1

Wooiii..Kok Masih Tetap Semrawut Gini Sih

Kabar6-Warga sekitar Pasar Serpong dan para pengguna Commuterline Stasiun Serpong mengeluhkan kesemrawutan lalulintas di kawasan tersebut yang telah berlangsung cukup lama.

Karena badan jalan yang cuma dua lajur untuk dua arah, digunakan untuk ngetem oleh puluhan angkota dari tiga trayek berbeda, tukang ojek dan dilengkapi dengan berjejalnya pedagang kakilima memenuhi trotoar hingga badan jalan.

”Ini juga punya andil kesemrawutan.” kata Anwar, pengguna Commuterline Stasiun Serpong sembari menunjuk aspal jalan di lintasan rel kereta api yang hancur lebur, berlobang-lobang.

Selain itu kesemrawutan masih ikut dimeriahkan oleh ‘preman seceng’ yang melayani kendaraan untuk putar arah atau melawan arah, demi uang seribu perak.**Baca juga: Guru Pesantren Terlindas Bus di Kota Tangerang.

Pemandangan seperti ini, menurutnya terjadi sepanjang waktu, dari pagi hingga malam dan dari malam sampai pagi lagi, dan sudah lama sekali, seperti layaknya daerah koboi tak punya Sherif.**Baca juga: Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok.

Ketika Kabar6 menyambangi kawasan itu, diperoleh informasi, bahwa angkot bisa ngetem ada yang ‘atur’, begitu juga dengan pedagang kakilima juga ada yang ‘atur’, karena memang semua bisa diatur kata salah seorang pedagang disitu.(zoel)




MTQ Ke-47 Kabupaten Tangerang Resmi Dibuka

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar saat membuka MTQ Ke-47.(shy)

Kabar6-Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Tangerang ke-47 resmi dibuka, Senin (6/3/2017).

Dalam pembukaan MTQ yang dilakukan di Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang tersebut, dihiasi dengan Pawai Ta’aruf yang diikuti oleh 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang.

Pada perhelatan tersebut juga, Pawai Ta’aruf dibuka dengan atraksi Barongsai dan Tarian Naga. Tak hanya itu, para peserta pawai disambut pula oleh Maskot Naga berwarna emas yang menggunakan peci atau kopiah.

“Kita sengaja hadirkan Maskot Naga, sebagai ciri khas Teluk Naga,” ujar anggota panitia MTQ ke-47 di Kecamatan Teluk Naga.**Baca juga: Diancam Mogok, Ini Kata Pengelola Tol Tangerang-Merak.

Diketahui, dalam hal tersebut MTQ akan digelar di Kecamatan Teluk Naga dari 6 Maret hingga 10 Maret 2017.**Baca juga: Ini Tiga Poin Tuntutan Pekerja Tol Tangerang-Merak.

Pantauan kabar6.com, dalam Pawai Ta’aruf tersebut, sejumlah peserta pingsan lantaran tak kuat dengan panas terik matahari. Pawai tersebut pun digelar mulai pukul 13.00 WIB.(shy)




Diancam Mogok, Ini Kata Pengelola Tol Tangerang-Merak

Arus kendaraan Tol Tangerang-Merak.(yud)

Kabar6-‎PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku pengelola jalan Tol Tangerang-Merak mengaku telah mendengar rencana aksi mogok kerja.

Ya, rencana protes itu sendiri lantaran kenaikan gaji yang mereka klaim tidak sesuai dengan nilai keuntungan yang telah diperoleh perusahan.

“Manajemen MMS selalu melaksanakan apa yang sudah diperjanjikan,” kata Manajer Humas PT Marga Mandala Sakti, Therisia Dyah Murtandini saat dihubungi kabar6.com, Senin (6/7/2017).

Tere menegaskan, dalam hal ini penyesuaian gaji merupakan wewenang manajemen dan tidak untuk dirundingkan. Serikat Karyawan Tol Tangerang Merak (SKTTM)‎ berhak memberikan usulan untuk dipertimbangkan.

“Penyesuaian gaji berdasarkan pada tingkat inflasi,” tegasnya.**Baca juga: Guru Pesantren Terlindas Bus di Kota Tangerang.

Sedangkan penghargaan atas kinerja atau pencapaian individu dan perusahaan, menurut Tere, tidak ada hubungannya dengan penyesuaian gaji.**Baca juga: Ini Tiga Poin Tuntutan Pekerja Tol Tangerang-Merak.

“Tapi diberikan dalam bentuk bonus atau insentif dan ini sudah diberikan pada bulan Desember 2016 lalu,” ujarnya.**Baca juga: Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok.

Saat ditanya berkaitan dengan pernyataan pekerja soal keuntungan perusahaan yang tidak sebanding dengan upah pekerja.**Baca juga: JPO Tol BSD Diproyeksikan Rampung April 2017.

“Mengenai keuntungan sdh jelas disebutkan di atas bahwa tidak ada hubungannya dengan penyesuaian gaji,” tutup Tere.(yud)




Ini Tiga Poin Tuntutan Pekerja Tol Tangerang-Merak

Gerbang Tol Karang Tengah ditutup mulai April‎ 2017.(yud)

Kabar6-PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku pengelola jalan Tol Tangerang-Merak seharusnya bersikap lebih adil kepada seluruh pekerjanya.

Ketika laba bersih perusahaan setiap tahun meningkat, maka distribusi keuntungan perusahaan untuk kesejahteraan pekerja seharusnya juga ditingkatkan.

Deputy Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (Ketua Harian KSPI), Muhamad Rusdi mengatakan, tuntutan pekerja kepada jajaran direksi sesungguhnya sangat wajar.

Alasannya karena di setiap keuntungan perusahaan selalu ada kontribusi keringat dari pekerja.

“Kami prihatin dengan proses penetapan kenaikan upah secara sepihak oleh Direksi PT Marga Mandala Sakti,” katanya dalam siara pers yang diterima kabar6.com, Senin (6/3/2017).

Rusdi mengaku, bahkan ada informasi pekerja dengan masa kerja 20 tahun yang masih digaji di bawah Rp4 juta. Padahal PT Margala Mandala Sakti adalah bagian dari Astra Group secara umum memiliki standar upah yang tinggi.

“Mengapa di PT Marga Mandala Sakti standar upahnya jauh berbeda dengan perusahaan lain yang ada di Astra Group?” ungkap Rusdi.

Lebih lanjut, Rusdi menegaskan, bahwa KSPI mendukung tuntutan Serikat Karyawan Tol Tangerang Merak untuk memperjuangkan tiga point penting. Yakni, kenaikan upah periode 2017 sebesar 10-15 persen.**Baca juga: JPO Tol BSD Diproyeksikan Rampung April 2017.

Kedua, standarisasi upah PT Marga Mandala Saktid engan standar upah Astra Group. Pemberlakuan struktur dan skala upah sesuai peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.**Baca juga: Gerbang Tol Karang Tengah April Dihapus.

“KSPI juga mendukung rencana SKTTM dan ASPEK Indonesia yang akan melakukan mogok kerja sesuai perundang-undangan yang berlaku, pada akhir Maret 2017. Jika Direksi PT Marga Mandala Sakti tidak juga mau merespon dan membahas kembali tuntutan SKTTM,” tegas Rusdi.**Baca juga: Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok.

Hingga berita ini diturunkan kabar6.com masih berusaha menghubungi jajaran direksi PT Marga Mandala Sakti.(yud)




Guru Pesantren Terlindas Bus di Kota Tangerang

Korban laka sebelum dievakuasi dari lokasi kejadian.(tia)

Kabar6-Tragis akhir hayat Niko Wijaya (23). Guru di salah satu pesantren di Kota Tangerang ini tewas mengenaskan setelah terlindas bus di Jalan Benteng Betawi, Kecamatan Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Senin (6/3/2017).

Informasi yang dihimpun kabar6.com, peristiwa bermula saat pengajar yang tinggal di Poris Gaga RT 03/03, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang itu, tengah melaju dengan sepeda motor bernomor polisi B 6619 VDT, dari arah Poris menuju Benteng Betawi.

“Saat kejadian, ada sepeda motor tidak dikenal yang melawan arus di jalur tersebut dan menabrak motor yang dikendarai Niko,” ujar Kasat Lantas Polrestro Tangerang Kota, AKBP Ojo Ruslan.

Akibatnya, tubuh Niko terlempar ke kanan dan langsung terlindas roda belakang Bus Agramas dengan nomor polisi B 7081 YN yang sedang melaju di jalur kanan.

“Korban tewas ditempat dengan luka serius di kepala dan tubuh korban,” lanjutnya.**Baca juga: Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok.

Kini, jasad korban dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang. Sementara, Endang, supir Bus Agramas diamankan di Polrestro Tangerang Kota guna pemeriksaan lebih lanjut.**Baca juga: Per Hari, Polrestro Tangerang Tegur 1.500 Pengendara.

Pantauan kabar6.com di lokasi, kecelakaan tersebut mengakibatkan kemacetan yang cukup panjang. (tia)




Per Hari, Polrestro Tangerang Tegur 1.500 Pengendara

Seorang Polwan saat menegur pengendara.(tia)

Kabar6-Sebanyak 1.500 teguran baik lisan maupun lisan dikeluarkan oleh Polrestro Tangerang setiap hari dalam Operasi Simpatik Jaya 2017.

Kepala Satuan Lantas Polrestro Tangerang, AKBP Ojo Ruslan mengatakan dalam operasi kali ini pihaknya hanya memfokuskan dalam peneguran kepada para pengendara yang melakukan pelanggaran.

“Pelanggaran bentuknya mengingatkan kepada pengendara baik teguran langsung yang mencapai 500 teguran per harinya maupun teguran tertulis mencapai 1.000 setiap harinya. Kami tidak melakukan tilang, hanya imbauan saja,” ungkap Ojo menjelaskan kepada kabar6.com, Senin (6/3/2017).**Baca juga: Satlantas Bagikan Helm Gratis di Jalan Raya STPI Curug.

Menurutnya, pelanggaran berupa tilang akan diberlakukan khusus bagi pengendara yang melakukan potensi kecelakaan tinggi.**Baca juga: Urgen, Pemkot Tangerang Usulkan Perubahan Empat Perda.

Adapun pengendara yang terjaring operasi ini pun beragam mulai dari masyarakat umum dan juga pelajar dengan usia rata-rata 20 sampai 40 tahun.**Baca juga: Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok.

“Kalau pengendara bawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) tapi lupa bawa Surat Izin Mengemudi (SIM) hanya kami ingatkan saja. Kami juga melakukan sosialisasi ke sekolah dengan menjadi inspektur upacara. Mengimbau kepada para pelajar yang menggunakan motor ke sekolah,” pungkasnya. (tia)




Tuntut Gaji, Pekerja Tol Tangerang-Merak Ancam Mogok

Arus kendaraan di Tol Tangerang-Merak.(yud)

Kabar6-‎Para pekerja di PT Marga Mandala Sakti (MMS), pengelola jalan tol Tangerang – Merak menyatakan siap melakukan aksi penolakan atas kebijakan perusahaan.

Pekerja tergabung dalam Serikat Karyawan Tol Tangerang Merak (SKTTM) yang berafiliasi ASPEK Indonesia berencana melakukan mogok kerja pada akhir Maret 2017.

Ketua SKTTM, Dicky Umaran, mogok kerja akan dilakukan apabila pihak Direksi PT MMS tidak mau bertemu dengan pekerja. Ini berkaitan dengan merevisi kenaikan upah tahun 2017 yang hanya naik 4,25 persen hingga 5,07 persen, dituding telah dilakukan secara sepihak.

“Kenaikan upah hanya 4,25-5,07 persen sangat tidak layak dan makin membuat upah pekerja di PT MMS semakin jauh tertinggal dari para pekerja lainnya di bawah naungan Astra Group,” katanya lewat siaran pers, Senin‎ (6/3/2017).

Dicky menjelaskan, dari data yang diperoleh SKTTM, kenaikan upah di PT MMS dalam empat tahun terakhir terus mengalami penurunan. Pada periode 2013 pekerja mendapat kenaikan upah sebesar 16 persen.

Kemudian di periode 2014 dan 2015 kenaikan upah turun drastis menjadi 8-10 persen. Sedangkan tahun 2016 kenaikan upah kembali turun hanya 4 persen.

“Kondisi kenaikan upah yang setiap tahun menurun ini tidak sebanding dengan peningkatan laba bersih perusahaan setiap tahun, yang selalu naik secara signifikan,” ujar pria yang juga menjabat Ketua Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (DPW ASPEK Indonesia) Propinsi Banten ini.

Menurut Dicky, pada 2014 perusahaan untung Rp281 milyar. Kemudia periode 2015 untung Rp332 milyar, dan 2016 untung Rp377 miliar.**Baca juga: Gerbang Tol Karang Tengah April Dihapus.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal  ASPEK Indonesia, Sabda Pranawa Djati, mendesak Direksi PT Marga Mandala Sakti untuk mau menerima usulan kenaikan upah tahun 2017 sebesar 10-15 persen yang diajukan oleh serikat pekerja.**Baca juga: Truk Bertonase Berat Picu Kecelakaan di Tol.

Menurutnya, kenaikan 10-15 persen dinilai sangat wajar mengingat laba bersih perusahaan yang terus meningkat. Sedangkan harga kebutuhan pokok masyarakat semakin tinggi.**Baca juga: Ini Regulasi Truk Barang Lewat Tol Tangerang-Merak.

“Peningkatan kesejahteraan pekerja harus menjadi prioritas di saat laba bersih perusahaan juga meningkat. Kami masih menahan anggota kami yang berencana melakukan mogok kerja sesuai perundang-undangan yang berlaku, apabila pihak direksi mau merespon tuntutan SKTTM. Kami menunggu respon positif dari Direksi PT Marga Mandala Sakti untuk mencari solusi terbaik,” ungkap Sabda.(yud)




Dicopot, Ahadi Absen di Paripurna Dewan Tangsel

Paripurna penggantian pimpinan DPRD Tangsel.(yud)

Kabar6-Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel)‎ Ahadi, dari Fraksi Partai Gerindra resmi dicopot dari jabatannya.

Posisinya kemudian digantikan oleh koleganya, Taufik MA, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komisi I Bidang Pemerintahan.

Pantauan kabar6.com di lokasi rapat paripurna baru dimulai sekitar pukul 11.‎30 WIB atau molor dua jam lebih dari rencana awal. Ahadi pun tidak terlihat batang hidungnya alias absen di rapat tersebut.

Ketua DPRD Kota Tangsel, M Ramlie membacakan, usulan pergantian pimpinan ini telah diusulkan lewat surat bernomor: GC‎-02-008/G/DPC-Gerindra/2017 tertanggal 15 Februari 2017 dari Fraksi Gerindra.

Adapun pihaknya juga sudah menerima surat keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra nomor: 02-0017/KPTS/DPP-Gerindra/2017 tertanggal‎ 1 Februari 2017.

“Bahwa Taufik MA, S.Ag sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan,” kata Ramlie di lantai 3 Gedung IFA, Kecamatan Serpong, Senin (6/3/2017).

Politikus asal Partai Golkar itu menjelaskan, ‎berdasarkan surat usulan tersebut DPRD Kota Tangsel telah melaksanakan badan musyawarah dengan mengundang Ketua Fraksi Partai Gerindra Abdul Rahman alias Arnovi pada 2 Maret kemarin.**Baca juga: Urgen, Pemkot Tangerang Usulkan Perubahan Empat Perda.

“‎Hasil keputusannya memberhentikan Ahadi sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel,” terang Ramlie.**Baca juga: Paripurna DPRD Tangsel Pergantian Ahadi Molor.

Hingga berita ini diturunkan Ahadi yang coba dikonfirmasi nomor sambungan selularnya tidak aktif.(yud)




Urgen, Pemkot Tangerang Usulkan Perubahan Empat Perda

Paripurna usulan Raperda perubahan Perda di Kota Tangerang.(tia)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengusulkan empat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) perubahan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang.

Keempat Raperda itu diantaranya perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2012-2032, Perda Nomor 10/2014 tentang Rencana Pembangunan Menengah Jangka Pendek Daerah (RPJMD) tahun 2014-2018, Perda Nomor 7/2010 tentang Pajak Daerah, dan Perda mengenai penyertaan modal pemerintah.

“Ya, keempat Raperda tersebut dianggap paling urgen dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan di Kota Tangerang,” ujar Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah usai menghadiri rapat paripurna DPRD Kota Tangerang, Senin (6/3/2017).

Untuk usulan Raperda RTRW, kata Arief, dibutuhkan mengingat banyaknya program nasional yang ada di Kota Tangerang. Adapun usulan RPJMD dilakukan mengingat penyesuaian dengan SOTK baru.

“Untuk pajak daerah, kami mengusulkan hibah, wakaf dan waris pajaknya digratiskan bagi yang tidak mampu. Sementara, penyertaan modal kami usahakan agar Pemkot Tangerang mendapatkan saham juga dari pembebasan urusan nasional,” lanjutnya.**Baca juga: Satlantas Bagikan Helm Gratis di Jalan Raya STPI Curug.

Arief berharap melalui perubahan Raperda tersebut dapat mempermudah pencapaian target pembangunan di Kota Tangerang.**Baca juga: Paripurna DPRD Tangsel Pergantian Ahadi Molor.

“Ya, semua Raperda ini sudah ada kajian akademisnya dan sudah kami evaluasi. Semuanya untuk pembangunan Kota Tangerang,” pungkasnya.(tia)




Paripurna DPRD Tangsel Pergantian Ahadi Molor

Rapat Paripurna di DPRD Tangsel molor.(yud)

Kabar6-Tarik ulur rapat paripurna di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) cukup kencang. Agenda pertama hari ini adalah penyampaian usulan pemberhentian Wakil Ketua Ahadi.

Pantauan kabar6.com di lantai 3 Gedung IFA, Kecamatan Serpong, hingga pukul 10.45 WIB rapat paripurna belum dimulai. Dari total 50 legislator yang duduk di Parlemen Tangsel, baru tercatat 17 orang yang hadir.

‎Padahal sesuai rencana awal sidang paripurna ini dimulai pukul 09.00 WIB. Ketua DPRD Kota Tangsel M Ramlie memastikan bahwa sidang paripurna minimal harus dihadiri 35 orang anggota Dewan.

“Ya karena belum kuorum gak bisa dimulai dong. Tatib (tata tertib)-nya begitu. Minimal dua per tiga karena ini paripurna pergantian pimpinan,” katanya kepada wartawan, Senin (6/3/2017).

Di beritakan sebelumnya, penggantian posisi pimpinan yakni di kursi Ahadi dari Fraksi Gerindra  dikabarkan digantikan oleh koleganya, Ahmad Taufik yang sebelumnya menduduki posisi sebagai Ketua Komisi I Bidang Pemerintahan‎.**Baca juga: Paripurna DPRD Tangsel Usul Ahadi Dicopot.

Setelah itu, dijadwalkan ‎akan digelar penetapan dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) DPRD Kota Tangsel. Kemudian, penyampaian usulan empat Perda dari lembaga legislatif.‎(yud)