1

PPDB Ricuh DPRD Kota Tangerang Panggil Semua Kepsek SMP

Ketua DPRD Kota Tangerang, Suparmi.(foto:tia)

Kabar6-DPRD Kota Tangerang akan memanggil seluruh Kepala Sekolah Menengak Pertama di Kota Tangerang guna menindaklanjuti adanya laporan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Tangerang yang diwarnai kericuhan.

“Ya, kami berikan waktu dua hari kepada Dindik (Dinas Pendidikan) Kota Tangerang untuk mengumpulkan para Kepsek SMP. Ini dilakukan untuk sinkronisasi data rombongan belajar dari Dindik dengan Kepsek,” ujar Ketua DPRD Kota Tangerang Suparmi, saat menemui para orang tua siswa di ruang Ketua DPRD Kota Tangerang, Senin (10/7/2017).

Menurutnya, data rombel (rombongan belajar) yang diberikan oleh Dindik Kota Tangerang tidak memuaskan lantaran rombel di seluruh sekolah sama.

“Itu kan nggak mungkin, pasti tiap sekolah berbeda sesuai kapasitas dan sebagainya. Makanya, kami akan kroscek langsung dengan para kepsek perihal kebenaran data,” jelasnya.

Untuk sementara ini, kata Suparmi, aturan PPDB pun masih mengikuti kebijakan yang telah ada, yakni harus memenuhi persyaratan zonasi, nilai dan usia.

“Ya, untuk saat ini PPDB masih seperti kebijakan dari Pak Walikota. Besok pengumuman PPDB. Selama dua hari ke depan kami juga menunggu sikap dari Dindik dalam menyelesaikan permasalahan yang ada ini,” tutupnya. (tia)

 

 

 

 




Ricuh Gara-gara Cemburu di Gading Serpong

Kasat Reskrim Polres TangSel, AKP Alexander Yurikho.(foto;dok)

Kabar6- Terjadi kericuhan di depan ruko Pascal Gading Serpong, seorang lelaki berkulit hitam digebukin ojek online dan warga sekitar secara beramai-ramai, Senin(10/07/2017).

Kericuhan ini berawal dari seorang wanita digebukin oleh dari seorang dari etnis yang sama, tanpa diketahui sebab musababnya.Warga sekitar dan ojek online pada awalnya hanya mencoba melerai, tapi si lelaki tersebut malah marah-marah dan balik menyerang ke warga. Alhasil semua warga yang berada di area sekitar TKP menghajar orang tersebut.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alexander Yurikho menjelaskan, lelaki itu dulu pacaran dengan cewek dari satu daerahnya yang dipukuli itu.Lelaki cemburu karena ceweknya dibonceng teman kerjanya.Si mantan pacar menarik mantan ceweknya, tapi tidak mau, kemudian dipukul dan mencekik cewek tersebut.(cep)

Rekaman peristiwanya Tersedia di Kanal VIDEO




Kapolda: Janji Kepada Keluarga Italia Sudah Saya Tepati

 Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan (tengah)

Kabar6-Terkait keberhasilan kepolisian dalam melumpuhkan pelaku perampokan disertai penembakan hingga menewaskan korban Alam.Italia Candra Kirana pada waktu lalu, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan membuat testimoni melalui video singkat berdurasi 2 menit 18 detik untuk orang tua korban penembakan Italia Chandra Kirana Putri (23).

Dalam testimoni tersebut, Kapolda Metro Iriawan menyampaikan pelaku sudah ditangkap dan masih mengejar pelaku lainnya.

“Iya tadi kan saya tidak bisa menemui langsung ke rumah orang tuanya karena ada acara, sehingga saya titip video ke Kapolres (Kombes Harry Kurniawan) untuk bisa menyampaikan ucapan dari saya,” ujar Iriawan saat memberikan keterangan.

Iriawan mengawali ucapannya itu dengan menyampaikan selamat Idul Fitri kepada kedua orangtua Italia, Ferry Chandra Kirana dan Sugiharti. Iriawan menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa bertatap muka secara langsung.

“Yang saya hormati bapak Ferry Chandra dan Ibu Sugiharti. Pertama-tama, saya ucapkan-masih dalam suasana Idul Fitri-minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin, mohon maaf saya tidak bisa silaturahmi ke rumah,” ucap Kapolda dalam video

Kapolda menyampaikan kepada keluarga soal keberhasilan timnya dalam menangkap pelakunya. Kapolda sebelumnya memang berjanji ke pihak keluarga untuk menangkap pelakunya.

“Kemudian yang kedua, tentunya, sewaktu saya melayat almarhumah Italia, saya pernah berjanji kepada bapak-ibu, bahwa saya dan jajaran akan segera mengungkap kasus penembakan yang terjadi, yang menewaskan putri tercinta bapak-ibu,” sambungnya.

Dalam video yang direkam di ruang kerjanya itu, Iriawan juga menyampaikan satu pelaku penembakan Italia yakni Saiful sudah berhasil ditangkap.

“Seperti diketahui bahwa kemarin pelaku sudah tertangkap di wilayah Lampung, salah satu pelaku. Kemudian terpaksa aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya melakukan tindakan tegas dan terukur kepada yang bersangkutan, di mana pelaku yang melakukan penembakan terhadap korban Italia itu sudah tertangkap,” paparnya.

Dengan adanya kabar tersebut, Iriawan berharap hal itu menjadi pengobat kesedihan keluarga atas kehilangan Italia.

“Dengan demikian janji saya, alhamdulillah sudah dipenuhi kepada bapak ibu, alhamdulillah sudah saya penuhi, mudah-mudahan menjadi obat atas kehilangan putri bapak ibu tercinta, tentunya proses hukum itu harus kita lakukan,” jelasnya.

Meski demikian, masih ada satu lagi pelaku yang belum tertangkap. Iriawan pun meminta agar kedua orang tua Italia mendoakan timnya agar pelaku dapat segera ditangkap.(Z/ntmc)

 




Kadindik Kota Tangerang ” Buang Badan” Soal PPDB

Kadindik Kota Tangerang, Abduh Surahman.(foto:tia)

Kabar6-Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang, Abduh Surahman menegaskan bahwa persyaratan zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Tangerang merupakan bagian dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud).

Sedianya, adanya persyaratan zonasi tersebut dianggap menyulitkan para orang tua siswa yang di wilayahnya tidak terdapat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Ya, zonasi memang bagian dari Permendikbud yang harus diikuti. Kebijakan baru dari Pak Walikota, nilai juga sekarang masuk dalam perhitungan,” ujar Abduh usai menghadiri rapat dengan DPRD Kota Tangerang di Ruang Badan Musyawarah, Kota Tangerang, Senin (10/7/2017).

Abduh menambahkan, hasil dari rapat dengan DPRD Kota Tangerang, seluruh Kepala Sekolah Menengah Pertama akan dipanggil oleh DPRD Kota Tangerang.

“Nanti akan dikumpulkan Kepsek SMP, akan diperiksa hasil PPDB nya apakah sudah sesuai dengan juknis dan mengikuti Permendikbud atau tidak. Itu nanti nunggu DPRD yang akan memanggil,” jelasnya.

Untuk diketahui, pelaksanaan PPDB di Kota Tangerang diwarnai keluhan warga. Bahkan, para orang tua siswa yang menunggu hasil rapat sempat naik pitam lantaran Dindik tidak memberikan keputusan yang tegas dalam menjawab keluhan para orang tua siswa. (tia)

 

 




Kadindik Kota Tangerang ‘ Didamprat ‘ Ortu Siswa

Ekspressi Ortu siswa yang emosi pada Kadindik Kota Tangerang.(foto:tia) 

Kabar6-Rapat Koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang dan DPRD Kota Tangerang perihal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) diwarnai kericuhan. 

Sejumlah orang tua calon siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tangerang memaksa agar peraturan zonasi dalam PPDB dihapuskan. 

“NEM anak saya tinggi 26,5 tapi nggak diterima di SMP karena faktor zonasi. Apa gunanya anak saya sekolah belajar rajin, berjuang dapat nilai bagus kalau cuma zonasi yang dilihat,” ujar salah satu orang tua siswa, Ayip Amir di ruang Badan Musyawarah DPRD Kota Tangerang, Senin (10/7/2017).

Bahkan, Amir pun sempat terlibat adu mulut dengan Kepala Dindik Kota Tangerang, Abduh Surahman. Ia bersikeras meminta Abduh menghapus persyaratan zonasi dalam PPDB tahun ini.

“Saya daftar ke SMPN 20 Tangerang dilempar ke SMPN 6 Tangerang, di SMPN 6 Tangerang dilempar balik ke SMP 20 Tangerang. Ini nggak jelas. Sistemnya membingungkan,” seru Amir.

Tak hanya itu, Amir juga menuntut Abduh turun dari jabatannya sebagai kepala dinas jika tidak mampu membenahi sistem PPDB yang merugikan masyarakat Kota Tangerang.

“Saya kecewa dengan kebijakan Kota Tangerang. Kalau bapak (Abduh) nggak mampu (jadi kepala dinas), lepas saja pak lepas jabatannya,” teriak Amir. (tia)

 




Camat dan TNI Bahas Banjir Curug

Rapat penanggulangan banjir di Kecamatan Curug.(foto:shy)

Kabar6-Pihak Kecamatan Curug serta TNI menggelar rapat terkait penanggulangan banjir pada wilayah rawan banji,r di Kantor Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Senin (10/7/2017).

Camat Curug, Rahyuni mengatakan, hal ini nantinya akan menjadi bahan pendahuluan terhadap normalisasi sejumlah kali yang melintasi wilayah Curug.

“Hari ini rapat terkait mana saja wilayah yang rawan terkena banjir akibat luapan Kali Sabi dan Sungai Cirarab. Nantinya akan dinormalisasi oleh Pemkab Tangerang yang bekerja sama dengan TNI,” ungkapnya.

Diketahui, meluapnya volume air pada sungai dan kali tersebut akibat endapan lumpur. Sementara, untuk sejumlah wilayah rawan banjir yakni Kelurahan Binong, Desa Curug Kulon dan Kadu Jaya. (Shy)

 




FKKS : Kadindik Kab Tangerang Itu Nggak Kreatif

Kantor Dinas Pendidikan Kab Tangerang.(*)

Kabar6-Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKKS) Kabupaten Tangerang menyoroti kinerja para pejabat di Dinas Pendidikan (Dindik) setempat, ihwal buruknya proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.

Organisasi yang mewadahi wali murid ini, menganggap para pejabat di Dindik Kabupaten Tangerang, telah gagal menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

Ketua FKKS Kabupaten Tangerang, Nurhifalah mengatakan, pihaknya meminta Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, agar segera mengevaluasi unsur pimpinan yang ada di instansi yang menaungi pendidikan di kota seribu industri tersebut. 

Pasalnya, selama berlangsungnya PPDB, FKKS maupun stake holder lainnya yang terkait dengan pendidikan tak pernah dilibatkan dalam pembahasan dan sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 17/2017, Tentang PPDB tersebut.

“PPDB tahun ini sangat kacau. Kepala Dindik Kabupaten Tangerang, Hadisa Mashur, kami anggap tidak cakap memimpin instansi ini. Untuk itu, kami minta Pak Bupati, agar mengevaluasinya,” ungkap Falah, kepada Kabar6.com, Senin (10/7/2017).

Diutarakannya, dia menyinggung bahwa masalah yang ada di sektor pendidikan ini cukup kompleks.Oleh karenanya, harus di kelola dengan baik, melalui tangan pemimpin yang juga memiliki kreativitas mumpuni, serta berkompeten dibidangnya.

“Jadi pemimpin itu jangan tempramental atau emosional, harus memberikan keteladan kepada bawahannya. Semua pihak, harus diajak duduk bareng, untuk mencari solusi terbaik. Setahu saya, PPDB tahun- tahun sebelumnya enggak seperti ini,” ujarnya.

Orangtua murid, kata dia, saat ini tengah berharap- harap cemas atas kebijakan pemerintah yang menerapkan sistem zonasi pada PPDB tahun ini. 

Regulasi itu, dianggap telah merenggut hak mereka untuk menyekolahkan anak- anaknya di sekolah milik pemerintah.

“Kalau bisa aturan itu dibuat fleksibel saja, jangan terlalu kaku dan merugikan masyarakat. Mereka, harus dilayani dengan baik supaya bisa menikmati pendidikan di sekolah negeri,” katanya.(Tim K6)

 




Kapolrestro Tangerang: Ini Kado Terbaik di HUT Bhayangkara

Kapolrestro Tangerang di rumah Italia. (tia)

Kabar6-Penangkapan terhadap Saiful (25), eksekutor penembakan Italia Chandra KP (23) dinilai sebagai kado terbaik dalam Hut Bhayangkara ke-71.

Demikian disampaikan oleh Kapolrestro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan saat ditemui di kediaman Italia di Perumahan Bugel Mas Indah, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Senin (10/7/2017).

“Ini merupakan kado bagi kami pada perayaan Hari Bhayangkara ke-71 dimana kami dapat mengungkap kasus yang menjadi atensi publik,” ujar Harry.**Baca Juga: Ibunda Italia Lega, Polisi Tembak Pembunuh Anaknya

Menurutnya, selama sebulan ini, tim gabungan selalu bergantian melakukan pengawasan di Lampung hingga akhirnya pelaku bisa tertangkap dan dilakukan tindakan tegas yang terukur, yakni ditembak saat melakukan perlawanan.

Sementara itu, ayah Italia, Ferry Chandra menyampaikan ucapan terimakasih atas dedikasi besar kepolisian dalam membantu mengungkap kasus penembakan putrinya.

“Ini hadiah terbesar bagi kepolisan telah berprestasi begitu besar setelah sebulan pengintaian, kerja tak kenal waktu bahkan tak kenal lebaran. Terima kasih kepada seluruh jajaran yang telah membantu,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, jajaran kepolisian juga menyerahkan hadiah simbolis terhadap keluarga Italia dalam memperingati perayaan Hari Bhayangkara ke-71. (tia)




Ibunda Italia Lega, Polisi Tembak Pembunuh Anaknya

Kapolrestro Tangerang bersama keluarga Italia. (tia)

Kabar6-Ibunda Italia Chandra KP, Sugiarti mengaku baru ikhlas melepas kepergian sang putri tercinta, setelah mendapat informasi resmi dari kepolisian setempat ihwal penangkapan eksekutor anaknya.

“Saya sudah ikhlas sama anak saya, tapi kalau pelakunya udah ditangkap dan ditembak mati saya baru sepenuhnya ikhlas,” ujar Sugiarti di kediamannya di Perumahan Bugel Indah, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Senin (10/7/2017).**Baca Juga: Penembak Italia Tewas, Sugiarti Akhirnya Bisa “Tersenyum”

Sugiarti pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran kepolisian yang telah berperan banyak membantu menangkap pelaku penembakan putri keduanya.(tia)




DPRD Kab Tangerang : ‘ Soal Sistem Zonasi Jangan Dicuekin Dong’

Ketua DPRD Kab.Tangerang, Mad Romli.(foto:K6)

Kabar6-Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Mad Romli, mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), agar segera merespons keluhan warga soal penerapan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Pasalnya, sistem zonasi ini dinilai sangat menyulitkan warga dalam mendapatkan haknya untuk menyekolahkan putra- putrinya di sekolah negeri.

“Kami mendesak Mendikbud, agar meninjau kembali Permendikbud Nomor 17/2017, Tentang sistem zonasi, karena aturan itu sangat menyulitkan warga untuk menyekolahkan anaknya di sekolah negeri,” ungkap Haji Ombi, sapaan karib orang nomor satu di lembaga legislatif daerah berjuluk kota seribu industri ini, kepada Kabar6.com, Senin (10/7/2017).

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, kini dibuat bingung oleh regulasi yang dibuat sepihak tanpa melihat kondisi dan kebutuhan daerah.

Oleh karenanya, dia meminta surat yang dilayangkan Pemkab Tangerang baru- baru ini, supaya segera diakomodir.

“Kami sangat prihatin melihat kondisi dunia pendidikan saat ini. Mendikbud, harus segera memberikan jawaban atas surat dari Pemkab Tangerang, biar warga enggak resah. Jangan dicuekin begini dong,” katanya.(Tim K6)