1

Kemenlu RI: Dana Santunan Korban Crane Tunggu Verifikasi

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir.(bbs)

Kabar6-Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir mengatakan, dana santunan untuk para korban peristiwa ambruknya crane pada musim haji 11 September 2015 lalu, sebenarnya sudah ada dan siap dibayarkan kepada para korban.

“Dananya sudah ada dan sudah siap, namun verifikasi semua korban itu belum selesai dilakukan,” kata Arrmanatha kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/02/17).

Tapi, Pemerintah Arab Saudi masih menunggu hasil verifikasi data korban dari negara-negara lain selesai, bukan hanya Indonesia, barulah penyaluran santunan dilakukan.

Sedang verifikasi data korban asal Indonesia sudah selesai dan kini ada di KBRI Riyadh.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Mohammed Al-Shuibi di kantor Kedubes Arab Saudi, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/17) membenarkan bahwa data para korban asal Indonesia sudah ada di KBRI di Riyadh dan sudah ditindaklanjuti.

Seperti sudah diberitakan sebelumnya, salah satu korban jatuhnya crane adalah, Ardian Sukarno Effien, warga Komplek Mutiara Garuda, Blok C 11, No 37, RT 006/016, Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang dari Kloter JKG 007 dengan nomor paspor B0907275.

Berbeda dengan pernyataan Arrmanatha Nasir, sebelumnya Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang, Nawawi, sebelumnya justru membantah adanya dana santunan untuk korban jatuhnya crane di Arab Saudi beberapa waktu lalu.**Baca juga: Kemenag Tangerang Tegaskan Tak Ada Ganti Rugi Bagi Korban Crane.

“Tidak ada proses ganti rugi, pihak kami pun sudah berkoordinasi dengan pihak Kemenag di pusat. Dan nyatanya, tidak ada ganti rugi itu,” ungkap Kepala Kemenag Kabupaten Tangerang Nawawi, Selasa (28/2/2017).**Baca juga: Korban Crane Masjidil Haram Tagih Janji Santunan.

Nawawi mengatakan, kiranya ada oknum tertentu yang menyebarkan informasi tersebut. Agar, para korban jatuhnya crane tidak melakukan penuntutan.(zoel)




Perceraian Tommy Kurniawan di PA Tigaraksa

Fatimah Tania Nadhira dan Tommy Kurniawan.(bbs)

Kabar6-Artis sinetron Tommy Kurniawan digugat cerai oleh isterinya, Fatimah Tania Nadhira.

Gugatan itu bahkan sudah didaftarkan oleh pengacaranya, Sandy Sitingkur, SH, MH di Pengadilan Agama (PA) Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, dengan register perkaranya 0862.

“Benar, kami menerima pendaftaran perkara yang diajukan saudari Tania Nadhira,” kata Djaenudin SH, Humas PA Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Selasa (28/02/17).

Djaenudin menyebut, bila sidang cerai tersebut sedianya akan dilaksanakan pada 22 Maret 2017 mendatang.**Baca juga: Kemenlu RI: Dana Santunan Korban Crane Tunggu Verifikasi.

Menurut Informasi, Tania tidak mempermasalahkan harta gono gini, dia hanya menggugat cerai dan hak asuh anak.**Baca juga: Kemenag Tangerang Tegaskan Tak Ada Ganti Rugi Bagi Korban Crane.

Diketahui, Tommy Kurniawan menikahi Fatimah Tania Nadira pada 11 April 2011 silam. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua orang anak, yakni Naira Syabila Azzahra Kurniawan dan Muhammad Al Fatih Fabrizio.(zoel)




Operasi Simpatik Jaya 2017 di Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Operasi Simpatik Jaya 2017 akan digelar selama 21 hari, yaitu mulai tanggal 1 sampai dengan 21 Maret 2017 mendatang. Di wilayah hukum Polda Metro Jaya, ada 2.000 personel di Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Depok yang akan menggelar operasi itu.

Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono Selasa (28/2/17). Menurutnya, selama Operasi Simpatik 2017, ada sejumlah ruans jalan dan titik lokasi yang akan jadi target operasi.**Baca juga: 10 RS di Tangsel Belum MoU Transfusi Darah.

Di Tangerang, operasi akan digelar di Jalan Sudirman, Jalan Thamrin (Tangerang), Jalan Dewi Sartika, Jalan Raya Ciputat, Jalan Raya Serpong, Jalan Raya BSD (Tangerang Selatan), Jalan P1 dan Jalan P2 (Bandara Soekarno-Hatta).(r)

**Baca juga: Gugatan Rano Karno-Embai Sudah di MK.




Oknum PPAT Kecamatan Ciputat Diamankan Tim Saber Pungli

Aparatur Sipil Negeri di Tangsel.(yud)

Kabar6-Hanya dalam hitungan jam pascapengukuhan, Tim Saber Pungli di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) langsung unjuk gigi. Ini merujuk telah diamankannya seorang oknum Aparatur Sipil Negeri (ASN) diwilayah setempatsetempat.

Informasi yang dihimpun kabar6.com, oknum tersebut berinisial AS. Ia bertugas sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel.

“Bener kawan,” kata‎ Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota Tangsel, Ajun Komisaris Alexander Yurikho, Selasa (28/2/2017).

Oknum yang akrab disapa Awang Ambon itu diamankan pukul 14.40 WIB. Ia diduga tertangkap tangan atas dugaan melakukan pungli pembuatan akta tanah.

“‎Sekarang masih dalam penyelidikan,” terang Alexander.

Sebelumnya di lokasi terpisah, sejumlah pejabat dan aparat penegak hukum di Kota Tangsel dikukuhkan berdasarkan‎ Keputusan Walikota Tangsel No. 977/Kep.50-Huk/2017.

Pemerintah Kota Tangsel membentuk Tim Satgas Saber Pungli adalah dalam rangka mendukung program pemerintah pusat berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar.**Baca juga: Besok, Siti Aisyah Diajukan ke Pengadilan Sepang.

Walikota Airin Rachmi Diany dalam arahannya mengatakan bahwa pembentukan tim saber pungli adalah sebuah langkah yang sangat tepat. Pungli merupakan tindakan yang sangat tidak sesuai dan berlawanan dengan semangat reformasi birokrasi dalam upaya memberikan pelayanan yang baik.**Baca juga: Kemenag Tangerang Tegaskan Tak Ada Ganti Rugi Bagi Korban Crane.

“Pungutan Liar diketahui sangat tidak sesuai, berlawanan dengan reformasi birokrasi dalam upaya memberikan pelayanan terbaik serta merugikan” ungkap Airin.‎(yud)




Kemenag Tangerang Tegaskan Tak Ada Ganti Rugi Bagi Korban Crane

Kepala Kemenag Tangerang, A. Nawawi.(bbs)

Kabar6-Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang menegaskan, tidak ada proses ganti rugi bagi para korban jatuhnya crane di Arab Saudi pada musim haji 11 September 2015 lalu.

“Tidak ada proses ganti rugi, pihak kami pun sudah berkoordinasi dengan pihak Kemenag di pusat. Dan nyatanya, tidak ada ganti rugi itu,” ungkap Kepala Kemenag Kabupaten Tangerang Nawawi, Selasa (28/2/2017).

Nawawi mengatakan, kiranya ada oknum tertentu yang menyebarkan informasi tersebut. Agar, para korban jatuhnya crane tidak melakukan penuntutan.

“Tidak ada ganti rugi dan ganti rugi itu pun tidak melibatkan Pemerintah Indonesia. Hal ini kami duga sengaja dimanfaatkan oleh oknum tertentu di Arab Saudi. Agar tidak terjadi gejolak saat jatuhnya crane,” terangnya.

Pihaknya juga memberikan pengertian kepada korban jatuhnya crane, agar tidak berharap adanya bantuan tersebut. “Sudah dikasih pengertian kepada korban supaya tidak terlalu berharap,” tambahnya.**Baca juga: Kedatangan Raja Salman, Begini Saran Ketua MPR Untuk Presiden Jokowi.

Untuk diketahui, salah satu korban jatuhnya crane di Arab Saudi pada musim haji 2015 lalu adalah, Ardian Sukarno Effien, warga Komplek Mutiara Garuda, Blok C 11, No 37, RT 006/016, Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluk Naga, dari Kloter JKG 007 dengan nomor paspor B0907275.**Baca juga: Pemkab Tangerang Kekurangan 25 Ribu Tenaga Teknis.

Ya, dalam musibah itu, Ardian mengalami luka patah tulang pada bagian kaki sebelah kiri. Tak lama setelah kejadian, beredar kabar bila para korban akan menerima santunan dalam beberapa kategori.**Baca juga: Korban Crane Masjidil Haram Tagih Janji Santunan.

Untuk korban cacat fisik akan mendapat santunan sebesar 500.000 riyal atau Rp1,9 miliar. Sedangkan, bagi yang meninggal dunia sebesar 1 juta riyal atau Rp3,8 miliar.(shy)

**Baca juga: Pelaku “Money Politic” Pilgub Banten Siap Disidangkan.




Presentasi PTK Nonstop 26 Jam Pertama Kali di Indonesia

Kepala Dindik Tangerang, Abduh Surahman.(tia)

Kabar6-Inisiatif 156 guru yang melakukan presentasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dinilai sebagai hadiah ulang tahun ke-24 yang manis bagi Kota Tangerang.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang, Abduh Surahman mengatakan kegiatan tersebut akan menjadi percontohan bagi guru lainnya di Indonesia.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Pertama kalinya di Indonesia ada presentasi sebanyak ini oleh guru dan dilakukan nonstop 26 jam. Kegiatan ini akan menjadi temuan pendidikan dalam rangka memajukan pendidikan dalam konsep yang lebih bagus lagi, jadi bisa ditiru oleh semua guru di Indonesia,” ujar Abduh kepada awak media, Selasa (28/2/2017).

Presentasi PTK, kata Abduh, dilakukan secara individu dan dipresentasikan selama 10 menit di hadapan peserta lainnya.

“Penelitian tersebut sudah dilakukan minimal tiga bulan sebelumnya. Dilihat dari judul PTK, apa yang mereka lakukan semuanya ilmiah tidak bisa dibantahkan lagi,” lanjutnya.**Baca juga: Walikota Tangerang Pidato, Kepala OPD Ketiduran.

Menurutnya, presentasi tersebut juga akan didaftarkan ke Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai presentasi guru terbanyak dan terlama.**Baca juga: Presentasi PTK di Kota Tangerang Targetkan Masuk MURI.

“Nanti ada pihak MURI yang menilai. Paling cepat tiga sampai tujuh hari sertifikatnya akan keluar. Ini akan menjadi hadiah terindah bagi Kota Tangerang,” pungkasnya.(tia)

**Baca juga: Pelaku “Money Politic” Pilgub Banten Siap Disidangkan.




Pemkab Tangerang Kekurangan 25 Ribu Tenaga Teknis

Kepala BKPSDM Kabupaten Tangerang, Surya Wijaya.(shy)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang saat ini masih kekurangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bergerak pada bidang teknis.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Surya Wijaya mengatakan, saat ini Pemkab Tangerang masih membutuhkan 25 ribu PNS khususnya, pada bidang medis, administrasi dan pengajar.**Baca juga: Walikota Tangerang Pidato, Kepala OPD Ketiduran.

“Saat ini, jumlah PNS di Kabupaten Tangerang ada sebanyak 12.800. Dan, itu masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja kita di Pemerintahan,” ujarnya kepada kabar6.com, Selasa (28/2/2017).**Baca juga: Ketua KPK: Penyidikan Kasus Alkes Tunggu Penandatanganan.

Surya mengaku, untuk menutupi kekurangan tenaga kerja tersebut, pihaknya melakukan pelatihan terhadap para pegawai. Agar PNS mampu mengerjakan berbagai bidang.**Baca juga: Pengelola Tol Jakarta-Merak Pasang Timbangan.

“Saat ini pemenuhan kebutuhan PNS harus melalui Pemerintah Pusat terlebih dahulu. Kami tidak bisa asal mengangkat PNS saja, karena harus sesuai aturan pusat. Kami juga tidak bisa merekrut pegawai honorer atau non-PNS. Alhasil, kami tutup dengan pegawai yang ada ataupun setiap dinas boleh mengangkat pegawai sukwan (suka relawan),” tutupnya.(shy)




Presentasi PTK di Kota Tangerang Targetkan Masuk MURI

Salah seorang guru saat mempresentasikan PTK di Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Sebanyak 156 guru di Kota Tangerang melakukan presentasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) selama 26 jam non stop. Presentasi ini akan dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

“Kami sedang mencoba mencatatkan diri sebagai penyelenggara presentasi PTK terbanyak dan terlama dilakukan secara nonstop sebagai salahsatu rekor MURI,” ujar panitia pelaksana Azzano Ranggito kepada kabar6.com di Gedung PGRI Kota Tangerang di Jalan A Damyati Nomor 20, Kelurahan Sukarasa, Kota Tangerang, Selasa (26/2/2017).**Baca juga: Walikota Tangerang Pidato, Kepala OPD Ketiduran.

Menurutnya, upaya yang dilakukan para guru yang tergabung dalam Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) Cendekia merupakan hadiah ulang tahun bagi Kota Tangerang ke-24.**Baca juga: Ketua KPK: Penyidikan Kasus Alkes Tunggu Penandatanganan.

“Ya, selain itu kegiatan ini dilakukan untuk memotivasi para guru lainnya agar melakukan hal serupa. Karena, keinginan guru untuk melakukan PTK masih rendah,” pungkasnya.(tia)




Airin: Transfusi Darah Gratis Khusus Buat Warga Saya

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.(yud)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany mengaku, pembebasan Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPBD) dikhususnya bagi pasien medis warga sekitar yang membutuhkan.

Kebijakan itu diharapkan dapat mengurangi beban pasien dalam melakukan pengobatan medis.

Menurutnya, payung hukum pemberlakuan pembebasan biaya transfusi darah gratis didasari oleh Peraturan Walikota (Perwal). “Kemarin sudah masuk ke meja saya ada beberapa yang harus dievaluasi,” katanya di Balaikota Tangsel, Selasa (28/2/2017).

Airin jelaskan, program ini sejalan dengan tujuan Kota Tangsel dalam pembangunan sumber daya manusia yang cerdas dan berdaya saing. Meski draft Perwal sudah ada di atas mejanya tapi masih ada yang perlu dikoreksi.**Baca juga: Kepala BKPP Tangsel Belum Tahu “Jadwal” Lelang Jabatan.

“Terutama tata cara dan mekanisme. Saya berharap minggu ini selesai. Kita tanggung biaya prosesnya, kalau darah memang tidak ada yang bayar,” jelasnya.**Baca juga: Cuma Simulasi, RS Siloam Karawaci Terbakar.

Program bebas biaya pengelolaan darah transfusi ini, warga cukup menunjukkan KTP-Elektronik terbitan Tangsel, pada Rumah Sakit yang telah menandatangani MOU dengan Dinkes Tangsel.**Baca juga:  Pemkot Tangsel Janji Gratiskan Biaya Transfusi Darah.

“RS nya tentu di RSUD dan beberapa RS swasta yang sudah MOU dengan Kita. Untuk masyarakat Tangsel, ber-KTP Tangsel maka biaya pengolahannya kita yang bayar,” terang Airin.(yud)

**Baca juga: Ketua KPK: Penyidikan Kasus Alkes Tunggu Penandatanganan.




Kepala BKPP Tangsel Belum Tahu “Jadwal” Lelang Jabatan

Kepala BKPP Kota Tangsel, Apendi.(yud)

Kabar6-Komposisi Tim Panitia Seleksi atau Pansel lelang jabatan di lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mayoritas masih diisi wajah lawas.

Mereka sebelumnya telah melakukan penjaringan untuk posisi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) dilingkup pemerintah setempat.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel, Apendi mengatakan, tim Pansel terdiri dari lima orang. Mereka akan menjaring calon pejabat untuk bersaing menjadi kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Tapi saya belum tahu waktunya (lelang jabatan) kapan,” katanya ditemui kabar6.com usai pengukuhan Tim Saber Pungli di Balaikota Tangsel, Serua, Kecamatan Ciputat, Selasa (28/2/2017).

Apendi memaparkan, formasi tim Pansel lelang jabatan terdiri dari Sekda Tangsel Muhamad, Kepala Puspiptek Sri Setiawati, Rektor ITI Isnuwardianto, mantan Sekda Provinsi Banten Muhadi dan dirinya sendiri.

“Prosesnya udah mulai berjalan, tinggal merumuskan saja. Kalau waktu persisnya kapan tunggu saja,” paparnya.

Apendi mengklaim, nantinya proses dan tahapan lelang jabatan untuk posisi delapan kepala SKPD yang kosong akan dipublikasikan secara terbuka lewat media massa.**Baca juga: Ketua KPK: Penyidikan Kasus Alkes Tunggu Penandatanganan.

ada delapan kursi yang kosong. Ini sesuai dengan komposisi organisasi perangkat daerah terbaru yang mengalami peningkatan penggabungan, pemekaran dan peningkatan status.**Baca juga: Walikota Tangerang Pidato, Kepala OPD Ketiduran.

Antara lain, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga.**Baca juga: Pemkot Tangsel Janji Gratiskan Biaya Transfusi Darah.

Kemudian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta‎ Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu‎‎.(yud)