1

Kadindik Kota Tangerang ‘ Didamprat ‘ Ortu Siswa

Ekspressi Ortu siswa yang emosi pada Kadindik Kota Tangerang.(foto:tia) 

Kabar6-Rapat Koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang dan DPRD Kota Tangerang perihal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) diwarnai kericuhan. 

Sejumlah orang tua calon siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tangerang memaksa agar peraturan zonasi dalam PPDB dihapuskan. 

“NEM anak saya tinggi 26,5 tapi nggak diterima di SMP karena faktor zonasi. Apa gunanya anak saya sekolah belajar rajin, berjuang dapat nilai bagus kalau cuma zonasi yang dilihat,” ujar salah satu orang tua siswa, Ayip Amir di ruang Badan Musyawarah DPRD Kota Tangerang, Senin (10/7/2017).

Bahkan, Amir pun sempat terlibat adu mulut dengan Kepala Dindik Kota Tangerang, Abduh Surahman. Ia bersikeras meminta Abduh menghapus persyaratan zonasi dalam PPDB tahun ini.

“Saya daftar ke SMPN 20 Tangerang dilempar ke SMPN 6 Tangerang, di SMPN 6 Tangerang dilempar balik ke SMP 20 Tangerang. Ini nggak jelas. Sistemnya membingungkan,” seru Amir.

Tak hanya itu, Amir juga menuntut Abduh turun dari jabatannya sebagai kepala dinas jika tidak mampu membenahi sistem PPDB yang merugikan masyarakat Kota Tangerang.

“Saya kecewa dengan kebijakan Kota Tangerang. Kalau bapak (Abduh) nggak mampu (jadi kepala dinas), lepas saja pak lepas jabatannya,” teriak Amir. (tia)

 




Camat dan TNI Bahas Banjir Curug

Rapat penanggulangan banjir di Kecamatan Curug.(foto:shy)

Kabar6-Pihak Kecamatan Curug serta TNI menggelar rapat terkait penanggulangan banjir pada wilayah rawan banji,r di Kantor Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Senin (10/7/2017).

Camat Curug, Rahyuni mengatakan, hal ini nantinya akan menjadi bahan pendahuluan terhadap normalisasi sejumlah kali yang melintasi wilayah Curug.

“Hari ini rapat terkait mana saja wilayah yang rawan terkena banjir akibat luapan Kali Sabi dan Sungai Cirarab. Nantinya akan dinormalisasi oleh Pemkab Tangerang yang bekerja sama dengan TNI,” ungkapnya.

Diketahui, meluapnya volume air pada sungai dan kali tersebut akibat endapan lumpur. Sementara, untuk sejumlah wilayah rawan banjir yakni Kelurahan Binong, Desa Curug Kulon dan Kadu Jaya. (Shy)

 




FKKS : Kadindik Kab Tangerang Itu Nggak Kreatif

Kantor Dinas Pendidikan Kab Tangerang.(*)

Kabar6-Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKKS) Kabupaten Tangerang menyoroti kinerja para pejabat di Dinas Pendidikan (Dindik) setempat, ihwal buruknya proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.

Organisasi yang mewadahi wali murid ini, menganggap para pejabat di Dindik Kabupaten Tangerang, telah gagal menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Ketua FKKS Kabupaten Tangerang, Nurhifalah mengatakan, pihaknya meminta Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, agar segera mengevaluasi unsur pimpinan yang ada di instansi yang menaungi pendidikan di kota seribu industri tersebut. 

Pasalnya, selama berlangsungnya PPDB, FKKS maupun stake holder lainnya yang terkait dengan pendidikan tak pernah dilibatkan dalam pembahasan dan sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 17/2017, Tentang PPDB tersebut.

“PPDB tahun ini sangat kacau. Kepala Dindik Kabupaten Tangerang, Hadisa Mashur, kami anggap tidak cakap memimpin instansi ini. Untuk itu, kami minta Pak Bupati, agar mengevaluasinya,” ungkap Falah, kepada Kabar6.com, Senin (10/7/2017).

Diutarakannya, dia menyinggung bahwa masalah yang ada di sektor pendidikan ini cukup kompleks.Oleh karenanya, harus di kelola dengan baik, melalui tangan pemimpin yang juga memiliki kreativitas mumpuni, serta berkompeten dibidangnya.

“Jadi pemimpin itu jangan tempramental atau emosional, harus memberikan keteladan kepada bawahannya. Semua pihak, harus diajak duduk bareng, untuk mencari solusi terbaik. Setahu saya, PPDB tahun- tahun sebelumnya enggak seperti ini,” ujarnya.

Orangtua murid, kata dia, saat ini tengah berharap- harap cemas atas kebijakan pemerintah yang menerapkan sistem zonasi pada PPDB tahun ini. 

Regulasi itu, dianggap telah merenggut hak mereka untuk menyekolahkan anak- anaknya di sekolah milik pemerintah.

“Kalau bisa aturan itu dibuat fleksibel saja, jangan terlalu kaku dan merugikan masyarakat. Mereka, harus dilayani dengan baik supaya bisa menikmati pendidikan di sekolah negeri,” katanya.(Tim K6)

 




Kapolrestro Tangerang: Ini Kado Terbaik di HUT Bhayangkara

Kapolrestro Tangerang di rumah Italia. (tia)

Kabar6-Penangkapan terhadap Saiful (25), eksekutor penembakan Italia Chandra KP (23) dinilai sebagai kado terbaik dalam Hut Bhayangkara ke-71.

Demikian disampaikan oleh Kapolrestro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan saat ditemui di kediaman Italia di Perumahan Bugel Mas Indah, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Senin (10/7/2017).

“Ini merupakan kado bagi kami pada perayaan Hari Bhayangkara ke-71 dimana kami dapat mengungkap kasus yang menjadi atensi publik,” ujar Harry.**Baca Juga: Ibunda Italia Lega, Polisi Tembak Pembunuh Anaknya

Menurutnya, selama sebulan ini, tim gabungan selalu bergantian melakukan pengawasan di Lampung hingga akhirnya pelaku bisa tertangkap dan dilakukan tindakan tegas yang terukur, yakni ditembak saat melakukan perlawanan.

Sementara itu, ayah Italia, Ferry Chandra menyampaikan ucapan terimakasih atas dedikasi besar kepolisian dalam membantu mengungkap kasus penembakan putrinya.

“Ini hadiah terbesar bagi kepolisan telah berprestasi begitu besar setelah sebulan pengintaian, kerja tak kenal waktu bahkan tak kenal lebaran. Terima kasih kepada seluruh jajaran yang telah membantu,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, jajaran kepolisian juga menyerahkan hadiah simbolis terhadap keluarga Italia dalam memperingati perayaan Hari Bhayangkara ke-71. (tia)




Ibunda Italia Lega, Polisi Tembak Pembunuh Anaknya

Kapolrestro Tangerang bersama keluarga Italia. (tia)

Kabar6-Ibunda Italia Chandra KP, Sugiarti mengaku baru ikhlas melepas kepergian sang putri tercinta, setelah mendapat informasi resmi dari kepolisian setempat ihwal penangkapan eksekutor anaknya.

“Saya sudah ikhlas sama anak saya, tapi kalau pelakunya udah ditangkap dan ditembak mati saya baru sepenuhnya ikhlas,” ujar Sugiarti di kediamannya di Perumahan Bugel Indah, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Senin (10/7/2017).**Baca Juga: Penembak Italia Tewas, Sugiarti Akhirnya Bisa “Tersenyum”

Sugiarti pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran kepolisian yang telah berperan banyak membantu menangkap pelaku penembakan putri keduanya.(tia)




DPRD Kab Tangerang : ‘ Soal Sistem Zonasi Jangan Dicuekin Dong’

Ketua DPRD Kab.Tangerang, Mad Romli.(foto:K6)

Kabar6-Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Mad Romli, mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), agar segera merespons keluhan warga soal penerapan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Pasalnya, sistem zonasi ini dinilai sangat menyulitkan warga dalam mendapatkan haknya untuk menyekolahkan putra- putrinya di sekolah negeri.

“Kami mendesak Mendikbud, agar meninjau kembali Permendikbud Nomor 17/2017, Tentang sistem zonasi, karena aturan itu sangat menyulitkan warga untuk menyekolahkan anaknya di sekolah negeri,” ungkap Haji Ombi, sapaan karib orang nomor satu di lembaga legislatif daerah berjuluk kota seribu industri ini, kepada Kabar6.com, Senin (10/7/2017).

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, kini dibuat bingung oleh regulasi yang dibuat sepihak tanpa melihat kondisi dan kebutuhan daerah.

Oleh karenanya, dia meminta surat yang dilayangkan Pemkab Tangerang baru- baru ini, supaya segera diakomodir.

“Kami sangat prihatin melihat kondisi dunia pendidikan saat ini. Mendikbud, harus segera memberikan jawaban atas surat dari Pemkab Tangerang, biar warga enggak resah. Jangan dicuekin begini dong,” katanya.(Tim K6)

 




Ortu Murid : Masuk Sekolah Aja Ribet

Orang tua murid yang dibikin bingung soal zonasi.(foto:dok)

Kabar6-Penerimaan peserta didik baru di kabupaten Tangerang masih menjadi persoalan.Sejumlah orang tua terpaksa mencabut berkas pendaftaran anaknya karena ditolak masuk sekolah unggulan.

Sejumlah orang tua siswa yang mendatangi SMP Negeri 2 Tigaraksa mengaku kecewa dan terpaksa melakukan itu karena terbentur peraturan Menteri masalah zonasi dan batasan umur.

Ati, salah satu orang tua siswa mengatakan, penerimaan siswa baru sekarang nyusahin orang tua dan bikin ribet, penerimaan siswa tidak seperti zaman dulu.Dan banyak orang tua siswa lainnya yang berpendapat senada.

Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pemerintah Kabupaten Tangerang telah melayangkan surat protes ke kementerian Pendidikan terkait masalah zonasi dan batasan umur tersebut.(rani)

 

 




Ini Dalil Gerindra Copot Jabatan Ahadi di DPRD Tangsel

Taufik MA mendapat ucapan selamat.(foto:yud)

Kabar6-Ahadi tak kelihatan batang hidungnya saat paripurna pelantikan. Ia dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh Taufik MA sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sekjen DPC Partai Gerindra Kota Tangsel, Yudi Budi Wibowo, ‎mengaku bahwa Ahadi telah menginformasikan ketidakhadirannya sejak dua hari lalu. Ahadi berhalangan hadir karena mesti menyelesaikan proses administrasi dengan pihak salah satu rumah sakit.

“Kalo itukan evaluasinya banyak. Bukan hanya itu,” katanya kepada kabar6.com di Gedung Graha Widya Bakti Puspiptek, Kecamatan Setu, Senin (10/07/2017)

Budi jelaskan, pergantian pucuk kursi pimpinan Wakil ‎DPRD Kota Tangsel menjadi dinamika biasa dalam organisasi partai politik. Menurutnya, setiap dua setengah tahun Partai Gerindra selalu melakukan penyegaran.

Ia mengklaim, pencopotan Ahadi tidak ada korelasinya dengan hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Tangsel 2016 kemarin. Beredar kabar DPP Partai Gerindra geram setelah pasangan calon kandidatnya keok dari petahana.

“Jadi wajar, hanya untuk penyegaran. Kami partai baru dan semua temen-temen punya kesempatan yang sama,” klaimnya.

Partai Gerindra, Budi menambahkan, memberikan kesempatan kepada setiap kader untuk bisa menduduki posisi tertentu. ‎”Kalau tidak bisa mengantarkan Bu Claudia ya semuanya,” tambahnya.

Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Kota Tangsel saat ini memploting Ahadi sebagai anggota Komisi III Bidang Keuangan.(yud)

________________________________________




Kadishub Kab Tangerang : Angkot AC Itu Enggak Mungkin

Kadishub Kabupaten Tangerang, Bambang Mardi.(foto:shy)

Kabar6-Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang menanggapi adanya permintaan angkutan umum atau angkot menyediakan pendingin udara (Air Conditioner/AC) pada tahun 2018.

“Kalau di Kabupaten Tangerang itu tidak bisa diterapkan, karena 70 persen armada angkutan disini itu sudah tidak layak untuk menggunakan AC,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Bambang Mardi Sentosa di Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Senin (10/7/2017).

Ia menyatakan, sejauh ini tidak ada wacana adanya angkot ber-AC yang akan diadakan di Kabupaten Tangerang.

“Gak ada wacana kita ke arah sana, karena armada belum ada. Ditambah, lebih banyak di Kabupaten Tangerang angkutannya bukan milik perusahaan tapi, milik pribadi, yang tentunya membebankan si pemilik kendaraan,” terangnya.

Diketahui, permintaan tersebut guna menerapkan Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 29 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek, salah satu satunya angkot. (Shy)




Kapolrestro Tangerang ‘Bayar Utang ‘ pada Keluarga Italia

Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan ke rumah keluarga Italia.(foto:tia)

Kabar6-Jajaran Polrestro Tangerang Kota melakukan kunjungan ke kediaman korban penembakan Italia Chandra KP (23) di Perumahan Bugel Indah, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Dalam kunjungannya tersebut, Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan menyampaikan pesan langsung dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan kepada kedua orang tua Italia yang direkam dalam video.**baca juga:Penembak Italia Tewas, Sugiarti Akhirnya Bisa “Tersenyum”

“Ya, kedatangan saya kesini sesuai pesan Pak Kapolda ingin menyampaikan secara langsung informasi penangkapan eksekutor Italia pada Minggu (9/7/2017) sekitar pukul 14.30 WIB,” ujar Harry di kediaman Italia di Perumahan Bugel Mas Indah, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Senin (10/7/2017).

Dalam video berdurasi 2.08 menit tersebut, Iriawan menegaskan bahwa penangkapan pelaku penembak Italia merupakan utang Polda Metro Jaya dan Polrestro Tangerang Kota terhadap keluarga Italia.**baca juga:Penembak Italia Ditembak Mati di Lampung.

“Karena ini utang, kami sudah menangkap satu orang pelaku yang berperan sebagai eksekutor penembak Italia. Saat ini jasadnya ada di RSU di wilayah Lampung,” tutupnya. (tia)