Warga Jayanti Ingin Punya Polsek Sendiri

Kapolresta Tangerang AKBP M Sabilul Alif. (Dok K6)

Kabar6-Sejumlah warga Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, menginginkan wilayahnya memiliki markas Polisi Sektor (Polsek) sendiri.

Ya, aspirasi itu disampaikan warga langsung kepada Kapolres Kota (Kapolresta) Tangerang, AKBP M Sabilul Alif, saat melakukan kunjungan kerja di Polsek Cisoka, Selasa (8/8/2017).

Kapolreta Tangerang, Tangerang, AKBP M Sabilul Alif menyambut baik aspirasi pemekaran wilayah hukum yang disampaikan warga tersebut. Bahkan, Kapolres siap menindak lanjuti keinginan warga itu agar segera terealisasi.**Baca Juga: Polda Banten Ringkus Pengedar Narkoba Melalui Medsos

“Yang penting kompak. Sama-sama kita persiapkan semuanya. Jika sudah lengkap, saya akan lapor ke Kapolri,” kata Kapolres lagi.

Kapolres merinci, bila hingga saat ini petugas di Polsek Cisoka melayani warga di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Cisoka,  Kecamatan Solear dan Kecamatan Jayanti.

Kapolres tak menampik, bila luasnya cakupan wilayah hukum Polsek Cisoka saat ini, bisa menjadi kendala tersendiri. Meski begitu, Kapolres tetap memastikan bila jajarannya akan selalu siap memberikan rasa aman kepada warga di tiga kecamatan itu.**Baca Juga: Polisi Tembak Pelaku Curanmor di Tangerang

Sementara, Camat Jayanti, Chaidir juga merespon keinginan warganya untuk memiliki Polsek sendiri. Selain persoalan jarak, luasnya wilayah Kecamatan Jayanti juga membuat kebutuhan hadirnya Polsek Jayanti dinilai cukup mendesak.

“Semua elemen warga Kecamatan Jayanti mulai dari kiai dan pemuda semua sepakat dan mendukung penuh didirikannya Polsek Jayanti,” AKBP Sabilul menutup.(PAP)




SDN Kadu Agung II Tigaraksa Jadi Jurkam Sanitasi Sekolah

Kampanye sanitasi sekolah. (mer)

Kabar6-SD Negeri Kadu Agung II, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, dipilih oleh Duta Sanitasi (Dusan) Banten menjadi Sekolah percontohan untuk mengempanyekan pentingnya sanitasi dalam berprilaku sehari-hari untuk para siswa, Selasa (8/8/2017).

Ya, sampai saat ini, SD Negeri Kadu Agung II, Kecamatan Tigaraksa, memiliki tingkat sanitasi yang mencampai 75 persen.

Kepala Sekolah SDN Kadu Agung II, Towilah mengatakan, dirinya juga tidak menyangka akan terpilihnya tempat ia mengabdi sebagai Sekolah percontohan untuk melakukan kampanye pentingnya sanitasi.**Baca Juga: Dibuang di Kandang Kambing, 1.906 Kartu JKN-KIS Diamankan Polisi

“Saya beserta guru-guru yang lain di sini hanya ingin berbuat untuk sekolah ini, terlepas nantinya sekolah kami mendapatkan penghargaan atau tidak, itu tidak terlalu kami harapkan, yang terpenting kami berbuat dulu untuk perubahan,” katanya.

Kendati SDN Kadu Agung II yang dipimpinnya terpilih sebagai sekolah percontohan, namun semua itu tidak lantas membuat Towilah menjadi busung dada. Sebaliknya, dia ingin lebih dan terus meningkatkan kesadaran para siswanya untuk mencintai kebersihan akan lingkungan sekitar.

“Kami menanamkan kepada seluruh siswa kami agar berprilaku yang baik, diimbangi dengan agama, jadi jangan hidup bersih dikarenakan takut dengan guru, tapi agama pun menyeruh kita untuk hidup bersih,” tegasnya.**Baca Juga: KPK Didesak Soroti Proyek TRK SDN 2 Jombang

Towilah berharap, kedepaannya tak hanya SDN Kadu Agung II saja yang menjadi Duta Sanitasi Banten menjadi untuk mengkampanyekan pentingnya sanitasi, tapi semua sekolah-sekolah lain di Kabupaten Tangerang pun diberi kesempatan yang sama oleh Duta Sanitasi Banten.(PAP)




KPK Didesak Soroti Proyek TRK SDN 2 Jombang

Jalan Sulawesi, Sektor XIV-6, BSD, Kota Tangsel. (cep)

Kabar6-Gerakan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menyoroti dugaan domisili fiktif pemenang lelang proyek Tambahan Ruang Kelas (TRK) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Koordinator Gerakan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Edy Sapros mengatakan pihaknya menyambut baik kedatangan Satgas KPK ke Gedung Pemkot Tangsel. Menurutnya adanya perbedaan domisili pada pengumuman pemenang lelang dengan domisili perusahaan itu sendiri bisa jadi suatu indikasi adanya praktek kongkalikong dalam proses lelang di Kota Tangsel.**Baca Juga: Satgas Penyidik KPK Sambangi Puspemkot Tangsel

“Indikasi kongkalikong dalam proyek TRK SDN 2 Jombang sangat kuat. Alamat enggak jelas bisa menang lelang,” katanya, Selasa (8/8/2017).**Baca Juga: KPK Masih ‘Sayang’ Sama Masyarakat Tangsel

Pihaknya mengaku juga sudah menyiapkan langkah dalam menyikapi persoalan dugaan kongkalikong dalam proses lelang di Kota Tangsel.**Baca Juga: Domisili Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Diduga Fiktif

“Laporan ke KPK atas persoalan ini juga bakal dilakukan,” katanya.**Baca Juga: Domisili Fiktif, ULP Kota Tangsel Bakal Dilaporkan ke KPK

Pemkot Tangsel menurutnya harus mengambil sikap tegas dalam menyikapi persoalan ini. Pasalnya, pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Tangsel seolah-olah melakukan pembiaran atas dugaan domisili fiktif tersebut.**Baca Juga: ULP Bakal Telusuri Domisili Pemenang Lelang Rp11 M di Tangsel

“Ini semuanya berkaitan. Instansi yang berwenang mengeluarkan izin di Kota Tangsel juga harus ditelusuri. Alamat enggak jelas kok bisa punya izin di Kota Tangsel,” paparnya.

Dalam LPSE Kota Tangsel diumumkan bahwa pemenang lelang proyek penambahan ruang kelas SD Negeri 2 Jombang yakni PT Jasa Kontruksi Internusa. Di pengumuman tersebut, alamat perusahaan tertera Jalan Sulawesi, Blok MD, Nomor 11, Rt009/008, Sektor XIV-6, BSD, Kota Tangsel. PT Jasa Kontruksi Internusa menang lelang dengan nilai HPS Rp11.516.633.000.**Baca Juga: Domisili Fiktif, OPD Penerbit Surat Izin di Tangsel Harus Dibenahi

Saat tim Kabar6 melakukan penelusuran, alamat perusahaan tersebut tak jelas. Hal tersebut dipastikan oleh sekuriti di Jalan Sulawesi Sektor XIV BSD Kota Tangsel.

“Kalau di Jalan Sulawesi tidak ada nama blok MD. Bloknya hanya satu huruf seperti A atau E,” ungkap salah seorang sekuriti.

Selain itu, di Jalan Sulawesi, tidak ada Rt009/008 seperti yang tertera di alamat perusahaan peemenang lelang.

“Enggak ada pak di sini Rt009/008. Kalau di sini Rt004/011,” ujar sekuriti tersebut.**Baca Juga: ULP Tangsel Bantah Ada Kecurangan di Lelang Proyek.(az)




KPK Masih ‘Sayang’ Sama Masyarakat Tangsel

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Kedatangan Satuan Tugas (Satgas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Bagian Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) disambut baik. Hal tersebut membuktikan KPK masih sayang sama masyarakat Kota Tangsel.

Pernyataan tersebut dilontarkan Koordinator Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tangerang Raya tatang Sago. Apalagi, beberapa waktu lalu, Tatang sempat melayangkan laporan dugaan mark up pembangunan gedung 2 Pemkot Tangsel senilai Rp48,5 miliar dimenangkan oleh PT Brantas Adipraya.**Baca Juga: Satgas Penyidik KPK Sambangi Puspemkot Tangsel

“Ini salahsatu bukti keseriusan KPK dalam menangani kasus. Ini bukti juga kalau kedatangan KPK ke LPSe untuk menangani dugaan kongkalikong lelang proyek di Kota Tangsel. ternyata KPK masih sayang sama masyarakat Tangsel,” ungkap Tatang menjelaskan kepada Kabar6, Selasa (8/8/2017).**Baca Juga: Domisili Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Diduga Fiktif

Menurut Tatang, asosiasi jasa konstruksi di Kota Tangsel beberapa waktu lalu juga melayanngkan mosi tidak percaya terhadap proses lelang pengadaan di Kota Tangsel.

“Asosiasi jasa konstruksi bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tangsel memang sudah mempertanyakan proses lelang di Kota Tangsel,” katanya.

Bahkan, lanjut Tatang, informasi yang beredar dan sempat diterimanya, para legislatif yang bermain proyek di Kota Tangsel juga ikut dibidik.

“Belum lagi pejabat di Kota Tangsel yang diduga kongkalikong dengan pengusaha bermodal besar berinisial D,” katanya.(az)




Satgas Penyidik KPK Sambangi Puspemkot Tangsel

Satgas KPK sambangi Puspemkot Tangsel.(yud)

Kabar6-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penyelidikan atas dugaan penyimpangan keuangan negara di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Satuan tugas (satgas) penyidik mendatangi area kawasan pusat pemerintahan kota (Puspemkot), Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat.

Pantauan di lapangan, ‎penyidik lembaga antirasuah mendatangi gedung Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di lantai dasar gedung SKPD 1. Penyidik meminta data program dan kegiatan Tahun Anggaran 2013.**Baca Juga: Domisili Fiktif, ULP Kota Tangsel Bakal Dilaporkan ke KPK

“Sudah hampir setengah jam,” ujar seorang petugas keamanan yang berjaga dan enggan menyebutkan identitasnya, Selasa (8/8/2017).

Selang 45 menit berada di ruang rapat LPSE Kota Tangsel, keempat penyidik yang tampil mengenakan batik keluar gedung. Mereka sempat memperhatikan kondisi semua bangunan gedung yang proses pembangunannya mangkrak.**Baca Juga: KPK:‎ Konspirasi Korupsi di Tangsel Gila-gilaan

Ketika diminta keterangan seorang penyidik enggan memberikan keterangan kepada wartawan. Keempatnya sempat berhenti sambil sesekali memperhatikan gedung dan langsung pergi berlal‎u menaiki mobil Toyota Innova warna putih.(yud)




Timnas U-22 Percaya Diri Hadapi Thailand di SEA Games

Timnas U-22.(ist)

Kabar-Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 Indonesia percaya diri (PeDe) untuk menghadapi Thailand pada laga perdana SEA Games 2017 di Malaysia Selasa 15 Agustus mendatang.

“Kami harus mewaspadai Thailand, tetapi tidak boleh takut karena kami juga punya teknik dan kemampuan,” ujar pemain Timnas U-22 Evan Dimas usai hari kedua latihan terakhir menjelang SEA Games di Lapangan Sepak Bola Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Selasa (8/8/2017).

Evan tak menampik bila Tim Thailand memiliki pemain-pemain punya “skill” bagus, terutama Chenrop Sampaodi yang juga punya pengalaman dan kemampuan yang bisa merepotkan Indonesia.

“Namun, saya yakin Hansamu Yama dan teman-teman bisa mengantisipasinya,” kata Evan.

Sementara, Bima Sakti, Asisten pelatih Timnas U-22 juga menyebut Thailand Sebagai Tim kuat, namun bukan tanpa kelemahan. Merujuk catatan, permainan Thailand dengan Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 pada Juli lalu di Thailand berakhir seri 0-0.

“Melihat sejarah, memang mereka selalu ngotot ketika melawan Indonesia. Akan tetapi, ada beberapa hal yang bisa kami pelajari usai Kualifikasi Piala Asia kemarin,” ujar Bima.

Sebagaimana diketahui, Indonesia saat ini berada di Grup B bersama Thailand, Filipina, Timor Leste, Vietnam, dan Kamboja.

Pertandingan kedua yang akan dihelat pada Kamis 17 Agustus nanti melawan Filipina, lalu pada Minggu 20 Agustus ditantang Timor Leste. Pertandingan Indonesia melawan Vietnam dan Kamboja masing-masing diadakan Selasa (22/8/2017) dan Kamis (24/8/2017).**Baca juga: Sepekan, Timnas U-22 Berlatih di Lapangan SPH Karawaci.

Agar dapat lolos ke semifinal, Indonesia paling tidak harus menempati posisi kedua klasemen Grup B.(BL/tmn)




Polisi Tembak Pelaku Curanmor di Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Seorang pelaku Pencurian Kendaraan BErmotor (Curanmor) terkapar setelah kaki kanannya diterjang timah panas petugas dari Kepolisian Sektor Kota Tangerang.

Tersangka yang diketahui berinisial Fm (22) itu, kedapatan saat beraksi membawa kabur sepeda motor yang sedang di parkir di Jalan Veteran, Babakan, Tangerang.

“Kejadiannya, Senin (7/8/2017) malam kemarin. Pelaku membawa kabur sepeda motor yang diparkir dengan posisi kunci kontak menempel di sepeda motor,” ujar Kapolsek Benteng, Kompol Ewo Samono.**Baca juga: Dibuang di Kandang Kambing, 1.906 Kartu JKN-KIS Diamankan Polisi.

Sementara, petugas yang mendapat laporan atas kejadian itu langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran. Hingga akhirnya pelaku berhasil ditangkap Jalan M Yamin Tangerang.**Baca juga: Antisipasi Narkoba, 509 Km Pantai Banten Dijaga Ketat.

“Namun, karena pelaku melawan dan berupaya melarikan diri, akhirnya diambil tindakan tegas dengan melumpuhkan pelaku di bagian kaki kanan,” ujar Kapolsek lagi.**Baca juga: Komplotan Pemecah Kaca Mobil Terekam CCTV di Pondok Aren

Dari hasil pemeriksaan, pelaku juga mengaku bila sebulan lalu juga telah melakukan aksi serupa. Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa dua unit sepeda motor.(BL/tmn)




Komplotan Pemecah Kaca Mobil Terekam CCTV di Pondok Aren

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Komplotan pemecah kaca kembali beraksi di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kali ini, aksi komplotan ini terekam Camera Circuit of Television (CCTV).

Komplotan pemecah kaca ini mengincar mobil korban yang salat Zuhur di sebuah masjid di Kawasan Graha Bunga, Pondok Aren.

Korban pecah kaca mobil, Wahyu mengatakan dirinya saat itu sedang salat Zuhur di dalam masjid. Saat itu dirinya mendengar alarm mobilnya menyala.**Baca Juga: Warga Marga Jaya Dilatih Olah Abon Lele dan Nugget

“Saat dicek, ternyata kaca mobil saya sudah pecah. Bagian samping depan yang dipecahkan pelaku,” ungkap Wahyu menjelaskan, Selasa (8/8/2017).**Baca Juga: Pembangunan Center of Quranic Civilization Butuh Dukungan Pemkot Tangsel

Dirinya mengaku setelah kaca mobil pecah, Wahyu kehilangan uang sebesar Rp7.600.000 serat dokumen yang disimpan di dalam mobil.

“Saya sempat curiga adayang mengikuti saya setelah saya melakukan pertukaran uang di bank,” katanya.

Atas kejadian tersebut Wahyu pun langsung melapor ke Mapolsek Pondok Aren.(rani)




Warga Marga Jaya Dilatih Olah Abon Lele dan Nugget

Pelatihan olah abon lele. (az)

Kabar6-Warga Marga Jaya, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara diberi pelatihan pembuatan abon dan nugget lele berbahan dasar ikan lele.

Kegiatan yang digelar di Posyandu RW 04 Marga Jaya ini diikuti puluhan ibu rumah tangga dan akan digelar selama dua hari. Peserta pelatihan terlihat antusias saat mentor makanan olahan dari Rosa Farm memberikan pelatihan pengolahan makanan abon dan nugget dari lele ini.**Baca Juga: Kampanye Perlindungan Anak Bakal Digaungkan di Tangsel 

Pelatihan pengolahan nugget dan abon lele ini merupakan coorporate social responsibility (CSR) bidang pemberdayaan masyarakat dari PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Tangerang Mill Tbk.

General Manager Affair PT Indah Kiat Pulp and Paper Tangerang Mill Tbk Kholisul mengatakan, selain pemberian pelatihan, pihaknya juga memberikan bantuan alat berupa sinner dan kompor. Alat ini untuk menunjang peserta saat pelatihan berlangsung.

“Sebelumnya, kita sudah gandeng warga untuk membudidayakan ternak lele. Setelah berhasil, kita beri pelatihan pengolahan makanan berbahan dasar lele untuk ibu-ibu,” katanya di sela pelatihan pada Senin, (7/8/2017).

Diharapkan dari hasil pelatihan makanan olahan ini dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan. “Hasilnya bisa dijual. Apalagi bahan baku lele mudah didapat di sini (Marga Jaya-red),” ujar Kholisul.(az)




Kampanye Perlindungan Anak Bakal Digaungkan di Tangsel

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Menyikapi tingginya kasus kekerasan terhadap anak, tiga instansi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal turun ke sekolah-sekolah untuk melakukan kampanye perlindungan anak.

Kampanye ini melibatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3KAB), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) dan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangsel. Mereka akan dibantu Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA).**Baca Juga: 2017, Ada 18 Kasus kekerasan Anak di Kabupaten Tangerang

“Sosialisasi ini akan di SD (Sekolah Dasar) se-Tangsel. Dilakukan dalam upacara bendera setiap hari Senin serentak di beberapa sekolah selama beberapa minggu sampai selesai,” kata Ketua P2TP2A Kota Tangsel, Herlina Mustikasari.

Ia mengaku, kekerasan terhadap anak menjadi fenomena gunung es. Maka itu, upaya sosialisasi harus terus digencarkan untuk melindungi anak.

“Wajib dilakukan dan perlu bukan hanya di Tangsel, tapi di setiap daerah,” Herlina menambahkan.

Lantas, apa saja imbauan yang disampaikan dalam Roadshow itu? Antara lain bagian-bagian sensitif pada tubuh yang hanya boleh dipegang diri sendiri dan ibu, yakni mulut, dada, perut, sekitar kemaluan dan pantat.

“Ini disampaikan langsung ke anak-anak,” kata Herlina.(az)