1

Pemkab Tangerang Berlakukan Aturan Kurasaki Bagi Murid SD

Kegiatan belajar di SDN Kadu Agung II Tigaraksa.(shy)

Kabar6-Untuk mengurangi produksi sampah pada lingkungan sekolah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggagas program Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki).

Aturan pada program Kurasaki tersebut, para siswa wajib membawa bekal dari rumah ataupun membawa tempat makan dan minum. Serta, dilarang membuang sampah di area sekolah.

Bahkan, pada sejumlah sekolah menerapkan hukuman bagi para siswa yang melanggar aturan tersebut. Seperti di Sekolah Dasar (SD) Negeri Kadu Agung II, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Jumat (3/2/2017).

“Ya, di sini kami terapkan hukuman untuk murid, apabila tidak membawa bekal dari rumah. Hukumannya, kita minta murid membersihkan kelas atau memunguti sampah. Itu kita lakukan untuk mengedukasi murid menjaga kebersihan,” ungkap guru SDN Kadu Agung II, Kus Kusiah.**Baca juga: Polisi Cilik dan Polwan Cantik Ajak Masyarakat Tertib Berlalulintas.

Aturan tersebut menurutnya sudah berjalan dua bulan. Sejak diberlakukan, pihaknya berhasil mengurangi produksi sampah di sekolah.**Baca juga: Kebakaran di Kabupaten Tangerang “Dipicu” Korsleting Listrik.

“Biasanya, banyak banget sampah plastik di kelas, halaman sekolah ataupun kolong meja. Tapi, sejak kami terapkan aturan dan adanya hukuman tersebut, sampah bisa berkurang,” tutupnya.(shy)




Kebakaran di Kabupaten Tangerang “Dipicu” Korsleting Listrik

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tangerang menyebut, bila kasus kebakaran diwilayah itu 80 persen dipicu oleh hubungan arus pendek listrik.

Demikian dikatakan Pelaksana Pemadam Kebakaran pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Heri Andrianto, Jumat (3/3/2017).

“Ada juga kebakaran dipicu oleh ledakan gas ukuran tiga kilogram, tapi lebih banyak akibat korsleting listrik. Kalau peristiwa kebakaran di tahun ini belum ada, tapi pada tahun 2016 lalu, kurang lebih ada 15 kejadian,” ungkapnya.**Baca juga: Protes Nasib Persikota dan Stadion Benteng Lewat Vandalisme.

Heri menjelaskan, tak sedikit dari kasus kebakaran akibat arus pendek juga berujung pada jatuhnya korban jiwa. Seperti akhir tahun 2016 lalu, satu keluarga berjumlah empat orang di daerah Kecamatan Curug tewas terpanggang. Kebakaran itupun akibat korsleting listrik.**Baca juga: Polisi Cilik dan Polwan Cantik Ajak Masyarakat Tertib Berlalulintas.

“Makanya disini saya meminta, apabila terjadi korsleting listrik, segeralah memeriksa dan mematikan saklar. Tapi, bila sudah terjadi kebakaran, jangan padamkan api didekat kabel dengan air, karena berbahaya.  Tapi, tuangkan pasir atau tanah supaya api padam. Dan, apabila api membesar, segeralah meminta bantuan kepada pihak Damkar,” tutupnya.(shy)




Makanan Raja Salman dari Bandara Soetta

Foto: bandarasoekarnohatta.com

Kabar6-Kerajaan Arab Saudi mempercayakan anak usaha PT Garuda Indonesia, Aerofood ACS menyiapkan menu makanan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan rombongan, saat berada di Indonesia dari 1 hingga 9 Maret 2017 mendatang.

Makanan tersebut disiapkan dari dapur Aerofood ACS di Bandara Soetta, Tangerang yang disuguhkan untuk rombongan Kerajaan Arab Saudi dalam penerbangan VVIP (Very Very Important Person) di Indonesia.

Dan, makanan tersebut dikirim ke Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta) dan Bandara Internasional Ngurah Rai (Bali) hingga ke pintu pesawat kerajaan Arab Saudi.

“Kami melibatkan 150 juru masak yang dibagi dalam tiga shift untuk melayani Raja Salman dan rombongan selama 24 jam,” ungkap Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Benny Siga Butarbutar.

Para koki terbaik Aerofood ACS membantu koki-koki Kerajaan Arab Saudi dalam meramu, meracik, dan mempersiapkan makanan khas Timur Tengah.

“Menu itu berdasarkan permintaan juru masak kerajaan. Kami punya koki dengan kemampuan memasak masakan China, Oriental, dan Nusantara. Kami pilih 150 koki yang punya kemampuan masakan Timur Tengah,” imbuh Benny.

Adapun mekanismenya, kata Benny, pihaknya mengerahkan koki hingga ke tempat-tempat yang dikunjungi Raja Salman dan rombongannya. “Kan ada tempat-tempat yang dikunjungi raja dan rombongan. Di tempat itulah kita kerahkan (koki-koki) kita,” jelasnya lagi.

Adapun menunya adalah hummus, canapé, caviar, dan sejumlah roti pilihan untuk makanan pembuka. Sedangkan menu utama terdiri dari nasi basmati yang terdiri dari aneka daging seperti daging sapi, daging kalkun, daging kambing, dan daging ayam, kemudian ada aneka seafood seperti lobster.**Baca juga:  Protes Nasib Persikota dan Stadion Benteng Lewat Vandalisme.

Sedangkan untuk hidangan penutup yang dipesan adalah aneka pastry dan es krim hingga kopi Arab.**Baca juga: Polisi Cilik dan Polwan Cantik Ajak Masyarakat Tertib Berlalulintas.

Sebelumnya, Aerofood ACS juga pernah melayani kunjungan tamu kenegaraan seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Selain itu, Aerofood juga melayani jasa katering sejumlah maskapai penerbangan internasional seperti Hongkong Airlines, Japan Airlines, Korean Air, dan Malaysia Airlines.(r/zoel)




Polisi Cilik dan Polwan Cantik Ajak Masyarakat Tertib Berlalulintas

Aksi polisi cilik dan Polwan cantik di Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Sejumlah Polisi Cilik dan Polisi Wanita (Polwan) cantik diterjunkan ke lokasi Operasi Simpatik Jaya 2017 di Jalan Daan Mogot, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Jumat (3/3/2017).

Para Polisi cilik dan Polwan cantik ini membawa beberapa poster berisi ajakan untuk tertib berlalulintas kepada para pengendara yang melintasi jalan tersebut.

Kepala Satlantas Pokrestro Tangerang Kota, AKBP Ojo Ruslani mengatakan, hingga di hari ketiga Operasi Simpatik Jaya, pihaknya hanya sebatas melakukan imbauan kepada pengguna jalan agar tertib dalam berlalu lintas.**Baca juga: Protes Nasib Persikota dan Stadion Benteng Lewat Vandalisme.

“Kami ingin memberi pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan raya, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk pengguna jalan lainnya,” ujarnya.**Baca juga: Ini Lokasi Operasi Simpatik 2017 di Tangerang.

Pantauan kabar6.com, para Polisi Cilik dan Polwan cantik tak segan menghampiri dan menegur para pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas.(tia)




BPKAD Kota Tangerang Bentuk Tim “Rebut” Stadion Benteng

Kabid Administrasi Aset BPKAD, Teguh Supriyanto.(tia)

Kabar6-Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangerang mengklaim telah bekerja optimal dalam pengelolaan aset daerah.

“Kami sudah mengupayakan pengalihan aset daerah dari Kabupaten Tangerang kepada Kota Tangerang. Dalam waktu dekat, rencananya ada 19 aset daerah yang akan diberikan dari Kabupaten, salah satunya Stadion Benteng,” ujar Kepala Bidang Administrasi Aset, Teguh Supriyanto kepada kabar6.com, Jumat (3/3/2017).

Pekan depan, kata Teguh, pihaknya juga akan membentuk tim join opname untuk menginventarisasi bukti fisik dan dokumen pendukung kepemilikan.**Baca juga: Ternyata, Produk Saos dan Kecap PD Sari Wangi Berbahaya.

“Tim ini juga akan melibatkan pihak BPN Kabupaten dan Kota Tangerang beserta anggota tim lainnya,” lanjutnya.**Baca juga: BPOM Sidak Pabrik Saos dan Kecap di Tangerang.

Saat ditanya perihal perbaikan infrastruktur stadion, Teguh menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tidak memiliki kewenangan untuk memperbaikinya.**Baca juga: Protes Nasib Persikota dan Stadion Benteng Lewat Vandalisme.

“Ya, karena masih statusnya milik Kabupaten Tangerang, kami akan upayakan untuk peralihan aset terlebih dahulu yang nantinya akan diputuskan oleh Asda 1 tata pemerintahan Provinsi Banten. Setelah itu, barulah semuanya akan kami perbaiki,” pungkasnya.(tia)**Baca juga: Pembangunan Bandara Panimbang Gunakan Lahan Perhutani.




Protes Nasib Persikota dan Stadion Benteng Lewat Vandalisme

Vandalisme di Stadion Benteng.(tia)

Kabar6-Sejumlah warga Kota Tangerang, khususnya para pendukung kesebelasan Persikota, kesal. Mereka bahkan meluapkan kekesalannya lewat aksi vandalisme di sejumlah tempat umum di Kota Tangerang.

Salah satunya titik yang menjadi sasaran vandalisme adalah tembok gedung di area Stadion Benteng, di Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang. Adapun kalimat dalam vandalisme itu berbunyi, “Kami Butuh Stadion”, “Bukan Taman”.

Bahkan, bagian belakang Kantor Walikota Tangerang yang berada di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, juga tak luput dari aksi tersebut. Dilokasi itu, terpampang tulisan dengan kalimat, “Kami Butuh Stadion”, “Save Persikota”.

Subuhi (29), salah seorang warga menyebut, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang yang mengurusi perpindahan aset dari Kabupaten Tangerang kepada Kota Tangerang, termasuk Stadion Benteng, terkesan lambat.

Vandalisme di belakang kantor Walikota Tangerang.(tia)

“Sudah 24 tahun perpindahan aset stadion belum juga rampung. Lihat saja kondisi stadion yang sangat memprihatinkan, semak belukar dan coretan dimana-mana,” ujarnya kepada kabar6.com, Jumat (3/3/2017).

Menurutnya, tanpa adanya kejelasan tersebut maka nasib tim sepak bola asal Kota Tangerang, Persikota pun menjadi tidak jelas.

“Kami ingin Pak Walikota segera memperbaikinya menjadi stadion yang layak digunakan, untuk pengembangan Persikota yang selama ini meredup. Save Stadion Benteng,” tegasnya.(tia)




Dinkes Kota Tangerang Sebut PD Sari Wangi Banyak Curang

Sidak BPOM RI di PD Sari Wangi Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menyebut bila PD Sari Wangi, produsen saus dan kecap ilegal di RT 02/02, Kelurahan Lio Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, telah melakukan banyak kecurangan.

Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr. Liza Puspadewi mengatakan, meski telah memiliki 37 produk saus dan kecap yang berbeda, pabrik tersebut hanya memiliki izin sebagai Industri Rumah Tangga (IRT).

“Ya, seharusnya IRT hanya untuk produksi rumahan yang memproduksi satu jenis produk saja. Ini kan sudah melebihi dari satu. Jadi, izinnya juga sudah tidak tepat jika diperpanjang di Dinkes. Harusnya ke BPOM,” ujar Liza saat mengikuti sidak bersama BPOM Pusat, Jumat (3/3/2017).

Tak hanya itu, aksi curang tersebut juga sudah berlangsung lama sejak tahun 1980, meski sudah beberapa kali dilakukan pembinaan.**Baca juga: Bos PD Sari Wangi “Ogah” Dituding Tak Punya Izin Edar.

“Saat saya masih di Dinas Lingkungan Hidup (DLH), kami sudah sering melakukan pembinaan dan juga mengecek tiap temuan. Tapi, pabrik ini memang bandel dan tidak pernah mengisi berita acara evaluasi secara utuh,” jelasnya.**Baca juga: Ternyata, Paroduk Saos dan Kecap PD Sari Wangi Berbahaya.

Kini, Dinkes Kota Tangerang menyerahkan seluruhnya kasus tersebut kepada BPOM Pusat yang lebih berwenang.**Baca juga: BPOM Sidak Pabrik Saos dan Kecap di Tangerang

“Ya, ini diluar kewenangan kami, karena pabrik ini memproduksi lebih dari satu produk. Dinkes hanya bisa melakukan pembinaan pada IRT saja. Selanjutnya, BPOM yang akan lebih berwenang menanganinya,” pungkasnya.(tia)

**Baca juga: KPU Banten Gelar Rakor Persiapan Sidang MK.




Bos PD Sari Wangi “Ogah” Dituding Tak Punya Izin Edar

Pabrik saos dan kecap PD Sari Wangi di Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Pihak pabrik saus dan kecap PD Sari Wangi, membantah tudingan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, terkait peredaran produk saos dan kecap tersebut.

“Kami punya izin edar, tapi memang sudah habis. Dan, sekarang masih dalam proses perpanjangan izin,” ujar Hendra, pemilik PD Sari Wangi, Jumat (3/3/2017).

Saat ditanya perihal aturan standar produksi yang berlaku, Hendra mengaku tidak mengetahui secara persis.

“Tidak tahu, yang pasti dalam sehari pabrik kami bisa produksi 800 lusin,” ujarnya sembari masuk ke dalam ruangan.

Diketahui, pabrik yang beralamat di RT 02/02, Kelurahan Lio Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang tersebut, hari ini di sidak oleh pihak BPOM RI.**Baca juga: Ternyata, Paroduk Saos dan Kecap PD Sari Wangi Berbahaya.

Bahkan, setelah menggelar sidak, pihak BPOM akhirnya memutuskan untuk menyetop produksi saos dan kecap PD Sari Wangi, yang sedianya telah beroperasi sejak tahun 1980 tersebut.**Baca juga: BPOM Sidak Pabrik Saos dan Kecap di Tangerang.

Padahal, produk kecap dan saos PD Sari Wangi hingga kini sudah beredar di delapan provinsi di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Jawa.(tia)

**Baca juga: Pria “Misterius” Tertabrak KRL di Cibogo.




Ternyata, Produk Saos dan Kecap PD Sari Wangi Berbahaya

Sidak BPOM RI di pabrik saos dan kecap di Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Pabrik saos dan kecap PD Sari Wangi yang di sidak petugas BPOM RI di RT02/02, Kelurahan Lio Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, ternyata mengandung bahan yang berbahaya.

Kepala BPOM RI, Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, pihaknya sudah melakukan uji laboratorium kandungan saos dan kecap tersebut.

“Dalam produk tersebut terdapat kandungan pengawet dan pewarna buatan yang sangat berbahaya bagi kesehatan,” ujar Penny usai sidak, Jumat (3/3/2017).

Bahkan, dalam jangka pendek saos dan kecap PD Sari Wangi diindikasi dapat menyebabkan diare. Sedangkan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker dan gagal ginjal.

Guna mengantisipasi terus beredarnya saos dan kecap PD Sari Wangi, BPOM mengambil langkah  menghentikan proses produksi yang sedang berjalan di pabrik tersebut.**Baca juga: Pria “Misterius” Tertabrak KRL di Cibogo.

“Kami hentikan produksinya hari ini juga. Kami juga akan menarik produk tersebut dari pasaran, agar tidak dikonsumsi lagi,” tutupnya.**Baca juga: BPOM Sidak Pabrik Saos dan Kecap di Tangerang.

Pantauan kabar6.com di lokasi, pabrik tersebut menggunakan botol saos bekas yang digunakan kembali untuk diisi ulang dengan saos baru. Kondisi pabrik pun terbilang jorok.(tia)

**Baca juga: Lelang.




BPOM Sidak Pabrik Saos dan Kecap di Tangerang

Pabrik Saos dan Kecap di Tangerang yang disidak BPOM.(tia)

Kabar6-Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke PD Sari Wangi, pabrik pembuat saos dan kecap ilegal di RT02/02, Kelurahan Lio Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

Kepala BPOM RI, Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, perusahaan yang digerebek itu sedianya telah beroperasi sejak 1980 dan memproduksi sebanyak 37 produk saos dan kecap yang berbeda.**Baca juga: Tiga Jenis Makanan yang Ternyata Bikin Awet Muda.

“Ya, kami sudah mengawasi sejak lama pabrik itu. Baru hari ini kami Sidak dan mendapati proses pembuatan yang sangat tidak higienis,” ujar Peni usai melakukan sidak, Jumat (3/3/2017).**Baca juga: Pria “Misterius” Tertabrak KRL di Cibogo.

Peni menyebut, pabrik tersebut telah mengedarkan produk olahannya ke delapan provinsi di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Jawa, tanpa adanya surat izin edar dan registrasi dari BPOM.(tia)

**Baca juga: Lelang.