1

Dituduh Berijazah Palsu, Taufik Bakal Lapor ke Polisi

Taufik Muhamad Amin.(yud)

Kabar6-‎Ketua Komisi I DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Taufik Muhamad Amin, diterpa isu mengantongi ijazah palsu.

Ia dikabarkan telah dilaporkan oleh salah satu lembaga swadaya masyarakat atas kepemilikan ijazah palsu.

“Ini isu lama. Dan kenapa kembali dihembuskan sekarang?,” katanya kepada wartawan ditemui usai rapat paripurna di Gedung IFA, Kecamatan Serpong, Senin (6/‎3/2017).

Ia jelaskan, atas tuduhan itu sedang menelusuri pihak yang menebar isu termasuk elite yang berada di balik lembaga swadaya masyarakat selaku pelpor.

Taufik bakal melaporkan balik ke Polda Metro Jaya. Sebab, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra telah melakukan verivikasi faktual terhadap setiap kepemilikan ijazah kadernya yang duduk di Parlemen.

“Saya rasa itu tuduhan yang tidak masuk akal. Tapi itu juga menjadi hak DPP untuk advokasi menyelesaikan masalah ini,” terang politikus asal Serpong itu.**Baca juga: Per Hari, Polrestro Tangerang Tegur 1.500 Pengendara.

Taufik memastikan, tudingan dirinya mengantongi ijazah palsu tidak benar dan tak mendasar. Apalagi pihak yang menebar isu pun tak mempunyai bukti konkret atas tudingannya.**Baca juga: Renovasi, Personel Polresta Tangerang Tempati Gedung KNPI.

“Karena secara kelembagaan juga tidak memberikan dokumentasi yang jelas. Ini hal yang wajar, ketika ini terjadi ranah politisnya begitu kental,” ujar Taufik.(yud)




Renovasi, Personel Polresta Tangerang Tempati Gedung KNPI

Markas Polresta Tangerang di Tigaraksa.(bbs)

Kabar6-Tahun ini, rencananya ratusan anggota kepolisian Polres Kota Tangerang akan menempati bangunan sementara milik Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Tangerang, Senin (6/3/2017).

Hal ini lantaran bangunan yang saat ini digunakan dinilai sudah tidak memadai.‎ Sehingga rencananya akan mengalami perbaikan total, dengan cara dirobohkan.

Wakil Kepala Kepolisian (Wakapolres) Polres Kota Tangerang AKBP Makmun membenarkan rencana tersebut. Namun hingga kini belum Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) belum ditetapkan.

“Benar, tapi NPHD-nya belum keluar. Nanti setelah hibahnya selesai ditetapkan baru dibahas lagi teknisnya,” katanya.

Ketua KNPI Kabupaten Tangerang Cucu Abdurosyied mengatakan, rencana pihak kepolisian akan menggunakan gedung KNPI untuk pelayanan SPKT dan Satreskrim belum bisa dipastikan.**Baca juga: DPRD Kota Tangerang Tak Sanggup Bahas Empat Raperda.

Pasalnya, Sekretaris Daerah tengah mengajukan bangunan berlantai tepat di belakang kantor Satpol PP Kabupaten Tangerang untuk dijadikan markas sementara.**Baca juga: Guru Pesantren Terlindas Bus di Kota Tangerang.

“Dari hasil pertemuan senin kemarin, kelihatannya tidak jadi. Karena Pak Sekda, mengalokasikan gedung berlantai di belakang kantor Satpol PP yang rencananya untuk KNPI dan beberapa instansi lain,” terang Cucu.

Kendati demikian, Cucu mengaku, tidak merasa terganggu bila hasil keputusan pimpinan menyatakan pelayanan Polri dialihkan digedung yang baru.

“Kalau kita sih enggak ada masalah. Masih ada kantor bekas Kecamatan Cikupa. Tapi informasinya kantor itu mau dipakai untuk dinas lain,” tutup Cucu.

Pantauan kabar6.com, gedung yang digadang-gadang bakal digunakan untuk pelayanan kepolisian masih belum rampung. Bahkan fisiknya sendiri baru berdiri sekitar 80 persen.(agm)




DPRD Kota Tangerang Tak Sanggup Bahas Empat Raperda

Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi.(tia)

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang menilai usulan empat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) perubahan oleh Pemerintah Kota (Pemkot), Tangerang tidak dapat dibahas seluruhnya.

Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi mengatakan, jumlah Anggota DPRD Kota Tangerang sebanyak 55 orang dirasa terlalu sedikit untuk dibagi ke dalam panitia khusus yang akan menangani masing-masing Raperda.

“Ya, kalau keempatnya langsung dibahas enggak mungkin, karena anggotanya terlalu sedikit. Khawatir tidak maksimal,” ujar Suparmi menjelaskan kepada kabar6.com, Senin (6/3/2017).

Menurutnya, keempat Raperda tersebut memiliki bobot yang luar biasa. Sehingga harus lebih berati-hati dalam pembahasannya.**Baca juga: Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok.

Raperda yang diusulkan, kata Suparmi, telah memenuhi kriteria Naskah Akademik (NA) yang berisi kajian terhadap Raperda.**Baca juga: Guru Pesantren Terlindas Bus di Kota Tangerang.

“Kalau tidak ada NA kami enggak mau terima usulannya. Besok, Selasa (7/3/2017), kami akan menggelar Badan Musyawarah (Banmus) sebagai tindak lanjut pembahasan Raperda. Setelah itu, baru akan dibentuk dalam panitia khusus,” pungkasnya.**Baca juga: MTQ Ke-47 Kabupaten Tangerang Resmi Dibuka.

Untuk diketahui, keempat Raperda yang diusulkan meliputi perubahan Perda Nomor 6/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2012-2032, Perda Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Menengah Jangka Pendek Daerah (RPJMD) Tahun 2014-2018, Perda Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah, dan Perda mengenai penyertaan modal pemerintah. (tia)




Wooiii..Kok Masih Tetap Semrawut Gini Sih

Kabar6-Warga sekitar Pasar Serpong dan para pengguna Commuterline Stasiun Serpong mengeluhkan kesemrawutan lalulintas di kawasan tersebut yang telah berlangsung cukup lama.

Karena badan jalan yang cuma dua lajur untuk dua arah, digunakan untuk ngetem oleh puluhan angkota dari tiga trayek berbeda, tukang ojek dan dilengkapi dengan berjejalnya pedagang kakilima memenuhi trotoar hingga badan jalan.

”Ini juga punya andil kesemrawutan.” kata Anwar, pengguna Commuterline Stasiun Serpong sembari menunjuk aspal jalan di lintasan rel kereta api yang hancur lebur, berlobang-lobang.

Selain itu kesemrawutan masih ikut dimeriahkan oleh ‘preman seceng’ yang melayani kendaraan untuk putar arah atau melawan arah, demi uang seribu perak.**Baca juga: Guru Pesantren Terlindas Bus di Kota Tangerang.

Pemandangan seperti ini, menurutnya terjadi sepanjang waktu, dari pagi hingga malam dan dari malam sampai pagi lagi, dan sudah lama sekali, seperti layaknya daerah koboi tak punya Sherif.**Baca juga: Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok.

Ketika Kabar6 menyambangi kawasan itu, diperoleh informasi, bahwa angkot bisa ngetem ada yang ‘atur’, begitu juga dengan pedagang kakilima juga ada yang ‘atur’, karena memang semua bisa diatur kata salah seorang pedagang disitu.(zoel)




MTQ Ke-47 Kabupaten Tangerang Resmi Dibuka

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar saat membuka MTQ Ke-47.(shy)

Kabar6-Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Tangerang ke-47 resmi dibuka, Senin (6/3/2017).

Dalam pembukaan MTQ yang dilakukan di Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang tersebut, dihiasi dengan Pawai Ta’aruf yang diikuti oleh 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang.

Pada perhelatan tersebut juga, Pawai Ta’aruf dibuka dengan atraksi Barongsai dan Tarian Naga. Tak hanya itu, para peserta pawai disambut pula oleh Maskot Naga berwarna emas yang menggunakan peci atau kopiah.

“Kita sengaja hadirkan Maskot Naga, sebagai ciri khas Teluk Naga,” ujar anggota panitia MTQ ke-47 di Kecamatan Teluk Naga.**Baca juga: Diancam Mogok, Ini Kata Pengelola Tol Tangerang-Merak.

Diketahui, dalam hal tersebut MTQ akan digelar di Kecamatan Teluk Naga dari 6 Maret hingga 10 Maret 2017.**Baca juga: Ini Tiga Poin Tuntutan Pekerja Tol Tangerang-Merak.

Pantauan kabar6.com, dalam Pawai Ta’aruf tersebut, sejumlah peserta pingsan lantaran tak kuat dengan panas terik matahari. Pawai tersebut pun digelar mulai pukul 13.00 WIB.(shy)




Diancam Mogok, Ini Kata Pengelola Tol Tangerang-Merak

Arus kendaraan Tol Tangerang-Merak.(yud)

Kabar6-‎PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku pengelola jalan Tol Tangerang-Merak mengaku telah mendengar rencana aksi mogok kerja.

Ya, rencana protes itu sendiri lantaran kenaikan gaji yang mereka klaim tidak sesuai dengan nilai keuntungan yang telah diperoleh perusahan.

“Manajemen MMS selalu melaksanakan apa yang sudah diperjanjikan,” kata Manajer Humas PT Marga Mandala Sakti, Therisia Dyah Murtandini saat dihubungi kabar6.com, Senin (6/7/2017).

Tere menegaskan, dalam hal ini penyesuaian gaji merupakan wewenang manajemen dan tidak untuk dirundingkan. Serikat Karyawan Tol Tangerang Merak (SKTTM)‎ berhak memberikan usulan untuk dipertimbangkan.

“Penyesuaian gaji berdasarkan pada tingkat inflasi,” tegasnya.**Baca juga: Guru Pesantren Terlindas Bus di Kota Tangerang.

Sedangkan penghargaan atas kinerja atau pencapaian individu dan perusahaan, menurut Tere, tidak ada hubungannya dengan penyesuaian gaji.**Baca juga: Ini Tiga Poin Tuntutan Pekerja Tol Tangerang-Merak.

“Tapi diberikan dalam bentuk bonus atau insentif dan ini sudah diberikan pada bulan Desember 2016 lalu,” ujarnya.**Baca juga: Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok.

Saat ditanya berkaitan dengan pernyataan pekerja soal keuntungan perusahaan yang tidak sebanding dengan upah pekerja.**Baca juga: JPO Tol BSD Diproyeksikan Rampung April 2017.

“Mengenai keuntungan sdh jelas disebutkan di atas bahwa tidak ada hubungannya dengan penyesuaian gaji,” tutup Tere.(yud)




Ini Tiga Poin Tuntutan Pekerja Tol Tangerang-Merak

Gerbang Tol Karang Tengah ditutup mulai April‎ 2017.(yud)

Kabar6-PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku pengelola jalan Tol Tangerang-Merak seharusnya bersikap lebih adil kepada seluruh pekerjanya.

Ketika laba bersih perusahaan setiap tahun meningkat, maka distribusi keuntungan perusahaan untuk kesejahteraan pekerja seharusnya juga ditingkatkan.

Deputy Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (Ketua Harian KSPI), Muhamad Rusdi mengatakan, tuntutan pekerja kepada jajaran direksi sesungguhnya sangat wajar.

Alasannya karena di setiap keuntungan perusahaan selalu ada kontribusi keringat dari pekerja.

“Kami prihatin dengan proses penetapan kenaikan upah secara sepihak oleh Direksi PT Marga Mandala Sakti,” katanya dalam siara pers yang diterima kabar6.com, Senin (6/3/2017).

Rusdi mengaku, bahkan ada informasi pekerja dengan masa kerja 20 tahun yang masih digaji di bawah Rp4 juta. Padahal PT Margala Mandala Sakti adalah bagian dari Astra Group secara umum memiliki standar upah yang tinggi.

“Mengapa di PT Marga Mandala Sakti standar upahnya jauh berbeda dengan perusahaan lain yang ada di Astra Group?” ungkap Rusdi.

Lebih lanjut, Rusdi menegaskan, bahwa KSPI mendukung tuntutan Serikat Karyawan Tol Tangerang Merak untuk memperjuangkan tiga point penting. Yakni, kenaikan upah periode 2017 sebesar 10-15 persen.**Baca juga: JPO Tol BSD Diproyeksikan Rampung April 2017.

Kedua, standarisasi upah PT Marga Mandala Saktid engan standar upah Astra Group. Pemberlakuan struktur dan skala upah sesuai peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.**Baca juga: Gerbang Tol Karang Tengah April Dihapus.

“KSPI juga mendukung rencana SKTTM dan ASPEK Indonesia yang akan melakukan mogok kerja sesuai perundang-undangan yang berlaku, pada akhir Maret 2017. Jika Direksi PT Marga Mandala Sakti tidak juga mau merespon dan membahas kembali tuntutan SKTTM,” tegas Rusdi.**Baca juga: Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok.

Hingga berita ini diturunkan kabar6.com masih berusaha menghubungi jajaran direksi PT Marga Mandala Sakti.(yud)




Guru Pesantren Terlindas Bus di Kota Tangerang

Korban laka sebelum dievakuasi dari lokasi kejadian.(tia)

Kabar6-Tragis akhir hayat Niko Wijaya (23). Guru di salah satu pesantren di Kota Tangerang ini tewas mengenaskan setelah terlindas bus di Jalan Benteng Betawi, Kecamatan Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Senin (6/3/2017).

Informasi yang dihimpun kabar6.com, peristiwa bermula saat pengajar yang tinggal di Poris Gaga RT 03/03, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang itu, tengah melaju dengan sepeda motor bernomor polisi B 6619 VDT, dari arah Poris menuju Benteng Betawi.

“Saat kejadian, ada sepeda motor tidak dikenal yang melawan arus di jalur tersebut dan menabrak motor yang dikendarai Niko,” ujar Kasat Lantas Polrestro Tangerang Kota, AKBP Ojo Ruslan.

Akibatnya, tubuh Niko terlempar ke kanan dan langsung terlindas roda belakang Bus Agramas dengan nomor polisi B 7081 YN yang sedang melaju di jalur kanan.

“Korban tewas ditempat dengan luka serius di kepala dan tubuh korban,” lanjutnya.**Baca juga: Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok.

Kini, jasad korban dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang. Sementara, Endang, supir Bus Agramas diamankan di Polrestro Tangerang Kota guna pemeriksaan lebih lanjut.**Baca juga: Per Hari, Polrestro Tangerang Tegur 1.500 Pengendara.

Pantauan kabar6.com di lokasi, kecelakaan tersebut mengakibatkan kemacetan yang cukup panjang. (tia)




Per Hari, Polrestro Tangerang Tegur 1.500 Pengendara

Seorang Polwan saat menegur pengendara.(tia)

Kabar6-Sebanyak 1.500 teguran baik lisan maupun lisan dikeluarkan oleh Polrestro Tangerang setiap hari dalam Operasi Simpatik Jaya 2017.

Kepala Satuan Lantas Polrestro Tangerang, AKBP Ojo Ruslan mengatakan dalam operasi kali ini pihaknya hanya memfokuskan dalam peneguran kepada para pengendara yang melakukan pelanggaran.

“Pelanggaran bentuknya mengingatkan kepada pengendara baik teguran langsung yang mencapai 500 teguran per harinya maupun teguran tertulis mencapai 1.000 setiap harinya. Kami tidak melakukan tilang, hanya imbauan saja,” ungkap Ojo menjelaskan kepada kabar6.com, Senin (6/3/2017).**Baca juga: Satlantas Bagikan Helm Gratis di Jalan Raya STPI Curug.

Menurutnya, pelanggaran berupa tilang akan diberlakukan khusus bagi pengendara yang melakukan potensi kecelakaan tinggi.**Baca juga: Urgen, Pemkot Tangerang Usulkan Perubahan Empat Perda.

Adapun pengendara yang terjaring operasi ini pun beragam mulai dari masyarakat umum dan juga pelajar dengan usia rata-rata 20 sampai 40 tahun.**Baca juga: Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok.

“Kalau pengendara bawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) tapi lupa bawa Surat Izin Mengemudi (SIM) hanya kami ingatkan saja. Kami juga melakukan sosialisasi ke sekolah dengan menjadi inspektur upacara. Mengimbau kepada para pelajar yang menggunakan motor ke sekolah,” pungkasnya. (tia)




Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok

Arus kendaraan di Tol Tangerang-Merak.(yud)

Kabar6-‎Para pekerja di PT Marga Mandala Sakti (MMS), pengelola jalan tol Tangerang – Merak menyatakan siap melakukan aksi penolakan atas kebijakan perusahaan.

Pekerja tergabung dalam Serikat Karyawan Tol Tangerang Merak (SKTTM) yang berafiliasi ASPEK Indonesia berencana melakukan mogok kerja pada akhir Maret 2017.

Ketua SKTTM, Dicky Umaran, mogok kerja akan dilakukan apabila pihak Direksi PT MMS tidak mau bertemu dengan pekerja. Ini berkaitan dengan merevisi kenaikan upah tahun 2017 yang hanya naik 4,25 persen hingga 5,07 persen, dituding telah dilakukan secara sepihak.

“Kenaikan upah hanya 4,25-5,07 persen sangat tidak layak dan makin membuat upah pekerja di PT MMS semakin jauh tertinggal dari para pekerja lainnya di bawah naungan Astra Group,” katanya lewat siaran pers, Senin‎ (6/3/2017).

Dicky menjelaskan, dari data yang diperoleh SKTTM, kenaikan upah di PT MMS dalam empat tahun terakhir terus mengalami penurunan. Pada periode 2013 pekerja mendapat kenaikan upah sebesar 16 persen.

Kemudian di periode 2014 dan 2015 kenaikan upah turun drastis menjadi 8-10 persen. Sedangkan tahun 2016 kenaikan upah kembali turun hanya 4 persen.

“Kondisi kenaikan upah yang setiap tahun menurun ini tidak sebanding dengan peningkatan laba bersih perusahaan setiap tahun, yang selalu naik secara signifikan,” ujar pria yang juga menjabat Ketua Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (DPW ASPEK Indonesia) Propinsi Banten ini.

Menurut Dicky, pada 2014 perusahaan untung Rp281 milyar. Kemudia periode 2015 untung Rp332 milyar, dan 2016 untung Rp377 miliar.**Baca juga: Gerbang Tol Karang Tengah April Dihapus.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal  ASPEK Indonesia, Sabda Pranawa Djati, mendesak Direksi PT Marga Mandala Sakti untuk mau menerima usulan kenaikan upah tahun 2017 sebesar 10-15 persen yang diajukan oleh serikat pekerja.**Baca juga: Truk Bertonase Berat Picu Kecelakaan di Tol.

Menurutnya, kenaikan 10-15 persen dinilai sangat wajar mengingat laba bersih perusahaan yang terus meningkat. Sedangkan harga kebutuhan pokok masyarakat semakin tinggi.**Baca juga: Ini Regulasi Truk Barang Lewat Tol Tangerang-Merak.

“Peningkatan kesejahteraan pekerja harus menjadi prioritas di saat laba bersih perusahaan juga meningkat. Kami masih menahan anggota kami yang berencana melakukan mogok kerja sesuai perundang-undangan yang berlaku, apabila pihak direksi mau merespon tuntutan SKTTM. Kami menunggu respon positif dari Direksi PT Marga Mandala Sakti untuk mencari solusi terbaik,” ungkap Sabda.(yud)