1

Warga Gunung Kaler Tewas, Adik Kades Kandawati Dipolisikan

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Anggota polsek Kresek tengah melakukan pemeriksaan terhadap saksi yang merupakan adik Kepala Desa (Kades) Kandawati terkait tewasnya Jamin (40) warga Desa Kandawati, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, Selasa (4/7/2017).

Jamin ditemukan tewas di Desa Nambo, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang setelah diketahui, dikeroyok massa.

“Betul terjadi pengeroyokan hingga menyebabkan korban tewas. Saat ini, kita tengah melakukan pemeriksaan pada satu orang,” ungkap Kapolsek Kresek, AKP Suseno.**Baca Juga: Kawanan Maling Gasak 3 Motor di Pamulang

Dari informasi yang dihimpun, Jamin tewas dikeroyok warga akibat, kedapatan tengah berduaan dengan istri dari Kepala Desa Kandawati, Samran.

“Kalau dari warga saat kami tanya, mereka tidak tahu apa-apa. Hanya diajak oleh Kades (Samran). Motif dari pengeroyokan ini juga masih kami selidiki lebih lanjut. Sedangkan, untuk korban sudah dibawa ke RSU Tangerang,” tutupnya. (Shy)




Bulan Puasa, Inflasi di Tangsel Capai 0,56 Persen

Bahan pokok di Tangsel. (yud)

Kabar6-Kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pangan pokok selama bulan puasa kemarin mendongkrak terjadinya inflasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Meski demikian presentase inflasi diklaim masih diambang batas normal.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tangsel, Achmad  Widyanto, mengatakan bahwa inflasi yang terjadi pada Mei hingga Juni lalu sekitar 0,56 persen. Sedangkan untuk lebaran masih menunggu hasil laporan terlebih dahulu apakah masih mengalami peningkatan atau tidak.

“Sedangkan lebaran ini kami masih mengumpulkan data berapa besaran inflasi. Kami memprediksi masih terjadi inflasi karena permintaan pasti meningkat,” katanya, Selasa (3/7/2017).

Jika dibandingkan pada bulan sebelumnya antara April, terjadi deflasi atau minus 0,09 persen atau berkisar pada 0,5 hingga 0,7 persen. Kondisi itu akibat belum ada permintaan masyarakat akibat transasksi tidak terlalu banyak.**Baca Juga: Kawanan Maling Gasak 3 Motor di Pamulang

Widyanto sebutkan, inflasi terjadi akibat permintaan masyarakat meningkat. Inflasi tidak dapat dibendung atau di kendalikan tapi tentu pemerintah punya strategi untuk mengatasi.

“Susah mencegah kenaikan harga tapi jika masih dalam batas kewajaran masih tak masalah,” terangnya.

Widyarto jelaskan, dalam kurun waktu se‎tahun lalu di Kota Tangsel inflasi tertinggi mencapai 3,5 persen. Lebih kecil dari batas maksimal lima persen.

Artinya inflasi di Tangsel masih dalam batas normal tidak melampaui batas. Tentu upaya tak mudah menekan inflasi oleh pemkot tapi nyatanya mampu dan dapat dikendalikan.

Ia menjelaskan inflasi tertinggi wilayah Banten terjadi pada Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang. misalkan pada Juni selama puasa kemarin saja, Kota Cilegon mengalami inflasi sebesar 0,76 persen, Kota Serang 0,84 persen dan Kota Tangerang 0,69 persen.

“Tangsel masih on the track tidak keluar dari jalur sehingga masih normal jika dibandingkan dengan kota yang ada di Banten,” tuturnya.‎(yud)




Kawanan Maling Gasak 3 Motor di Pamulang

Ilustrasi. (ist)

Kabar6-Kawanan maling sepeda motor kembali beraksi di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (03/07/2017) dini hari. Tiga unit sepeda motor di dalam teras depan rumah korban yang beralamat di Jalan Mangga Blok E3 Nomor 2 Perumahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Tangsel, raib dicuri.

Putri, (23) salah seorang penghuni rumah terkejut saat mengetahui tiga unit sepeda motor milik anggota keluarganya hilang di saat bersamaan.

“Saya kira kejadian antara pukul 04.00 sampai pukul 05.00, karena tetangga rumah saya keluar sekitar jam 04.00 subuh dan melihat masih ada tiga motor yang terparkir di halaman rumah. Tapi sekira pukul 05.00 pas kakak saya mau buang sampah, ketiga motornya sudah tidak ada sama sekali,” jelasnya, Senin (03/07/2017), malam.

Menurutnya, pagar rumah milik dia saat itu dalam kondisi tertutup rapat dengan satu gembok yang dirusak pelaku.**Baca Juga: Duh, Tiap Malam Antrean Pasien RSU Tangsel Mengular

“Kondisi gerbang pada saat itu sudah digembok. Kemungkinan gemboknya dibuang oleh para pelaku. Karena tidak mungkin dia lompati pagar,” ungkapnya

Putri menerangkan bahwa rumah milik keluarganya itu berpagar setinggi dua meter. Dia menduga para pelaku bekerja saat para penghuni rumah sedang terlelap.

Dari rumah itu, pelaku berhasil menggasak tiga unit sepeda motor. Di antaranya Yamaha Nmax B 6495 WNL, Honda Beat  B 6812 WPK, serta Honda Supra B 6124 WGE.

“Memang biasa disimpan di situ di halaman teras depan rumah,” kata dia.

Keluarganya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Pamulang. Polisi pun sudah menggelar olah Tempat Kejadian Perkara guna menyelidiki kasus pencurian tersebut.

“Mudah-mudahan saja cepat terungkap, karena memang wilayah sini sering kecurian motor,” ucapnya (cep)




Yah, Mesin Pendaftaran RSU Tangsel Cuma Satu

Antrean di RSU Tangsel. (yud)

Kabar6-Rumah Sakit Umum (‎RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berjanji dalam waktu dekat menambah perangkat berbasis digital. Kebijakan itu diklaim untuk mengatasi antrean ratusan pasien yang terpaksa harus mendaftar pada malam hari.

“Mesin antrean mau kita perbanyak‎. Sekarang cuma ada satu,” janji Direktur RSU Kota Tangsel, Sahara Manulang kepada kabar6.com ditemui di Cluster Sutera Nerada, Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Senin (3/7/2017).

Ia jelaskan, ‎saat ini mesin pendaftaran yang dimiliki baru ada satu unit. Tentu saja tidak sebanding dengan antrean calon pasien yang rata-rata per malam jumlahnya mencapai 100 orang lebih.**Baca Juga: Pasien Ngantre, RSU Tangsel Minim Sarana Penunjang

Warga pengguna jasa layanan kesehatan merupakan pasien poli penyakit dalam. Misalnya seperti dokter spesialis jantung. Bahkan awalnya antrean pendaftaran sudah terjadi sejak subuh.

“Cuma kalau subuh kasian, datang jam malam tidur. Kita coba sekarang ke ‎malam supaya udah dapat nomor kan besok bisa antre sambil melengkapi persyaratan,” jelas Manulang.

RSU Kota Tangsel sudah merencanakan menambah tiga perangkat mesin pendaftaran. Ketiga mesin diperuntukan bagi kategori calon pasien e-KTP, BPJS Kesehatan dan umum.**Baca Juga: Duh, Tiap Malam Antrean Pasien RSU Tangsel Mengular

Khusus untuk pendaftaran pasien warga lanjut usia dan i‎bu hamil pun, lanjut Manulang, akan dipisahkan. “Bulan ini (mesin pendaftaran) sudah ada,” klaimnya.

Kini pengadaan mesin pendaftaran sedang proses. Pemindahan waktu pendaftaran berobat dari pagi ke malam terpaksa ditempuh untuk menghindari gangguan terhadap pasien lainnya.

“Pagi takut terjadi‎ keributan. Secara umum pasien orang Tangsel, tapi kan karena daerah perbatasan ada juga warga Depok, Jakarta Selatan itu tetap juga ada,” tambah Manulang.(yud)




Hut Bhayangkara, Polrestro Tangerang Bantu Penyandang Disabilitas

Polrestro Tangerang gelar baksos.(tia)

Kabar6-Memperingati Hut Bhayangkara ke-71, Polrestro Tangerang menggelar bakti sosial dengan memberikan alat bantu khusus bagi dua bocah penyandang disabilitas di Jalan Sekretaris gang Ashobirin Nomor 74 RT 002/03, Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Kedua bocah tersebut, yakni Muhammad Thoriq Ihsan (10) penderita cerebral palsy yang mengalami kelumpuhan kaki dan adiknya, Muhammad Faizul Akmal (4) penderita penyakit rubella yang mengalami gangguan pengelihatan dan pendengaran.

“Ya, dalam rangkaian peringatan HUT Bhayangkara ke 71, kami memberikan bantuan sepatu khusus dan kacamata khusus. Mudah-mudahan dengan pertolongan ini bisa memberikan sumbangsih kepada mereka agar bisa beraktivitas seperti biasa,” ujar Kapolresto Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan, Senin (3/7/2017).**Baca Juga: Kapolrestro: Surat Pemberitahuan Unjuk Rasa Sopir Angkot ‘Hoax’

Sementara itu, ayah kedua bocah tersebut yakni Agus Kurniawan yang merupakan staf humas PNS sipil di Polrestro Tangerang Kota, mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan dari Polrestro Tangerang Kota.

“Alhamdulillah, dengan bantuan ini bisa mempermudah anak saya menjalani aktivitas. Biasanya kemana-mana hanya merayap saja. Sekarang dengan sepatu khusus dibantu fisioterapi, Insya Allah akan lebih mudah beraktivitas,” terangnya.

Agus pun bercerita, ia sempat syok baru mengetahui Thoriq mengalami gangguan cerebral palsy saat Thoriq berusia satu tahun.

Belum lagi, sang adik Faizul yang terserang virus rubella saat masih berada dalam kandungan sang ibu pada trisemester pertama.

“Awalnya sempat syok, namun ketika Allah memberikan kita anak spesial seperti ini kita harus tetap syukuri dan nikmati. Harus tetap berpikir positif, Allah pasti punya rencana lain yang lebih baik,” tutupnya. (tia)




Polisi Buru Penyebar Surat Demo Sopir Angkot

Surat demo. (tia)

Kabar6-Kepolisian Polrestro Tangerang Kota menegaskan akan mencari oknum di balik pembuatan dan penyebaran surat pemberitahuan aksi unjuk rasa Angkutan Perkotaan (angkot) terhadap ojek online.

“Kami akan cari oknum pelaku penyebarnya siapa. Kalau sampai pada hari H ada yang melakukan kegiatan demo, itu berarti pelaki provokasi dan akan kami tangkap,” ujar Kapolrestro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan, Senin (3/7/2017).**Baca Juga: Beredar Surat Aksi Unjuk Rasa Sopir Angkot di Tangerang

Tak hanya itu, surat pemberitahuan hoax tersebut juga tidak diberikan kepada Polresto Tangerang Kota guna meminta izin digelarnya demo.

“Harusnya kalau mau demo melampirkan surat dulu ke kami untuk meminta izin. Aturannya seperti itu. Pasti kami akan usut pelaku penyebar provokasi ini,” tegasnya.

Pihaknya pun akan meningkatkan pengamanan di sejumlah titik keramaian guna mengantisipasi adanya aksi demo tersebut.**Baca Juga: Kapolrestro: Surat Pemberitahuan Unjuk Rasa Sopir Angkot ‘Hoax’

“Kegiatan pengamanan akan dilakukan, terutama di tempat keramaian yakni terminal dan juga kantor Walikota Tangerang untuk mengantisipasi,” pungkasnya.

Untuk diketahui, warga Kota Tangerang dihebohkan dengan beredarnya surat pemberitahuan hoax akan digelar aksi demo besar para supir angkot yang menuntut dihapuskannya ojek online pada Rabu (5/7/2017) mendatang. (tia)




Zaki Belum Pikirkan Tandem di Pilkada 2018 Nanti

Ahmed Zaki Iskandar. (Tim K6)

Kabar6-Bakal Calon Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, menyatakan belum memikirkan untuk mencari sosok Calon Wakil Bupati (Cawabup) yang akan mendampinginya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 mendatang.

Bupati Tangeerang ini mengaku saat ini tengah berkonsentrasi menyelesaikan tugasnya sebagai Bupati hingga menjelang berakhirnya masa jabatannya.

“Saat ini, saya belum berpikir ke arah sana. Saya masih konsen menyelesaikan tugas dulu. Tahapan Pilkada saja belum dimulai,” ungkap Bupati Zaki, kepada Kabar6.com, Senin (3/7/2017).**Baca Juga: 367 PNS Kabupaten Tangerang Bolos Kerja

Ditanya, apakah Hermansyah, yang kini tengah menjabat sebagai Wakil Bupati akan digandeng kembali untuk mendampingi dirinya pada periode berikutnya, Bupati Zaki menjelaskan bahwa kemungkinan besar orang nomor dua di Kabupaten Tangerang ini tak akan maju lagi dalam kontestasi Pilkada nanti.

Hal ini, telah diisyaratkan oleh Hermansyah sendiri, melalui obrolan ringan yang dilakukan antar kedua tokoh tersebut.

“Kalau secara pribadi memang sudah ada isyarat bahwa beliau enggak maju lagi. Tapi, belum disampaikan secara resmi di dalam rapat internal, karena kita harus jaga etika,” katanya.(Tim K6)




Kapolrestro: Surat Pemberitahuan Unjuk Rasa Sopir Angkot ‘Hoax’

Kapolrestro Tangerang, Kombes Pol Harry Kurniawan (tia)

Kabar6-Kepolisian Polrestro Tangerang memastikan beredarnya surat pemberitahuan akan digelarnya aksi unjuk rasa besar oleh para supir Angkutan Perkotaan (Angkot) di Kota Tangerang hanyalah berita bohong atau hoax.

“Demo angkot dipastikan itu hoax. Saya rasa ini hanya ulah sejumlah oknum yang ingin memprovokasi memperkeruh keadaan saja,” ujar Kapolrestro Tangerang, Kombes Pol Harry Kurniawan saat dikonfirmasi kabar6.com, Senin (3/7/2017).

Pihaknya pun telah melakukan rapat yang dihadiri oleh Organda Kota Tangerang, perwakilan ojek online, Ikatan Persemudian Angkutan Umum, serta Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) guna mengkonfirmasi kebenaran surat pemberitahuan tersebut.**Baca Juga: Beredar Surat Aksi Unjuk Rasa Sopir Angkot di Tangerang

“Mereka semua tidak ada yang mengaku telah membuat surat tersebut. Dari nada surat tersebut pun tidak jelas. Harusnya juga mencantumkan nomor kontak koordinator lapangan tapi tidak ada dalam surat tersebut,” jelasnya.

Oleh karenanya, kata Harry, semua pihak yang hadir dalam rapat tersebut pun sepakat menyatakan surat tersebut hoax dan tidak akan melakukan aksi tersebut.

“Semua sudah sepakat, hari Rabu tidak akan ada aksi seperti surat yang beredar itu. Saya mengimbau warga untuk tidak mudah terprovokasi, dan silakan beraktivitas normal seperti biasa,” pungkasnya. (tia)




367 PNS Kabupaten Tangerang Bolos Kerja

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar cek ruang kerja PNS Kabupaten Tangerang.(shy)

Kabar6-Hari pertama kerja setelah libur lebaran, masih terdapat para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tak masuk kerja.

Di Pemerintahan Kabupaten Tangerang terdapat 367 pegawai yang tidak masuk kerja, Senin (3/7/2017).

“Melalui surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), sudah dijelaskan apabila terdapat pegawai yang tak masuk kerja akan disanksi dengan pemotongan tunjangan,” ungkap Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.**Baca Juga: Bolos Kerja, Zaki: Sanksinya Potong TPP

Ya, dari data yang dihimpun melalui Bidang Telematika pada Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tangerang dari jumlah pegawai 3.873 di 73 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terdapat 367 pegawai yang tak hadir.

“Sudah 90 persen pegawai yang hadir dan semua sudah berjalan normal,” tutup Zaki. (Shy)




Beredar Surat Aksi Unjuk Rasa Sopir Angkot di Tangerang

Surat aksi unjuk rasa sopir angkot. (tia)

Kabar6-Warga Kota Tangerang dikejutkan dengan beredarnya surat pemberitahuan akan digelarnya aksi unjuk rasa besar yang dilakukan oleh para supir Angkutan Perkotaan (angkot).

Dalam surat yang mengatasnamakan Ketua Ikatan Persemudian Angkutan Umum (IPAU), M Anwar tersebut mengajak seluruh supir angkot untuk mengikuti aksi unjuk rasa menolak keberadaan angkutan ojek online.**Baca Juga: Pascalebaran, Pemkot Tangerang Gelar Operasi Yustisi

Mereka mengklaim sebagian besar angkutan ojek online merupakan para karyawan dengan gaji UMR dan telah merugikan para supir angkot.

Aksi tersebut direncanakan akan digelar pada Rabu (5/7/2017) mendatang dengan lokasi titik kumpul di Kantor Walikota Tangerang di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Tak hanya itu, mereka juga mengancam akan melaporkan sejumlah agen bus ilegal yang diduga melakukan praktek suap untuk mempermudah izin, kepada Dinas Perhubungan Kota Tangerang. (tia)