1

Penutupan Festival Cisadane, Personel Dishub Diterjunkan

Festival Cisadane. (tia)

Kabar6-Puluhan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang disiagakan guna membantu kelancaran jalan pada acara penutupan Festival Cisadane di kawasan kuliner Pasal Lama, Jalan Kisamaun, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Acara penutupan Festival Cisadane tersebut digelar pada Sabtu (29/7/3017) pukul 15.00 WIB dan dilanjutkan dengan culinary night di kawasan kuliner Pasar Lama.**Baca Juga: Banyak PKL Liar di Festival Cisadane

“Ya, kami sudah menyiapkan 60 petugas yang akan disebar di beberapa titik di sekotar Jalan Kisamaun sampai ke Jalan Benteng Jaya,” ujar Kepala Dishub Kota Tangerang, Saiful Rohman kepada kabar6.com, Sabtu (29/7/2017).

Saiful mengaku, kemacetan memang tak bisa dihindari lantaran pertambahan jumlah kendaraan yang terkonsentrasi di kawasan tersebut.**Baca Juga: Puluhan Polisi Bersenpi Amankan Festival Cisadane

Untuk itu, Saiful mengimbau kepada warga Kota Tangerang untuk menghindari beberapa ruas jalan.

“Kalau tidak terlalu penting dan perlu, sebaiknya menghindari Jalan Kisamaun, Jalan Otista dan Jalan Daan Mogot. Karena, dapat dipastikan akan penuh,” tutupnya. (tia)




Ratusan Pendatang di Periuk Terjaring Razia Kependudukan

Giat operasi yustisi di Tangerang. (tia)

Kabar6-Ratusan pendatang gelap di Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang terjaring razia kependudukan. Para pendatang tersebut didata dan diwajibkan lapor ke kantor kelurahan.

Lurah Sangiang Jaya Mohamad Musa mengatakan razia tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya pelaku teror dan kriminal. Razia ini diyakini bisa mempersempit ruang gerak pelaku teror.**Baca Juga: Puluhan Warga Karawaci Terjaring Operasi Yustisi

“Banyak pendatag yang belum melapor. satu per satu kami periks identitasnya,” ungkap Musa menjelaskan, Sabtu (29/7/2017).

Meskipun tidak memberikan sanksi maupun hal yang mencurigakan, pihaknya mengimbau warga untuk tetap waspada dan melapor jika melihat orang-orang yang mencurigakan.(rani)




Maling Bawa Pistol Tembak Warga di Pamulang

Lokasi maling umbar tembakan di Pamulang. (cep)

Kabar6-Komplotan maling Bersenjata Api (Senpi) kembali beraksi di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tepatnya di Jalan Haji Rean, samping Musala Al Ikhlas, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Sabtu (29/07/2017).

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, komplotan ini menggasak Laptop milik korban. Korban bernama Tiara menuturkan bahwa pelaku berjumlah tiga orang. Salah seorang pelaku melalui jendela depan rumahnya, dan langsung mengambil laptop yang ada di kamarnya.

“Sempat terjadi tarik-tarikan untuk mempertahankan laptop miliknya,” jelasnya.**Baca Juga: Dengar Tembakan, Warga di Pondok Aren Panik

Setelah merebut laptop milik korban, pelaku pun kabur. Saat itu, korban langsung berteriak maling. Teriakan tersebut mengundang perhatian warga sekitar yang masih berjaga mengamankan lingkungan.

Spontan warga sekitar yang ada di lokasi langsung menghadang para pelaku. Namun salah seorang pelaku melepaskan tembakan ke arah warga yang mengejar. Hal tersebut dibenarkan oleh Mursid dan Yance, warga yang turut mengejar pelaku.

“Saat dihadang salah seorang pelaku melepaskan tembakan lebih dari lima kali guna membubarkan warga yang mengejar,” ungkapnya.

Mendengar laporan tersebut, anggota Polres Tangsel yang datang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).(cep)




Diprotes, Begini Solusi Dindik Banten di SMKN 5 Tangerang

Ilustrasi (Bbs)

Kabar6-Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten menyebut akan menambah rombongan belajar (rombel) yang ada di SMKN 5 Tangerang, guna mengakomodir warga yang tak tertampung di sekolah tersebut.

“Saat ini rombel ada 38, nanti kita bisa tambahkan jadi 40. Jadi ada penambahan dua anak di tiap rombelnya. Tapi, kalau untuk mengakomodir seluruh warga yang berjumlah 50 tentu tidak mungkin,” ujar Kabid SMK pada Dindik Provinsi Banten, Aep Junaedi, Jumat (28/7/2017).

Dalam proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMKN 5 Tangerang, Aep menilai telah memenuhi seluruh aturan yang ada.

Meski demikian, Aep mengaku upaya yang ditempuhnya dengan menambah rombel cukup berseberangan dengan aturan yang ada.

“Sebenarnya PPDB sudah ditutup, tapi karena antusiasme warga tinggi ya kita juga harus melayani warga tapi di sisi lain juga melanggar aturan, karena beresiko bagi warga juga,” jelasnya.

Untuk itu, Aep mengaku akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan petinggi Dindik Provinsi Banten guna menyelesaikan permasalahan yang ada.**Baca juga: Warga Pinang Potes PPDB di SMKN 5 Tangerang

“Nanti kami akan berkoordinasi dengan kepala dinas perihal pelaksanaan PPDB disini. Tadi, kami juga sudah sampaikan daya tampung di sekolah ini, semoga warga juga dapat memahamk,” lanjutnya.**Baca juga: Diprotes Warga, SMKN 5 Tangerang akan Beberkan Data PPDB.

Untuk diketahui, sebelumnya puluhan warga Kecamatan Pinang, Kota Tangerang melakukan aksi protes kepada pihak sekolah yang tidak menerima anak mereka yang total berjumlah 50 orang untuk dapat bersekolah. (tia)




Diprotes Warga, SMKN 5 Tangerang akan Beberkan Data PPDB

Kepsek SMKN 5 Tangerang, Nurhali (foto:tia)

Kabar6-Usai mendapat protes dari warga Kecamatan Pinang, Kota Tangerang perihal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), SMKN 5 Tangerang berjanji akan memberikan transparansi data sesuai permintaan warga.

Hal tersebut menyusul adanya aksi protes dari puluhan warga yang keberatan anak mereka tidak diterima di sekolah tersebut.

“Ya, warga minta data persentase jumlah siswa sekitar sini yang sudah diterima masuk ke sekolah. Kepastiannya Sabtu (29/7/2017) besok, kami akan panggil perwakilan warga. Akan kami buka datanya supaya mereka paham,” ujar Kepala Sekolah SMKN 5 Tangerang, Nurhali, Jumat (28/7/2017).

Nurhali menjelaskan, dari data tersebut nantinya akan dihitung persentase jumlah warga sekitar yang telah masuk dalam sekolah tersebut.

“Nanti dihitung persentasenya, kuota untuk bina lingkungan 20 persen. Kalau kurang dari itu, akan kami tambahkan warga sini, tapi kalau sudah cukup ya akan distop tidak bisa memasukkan anak baru lagi,” jelasnya.**Baca juga: Diduga Oknum Guru Terlibat Percaloan di PPDB Kota Tangerang.

Menurutnya, dari kekisruhan yang terjadu dalam PPDB di sekolahnya tersebut bukan disebabkan oleh faktor zonasi.**Baca juga: Warga Pinang Potes PPDB di SMKN 5 Tangerang.

“Bukan zonasi, kalau SMK nggak ada sistem zonasi. Nanti kami akan kroscek juga data puluhan warga yang katanya terlantar karena tidak bisa bersekolah disini,” tutupnya. (tia)




Proses Lelang Proyek TRK SDN 2 Jombang Dinilai Janggal

Jalan Sulawesi di Sektor XIV BSD Kota Tangsel. (cep)

Kabar6-Desakan untuk membatalkan pemenang lelang proyek Tambahan Ruang Kelas (TRK) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Jombang menguat. Pasalnya, proses awal lelang hingga pengumuman pemenang lelang dinilai janggal.

Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tangerang Raya Tatang Sago mengatakan pihaknya mengantongi bukti bahwa alamat pemenang lelang yakni PT Jasa Konstruksi Internusa terindikasi fiktif.

Alamat yang ada dalam pengumuman lelang menurut Tatang sama dengan yang Sertifikat Badan Usaha (SBU), Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) maupun berkas lain yang mencantumkan alamat domisili perusahaan.**Baca Juga: Domisili Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Diduga Fiktif

“Sekarang beredar foto yang menunjukan bahwa perusahaan tersebut alamatnya jelas. Pertanyaannya, itu alamat jelasnya dimana? Sesuai enggak dengan yang tertera di pengumunan pemenang lelang maupun di SBU dan SKDU perusahaannya?” ungkap Tatang menjelaskan kepada kabar6.com, Jumat (28/7/2017).

Tatang juga mempertanyakan kinerja ULP Kota Tangsel hingga bisa menetapkan perusahaan tersebut menjadi pemenang lelang. Jika sampai menang lelang, artinya Pokja ULP Kota Tangsel diduga tidak melakukan verifikasi di lapangan.**Baca Juga: Domisili Fiktif, ULP Kota Tangsel Didesak Uji Forensik

“Ayo kita cek sama-sama. Sesuai enggak itu alamatnya. Kalau enggak sesuai ya sangat wajib digugurkan. Ini kenapa malah dimenangkan. Ada apa dengan proses lelang di Kota Tangsel?” paparnya.

Berita sebelumnya, dalam LPSE Kota Tangsel diumumkan bahwa pemenang lelang proyek penambahan ruang kelas SD Negeri 2 Jombang yakni PT Jasa Konstruksi Internusa. Di pengumuman tersebut, alamat perusahaan tertera Jalan Sulawesi, Blok MD, Nomor 11, Rt009/008, Sektor XIV-6, BSD, Kota Tangsel. PT Jasa Kontruksi Internusa menang lelang dengan nilai HPS Rp11.516.633.000.**Baca Juga: Kejari Tangerang Akan Selidiki Lelang Proyek TRK SDN 2 Jombang

Saat tim Kabar6 melakukan penelusuran, alamat perusahaan tersebut tak jelas. Hal tersebut dipastikan oleh sekuriti di Jalan Sulawesi Sektor XIV BSD Kota Tangsel.

“Kalau di Jalan Sulawesi tidak ada nama blok MD. Bloknya hanya satu huruf seperti A atau E,” ungkap salah seorang sekuriti.**Baca Juga: Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Wajib Digugurkan

Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Tangsel Deden Deni mengatakan saat ada pengumuman pemenang lelang, pihaknya melakukan verifikasi lapangan untuk mengecek lokasi kantor perusahaan pemenang lelang.

“Sepertinya tidak ada kesalahan. Karena kami cek lokasi alamat perusahaannya,” ungkap Deden.

Ditanya soal kesalahan ketik, Deden pun membantahnya. Pasalnya, alamat yang tertera dalam pengumuman pemenang lelang disesuaikan dengan SKDU, akta perusahaan maupun berkas yang mencantumkan alamat perusahaan.

“Kayaknya juga enggak mungkin. Karena alamat itu berdasarkan berkas yang terkirim ke Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE),” katanya.(az)




Tragis..!!!, ‎Pemotor Tewas Terlindas Truk Molen di Serpong

Korban sedang dievakuasi ke rumah sakit.(foto:ist)

Kabar6-Grafik angka korban tewas dari kasus kecelakaan lalu lintas di Kota Tangerang Selatan (Tangsel)‎ kembali bertambah. Kali ini menimpa korban bernama Santoso Widjaya (58), pengendara sepeda motor yang tewas akibat tergilas truk molen.

Insiden memilukan itu terjadi Jum’at (28/7/2017) di Jalan Raya Ciater Ujung, Rawa Mekar Jaya, Kecamatan‎ Serpong, di pertigaan lampu merah persis depan PT Adhimix.Pengendara sepeda motor itu mengalami luka parah di bagian kepala.

“Ya benar. Korban meninggal dunia di lokasi akibat terlindas truk mixer,” kata Kasat Lalu Lintas Polres Tangsel, Ajun Komisaris Lalu Hedwin Hanggara saat dikonfirmasi kabar6.com.

‎Insiden kecelakaan maut bermula saat motor Honda Revo B 3852 BKI milik korban melintas dari arah Bundaran Maruga menuju BSD. Setibanya lokasi perkara dari arah bersamaan truk Hino B 9442 PV yang dikemudikan Dian Permana (28) melintas.

Namun, Lalu menerangkan, korban tidak menyadari dari arah bersamaan juga melintas kendaraan yang identitasnya tidak dikenal. Motor yang ditunggangi Santoso tersenggol hingga membuat korban hilang keseimbangan.

“Korban terjatuh, dan terlindas roda bagian belakang sebelah kanan truk molen,” terangnya.

Menurut Lalu, sopir truk molen langsung diamankan serta diminta keterangan oleh pihaknya. Kepada petugas Dian memastikan, bahwa pengendara misterius yang telah menyenggol motor korban langsung tancap gas menuju arah kawasan BSD City.

Lalu menambahkan, Santoso teridentifikasi sebagai warga‎ perumahan Duren Village RT 003/012, Kelurahan Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang. Jasad pria malang itupun telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang.

“Keluarganya (korban) sudah kami beritahukan. Dan kami sampaikan agar bisa segera menjemput jenazah‎ di RSU Tangerang,” tambahnya.(yud)




Disnaker Tangsel Bikin Situs Bursa Lowongan Kerja

Job Fair 2017 Kota Tangsel. (yud)

Kabar6-‎Kegiatan bursa kerja atau Job Fair 2017 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) resmi ditutup. Bagi warga yang mencoba peruntungan tapi belum berhasil bisa mencari kursi dengan memanfaatkan situs resmi lowongan pekerjaan.

“Sekarang kan sudah era digital. Semua serba canggih. Jadi kami ingin memanfaatkan kecanggihan teknologi yang telah ada,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangsel, Purnama Wijaya di kawasan Serpong, Jumat (28/7/2017).**Baca Juga: Job Fair di Kota Tangsel Dinilai Cuma Seremonial

Ia memaparkan, warga pencari kerja sudah dapat mengakses situs http://disnaker.tangerangselatankota.go.id.‎ Di situs tersebut tertera nama perusahaan dan kursi lowongan pekerjaan yang sedang dibutuhkan oleh dunia usaha.

Purnama sebutkan, animo warga Kota Tangsel dan sekitarnya yang tak ingin melewatkan kegiatan Job Fair 2017 cukup tinggi. Ribuan orang pencari kerja yang berdomisili dari kota/kabupaten Tangerang.

Bahkan hingga warga asal Kabupaten Bogor juga ikut melongok stand-stand perusahaan penyedia lapangan pekerjaan.‎ Tercatat, sampai hari terakhir data jumlah pencari kerja yang telah dihimpun Disnaker Tangsel ada sebanyak 6.600 orang.**Baca Juga: Job Fair Tangsel 26 Hingga 28 Juli 2017

Rinciannya, hari pertama berjumlah 1.900 orang. Hari kedua 2.600 orang, dan hari ketiga 2.100 orang‎ “Rencananya kegiatan bursa kerja akan kembali kami gelar pada November 2017 mendatang. Bertepatan dengan HUT Tangsel,” terang Purnama.

Ia enggan menanggapi adanya tudingan dari lembaga swasdaya masyarakat TRUTH yang menyebutkan bahwa Job Fair hanya kegiatan seremonial. ‎Dirinya tetap ingin fokus pada tugas pokok dan fungsi yang diembannya.

Menurutnya, ia dipercaya untuk menjadi fasilitasitator pelayanan antara masyarakat dengan dunia usaha. Pun demi terus berkurangnya angka pengangguran di Kota Tangsel.

“Itu data angka (jumlah pengangguran) segitu dari mana sumbernya?. Jadi kalau enggak valid siapa yang sebenarnya melakukan pembodohan publik,” tegas Purnama.(yud)




Kadin Bakal Sikapi Indikasi Kecurangan Lelang di Tangsel

Kadin Kota Tangsel bersama Asosiasi Jasa Konstruksi di Kota Tangsel. (az)

Kabar6-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal menyikapi proses lelang pengadaan barang dan jasa di Kota Tangsel. Hal ini dilakukan lantaran kuat indikasi kecurangan dalam proses lelang di Kota Tangsel.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kadin Kota Tangsel Sigar Silitonga mengatakan pihaknya bersama seluruh asosiasi jasa konstruksi di Kota Tangsel akan menyikapi proses lelang di Kota Tangsel. Indikasi banyaknya kecurangan tersebut merugikan pengusaha lokal di Kota Tangsel.

“Imbasnya ke masyarakat Tangsel, termasuk pengusaha lokal di Kota Tangsel,” ungkap Sigar dalam pertemuan dengan asosiasi pengusaha jasa konstruksi di Kantor Kadin Kota Tangsel, Jumat (28/7/2017).**Baca Juga: Domisili Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Diduga Fiktif

Menurut Sigar, pemenang lelang di Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) sebagian besar pengusaha dari luar Tangsel. Pihaknya mengaku bakal membentuk tim untuk menelusuri indikasi kecurangan dalam proses lelaang di Kota Tangsel.

“Tim akan dibentuk. Nantinya kami akan menggandeng aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti jika ditemukan adanya pelanggaran dalam proses lelang. Pokja Unit Lelang Pengadaan (ULP) Kota Tangsel harus transparan dalam proses lelang,” ujarnya.**Baca Juga: ULP Tangsel Bantah Ada Kecurangan di Lelang Proyek

Sigar juga mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar audiensi dengan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany untuk menyikapi masalah tersebut.

“Ini bagian dari sikap Kadin bersama seluruh asosiasi jasa konstruksi di Kota Tangsel. Indikasi kecurangan dalam proses lelang ini tidk bisa dibiarkan berlarut-larut,” katanya.(az)




Meras Pakai Soft Gun Diringkus Polisi

Sopiyan diamankan di Polsek Pasar Kemis.(foto:shy)

Kabar6-Sopiyan (34) diringkus aparat Polsek Pasar Kemis setelah kedapatan membawa senjata api jenis soft gun yang disimpan di dalam jok  sepeda motor miliknya.

Kanit Reskrim AKP Sobirin mengatakan, Sopiyan membawa senjata api untuk melakukan aksi pemerasan pada sejumlah warga di kawasan Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

“Pelaku ini satu dari empat pelaku lainnya yang masih kami lakukan pengejaran. Mereka ini komplotan asal Lampung yang memang beberapa hari terakhir melakukan aksi pemerasan menggunakan senjata api,” ungkapnya.

Diketahui, pelaku mendapatkan senjata api dari seorang temannya yang menitipkan senjata apinya.”Jadi, teman si pelaku ini menitipkan senpi untuk dilakukan cat ulang, karena si pelaku merupakan karyawan bengkel. Kemudian, pelaku beserta teman lainnya menggunakan senjata itu untuk melakukan aksi pemerasan,” ujar Sobirin, Jumat(28/07/2017).

Pelaku diringkus setelah pihak kepolisian melakukan razia ditambah ada informasi bahwa warga resah akan aksi pemerasan tersebut.

Diketahui, hasil dari pemerasan yang dilakukan para pelaku hanya untuk membeli rokok. Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 1 undang undang darurat dengan ancaman 12 tahun penjara. (Shy)