1

Gara-gara Bendera Setengah Tiang, APBM Demo Kantor Bupati Tangerang

Aksi demo APBM di Kantor Bupati Tangerang.(Agm)

Kabar6-Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Perisai Bela Merah Putih (APBM), Rabu (12/7/2018) hari ini berunjuk rasa didepan kantor Bupati Tangerang.

Dalam aksinya, massa APBM mendesak agar Pemkab Tangerang dan kepolisian bisa mengusut tuntas, aksi demo sekelompok massa yang mengklaim diri sebagai masyarakat Kecamatan Jayanti pada Senin (19/6/2017) lalu.

Pada demo tersebut, massa bahkan sempat menurunkan bendera merah-putih setengah tiang yang ada di halaman kantor Kecamatan Jayanti.

Aksi itu sendiri diduga sebagai bentuk protes menyusul dimutasinya Camat Jayanti yang dijabat oleh M Nawawi.

Koordinator aksi Aliansi Perisai Bela Merah-Putih, M Amin mengatakan, bila demo yang digelar pihaknya hari ini sebagai bentuk kekecewaaan atas tindak penurunan bendera merah-putih setengah tiang beberapa waktu lalu.

“Menurunkan bendera merah-putih setengah tiang tanpa aturan ini sangat melukai hati anak bangsa Indonesia dan ini sebagai bentuk penistaan terhadap sang saka merah putih,” tegas Amin, Rabu (12/7/2017).**Baca juga: Korban Jembatan Ambruk di Jambe Syok.

Pengibaran bendera merah-putih sendiri, menurut Amin, dalam undang-undang dibenarkan untuk dilakukan penurunan bendera setengah tiang, apabila ada Presiden dan wakil Presiden meninggal, mantan Presiden dan mantan wakil Presiden meninggal, ketua MPR atau DPR meninggal, maupun mengenang wafatnya pahlawan nasional.**Baca juga: Jembatan di Jambe Ambruk, Akses Tangerang-Bogor Terputus.

“Mutasi jabatan Camat tidak ada dalam undang-undangnya yang membenarkan agar dikibarkan bendera setengah tiang,” jelas Amin.**Baca juga: Jembatan Parung Lawang di Jambe Roboh, 4 Luka-luka.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan pendemo masih melakukan orasinya dan menuntut Bupati Kabupaten Tangerang dan Kapolresta Tangerang untuk mengusut dan memproses pelaku yang melakukan penurunan bendera tersebut.(agm)




Korban Jembatan Ambruk di Jambe Syok

Korban jembatan ambruk di Jambe. (shy)

Kabar6-Nurhayadi (21) warga Kampung Salimah, Desa Sukamanah, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang yang merupakan satu dari empat korban ambruknya jembatan parung lawang alami syok.

“Keadaan semua korban baik-baik saja, hanya mungkin Nurhayadi ini mengalami syok saat jembatan itu roboh. Untuk luka, Nurhayadi ini hanya luka lecet saja,” ungkap salah seorang petugas kesehatan, Aliyah, Rabu (12/7/2017).**Baca Juga: Jembatan Parung Lawang di Jambe Roboh, 4 Luka-luka

Sementara itu, Nurhayadi mengatakan, ia sempat syok lantaran jembagan ambruk secara tiba-tiba.

“Saya mau kerja memang biasa lewat jembatan tersebut. Pas kejadian juga mau berangkat kerja ke Daan Mogot lalu, enggak ada bunyi apa-apa, tahu tahu langsung bunyi patah dan jembatan jatuh ke bawah,” ungkap Nurhadi usai menjalani pemeriksaan di Puskesmas Pembantu Desa Sukamanah.**Baca Juga: Jembatan di Jambe Ambruk, Akses Tangerang-Bogor Terputus 

Meski arus air di Kali Cimatuk tersebut deras, beruntung kondisi air pada kali tersebut tengah kering.

“Airnya lagi enggak tinggi, jadi pas kita jatuh cuma lecet dan memar saja. Kalau airnya tinggi, mungkin kita bisa hanyut,” ujarnya.

Saat ini, kondisi dari para korban sudah membaik meski, masih mengalami syok. (Shy)

 

 

 




Jembatan di Jambe Ambruk, Akses Tangerang-Bogor Terputus 

Jembatan ambruk di Jambe. (shy)

Kabar6-Ambruknya Jembatan Parung Lawang yang berada di Desa Sukamanah, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, memutuskan akses Kabupaten Tangerang menuju Bogor ataupun sebaliknya.

Jembatan sepanjang 40 meter yang membentang di Kali Cimanuk tersebut ambruk lantaran, bambu yang menjadi penyangga jembatan tersebut telah rapuh.

“Jembatan ini memang akses warga ke Kabupaten Bogor atau sebaliknya. Ini pun dilalui oleh kendaraan roda dua, padahal secara keamanan jembatan ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua karena bahan materialnya terbuat dari bambu. Namun, warga tetap lewat sini dengan alasan akses tercepat,” ungkap Camat Jambe, Rudy Lesmana, Rabu (12/7/2017).**Baca Juga: Jembatan Parung Lawang di Jambe Roboh, 4 Luka-luka

Saat ini pihak muspika telah melaporkan hal tersebut pada Pemerintah Provinsi terkait pembenahan jembatan.

“Sudah kita laporkan ke Provinsi, karena jembatan ini kewenangan mereka. Untuk sementara waktu, para warga yang ingin ke Bogor ataupun sebaliknya kan dialihkan menuju Daru ataupun Jembatan Parunggoong,” tutupnya. (Shy)

 




Jembatan Parung Lawang di Jambe Roboh, 4 Luka-luka

Jembatan roboh di Jambe. (shy)

Kabar6-Jembatan sepanjang 40 meter yang berada di Desa Sukamanah, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang ambruk, Rabu (12/7/2017).

Jembatan yang biasa disebut Parung Lawang tersebut, ambruk pada pukul 06.00 WIB. Akibatnya, empat pengendara roda dua yakni, Nurhayadi (21), Asep (25), Apet (27) dan Akip (27) yang melintasi jembatan tersebut menjadi korban luka.

Salah seorang warga setempat, Soleh mengatakan, ambruknya jembatan yang menghubungkan Kabupaten Tangerang dan Bogor tersebut ambruk lantaran, kayu bambu yang sudah rapuh.**Baca Juga: KNPI: Pemkot Tangsel Gagal Laksanakan PPDB

“Selain bebannya berat, bambunya pun sudah rapuh,” ujarnya.

Sementara, dua korban lainnya yang mengalami luka memar pada bahu dan luka lecet pada kaki sebelah kiri dilarikan ke Puskesmas Pembantu di Desa Sukamanah.

“Tadi dua orang lainnya sudah dibawa ke Puskesmas. Tapi, dua lainnya langsung dibawa ke rumahnya, karena lukanya enggak parah,” ungkapnya.

Saat ini, pihak Kecamatan, Pemerintah Kabupaten Tangerang, TNI dan Kepolisian tengah melakukan evakuasi dan pengecekan lokasi jembatan ambruk. (Shy)

 

 

 




KNPI: Kalau Tak Sanggup Urus PPDB, Airin Mundur Saja

Unjuk rasa KNPI di Balai Kota Tangsel. (dina)

Kabar6-Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaklaim sudah mengantongi 28 laporan kecurangan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Tangsel.

“Sampai saat ini sudah ada 28 laporan tentang kasus PPDB Tangsel ini, ada yang gangguan dengan servernya error, ada yang kasus pungutan liar, dan ada juga yang Nomor Induk Kependudukan (NIK)-nya berbeda, masih banyak masalah dalam proses PPDB, ini juga bertentangan dengan moto “Cerdas” yang melekat di Kota Tangsel,” ujarnya Sekretaris DPD KNPI Kota Tangsel, Sigit Sungkono dalam aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Tangsel, Selasa (12/7/2017).

Kami berharap Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, untuk segera berkoordinasi dengan Dinas yang terkait untuk memperbaiki sistem ini.**Baca Juga: Anang: Pemkot Tangsel Membunuh Masa Depan Anak Saya

“Kami harap ibu Walikota bisa memperbaiki sistem ini, kalau Walikota tidak sanggup menangani ini lebih baik mundur saja sebagai Walikota,” ungkapnya. 

Sebelumnya, puluhan orang dari KNPI Kota Tangsel‎ melakukan unjuk rasa. Mereka menilai Pemkot Tangsel telah gagal dalam melaksanakan PPDB. Lantaran banyak ditemukan kecurangan.**Baca Juga: KNPI: Pemkot Tangsel Gagal Laksanakan PPDB

Koordinator Aksi Aan Sunarya mengatakan KNPI Kota Tangsel telah membuka posko pengaduan. Sejak dibuka sudah banyak orangtua/wali murid warga sekitar yang resmi melaporkan adanya kecurangan.(dina)

 




KNPI: Pemkot Tangsel Gagal Laksanakan PPDB

Massa dari KNPI Kota Tangsel unjuk rasa di depan Pemkot Tangsel. (yud)

Kabar6-Puluhan orang dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel)‎ melakukan unjuk rasa. Mereka menilai Pemkot Tangsel telah gagal dalam melaksanakan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB). Lantaran banyak ditemukan kecurangan.

Koordinator Aksi Aan Sunarya mengatakan KNPI Kota Tangsel telah membuka posko pengaduan. Sejak dibuka sudah banyak orangtua/wali murid warga sekitar yang resmi melaporkan adanya kecurangan.**Baca Juga: Anang: Pemkot Tangsel Membunuh Masa Depan Anak Saya

“Ada sekitar 10 data laporan yang sudah kami terima,” kata Aan kepada kabar6.com di Balaikota Tangsel, Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat, Rabu (‎12/7/2017).

Menurutnya, domisili warga pelapor tersebar dari tujuh wilayah kecamatan di Kota Tangsel. Mekanisme awal setiap warga pelapor diwajibkan mengisi form identitas dan petanggungjawaban terhadap data yang diberikan.

“Kami tidak ingin laporan dan data yang disampaikan asbun (asal bunyi, red),” terang Aan.**Baca Juga: PPDB Online di Tangsel Dianggap Belum Siap 

Pantauan di lapangan, massa aksi unjuk rasa membentangkan spanduk dan leaflet bertuliskan sikap protes atas carut marutnya PPDB online tingkat SMP di Kota Tangsel. Sebut saja seperti, ‘Jangan Rampas Hak Kami’, ‘Tangsel Butuh Pendidikan yang Layak’, ‘Turunkan Airin’.

Aan mengaku pihaknya menolak saat Pemerintah Kota Tangsel mengajak berdialog dengan tujuh orang delegasi pendemo. Ia bilang pertemuan dengan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono, tidak akan ada artinya.

“Dia itu tidak punya kebijakan‎ kuat soal PPDB. Lihat saja, kami akan demo lagi sebelum kepala daerah di Tangsel punya political will (kemauan politik) yang baik,” tegasnya.(yud)

 




Disnaker Tangerang Akui Server Bursa Kerja Online “Lemot”

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang mengakui masih lemot atau lemahnya server Online untuk Bursa Ketenangankerjaan diwilayahnya.

“Sebetulnya untuk memudahkan masyarakat mencari pekerjaan, kita membuat sistem bursa kerja online. Namun, karena perangkatnya tidak memadai, terpaksa hal itu tertunda,” ungkap Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja pada Disnaker Kabupaten Tangerang, Tifna Purnama, Rabu (12/7/2017).

Lemahnya sistem tersebut, kata Tifna, dipicu oleh minimnya perangkat keras dan sumber daya manusia guna menunjang sistem bursa kerja online.**Baca juga: Cegah Teroris dan Esek-esek, Polisi Data Rumah Kos di Tangerang.

Padahal, pihaknya sudah mengajukan pada pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terkait pengadaan perangkat keras berupa server, guna menunjang bursa kerja online.**Baca juga: Server Bursa Kerja Online di Tangerang “Lemot”.

“Untuk server itu kurang lebih memakan dana 700 juta. Sebetulnya pun, sistemnya sudah berjalan namun, perangkatnya yang tidak memadai,” pungkasnya.(agm/shy)




Cegah Teroris dan Esek-esek, Polisi Data Rumah Kos di Tangerang

Pendataan rumah kos dan kontrakan di Tangerang.(Agm)

Kabar6-Mewaspadai gerakan kelompok terorisme, petugas Polsek Panongan hari ini, Rabu (12/7/)2017), mulai melakukan pendataan terhadap ratusan rumah kontrakan dan kos-kosan diwilayah hukuimnya.

Salah satu titik lokasi rumah kontrakan dan kos-kosan yang disisir petugas diantaranya di Kelurahan Mekar Bhakti, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.

Babinkamtibmas (Bintara Pembinaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat,red) Polsek Panongan, Brigadir M. Habibie menjelaskan, pendataan terhadap para pemilik rumah kontrakan dan kos-kosan merupakan cara terbaik untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan dan faham radikal.

“Pendataan ini merupakan cara terbaik untuk mengetahui identitas dan kegiatan sehari-hari dari penghuni kontrakan maupun kost-kostan,” ungkap Brigadir M. Habibie.

Selain itu, lanjut Habibie, langkah ini dilakukan agar tidak ada rumah kontrakan dan kos-kosan yang digunakan sebagai ajang prostitusi terselubung.

“Tiap penghuni kontrakan wajib memberikan identitas diri dan bagi yang sudah berkeluarga wajib memberikan surat nikah,” tegas Habibie.

Sementara itu, Lurah Mekar Bhakti Rahmat Hidayat berharap masyarakat dapat bekerjasama demi terciptanya ketertiban kenyamanan dan keamanan diwilayahnya.

“Data awal, ada sekitar 600 rumah kontrakan dan kost-kostan yang dimiliki oleh 60 orang pemilik,” terang Rahmat.

Rahmat mengaku, pendataan ini akan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.**Baca juga: Di Indonesia Ada 5800 Perlintasan Kereta Api Liar.

“Pendataan ini kami lakukan secara rutin. Tiap ada warga penghuni baru ya harus didata tanpa terkecuali,” tutup Rahmat.**Baca juga: Bank Pakistan Bangun Gerai ATM Tertinggi di Dunia.

Diketahui, dengan luas wilayah mencapai 350 hektar, Kelurahan Mekar Bhakti dihuni oleh 21 ribu jiwa yang terbagi menjadi 8 ribu kepala keluarga kedalam 16 RW dan 84 RT.(agm)




Lurah Ciputat: Penghuni Apartemen Sulit Dikontrol

Apartemen (illustrasi)

Kabar6. Menjamurnya apartement di kawasan Tangerang Selatan (Tangsel), tak ayal membuat aparatur pemerintah setempat tak dapat berbuat banyak dalam menertibkan keberadaan para penghuni yang mayoritas pendatang.

Seperti diakui Lurah Ciputat, Kecamatan Ciputat, Cecep Iswadi. Untuk mewujudkan terbentuknya Rukun Tetangga (RT) pada hunian vertical yang berada di wilayahnya itu dianggap tak mudah.

“Karena kalau kita bentuk pemekaran RT atau RW untuk di apartemen itu, telah diatur oleh Peraturan Walikota (Perwali) 33 tahun 2013 yang mengharuskan adanya 40 KK beridentitas lokal,” ujar Cecep Iswadi, Selasa (11/07/2017).

Sehingga untuk mengontrol keberadaan para penghuni itu, kata Cecep, ia bersama aparatur setempat rutin melakukan pendataan di apartemen yang berada di RT1/10.  “Seperti saat puasa kemarin. Dan nanti kita akan data lagi,” katanya.

Namun tak dipungkiri, nantinya keberadaan suatu RT di sebuah apartemen menang sangat diperlukan. 

“Suatu saat memang perlu. Tapi harus didata dulu. Mau tidak mereka menjadi penduduk sini. Karena kebanyakan mereka ialah pekerja atau mahasiswa yang menyewa apartemen itu,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi keberadaan teroris di wilayahnya, ia pun selalu mensosialisasikan kepada warga 

 “Sosialisasi itu dimulai dari saya main bola dan pengajian dengan warga. Karena menjaga lingkungan akan bahaya teroris, bukan hanya tanggung jawab polisi, Pemda dan RT/RW. Tapi tugas kita semua,” imbuhnya.(Cep) 

 




Takut Ditembak Mati, Teman Penembak Italia Menyerahkan Diri

Sudirman akhirnya menyerahkan diri.(*)

Kabar6- Sudirman, salah satu pelaku perampokan yang menewaskan seorang mahasiswi bernama Italia Chandra Kirana Putri (23), menyerahkan diri kepada aparat kepolisian.

“Pelaku menyerahkan diri karena khawatir atas pernyataan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang akan menindak tegas jika tidak menyerahkan diri,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho, Selasa (11/7/2017).

Italia  yang tinggal di Jalan Gunung Raung, Perum Bugel Indah, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Banten diberitakan tewas setelah ditembak orang tak dikenal yang tengah mencuri di depan rumahnya. Italia adalah mahasiswi Kedokteran Gigi Universitas Trisakti yang di kalangan teman-temannya dikenal sebagai sosok yang baik, cantik dan pintar.

Kombes Rudy Heriyanto menyatakan pelaku dan keluarganya khawatir bahwa petugas akan melakukan tindakan tembak di tempat apabila Sudirman tidak menyerahkan diri.

Aparat Polda Metro Jaya telah mengidentifikasi wajah dan identitas salah satu pelaku yang berperan sebagai ‘joki’ saat berupaya merampok sepeda motor dengan menggunakan senjata api. Wajah Sudirman terekam jelas dalam rekaman closed-circuit television (CCTV) tetangga Italia di Karawaci, Kota Tangerang. Sudirman memboncengkan Saiful setelah penembakan.

Sebelumnya, tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Tangerang telah menembak mati eksekutor yang menewaskan Italia yang bernama Saiful di Lampung Tengah pada Minggu (9/7/2017) sekira pukul 14.00 WIB. Petugas menembak mati Saiful karena dia melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata api ketika penyergapan di tempat persembunyiannya berlangsung.(Z/hpmj)