1

Bupati Zaki Cari Cara Tuntaskan Sampah di Tangerang

acara Focus Group Discusion.(hms)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menginginkan agar problem sampah rumah tangga dan industri diwilayahnya bisa tertangani secara tuntas.

Demikian diungkapkan Bupati Zaki saat menghadiri acara Focus Group Discusion (FGD) yang membahas penanggulangan sampah rumah tangga di Pendopo BUpati Tangerang di Jalan Kisamaun, Kelurahan Sukasari, Kota Tangerang, Rabu (12/7/2017).

“Saya beberapa kali hadir di acara FGD, tapi tidak pernah ada hal konkret yang dilakukan. Sejauh ini baru persoalan seputar sampah rumah tangga saja yang doibahas dan belum membahas sampah industri, karna saya ingin masalah sampah bisa terselesaikan dengan baik,” terang Zaki.

Menurut Zaki, poin pentingnya diskusi itu adalah bagaimana bisa mengelola sampah di Kabupaten Tangerang yang ramah lingkungan, tidak melanggar aturan dan baik tentunya.**Baca juga: Kisruh Zonasi PPDB, LSM Desak Walikota Arief Mundur .

“Kedepannya kita akan berkoordinasi dengan berbagai kementerian, terkait bagaimana cara mengelola sampah di daerah, karna sampai saat ini tidak ada aturan yang jelas dan pasti,” ujarnya.**Baca juga: Bupati Zaki Dukung BSD Jadi Pusat Bisnis.

Sedianya, acara FGD Penanggulangan Sampah tersebut, merupakan ajang bertukar pendapat, sumbang saran dan mencari informasi terkait pengelolaan sampah yang baik di Kabupaten Tangerang.(hms/BL)




Dindikbud Tangsel Terima 1.086 Pengaduan PPDB

Aksi demo PPDB di Balaikota Tangsel.(foto:yud)

Kabar6-Laporan pengaduan orangtua/wali murid atas carut matur sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membludak. Buntutnya, elemen dari Komite Nasional Pemuda Pancasila (KNPI) melancarkan aksi unjuk rasa.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Taryono, mengakui hal tersebut.‎ Pengaduan diterima pihaknya sepanjang proses PPDB online tingkat SMP digulirkan pada 4-10 Juli kemarin.

“Ada 1083 pengaduan yang sudah kami terima,” katanya kepada wartawan di Balaikota Tangsel, Jalan Raya Maruga Nomor 1, Serua, Kecamatan Ciputat, Rabu (12/7/2017).

Ta‎ryono mengklaim, sebelum pengumuman dilaksanakan pihaknya telah banyak menerima pengaduan. Mayoritas keluhan pengaduan ihwal Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta sistem zonasi warga peserta PPDB. 

NIK warga tidak bisa diinput lewat sistem daring. Warga tersebut kemudian diarahkan agar segera melakukan verivikasi ke posko pelayanan yang dibuka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel di Cilenggang, Kecamatan Serpong.

“Ada juga yang tidak bisa hafal mekanisme PPDB seperti apa,” klaimnya. Taryono mengaku dari 1.086 pelapor tidak ada yang mengadukan soal praktek transaksional jual beli bangku sekolah.

Ia beralasan, tidak bisa masuk dan mempengaruhi sistem daring karena langsung ditangani oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo). Begitupun dengan pihak sekolah yang tidak bisa menginput nama-nama peserta yang lolos.

“Silahkan laporkan kepada kami bila ada transaksional pungli (pungutan liar) ‎kepada kami. Akan kami tindak tegas,” dalih Taryono.(yud)




Bupati Zaki Dukung BSD Jadi Pusat Bisnis

Bupati Zaki mengamati peta pembangunan kawasan BSD.(foto:kominfo)

Kabar6-Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mendukung pembangunan kawasan BSD menjadi pusat bisnis. Seperti halnya Branz BSD oleh PT. Tokyu Land yang bergerak di bidang bisnis properti yang telah selesai proses pembangunannya, dan Topping Off Ceremony sudah dilaksanakan di Aula Branz BSD Pagedangan Kabupaten Tangerang. Rabu, (12/07/2017).

President Direktur Tokyu Land Indonesia Mr. Keiji Saito mengatakan, Tokyu Land Indonesia adalah bagian dari Tokyu Fudosan Holdings, sebuah perwakilan pengembang dari Jepang. Tokyu Land berdiri sejak 1974 dan telah fokus pada bisnis perumahan selama 40 tahun.

Pada tahun 2012, didirikan PT. Tokyu Land Indonesia untuk mengembangkan kondominium, apartemen, perkantoran, dan hotel d Indonesia. Hubungan antara Indonesia dan Tokyu Fudosan dimulai sejak tahun 1975, ketika perusahaan ini masuk dalam joint venture di Bandung dengan PT. Puteraco Indah. Pada tahun 1981, mereka memulai bisnis di Jakarta, melalui partner mereka PT. Hatomohadji & Kawan (PT. HAKA). Perusahaan ini mengembangkan berbagai macam rumah dan tempat bisnis.

“Tokyu Land akan memperkuat bisnis hingga Tahun 2020, Kami sangat bersyukur tahun ini bisa melaksanakan topping off ceremony, kami terus berupaya pembangunan properti ini dapat memberikan tempat huni dengan suasana yg nyaman, indah dan ramah lingkungan,” Ucapnya.

Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar menyampaikan sambutannya perkembangan dunia usaha, hotel, dan apartemen yang terus menjamur ini tentu akan sangat berdampak pada semakin meningkat pula pada pendapatan daerah di bidang pajak dan lain-lain. Pada akhirnya bisa disalurkan oleh pemerintah daerah untuk membangun untuk meningkatkan kualitas sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur lainnya dalam peningkatan kepada masyarakat.

Oleh karena itu, Branz BSD PT. Tokyu Land Indonesia yang bergerak di bidang bisnis properti ini harus terus dihidupkan, agar satu perkembangan pembangunan di bidang usaha, perumahan dan apartemen dapat bermanfaat dan memiliki nilai guna bagi pembangunan di bidang lain.

“Pemerintah Daerah akan mendukung pembangunan BSD ini menjadi pusat kawasan bisnis, dan saya ucapkan selamat atas terlaksananya topping off ceremony ini, serta berharap Branz BSD dapat diandalkan dalam menciptakan suasana pelayanan dan kenyamanan yang baik bagi para penghuni baik dari dalam negeri maupun mancanegara,” Ucap Zaki. (Z/Vicco-Sukma/kominfo).

 




Kisruh Zonasi PPDB, LSM Desak Walikota Arief Mundur

Aksi demo massa LSM menolak zonasi PPDB.(tia)

Kabar6-Puluhan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kota Tangerang menggelar aksi unjuk rasa terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Tangerang yang ricuh di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, Rabu (12/7/2017).

Dalam tuntutannya, LSM yang terdiri dari Gerakan Anak Indonesia Bersatu (Gaib) dan Patriot Nasional (Patron) menuntut aturan zonasi dalam PPDB dihapuskan.

“Sistem zonasi sangat merugikan warga. Banyak siswa yang tidak tercover di sekolah negeri padahal dia berprestasi. Ini pembodohan,” ujar koordinator aksi, Asep Wawan Wibawa.

Asep pun mengancam akan mengerahkan masa demo lebih banyak lagi jika aspirasi mereka tidak dipenuhi.**Baca juga: Kisruh PPDB, Ibu di Pondok Aren Ancam ‘ Toples ‘.

“Kalau Walikota Tangerang tidak sanggup, silakan mengundurkan diri saja dari jabatannya. Kami akan menurunkan masa lebih banyak jika aspirasi kami tidak didengar,” tegasnya.**Baca juga: Jembatan Parung Lawang di Jambe Roboh, 4 Luka-luka.

Aksi tersebut pun mendapatkan pengamanan dari pihak kepolisian untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan dari para pendemo.(tia)




Polisi siap Usut Kasus Bendera Setengah Tiang di Jayanti

Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Gunarko.(ist)

Kabar6-Satreskrim Polres Kota Tangerang menyatakan siap memproses laporan masyarakat terkait aksi penurunan bendera setengah tiang bendera merah putih dihalaman kantor Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang beberapa waktu lalu.

Kepastian itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang, Kompol Gunarko. “Segala bentuk pelaporan dari warga negara Indonesia pasti kami layani,” tegas Kompol Gunarko, Rabu (12/7/2017).

Meski demikian, Gunarko mengaku, hingga kini pihaknya belum menerima laporan resmi terkait aksi penurunan bendera setengah tiang di halaman kantor kecamatan Jayanti pada Senin (19/6/2017) lalu.

“Kita belum menerima laporan resmi, tapi jika benar kami akan segera melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut,” tegas Kompol Gunarko.**Baca juga: Kisruh PPDB, Ibu di Pondok Aren Ancam ‘ Toples ‘.

Diketahui, aksi penurunan bendera setengah tiang itu dilakukan sekelompok warga yang mengatasnamakan masyarakat Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang saat menggelar demo di kantor kecamatan tersebut.**Baca juga: Gara-gara Bendera Setengah Tiang, APBM Demo Kantor Bupati Tangerang.

Ya, warga tersebut protes kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menyusul dimutasinya Camat yang dijabat oleh M Nawawi.(agm)




Kisruh PPDB, Ibu di Pondok Aren Ancam ‘Topless’

 

Para ibu protes sistem PPDB di Tangsel.( foto:yud)

Kabar6-Sikap protes seorang ibu di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) lewat rekaman video dan menjadi viral bikin heboh. ‎Wanita berinisial IA itu mengancam akan bertelanjang bila anaknya gagal masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri.

“Saya siap telanjang bulat di depan pintu gerbang SMP,” katanya lewat video viral yang beredar, Rabu (12/7/2017).

Ancaman warga Kampung Cikini RT 05/02, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, itu sebagai bentuk kekecewaannya. IF mengaku nasib anaknya masuk ke sekolah negeri terancam kandas.

Menurutnya, nasib serupa juga dialami oleh anak-anak lain di sekitar lingkungan rumahnya. “Zona terdekat di SMP Negeri 12,” terang IF.

Ia mengaku aksi nekadnya bakal ditempuh bila aspirasinya tidak digubris oleh Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany. IF mengaku kecewa lantaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online anaknya tidak lolos.

“Ini disaksikan oleh para RT, RW dan para sesepuh,” sebutnya.

Terpisah, petugas keamanan SMP Negeri 12 Kota Tangsel, Syamsudin, mengaku sudah melihat video viral yang bikin heboh. Ia melihat dari telepon cerdas milik rekan sejawatnya.

“Emang sebelumnya saya udah denger langsung kalo ibu itu ngancem mau telanjang,” ujarnya. Syamsudin bilang, IF masih menunggu pengumuman dan siaga di sekitar sekolah.

“Ngancem juga kalo enggak ada kepastian mau kemari sama teman-temannya,” tambahnya.(yud)

 




Gara-gara Bendera Setengah Tiang, APBM Demo Kantor Bupati Tangerang

Aksi demo APBM di Kantor Bupati Tangerang.(Agm)

Kabar6-Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Perisai Bela Merah Putih (APBM), Rabu (12/7/2018) hari ini berunjuk rasa didepan kantor Bupati Tangerang.

Dalam aksinya, massa APBM mendesak agar Pemkab Tangerang dan kepolisian bisa mengusut tuntas, aksi demo sekelompok massa yang mengklaim diri sebagai masyarakat Kecamatan Jayanti pada Senin (19/6/2017) lalu.

Pada demo tersebut, massa bahkan sempat menurunkan bendera merah-putih setengah tiang yang ada di halaman kantor Kecamatan Jayanti.

Aksi itu sendiri diduga sebagai bentuk protes menyusul dimutasinya Camat Jayanti yang dijabat oleh M Nawawi.

Koordinator aksi Aliansi Perisai Bela Merah-Putih, M Amin mengatakan, bila demo yang digelar pihaknya hari ini sebagai bentuk kekecewaaan atas tindak penurunan bendera merah-putih setengah tiang beberapa waktu lalu.

“Menurunkan bendera merah-putih setengah tiang tanpa aturan ini sangat melukai hati anak bangsa Indonesia dan ini sebagai bentuk penistaan terhadap sang saka merah putih,” tegas Amin, Rabu (12/7/2017).**Baca juga: Korban Jembatan Ambruk di Jambe Syok.

Pengibaran bendera merah-putih sendiri, menurut Amin, dalam undang-undang dibenarkan untuk dilakukan penurunan bendera setengah tiang, apabila ada Presiden dan wakil Presiden meninggal, mantan Presiden dan mantan wakil Presiden meninggal, ketua MPR atau DPR meninggal, maupun mengenang wafatnya pahlawan nasional.**Baca juga: Jembatan di Jambe Ambruk, Akses Tangerang-Bogor Terputus.

“Mutasi jabatan Camat tidak ada dalam undang-undangnya yang membenarkan agar dikibarkan bendera setengah tiang,” jelas Amin.**Baca juga: Jembatan Parung Lawang di Jambe Roboh, 4 Luka-luka.

Hingga berita ini diturunkan, ratusan pendemo masih melakukan orasinya dan menuntut Bupati Kabupaten Tangerang dan Kapolresta Tangerang untuk mengusut dan memproses pelaku yang melakukan penurunan bendera tersebut.(agm)




Korban Jembatan Ambruk di Jambe Syok

Korban jembatan ambruk di Jambe. (shy)

Kabar6-Nurhayadi (21) warga Kampung Salimah, Desa Sukamanah, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang yang merupakan satu dari empat korban ambruknya jembatan parung lawang alami syok.

“Keadaan semua korban baik-baik saja, hanya mungkin Nurhayadi ini mengalami syok saat jembatan itu roboh. Untuk luka, Nurhayadi ini hanya luka lecet saja,” ungkap salah seorang petugas kesehatan, Aliyah, Rabu (12/7/2017).**Baca Juga: Jembatan Parung Lawang di Jambe Roboh, 4 Luka-luka

Sementara itu, Nurhayadi mengatakan, ia sempat syok lantaran jembagan ambruk secara tiba-tiba.

“Saya mau kerja memang biasa lewat jembatan tersebut. Pas kejadian juga mau berangkat kerja ke Daan Mogot lalu, enggak ada bunyi apa-apa, tahu tahu langsung bunyi patah dan jembatan jatuh ke bawah,” ungkap Nurhadi usai menjalani pemeriksaan di Puskesmas Pembantu Desa Sukamanah.**Baca Juga: Jembatan di Jambe Ambruk, Akses Tangerang-Bogor Terputus 

Meski arus air di Kali Cimatuk tersebut deras, beruntung kondisi air pada kali tersebut tengah kering.

“Airnya lagi enggak tinggi, jadi pas kita jatuh cuma lecet dan memar saja. Kalau airnya tinggi, mungkin kita bisa hanyut,” ujarnya.

Saat ini, kondisi dari para korban sudah membaik meski, masih mengalami syok. (Shy)

 

 

 




Jembatan di Jambe Ambruk, Akses Tangerang-Bogor Terputus 

Jembatan ambruk di Jambe. (shy)

Kabar6-Ambruknya Jembatan Parung Lawang yang berada di Desa Sukamanah, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, memutuskan akses Kabupaten Tangerang menuju Bogor ataupun sebaliknya.

Jembatan sepanjang 40 meter yang membentang di Kali Cimanuk tersebut ambruk lantaran, bambu yang menjadi penyangga jembatan tersebut telah rapuh.

“Jembatan ini memang akses warga ke Kabupaten Bogor atau sebaliknya. Ini pun dilalui oleh kendaraan roda dua, padahal secara keamanan jembatan ini tidak bisa dilalui kendaraan roda dua karena bahan materialnya terbuat dari bambu. Namun, warga tetap lewat sini dengan alasan akses tercepat,” ungkap Camat Jambe, Rudy Lesmana, Rabu (12/7/2017).**Baca Juga: Jembatan Parung Lawang di Jambe Roboh, 4 Luka-luka

Saat ini pihak muspika telah melaporkan hal tersebut pada Pemerintah Provinsi terkait pembenahan jembatan.

“Sudah kita laporkan ke Provinsi, karena jembatan ini kewenangan mereka. Untuk sementara waktu, para warga yang ingin ke Bogor ataupun sebaliknya kan dialihkan menuju Daru ataupun Jembatan Parunggoong,” tutupnya. (Shy)

 




Jembatan Parung Lawang di Jambe Roboh, 4 Luka-luka

Jembatan roboh di Jambe. (shy)

Kabar6-Jembatan sepanjang 40 meter yang berada di Desa Sukamanah, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang ambruk, Rabu (12/7/2017).

Jembatan yang biasa disebut Parung Lawang tersebut, ambruk pada pukul 06.00 WIB. Akibatnya, empat pengendara roda dua yakni, Nurhayadi (21), Asep (25), Apet (27) dan Akip (27) yang melintasi jembatan tersebut menjadi korban luka.

Salah seorang warga setempat, Soleh mengatakan, ambruknya jembatan yang menghubungkan Kabupaten Tangerang dan Bogor tersebut ambruk lantaran, kayu bambu yang sudah rapuh.**Baca Juga: KNPI: Pemkot Tangsel Gagal Laksanakan PPDB

“Selain bebannya berat, bambunya pun sudah rapuh,” ujarnya.

Sementara, dua korban lainnya yang mengalami luka memar pada bahu dan luka lecet pada kaki sebelah kiri dilarikan ke Puskesmas Pembantu di Desa Sukamanah.

“Tadi dua orang lainnya sudah dibawa ke Puskesmas. Tapi, dua lainnya langsung dibawa ke rumahnya, karena lukanya enggak parah,” ungkapnya.

Saat ini, pihak Kecamatan, Pemerintah Kabupaten Tangerang, TNI dan Kepolisian tengah melakukan evakuasi dan pengecekan lokasi jembatan ambruk. (Shy)