1

Aturan Angkot Ber-AC Masih Pro Kontra di Tangerang

Kepala Dishub Kabupaten Tangerang, Bambang Mardi.(mer)

Kabar6-Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, sudah meminta agar seluruh angkutan kota (angkot) dapat meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jasa, contohnya menyediakan pendingin udara (Air Conditioner/AC) pada tahun 2018 mendatang.

Namun, di Kabupaten Tangerang hingga kini belum terlihat adanya angkot yang menambahkan fasilitas berupa AC dan larangan merokok. Sebaliknya, upaya peningkatan layanan angkutan orang yang dikemas dalam Peraturan Mentri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2015 itu, justru masih menuai pro kontra baik dikalangan sopir maupun pengusaha angkutan umum dan instansi terkait.

“Kita sih setuju saja sam aturan itu. Toh penambahan faslitas AC itu untuk kenyamanan dan keamanan penumpang. Tapi ya tarifnya juga harus disesuaikan, jangan sampai kita juga gak dapet penghasilan,” ujar Yusuf, salah seorang sopir angkot, rute Cimone-Tigaraksa, Rabu (2/8/2017).**Baca juga: Awas, Merokok di Angkot Bakal Dipenjara.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Bambang Mardi mengaku pesimis dengan penerapan aturan tersebut. Karena masih banyak yang harus dipertimbangkan, mengingat saat ini Kabupaten Tangerang sendiri sudah memiliki Perda tentang angkutan umum.**Baca juga: 200 Personel Polrestro Tangerang Amankan Pilkades Tangerang.

“Saat ini total ada sekitar 4.000 armada angkutan umum di Kabupaten Tangerang. Dimana mayoritas angkutan umum itu adalah milik perorangan. Selain itu, pengaturan tarif atau integrasi tarif ytang signifikan nantinya juga akan menjadi keluhan dari masyarakat,” ujar Bambang Mardi.(mer)




Perkembangan Kampung KB di Kab Tangerang Capai 80 Persen

Ilustrasi. (ist)

Kabar6-Memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang ke-24 tingkat provinsi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) melahirkan 29 Kampung Keluarga Berencana (KB), Jumat (28/7/2017).

Keberadaan Kampung KB bertujuan menekan angka laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tangerang yang setiap tahunnya mengalami kenaikan hingga 13 ribu-14 ribu jiwa. 

Acara yang bertema ‘Dengan Hari Keluarga Nasional Kita Bangun Karakter Bangsa Melalui Keluarga yang Berketahanan’ ini dihadiri Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Surya Chandra Surapaty, Gubernur Provinsi Banten yang diwakili Istri Wakil Gubernur Banten Ade Rosi khoirunnisa, Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Tangerang Yuli Iskandar, dan seluruh Kepala Daerah Walikota/Bupati se-Provinsi Banten.**Baca Juga: Pemkot Tangerang Canangkan Imunisasi Measles Rubella

Program KB ini merupakan salah satu dari sembilan agenda prioritas pembangunan nasional (Nawa Cita) Pemerintahan Pusat periode 2015-2019 di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Diharapkan setiap Kepala Daerah se-Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk mengimplementasikannya di masyarakat.

Untuk mengimplementasikan Nawa Cita Presiden Joko Widodo tersebut, Kepala BKKBN RI Surya Chandra Surapaty menerangkan, pihaknya memulai dari daerah pinggiran untuk membentuk kader PPKB di setiap desanya.

“Para kader kami dari tingkat desa yang di daerah pinggiran merupakan ujung tombak. Mereka dapat memberikan informasi dan pesan-pesan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) kepada lingkungan sekitarnya, terutama untuk menerapkan dalam kehidupan keluarga mereka sendiri,” terangnya kepada awak media.

Dirinya juga berharap kepada seluruh keluarga di Banten dan di Indonesia, agar keluarga menjadi tumpuan pertama untuk mendidik anak manusia Indonesia, sehingga manusia  Indonesia menjadi manusia yang sangat berkualitas.

“Keluarga Berencana kami galakan kembali, karena diakui sejak reformasi mulai melemah. Kualitas manusia Indonesia itu ialah cita kelima dari Nawa Cita Presiden Jokowi,” jelasnya.

Bupati Tangerang Ahmed zaki Iskandar pun menambahkan, perkembangan Kampung KB di setiap Kecamatan yang berada di Kabupaten Tangerang alhamdulillah sudah berjalan 80 persen. Diharapkan juga pengimplementasiannya kepada warga yang lain terutama kepada para suaminya.

“KKBPK yang sudah berkembang sampai 80 persen peminatnya di Kampung KB nantinya akan kami adakan juga evaluasi terhadap penurunan kualitas dari Kampung KB dan terutama kehidupan masyarakatnya,” katanya.

Di dalam Kampung KB tidak hanya diberikan pemahaman mengenai Keluarga Berncana, namun di Kampung KB pun nantinya akan diberikan pemahan dari segi yang lain, seperti pendidikan dan kesehatan.

“Jadi Kampung KB juga membuat para kader mengerti dan memahami program pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang nanti ke depannya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari,” pungkas Zaki‎. (mer)




Makan Korban, Pihak Kecamatan Solear Minta Tiang Listrik Dirombak

Tiang listrik maut yang masih diberi garis polisi.(foto:shy)

Kabar6-Usai memakan korban tewas karena tiang listrik yang terbuat dari besi, pihak Kecamatan Solear meminta agar tiang listrik tersebut dirombak minta diganti dengan tiang listrik dari beton, agar peristiwa serupa tidak terulang lagi.

Korban sengatan tiang listrik yang teraliri setrum adalah salah seorang anggota bela diri Setia Hati (SH) Terate Kabupaten Tangerang.

Pegawai di Sub Bagian Umum Kecamatan Solear, Muhidin mengatakan, peristiwa tersebut telah dilaporkan kepada Bupati Tangerang (Ahmed Zaki Iskandar).

“Sudah kita laporkan kepada pak Bupati, tiang ini kan punya PLN, jadi kita minta agar tiangnya dirombak jadi beton jangan besi, kami khawatir kalau besi kejadian itu akan terulang lagi,” ungkapnya, Rabu (02/08/2017).

Dijelaskan, adanya sengatan listrik tersebut akibat terdapat kabel yang terbuka lalu merembet ke tiang.**Baca juga: 200 Personel Polrestro Tangerang Amankan Pilkades Tangerang.

“Menurut polisi ada yang bocor itu kabelnya, makanya, sampe sekarang juga gak dicopot garis kuningnya, khawatir ada yang pada mendekat ke tiang,” ujar Muhidin.**Baca juga: Anggota Silat SH Terate Tewas Tersengat Listrik di Solear.

Diketahui, atlit bela diri tersebut tewas setelah kaki korban mengenai tiang listrik yang basah di halaman Kantor Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, ketika mengikuti ujian kenaikan sabuk pada, Minggu (30/7/2017) lalu. (Shy)




Pemkot Tangerang Canangkan Imunisasi Measles Rubella

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), mencanangkan kegiatan imunisasi Measles Rubella (MR) atau Campak Jerman guna memutus mata rantai penularan virus Rubella.

Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin, yang turut memantau proses pencanangan serta imunisasi di SMPN 4 Kota Tangerang, menyampaikan, pelaksanaan kampanye dan introduksi MR adalah program nasional untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella pada tahun 2020.

Oleh karena itu, pencanangan hari ini adalah wujud nyata dukungan Pemkot Tangerang terhadap perwujudan Indonesia yang semakin sehat dan terbebas dari penyakit khususnya di Kota Tangerang. “Di suntik dulu ya, biar tambah sehat. Engga sakit”, ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinkes Kota Tangerang, Liza Puspadewi mengatakan, MR diberikan pada anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Sifatnya wajib dan tidak memerlukan individual informed consent (pemberitahuan persetujuan pribadi).

Di mana pemberian imunisasi ini untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dan remaja terhadap Campak dan Rubella secara cepat, juga menurunkan angka kesakitan Campak dan Rubella.

Imunisasi juga bertujuan untuk menurunkan angka kejadian Congenital Rubella Syndrome (CRS) 10-20 tahun yang akan datang. Yaitu, ketika penerima vaksin hari ini akan memasuki usia produktif.

Idealnya memang, untuk menurunkan angka kejadian CRS tahun depan, kita harus melakukan vaksinasi Rubella kepada wanita yang akan menikah tahun ini. Harapannya jika mereka hamil, sudah punya kekebalan terhadap virus rubella.

“Imunisasi ini, upaya memutus transmisi penularan virus Campak dan Rubella,” kata Kadis Kesehatan Kota Tangerang selepas memberikan imunisasi kepada salah satu siswa.**Baca juga: Waspada Rubella, Kabupaten Tangerang Mulai Gerakan Imunisasi.

Untuk diketahui, Campak merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dengan masa inkubasi 8-13 hari.  Gejalanya, yaitu demam, bercak kemerahan pada kulit disertai dengan batuk atau pilek.**Baca juga: 386.791 Anak di Tangsel Imunisasi Measles Rubella.

Sementara itu, Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Penyakit ini bisa menular kepada wanita hamil dan membahayakan janinnya.(BL/hms)




Simpan Sabu di Bungkus Rokok, Gowok Diciduk Polisi

Barang bukti sabu. (cep)

Kabar6-Baru Enam bulan edarkan sabu, Gowok (42), akhirnya diciduk Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Tangerang Selatan, Rabu (02/08/2017), sekitar pukul 04.00 WIB pagi tadi, di rumah pelaku di Kampung Pondok Benda, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong.

Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polres Tangsel, Ajun Komisaris Polisi  Agung Nugroho menerangkan, pihaknya berhasil melakukan tangkap tangan terhadap pengedar berinisial I alias Gowok (42), dengan barang bukti sabu yang disimpan pelaku di dalam bungkus rokok.

“Setelah kami tindaklanjuti laporan masyarakat, pelaku I kami amankan. Dia juga tak dapat mengelak karena ada bukti paket sabu dalam bungkus rokok yang dia simpan di saku celananya,” jelasnya.**Baca Juga: Edarkan Sabu, 8 Pegawai Dishub Kota Tangerang Dibekuk Polisi

Berdasarkan keterangan sementara, pelaku sudah mengedarkan barang haram itu sejak enam bulan lalu.

“Dia berkilah, tindakan terlarang itu dia lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ungkap Agung.

Diterangkan Agung, Gowok yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh serabutan itu  mendapatkan paket sabu dari seorang bandar berinisial Y.

“Y ini masih DPO, kita sedang lakukan pengejaran terhadap Y,” katanya.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 114 ayat 1 subs pasal  112 ayat 1 UU RI No 35 th 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara.

Dari tangan tersangka, Polisi mengamankan satu bungkus rokok berisi lima plastik bening berisi sabu seberat 1,92 gram. (cep)




Pemasangan Bendera ‘Gede Jasa” Makan Waktu 1,5 Jam

Bedera Merah Putih ‘Gede Jasa’ (tia)

Kabar6-Pemasangan Bendera Merah Putih ‘Gede Jasa’ di Apartemen Skandinavia, Kecanatan Tangerang, Kota Tangerang menghabiskan waktu selama 1,5 jam lamanya.

Dari data yang berhasil dihimpun kabar6.com, pengibaran bendera tersebut dimulai sejak pukul 16.00 WIB dan berakhir pukul 17.40 WIB.

“Ya, pengibaran tadi menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam. Mudah-mudahan dengan adanya pengibaran bendera ini dapat membangun semangat kebangsaan dalam mengisi kemerdekaan,” ujar Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, Rabu (2/8/2017).**Baca Juga: Bendera ‘Gede Jasa’ Dikibarkan di Apartemen Skandinavia Setinggi 112 Meter

Sementara itu, Danrem 052/Wijayakrama Kolonel Infantri Iwan Setiawan mengatakan lamanya proses pengibaran bendera tersebut dikarenakan sulitnya medan yang ditempuh.

“Kesulitan benderanya sangat besar, angin begitu kencang, bangunan juga belum jadi tiap turun lantai, bendera masuk ke dalam. Selain itu, rangka baja juga cukup mengganggu. Tapi kami tidak menyerah, terus berusaha hingga akhirnya berhasil mengibarkan Sang Bendera Merah Putih,” jelasnya.

Adapun tim pengibar bendera ‘Gede Jasa’ tersebut terdiri dari sembilan personel, di antaranya Danrem 052/Wijakrama Kolonel Infantri Iwan Setiawan, Dandim 0506/Tangerang Letkol Inf M.Gogor, Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan, dua anggota TNI, dua anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan satu anggota PMI. (tia)




Ratusan Jemaah Haji Asal Tangerang Gunakan Tanda Khusus

Calon Haji. (Ist)

Kabar6-Ratusan jemaah haji asal Kabupaten Tangerang harus menggunakan tanda khusus yang diberikan pihak Kementerian Agama.

“Ada 200 jemaah haji Kabupaten Tangerang yang harus menggunakan tanda khusus berupa, gelang berwarna merah dari Tim Kesehatan Kementerian Agama,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tangerang, Nawawi, Rabu (2/8/2017).**Baca Juga: Marbot Tangsel: ‘ Allah Ongkosin Saya Naik Haji ‘

Para jemaah tersebut ditandai lantaran, faktor lanjut usia atau lansia serta, rentan akan penyakit.

“Jadi yang diberikan tanda ini adalah para jamaah yang sudah tua serta jamaah yang rentam sekali terhadap penyakit. Maka dari itu dengan penandaan ini, tim kesehatan dapat mudah memantau atau mendampingi jamaah,” terangnya.**Baca Juga: Nabung 37 Tahun, Satpam di Cikupa Naik Haji

Untuk diketahui sebanyak, 2087 jamaah Kabupaten Tangerang dijadwalkan akan berangkat menuju Mekkah, Arab Saudi dengan pemberangkatan terakhir pada 24 Agustus 2017. (Shy)




200 Personel Polrestro Tangerang Amankan Pilkades Tangerang

Kapolresto Tangerang Kombespol Harry Kurniawan. (shy)

Kabar6-Sebanyak 200 personel aparat Polrestro Tangerang diterjunkan guna mengamankan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2017 di Kabupaten Tangerang.

“Kami mengamankan dua desa di Kabupaten Tangerang hal itu karena masuk wilayah kami. Pengamanan yang kami lakukan berupa penempatan pasukan di sejumlah titik rawan serta, lokasi pemilihan,” terang Kapolrestro Tangerang, Kombes Pol Harry Kurniawan, Rabu (2/7/2017).

Harry menambahkan, sejauh ini kondisi keamanan di dua desa wilayah hukum Polrestro Tangerang terpantau aman.**Baca Juga: Pilkades, 100 Personel Disiagakan di Wilayah Rawan Konflik

“Kita masih melakukan sosialisasi dengam pihak Pemerintah Kabupaten Tangerang terkait history (sejarah) pelaksanaan pemilihan kepala desa sebelumnya. Namun sejauh ini aman,” ujarnya.

Pihaknya pun turut melakukan pengawasan terkait, antisipasi praktik politik uang.**baca Juga: DPS Pilkades Kabupaten Tangerang 123.493 Pemilih

Diketahui dia desa yang masuk dalam wilayah hukum Polrestro Tangerang:
Kecamatan Pakuhaji : Desa Keramat
Kecamatan Teluknaga : Desa Tanjung Burung. (Shy)




Raih Adipura, Pemkot Tangerang Pawai Keliling Kota

Pawai keliling Kota. (tia)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang menggelar pawai keliling di Kota Tangerang dengan membawa Piala Adipura Kencana yang berhasil diperoleh Kota Tangerang untuk kedua kalinya.

Kota Tangerang memperoleh penghargaan Piala Adipura Kencana kategori Kota Metropolitan karena telah mampu menyelesaikan permasalahan lingkungan.**Baca Juga: Walikota Tangerang Selatan Raih Penghargaan Kepala Daerah Inovatif

Dalam pawai tersebut, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah dan Wakil Walikota Tangerang Sachrudin menaiki mobil berkelilingi Kota Tangerang diikuti oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Tangerang.

“Mudah-mudahan puala Adipura Kencana ini terus kita jaga dan pertahankan. Kami mengajak seluruh warga Kota Tangerang untuk berbudaya hidup bersih dan indah untuk keberlangsungan kota ini untuk anak cucu kita,” ujar Arief, Rabu (2/8/2017).**Baca Juga: Walikota Tangerang Ajak Dai Kreatif dalam Dakwah

Pantauan kabar6.com, rombongan pawai juga membagikan kaos untuk warga Kota Tangerang dan juga permen untuk para pelajar yang menyambut rombongan pawai tersebut di sepanjang jalan. (tia)




Walikota Tangerang Selatan Raih Penghargaan Kepala Daerah Inovatif

Penghargaan KDI 2017. (yud)

Kabar6-Kebijakan-kebijakan atau diskresi yang dilakukan oleh kepala daerah, kerap berujung pada perkara pidana, hal inilah yang akhirnya menimbulkan ketakutan pada sebagian kepala daerah dan mengakibatkan kurangnya inovasi-inovasi baru yang dilakukan oleh kepala daerah dan minimnya penyerapan anggaran.

Meski demikian, hal tesebut tidak menjadi hambatan bagi Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany untuk terus melakukan berbagai inovasi guna memajukan daerah yang dipimpinnya.

Akhirnya kerja kerasnya membuahkan hasil, Airin mendapatkan Penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2017 berkat inovasi-inovasi yang diterapkan pada daerahnya.
 
“Tentunya kami berterima kasih atas penghargaan ini dan menjadi motivasi bagi kita untuk terus memberikan pelayanan lebih baik lagi. Bagaimana kita meningkatkan inovasi, menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat,” ujar Airin usai menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Cahyo Kumolo, di Hotel Westin Jakarta, Selasa Malam, (1/8/2017).
 
Airin dinilai inovatif berkat melakukan optimalisasi pelayanan masyarakat dengan meluncurkan aplikasi Sistem Pelaporan dan Penugasan Tangerang Selatan yang disebut “Siaran Tangsel”.
 
Aplikasi pengaduan resmi secara online ini mampu mengakomodasi berbagai keluhan masyarakat mulai dari masalah banjir, pedagang kaki lima, hingga jalan rusak. Aplikasi berbasis Android ini pun rupanya bisa mudah didapatkan dengan mengunduh melalui Google Play Store.
 
Menurut Airin, melalui “Siaran Tangsel”, Pemkot Tangsel mampu untuk mendapatkan informasi  “tangan pertama” dan untuk selanjutnya laporan maupun masukan yang diterima akan segera ditindaklanjuti oleh SKPD-SKPD terkait.**Baca Juga: 386.791 Anak di Tangsel Imunisasi Measles Rubella.
 
Aplikasi ini pun memiliki dua manfaat, yakni memangkas waktu, artinya mekanisme pelaporan dan penugasan menjadi lebih singkat, dan memangkas jarak, artinya masyarakat memiliki akses langsung untuk berinteraksi dengan pihak Pemerintah Kota, tanpa harus melakukan mobilisasi secara fisik.
 
“Dari aplikasi tersebut, saya pun bisa melihat sudah sejauh mana tindaklanjut laporan dari masyarakat. Jadi, memudahkan saya melakukan monitoring,” kata Airin.
 
Airin mengungkapkan, dengan diraihnya penghargaan ini, tentunya memotivasi dirinya untuk bekerja lebih giat lagi memajukan daerah yang dipimpinnya dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi, dengan meningkatkan inovasi dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat, sehingga sesuai visi misi Tangsel 2016-2021, maka daerah pemekaran Kabupaten Tangerang itu harus menjadi kota cerdas, berkualitas berbasis teknologi informasi.
 
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Cahyo Kumolo, menyebutkan bahwa inovasi yang dilakukan oleh kepala daerah merupakan salah satu kunci suksesnya pembangunan di daerah. Tanpa adanya inovasi di daerah, pembangunan hanya akan berjalan di tempat.**386.791 Anak di Tangsel Imunisasi Measles Rubella.
 
“Dengan inovasi maka kepala daerah juga mampu menggerakkan dan mengorganisir masyarakatnya. Di sisi lain inovasi akan membuat penyerapan anggaran di daerah tidak saja untuk pos-pos rutin semata, sehingga fokus dalam hal inovasi saya kira sangat penting. Jangan sampai penyerapan anggarannya bagus hanya untuk program rutin dan tidak ada inovasi. Nantinya manfaatnya anggaran tidak akan dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya.(ADV)