1

Pelajar Korban Tawuran Bernama Ferdian Fikri

Kabar6-Seperti sudah diberitakan sebelumnya, sekelompok remaja yang tawuran malam minggu di dekat RS Usada Insani dan memakan satu korban jiwa.Korban diketahui adalah Ferdian Fikri (15), warga Gang Gabel, Kelurahan Buaran Indah, Kota Tangerang.

Informasi yang diperoleh dari lapangan, tawuran ini bermula dari bubaran nonton bola.Sekelompok orang,usai menyaksikan pertandingan kesebelasan Persita vs Sukadiri di lapangan Sukadiri Mauk, pulang dengan menggunakan tiga mobil angkot R10 melewati Jl.KH Hasyim Azhari.

Sampai di lokasi tawuran, supporter Persita ini dihadang dan terjadilah perkelahian, yang akhirnya menewaskan Ferdian.

“Korban sudah otopsi di RSUD Tangerang, untuk kepentingan lebih lanjut,” kata Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, AKBP Arlon Sitinjak, Minggu (26/03/17).(tia)

 




Trend Sembunyikan Narkotika di ‘Mrs V’

Kabar6-Modus penyelundupan narkotika ke Indonesia, ternyata tak hanya dimasukkan ke dalam tubuh, namun juga dimasukkan ke dalam vagina wanita. Hal tersebut dilakukan, demi lolos dari petugas di bandara.

Itu diungkapkan oleh Kasubdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Besar Pol Ricky Yanuarfi.

“Jadi, berbagai cara masukan narkoba ke wilayah kita. (Kasus) vagina ada beberapa kasus, seorang ibu masukan lewat situ (vagina), dari China masuk ke Indonesia,” kata Ricky. 

“Kalau di perut kan banyak, tetapi tidak populer,” lanjutnya.

Tak hanya itu, modus penyelundupan narkotika juga melalui alat kelamin pria yang belum disunat. Seperti yang terjadi di luar negeri. “Di luar negeri (narkotika) lewat kulup,” katanya.

Kasubdit Narkotika Direktorat Penindakan dan Penyidikan Direktorat Jenderal Bea Cukai Eko Darmanto mengatakan, modus penyelundupan barang haram dengan menggunakan jasa wanita sudah banyak terjadi di Indonesia.

“Pernah, kita tangkap sejumlah kurir perempuan di Bandara Soekarno Hatta. Mereka asal Banjar, yang kami tangkap di Soetta, karena kedapatan membawa narkoba,” ujarnya menambahkan.(r)

 




Tawuran di Tanah Tinggi, Satu Pelajar SMP Tewas

Kabar6-Tawuran remaja di Tanah Tinggi menewaskan satu orang berinisial FF (14), pelajar SMP kelas III SMP.

Dalam tawuran yang terjadi tengah malam, Sabtu (25/03/17) di sekitar RS Usada Insani, sebelum tewas karena ditusuk benda tajam, FF sempat dilarikan ke Rs Usada Insani, namun karena terlalu banyak mengeluarkan darah, nyawanya tidak tertolong.

Kasat Reskrim Polresta Tangerang AKBP Arlon Sitinjak membenarkan adanya tawuran remaja di sekitar situ.” Benar, satu orang tewas, tapi kita belum tau pasti kelompok mana yang tawuran.” katanya, Minggu (26/03/17) dini hari.

Sebelas orang yang ada di lokasi diamankan untuk dimintai keterangan di Polsek Benteng.(z)




Remaja Janjian Lewat Medsos Tawuran Malam Ini

Kabar6- Untung saja diciduk polisi, kalau tidak entah bagaimana nasib 10 orang remaja Cirendeu Ciputat yang sudah janjian tawuran dengan remaja Rempoa yang masing-masing sudah menyiapkan pisau dan golok.

Kedua kelompok remaja ini janjian tawuran, Sabtu (24/03/17) pukul 00.00 Wib lewat medsos, dan tawurannya akan digelardi depan Pom Bensin Rempoa, Bintaro.

Renacan ini terbongkar, saat KSK Sub Sektor Kelurahan Bintaro melintas di Jalan Mawar Bintaro melihat anak-anak meneteng tas, tapi tidak biasanya dan mencurigakan.

Kecurigaan tersebut benar, setelah digeledah di dalam tas mereka berisi senata tajam dan digiringlah mereka ke Mapolsek Pesanggrahan. 

”Sekarang kita amankan dan diberi pembinaan.”kata Kapolsek Pesanggarahan Kompol Eko Mulyadi.(z)

 

 




Citra Raya Masih Dijaga Ratusan TNI-Polri

Aparat keamanan disiagakan pasca kerusuhan.(foto:K6)

Kabar6-Pasca aksi sweeping yang dilakukan kelompok Arek- arek Suroboyo terhadap warga Bima- NTB, kawasan CitraRaya dan sekitarnya saat ini masih dijaga ketat oleh petugas keamanan.

Pantauan Kabar6.com, pada Sabtu (25/03/17) malam ini, ratusan personil polisi dari Polresta Tangerang dan aparat TNI, terlihat berjaga- jaga di titik- titik keramaian, seperti di kawasan Mardi Gras dan CitraRaya Food Festival (Ciffest).

Evi Widyawati, warga perumahan CitraRaya mengatakan, pihaknya merasa lega dan nyaman melihat ratusan aparat keamanan berjaga- jaga di lokasi tersebut.

Dia mengaku, acara malam mingguan bersama keluarganya bisa dilewati dengan baik tanpa ada gangguan keamanan.

“Senang banget, bisa santai bersama keluarga. Jadi enggak takut lagi, karena ada Pak Polisi yang jagain,” ungkap Evi, kepada Kabar6.com, saat bersantai ria bersama kelurganya di kawasan Ciffest.(Tim K6)




Pertikaian Citra Raya Dinyatakan Clear

Kedua kelompok yang bertikai sepakat damai.(foto:K6)

Kabar6-Pasca penandatanganan kesepakatan damai di Mapolresta Tangerang, kedua belah pihak bertikai, yakni kelompok Arek- arek Suroboyo dan Bima menggelar sosialisasi terbuka di kawasan CitraRaya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Sabtu (25/03/17), petang tadi.

Sosialisasi hasil kesepakatan damai itu, dihadiri sejumlah petugas keamanan dab ratusan massa dari dua kelompok.

Saat berlangsungnya kegiatan tersebut, kedua pihak terlihat cukup bersahabat, dan saling merangkul satu sama lain, serta meminta maaf atas kesalahpahaman yang telah terjadi.

Usman Jamaludin, tokoh masyarakat Bima- NTB mengatakan, dalam pertemuan itu kedua pihak mengaku berkomitmen akan saling menjaga dan memperkuat tali silaturahmi.

Insiden yang terjadi pada Jum’at 24 Maret 2017 dini hari kemarin, merupakan sebuah pembelajaran berharga bagi dirinya dan seluruh masyarakat Bima yang ada di kota seribu industri ini.

“Ke depan, kami akan intens bangun komunikasi dengan saudara- saudara kita dari Arek- arek Suroboyo. Kejadian kemarin, akan dijadikan pembelajaran berharga untuk koreksi diri. Semoga hubungan silaturahmi tetap terjaga dengan baik,” ungkap Usman, kepada Kabar6.com.

Cak Bowo, tokoh Arek- arek Suroboyo yang hadir dalam sosialisasi kepsepakatan damai itu, kata Usman, juga menyampaikan permintaan maaf atas aksi sweping terhadap warga Bima di kawasan CitraRaya yang dilakukan rekan- rekannya semalam.

“Pada intinya kami semua sudah sepakat berdamai. Semua sudah clear, jadi enggak ada lagi dendam diantara kedua pihak,” ujarnya.(Tim K6)

 

 




Tarif Bawah Itu Melindungi Driver Kok

Kabar6-Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menolak anggapan, bahwa kebijakan penetapan tarif bawah justru merugikan para pengendara transporasi online. 

“Memang kebijakan tarif bawah menuai banyak kontroversi, karena dikhawatirkan mengurangi pendapatan transportasi online, tapi itu justru salah. Justru kami ingin melindungi para pengendara transportasi online,” papar Budi usai menghadiri sosialisasi Peraturan Menteri Nomor 32/2016 di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang,Sabtu (25/03/17). 

Menurutnya, dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut, pemerintah ingin adanya kesetaraan dan keadilan antara operator penyedia transportasi online dengan driver dan transportasi konvensioanl.

“Kami tidak ingin operator satu sama lain saling mematikan dengan memberikan tarif rendah. Kalau kompetisi ini terus terjadi, konsumen yang akan diuntungkan, makanya kami atur supaya satu sama lain tidak ada yang mendominasi,” tutupnya.

Untuk diketahui, dalam Permen Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek, salah satunya kewajiban untuk menentukan batas tarif bawah dan atas bagi transportasi online. (tia/dina)




Macet ? Jangan Salahkan Ojek Online Dong

Komunitas GoGrabBer saat menghadiri acara sosialisasi.(foto:dina)

Kabar6-Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah, melakukan tanya jawab kepada komunitas transportasi online dan umum, saat acara Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraaan Bermotor Tidak Dalam Trayek, di Ruang Akhlakul Karimah, Gedung Pemerintah Kota Tangerang(25/03/17).

Salah satunya dengan Tatang dari Komunitas Transportasi Online Gojek Grab Uber (GoGrabBer) “Kami bukan jasa transportasi, tapi kami jasa aplikasi,” ujarnya.

Banyak yang menyalahartikan bahwa kemacetan di Jakarta disebabkan oleh transportasi online yang bertambah banyak.

Menurut mereka pemerintah mesti membuat shutter untuk menjemput penumpang mereka, agar tidak ada lagi kemacetan yang dikarenakan berhenti di bahu jalan untuk mengambil atau menunggu penumpang.

“Saya melihat disetiap perempatan jalan raya, seringkali tidak ada petugas lalu lintas yang mengaturnya, makanya macet dan tidak teratur,” pungkasnya. (dina)

 




Menhub Beri Toleransi Penerapan Permen Nomor 32

Kabar6-Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memberikan toleransi dalam implementasi Peraturan Menteri Nomor 32 Tahun 2016. 

“Kami akan berlakukan mulai 1 April mendatang, tapi kami akan berikan toleransi keringanan bagi para angkutan reguler maupun online yang dimaksud dalam peraturan tersebut sampai tiga bulan, misal untuk buat Sim A Umum, penentuan tarif dan juga kuota,” ujar Budi usai menghadiri sosialisasi Peraturan Menteri Nomor 32 Tahun 2016 di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Sabtu (25/03/17).

Terkait kuota yang seharusnya dibatasi oleh perusahaan transportasi online, Budi menegaskan akan memblokir perusahaan tersebut jika tidak membatasi kuota transportasi online.

“Ya, tentunya akan diblokir. Tapi saya sudah bertemu dengan para pemilik transportasi online, mereka bilang akan mematuhinya. Ini yang akan kami jadikan pegangan,” paparnya.

Menurutnya, banyak pihak-pihak tertentu yang terus berupaya untuk melakukan adu domba untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.

“Kita sama-sama sayang Indonesia. Jangan karena kita mencari makan, kita diadu oleh pihak tertentu. Banyak yang ingin mengadu domba kita harus ingat itu,” tegasnya. (tia/dina)




Menhub : Pemkot Tangerang Saya Apresiasi

Menhub Budi Karya Sumadi di Tangerang.(foto:tia/dina)

Kabar6- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Tangerang yang dengan sigap mampu menyelesaikan permasalahan antara ojek online dengan angkutan perkotaan (angkot) dalam waktu singkat.

“Ya, Kota Tangerang saat ini sudah menjadi role model bagi wilayah lainnya. Walaupun tingkat potensinya besar, tapi dalam waktu singkat bisa selesai,” ujar Budi saat menghadiri sosialisasi Peraturan Menteri Nomor 32/2016 di ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Sabtu (25/03/17).

Menurutnya, inilah salah satu alasan baginya untuk menyempatkan hadir dalam sosialisasi Permen Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Tidak Dalam Trayek yang menjafi payung hukum transportasi online.

“Ini merupakan hari pertama diselenggarakannya sosialisasi. Saya hanya datang ke sosialisasi di Kota Tangerang dan DKI Jakarta saja, selebihnya daerah lain hanya diwakili oleh Dirjen Perhubungan saja. Itu tandanya, Kota Tangerang menjadi penting sekali,” paparnya.

Sementara itu, Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan penyelesaian bentrok yang berlangsung cukup singkat merupakan hasil dukungan dari berbagai pihak.

“Awalnya Rabu (8/3/2017) terjadi bentrok, malamnya mereka sepakat untuk menyelesaikan kesalahpahaman. Besoknya masih terjadi sweeping namun dapat dicegah, Sabtu (11/3/2017) kami bersama ojek online dan angkot patroli bersama dan diakhiri joget bersama. Ini semua berkat kerja sama berbagai pihak,” pungkasnya. (tia)