1

Penyidik KPK Amati Bangunan di Balaikota Tangsel

Satgas KPK di Puspemkot Tangsel. (yud)

Kabar6-Komisi Pemberantasan‎ Korupsi kembali mengutus jajarannya untuk bertandang ke Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Keempat penyidik terus memperhatikan konstruksi empat unit bangunan gedung.

Pantauan kabar6.com di lokasi, keempat penyidik lembaga antirasuah sempat masuk ke ruang rapat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Selama sekitar 45 menit keempat penyidik dikabarkan meminta salinan data program dan kegiatan Tahun Anggaran 2013.

“Pas izin masuk bilangnya dari Satgas (satuan tugas) KPK,” terang Zainudin, petugas keamanan yang minta namanya disamarkan di Jalan Raya Serua, ‎Kecamatan Ciputat, Selasa (8/8/2017).**Baca Juga: Satgas Penyidik KPK Sambangi Puspemkot Tangsel

Setelah keperluannya meminta informasi dan data dari LPSE Kota Tangsel, keempat penyidik bergegas pergi meninggalkan Gedung SKPD 1. Dua dari empat orang penyidik terus mengamati proyek gedung yang hingga kini belum rampung dikerjakan.

Obyek pengamatan antara lain rangka besi yang posisinya pada bagian tengah‎ di antara empat gedung. Yakni, gedung Balaikota dan SKPD 1, 2, dan 3. Kemudian keempat penyidik berhenti di samping sisi kanan gedung Balaikota Tangsel.**Baca Juga: KPK Masih ‘Sayang’ Sama Masyarakat Tangsel

Penyidik berkacamata ‎paling senior terus melihat ke arah atas bangunan gedung Balaikota Tangsel. Diketahui, proyek bangunan itu dikerjakan kontraktor oleh PT Brantas Abipraya, anak perusahaan plat merah.

“Sopan semua pas masuk, bilangnya datang untuk keperluan dinas sambil memperlihatkan ID card. Eh, ternyata petugas dari KPK,” tambah Zainudin sambil tersenyum.

Hingga berita ini diturunkan pejabat berwenang dari pihak Pemkot Tangsel‎ belum ada yang bersedia menjawab pertanyaan saat dikonfirmasi.(yud)




Diduga Korban Begal, Pria Ini Ditemukan Bersimbah Darah di Pasar Kemis

Pria diduga korban begal.(ist)

Kabar6-Seorang pria bermotor ditemukan warga terkapar bersimbah darah di bunderan Perumahan Puri, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Selasa (8/8/2017) petang.

Belum diketahui pasti identitas pria nahas tersebut, begitupun motif dibalik penyerangan yang dialaminya. Kuat dugaan, pria nahas tersebut menjadi korban pelaku begal sepeda motor yang beraksi dilokasi. Dugaan itu, menyusul hilangnya kunci sepeda motor dan handphone korban.

“Tadi saya pas lewat lokasi, lihat pria itu sudah terkapar bersimbah darah dengan luka bacok di dada kiri. Karena warga semakin ramai datang ke lokasi, setelah saya foto-foto saya langsung pulang deh,” ujar H. Entus Satibi, Ketua DPC PPP Kabuparten Tangerang (versi Djan Faridz), yang merupakan warga sekitar lokasi kejadian.

Pria bersimbah darah saat ditemukan warga.(ist)

TB. Entus juga mengaku tidak sempat bertanya ihwal identitas korban, mengingat saat itu kondisi korban sudah tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah.**Baca juga: Kemendikbud Ajak Orangtua di Tangerang Waspadai Permen Mengandung Narkoba .

“Korban dilarikan ke rumah sakit. Sementara, sepeda motor yang dikendarai korban diamankan warga di Kantor Desa Suka Mantri. Tadi informasinya itu korban begal. Karena handphone dan kunci motor korban hilang,” ujar TB Entus lagi.**Baca juga: Warga Kota Tangerang Keluhkan PKL .

Hingga berita ini disusun, belum didapat konfirmasi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut. Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi terkait kejadian itu.(Tim K6)




Warga Kota Tangerang Keluhkan PKL

Pedagang Bendera di Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang.(TNC)

Kabar6-Sejumlah warga Kota Tangerang mengeluhkan mulai maraknya Pedagang Kaki Lima (PKL) di sejumlah pedestrian (trotoar) di wilayah bervisi Akhlakul Karimah” tersebut.

Sebagaimana yang terlihat di sepajang ruas jalan TMP Taruna, MH Thamrin, Kali Pasir dan Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang.

“Sekarang PKL mulai marak menguasai trotoar. Selain bikin jelek, juga menyulitkan kita (warga) untuk melintas. Padahal kan trotoar itu untuk pengguna jalan,” ujar Asep, salah seorang warga di Kota Tangerang, Selasa (8/8/2017).

Hal serupa juga diakui Wawan, warga lainnya. Bila dibiarkan, keberadaan para PKL itu justru nantinya mengundang timbulnya preman dan pungli. “Harusnya dari awal ditertibkan. Jangan nanti kalau sudah ramai, kan jadi lebih sulit menertibkannya,” ujar Wawan lagi.

Pantauan kabar6.com, saat ini paling ramai menguasai trotoar dalah pedagang bendera. Kondisi itu seiring dengan akan datangnya perayaah HUT RI ke 72, yang jatuh pada 17 Agustus mendatang.

Selain memanfaatkan trotoar, para PKL juga memanfaatkan pohon-pohon atau area penghijauan di sepanjang jalan untuk  memajang barang dagangannya kepada setiap orang yang melintas di sana.

Sementara, Asep, salah seorang pedagang bendera yang ditemui di Jalan TMP Taruna, mengaku memang sengaja memanfaatkan trotoar untuk memajang dagangannya. “Ya kan saya dagangnya cuma sampai 17 Agustus doang. Lumayan mas buat tambah-tambah dapur,” ujarnya polos.

Asep juga mengaku sering kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP yang menggelar razia dilokasi. “Ya, kalau ada Satpol PP kita ngumpet dululah, biar gak disita dagangannya. Kan, kalau bendera tinggal gulung, masukin karung dan gambang ngumpetinnya,” ujar Asep polos.(SH)




Orangtua Korban Kecelakaan Histeris di PN Tangerang

PN Tangerang.(ist)

Kabar6-Pengadilan Negeri (PN) Tangerang menjatuhkan vonis percobaan 1 tahun penjara kepada Susanto, penabrak seorang pelajar bernama Ridho Alfarel, hingga tewas  di Jalan Pahlawan Seribu, Tangerang Selatan, Oktober 2016 silam.

“Terdakwa Susanto telah terbukti melakukan tindakan pidana kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia dan menjatuhkan pidana selama 1 tahun percobaan dan denda sebesar 12 juta rupiah. Apabila denda tersebut tidak dibayar, diganti dengan hukuman 2 bulan,” kata Ketua Majelis Hakim, Syamsudin di Ruang Sidang 5 PN Tangerang, Jalan TMP Taruna, Tangerang, Selasa (8/8/2017).

Sesaat setelah majelis hakim menutup persidangan, seorang pengunjung sidang, Eti, yang tak lain adalah orangtua Ridho, langsung berteriak menangis histeris, karena merasa tidak puas dengan putusan hakim tersebut.

Eti bahkan sempat memprotes majelis hakim. “Pak enggak bisa begini Pak. Anak saya meninggal Pak,” kata Eti sambil terus menangis hingga akhtrnya Eti dibawa keluar dari ruang sidang hingga akhirnya jatuh pingsan.

Sementara itu, Ari Hindarto, suami Eti juga tak kuasa menahan haru karena tak puas dengan keputusan hakim tersebut. “Hukuman percobaan satu tahun itu sama saja bebas. Saya sudah kehilangan nyawa anak saya. Sekarang saya kehilangan keadilan juga,” ucap Ari.**Baca juga: Kemendikbud Ajak Orangtua di Tangerang Waspadai Permen Mengandung Narkoba .

Seusai sidang, terdakwa Susanto langsung dibawa petugas keluar dari ruangan. Jaksa penuntut umum dan majelis hakim juga langsung meninggalkan ruangan.(bad)




Kemendikbud Ajak Orangtua di Tangerang Waspadai Permen Mengandung Narkoba

Ilustrasi (ist)

Kabar6-Bagi Anda para orangtua di Kabupaten Tangerang, kiranya harus lebih waspada terhadap aneka jajanan anak sekolah.

Hal itu seiring dengan maraknya kabar tentang peredaran narkoba yang dikemas dalam bentuk permen.

Demikian imbauan yang disampaikan Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wowon Widaryat, saat berkunjung ke SD Negeri Kohod III, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (8/8/2017).

“Sekarang narkoba sudah merasuk ke jajanan di pinggiran, seperti permen impor itu,” ujar Wowon Widaryat.

Adapun permen yang dicurigai mengandung narkoba tersebut, lanjut Wowon, berupa permen karet yang warnanya menarik atau mencolok, hingga anak sekolah terpikat untuk mengkonsumsi.

“Hal ini sangat berbahaya, sehingga orang tua harus memperhatikan jajanan yang dikonsumsi oleh anaknya,” ujarnya.**Baca juga: SDN Kadu Agung II Tigaraksa Jadi Jurkam Sanitasi Sekolah.

Meski demikian, Wowon sendiri mengaku belum mendapatkan laporan secara resmi terkiat peredaran permen mengandfung narkoba tersebut. Namun berdasarkan informasi yang beredar di media massa, beredarnya zat adiktif yang bisa merusak masa depan anak-anak tersebut sudah sedemikian meresahkan.**Baca juga: Walikota Tangerang Bertemu Anies, Ini yang Dibahas.

“Zat-zat adiktif tersebut merasuk di masyarakat, lingkungan sekolah, khususnya lingkungan SD.Kalau SMP dan SMA kan sudah bisa memilih,” tukasnya.**Baca juga: Balai Karantina Hewan Bandara Soetta Gagalkan Penyelundupan Ular dan Burung.

Ia juga menekankan pentingnya edukasi terhadap anak-anak untuk mengkonsumsi jajanan yang bersih dan bergizi melalui program Gizi Anak Sekolah (Pro-GAS), sehingga anak-anak memiliki kebiasaan untuk tidak jajan sembarangan dan terhindar dari makanan yang tidak sehat, terutama jajanan yang disinyalir mengandung zat adiktif.(PAP)




Balai Karantina Hewan Bandara Soetta Gagalkan Penyelundupan Ular dan Burung

Ilustrasi (ist)

Kabar6-Upaya penyelundupan puluhan ekor burung dan seekor ular dari luar negeri ke Indonesia, digagalkan petugas Balai Karantina Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Informasi Karantina Bandara Soekarno-Hatta, Rohmadi mengatakan, pencegahan penyelundupan itu sedianya berlangsung Senin (7/8/2017). “Petugas mendapat laporan adanya paket mencurigakan di Terminal Kargo Bandara Soetta,” Selasa (8/8/2017).

Setelah diperiksa, ternyata paket mencurigakan itu berisi seekor ular yang disamarkan dalam tumpukan makanan ringan. Juga tidak ada dokumen karantina dari negara asal yang menyertainya. Ular itu lalu dibawa ke tempat instalasi Karantina Hewan.

“Merujuk daftar manifes, paket itu diketahui berasal dari Hong Kong,” kata Rohmadi.

Sementara, di hari yang sama, petugas Karantina juga menggagalkan upaya penyelundupan 72 ekor burung dari Indonesia ke luar negeri. Burung-burung itu diketahui akan diselundupkan ke Bahrain oleh seorang WNA.**Baca juga: Warga Jayanti Ingin Punya Polsek Sendiri.

“Puluhan ekor burung tersebut disembunyikan dalam puluhan pipa kecil yang dikemas rapi dalam sebuah koper. Satu pipa bisa berisi 1 sampai 3 ekor burung. Adapun jenis burung dimaksud terdiri dari, Kutilang 57 ekor, Cucak 8 ekor, Kacer 2 ekor, Jalak 3 ekor, Towet 1 ekor dan Murai batu 1 ekor,” papar Rohmadi.**Baca juga: Walikota Tangerang Bertemu Anies, Ini yang Dibahas.

Sebagaimana halnya ular, puluhan ekor burung yang hendak diselundupkan itu kini ditempatkan di Instalasi Karantina Hewan, sambil menunggu proses selanjutnya.(BL/tmn)




Walikota Tangerang Bertemu Anies, Ini yang Dibahas

Pertemuan Walikota Tangerang bersama Anies Baswedan. (hms)

Kabar6-Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah, datang menemui Gubernur Terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan. Pertemuan berlangsung di rumah transisi yang terletak di bilangan SCBD Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Dalam pertemuan itu, Arief yang ditemani oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang, Dadi Budaeri, menyampaikan beberapa usulan terkait penanganan berbagai persoalan di wilayah Jabodetabek.**Baca Juga: Polisi Tembak Pelaku Curanmor di Tangerang

Mulai dari persoalan transportasi, banjir dan juga penanganan persoalan pengangguran yang menjadi pekerjaan rumah di wilayah Jabodetabek, khususnya Kota Tangerang.

“Penanganan persoalan yang ada harus dilakukan secara menyeluruh, dengan mengedepankan kepentingan masyarakat, sehingga tidak ada lagi sekat administrasi,” ujar Arief.

Seperti penanganan kemacetan antara Jakarta dan Tangerang, lanjut Walikota diperlukan pendekatan yang lebih intens dengan memperhatikan kepentingan masyarakat secara umum.**Baca Juga: Timnas U-22 Percaya Diri Hadapi Thailand di SEA Games

“Terkait penanganan kemacetan kita sebelumnya sudah koordinasi dengan Pemprov DKI, terutama terkait pembangunan elevated busway Blok M-Ciledug. Kami juga mengusulkan Terminal Poris dan Stasiun Batuceper bisa menjadi TOD, sehingga orang yang mau ke luar kota bisa langsung naik dari sana tanpa perlu ke Gambir, sehingga beban Jakarta bisa berkurang,” paparnya.

Selain itu, Walikota juga menyampaikan usulan pembangunan long storage di Kali Mookervart untuk display air bersih dan juga penanganan banjir.

“Termasuk juga revitalisasi Situ Cipondoh, karena kalau meluap airnya akan lari ke Jakarta Barat, makanya ini perlu penanganan yang terintegrasi antar wilayah,” ujarnya.

Oleh karenanya, lanjut Wali Kota pihaknya meminta kepada Gubernur Terpilih untuk bisa bersama-sama memecahkan persoalan tersebut.

“Sehingga melalui kegiatan ini persoalan di DKI dan Tangerang bisa dipecahkan secara bersama-sama,” jelasnya.

Sementara, Gubernur DKI terpilih, Anies Baswedanpun menyambut baik usulan yang disampaikan Walikota Arief yang bisa menjadi solusi permasalahan di Jakarta dan sekitarnya.

“Secara prinsip saya juga merasa senang, karena Kota Tangerang sangat proaktif datang langsung untuk membahas ini semua. Karena tidak seharusnya kita melihat Jakarta secara sendirian tapi lebih Jakarta sebagai Greater Jakarta, yang harus juga memikirkan daerah disekitarnya,” terangnya.

Anis juga berjanji kedepan ada agenda rutin yang membahas berbagai persoalan di Jabodetabek dengan para kepala daerah lainnya.

“Mungkin nanti secara rutin kita bisa bergilir melakukan pertemuan seperti ini,” tandasnya.(BL/hms)




Warga Jayanti Ingin Punya Polsek Sendiri

Kapolresta Tangerang AKBP M Sabilul Alif. (Dok K6)

Kabar6-Sejumlah warga Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, menginginkan wilayahnya memiliki markas Polisi Sektor (Polsek) sendiri.

Ya, aspirasi itu disampaikan warga langsung kepada Kapolres Kota (Kapolresta) Tangerang, AKBP M Sabilul Alif, saat melakukan kunjungan kerja di Polsek Cisoka, Selasa (8/8/2017).

Kapolreta Tangerang, Tangerang, AKBP M Sabilul Alif menyambut baik aspirasi pemekaran wilayah hukum yang disampaikan warga tersebut. Bahkan, Kapolres siap menindak lanjuti keinginan warga itu agar segera terealisasi.**Baca Juga: Polda Banten Ringkus Pengedar Narkoba Melalui Medsos

“Yang penting kompak. Sama-sama kita persiapkan semuanya. Jika sudah lengkap, saya akan lapor ke Kapolri,” kata Kapolres lagi.

Kapolres merinci, bila hingga saat ini petugas di Polsek Cisoka melayani warga di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Cisoka,  Kecamatan Solear dan Kecamatan Jayanti.

Kapolres tak menampik, bila luasnya cakupan wilayah hukum Polsek Cisoka saat ini, bisa menjadi kendala tersendiri. Meski begitu, Kapolres tetap memastikan bila jajarannya akan selalu siap memberikan rasa aman kepada warga di tiga kecamatan itu.**Baca Juga: Polisi Tembak Pelaku Curanmor di Tangerang

Sementara, Camat Jayanti, Chaidir juga merespon keinginan warganya untuk memiliki Polsek sendiri. Selain persoalan jarak, luasnya wilayah Kecamatan Jayanti juga membuat kebutuhan hadirnya Polsek Jayanti dinilai cukup mendesak.

“Semua elemen warga Kecamatan Jayanti mulai dari kiai dan pemuda semua sepakat dan mendukung penuh didirikannya Polsek Jayanti,” AKBP Sabilul menutup.(PAP)




SDN Kadu Agung II Tigaraksa Jadi Jurkam Sanitasi Sekolah

Kampanye sanitasi sekolah. (mer)

Kabar6-SD Negeri Kadu Agung II, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, dipilih oleh Duta Sanitasi (Dusan) Banten menjadi Sekolah percontohan untuk mengempanyekan pentingnya sanitasi dalam berprilaku sehari-hari untuk para siswa, Selasa (8/8/2017).

Ya, sampai saat ini, SD Negeri Kadu Agung II, Kecamatan Tigaraksa, memiliki tingkat sanitasi yang mencampai 75 persen.

Kepala Sekolah SDN Kadu Agung II, Towilah mengatakan, dirinya juga tidak menyangka akan terpilihnya tempat ia mengabdi sebagai Sekolah percontohan untuk melakukan kampanye pentingnya sanitasi.**Baca Juga: Dibuang di Kandang Kambing, 1.906 Kartu JKN-KIS Diamankan Polisi

“Saya beserta guru-guru yang lain di sini hanya ingin berbuat untuk sekolah ini, terlepas nantinya sekolah kami mendapatkan penghargaan atau tidak, itu tidak terlalu kami harapkan, yang terpenting kami berbuat dulu untuk perubahan,” katanya.

Kendati SDN Kadu Agung II yang dipimpinnya terpilih sebagai sekolah percontohan, namun semua itu tidak lantas membuat Towilah menjadi busung dada. Sebaliknya, dia ingin lebih dan terus meningkatkan kesadaran para siswanya untuk mencintai kebersihan akan lingkungan sekitar.

“Kami menanamkan kepada seluruh siswa kami agar berprilaku yang baik, diimbangi dengan agama, jadi jangan hidup bersih dikarenakan takut dengan guru, tapi agama pun menyeruh kita untuk hidup bersih,” tegasnya.**Baca Juga: KPK Didesak Soroti Proyek TRK SDN 2 Jombang

Towilah berharap, kedepaannya tak hanya SDN Kadu Agung II saja yang menjadi Duta Sanitasi Banten menjadi untuk mengkampanyekan pentingnya sanitasi, tapi semua sekolah-sekolah lain di Kabupaten Tangerang pun diberi kesempatan yang sama oleh Duta Sanitasi Banten.(PAP)




KPK Didesak Soroti Proyek TRK SDN 2 Jombang

Jalan Sulawesi, Sektor XIV-6, BSD, Kota Tangsel. (cep)

Kabar6-Gerakan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menyoroti dugaan domisili fiktif pemenang lelang proyek Tambahan Ruang Kelas (TRK) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Koordinator Gerakan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Edy Sapros mengatakan pihaknya menyambut baik kedatangan Satgas KPK ke Gedung Pemkot Tangsel. Menurutnya adanya perbedaan domisili pada pengumuman pemenang lelang dengan domisili perusahaan itu sendiri bisa jadi suatu indikasi adanya praktek kongkalikong dalam proses lelang di Kota Tangsel.**Baca Juga: Satgas Penyidik KPK Sambangi Puspemkot Tangsel

“Indikasi kongkalikong dalam proyek TRK SDN 2 Jombang sangat kuat. Alamat enggak jelas bisa menang lelang,” katanya, Selasa (8/8/2017).**Baca Juga: KPK Masih ‘Sayang’ Sama Masyarakat Tangsel

Pihaknya mengaku juga sudah menyiapkan langkah dalam menyikapi persoalan dugaan kongkalikong dalam proses lelang di Kota Tangsel.**Baca Juga: Domisili Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Diduga Fiktif

“Laporan ke KPK atas persoalan ini juga bakal dilakukan,” katanya.**Baca Juga: Domisili Fiktif, ULP Kota Tangsel Bakal Dilaporkan ke KPK

Pemkot Tangsel menurutnya harus mengambil sikap tegas dalam menyikapi persoalan ini. Pasalnya, pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Tangsel seolah-olah melakukan pembiaran atas dugaan domisili fiktif tersebut.**Baca Juga: ULP Bakal Telusuri Domisili Pemenang Lelang Rp11 M di Tangsel

“Ini semuanya berkaitan. Instansi yang berwenang mengeluarkan izin di Kota Tangsel juga harus ditelusuri. Alamat enggak jelas kok bisa punya izin di Kota Tangsel,” paparnya.

Dalam LPSE Kota Tangsel diumumkan bahwa pemenang lelang proyek penambahan ruang kelas SD Negeri 2 Jombang yakni PT Jasa Kontruksi Internusa. Di pengumuman tersebut, alamat perusahaan tertera Jalan Sulawesi, Blok MD, Nomor 11, Rt009/008, Sektor XIV-6, BSD, Kota Tangsel. PT Jasa Kontruksi Internusa menang lelang dengan nilai HPS Rp11.516.633.000.**Baca Juga: Domisili Fiktif, OPD Penerbit Surat Izin di Tangsel Harus Dibenahi

Saat tim Kabar6 melakukan penelusuran, alamat perusahaan tersebut tak jelas. Hal tersebut dipastikan oleh sekuriti di Jalan Sulawesi Sektor XIV BSD Kota Tangsel.

“Kalau di Jalan Sulawesi tidak ada nama blok MD. Bloknya hanya satu huruf seperti A atau E,” ungkap salah seorang sekuriti.

Selain itu, di Jalan Sulawesi, tidak ada Rt009/008 seperti yang tertera di alamat perusahaan peemenang lelang.

“Enggak ada pak di sini Rt009/008. Kalau di sini Rt004/011,” ujar sekuriti tersebut.**Baca Juga: ULP Tangsel Bantah Ada Kecurangan di Lelang Proyek.(az)