1

Nabung 37 Tahun, Satpam di Cikupa Naik Haji

illustrasi

Kabar6- Jamaludin Hussein (61), seorang petugas keamanan di pabrik paku di Cikupa, Kabupaten Tangerang dengan tekun menabung selama 37 tahun dan hasilnya tahun ini dia beserta isterinya Toipah bisa melaksanakan ibadah haji.

Keberangkatan Jamaludian dijadwalkan 3 Agustus 2017 mendatang, masuk dalam kloter satu.Sementara pendaftaran hajinya sudah dilakukan tahun 2011.

Menurut Jamaludin, warga Desa Pasir Jaya, Bukit Tiara, Kecamatan Cikupa ini, dia menabung sedikit demi sedikit sejak menikah dengan Toipah tahun 80 an, dan memang diniatkan untuk berangkat haji.Kini niatnya kesampaian.(rani) 

 




Polsek Pasar Kemis Siaga 1 Begal Motor

illustrasi

Kabar6-Maraknya kejahatan pencurian kendaraan bermotor secara paksa atau biasa disebut begal di wilayah Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, membuat aparat kepolisian sekitar meningkatkan status kewaspadaan.

“Untuk kasus begal di wilayah hukum Polsek Pasar Kemis sudah siaga satu,” ujar Kapolsek Pasar Kemis, Kompol Kosasih, Kamis (27/7/2017).

Hal tersebut lantaran, dalam beberapa bulan terakhir, kasus begal di wilayah hukum tersebut kerap terjadi. Salah satunya, sempat terjadi pembegalan bahkan, berujung pembacokan pada seorang PNS di kawasan Kelurahan Kota baru, Kecamatan Pasar kemis, Kabupaten Tangerang pada, Rabu (5/7/2017) lalu.

Ataupun, kasus pembegalan yang terjadi pada Rabu (26/7/2017) lalu yang menimpa seorang guru Strada yang terjadi di Kutabumi, tepatnya di kawasan Sekolah Maria Mediatrix.

“Kami menduga kawanan ini merupakan pelaku sama yang kerap beraksi di kawasan Pasar Kemis,” ungkapnya.

Pihaknya melakukan patroli yang kendati dilakukan oleh aparat Polresta Tangerang, Polda Banten dan Polda Metro Jaya.

“Pihak kami mendapatkan bantuan personel dari Polda Metro Jaya yakni, dari tim kejahatan dan kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya, karena wilayah kami yang berbatasan dengan wilayah hukum Polda Metro. Adanya bantuan yang diberikan dua Polda dan kerjasama intens dengan masyarakat untuk memberantas begal di wilayah hukum kami,” tutupnya. (Shy)

 




Kejari Tangerang Akan Selidiki Lelang Proyek TRK SDN 2 Jombang

Kasi Intelijen Kejari Kab. Tangerang, Mico Wiranto Sihotang.(*)

Kabar6-Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang, akan menelusuri adanya dugaan kejanggalan pada proyek Tambahan Ruang Kelas (TRK) di SDN 2 Jombang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ya, proses kroscek ke lapangan akan dilakukan menyusul mencuatnya alamat atau domisili PT Jasa Konstruksi Internusa, perusahaan pemenang lelang proyek yang bersumber dari dana APBD Kota Tangsel Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp11.516.633.000 itu, yang diduga fiktif.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Kabupaten Tangerang, Mico Wiranto Wave Sihotang mengatakan, pihaknya akan menerjunkan tim guna mengecek sejauh mana proses lelang yang dilakukan panitia melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di Tangsel tersebut.**Baca juga: Domisili Fiktif, ULP Kota Tangsel Didesak Uji Forensik.

“Ya, tim kami akan melakukan kroscek dulu ke lapangan. Jika memang ada indikasi permainan dalam proses lelang itu, maka pasti akan kami tindaklanjuti,” ungkap Mico, kepada Kabar6.com, Kamis (27/7/2017).**Baca juga: Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Wajib Digugurkan.

Mico menegaskan, pengecekan terhadap kasus itu dianggap sangat perlu dilakukan. Hal ini, guna mengantisipasi terjadinya kerugian negara yang lebih besar.**Baca juga: Domisili Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Diduga Fiktif.

“Sikap antisipatif itu saya anggap lebih baik, dari pada sikap reaktif. Jangan sampai sudah terjadi kerugian negara, baru bergerak, ” katanya.(Tim K6)




Domisili Fiktif, ULP Kota Tangsel Didesak Uji Forensik

Jalan Sulawesi Sektor XIV BSD, Kota Tangsel. (cep)

Kabar6-Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) didesak untuk melakukan uji petik dan uji forensik terkait dugaan domisili fiktif pemenang lelang penambahan ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Jombang.

Koordinator Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tangerang Raya, Tatang Sago mengatakan, Pokja ULP Kota Tangsel wajib menggelar uji petik dan uji forensik untuk menyikapi dugaan domisili fiktif pemenang lelang tersebut.

“Uji petik lalu dilanjutkan dengan uji forensik yang melibatkan penegak hukum. Itu dilakukan untuk pembuktian dugaan domisili fiktif tersebut,” ungkap Tatang Sago menjelaskan kepada Kabar6, Kamis (27/7/2017).**Baca Juga: Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Wajib Digugurkan

Dengan nilai proyek Rp11 miliar, lanjut Tatang, Pokja ULP Kota Tangsel seharusnya lebih teliti. Pasalnya proyek Rp11 miliar tersebut bukan nilai sedikit. Tatang menegaskan, Pokja ULP Kota Tangsel harus transparan dalam menyikapi persoalan tersebut.

“Proyek nilai besar begitu kok alamat bisa enggak jelas. Seharusnya kalau ada indikasi alamat perusahaan enggak jelas sudah gugur di verifikasi administratif. Ini enggak jelas malah bisa menang,” katanya.**Baca Juga: Domisili Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Diduga Fiktif

Dalam LPSE Kota Tangsel diumumkan bahwa pemenang lelang proyek penambahan ruang kelas SD Negeri 2 Jombang yakni PT Jasa Konstruksi Internusa. Di pengumuman tersebut, alamat perusahaan tertera Jalan Sulawesi, Blok MD, Nomor 11, Rt009/008, Sektor XIV-6, BSD, Kota Tangsel. PT Jasa Kontruksi Internusa menang lelang dengan nilai HPS Rp11.516.633.000.

Saat tim Kabar6 melakukan penelusuran, alamat perusahaan tersebut tak jelas. Hal tersebut dipastikan oleh sekuriti di Jalan Sulawesi Sektor XIV BSD Kota Tangsel.

“Kalau di Jalan Sulawesi tidak ada nama blok MD. Bloknya hanya satu huruf seperti A atau E,” ungkap salah seorang sekuriti.**Baca Juga: Kejari Proses Korupsi Alat Kontrasepsi di Tangsel

Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Tangsel Deden Deni mengatakan saat ada pengumuman pemenang lelang, pihaknya melakukan verifikasi lapangan untuk mengecek lokasi kantor perusahaan pemenang lelang.

“Sepertinya tidak ada kesalahan. Karena kami cek lokasi alamat perusahaannya,” ungkap Deden.

Ditanya soal kesalahan ketik, Deden pun membantahnya. Pasalnya, alamat yang tertera dalam pengumuman pemenang lelang disesuaikan dengan Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU), akta perusahaan maupun berkas yang mencantumkan alamat perusahaan.

“Kayaknya juga enggak mungkin. Karena alamat itu berdasarkan berkas yang terkirim ke Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE),” katanya.(az/BL/cep)
 




30 Juli 2017, Xiamen Airlines di Terminal 3 Bandara Soetta

Terminal 3 Bandara Soetta.(ist)

Kabar6-PT Angkasa Pura II (Persero) menginformasikan bahwa maskapai dengan rute internasional di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) secara bertahap pengoperasiannya pindah ke Terminal 3.

Xiamen Airlines, salah satu maskapai yang tergabung dalam aliansi Skyteam, memindahkan operasional penerbangannya ke Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 30 Juli 2017.

Menyusul sebelumnya, Saudi Arabian Airlines pada 10 Juli 2017, Vietnam Airlines 12 Juli 2017, dan Korean Airlines  17 Juli 2017 lalu.

Pada penerbangan perdananya di Terminal 3, Xiamen Airlines akan terbang ke Fuzhou dengan nomor penerbangan Mf822 pada 07.25 WIB membawa 123 penumpang. Sedangkan penerbangan keduanya, Mf870 0800 Jakarta- Xiamen hanya berbeda sekitar 35 menit.

Adapun rute yang akan dilayani yakni Jakarta-Xiamen dan Jakarta-Fuzhou. Branch Communication Manager PT Angkasa Pura II, Bandara Soetta, Dewandono Prasetyo Nugroho menjelaskan, maskapai yang tergabung dalam Skyteam meyakini perpindahan ke Terminal 3 dapat meningkatkan citra dari maskapai.

“Seperti diketahui Terminal 3 Internasional seperti bandara berkelas didunia. Kini Terminal 3 telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas modern seperti, baggage handling system (BHS), Flight Information Display System (FIDS), Ground Support System (GSS), Visual Docking Guidance System (VDGS). Sebentar lagi akan ada Skytrain serta akses kereta dari dan menuju ke bandara,” terangnya.

Prasetyo menyatakan, PT Angkasa Pura II berkomitmen menjadikan Bandara Soetta sebagai bandara hub agar lebih mendukung pertumbuhan pariwisata di Indonesia. **Baca juga: Pembuat Senpi Rakitan Diciduk Polrestro Tangerang.

PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soetta bahkan telah mempersiapkan semua fasilitas yang dibutuhkan dalam proses perpindahan ini.**Baca juga: IATCA: Landasan Pacu Bandara Soetta Hanya 76 Pesawat Per hari.

“Prinsipnya, semua fasilitas yang ada di Terminal 3 sudah siap untuk digunakan, baik di sisi airside atau pun landside,” tutup Prasetyo.(BL/tmn)




LSM Forbes Kawal Penuntasan Kasus Janda Cantik Teluk Naga

Darti, janda korban penganiayaan.(ist)

Kabar6-Kasus penganiayaan terhadap Darti (40), janda paruh baya yang tinggal di Desa Teluk Naga, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, kiranya juga mendapat perhatian serius dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Tangerang Utara Bersatu (Forbes).

Ketua LSM Forbes, Niwan Rosidin bahkan mendesak polisi untuk mengusut tuntas kasus yang menimpa janda cantik yang bermukim di Desa Teluk Naga, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.

“Kasus itu bukan sekedar penganiayaan. Tapi juga kasus serius, kekerasan terhadap perempuan. Jadi, memang perlu diusut tuntas. Jangan sampai kebrutalan pelaku terhadap perempuan justru menimpa perempuan lainnya,” ujar Niwan lagi.

Niwan juga memastikan, bila pihaknya akan berada di garda terdepan untuk mengawal jalannya proses hukum atas kasus tersebut hingga tuntas.

“Kita akan kawal penanganan kasus itu sampai tuntas,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, kasus penganiayaan Darti sendiri bermula ketika korban bersama teman prianya Saiman alias Labas, baru saja keluar dari Grand Dadap City, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Minggu (23/7/2017) lalu.

Saat keduanya tengah berada di pelataran parkir Grand Dadap City, tiba-tiba pelaku muncul dan langsung menghadang.

“Dia (Pelaku) langsung marah-marah. Wajah saya dipukul berkali-kali, sampai kelopak mata saya lebam dan bibir saya pecah berdarah,” ujar Darti menceritakan pengalaman buruknya kepada kabar6.com.

Tak puas sampai disitu, dari lokasi itu, pelaku yang masih terbakar emosi kemudian membawa paksa korban hingga ke kawasan Gudang 9, di Kelurahan Jati Mulya, Kecamatan KOsambi, Kabupaten Tangerang.

Dilokasi itu, korban kembali dipukul pelaku sebelum kemudian korban dibebaskan oleh pelaku. “Kalau di Gudang 9, Ada saksi teman pelaku berinisial Pc. Tapi dia hanya berusaha meredam emosi pelaku,” ujar Darti lagi.

Ditanya tentang status korban dengan pelaku, Darti mengaku hanya sebatas teman biasa. “Kita ya cuma sekedar kenal. Gak tahu kenapa dia marah-marah sampai nekat mukulin saya,” ujar Darti lagi.**Baca juga: Polsek Teluk Naga Selidiki Kasus Penganiayaan Janda Cantik.

Sementara, Darti yang tak terima dengan perbuatan pelaku, kemudian melapor ke Polsek Teluk naga. “Setelah dipukul, saya langsung lapor ke Polsek Teluk Naga,” ujar Darti lagi.**Baca juga: Dianiaya Teman Pria, Janda Cantik di Teluk Naga Resah.

Namun demikian, Darti juga mengaku ketakutan karena sejak dilaporkan sampai kini pelaku masih belum ditangkap. “Saya sekarang takut keluar rumah, karena pelakunya masih belum ditangkap dan dia masih ngancem-ngancem saya,” Ujar Darti lagi.(Agm)




Polsek Teluk Naga Selidiki Kasus Penganiayaan Janda Cantik

Darti, janda korban penganiayaan.(ist)

Kabar6-Jajaran petugas Polsek Teluk Naga masih terus melakukan penyelidikan atas kasus penganiayaan terhadap Darti (40), janda paruh baya yang tinggal di Desa Teluk Naga, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.

“Saat ini kita masih melakukan penyelidikan atas kasus itu, memanggil dan memintai keterangan dari para saksi, untuk mengetahui apa motif dibalik penganiyaan itu,” ujar Kanit Reskrim Polsek Teluk Naga, Iptu Matsani kepada kabar6.com, Kamis (27/7/2017).

Matsani menyebut, setelah pemeriksaan saksi selesai dan hasil visum keluar, maka pihaknya akan langsung masuk ke tahap pemanggilan dan pemeriksaan pelaku. “Sabar ya, kita ikuti prosesnya,” ujar Matsani lagi.

Diketahui, kasus penganiayaan Darti sendiri bermula ketika korban bersama teman prianya Saiman alias Labas, baru saja keluar dari Grand Dadap City, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Minggu (23/7/2017) lalu.

Saat keduanya tengah berada di pelataran parkir Grand Dadap City, tiba-tiba pelaku muncul dan langsung menghadang.

“Dia (Pelaku) langsung marah-marah. Wajah saya dipukul berkali-kali, sampai kelopak mata saya lebam dan bibir saya pecah berdarah,” ujar Darti menceritakan pengalaman buruknya kepada kabar6.com.

Tak puas sampai disitu, dari lokasi itu, pelaku yang masih terbakar emosi kemudian membawa paksa korban hingga ke kawasan Gudang 9, di Kelurahan Jati Mulya, Kecamatan KOsambi, Kabupaten Tangerang.

Dilokasi itu, korban kembali dipukul pelaku sebelum kemudian korban dibebaskan oleh pelaku. “Kalau di Gudang 9, Ada saksi teman pelaku berinisial Pc. Tapi dia hanya berusaha meredam emosi pelaku,” ujar Darti lagi.**Baca juga: Kasus Narkoba di Kabupaten Tangerang Didominasi Usia Produktif.

Ditanya tentang status korban dengan pelaku, Darti mengaku hanya sebatas teman biasa. “Kita ya cuma sekedar kenal. Gak tahu kenapa dia marah-marah sampai nekat mukulin saya,” ujar Darti lagi.**Baca juga: Pembuat Senpi Rakitan Diciduk Polrestro Tangerang.

Sementara, Darti yang tak terima dengan perbuatan pelaku, kemudian melapor ke Polsek Teluk naga. “Setelah dipukul, saya langsung lapor ke Polsek Teluk Naga,” ujar Darti lagi.**Baca juga: Dianiaya Teman Pria, Janda Cantik di Teluk Naga Resah.

Namun demikian, Darti juga mengaku ketakutan karena sejak dilaporkan sampai kini pelaku masih belum ditangkap. “Saya sekarang takut keluar rumah, karena pelakunya masih belum ditangkap dan dia masih ngancem-ngancem saya,” Ujar Darti lagi.(Agm)




Pembuat Senpi Rakitan Diciduk Polrestro Tangerang

Senpi rakitan dan peluru yang disita.(foto:tia)

Kabar6-Jajaran Polrestro Tangerang Kota berhasil mengamankan empat pelaku pembuat sekaligus penjual senjata api (senpi) rakitan. Satu diantaranya merupakan korban atau pembeli senpi rakitan.

Kapolrestro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan penangkapan para pelaku berawal dari maraknya kasus pencurian yang menggunakan senpi.

“Kami dapat laporan dari warga Tangerang ada yang memiliki senpi. Setelah dilakukan penyelidikan kami berhasil mengamankan JA (34) sebagai pembeli senpi rakitan tanpa memiliki surat kepemilikan di Mall Bale Kota, Selasa (18/7/2017) malam,” ujar Harry saat menghadiri press conference di Mapolrestro Tangerang Kota, Kamis (27/7/2017).

Usai penangkapan, polisi kembali melakukan pengembangan kasus dan berhasil menangkap penjual dan pelaku perakit senpi, yakni Iwan (42), Eddy (55), Dalbo (36) di tempat terpisah daerah Bogor.

“Dari pengakuan JA, ia membelinya dari Iwan. Sementara itu, Eddy berperan menjadi perakitnya dengan barang bukti senpi dan ratusan peluru,” jelasnya.

Dari tangan para pelaku, polisi berhasil mengamankan sebanyak lima unit senpi rakitan jenis revolver, FN, dan laran panjang mini, 135 butir amunisi berbagai jenis, dua buah silinder rakitan jenis revolver dan sejumlah peralatan yang digunakan untuk membuat senpi rakitan.

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Undang Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 atas kepemilikan senpi ilegal dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara. (tia)




Dianiaya Teman Pria, Janda Cantik di Teluk Naga Resah

Darti, janda cantik korban penganiayaan teman prianya.(ist)

Kabar6-Tragis dialami Darti (40). Janda paruh baya ini trauma dan takut keluar rumah setelah dipukuli hingga babak belur oleh teman prianya berinisial Ms (45).

Ditemui kabar6.com di rumahnya di Desa Teluk Naga, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Kamis (27/7/2017), Darti mengaku peristiwa penganiayaan yang dialaminya itu berlangsung mendadak di pelataran parkir, Grand Dadap City, di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Minggu (23/7/2017) lalu.

Saat kejadian, korban baru saja keluar dari GRand Dadap City bersama teman prianya bernama Saiman alias Labas.

Luka bibir yang dialami Darti.(ist)

“Tiba-tiba, kami dihadang pelaku. Dan, dia (Pelaku) langsung marah-marah. Wajah saya dipukul berkali-kali, sampai kelopak mata saya lebam dan bibir saya pecah berdarah,” ujar Darti menceritakan pengalaman buruknya kala itu.

Tak puas sampai disitu, dari lokasi itu, pelaku yang masih terbakar emosi kemudian membawa paksa korban hingga ke kawasan Gudang 9, di Kelurahan Jati Mulya, Kecamatan KOsambi, Kabupaten Tangerang.

Dilokasi itu, korban kembali dipukul pelaku sebelum kemudian korban dibebaskan oleh pelaku. “Kalau di Gudang 9, Ada saksi teman pelaku berinisial Pc. Tapi dia hanya berusaha meredam emosi pelaku,” ujar Darti lagi.

Ditanya tentang status korban dengan pelaku, Darti mengaku hanya sebatas teman biasa. “Kita ya cuma sekedar kenal. Gak tahu kenapa dia marah-marah sampai nekat mukulin saya,” ujar Darti lagi.

Luka lebam di kelopak mata.(ist)

Sementara, Darti yang tak terima dengan perbuatan pelaku, kemudian melapor ke Polsek Teluk naga. “Setelah dipukul, saya langsung lapor ke Polsek Teluk Naga,” ujar Darti lagi.**Baca juga: Situ di Tangsel Rawan Dijadikan Tempat Maksiat.

Namun demikian, Darti juga mengaku ketakutan karena sejak dilaporkan sampai kini pelaku masih belum ditangkap. “Saya sekarang takut keluar rumah, karena pelakunya masih belum ditangkap dan dia masih ngancem-ngancem saya,” Ujar Darti lagi.**Baca juga: Kasus Narkoba di Kabupaten Tangerang Didominasi Usia Produktif.

Wanita itu berharap polisi bisa segera mengambil langkah hukum atas perbuatan pelaku, agar tidak terulang kembali.**Baca juga: Domisili Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Diduga Fiktif.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, belum didapat konfirmasi di Kapolsek Teluk Naga AKP Arif PUrnama Oktora. Meski demikian, kabar6.com masih terus berusaha mendapatkan konfirmasi terkait peristiwa itu dari pihak kepoliisan.(BL/Agm)




Kasus Narkoba di Kabupaten Tangerang Didominasi Usia Produktif

Kasat Narkoba Polresta Tangerang, Kompol Sukardi. (shy)

Kabar6-Penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Tangerang khususnya wilayah hukum Polresta Tangerang menyasar pada usia produktif.

Dari 105 pengungkapan kasus narkotika yang dilakukan Satnarkoba Polresta Tangerang mulai Januari hingga Juli 2017, didominasi oleh usia produktif.

“Mereka ini lebih mudah untuk ditawari hal-hal seperti itu. Saat ini banyak juga bentuk bentuk narkotika seperti permen ataupun narkotika jenis ganja yanh dicampur tembakau rokok. Jadi, mudah menyasar mereka,” ungkap Kasat Narkoba Polresta Tangerang, Kompol Sukardi, Kamis (27/7/2017).**Baca Juga:Dalam 7 Bulan Polresta Tangerang Sita 25 Kg dan 5 Kg Sabu

Diketahui, pihak Polresta Tangerang telah melakukan pemetaan pada wilayah rawan akan peredaran narkotika yakni, Kecamatan Balaraja, Cikupa dan Utara Kabupaten Tangerang.

Hal tersebut berdasarkan, padatnya jumlah penduduk di wilayah sasaran. Serta, merupakan wilayah perbatasan. (Shy)