1

Pengelolaan TPST Cipeucang dari Bohong ke Dusta

Aktivitas di TPST Cipeucang.(foto:cep)

Kabar6-Proses penggodokan menanggulangi masalah perkotaan, khususnya di Tempat Pembuangan‎ Sampah Terpadu (TPST) Cipeucang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah sejak lama. Namun hingga kini hasilnya dianggap masih nihil. 

“‎Kinerja OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang membidangi sampah Cipeucang dusta-dusta dan celotehan janji manis ke masyarakat,” kata Eeng Sulaeman, warga sekitar kepada kabar6.com, Sabtu (22/7/2017).

Menurut pria yang juga menjabat sebagai legislator di Parlemen Tangsel itu‎ pernah merekomendasikan agar turut menggandeng tenaga ahli di Pusat Ilmu Peng‎etahuan dan Ilmu Teknologi (Puspiptek). Para pakar diyakini mampu mengatasi persoalan sampah di TPST Cipeucang.

Eeng bilang, nyatanya usulan ‎dari Dewan Tangsel bertepuk sebelah tangan alias tidak digubris. **baca juga:Bau Aroma Sampah TPST Cipeucang Katanya Berkurang.

Ketika itu Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman, M Taher Rochmadi, selalu berdalil sudah punya jurus jitu mampu mengelola sampah dengan baik.

“Padahal ada profesor dari Puspiptek. Dan mereka sudah terbukti berhasil mengolah sampah di Bantar Gebang,”‎ terang Eeng.

Politisi yang menjabat sebagai Ketua DPD PPP Kota Tangsel itu bilang, fakta di lapangan volume gunungan sampah sudah semakin tinggi. Setahun ke depan tumpukan sampah sudah tidak tertampung lagi.**baca juga: Volume Sampah Lebaran Meningkat 20 Persen.

Makanya ia kembali menagih retorika soal pengelolaan sampah. Anggaran kas daerah yang dipakai untuk “plesiran” menjadi mubazir. Swedia, Korea Selatan dan sejumlah negara maju lainnya jadi rujukan karena telah sukses mengelola sampah.

“Apa yang saya dengar sampah Tangsel akan dikelola dengan tehnik dari luar negeri tapi sampe sekarang bulsit omdo (omong doang),”‎ ketusnya.

Hingga berita ini diturunkan, Taher yang sekarang menduduki posisi sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel tidak merespon konfirmasi.(yud)




KPU Kota Tangerang Sosialisasi Pilkada 2018 di Festival Cisadane

KPU Sosialisasi Pilkada dengan perahu karet.(foto:tia)

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang melakukan sosialisasi tahapan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2018 di Festival Cisadane.

Ketua KPU Kota Tangerang, Sanusi Pane mengatakan pihaknya memanfaatkan momentum Festival Cisadane yang menyedot banyak perhatian warga untuk mensosialisasikan rangkaian tahapan Pilkada.

“Semakin awal warga tau tahapan Pilkada, semakin mudah kami bersosialisasi. Kelancaran dan kontrol masyarakat terhadap tahapan bagi kami kunci dari jalan baiknya Pilkada itu sendiri,” ujar Pane, Sabtu (22/7/2017).**baca juga:Panggung Terapung di Pembukaan Festival Cisadane 2017.

Dalam sosialisasi tersebut, KPU menyebarkan brosur berisi tahapan Pilkada, salah satunya pemutakhiran data pemilih berkelanjutan yang saat ini sedang berlangsung.

“Tadi, kami juga ambil bagian dalam parade perahu di urutan paling pertama untuk mensosialisasikan Pilkada,” jelasnya.

Untuk diketahui, Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Tangerang akan digelar secara serentak dengan tiga wilayah lainnya di Provinsi Banten, yakni Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak dan Kota Serang pada Juni 2018 mendatang. (tia)




Puluhan Polisi Bersenpi Amankan Festival Cisadane

Kabag Ops Polrestro Tangerang Kota, AKBP Deddy Supriadi.(foto:tia)

Kabar6-Sebanyak 74 personel Polrestro Tangerang diterjunkan guna mengamankan jalannya perhelatan Festival Cisadane di Jalan Benteng Raya, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

“Ya, ada 74 personel, baik dari Polrestro Tangerang dan Polsek setempat yang kami terjunkan untuk pengamanan di Festival Cisadane selama sepekan,” ujar Kabag Ops Polrestro Tangerang Kota, AKBP Deddy Supriadi kepada kabar6.com, Sabtu (22/7/2017).**baca juga:Panggung Terapung di Pembukaan Festival Cisadane 2017.

Puluhan polisi tersebut pun, kata Deddy, telah dilengkapi dengan senjata api dan rompi anti peluru.

“Kelengkapan full kekuatan, pakai rompi anti peluru dan juga senjata api untuk mengantisipasi tindak kriminal yang bisa terjadi di festival,” jelasnya.

Untuk diketahui, perhelatan Festival Cisadane digelar mulai Sabtu (22/7/2017) hingga Sabtu (29/7/2017) mendatang. (tia)




Kang Nong Tangerang Harus Promosikan Wisata Daerah

 Para finalis Kang Nong Kabupaten Tangerang 2017.(foto:shy)

Kabar6-Pemilihan Kang Nong Kabupaten Tangerang 2017 telah memasuki tahap seleksi yang diadakan di Panggung Utama The Brezze, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Sabtu (22/7/2017).

Dalam seleksi Kang Nong tersebut, setiap finalis diharapakan dapat memperkenalkan wisata yang ada di Kabupaten Tangerang, baik wisata alam ataupun perkotaan.

“Para Kang Nong tentunya harus dapat menduniakan tempat wisata di Kabupaten Tangerang,” ujar Hendri,salah seorang juri.

Mantan Kang 2015 ini pun menjelaskan, para finalis tak dituntut untuk memiliki paras nan cantik atau tampan untuk menjadi kang nong.

“Kalau jadi Kang Nong gak hanya cantik atau tampan saja tapi, harus mempunyai wawasan yang tinggi. Bisa saja Kang Nong itu menang dengan modal wawasan tentang Kabupaten Tangerang yang luas. Jadi, cantik dan tampan bukan faktor utama kemenangan,” terangnya.

Diketahui, seleksi Kang Nong Kabupaten Tangerang 2017 diikuti oleh 120 peserta, ada yang berstatus pelajar, mahasiswa dan pekerja. (Tim K6)




Wadir Krimum : Perampok Davidson Tantono Diminta Menyerah atau Ditembak

Rekonstruksi perampokan Davidson Tantono di SPBU Daan Mogot.(foto:dok)

Kabar6-Wadir Krimum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto di sela gelar rekonstruksi perampokan di  SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (22/7/2017) mengatakan, tujuh pelaku lain yang ikut merampok dan menghilangkan nyawa Davidson Tantono (31) pada Jumat (9/6/2017) lalu, diminta menyerah atau akan ditembak.

Seperti diketahui pimpinan atau ‘Kapten’ perampokan, SP, telah  ditembak mati oleh petugas di kawasan Banyuwangi, Jawa Timur, karena berusaha merebut senjata dan melawan petugas yang mengawalnya ,Selasa (20/06/2017).

Masih ada tujuh orang lagi yang diduga kuat telah menerima fee Rp 14 juta yang ikut menjalankan tugasnya sebagai perampok membantu SP, dan kini masih dalam pengejaran petugas.**baca juga: Pemkot Tangsel Klaim Target Pajak Bisa Tercapai.

Menurut Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Aris Supriyono, pihaknya telah mengantongi identitas ke tujuh pelaku dimaksud, dan seluruhnya berasal dari Lampung Selatan , yakni Yopi alias Engkoh dengan alamat Teluk Betung, Dedi warga kampung Hanura, Padang Cermin, Iwan alamat di Padang Cermin, Al warga Padang Cermin,  Hendra dengan alamat Kampung Hanura, Padang Cermin, Adi, Padang Cermin, Lampung Selatan dan Sunar asal Lampung namun tinggal di rumah istrinya di Pelabuhan Ratu, Sukabumi. **baca juga: DPRD Tangsel: ‎Fulus Pajak Rawan Kebocoran

Davidson sendiri adalah warga Cluster Alexandrita, Jalan Alexandrite Utara no 43 Rt 001/016, Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, dan juga merupakan pemilik usaha Roti Bakar 543 Serpong di Ruko Paramount DotCom, Blok Orange No. 2, Jl. Gading Serpong Boulevard, Gading Serpong,  Tangerang.(Z) 

 




Garam Mulai Langka di Pondok Aren

Petani Garam (bbs)

Kabar6-Kelangkaan garam juga melanda wilayah di Tangerang Selatan (Tangsel). Komoditas barang jenis bumbum dapur yang biasanya mudah didapat tersebut, sejak dua pekan terakhir mulai sulit ditemukan.

Seperti halnya yang terjadi di PAsar Ceger, Kecamatan Pondok Aren.Baik garam halus maupun kasar mulai sulit ditemukan atau kalaupun ada harganya lima kali lipat lebih mahal dibandingkan biasanya.

“Garam sekarang sulit. kalaupun ada harganya bisa sampai Rp5 ribu per bungkus, padahal sebelumnya cuma Rp1 ribu per bungkus,” ujar Umi, salah seorang warga Pondok Aren.**Baca juga: Ini Pengalaman Indra Jadi Kapolsek Pondok Aren.

Hal senada diakui Kusuma, salah seorang pedagang bumbu dapur di PAsar CEger, Pondok Aren. Menurutnya, kelangkaan yang mulai terjadi sejak usai lebaran idul fitri lalu itu disebabkan minimnya pasokan dari agen garam.**Baca juga: DPRD Tangsel: ‎Fulus Pajak Rawan Kebocoran.

“Memang pasokan dari agen besar minim. Kondisi itu sekaligus membuat harga garam melonjak dibanding biasanya. Kalau garam kemasan kecil yang biasanya cuma Rp500 perbungkus, kini menjadi Rp3 ribu per bungkus,” ujar Kusuma lagi.(rani)




DPRD Tangsel: ‎Fulus Pajak Rawan Kebocoran

Pajak spanduk seperti ini banyak yang tak jelas.(foto:yud) 

Kabar6-Pundi-pundi uang alias fulus perolehan pajak rawan disikat oleh oknum aparatur pelaksana pelayanan publik yang dikelola pemerintah. Hal itu pun disoroti oleh sejumlah kalangan Wakil Rakyat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). 

Sebab persentase target yang diperoleh masih minim. “Kebocoran pendapatan juga harus bisa dihindari‎,” kata Ketua Komisi III Bidang Keuangan, DPRD Kota Tangsel, Amar, Sabtu (22/7/2017).

Rekapitulasi yang dicatat Badan Pengelolaan dan Aset Daerah Kota Tangsel per 30 Juni 2017 kemarin, target perolehan pajak dari sektor penerangan jalan sebesar Rp105 milliar.**baca juga: Pemkot Tangsel Klaim Target Pajak Bisa Tercapai

Namun, realisasi yang diperoleh baru mencapai Rp50.600.297.171 atau 48,19 persen. Pajak pendapatan dipatok‎ sebanyak Rp2.775.686.072.171.

Realisasi raupan per akhir Juni kemarin hanya memperoleh Rp1.172.388.555.956.‎ Raupan dari pajak Pendapatan Asli Daerah dipatok target sebanyak Rp1.315.641.811.000.

Namun faktanya baru terkumpul mencapai Rp547.065.072.737 atau 41,58 persen. Target dari sektor ‎pajak daerah dipatok Rp1.120.086.000.000. Sedangkan realisasinya perolehan baru tembus pada angka Rp487.672.003.125 atau 43,54 persen.**baca juga:Realisasi Perolehan Pajak di Tangsel Masih Rendah.

“Dan kalau bisa jangan sampai ada lagi kebocoran pajak di sektor pendapatan ini. Agar pengelolaan pendapatan bisa jauh lebih maksimal lagi,” ujar Amar, politisi asal Partai Hanura.

Hingga berita ini diturunkan, kabar6.com masih berupaya menghubungi‎ Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangsel, Fuad. Namun, pejabat yang dipercaya menjadi juru bicara itu belum menjawab.(yud)

 




Ini Pengalaman Indra Jadi Kapolsek Pondok Aren

Kompol Indra Ranudikarta dan istri.(foto: cep)

Kabar6-‎Komisaris Indra Ranudikarta punya pengalaman tersendiri selama bertugas menjadi Kapolsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ia terkena mutasi bersama sejumlah perwira menengah lainnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

” kalau dulu di Brimob mengenal orang pada saat berdemo,” kata Indra kepada kabar6.com, Sabtu (22/7/2017).

‎Indra terkena perombakan jabatan perwiran menengah. Hal itu diketahui lewat telegram rahasia ‎bernomot ST /721/VII/2017 tertanggal 19 Juli 2017‎. Indra kini menduduki jabatan baru sebagai Kanit 2 Subdit 3 Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya.** baca juga :Kapolsek Pondok Aren dan Serpong Dimutasi

Kursi Indra digantikan oleh‎ Komisaris Yudho Huntoro yang sebelumnya bertugas sebagai Kapolsek Duren Sawit di Polres‎ Metro Jakarta Timur.‎ 

‎”saat jadi Kapolsek mengenal orang sebelum demo, dan bahkan menyarankan kalau bisa jangan demo,” terang Indra.**baca juga:Pelaku Pemerkosa 2 Anak Tiri di Pondok Aren ‘Belagak Gila’.

Sebelum bertugas menjadi Kapolsek Pondok Aren, Indra sempat bertugas menjadi Komandan Kompi 1 Brimob Kedaung, Kecamatan Pamulang.‎ Juga Kepala Seksi Operasional Pelopor Brimob.(yud/cep)




Pemkot Tangsel Klaim Target Pajak Bisa Tercapai

Industri restoran di kawasan Serpong.(foto:yud)

Kabar6- Realisasi perolehan pajak dari berbagai sektor di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) per 30 Juni kemarin rata-rata masih rendah. Lembaga legislatif setempat mengaku padahal target yang dipatok masih terendah, bukannya maksimal.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangsel, Fuad, mengatakan masih optimis target perolehan pajak yang telah dipatok bisa tercapai. Seperti yang sudah dibuktikan dari target pajak panti pijat/refleksi targetnya sebesar Rp1,9 milliar, dan telah memperoleh Rp1.916.042.957 atau 100,84 persen.

“Untuk jenis pajak yang lainnya (panti pijat) target di bulan Juni sudah tercapai,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Sabtu (22/7/2017).**baca juga:Realisasi Perolehan Pajak di Tangsel Masih Rendah.

Rekapitulasi yang dicatat Badan Pengelolaan dan Aset Daerah Kota Tangsel, realisasi perolehan pajak hingga akhir Juni kemarin, pajak restoran dipatok target sebesar Rp205 milliar. Tetapi baru memperoleh Rp102.893.757.957 atau 50,19 persen. 

Pajak hotel tahun ini disepakati memperoleh senilai Rp21.275 miliar. Realisasi perolehan baru mencapai Rp10.555.424.709 atau 49,61 persen.

Pajak hiburan dipatok sebanyak Rp38 miliar, dan telah teraup senilai Rp20.526.594.852 atau 54,02 persen.‎ **baca juga:Kapolsek Pondok Aren dan Serpong Dimutasi.

Pajak reklame ditetapkan target sebesar Rp 21 milliar, realisasi pendapatan baru sebanyak Rp7.961.320.530 atau 37,91 persen. ‎” Pencapaian 45 persen lagi kan masih ada sisa 5 bulan lagi, sampai Desember,” klaim Fuad.(yud)




Pelaku Pemerkosa 2 Anak Tiri di Pondok Aren ‘Belagak Gila’

JS (31) pelaku pemerkosaan anak tiri.(foto:dok)

Kabar6 Joko Suprapto (31) Pelaku pemerkosaan anak tiri di Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, ternyata melakukan aksi mesum hanya karena didorong oleh hasrat seksualnya, bukan karena ada gangguan jiwa.

“Pemeriksaan psikologis sementara ternyata pelaku normal, tidak ada gangguan sama sekali,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho, Jumat (21/07/2017).

Tidak hanya masyarakat yang terkejut dengan pemeriksaan itu, pihak kepolisian dan psikolog yang melakukan pemeriksaan juga terkejut.

“untuk itu  akan dilakukan pemeriksaan ulang terhadap psikologis tersangka, karena banyak yang tidak percaya dengan hasil pemeriksaan pertama. Pemeriksa sampai datang lagi memeriksa,” jelasnya.**baca juga:Uueedann..Cabuli 2 Anak Tiri Sekaligus dan Kabur.

Pelaku sudah menikah dengan ibu korban yang merupakan istrinya, sudah dua tahun. Pernikahan itu baik-baik saja, tidak ada masalah.

“sekarang masih suami istri. Dengan adanya kejadian itu, bisa terjadi perceraian. ” ucap Yurikho.

Pelaku dijerat Pasal 82 dan Pasal 81 UU No35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara. (cep)