Bawahannya Terjaring OTT, Begini Kata Bupati Zaki

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, menanggapi serius kasus penangkapan empat Pejabat Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang dilakukan Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Polda Banten.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses hukum terhadap kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menimpa bawahannya itu ke pihak Kepolisian.**Baca Juga: 4 Pejabat DPMPTSP Kabupaten Tangerang Terjaring OTT

“Ya, biar di tangani dulu oleh Polda sampai selesai, karena informasinya masih sumir,” ungkap Bupati Zaki, kepada Kabar6.com, Kamis (24/8/2017).

Diketahui, Tim Saber Pungli Polda Banten, menciduk empat Pejabat DPMPTSP Kabupaten Tangerang di kantornya di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang (Puspemkab) di Tigaraksa, pada Rabu (23/8/2017), petang.

Keempat orang yang diamankan itu diantaranya berinisial SA, I, HD dan EI. Selain meringkus empat pelaku, Tim Saber Pungli juga mengamankan sejumlah dokumen dan uang tunai.**Baca Juga: OTT, Begini Pengakuan Kepala DPMPTSP Kabupaten Tangerang

“Benar ada empat orang terjaring OTT Tim Saber Pungli. Sekarang Tim Penyidik masih melakukan pemeriksaan,” ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Banten, AKBP Zaenudin, siang tadi.(Tim K6)




Begini Tugas Tim Pemeriksa Hewan Kurban di Kabupaten Tangerang

Pembekalan petugas hewan kurban. (hms)

Kabar6-Puluhan petugas pemeriksa hewan di Kabupaten Tangerang yang diterjunkan untuk memeriksa kelayakan hewan kurban untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Sekretaris Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Tangerang Mawardi Nasution mengatakan petugas akan mendata jumlah hewan kurban di lokasi penjualan hewan kurban di Kabupaten Tangerang.

“Pendataan juga meliputi pemeeriksaan administratif kelayakan hewan kurban yang dijual. hewan korban yang layak yakni cukup umur (domba/kambing berumur di atas satu tahun dan sapi kerbau berumur di atas dua tahun). Tidak cacat (buta, pincang, patah tanduk, putus ekor dan daun telinga) dan tidak kurus,” ungkap Mawardi menjelaskan Kamis, (24/08/17).**Baca Juga: 92 Tim Pemeriksa Hewan Kurban Diterjunkan di Kabupaten Tangerang

Mawardi juga menjelaskan pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan kelengkapan administrasi. Kelengkapan tersebut meliputi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal.

“Kami juga melaksanakan sosialisasi tentang tatacara pemotongan hewan kurban yang memenuhi aspek Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Kesejahteraan Hewan (Kesrawan) serta sesuai dengan Syariat Islam di lokasi-lokasi pemotongan hewan kurban,” tandasnya.(hms)




92 Tim Pemeriksa Hewan Kurban Diterjunkan di Kabupaten Tangerang

Tim pemeriksa hewan kurban. (hms)

Kabar6-Jelang perayaan Idul Adha, 92 petugas pemeriksa hewan kurban diterjunkan di Kabupaten Tangerang. Petugas bentukan Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Tangerang ini bakal memeriksa kesehatan dan kelayakan hewan kurban di Kabupaten Tangerang.

Sekretaris DKPP Kabupaten Tangerang Mawardi Nasution mengatakan petugas tersebut terdiri dari 13 dokter hewan, tiga orang paramedik veteriner, 47 orang petugas dari Dinas Pertanian dan Peternakan, serta 29 orang petugas yang berasal dari setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang.

“Petugas ini diterjunkan untuk perlindungan bagi masyarakat dari ancaman zoonosis, yakni penularan pnyakit dari hewan ke manusia,” ungkap Mawardi menjelaskan dalam pelepasan petugas pemeriksaan hewan kurban diselenggarakan di Ruang Rapat Bola Sundul Gedung Usaha Daerah Kabupaten Tangerang, Kamis, (24/08/17).**Baca Juga: Ini Peringatan Zaki ke Kades Soal Dana Desa

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan petugas pemeriksa hewan kurban ini diharap dapat menimimalisir penyebaran penyakit yang disebabkan oleh hewan.

“Saya harapkan petugas pemeriksaan hewan kurban ini bisa benar-benar melakukan tugasnya dengan baik, karena saat ini banyak sekali penyakit-penyakit hewan seperti antraks dan sebagainya itu semua dapat membuat masyarakat kita gelisah,” tandasnya.(hms)




Ngaku Kombes, Polisi Gadungan Diringkus Polrestro Tangerang

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Tangerang menangkap pria berinisial NTP (47). Pria ini ditangkap lantaran kerap melancarkan aksi penipuan dengan cara mengaku sebagai seorang polisi berpangkat Komisaris Besar (Kombes). 

Polisi gadungan itu diringkus petugas di wilayah Jalan Otista, Grendeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Dengan modus berpura-pura menjadi polisi berpangkat Kombes ini, pelaku menjanjikan dapat melancarkan jalan masuk menjadi anggota kepolisian kepada korbannya.

Tak tanggung-tanggung, pelaku disinyalir sudah merugikan korbannya hingga ratusan juta. Bahkan, korban atas aksi kejahatan NTP ini, diketahui adalah berasal dari daerah Medan, Sumatera Utara.**Baca Juga:Pelajar di Tangsel Terkapar Disabet Celurit

“Ya, dia mengaku bisa memuluskan masuk seleksi polisi kepada korbannya,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Arlon Sitinjak, ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (23/8/2017).

Tidak hanya itu, pelaku ini pun mengaku bila dirinya bertugas di Mabes Polri, guna meyakinkan korbannya. Dimana, berdasarkan keterangan sang korban, setiap aksinya, pelaku juga kerap tampil bersama orang lain yang berperan seperti pengawal dengan berseragam dinas kepolisian.  

Dugaan sementara, Kombes palsu itu telah berhasil meraup uang hingga ratusan juta rupiah atas aksi penipuan tersebut. Pasalnya, korban terakhir dari aksi tipu daya ini, mengaku mengalami kerugian hingga Rp759 juta.

“Dan, hingga saat ini pelaku masih dilakukan pemeriksaan, termasuk juga dengan korbannya yang berasal dari Medan,” pungkasnya.(ges)




Pelajar di Tangsel Terkapar Disabet Celurit

Pelajar disabet celurit.(yud)

Kabar6-‎Nizar Padilah (15), pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al Falah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terkapar bersimbah darah. Warga Kampung Cilalung, Serua, itu disabet celurit di bagian tangan kanan hingga terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit.

Insiden penganiayaan itu terjadi di Jalan Bolevard Vila Dago Perumahan Vila Dago, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang Tangsel. “Abis jalan-jalan pulang sekolah,” kata Muhamad Sunandar, rekan korban yang berboncengan motor, Kamis (24/8/2017).**Baca Juga: Smart City, Kota Tangsel Terapkan Teknologi Lalulintas Canggih

Menurutnya, pelaku diketahui berjumlah dua orang. Usai menyabetkan senjata tajam kedua pelaku langsung melarikan diri.

Nizar bilang, korban mengalami luka robek di tangan sebelah kanan akibat sabetan celurit‎. Korban oleh warga dan petugas keamanan perumahan langsung dibawa ke Puskesmas Benda Baru.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Pamulang, Inspektur Satu Hitler Napitupulu, mengungkapkan pihaknya sedang mengejar pelaku penganiayaan. Ia memastikan kejadian yang dialami korban bukan percobaan perampokan ataupun perampasan kendaraan bermotor.

“Tidak ada satupun barang milik korban yang hilang. Sekarang anggota kami sedang mengejar pelaku. Doakan saja cepat tertangkap,” ungkapnya.(yud)




Ini Peringatan Zaki ke Kades Soal Dana Desa

Sosialisasi penggunaan dana desa. (Tim K6)

Kabar6-Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, memberikan peringatan keras bagi seluruh Kepala Desa (Kades), agar tidak menyelewengkan dana desa.

Hal itu, disampaikan Bupati Zaki di hadapan 246 Kades dan 29 Camat dalam acara sosialisasi dana desa yang digelar Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang di Gedung Serba Guna (GSG) Tigaraksa, Kamis (24/8/2017).

Dana desa, kata Zaki, harus digunakan secara transparan dan sedapat mungkin dipertanggungjawabkan penggunaannya sesuai dengan peruntukannya.**Baca Juga: Kejari: Dana Desa Rentan Diselewengkan

Pemerintah Kabupaten Tangerang, lanjutnya, sangat mendukung kegiatan sosialisasi dana desa yang telah dilakukan Tim Pengawal Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejari Kabupaten Tangerang.

Kegiatan ini dinilai sangat membantu para Kades dalam memahami regulasi penggunaan anggaran yang digelontorkan pemerintah tersebut.

“Kalau masih ada yang bandel sudah tidak ada toleransi. Kalau enggak mulangin ya masuk bui,” ungkapnya.

Diketahui, selain dihadiri ratusan Kades dan puluhan Camat se- Kabupaten Tangerang, acara sosialisasi dana desa ini juga di hadiri Ketua TP4P Kejaksaan Agung, Adityawarman, Kepala Kejari Kabupaten Tangerang, Firdaus, Kepala Seksi Intelijen Kejari Kabupaten Tangerang, Mico Wiranto Wafe Sitohang dan Inspektur Kabupaten Tangerang, Dedi Sutardi.(Tim K6)




Dinkes Tangsel: Air Mineral Palsu Picu Penyakit Diare

Aqua palsu di Pamulang. (yud)

Kabar6-Peredaran air mineral kemasan palsu patut diwaspadai karena sudah marak beredar. Sebab bagi konsumen yang meminum dapat terserang penyakit dan kerugian materi lantaran harus membayar sama dengan produk asli.

Kepala Bidang‎ Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Tulus Muladiyono, mengatakan perlunya dilakukan uji laboratorium. Langkah tersebut untuk melihat partikel senyawa yang terkandung dalam air mineral palsu.

“Biasanya menyebabkan penyakit diare,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Kamis (24/8/2017).**Baca Juga: Aqua Galon Palsu di Pamulang Dibanderol Rp13 Ribu

Menurutnya, ‎sepintas konsumen kerap sulit membedakan air mineral kemasan botol serta galon yang asli maupun palsu. Komplotan penyulingan produk air aqua asli tapi palsu sudah lihai dalam membuat kemasan.

“Kan bisa dilihat dari rasa dan warna. Kalau air mineral asli kan tidak berbau, tidak berwarna. ‎Tapi saya juga kadang kalau beli ke warung-warung sulit ngebedain,” terang Tulus.

Pantauan di rumah kontrakan yang jadi lokasi penyulingan di ‎Jalan Kemiri 1 Nomor 30-A RT 02 RW 03, Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang,‎ komplotan Bimo Cs menggunakan air tanah dan disuling ke dalam galon aqua asli. Di samping rumah terdapat bak penampungan air (torn) ukur besar berwarna biru.(yud)




Smart City, Kota Tangsel Terapkan Teknologi Lalulintas Canggih

ATCS di Simpang Alam Sutera. (Dok K6)

Kabar6-Sudah menerapkan sistem Area Traffic Control System (ATCS), Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel bakal melengkapi teknologi Intelligent Traffic Systems (ITS). Sistem canggih ini diyakini bakal meminimalisir antrean di simpang jalan di Kota Tangsel.

Kepala Bidang Lalulintas Dishub Tangsel Ika mengatakan ITS ini merupakan bagian dari sistem ATCS yang sudah berjalan di Kota Tangsel. Dengan sistem ITS, manajemen kontrol lalulintas di simpang jalan diyakini bakal lebih efektif untuk mengurai anteran kendaraan di simpang jalan.

Menurut Ika, ITS merupakan teknologi lalulintas yang canggih. ITS mampu mendeteksi antrean kendaraan yang menumpuk di simpang jalan. Jika sistem ITS membaca kuota kendaraan di simpang overload, maka, traffic light akan secara otomatis berubah menjadi hijau.

Ika menerangkan, ATCS di Kota Tangsel berfungsi sebagai monitoring, evaluasi dan pengendalian. ITS ini merupakan pelengkap dari ATCS yang bakal diterapkan di 18 titik di Kota Tangsel. Saat ini pihaknya telah menerapkan ATCS di tiga titik di Kota Tangsel. Yakni di perempatan German Center, Alam Sutera dan Gading Serpong. Dalam waktu dekat, tiga titik ini juga akan dipasangi ITS.

ATCS di Simpang German Center. (Dok K6)

“Targetnya 18 titik simpang jalan di Kota Tangsel akan dipasangi ATCS lengkap dengan ITS. Kami menargetkan 2021 sistem ini akan terpasang di 18 simpang jalan di Kota Tangsel,” tandasnya.

Tak hanya itu, jalur lalulintas di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal dilengkapi oleh Variabel Messages Sign (VMS). Fasilitas ini merupakan informasi dan pesan keselamatan lalulintas bagi pengguna jalan di Kota Tangsel.
Menurut Ika, VMS merupakan informasi atau pesan tentang keamanan berlalulintas bagi pengguna jalan. Pesan tersebut nantinya akan dipasang di simpang jalan dan jalan-jalan strategis di Kota Tangsel.

Ujicoba VMS ini menurut Ika bakal dilakukan di simpang jalan yang sudah menggunakan Area Traffic Control System (ATCS). Pihaknya menargetkan bakal memasang ATCS berikut dengn VMS dan ITS di 18 titik di Kota Tangsel.

“18 titik itu Insya Allah akan rampung pada 2021. Saat ini simpang yang sudah terpasang ATCS yakni Simpang Alam Sutera, German Center dan Gading Serpong,” katanya.

Selaih itu, Dishub Kota Tangsel juga sedang aplikasi lalulintas bagi masyarakat Tangsel atau pengguna jalan yang melintas di Kota Tangsel. Aplikasi ini dirancang untuk bisa memantau kepadatan kendaraan di simpang jalan di Kota Tangsel.

“Teknologi yang satu ini berbasis aplikasi. Masyarakat bisa mengakses aplikasi ini untuk melihat kondisi lalulintas simpang jalan yang ada di Kota Tangsel,” tambahnya.

Kadishub Kota Tangsel Sukanta.(Dok K6)

Kepala Dishub Sukanta mengatakan penerapan teknologi lalulintas di Kota Tangsel ini sejalan dengan cita-cita Kota Tangsel menjadi smart city. Program ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangsel hingga 2021.

ATCS, lanjut Sukanta tidak hanya mengatasi masalah kemacetan lalulintas, ATCS ini pun bisa membantu pihak kepolisian untuk memantau tindak kriminalitas di jalan raya.

“Kita bisa lihat aksi kriminalitas di jalan raya dan bisa kita cegah aksi kejahatan tersebut dengan sistem ini serta kita bisa memberikan rasa aman dan nyaman, karena jalanan di Tangsel terkontrol di satu sistem,” tambahnya.(ADV)




OTT, Begini Pengakuan Kepala DPMPTSP Kabupaten Tangerang

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Polda Banten hingga kini m asih mengumpulkan dan melakukan penghitungan barang bukti dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap empat pejabat Dinas Penanaman Modal, Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tangerang.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Tangerang Nono Sudarno saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui bahwa bawahannya terjaring OTT Tim Saber Pungli Polda Banten.

“Saya belum tahu kalau ada yang kena OTT,” ungkap Nono saat dikonfirmasi, Rabu (23/7/2017).**Baca Juga: 4 Pejabat DPMPTSP Kabupaten Tangerang Terjaring OTT

Kabid Humas AKBP Zaenudin mengatakan pihaknya mengamankan empat orang pejabat di DPMPTSP Kabupaten Tangerang. Empat orang tersebut yakni SA sebagai TDP, I sebagai IPPM, HD dan EI sebagai IPPM.

“Keempatnya bertugas di DPMPTSP Kabupaten Tangerang,” ungkap Zaenudin menjelaskan.(bad)




4 Pejabat DPMPTSP Kabupaten Tangerang Terjaring OTT

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Pejabat Dinas Penanaman Modal, Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tangerang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT). Pejabat tersebut terjaring OTT Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Polda Banten.

Kabid Humas AKBP Zaenudin mengatakan pihaknya mengamankan empat orang pejabat di DPMPTSP Kabupaten Tangerang. Empat orang tersebut yakni SA sebagai TDP, I sebagai IPPM, HD dan EI sebagai IPPM.**Baca Juga: 5 Oknum Polresta Tangerang Terlibat Pungli

“Keempatnya bertugas di DPMPTSP Kabupaten Tangerang,” ungkap Zaenudin menjelaskan, Rabu malam (23/8/2017).

Selain mengamankan keempat pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti. Saat ini, petugas penyidik masih menghitung barang bukti.(bad)