1

Spanduk Sosialisasi Samsat Serpong Salah Ketik

Spanduk salah. (yud)

Kabar6-Kesalahan penulisan pada spanduk sosialisasi kegiatan resmi institusi negara di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali terjadi. Spanduk kegiatan HUT RI ke-72 yang diselenggarakan Samsat Serpong tercantum tulisan Jaja Miharja sebagai sponsor.

Sementara pada bagian atas media komunikasi massa luar ruang‎ itu tercantum logo perusahaan plat merah Jasa Raharja. Tetapi pemasang spanduk salah menyetak dan menulis Jaja Miharja.**Baca Juga: Pengoplos Mobil Curian di Setu Diringkus Polisi

‎”Itu salah spanduk buatan Bank Banten. Bukan kami,” kata Kepala UPT Samsat Serpong, Tubagus Iwan saat dikonfirmasi kabar6.com, Rabu (9/8/2017).

Ia mengaku, bila spanduk buatan Samsat Serpong berwarna merah. Kegiatan yang akan berlangsung di Kantor Kelurahan Rawa Mekar Jaya berupa layanan pajak daerah, launching penagihan surat tunggakan pajak via pos dan lain sebagainya.

“Aduh, itu kenapa Bank Banten salah cetak yah. Eta mah punya Bank Banten bos,” ujarnya.(yud)




Rencana Lapas Open Camp di Legok, Begini Permintaan Bupati Tangerang

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.(ist)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menegaskan akan mendukung program pemerintah pusat terkait rencan pembangunan Lapas Open Camp di Desa Cingir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

Meski demikian, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar tetap meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI) untuk melakukan sosialisasi terkait rencana tersebut.

“Kita berharap adanya pertemuan lebih formal dan lebih mengerucut lagi terkait rencana pembangunan Lapas Open Camp tersebut, agar tidak terjadi resistensi di masyarakat dan program tersebut bisa terlaksana dengan baik.**Baca juga: JKN-KIS Dibuang di Kandang Kambing, Pemprov Banten Belum Tahu.

Seperti diketahui, sedianya lahan yang rencananya akan dibangun Lapas Open Camp di Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, adalah milik Pemprov DKI Jakarta dengan luas 98 hektar. Adapun kebutuhan lahan untuk pembangunan Lapas Open Camp seluas 30 hektar.**Baca juga: Lapas Open Camp Bakal Dibangun di Legok.

Ya nanti kita akan tentukan luas dan batasan, dengan meninjau langsung ke lapangan,” ujar Kepala Badan Pengelola Aset DKI Jakarta Ahmad Firdaus.(BL/hms)




Lapas Open Camp Bakal Dibangun di Legok

Rapat Koordinasi rencana pembangunan Lapas Open Camp.(hms)

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menggelar Rapat Koordinasi Terbatas dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Dirjen Pemasyarakatan di Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Sedianya, Rakor tersebut membahas rencana pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) terbuka atau Open Camp di Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

Dalam rakor tersebut Pemkab Tangerang diwakili langsung oleh BUpati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, sedangkan Dirjen Pemasyarakatan diwakili oleh Ma’mun, selaku Plt Dirjen pemasyarakatan. Sedangkan Pemprov DKI diwakili oleh Kepala Badan Pengelola Aset DKI Jakarta Ahmad Firdaus.

Plt Dirjen pemasyarakatan, Ma’mun mengatakan, bila Lapas Open Camp yang akan dibangun adalah Lapas yang ramah, nyaman dan tentunya Lapas yang memberikan pembinaan kepada penghuninya atau warga binaan.

“Karna kan nantinya warga binaan diamksud akan kembali ke tengah-tengah masyarakat, sehingga mereka bisa berguna dan sudah memiliki keahlian,” ujarnya.

Mamun juga menyampaikan terimakasih kepada Bupati Tangerang atas kerja sama ini dan berharap dalam pertemuan berikutnya sudah ada kejelasan, terkait rencana pembangunan Lapas Open Camp tersebut.

Sementara, Kepala Badan Pengelola Aset DKI Jakarta Ahmad Firdaus mengatakan sabgat setuju dan mendukung penggunaan lahan milik DKI Jakarta di Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

“Pak Gubernur sangat support sekali. Bahkan sudah berkirim surat ke pada Kementrian Hukum dan Ham untuk menindaklanjuti proses selanjutnya,” ujar Firdaus.

Firdaus menyebut, bila sedianya lahan milik Pemprov DKI di Desa Ciangir ada 98 hektar. sedangkan rencananya yang akan digunakan untuk pembangunan Lapas Open Camp hanya 30 heltar.

“Ya nanti kita akan tentukan luas dan batasan, dengan meninjau langsung ke lapangan,” ujarnya.**Baca juga: Kasubdivre Bulog Tangerang Dirotasi.

Sementara, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan bila Pemkab Tangerang twntunya akan selalu mendukung setia program dari Pemerintash Pusat. Terlbih lagi bila program dimaksud bermanfaat bagi masyarakat setempat dan pemerintah daerah.**Baca juga: JKN-KIS Dibuang di Kandang Kambing, Pemprov Banten Belum Tahu.

“Selama masih dalam zonasi dan surat resmi, kami menerima apabila lahan tersebut akan dibangun Lapas serta kami siap membantu perencanaan Pemprov DKI dan Kemenhumkam untuk merealisasikan rencana tersebut”, ujarnya.(BL/hms)




Pengoplos Mobil Curian di Setu Diringkus Polisi

Pelaku pengoplos mobil. (cep)

Kabar6-IR alias MM (49) BY (32) KL alias AK (40) tiga orang pelaku pengoplos mobil curian, diamankan Satreskrim Polsek Cisauk. Ketiganya ditangkap petugas di Bengkel Kampung Kademangan, Rt005/002, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (3/8/2017).

Penangkapan tersebut berawal dari laporan warga sekitar yang curiga karena aktifitas keluar masuk kendaraan pada malam hari di tempat tersebut.

Kapolsek Cisauk AKP Abdul Kohar mengatakan saat ditangkap IR alias MM (49) BY (32) KL alias AK (40) sedang mempreteli sebuah mobil bak terbuka Daihatsu Grand Max yang rencananya akan dioplos dengan jenis yang sama.**Baca Juga: 1 Pelaku Pengeroyok di Kampung Beji Ditembak Polisi

“Rumah itu mereka jadikan bengkel untuk mengoplos mesin dan mempretelin mesin mobil hasil curiannya,” ujarnya, Selasa (8/8/2017) di Mapolsek Cisauk.

Menurut pengakuan para tersangka , mereka baru menerima orderan sebagai pengoplos mobil curian sejak enam bulan lalu.

Mereka mendapat upah sebesar Rp2,5 Juta untuk melakukan pengopolosan mobil dan dikerjakan selama empat hari.

“Mereka mengaku hanya diminta untuk mempreteli dan mengoplos mesin dari seseorang berinisial NY (40) yang saat ini masih kami cari,” ujarnya.

Polisi mengamankan barang bukti satu unit mobil Daihatsu jenis pikaap B 9835 CR tahun 2015 warna putih, satu unit mobil Daihatsu jenis pikap AD 1835 KQ tahun 2015 warna hitam dan satu unit mobil merk Heline warna merah BE 1691 RP, satu buah blok mesin nomor DEG0530 serta satu buah potongan plat yang ada nomor rangka.(cep)




Soal PKL Trotoar, Satpol PP Kota Tangerang Gencarkan Razia

Kepala Satpol PP Kota Tangerang, Mumung Turwana.(ist)

Kabar6-Maraknya Pedagang Kaki Lima (PKL) di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang mengakui bila ulah para PKL yang bendel memang masih menjadi problem bagi pihaknya.

Demikian dikatakan, Kepala Satpol PP Kota Tangerang, Mumung Turwana. “Razia rutin kita lakukan setiap hari. Namun, ya mereka bandel dan selalu kucing-kucingan dengan kami. Kalau kami datang mereka sembunyi, kami pergi mereka dagang lagi di trotoar,” ujarnya, Rabu (9/8/2017).

Untuk mengantisipasi merebaknya para PKL musiman di Kota Tangerang,  kata Mumung, pihaknya  sudah berkoordinasi dengan petugas Satpol PP  di 13 Kecamatan di Kota Tangerang.**Baca juga: Kasubdivre Bulog Tangerang Dirotasi.

“Kami minta Satpol PP di kecamatan menggelar razia rutin PKL di masing-masing wilayahnya. Itu mengingat trotoar merupakan fasilitas untuk para pejalan kaki yang tidak boleh diganggu,” ujar Mumung lagi.**Baca juga: Warga Kota Tangerang Keluhkan PKL.

Selain itu, pihaknya, juga akan terus menggelar razia di jalan-jalan protokol di Kota Tangerang, seperti beberapa ruas Jalan di Wilayah Kecamatan Karawaci, Tangerang Kota, Cipondoh dan lainnya.(SH)




Kasubdivre Bulog Tangerang Dirotasi

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Baru lima bulan menjabat, Kepala Sub Divisi Regional (Kasubdivre) Bulog Tangerang, Pramono, mendadak diganti.

Tak diketahui pasti alasan penggantian dirinya. Pramono, kini dipindahtugaskan ke wilayah Semarang, Jawa Tengah.**Baca Juga: Ini Tunggakan Raskin 46 Desa di Kabupaten Tangerang

Sementara, posisi dia sekarang ditempati oleh Junaidi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdivre Cianjur, Jawa Barat.**Baca Juga: Kejari Kabupaten Tangerang Bakal Panggil Kades Penunggak Raskin

“Saya, sudah dimutasi ke wilayah Semarang. Pengganti saya berasal dari Bulog Cianjur, ungkap Pramono, kepada Kabar6.com, melalui sambungan telepon selulernya, Rabu (9/8/2017).**Baca Juga: Tunggakan Raskin di Kabupaten Tangerang Rp5,6 miliar

Pramono menjelaskan, pihaknya mengaku belum sempat melakukan apa-apa selama bertugas di wilayah Tangerang Raya ini.

Namun demikian, kata Pramono, selama menjabat Kasubdivre Bulog Tangerang, dia baru membuat terobosan membuat Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman tentang penagihan utang dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang.

“Saya baru membuat MoU dengan pihak Kejaksaan untuk penagihan utang Beras Miskin (Raskin). Dan, alhamdulillah hasilnya sekarang utang Raskin para Kepala Desa di Kabupaten Tangerang sudah berkurang dari sebelumnya sebesar Rp850 juta menjadi Rp600 juta,” ujarnya.(Tim K6)




Polisi Buru Pelaku Begal di Pasar Kemis

Ilustrasi.(Ist)

Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) Pasar Kemis, dengan dibantu Tim Reskrim Polresta Tangerang kini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku begal motor di Bundaran Perumahan Puri, Desa Sukamantri Kecamatan Pasar Kemis, Selasa (8/8/201) kemarin.

“Sudah ditangani Polsek Pasar Kemis dan Reskrim Polres,” ungkap Kapolresta Tangerang, AKBP Sabilul Alif, kepada Kabar6.com, Rabu (9/8/2017).**Baca Juga: Diduga Korban Begal, Pria Ini Ditemukan Bersimbah Darah di Pasar Kemis

Dijelaskan Alif, pihaknya mengklaim bahwa jajarannya telah mengantongi identitas pelaku yang membacok korban hingga mengalami luka parah dan dilarikan warga ke rumah sakit terdekat.

Pelaku diperkirakan berjumlah lima hingga tujuh orang. Polisi, kata dia, akan mengambil tindakan tegas kepada para pelaku yang kini tengah kabur usai membegal korbannya.

“Pelaku kurang lebih berjumlah lima sampai tujuh orang dan kami sudah identifikasi, semoga segera tertangkap dan kami tidak akan8  segan- segan berikan tindakan tegas kepada yang bersangkutan. Sama seperti yang terdahulu di beberapa hari dapat terungkap,” katanya.(Tim K6)




Penyidik KPK Amati Bangunan di Balaikota Tangsel

Satgas KPK di Puspemkot Tangsel. (yud)

Kabar6-Komisi Pemberantasan‎ Korupsi kembali mengutus jajarannya untuk bertandang ke Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Keempat penyidik terus memperhatikan konstruksi empat unit bangunan gedung.

Pantauan kabar6.com di lokasi, keempat penyidik lembaga antirasuah sempat masuk ke ruang rapat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Selama sekitar 45 menit keempat penyidik dikabarkan meminta salinan data program dan kegiatan Tahun Anggaran 2013.

“Pas izin masuk bilangnya dari Satgas (satuan tugas) KPK,” terang Zainudin, petugas keamanan yang minta namanya disamarkan di Jalan Raya Serua, ‎Kecamatan Ciputat, Selasa (8/8/2017).**Baca Juga: Satgas Penyidik KPK Sambangi Puspemkot Tangsel

Setelah keperluannya meminta informasi dan data dari LPSE Kota Tangsel, keempat penyidik bergegas pergi meninggalkan Gedung SKPD 1. Dua dari empat orang penyidik terus mengamati proyek gedung yang hingga kini belum rampung dikerjakan.

Obyek pengamatan antara lain rangka besi yang posisinya pada bagian tengah‎ di antara empat gedung. Yakni, gedung Balaikota dan SKPD 1, 2, dan 3. Kemudian keempat penyidik berhenti di samping sisi kanan gedung Balaikota Tangsel.**Baca Juga: KPK Masih ‘Sayang’ Sama Masyarakat Tangsel

Penyidik berkacamata ‎paling senior terus melihat ke arah atas bangunan gedung Balaikota Tangsel. Diketahui, proyek bangunan itu dikerjakan kontraktor oleh PT Brantas Abipraya, anak perusahaan plat merah.

“Sopan semua pas masuk, bilangnya datang untuk keperluan dinas sambil memperlihatkan ID card. Eh, ternyata petugas dari KPK,” tambah Zainudin sambil tersenyum.

Hingga berita ini diturunkan pejabat berwenang dari pihak Pemkot Tangsel‎ belum ada yang bersedia menjawab pertanyaan saat dikonfirmasi.(yud)




Diduga Korban Begal, Pria Ini Ditemukan Bersimbah Darah di Pasar Kemis

Pria diduga korban begal.(ist)

Kabar6-Seorang pria bermotor ditemukan warga terkapar bersimbah darah di bunderan Perumahan Puri, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Selasa (8/8/2017) petang.

Belum diketahui pasti identitas pria nahas tersebut, begitupun motif dibalik penyerangan yang dialaminya. Kuat dugaan, pria nahas tersebut menjadi korban pelaku begal sepeda motor yang beraksi dilokasi. Dugaan itu, menyusul hilangnya kunci sepeda motor dan handphone korban.

“Tadi saya pas lewat lokasi, lihat pria itu sudah terkapar bersimbah darah dengan luka bacok di dada kiri. Karena warga semakin ramai datang ke lokasi, setelah saya foto-foto saya langsung pulang deh,” ujar H. Entus Satibi, Ketua DPC PPP Kabuparten Tangerang (versi Djan Faridz), yang merupakan warga sekitar lokasi kejadian.

Pria bersimbah darah saat ditemukan warga.(ist)

TB. Entus juga mengaku tidak sempat bertanya ihwal identitas korban, mengingat saat itu kondisi korban sudah tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah.**Baca juga: Kemendikbud Ajak Orangtua di Tangerang Waspadai Permen Mengandung Narkoba .

“Korban dilarikan ke rumah sakit. Sementara, sepeda motor yang dikendarai korban diamankan warga di Kantor Desa Suka Mantri. Tadi informasinya itu korban begal. Karena handphone dan kunci motor korban hilang,” ujar TB Entus lagi.**Baca juga: Warga Kota Tangerang Keluhkan PKL .

Hingga berita ini disusun, belum didapat konfirmasi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut. Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi terkait kejadian itu.(Tim K6)




Warga Kota Tangerang Keluhkan PKL

Pedagang Bendera di Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang.(TNC)

Kabar6-Sejumlah warga Kota Tangerang mengeluhkan mulai maraknya Pedagang Kaki Lima (PKL) di sejumlah pedestrian (trotoar) di wilayah bervisi Akhlakul Karimah” tersebut.

Sebagaimana yang terlihat di sepajang ruas jalan TMP Taruna, MH Thamrin, Kali Pasir dan Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang.

“Sekarang PKL mulai marak menguasai trotoar. Selain bikin jelek, juga menyulitkan kita (warga) untuk melintas. Padahal kan trotoar itu untuk pengguna jalan,” ujar Asep, salah seorang warga di Kota Tangerang, Selasa (8/8/2017).

Hal serupa juga diakui Wawan, warga lainnya. Bila dibiarkan, keberadaan para PKL itu justru nantinya mengundang timbulnya preman dan pungli. “Harusnya dari awal ditertibkan. Jangan nanti kalau sudah ramai, kan jadi lebih sulit menertibkannya,” ujar Wawan lagi.

Pantauan kabar6.com, saat ini paling ramai menguasai trotoar dalah pedagang bendera. Kondisi itu seiring dengan akan datangnya perayaah HUT RI ke 72, yang jatuh pada 17 Agustus mendatang.

Selain memanfaatkan trotoar, para PKL juga memanfaatkan pohon-pohon atau area penghijauan di sepanjang jalan untuk  memajang barang dagangannya kepada setiap orang yang melintas di sana.

Sementara, Asep, salah seorang pedagang bendera yang ditemui di Jalan TMP Taruna, mengaku memang sengaja memanfaatkan trotoar untuk memajang dagangannya. “Ya kan saya dagangnya cuma sampai 17 Agustus doang. Lumayan mas buat tambah-tambah dapur,” ujarnya polos.

Asep juga mengaku sering kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP yang menggelar razia dilokasi. “Ya, kalau ada Satpol PP kita ngumpet dululah, biar gak disita dagangannya. Kan, kalau bendera tinggal gulung, masukin karung dan gambang ngumpetinnya,” ujar Asep polos.(SH)