1

Demi Kampanyekan Bola Sundul, Begini Nazar “Nekat” Iratmoko

Kabid Pemuda Disporabudpar, Iratmoko.(din)

Kabar6-Pencipta olahraga bola sundul, Iratmoko, berencana akan berjalan kaki dari Kabupaten Tangerang menuju Universitas Negeri Solo (UNS) Surakarta, Jawa Tengah.

Aksi ekstrim mantan Kepala Bidang Pemuda Dinas Pemuda Olarhraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Tangerang ini, bertujuan untuk mempopulerkan olahraga bola sundul kepada masyarakat luas.

“Aksi jalan kaki ini tidak ada tendensi pribadi dan bukan untuk mencari sensasi. Ini, akan saya lakukan untuk mempoulerkan olahraga bola sundul,” ungkap Iratmoko, kepada Kabar6.com, Minggu (13/8/2017).

Menurutnya, terkait rencananya itu pihaknya mengaku telah mengajukan surat permohonan meninggalkan tugas kepada Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Jika dirinya sudah mengantongi surat izin dari orang nomor satu di kota seribu industri tersebut, maka dia langsung memulai aksinya berjalan kaki dari Tangerang ke Solo, Jateng, dengan jarak tempuh sepanjang 580 Kilometer.

“Sekarang tinggal tunggu surat izin Pak Bupati. Kalau untuk fisik, bekal dan obat- obatan sudah saya persiapkan,” karanya.**Baca juga: Daru Estates, Rumah Murah Dekat Stasiun Daru Tangerang.

Perjalanan Tangerang- Solo, kata dia, diperkirakan bisa memakan waktu selama 21 hari.**Baca juga: Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar KA di Serpong.
 
Di setiap tempat peristirahatan, lanjutnya, sebisa mungkin ia akan memperkenalkan olahraga bola sundul yang kini masuk dalam cabang olaraga yang dipertandingkan di tanah air.**Baca juga: Tangan Kanan Putus, Nenek Renta Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Utara.

“Saya berharap olahraga bola sundul ini bisa masuk dalam kurikulum di UNS,” pungkasnya.(Tim K6)




Nenek Bersimbah Darah, Begini Kata Sekjen MPC PP Tangsel

Sekjen MPC PP Tangsel, Iwan Pristiasya.(ist)

Kabar6-Sekjen Ormas PP Kota Tangsel, Iwan Pristiasya, angkat bicara ihwal ditemukannya sosok seorang nenek renta dengan kondisi bersimbah darah dan tangan putus di pos milik Ormas Pemuda Pancasila (PP), di Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (13/08/2017).

Iwan yang mengaku sudah mendengar informasi ihwal temuan sosok nenek nahas tersebut, namun menegaskan bila saat ini Pos dimaksud sudah dalam kondidi Vakum, karena tidak digunakan lagi untuk sekretariat.

“Saya juga sudah konfirmasi, bila saat si nenek ditemukan, tidak ada anggota kami yang standby disana. Tapi anggota kami juga mengakui, bila sejak Pos itu didirikan, si nenek itu memang sering terlihat dilokasi,” ujar Iwan.**Baca juga: Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar KA di Serpong.

Jadi, Iwan memastikan bila peristiwa yang dialami si nenek dimaksud sama sekali tidak memiliki kaitan dengan Ormas PP.**Baca juga: Daru Estates, Rumah Murah Dekat Stasiun Daru Tangerang.

“Mungkin ini hanya kebetulan saja. Pos itu jadi TKP ditemukannya si nenek dimaksud. kami juga sudah menyerahkan penanganan kasus itu kepada pihak kepolisian setempat,” jelas Iwan.**Baca juga: Tangan Kanan Putus, Nenek Renta Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Utara.

Hingga berita ini diturunkan, belum di ketahui pasti sebab musabab terjadinya peristiwa tersebut, sampai saat ini kabar6.com masih berusaha mengkonfirmasikan hal tersebut kepada Kepolisian Resor Tangsel.(Yud/Cep)




Tangan Kanan Putus, Nenek Renta Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Utara

Tubuh nenek renta saat ditemukan terkapar.(cep)

Kabar6-Seorang nenek renta tanpa identitas ditemukan terkapar tak sadarkan diri dengan kondisi tangan putus dan tubuh bersimbah darah di sebuah pos milik Ormas Pemuda Pancasila (PP), di Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (13/08/2017).

Saat tubuh korban ditemukan warga, kondisinya sangat mengenaskan. Sekujur tubuhnya penuh luka menganga seperti bekas sabetan benda tajam. Bahkan, bagian lengan kanan sebatas pergelangan ditemukan putus.**Baca juga: Mahasiswa Tertabrak KA Di Serpong, Polisi: Keluarga Sudah Cek Jenazah.

“Saat ditemukan, kondisinya sudah begitu. Nenek itu sudah tidak sadarkan diri, tapi kayaknya masih hidup,” ujar salah seorang warga sekitar lokasi yang enggan disebutkan namanya.**Baca juga: Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar KA di Serpong.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, belum di ketahui pasti identitas dari nenek nahas tersebut, termasuk sebab musabab terjadinya peristiwa Itu. MEski demikian, sampai saat ini kabar6.com masih terus berusaha mengkonfirmasikan hal tersebut kepada Kepolisian Resor Tangsel.(Yud/Cep)

**Baca juga: PPDB Online, Oknum Dindikbud Tangsel Diduga Kongkalikong.




PPDB Online, Oknum Dindikbud Tangsel Diduga Kongkalikong

Pendaftaran PPDB Online di Tangsel beberapa waktu lalu.(yud)

Kabar6-Beredarnya sertifikat diduga fiktif di seleksi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) baru mencuat ke permukaan.

Itu menyusul temuan panitia seleksi sekolah tekairt calon siswa atau siswi yang dinilai tidak laik lolos seleksi, namun secara tiba-tiba namanya muncul dan dinyatakan lolos di jalur online.

Di SMP Negeri 4 Pamulang, Kota Tangsel, panitia PPDB setempat menemukan adanya peserta yang lolos seleksi dengan mengantongi sertifikat prestasi olahraga diduga palsu maupun di luar batas jarak zonasi sekolah.

“Saat verifikasi pasca pengumuman (kelulusan pendaftaran online), ada sekitar 12 murid siluman (lolos seleksi tanpa memenuhi prasyarat) yang ternyata muncul 10 orang calon siswa yang rumahnya di luar zonasi, serta dua lainnya memakai jalur prestasi yang sertifikatnya palsu,” ungkap Maysitoh (minta namanya disamarkan) salah satu panitia PPDB SMP Negeri 4 Kota Tangsel, Minggu (13/8/2017).

Setelah melakukan verifikasi pihak sekolah dapat memastikan kalau sertifikat prestasi bidang olahraga Kriket yang dimiliki dua peserta tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.

Kecurigaan adanya kecurangan demikian awalnya mulai terlihat panitia seleksi lantaran calon peserta didik terdaftar dan dinyatakan lolos lewat jalur online reguler, bukan jalur prestasi.

“Harusnya peserta yang ikut jalur prestasi beda dengan yang lainnya. Dan biasanya mereka datang dari luar zonasi. Tapi ini mereka asal Pamulang, rumahnya juga satu komplek. Saat wawancara, orang tuanya awalnya tidak mau ngomong. Tapi akhirnya baru bicara kalau ternyata mereka daftar lewat orang dinas (Pendidikan Kota Tangsel),” paparnya.

Kecurangan lain yakni pelanggaran batas jarak zonasi sekolah. Sesuai aturan, peserta seleksi yang terakomodir harus berdomisili di sekitar lingkungan sekolah dengan jarak garis lurus sejauh maksimal 200 meter. Nyatanya, 10 orang peserta di SMP Negeri 4 datang dari luar zonasi namun tetap dinyatakan lolos seleksi.**Baca juga: Ngaku ‘Smart City’ Situs PPDB Tangsel Susah Diakses.

“Kita coba cek jarak rumah mereka satu-satu pakai (aplikasi Google) Maps. Ternyata jaraknya tidak sesuai batas zonasi. Malah sampai 3,2 kilometer,” katanya.**Baca juga: Calo PPDB di Tangerang Ngaku Anggota LSM dan Wartawan.

Atas hasil verifikasi dan wawancara, pihak sekolah memberikan rekomendasi kepada orang tua murid untuk mendatangi panitia PPDB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel membawa hasil verifikasi sekolah. Dinas Pendidikan sebagai pemegang kuasa ppenuh untuk menentukan apakah peserta terkait dapat tetap lolos seleksi atau justru digugurkan atas temuan pelanggaran yang ada.**Baca juga: Diduga Oknum Guru Terlibat Percaloan di PPDB Kota Tangerang.

“Kita pihak sekolah cuma lakukan verifikasi saja. Seluruh temuan pelanggaran kita serahkan ke Dinas Pendidikan. Saya minta ke orang tua murid membawa dokumen mereka ke dinas supaya dibuat rekomendasi apakah tetap diloloskan atau tidak. Tapi dari dinas tetap meloloskan, ada tandatangan panitia PPDB dan stempel. Kalau keputusannya begitu ya kita mau gimana, “ ketusnya.(yud)




Mahasiswa Tertabrak KA Di Serpong, Polisi: Keluarga Sudah Cek Jenazah

Korban tertabrak KA di Serpong.(cep)

Kabar6-Pihak Kepolisian Resor Polres Tangerang Selatan (Tangsel), masih menyelidiki kasus kecelakaan yang dialami Ahmad Fauzie (19), mahasiswa yang diduga tertabrak Kereta Api dan ditemukan tewas terkapar di perlintasan KM 28+1, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Minggu (13/8/2017).

“Tadi keluarga korban sudah datang ke Polres sekaligus membesuk jenazah korban di rumah sakit Tangerang,” ujar Kasat Lantas Polres Tangsel, Lalu Hedwin Hanggara, kepada kabar6.com, lewat sambungan seluler, Senin (13/8/2017).**Baca juga: Polisi Sergap Pencoleng Laptop SMPN I Cisoka.

Meski demikian, Kasat Lantas mengaku bila kasus tersebut tidak ditangani pihaknya, melainkan ditangani oleh pihak Reserse Kriminal (Resrim) POlsek Serpong. “Kasusnya kini ditangani Reskrim Polsek Serpong, bukan kami,” ujarnya lagi.**Baca juga: Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar KA di Serpong.

Diketahui, jasad Ahmad Fauzie (19), mahasiwa yang mengantongi KTP Dusun warga Temurejo, RT 01/RW 07, Kembiritan, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur itu ditemukian tergeletak tak bernyawa di pinggi rel KM 28+1, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, sekira pukul 06.00 WIB pagi tadi.(Cep)




Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar KA di Serpong

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Nasib tragis dialami Ahmad Fauzie (19). Pemuda yang berstatus sebgai mahasiswa tersebut, tewas menganaskan setelah  tersambar kereta api di perlintasan KM 28+1, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (TAngsel), Minggu (13/8/2017).

Sedianya, peristiwa kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat kejadian, korban tengah melintas di jalur rel kereta api tersebut.

“Tadi ditemukan jenazahnya sekira pukul 06.00 WIB. Korban meninggal di tempat karena tersambar kereta, betul laporannya begitu,” jelas Ipda Mulyawan Kepala Bagian Humas Polres Tangsel.**Baca juga: Dua Band Ini Turut Meriahkan HUT Ke 33 PT AP II di Bandara Soetta.

Saat ditemukan, korban mengenakan kaos berwarna merah dan bercelana jeans pendek selutut warna biru. Dari identitas yang dimiliki, korban tercatat sebagai warga Dusun Temurejo, RT 01/RW 07, Kembiritan, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur.**Baca juga: Polisi Sergap Pencoleng Laptop SMPN I Cisoka.

Petugas kereta api dibantu pihak kepolisian selanjutnya mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit. Beberapa saksi pun telah dimintai keterangan atas kecelakaan itu.(BL/tmn)




Polisi Sergap Pencoleng Laptop SMPN I Cisoka

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) Cisoka, Kabupaten Tangerang, berhasil meringkus Yudi Haryadi bin Harozi, tersangka pencurian tiga unit komputer jinjing atau laptop di SMPN I Cisoka.

Pria asal Lampung ini ditangkap petugas tak jauh dari lokasi kejadian usai menjalankan aksinya pada Jum’at, (11/8/2017).

“Sudah kita tangkap dan diproses,” ungkap Kapolsek Cisoka, AKP Sri Raharja, kepada Kabar6.com, Minggu (13/8/2017).

Diketahui, pelaku menggondol tiga unit laptop berbagai merek milik dewan guru yang tersimpan diruangan kurikulum SMPN I Cisoka.

Dia, memanfaatkan kesempatan ketika para dewan guru tengah melaksanakan ibadah sholat Jum’at.

Beruntung, pada saat itu ada sejumlah saksi dilokasi kejadian dan melaporkan ke petugas yang memang tengah bertugas tak jauh dari tempat kejadian perkara.**Baca juga: Warga Keluhkan Macet di Jalan Raya Cisoka-Adiyasa.

Tersangka, kemudian langsung digeledah dan petugas menemukan tiga unit laptop berbagai merek, diantara Toshiba, Lenovo dan Hewlett Packard (HP).**Baca juga: 3 Laptop SMPN 1 Cisoka Digondol Maling.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 362 KUHP, dengan ancaman hukuman selama 5 tahun penjara dan kini tersangka telah ditahan diruang tahanan Polsek Cisoka.(Tim K6)




Dua Band Ini Turut Meriahkan HUT Ke 33 PT AP II di Bandara Soetta

Band Zigas selfie bareng pengguna jasa Bandara.(sly)

Kabar6-Hari ini, Minggu (13/8/2017), nuansa meriah mewarnai Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Ya, itu seiring dengan aksi panggung heboh yang dilakoni Band ternama Indonesia yaitu Zigas.

Tak hanya Band Zigas, dalam rangkaian kemeriahan hari jadi PT Angkasa Pura (AP) II ke 33, juga ada aksi panggung dari Band Andra And The Backbone.

Tak hanya menikmati aksi panggung Band Zigas dan Andra And The Backbone, di moment ini para penonton konser juga boleh melakukan selfie langsung dengan personil Band yang tampil. Dan, hal ini pun disambut positif oleh para penggemar dua band kenamaan tersebut.

Humas PT AP II, Dewandono Prasetyo mengatakan konser Band Zigas dan Andra And The Backbone sedianya merupakan rangkaian kemeriahan acara HUT ke 33 PT Angkasa Pura II Bandara Soetta.

“Kami ingin menberikan pelayanan ekstra dari biasanya. Tadi sudah ada Festival Kuliner gratis. Sekarang ada band ternama yaitu Zigas dan Andra and The Backbone,” katanya, Minggu (13/8/2017).

Ditambahkan Dewandono, bahwa konser ini akan dilaksanakan full pada hari Minggu. “Kami tidak memberi batasan kepada para penonton, mereka boleh mengambil gambar dari dekat bahkan berselfie dengan artisnya,” jelasnya.

Seperti diketahui PT Angkasa Pura (Persero) II memasuki usia yang ke-33 tahun tepat pada 13 Agustus 2017.**Baca juga: HUT Ke-33 PT AP II, Besok Ada Bebersih Massal di Bandara Soetta.

Sejumlah rangkaian perayaan dalam menyambut hari jadi dilaksanakan juga di Bandara Internasional Soetta. Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-33 yang bertajuk Performing Committed To Excellence ini dijadikan ajang mempetunjukan komitmen keunggulan Bandara Soetta sebagai bandara pintar.**Baca juga: Yuk, Nikmati Bir Pletok Gratis di Bandara Soetta.

Selain itu, juga sebagai ajang komitmen untuk percepatan pembangunan infrastruktur di bandara yang telah menjadi kebanggaan bangsa.(Sly)




Waria di “Landmark” Kabupaten Tangerang, Apakah Tanda-tanda Kiamat?

Bangunan “Landmark” Kabupaten Tangerang.(ist)

Kabar6-Sejumlah warga mengaku jijik dengan keberadaan kelompok Waria (wanita pria) di kawasan pintu gerbang Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, tepatnya di lampu merah Bojong, Kecamatan Cikupa.

Ya, Kaum transgender dengan dandanan menor berbalut pakaian serba seksi bak bidadari ini, hampir tiap malam mangkal di pinggiran jalan tersebut.

“Jijik dan geli lihatnya. Ini tanda-tanda kiamat?,” ujar Irsa, salah seorang wanita warga Kecamatan Setu, KOta Tangerang Selatan, saat melintasi di kawasan lampu merah Bojong, Kecamatan Cikupa, pada Sabtu (12/8/2017) malam. 

Pendapat bernada gurau justru disuarakan oleh Azhar, warga Gunung Sindur, Bogor, yang juga mengaku acap menyaksikan aksi waria di lampu merah Bojong, Kecamatan Cikupa.**Baca juga: Bawa Clurit dan Gergaji Es, 11 Pelajar “Sangar” Diamankan Polsek Cikupa.

“Mungkin mereka lagi ngeledekin Satpol PP setempat kali ya, makanya sengaja memilih tempat mangkal di lokasi yang nota bene menjadi wajah bagi wilayah Kabupaten Tangerang,” ujarnya sambil tertawa.**Baca juga: 17 Agustus, Merah Putih Sepi Berkibar di Tangsel.

Azhar juga mengaku bingung, mengapa pihak Satpol PP setempat tidak segera membersihkan kelompok waria yang mangkal di bangunan yang merupakan Landmark bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang tersebut.**Baca juga: Banyak Waria di Gerbang Puspemkab Tangerang.

“Semoga Satpol PP setempat cepat sadar, kalau kehormatan wilayah mereka saat ini tengah dirusak dan dicoreng moreng oleh para Waria itu,” ujarnya berharap.(BL)




17 Agustus, Merah Putih Sepi Berkibar di Tangsel

Semarak 17 Agustus di Serpong.(yud)

Kabar6-Perayaaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72‎ di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dianggap masih kurang semarak. Banyak kalangan dunia usaha dan masyarakat yang terkesan cuek menyambut perayaan yang diperingat setiap 17 Agustus tahun ini.

Sekjen Ormas Pemuda Pancasila Kota Tangsel, Iwan Pristiasya, mengungkapkan bahwa indikasi di atas dapat ditilik dari minimnya pengibaran bendera Merah Putih.‎ Banyak pelaku pelaku usaha di Kota Tangsel belum memasang bendera merah putih di depan toko atau tempat usahanya yang berada di jalan-jalan utama.

“Padahal harga bendera tidaklah seberapa apa lagi dibandingkan pengorbanan para pejuang dalam merebut kemerdekaan,” kata Iwan Angus, sapaan akrabnya kepada kabar6.com, Sabtu (12/8/2017).

Ia menyatakan miris atas realitas di tengah masyarakat sekarang ini. Contohnya seperti di wilayah Kecamatan Pamulang. Padahal imbauan serta sosialisasi agar setiap bangunan yang berada di pinggir jalan utama mau memasang bendera Merah Putih.

Iwan bilang, pihaknya dari Pemuda Pancasila tidak melarang mereka mendirikan usaha dan mencari keuntungan di Kota Tangsel. Tetap diharapkan ada rasa cinta dan keperdulian masyarakat serta dunia usaha terhadap wilayah dan negara ini sebagai wujud menghargai jerih payah para pejuang terdahulu.**Baca juga: Begini Reaksi Pesbukers Tonton Video Kemal‎ Mustapa.

“Sangat saya sayangkan dan saya merasa prihatin. Padahal imbauan kibarkan bendera Merah Putih dari tanggal 1 sampai dengan 30 Agustus,” ujar Iwan.(yud)