Tolonglah, Anak Saya Tumor Ganas

Tumor ganas di matak kanan Rizki Febriani.(foto:cep)

Kabar6- Rizki Febriani, balita berusia 4 tahun ,warga Rawa Buntu RT04/04 Serpong, Tangerang Selatan hanya bisa pasrah dengan kondisinya yang menderita tumor ganas di mata kanannya sejak dua tahun lalu.

Balita perempuan anak ketiga dari sepasang orang tua kurang mampu itu tak juga membaik kondisinya walaupun sebelumnya telah mendapat penanganan medis, dengan menjalani operasi di Rumah Sakit Cipto Manungkusumo (RSCM) Jakarta.

Ayah Rizki, Hasan, mengatakan penyakit yang dialami anaknya itu berawal dari sebuah benjolan di mata kanan, dan berjalannya waktu, hingga akhirnya membesar dan pecah mengeluarkan darah.

” Langsung saya bawa ke RS Eka Hospital Serpong, lalu dirujuk ke RSCM. Dan setelah di rongen, pihak rumah sakit memvonis anak saya memderita tumor ganas,” ujarnya Hasan, Senin (27/03/17).

Dengan menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pihak RSCM mengoperasi anaknya.

“Tapi sampai sekarang belum juga sembuh. Sampai cacat anak saya tidak bisa melihat,” ungkapnya.

Untuk menjalani operasi kembali, orang tua balita yang hanya berprofesi sebagai sopir pribadi itu pun mengaku kesulitan dengan biaya. Mengingat operasi tersebut membutuhkan banyak biaya.

“Saya cuma sopir pribadi, gaji tidak besar. Untuk pengobatan sehari-hari saja dapat bantuan dari saudara-saudara,” katanya.

Sehingga, sebagai orang tua yang merupakan warga beridentitas Tangsel itu berharap adanya bantuan dari pemerintah setempat. “Ya kalau untuk operasi saya mampu. Mungkin pemerintah bisa berikan solusi untuk warganya,” ucapnya.(cep)




Diboikot, Karaoke Inul Vista Bakal Sepi

Kabar6-Sejumlah karoke milik Inul Daratista di kawasan Tangerang diperkirakan akan terdampak dengan gerakan boikot terhadap Inul yang dianggap telah menghina ulama dengan menyebut para pembela ulama tersebut ‘sok alim’ dan ‘otaknya di dengkul’.

Para netizen yang marah melalui taggar #BoikotInulDaratista yang memuncaki papan trending topik Indonesia di Twitter.Taggar #BoikotInulDaratista telah digunakan 9.156 kali oleh netizen. Puncak penggunaan taggar dengan jumlah penggunaan sebanyak 1.062 tweet.

Seruan boikot ini hampir mirip dengan kasus Ernest Prakasa, dan ini bisa dilihat dari penggunaan taggar #BoikotInulVista dan trend naiknya penggunaan taggar #BoikotInulDaratista.

Dewi Aryani dari manajemen Inul mengatakan, Senin (27/03/17), Inul tidak masalah dengan pemberitaan ini. Menurut dia, Inul sudah biasa dan tetap menjalankan kegiatannya seperti biasa.(z)

 




Gudang Penyimpanan Tiner Terbakar

Pemadam Kebakaran Kab Tangerang sedang memadamkan api.(foto:shy)

Kabar6-Lokasi penyimpanan tiner dikawasan Kadu Manis, Kelurahan Kadu, RT 05/02, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang terbakar, Senin (27/03/17).

Kebakaran tersebut mengakibatkan warga  yang  tinggal d ikawasan setempat panik, bahkan lokasi penyimpanam tiner yang bersebelahan dengan jalur pintu keluar Tol Bitung, Jakarta-Merak sempat macet, lantaran terjadi ledakan keras dari drum tiner akibat kebakaran tersebut.

Salah seorang warga, Sapri mengatakan, kebakaran terjadi sejak pukul 14.00 WIB.

“Kita gak tau penyebabnya apa, tau tau ada bau kebakaran dan bunyi ledakan drum. Gak taunya tempat penumpukan tiner,” ujarnya.

Sampai saat ini, petugas kepolisian sektor Curug dan Pemadan Kebakaran Kabupaten Tangerang tengah berusaha memadamkan api.

Belum diketahui, apa akibat kebakaran tersebut dan siapa pemilik dari tempat penumpukan tiner tersebut.

Saat ini, sebanyak 4 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan petugas. (Shy)

Suasana kebakaran di gudang penyimpanan tiner.(foto:shy)




Sidang Desi Gugat Polsek Ciputat Berlangsung di PN Tangerang

Sidang gugatan desi ke Polsek Ciputat.(tia)

Kabar6-Sidang perdana praperadilan antara pemohon Desi Arianih, ibu rumah tangga yang menjadi tersangka pengeroyokan dengan termohon Polsek Ciputat digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Senin (27/3/2017).

Persidangan yang dipimpin Majelis Hakim Didit Susilo tersebut memasuki agenda pembacaan nota keberatan dari kuasa hukum Desi, yaitu Indah Darmawanti dari LBH Keadilan.

“Kami ingin adanya keadilan bagi Desi, ia ditetapkan sebagai tersangka tanpa adanya surat panggilan penyidik yang tidak sah karena tidak tertulis tanggal dan juga stempel dari Polsek Ciputat. Sampai saat ini, Desi juga belum mendapatkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP),” ujar Indah kepada awak media usai mengikuti persidangan.

Tak hanya itu, dalam sidang dengan batas waktu tujuh hari hingga putusan tersebut, Indah menuntut pihak Polsek Ciputat untuk membayar ganti rugi sebesar Rp990 ribu.**Baca juga: Mayat ‘Toples’ Ngambang di Cimanceuri.

“Ya, kerugian tersebut telah dikeluarkan oleh Desi selama mennjalani panggilan dari kepolisian. Kami juga meminta agar Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Desi yang sampai saat ini belum dikembalikan oleh penyidik,” tegasnya.**Baca juga:Kadinkes : Makan di Rumput tak Higienis.

Untuk diketahui, pada Kamis (12/3/2017) Desi terlibat adu mulut dengan Rum, tetangganya hingga berakhir pada perkelahian dan menyebabkan luka cakaran di pelipis Rum. Atas kejadian tersebut, Rum melaporkannya ke pihak kepolisian Polsek Ciputat.(tia)




Kadinkes : Makan di Rumput tak Higienis

kabar6-Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menanggapi adanya kasus viralnya foto sekelompok anggota pramuka yang tengah menyantap nasi dan lauk diatas rumput.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Dessy Riana mengatakan, hal tersebut tentunya bisa berdampak pada gangguan kesehatan, pencernaan, mengingat tempat yang tidak higienis.

“Sebetulnya saya belum tahu pasti, apa itu dimakan atau tidak. Tapi tentunya, iya atau tidaknya hal tersebut terjadi, tentu sangat tidak dianjurkan makan diatas rumput,” ungkapnya usai menghadiri Musrenbang Kabupaten Tangerang, Senin (27/03/17).

Untuk diketahui, hal tersebut terjadi pada 17-19 Maret 2017 lalu di kawasan Tanjung Kait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. (Shy)




Mayat ‘Toples’ Ngambang di Cimanceuri

Kabar6- Mayat lelaki tanpa identitas ditemukan mengambang di Sungai Cimanceuri, Kampung Kawidaran, Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Senin (27/03/17).

Mayat tersebut ditemukan pada pukul 08.00 WIB oleh penduduk sekitar yang tengah melalui kawasan Sungai tersebut.

“Ya betul, mayat tersebut ditemukan mengambang di Sungai Cimanceuri oleh penduduk sekitar. Saat ditemukan, mayat tersebut tanpa busana dan sudah membengkak,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Cikupa, Ipda Apip saat dikonfirmasi kabar6.com.

Apip pun menjelaskan, kondisi dari mayat lelaki tanpa identitas tersebut sulit dikenali.

“Sudah membengkak, kulitnya pun sudah terkelupas. Saat ini, dibawa ke RSU Tangerang,”tutupnya. (Shy)




Pelayanan Publik Jadi Point Penting Musrenbang

Suasana Musrenbang di Gedung Serba Guna Pemkab Tangerang.(foto:shy)

Kabar6-Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Tangerang 2017 di Gedung Serba Guna Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Senin (27/03/17).

Dalam Musrenbang dengan tema peningkatan perekonomian masyarakat, sumber daya manusia (SDM) dan pelayanan publik tersebut nantinya, akan membahas sejumlah point tertentu, yakni perekonomian dan daya saing Daerah, sosial budaya dan SDM, infrastruktur dasar dan pelayanan publik.

“Musrenbang ini dijadikan sarana dan prasarana untuk meningkatkan  dan melakukan musyawarah dalam melaksanakan rencana pembangunan daerah,” ungkap Sekertaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang, Fahmi.

Diketahui, dalam musrenbang tersebut dihadiri perwakilan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara RB, Guru Besar UGM (Universitas Gajah Mada) bidang pembangunan, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Sekertaris Daerah Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsad, serta jajaran DPRD dan Pemerintah Provinsi Banten. (Shy)




Orang Tua Murid SD Renged Resah Kebijakan AP II Tak Jelas

Kabar6 – Digusurnya SD I dan III di Desa Bojong Renget untuk perluasan Runaway III Bandar Udara Soekarno-Hatta (Soetta) menimbulkan pertanyaan di kalangan orang tua murid.

“Kami berharap sekali kepada Angkasa Pura untuk memikirkan proses belajar-mengajar para anak-anak,” kata Supriyanta warga Bojong Renget kepada Kabar6, Tangerang, Senin (27/03/17).

Rasa khawatir yang dialami para orang tua murid bukan sesuatu yang berlebihan.  Hal ini disebabkan dengan proses pembangunan gedung sekolah baru itu akan memakan waktu yang lama sementara sampai saat ini diketahui proses pembebasan lahan itu masih polemik.

“Jangan sampai proses belajar-mengajar itu terganggu dengan lamanya sekolah baru yang dibangun oleh pemerintah daerah,” kata Supriyanta.

Ia menambahkan ,jika belum ada kepastian harga yang ditetapkan oleh KJPP sebagai kepanjangantangan dari PT Angkasa Pura II, bagaimana gedung baru sekolah itu bisa ada.

” Kami bertanya seperti ini, karena hingga saat ini belum ada kepastian yang jelas berapa harga pembayaran dari lahan tersebut. Sebagai wakil pemerintah pusat KJPP dan Angkasa Pura tolong lihat nasib kami rakyat kecil di sini,” tandasnya.(nal)




Ruislag SD Bojong Renged Itu Urusan BPKAD

Kabar6 – Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang, Taufik Emil mengatakan, bangunan dari sekolah dasar di Desa Bojong Renged yang terkena gusur untuk kepentingan lahan landasan pacu disebut merupakan urusan  Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

“Pertama Itu urusan dari Angkasa Pura yang bekerja sama dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk ruislag tanah. Itu diketuai oleh Sekretaris Daerah. Setelah mendapatkan tugas untuk melakukan pembangunan sekolah tersebut baru menjadi urusan kami,” kata Taufik Emil kepada Kabar6 via telepon, Tangerang, Senin (27/3/17).

Taufik menerangkan, tugas BPKAD mengurus bangunan sekolah yang merupakan bagian dari aset pemerintah daerah. Sementara tugas dari dinas yang dipegangnya akan berjalan sesuai dengan kesepakatan yang sudah ditentukan oleh Angkasa Pura dan BPKAD.

“Kami memang yang akan membangun sekolah yang terkena gusuran tersebut. Biasanya bangunan yang akan dibangun itu lebih baik dari bangunan sebelumnya atau minimal sama,” kata Taufik Emil yang meminta wawancara disudahi. Hal itu disebabkan Musrembang Kabupaten di gedung serbaguna Tigaraksa akan dimulai.

Sebelumnya diberitakan, Aset daerah berupa tanah dan gedung SDN Bojong Renged I dan III, yang terdampak pembebasan lahan Runway 3 Bandara Soekarno- Hatta (Soetta), akan ditukar guling atau ruislag ke tempat lain.

Proses ruislag aset daerah yang terletak di Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang ini, tentunya akan dilakukan sesuai dengan mekanisme dan aturan hukum.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Iskandar Mirsad mengatakan, Pemerintah Daerah setempat akan merelokasi kedua SDN terdampak proyek pembebasan lahan landasan pacu Bandara Soetta ke tempat lain.

Saat ini, ruislag aset daerah itu telah dibahas oleh Tim Pelaksana dan tinggal menunggu penetapan nilai dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Doli Siregar.(nal)




Mayat Pria Telanjang di Sungai Cimanceuri

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Mayat pria tanpa identitas ditemukan mengambang di Sungai Cimanceuri, Kampung Kawidaran, Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Senin (27/3/2017).

Mayat tersebut sedinaya ditemukan warga sekitar yang tengah melintads di kawasan Sungai tersebut.

“Saat ditemukan, mayat ngambang tanpa busana dan sudah membengkak,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Cikupa, Ipda Apip saat dikonfirmasi kabar6.com.

Apip pun menjelaskan, kondisi dari mayat lelaki tanpa identitas tersebut sulit dikenali.**Baca juga: Absen Apel, 215 ASN Pemkot Tangerang Potong Gaji 1 Persen.

“Sudah membengkak, kulitnya pun sudah terkelupas. Saat ini, dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang,” tutupnya.(Shy)