Kabar6- Para penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek, khususnya warga berkebutuhan khusus atau difabel, mulai Mei 2017 mendatang akan mendapat layanan tangga khusus (portable ramp) di 74 stasiun.Dan alat itu sudah diuji coba.
Dengan adanya portable ramp, warga difabel bisa naik ke kereta api langsung dengan kursi roda atau alat bantu lain yang mereka perguanakan.
Teknis pengoperasian alat ini, seperti dijelaskan Vice President Komunikasi PT KCJ Eva Chairunnisa dalam rilisnya,Jumat (03/03/17), di masing-masing stasiun penyedia portable ramp akan ditempatkan petugas passenger service yang akan melayani para difabel mulai dari stasiun pemberangkatan awal sampai stasiun tujuan.
Sebelumnya PT KCJ juga telah menyediakan perangkat informasi audio visual, pintu manual, jalur khusus, permanent ramp dan ubin disabilitas di 35 stasiun KRL Jabodetebek.Semua ini dilakukan untuk membantu kaum difabel menggunakan KRL Commuter Line.(zoel)
Jorok, “Wajah” SDN Cibadak 1 Jadi TPS Liar
written by Kabar 6 | 3 Maret 2017
Kabar6-Masalah sampah menjadi persoalan khusus bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang. Hingga kini, masih banyak tempat pembuangan sampah ilegal yang tersebar di wilayah berjuluk Kota Seribu Industri tersebut.
Pantauan kabar6.com, banyak sisi ruas jalan di Kabupaten Tangerang yang dijadikan tempat pembuangan sampah (TPS) liar.
Bahkan, ruas jalan di depan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibadak 1, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, kini juga menjadi TPS liar.
Siti Maesaroh, warga yang acap melintasi kawasan tersebut mengatakan, bila lokasi itu memang biasa dijadikan warga sekitar atau pengguna jalan sebagai TPS.
Maesaroh menambahkan, terkadang terdapat sejumlah petugas kebersihan yang mengangkut sampah tersebut. Meski demikian, proses angkut sampah dilokasi itu tidak dilakukan setiap hari.**Baca juga: Pemkab Berlakukan Aturan Kurasaki Bagi Murid SD.
“Di sini tidak ada TPS. Jadi orang-orang buang di sini, lagi pula nanti sampahnya diangkut sama petugas tiga hari sekali,” tutupnya.(shy)
Pemkab Tangerang Berlakukan Aturan Kurasaki Bagi Murid SD
written by Kabar 6 | 3 Maret 2017
Kabar6-Untuk mengurangi produksi sampah pada lingkungan sekolah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggagas program Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki).
Aturan pada program Kurasaki tersebut, para siswa wajib membawa bekal dari rumah ataupun membawa tempat makan dan minum. Serta, dilarang membuang sampah di area sekolah.
Bahkan, pada sejumlah sekolah menerapkan hukuman bagi para siswa yang melanggar aturan tersebut. Seperti di Sekolah Dasar (SD) Negeri Kadu Agung II, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Jumat (3/2/2017).
“Ya, di sini kami terapkan hukuman untuk murid, apabila tidak membawa bekal dari rumah. Hukumannya, kita minta murid membersihkan kelas atau memunguti sampah. Itu kita lakukan untuk mengedukasi murid menjaga kebersihan,” ungkap guru SDN Kadu Agung II, Kus Kusiah.**Baca juga: Polisi Cilik dan Polwan Cantik Ajak Masyarakat Tertib Berlalulintas.
“Biasanya, banyak banget sampah plastik di kelas, halaman sekolah ataupun kolong meja. Tapi, sejak kami terapkan aturan dan adanya hukuman tersebut, sampah bisa berkurang,” tutupnya.(shy)
Kebakaran di Kabupaten Tangerang “Dipicu” Korsleting Listrik
written by Kabar 6 | 3 Maret 2017
Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tangerang menyebut, bila kasus kebakaran diwilayah itu 80 persen dipicu oleh hubungan arus pendek listrik.
Demikian dikatakan Pelaksana Pemadam Kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Heri Andrianto, Jumat (3/3/2017).
“Ada juga kebakaran dipicu oleh ledakan gas ukuran tiga kilogram, tapi lebih banyak akibat korsleting listrik. Kalau peristiwa kebakaran di tahun ini belum ada, tapi pada tahun 2016 lalu, kurang lebih ada 15 kejadian,” ungkapnya.**Baca juga: Protes Nasib Persikota dan Stadion Benteng Lewat Vandalisme.
Heri menjelaskan, tak sedikit dari kasus kebakaran akibat arus pendek juga berujung pada jatuhnya korban jiwa. Seperti akhir tahun 2016 lalu, satu keluarga berjumlah empat orang di daerah Kecamatan Curug tewas terpanggang. Kebakaran itupun akibat korsleting listrik.**Baca juga: Polisi Cilik dan Polwan Cantik Ajak Masyarakat Tertib Berlalulintas.
“Makanya disini saya meminta, apabila terjadi korsleting listrik, segeralah memeriksa dan mematikan saklar. Tapi, bila sudah terjadi kebakaran, jangan padamkan api didekat kabel dengan air, karena berbahaya. Tapi, tuangkan pasir atau tanah supaya api padam. Dan, apabila api membesar, segeralah meminta bantuan kepada pihak Damkar,” tutupnya.(shy)
Makanan Raja Salman dari Bandara Soetta
written by Kabar 6 | 3 Maret 2017
Kabar6-Kerajaan Arab Saudi mempercayakan anak usaha PT Garuda Indonesia, Aerofood ACS menyiapkan menu makanan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan rombongan, saat berada di Indonesia dari 1 hingga 9 Maret 2017 mendatang.
Makanan tersebut disiapkan dari dapur Aerofood ACS di Bandara Soetta, Tangerang yang disuguhkan untuk rombongan Kerajaan Arab Saudi dalam penerbangan VVIP (Very Very Important Person) di Indonesia.
Dan, makanan tersebut dikirim ke Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta) dan Bandara Internasional Ngurah Rai (Bali) hingga ke pintu pesawat kerajaan Arab Saudi.
“Kami melibatkan 150 juru masak yang dibagi dalam tiga shift untuk melayani Raja Salman dan rombongan selama 24 jam,” ungkap Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Benny Siga Butarbutar.
Para koki terbaik Aerofood ACS membantu koki-koki Kerajaan Arab Saudi dalam meramu, meracik, dan mempersiapkan makanan khas Timur Tengah.
“Menu itu berdasarkan permintaan juru masak kerajaan. Kami punya koki dengan kemampuan memasak masakan China, Oriental, dan Nusantara. Kami pilih 150 koki yang punya kemampuan masakan Timur Tengah,” imbuh Benny.
Adapun mekanismenya, kata Benny, pihaknya mengerahkan koki hingga ke tempat-tempat yang dikunjungi Raja Salman dan rombongannya. “Kan ada tempat-tempat yang dikunjungi raja dan rombongan. Di tempat itulah kita kerahkan (koki-koki) kita,” jelasnya lagi.
Adapun menunya adalah hummus, canapé, caviar, dan sejumlah roti pilihan untuk makanan pembuka. Sedangkan menu utama terdiri dari nasi basmati yang terdiri dari aneka daging seperti daging sapi, daging kalkun, daging kambing, dan daging ayam, kemudian ada aneka seafood seperti lobster.**Baca juga: Protes Nasib Persikota dan Stadion Benteng Lewat Vandalisme.
Sebelumnya, Aerofood ACS juga pernah melayani kunjungan tamu kenegaraan seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Selain itu, Aerofood juga melayani jasa katering sejumlah maskapai penerbangan internasional seperti Hongkong Airlines, Japan Airlines, Korean Air, dan Malaysia Airlines.(r/zoel)
Polisi Cilik dan Polwan Cantik Ajak Masyarakat Tertib Berlalulintas
written by Kabar 6 | 3 Maret 2017
Kabar6-Sejumlah Polisi Cilik dan Polisi Wanita (Polwan) cantik diterjunkan ke lokasi Operasi Simpatik Jaya 2017 di Jalan Daan Mogot, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Jumat (3/3/2017).
Para Polisi cilik dan Polwan cantik ini membawa beberapa poster berisi ajakan untuk tertib berlalulintas kepada para pengendara yang melintasi jalan tersebut.
Kepala Satlantas Pokrestro Tangerang Kota, AKBP Ojo Ruslani mengatakan, hingga di hari ketiga Operasi Simpatik Jaya, pihaknya hanya sebatas melakukan imbauan kepada pengguna jalan agar tertib dalam berlalu lintas.**Baca juga: Protes Nasib Persikota dan Stadion Benteng Lewat Vandalisme.
“Kami ingin memberi pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan raya, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk pengguna jalan lainnya,” ujarnya.**Baca juga: Ini Lokasi Operasi Simpatik 2017 di Tangerang.
Pantauan kabar6.com, para Polisi Cilik dan Polwan cantik tak segan menghampiri dan menegur para pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas.(tia)
BPKAD Kota Tangerang Bentuk Tim “Rebut” Stadion Benteng
written by Kabar 6 | 3 Maret 2017
Kabar6-Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangerang mengklaim telah bekerja optimal dalam pengelolaan aset daerah.
“Kami sudah mengupayakan pengalihan aset daerah dari Kabupaten Tangerang kepada Kota Tangerang. Dalam waktu dekat, rencananya ada 19 aset daerah yang akan diberikan dari Kabupaten, salah satunya Stadion Benteng,” ujar Kepala Bidang Administrasi Aset, Teguh Supriyanto kepada kabar6.com, Jumat (3/3/2017).
“Ya, karena masih statusnya milik Kabupaten Tangerang, kami akan upayakan untuk peralihan aset terlebih dahulu yang nantinya akan diputuskan oleh Asda 1 tata pemerintahan Provinsi Banten. Setelah itu, barulah semuanya akan kami perbaiki,” pungkasnya.(tia)**Baca juga: Pembangunan Bandara Panimbang Gunakan Lahan Perhutani.
Protes Nasib Persikota dan Stadion Benteng Lewat Vandalisme
written by Kabar 6 | 3 Maret 2017
Kabar6-Sejumlah warga Kota Tangerang, khususnya para pendukung kesebelasan Persikota, kesal. Mereka bahkan meluapkan kekesalannya lewat aksi vandalisme di sejumlah tempat umum di Kota Tangerang.
Salah satunya titik yang menjadi sasaran vandalisme adalah tembok gedung di area Stadion Benteng, di Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang. Adapun kalimat dalam vandalisme itu berbunyi, “Kami Butuh Stadion”, “Bukan Taman”.
Bahkan, bagian belakang Kantor Walikota Tangerang yang berada di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, juga tak luput dari aksi tersebut. Dilokasi itu, terpampang tulisan dengan kalimat, “Kami Butuh Stadion”, “Save Persikota”.
Subuhi (29), salah seorang warga menyebut, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang yang mengurusi perpindahan aset dari Kabupaten Tangerang kepada Kota Tangerang, termasuk Stadion Benteng, terkesan lambat.
“Sudah 24 tahun perpindahan aset stadion belum juga rampung. Lihat saja kondisi stadion yang sangat memprihatinkan, semak belukar dan coretan dimana-mana,” ujarnya kepada kabar6.com, Jumat (3/3/2017).
Menurutnya, tanpa adanya kejelasan tersebut maka nasib tim sepak bola asal Kota Tangerang, Persikota pun menjadi tidak jelas.
“Kami ingin Pak Walikota segera memperbaikinya menjadi stadion yang layak digunakan, untuk pengembangan Persikota yang selama ini meredup. Save Stadion Benteng,” tegasnya.(tia)
Dinkes Kota Tangerang Sebut PD Sari Wangi Banyak Curang
written by Kabar 6 | 3 Maret 2017
Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menyebut bila PD Sari Wangi, produsen saus dan kecap ilegal di RT 02/02, Kelurahan Lio Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, telah melakukan banyak kecurangan.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr. Liza Puspadewi mengatakan, meski telah memiliki 37 produk saus dan kecap yang berbeda, pabrik tersebut hanya memiliki izin sebagai Industri Rumah Tangga (IRT).
“Ya, seharusnya IRT hanya untuk produksi rumahan yang memproduksi satu jenis produk saja. Ini kan sudah melebihi dari satu. Jadi, izinnya juga sudah tidak tepat jika diperpanjang di Dinkes. Harusnya ke BPOM,” ujar Liza saat mengikuti sidak bersama BPOM Pusat, Jumat (3/3/2017).
“Saat saya masih di Dinas Lingkungan Hidup (DLH), kami sudah sering melakukan pembinaan dan juga mengecek tiap temuan. Tapi, pabrik ini memang bandel dan tidak pernah mengisi berita acara evaluasi secara utuh,” jelasnya.**Baca juga: Ternyata, Paroduk Saos dan Kecap PD Sari Wangi Berbahaya.
“Ya, ini diluar kewenangan kami, karena pabrik ini memproduksi lebih dari satu produk. Dinkes hanya bisa melakukan pembinaan pada IRT saja. Selanjutnya, BPOM yang akan lebih berwenang menanganinya,” pungkasnya.(tia)
Bos PD Sari Wangi “Ogah” Dituding Tak Punya Izin Edar
written by Kabar 6 | 3 Maret 2017
Kabar6-Pihak pabrik saus dan kecap PD Sari Wangi, membantah tudingan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, terkait peredaran produk saos dan kecap tersebut.
“Kami punya izin edar, tapi memang sudah habis. Dan, sekarang masih dalam proses perpanjangan izin,” ujar Hendra, pemilik PD Sari Wangi, Jumat (3/3/2017).
Saat ditanya perihal aturan standar produksi yang berlaku, Hendra mengaku tidak mengetahui secara persis.
“Tidak tahu, yang pasti dalam sehari pabrik kami bisa produksi 800 lusin,” ujarnya sembari masuk ke dalam ruangan.
Bahkan, setelah menggelar sidak, pihak BPOM akhirnya memutuskan untuk menyetop produksi saos dan kecap PD Sari Wangi, yang sedianya telah beroperasi sejak tahun 1980 tersebut.**Baca juga: BPOM Sidak Pabrik Saos dan Kecap di Tangerang.
Padahal, produk kecap dan saos PD Sari Wangi hingga kini sudah beredar di delapan provinsi di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Jawa.(tia)