1

Santunan Korban “Crane”, Nawawi: Saya Akan Serahkan Tanpa Potongan

Nawawi bersama korban crane asal Teluknaga.(din)

Kabar6-Dana santunan atau ganti rugi yang diberikan pemerintah Saudi Arabia, kepada korban jatuhnya Crane di Arab Saudi pada musim haji 11 November 2015 lalu, tentunya sangat ditunggu.

Apalagi, jika besar santunan disebut-sebut mencapai 500.000 Riyal untuk korban luka- luka dan 1 juta Riyal untuk korban meninggal dunia.

Jika nilai itu di rupiahkan berkisar Rp1.9 miliar dan Rp3.8 miliar perorang. Nilai tersebut, dianggap besar dan perlu diapresiasi sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah Arab Saudi, kepada peserta haji di seluruh Indonesia.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang Nawawi, merasa bertanggungjawab jika dana itu memang ada seperti yang disebutkan pihak Kementerian Luar Negeri.

“Saat peristiwa tragis itu berlangsung, terus terang saya merasa bertanggungjawab terhadap masyarakat dari Kabupaten di Tangerang yang sedang menjalankan ibadah haji. Berdasarkan data yang tercatat di Kamenang Kabupaten Tangerang, ada satu yang tercatat menjadi korban dari peristiwa tragis tersebut,” ungkap Nawawi, kepada Kabar6.com, Jumat (03/03/2017).

Nawawi menjelaskan, korban bernama Ardian Sukarno Effien, diketahui berdomisili di Komplek Mutiara Garuda, Blok C 11, No 37, RT 006/016, Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang dari Kloter JKG 007 dengan nomor paspor B0907275.

Korban, saat ini masih menunggu informasi dana santunan yang dijanjikan pemerintah Arab Saudi.

“Sebagai pimpinan disini, saya terus ikuti perkembangan informasi peristiwa tragis itu terjadi dan langsung bertanya kepada staf dari kementerian agama yang di pusat saat berkunjung kesini pada 2016 lalu. Tujuannya, untuk mencari kejelasan. Namun saat itu jawabannya belum ada,” katanya.**Baca juga: Kemenlu RI: Dana Santunan Korban Crane Tunggu Verifikasi.

Nawawi menegaskan, pihaknya akan langsung menyampaikan kepada yang berhak tanpa ada pemotongan sedikitpun, ketika dana santunan itu cair. Dia menyarankan, bila perlu pemerintah langsung menyampaikan dana itu kepada korban.**Baca juga: ‎BNN Pantau Penghuni “Hotel Prodeo” di Tangerang.

“Saya berjanji akan memberikan dana santunan atau ganti rugi itu kepada yang berhak, tanpa ada potongan sedikit pun. Jika dana itu sudah ada, tentu akan diberitahu pihak Kanwil kepada saya. Saya akan undang teman-teman kembali dan menyaksikan penyerahan dana tersebut kepada yang berhak. Jika perlu pemerintah langsung memberikan kepada korban,” tegasnya.(Tim K6)

**Baca juga: Kemenag Tangerang Desak Pemerintah “Cairkan” TPG Madrasah.




9.285‎ Peserta UN SMP di Tangsel Masih Manual

SMP Negeri‎ 19 Tangsel di Serpong.(yud)

Kabar6-‎Ribuan orang siswa-siswi peserta didik tingkat Sekolah Menengah Pertama di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah terdaftar sebagai peserta ujian nasional serentak. Sesuai agenda yang dijadwalkan pelaksanaannya akan berlangsung pada 2-8 Mei mendatang.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Tangsel, Taryono mengungkapkan, total peserta tingkat SMP sebanyak 8.415 orang.

Jumlah itu dibagi dalam dua model, yakni Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) atau manual.

‎”Jumlah peserta UNBK 17.721 siswa. Yang belum siap UNBK melaksanakan ujian nasional dengan kertas‎,” ungkapnya saat dihubungi kabar6.com, Jum’at (3/2/2017).

Taryono memaparkan, jumlah SMP di Kota Tangsel yang menggelar ujian nasional totalnya sebanyak 177 sekolah. Terdiri dari UNBK ‎94 sekolah dan UNKP mencapai 83 sekolah.

‎Dari jumlah 17.721 siswa‎-siswi, peserta UNBK ada sebanyak 8.436‎ orang. Sedangkan sisanya 9.285 siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kota Tangsel harus ujian secara manual.

‎”Tryout (ujicoba materi) UNBK sudah dilaksanakan tanggal 28 Februari kemaren,” papar pria yang juga menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala Dikbud Kota Tangsel itu.**Baca juga: Jorok, “Wajah” SDN Cibadak 1 Jadi TPS Liar.

Taryono mengaku, pihaknya telah melaksanakan tryout UNBK di 98 SMP negeri dan swasta. Tentunya‎ yang tersebar pada tujuh wilayah kecamatan di Kota Tangsel.**Baca juga: Kemenag Tangerang Desak Pemerintah “Cairkan” TPG Madrasah.

“Semua berjalan lancar, tidak ada kendala. Baik infrastruktur, jaringan, maupun sdm,” klaimnya.(yud)




‎BNN Pantau Penghuni “Hotel Prodeo” di Tangerang

Kepala BNN Kota Tangsel, AKBP Heri Istu Hariono (tengah).(yud)

Kabar6-Aparat penegak hukum kini sedang gencar-gencarnya memantau Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) yang ada di wilayah Tangerang Raya.

Program itu berkaitan dengan adanya indikator trend modus operandi kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang terus berkembang secara masif.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Ajun Komisaris Besar Heri Istu Hariono mengakui, adanya misi observasi serta pengumpulan data dan bahan keterangan oleh anak buahnya.

Lokasi yang dituju adalah ke setiap “hotel prodeo”, baik Lapas maupun Rutan yang ada di Tangerang Raya.

“Tentunya target kami adalah, warga binaan yang terlibat kasus narkoba,”‎ katanya kepada wartawan di kawasan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Jum’at (3/3/2017).

‎Menurutnya, program itu merupakan agenda kerja rutin yang dilaksanakan setiap tahun. ‎Heri menyontohkan, pada periode 2015 lalu BNN mencatat ada sebanyak 315 orang warga binaan asal Kota Tangsel yang mendekam di Rutan Jambe, Kabupaten Tangerang.

Sedangkan pada tahun berikutnya, jumlah itu jadi menyusut menjadi sekitar 279 orang. Dan, hasil penelitian ilmiah terhadap semua narapidana, selanjutnya dijadikan pedoman dan petunjuk secara sistematis‎ dalam upaya darurat narkoba.

Heri sebutkan, hal mengkhawatirkan yakni semua warga binaan di Lapas dan Rutan yang terjerat kasus narkoba berasal dari beragam status sosial dan gender.‎

Sehingga, berbekal dari observasi itu maka BNN dapat melakukan langkah-langkah preventif dan komprehensif dalam pencegahan dan penanggulangi bahaya peredaran narkoba.‎

‎”Letak geografis sebuah daerah cukup berpengaruh. Kemudahan akses menjadi salah satu pendukung narkoba cepat beredar dan hegemoni masyarakatnya tinggi. Ini menjadi satu kesatuan yang harus disikapi dengan jeli,” terang Heri.

Ia mengakui, bahwa mayoritas narapidana kasus narkoba ditangkap oleh aparat kepolisian di tingkat Sektor dan Resor. Sementara BNN Tangsel pada periode 2016 lalu hanya mampu menangkap tujuh pelaku dari empat kasus yang saling berbeda.**Baca juga: BNN Banten Pasang Alat Pendeteksi Narkoba di Tiga Titik Ini.

‎Hasil penuturan dari para warga binaan penghuni “hotel prodeo”, lanjutnya, karakteristik peredaran narkoba di Kota Tangsel awalnya mulai merambah ke jaringan anak-anak remaja. Mutlak bukan berkembang lewat media online.**Baca juga: Kebakaran di Kabupaten Tangerang “Dipicu” Korsleting Listrik.

“Berawal dari tongkrongan. Hingga akhirnya terkena bujuk rayuan temannya sampai tergoda make. Dan mata rantai inilah yang harus kita putus,” tambah Heri.(yud)




Kemenag Tangerang Desak Pemerintah “Cairkan” TPG Madrasah

Kepala Kemenag Tangerang, A. Nawawi.(din)

Kabar6-Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang, mendesak pemerintah agar segera merealisasikan Tunjangan Profesi Guru (TPG) Madrasah Non Aparatur Sipil Negara (ASN), yang hingga kini urung dibayarkan.

Kepala Kemenag Kabupaten Tangerang, A. Nawawi, mengatakan pihaknya mengeluhkan lambannya pencairan dana TPG untuk para guru Madrasah yang ada di wilayahnya.

Dana sebesar Rp23 Miliar tersebut, diketahui masih mandeg di Kementerian Keuangan, selaku bendahara dan menjadi hutang negara kepada kaum ‘Oemar Bakri’ berbasis Islam ini.

“Sejak 2015 hingga sekarang TPG itu, belum juga dibayarkan ke mereka (guru madrasah-red),” ungkap Nawawi, kepada Kabar6.com, Jum’at (03/03/2017).

Menurutnya, ribuan guru bersertifikasi ini, kerap mendatangi kantornya, guna mempertanyakan tentang kepastian pencairan TPG itu.

Pasalnya, mereka mengaku sangat mengharapkan dana itu dicairkan secepatnya oleh pemerintah, untuk menutupi kebutuhan hidupnya.

“Setiap hari, kami menerima keluhan dari para guru yang menanyakan kapan cairnya dana TPG ini.  Dan, kami pun telah berupaya mendorong ke pusat supaya dana itu cepat dicairkan,” katanya.**Baca juga: Jorok, “Wajah” SDN Cibadak 1 Jadi TPS Liar.

Kalau untuk nilai, kata dia, TPG yang belum dibayarkan kepada para guru ini cukup bervariasi, yakni antara tiga hingga enam bulan.**Baca juga: Pemkab Tangerang Berlakukan Aturan Kurasaki Bagi Murid SD.

“Kami, kuatir mereka juga ogah- ogahan mengajar, karena haknya belum dibayarkan. Kalau sampai terjadi seperti itu, maka kegiatan belajar mengajar pasti terganggu, kasihan sama siswa dong,” ujarnya.(Tim K6)




Tangga Khusus untuk Penumpang ‘Khusus’ di KRL

portable ramp ( foto KCJ)

Kabar6- Para penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek, khususnya warga berkebutuhan khusus  atau difabel, mulai Mei 2017 mendatang akan mendapat layanan tangga khusus (portable ramp) di 74 stasiun.Dan alat itu sudah diuji coba.

Dengan adanya portable ramp, warga difabel bisa naik ke kereta api langsung dengan kursi roda atau alat bantu lain yang mereka perguanakan.

Teknis pengoperasian alat ini, seperti dijelaskan  Vice President Komunikasi PT KCJ Eva Chairunnisa dalam rilisnya,Jumat (03/03/17), di masing-masing stasiun penyedia portable ramp akan ditempatkan petugas passenger service yang akan melayani para difabel mulai dari stasiun pemberangkatan awal sampai stasiun tujuan.

Sebelumnya PT KCJ juga telah menyediakan perangkat informasi audio visual, pintu manual, jalur khusus, permanent ramp dan ubin disabilitas di 35 stasiun KRL Jabodetebek.Semua ini dilakukan untuk membantu kaum difabel menggunakan KRL Commuter Line.(zoel)

 




Jorok, “Wajah” SDN Cibadak 1 Jadi TPS Liar

Tumpukan sampah di depan SDN Cibadak 1, Kecamatan Cikupa.(shy)

Kabar6-Masalah sampah menjadi persoalan khusus bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang. Hingga kini, masih banyak tempat pembuangan sampah ilegal yang tersebar di wilayah berjuluk Kota Seribu Industri tersebut.

Pantauan kabar6.com, banyak sisi ruas jalan di Kabupaten Tangerang yang dijadikan tempat pembuangan sampah (TPS) liar.

Bahkan, ruas jalan di depan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibadak 1, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, kini juga menjadi TPS liar.

Siti Maesaroh, warga yang acap melintasi kawasan tersebut mengatakan, bila lokasi itu memang biasa dijadikan warga sekitar atau pengguna jalan sebagai TPS.

“Emang sering orang-orang sini buang sampah di depan SD  itu,” ujarnya, Jumat (3/3/2017).**Baca juga: Kebakaran di Kabupaten Tangerang “Dipicu” Korsleting Listrik.

Maesaroh menambahkan, terkadang terdapat sejumlah petugas kebersihan yang mengangkut sampah tersebut. Meski demikian, proses angkut sampah dilokasi itu tidak dilakukan setiap hari.**Baca juga: Pemkab Berlakukan Aturan Kurasaki Bagi Murid SD.

“Di sini tidak ada TPS. Jadi orang-orang buang di sini, lagi pula nanti sampahnya diangkut sama petugas tiga hari sekali,” tutupnya.(shy)

**Baca juga: Makanan Raja Salman dari Bandara Soetta.




Pemkab Tangerang Berlakukan Aturan Kurasaki Bagi Murid SD

Kegiatan belajar di SDN Kadu Agung II Tigaraksa.(shy)

Kabar6-Untuk mengurangi produksi sampah pada lingkungan sekolah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggagas program Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki).

Aturan pada program Kurasaki tersebut, para siswa wajib membawa bekal dari rumah ataupun membawa tempat makan dan minum. Serta, dilarang membuang sampah di area sekolah.

Bahkan, pada sejumlah sekolah menerapkan hukuman bagi para siswa yang melanggar aturan tersebut. Seperti di Sekolah Dasar (SD) Negeri Kadu Agung II, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Jumat (3/2/2017).

“Ya, di sini kami terapkan hukuman untuk murid, apabila tidak membawa bekal dari rumah. Hukumannya, kita minta murid membersihkan kelas atau memunguti sampah. Itu kita lakukan untuk mengedukasi murid menjaga kebersihan,” ungkap guru SDN Kadu Agung II, Kus Kusiah.**Baca juga: Polisi Cilik dan Polwan Cantik Ajak Masyarakat Tertib Berlalulintas.

Aturan tersebut menurutnya sudah berjalan dua bulan. Sejak diberlakukan, pihaknya berhasil mengurangi produksi sampah di sekolah.**Baca juga: Kebakaran di Kabupaten Tangerang “Dipicu” Korsleting Listrik.

“Biasanya, banyak banget sampah plastik di kelas, halaman sekolah ataupun kolong meja. Tapi, sejak kami terapkan aturan dan adanya hukuman tersebut, sampah bisa berkurang,” tutupnya.(shy)




Kebakaran di Kabupaten Tangerang “Dipicu” Korsleting Listrik

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tangerang menyebut, bila kasus kebakaran diwilayah itu 80 persen dipicu oleh hubungan arus pendek listrik.

Demikian dikatakan Pelaksana Pemadam Kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Heri Andrianto, Jumat (3/3/2017).

“Ada juga kebakaran dipicu oleh ledakan gas ukuran tiga kilogram, tapi lebih banyak akibat korsleting listrik. Kalau peristiwa kebakaran di tahun ini belum ada, tapi pada tahun 2016 lalu, kurang lebih ada 15 kejadian,” ungkapnya.**Baca juga: Protes Nasib Persikota dan Stadion Benteng Lewat Vandalisme.

Heri menjelaskan, tak sedikit dari kasus kebakaran akibat arus pendek juga berujung pada jatuhnya korban jiwa. Seperti akhir tahun 2016 lalu, satu keluarga berjumlah empat orang di daerah Kecamatan Curug tewas terpanggang. Kebakaran itupun akibat korsleting listrik.**Baca juga: Polisi Cilik dan Polwan Cantik Ajak Masyarakat Tertib Berlalulintas.

“Makanya disini saya meminta, apabila terjadi korsleting listrik, segeralah memeriksa dan mematikan saklar. Tapi, bila sudah terjadi kebakaran, jangan padamkan api didekat kabel dengan air, karena berbahaya.  Tapi, tuangkan pasir atau tanah supaya api padam. Dan, apabila api membesar, segeralah meminta bantuan kepada pihak Damkar,” tutupnya.(shy)




Makanan Raja Salman dari Bandara Soetta

Foto: bandarasoekarnohatta.com

Kabar6-Kerajaan Arab Saudi mempercayakan anak usaha PT Garuda Indonesia, Aerofood ACS menyiapkan menu makanan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan rombongan, saat berada di Indonesia dari 1 hingga 9 Maret 2017 mendatang.

Makanan tersebut disiapkan dari dapur Aerofood ACS di Bandara Soetta, Tangerang yang disuguhkan untuk rombongan Kerajaan Arab Saudi dalam penerbangan VVIP (Very Very Important Person) di Indonesia.

Dan, makanan tersebut dikirim ke Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta) dan Bandara Internasional Ngurah Rai (Bali) hingga ke pintu pesawat kerajaan Arab Saudi.

“Kami melibatkan 150 juru masak yang dibagi dalam tiga shift untuk melayani Raja Salman dan rombongan selama 24 jam,” ungkap Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Benny Siga Butarbutar.

Para koki terbaik Aerofood ACS membantu koki-koki Kerajaan Arab Saudi dalam meramu, meracik, dan mempersiapkan makanan khas Timur Tengah.

“Menu itu berdasarkan permintaan juru masak kerajaan. Kami punya koki dengan kemampuan memasak masakan China, Oriental, dan Nusantara. Kami pilih 150 koki yang punya kemampuan masakan Timur Tengah,” imbuh Benny.

Adapun mekanismenya, kata Benny, pihaknya mengerahkan koki hingga ke tempat-tempat yang dikunjungi Raja Salman dan rombongannya. “Kan ada tempat-tempat yang dikunjungi raja dan rombongan. Di tempat itulah kita kerahkan (koki-koki) kita,” jelasnya lagi.

Adapun menunya adalah hummus, canapé, caviar, dan sejumlah roti pilihan untuk makanan pembuka. Sedangkan menu utama terdiri dari nasi basmati yang terdiri dari aneka daging seperti daging sapi, daging kalkun, daging kambing, dan daging ayam, kemudian ada aneka seafood seperti lobster.**Baca juga:  Protes Nasib Persikota dan Stadion Benteng Lewat Vandalisme.

Sedangkan untuk hidangan penutup yang dipesan adalah aneka pastry dan es krim hingga kopi Arab.**Baca juga: Polisi Cilik dan Polwan Cantik Ajak Masyarakat Tertib Berlalulintas.

Sebelumnya, Aerofood ACS juga pernah melayani kunjungan tamu kenegaraan seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Selain itu, Aerofood juga melayani jasa katering sejumlah maskapai penerbangan internasional seperti Hongkong Airlines, Japan Airlines, Korean Air, dan Malaysia Airlines.(r/zoel)




Polisi Cilik dan Polwan Cantik Ajak Masyarakat Tertib Berlalulintas

Aksi polisi cilik dan Polwan cantik di Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Sejumlah Polisi Cilik dan Polisi Wanita (Polwan) cantik diterjunkan ke lokasi Operasi Simpatik Jaya 2017 di Jalan Daan Mogot, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Jumat (3/3/2017).

Para Polisi cilik dan Polwan cantik ini membawa beberapa poster berisi ajakan untuk tertib berlalulintas kepada para pengendara yang melintasi jalan tersebut.

Kepala Satlantas Pokrestro Tangerang Kota, AKBP Ojo Ruslani mengatakan, hingga di hari ketiga Operasi Simpatik Jaya, pihaknya hanya sebatas melakukan imbauan kepada pengguna jalan agar tertib dalam berlalu lintas.**Baca juga: Protes Nasib Persikota dan Stadion Benteng Lewat Vandalisme.

“Kami ingin memberi pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan raya, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk pengguna jalan lainnya,” ujarnya.**Baca juga: Ini Lokasi Operasi Simpatik 2017 di Tangerang.

Pantauan kabar6.com, para Polisi Cilik dan Polwan cantik tak segan menghampiri dan menegur para pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas.(tia)