Edi Suheri menghimbau, agar masyarakat yang berada di wiliyah hukumnya jangan panik dengan adanya isu penculikan anak yang beredar saat ini.

“Saya himbau masyarakat jangan panik. Namun tetap waspada dan menjaga anak mereka. Para orang tua pun, harus mengajarkan sang anak untuk tidak mau diajak orang tak dikenal ataupun dirayu rayu,” ungkapnya, Kamis (23/03/17).

Pihaknya pun meminta, agar masyarakat mampu berkoordinasi dengan Rt, Rw, Kecamatan ataupun pihak kepolisian.

“Kita minta apabila masyarakat menemukan orang yang mencurigakan jangan main hakim sendiri, segera laporkan,” ujarnya.

Ya, saat ini marak adanya penculikan diwilayah Tangerang bahkan, berbagai modus penculikan pun banyak dilakukan. Mulai dari menjadi pengidap gangguan jiwa seperti, dikawasan Cibogo Wetan, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua. (Shy)




Walkot : Mari Kita Lawan Hoax

Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah dan Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi.(foto:tia)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggelar Deklarasi Masyarakat Lawan Hoax di ruang Al Amanah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (23/03/17).

Dalam deklarasi yang dibacakan langsung oleh Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi dan Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah yang diikuti oleh beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Tangerang.

Melalui deklarasi tersebut, Arief mengimbau kepada masyarakat Kota Tangerang untuk mengkonfirmasi setiap informasi yang didapatkan.

“Kalau ada informasi enggak jelas, bisa konfirmasi ke pemerintah, aparat, atau sumber yang mengirimkan berita tersebut. Kalau informasinya hanya meresahkan buat apa, kita kan punya aktivitas lain,” ujar Arief.

Tak hanya itu, Arief juga menekankan untuk tidak mudah terprovokasi dengan informasi tidak jelas.”Seperti salah satu isi deklarasi, kita harus lawan hoax yang dapat merusak nilai akhlakul karimah. Jangan mudah terprovokasi, semua informasi harus jelas dulu sumbernya,” pungkasnya. (tia)