1

5.000 KK Warga Tangerang Dicoret dari Daftar Penerima Raskin

Ilustrasi.(bbs)

Kabar6-Sebanyak 5.000 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Tangerang harus dicoret dari daftar penerima beras sejahtera (Rastra) atau yang dikenal dengan Beras Miskin (Raskin), Rabu (1/2/2017).

“Ya, ada ribuan keluarga yang dicoret datanya untuk penerimaan raskin di 2017, data itu kita terima dari Kementerian Sosial,” ujar Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Tangerang, Rusli, Rabu (1/2/2017).

Diketahui, pada tahun 2016 sebanyak 147.090 KK penerima raskin. Sementara untuk tahun ini hanya, 147.085 dengan total pendistribusian beras sebanyak 23.500 ton.**Baca juga: Pemkab Tangerang Anggap Wajar Tunggakan Raskin.

Rusli mengatakan, dicoretnya ribuan KK dari penerima jatah raskin lantaran, pihak Kementerian Sosial menilai ribuan keluarga tersebut sudah mampu atau tidak berhak menerima raskin.**Baca juga: Tangerang Raya Tunggak Raskin, Bulog Ancam Stop Distribusi.

“Ya, mereka dinilai sudah mampu dan selain itu, penyerapannya juga kurang, bukan karena utangnya juga,” tutupnya. (Shy)




Lonjakan Penderita Kusta di Tangerang Didominasi Anak-anak

Peringatan Hari Kusta Sedunia ke-64 di Kab. Tangerang.(shy)

Kabar6-Wilayah Kabupaten Tangerang mendapatkan predikat angka tertinggi  penderita penyakit kusta.

Hal tersebut disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang saat, menggelar Hari Kusta Sedunia ke-64 di Gedung Serba Guna Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, Rabu (1/2/2017).

Dari data yang dilansir Dinkes Kabupaten Tangerang, tercatat angka penderita kusta pada anak mengalami peningkatan. Pada tahun 2015, penderita kusta pada anak hanya 22 anak. Sedangkan, tahun 2016, jumlahnya meningkat menjadi 58 anak atau meningkat 14 persen.

Sedangkan, untuk penderita kusta dewasa dengan kisaran umur 25-40 tahun juga mengalami meningkatan. Pada 2015, penderita kusta sebanyak 397 orang dengan tingkat kecacatan 49 orang. Sementara tahun 2016, menjadi 398 orang dengan tingkat kecacatan 46 orang.

Untuk itu, pihak Dinkes terus melakukan berbagai upaya dengan pencegahan dan penanganan dini bagi penderita kusta.

“Kita harus cepat tanggap, maka dari itu kita bentuk kader di setiap kecamatan bahkan desa. Gunanya untuk mendeteksi secara dini masyarakat yang terkena kusta dan segera membawanya ke rumah sakit agar cepat disembuhkan,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Desi Riana.

Selain itu, Dinkes juga bekerjasama dengan Yayasan Dharmais dan sejumlah rumah sakit untuk penanganan. Salah satunya adalah Rumah Sakit Sintanala.**Baca juga: Angka Penderita Kusta di Tangerang Tinggi, Ini Kata Bupati Zaki.

Untuk diketahui, dalam acara tersebut pun dihadiri, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Ketua Yayasan Dharmais, Siti Hediati Soeharto beserta sejumlah perwakilan Kementerian Kesehatan Kabupaten Tangerang.(Shy)




Angka Penderita Kusta di Tangerang Tinggi, Ini Kata Bupati Zaki

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.(ist)

Kabar6-Jumlah penderita penyakit kusta di Kabupaten Tangerang masih tergolong tinggi.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, kawasan yang memiliki penderita kusta terbanyak berada di wilayah Utara Kabupaten Tangerang yakni, Kecamatan Sepatan Timur dan Kresek.

“Angka itu tinggi di Pantai Utara (Pantura). Karena, kembali lagi kesadaran akan kebersihan seperti sanitasi masih sangat kurang. Namun, kita akan terus meningkatkan kesadaran kebersihan agar Kabupaten Tangerang bisa bebas dari penyakit kusta di 2019,” ungkapnya, Rabu (1/2/2017).**Baca juga: Duel dengan Korban, Maling Ini Ditangkap Warga Sukadiri.

Zaki menambahkan, tak hanya proses penyembuhan, nantinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Tangerang juga akan melakukan rehabilitasi terkait psikologis sang penderita.**Baca juga: Kenek Bus Tunggal Dara Tewas di Ciputat.

“Nanti akan ada rehabilitasi. Supaya, penderita juga saat sudah sembuh dapat siap kembali ke masyarakat. Pola pikir masyarakat akan diubah. Supaya bisa menerima penderita kusta yang sudah sembuh,” tutupnya.(shy)




Kenek Bus Tunggal Dara Tewas di Ciputat

Kenek bus yang ditemukan tewas.(cep)

Kabar6-Seorang pria ditemukan tewas di Bus Tunggal Dara Jurusan Wonogiri Ciputat bernomor polisi AD 1450 BR di Terminal Bayangan Cimanggis, Jalan Otista, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (1/02/2017).

Korban diketahui bernama Condro Hartono (60), warga Mojoreno Lor, RT001/004, Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng).

Kapolresta Tangsel AKBP Ayi Supardan mengatakan, peristiwa diketahui pertama kali oleh Sutrisno (54) Yang berprofesi sebagai kenek bus.

Pada saat itu Sutrisno akan membereskan selimut dan mendapati korban yang duduk di bangku urutan 5A-5B. Kemudian saksi memegang pundak korban untuk membangunkannya. Namun Condro sudah tidak bergerak.

“Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban diduga sakit. Sebab tidak ditemukan luka-luka pada tubuh korban. Diduga korban meninggal dunia dalam perjalan,” ungkap Ayi menjelaskan, Rabu (1/2/2017).**Baca juga: Buruh STD Kecewa Sikap DPRD Kota Tangerang.

Kepolisian Polsek Ciputat kemudian membawa korban ke RS Fatmawati Jaksel untuk dilakukan visum. Pihak kepolisian pun menghubungi keluarga korban.**Baca juga: Enam Bagian Tubuh Ini Tunjukkan Kejantanan Pria.

Sementara barang barang milik korban satu buah neon, satu buah koper warna biru merk Baron Otard berisi pakaian korban dan peralatan listrik, dan dua unit telepon genggam merk Evercross warna hitam dan Samsung serta satu buah dompet warna hitam yang berisikan uang Rp50 ribu diamankan petugas.(cep)




Buruh STD Kecewa Sikap DPRD Kota Tangerang

Buruh PT STD saat demo di Kantor DPRD.(tia)

Kabar6-Buruh PT Singa Terbang Dunia (STD) yang tergabung dalam Serikat Buruh Bangkit (SBB), mengaku kecewa dengan sikap DPRD Kota Tangerang.

Itu lantaran DPRD kembali meminta PT STD, untuk melakukan musyawarah bipartit dengan kaum buruh.

Koordinator SBB, Siti Nurrofiqoh mengatakan sejak 2015, pihaknya telah berulang kali melakukan bipartit tetapi tak kunjung membuahkan hasil.**Baca juga: DPRD Kota Tangerang Beri Waktu PT STD Satu Bulan.

“Kami kecewa atas hasil musyawarah hari ini. Padahal tujuan kami mengadukan ke DPRD karena kami sudah lelah melalui beberapa kali bipartit yang tak pernah ada hasil. Sama saja mengulang proses dari awal lagi,” terangnya.**Baca juga: DPRD Kota Tangerang Fasilitasi Tuntutan Buruh STD.

Menurutnya, banyak ketidakberesan yang terjadi dalam kasus tersebut lantaran pihak DPRD Kota Tangerang dan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang tak juga melakukan sidak ke PT STD.**Baca juga: Pernah Disidak, Buruh PT STD Geruduk Kantor DPRD Tangerang.

“Kami akan ikuti hasil musyawarah kali ini. Ke depan, kami akan terus mendesak DPRD dan Disnaker untuk melakukan sidak sampai ke tempat produksi. Agar bisa melihat dan merasakan secara langsung bagaimana kondisi para buruh di sana. Jangan cuma sidak di kantor manajemen saja, hanya 20 menit langsung pergi lagi,” tegasnya.(tia)




Pulang Mancing, Pemotor Terlindas Truk Es Batu di Cipondoh

Jasad pemotor yang terlindas truk di Cipondoh.(Tia)

Kabar6-Tragis akhir hayat Waridin. Pria yang baru saja ulang dari memancing itu, tewas terlindas truk di bermuatan es batu di Jalan Hasyim Ashari, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa (31/1/2017) malam.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa bermula ketika pria asal Kampung Poh Kumbang, RT 03/02, Kelurahan Poh Kumbang, Kecamatan Karang Anyar, Kabupaten Kebumen, baru saja usai memancing bersama temannya, Sunardi, di Danau Cipondoh.

Rencananya, dengan menunggangi sepeda motor bernopol B 3045 BFO itu, keduanya hendak  pulang ke rumah kontrakannya yang masih berada dibilangan Kecamatan Cipondoh.

Nahas, saat korban tengah menyalip truk bermuatan es batu B 9868 AN yang dikemudikan Jamil dari arah kiri truk, sepeda motor yang dikemudikan keduanya tergelincir akibat jalanan yang licin diguyur hujan.

“Ya, saya mau antar es batu ke daerah Kreo, tiba-tiba dari arah kiri ada motor menyalip dan terjatuh di depan truk saya. Jaraknya sangat dekat, jadi saya sulit mengendalikan truk dan akhirnya melindas kepala pengendara motor itu hingga pecah,” ujar Jamil.**Baca juga: Duel dengan Korban, Maling Ini Ditangkap Warga Sukadiri.

Pantauan kabar6.com, akibat kecelakaan tersebut menimbulkan kemacetan cukup panjang di Jalan Hasyim Ashari.**Baca juga: Ngeri, Warga Balaraja Temukan Makam Bayi “Tak Wajar”.

Hingga kini, supir truk dan teman korban dibawa ke Polsek Cipondoh untuk penyidikan lebih lanjut. Sementara, jasad korban dilarikan ke RSU Tangerang guna kepentingan outopsi.(tia/rani)




Ngeri, Warga Balaraja Temukan Makam Bayi “Tak Wajar”

Jasad bayi saat dievakuasi dari makam.(agm)

Kabar6-Warga Kampung Jaha, RT 2/1, Desa Sentul jaya, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Selasa (31/1/2017) siang dilanda kehebohan.

Itu seiring ditemukannya sosok mayat bayi laki-laki yang di kubur pada sebuah kebon kosong di kampung tersebut.

Sedianya, bayi malang diperkirakan berusia tujuh hari itu, pertama kali ditemukan oleh Nusa Rahman (50) dan dua temannya, saat tengah memeriksa kebon miliknya.

Saat menyusuri kebon kosong, ketiganya curiga setelah menemukan gundukan tanah baru dihamparan lahan tidur miliknya.

“Saksi curiga dan kemudian membongkar gundukan tanah itu. Ternyata, ada sesosok bayi laki-laki terbungkus kain putih,” ungkap Kapolsek Balaraja Kompol Wiwin Setiawan.

Kuat dugaan, bayi yang diperkirakan dikubur beberapa hari yang lalu tersebut, sengaja dibuang oleh orang tua tidak bertanggung jawab.

“Dugaan sementara, bayi itu sengaja dibuang orangtuanya, tapi masih kami dalami,” terang Wiwin.**Baca juga: Duel dengan Korban, Maling Ini Ditangkap Warga Sukadiri .

Guna kepentingan penyelidikan, jenazah bayi malang tersebut kini dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang guna menjalani otopsi.(agm)




Hore..! PNS Pemkot Tangsel Sudah Gajian

PNS Kota Tangerang Selatan.(yud)

Kabar6-Penantian panjang ribuan pegawai yang bekerja di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menunggu gaji, akhirnya usai.

Ya, aliran dana pembayaran gaji para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga honorer, sudah mulai cair.

Kepala Bidang Perbendaharaan, Badan ‎Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tangsel, Yuyus Jamalus mengatakan, keterlambatan gaji pegawai pada Januari yang sempat terlambat, dikarenakan adanya perombakan organisasi perangkat daerah (OPD).

“Sekarang sudah mulai dicairkan gajinya. Ada beberapa ‎yang sudah, tapi banyak juga OPD yang belum urus,” katanya ditemui di kantornya, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Selasa (31/1/2017).

Menurut Yuyus, untuk gaji Februari bagi PNS ‎pun sudah bisa dicairkan kembali. Hal itu tergantung dari kelengkapan berkas yang diajukan oleh setiap OPD.**Baca juga: Pemkab Tangerang Renovasi 98 Rumah Miskin di Sukadiri.

Adanya keterlambatan pendistribusian gaji PNS dan pegawai TKS dampak dari adanya penerapan OPD baru sesuai Undang-undang Nomor 23 tentang Pemerintah Daerah. Keterlambatan hampir serentak dialami oleh kabupaten/kota yang lain.**Baca juga: Duel dengan Korban, Maling Ini Ditangkap Warga Sukadiri.

“Ini karena SOTK baru, pejabat baru dan pelantikannya juga belum lama ini. Secara serentak SK penetapan staf di masing-masing SKPD baru kami terima Jumat lalu dan langsung kami proses,” ujar Yuyus.‎(yud)




Duel dengan Korban, Maling Ini Ditangkap Warga Sukadiri

Bengkok, Maling yang ditangkap warga.(agm)

Kabar6-Seorang maling ditangkap warga setelah sempat terlibat duel dengan pemilik rumah yang disatroninya di Kampung Sukahati, RT 1/6, Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang‎, Selasa (31/1/2017).

Kini, maling yang belakangan diketahui berinisial SA alias Bengkok (26) tersebut, diamankan petugas Polsek Mauk, setelah sempat dihajar warga beramai-ramai hingga babak belur.

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, pelaku diopergoki pemilik rumah, Gunawan (45), sekira pukul 04.00 WIB.

Tak pelak, Gunawan pun langsung berteriak maling, sambil berupaya meringkus pelaku yang berupaya kabur. Hingga, duel dua pria dewasa itupun terjadi.

‎”Pelaku masuk ke rumah korban dan mengambil dua unit handphone. Namun, pemilik rumah terbangun dan memergoki pelaku,” kata Kapolsek Mauk, AKP Nurohman.

Saat itu, pelaku sempat berhasil meloloskan diri melalui pintu depan rumah. Beruntung warga yang mendengar teriakan korban berdatangan ke lokasi, dan meringkus pelaku sebelum meninggalkan pekarangan rumah.**Baca juga: Ada Granat Aktif di Ciledug.

“Warga yang sudah berkeremunun kemudian langsung menangkap pelaku,” ungkap Kapolsek lagi.**Baca juga: Kejari Tangerang Eksekusi Uang Pengganti Terpidana Mobil Damkar.

Dari tangan pelaku polisi menyita dua unit handphone, senilai Rp500 ribu. Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.(agm)




Aset Terpidana Kasus Mobil Tangga Damkar Terancam Disita

Kejari Kota Tangerang menunjukkan uang pengganti Korupsi Damkar.(din)

Kabar6-Terpidana kasus pengadaan mobil tangga pemadam kebakaran Kota Tangerang pada tahun 2013 diwajibkan membayar uang pengganti dan denda.

Jika tak sanggup membayar, Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang bakal menyita aset milik terpidana.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Kota Tangerang, Tengku Firdaus mengungkapkan, total uang denda dan pengganti yang harus disetorkan ke negara adalah Rp1,45 miliar. Namun memang belum sepenuhnya diterima oleh Kejari Kota Tangerang selaku eksekutor.

“Untuk terpidana Diding, istrinya berjanji akan membayar uang pengganti sebesar Rp200 juta dan denda Rp100 juta. Kita berikan waktu sampai 18 Februari nanti,” kata Tengku saat menggelar press rilis di Kantor Kejari Kota Tangerang, Selasa (31/1/2017).

Sementara, Adrian Rusli selaku pemenang tender proyek pengadaan mobil tangga damkar sudah membayar uang pengganti sebesar Rp785.6 juta dan denda Rp200 juta. Uang itu diserahkan oleh perwakilan keluarga melalui kuasa hukumnya kepada jaksa eksekutor.

“Asepto dikenakan denda Rp50 juta tapi baru menyerahkan Rp25 juta. Jadi masih ada tunggakan yang belum disetorkan,” ucap Tengku.

Dijelaskan Tengku, bahwa sesuai UU setelah dinyatakan satu bulan inkrah, maka eksekutor berhak mengeksekusi. Apabila tidak sanggup membayar uang pengganti jaksa akan melakukan penyitaan aset.

“Uang ini akan kita serahkan hari ini ke Kemenkeu karena SOP nya 1×24 jam dengan dikawal kepolisian,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang menerima uang pengganti dan denda dari tiga terpidana kasus pengadaan mobil tangga pemadam kebakaran, Selasa (31/1/2017).**Baca juga: Kejari Tangerang Eksekusi Uang Pengganti Terpidana Mobil Damkar.

Pengadaan tersebut menggunakan APBD Kota Tangerang TA 2013 yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp4 miliar.(bad/din)