1

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Serpong Utara

Rumah terduga teroris di Melia Grove, Paku Jaya, Serpong Utara.(cep/yud)

Kabar6-Petugas Detasemen Khusus (Densus) 88 menciduk terduga teroris di Perumahan Melia Grove, Paku Jaya, Serpong Utara. Terduga teroris tersebut ditangkap saat akan mengantar anaknya berangkat ke sekolah.

Terduga diciduk persis di depan pintu masuk perumahaan Melia Grove, sekira pukul 06.15 WIB. Informasi yang beredar di lapangan, keluarga seluruh keluarga terduga juga ikut diciduk petugas.**Baca Juga: Gubernur Banten Disandera ‘ Teroris ‘ Ajudan Tewas

Saat ini, terduga dan keluarganya berada di Mapolsek Serpong. Berdasarkan keterangan dari sekuriti setempat, terduga teroris ini dicegat petugas bersenjata laras panjang saat membonceng anaknya.

“Saat ditangkap pelaku sedang naik motor bersama anaknya hendak mengantar ke sekolah,” kata pria yang enggan disebut namanya itu, di lokasi penangkapan, di Melia Grove, Jumat (11/08/2017).**Baca Juga: Sidang Teroris Polrestro Tangerang Kerahkan 35 Personil

Menurut keterangan warga sekitar, pelaku suka bergaul dengan warga sekitar dan orangnya ramah. Dari gerak geriknya pun tidak ada yang mencurigakan. Pelaku terlihat biasa, seperti warga lainnya.

“Orangnya biasa saja. Ramah dengan warga sekitar. Tidak ada yang mencurigakan. Infonya bekerja sebagai wiraswasta bidang furniture,” pungkas pria yang enggan disebut namanya. (Cep/yud)




Banyak Waria di Gerbang Puspemkab Tangerang

Ilustrasi. (Dom K6)

Kabar6-Sekelompok Waria, diduga Pekerja Seks Komersial (PSK) kerap menjajakan diri di kawasan pintu masuk gerbang Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, tepatnya di lampu merah Bojong, Kecamatan Cikupa.

Kaum transgender dengan dandanan menor berbalut pakaian serba seksi bak bidadari ini, hampir tiap malam mangkal di pinggiran jalan tersebut.

Mereka, diketahui mulai beroperasi mencari pria hidung belang (tamu-red) yang melintas di jalan itu sekitar Pukul 23.00 WIB, hingga menjelang subuh.**Baca Juga: 416 Kepala Sekolah di Kabupaten Tangerang Dilantik

Sebut saja Pipit (bukan nama sebenarnya), ia bersama teman- teman warianya mengaku hampir tiap malam mangkal di gerbang masuk Puspemkab Tangerang.

Berbeda dengan PSK wanita, tarif layanan waria terbilang lebih murah. Untuk satu kali main, Pipit memasang tarif ke pelanggannya sebesar Rp50 ribu.

“Om sini mampir, tarifnya murah loh sekali main cuma gocap doang,” teriak Pipit memanggil pengendara yang melintas, pada Jumat (11/8/2017) dini hari tadi.

Jika dapat bookingan, katanya, dia kerap menggunakan tempat tersembunyi baik di semak-semak maupun lahan kosong di sekitar kawasan itu untuk melayani tamunya.

“Mainnya di sini Bang. Kalau markir kendaraan di pinggir jalan ini juga,” ujarnya.(Tim K6)




Mayat Tanpa Identitas Mengambang Dekat Aeon Mall

Mayat di seluran air dekat Aeon Mall.(cep)

Kabar6-Mayat pria tanpa identitas ditemukan tersangkut di pinggiran saluran air di dekat Mall Aeon, BSD City, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Kamis (10/08/2017) sore tadi.

Kapolsek Cisauk Ajun Komisaris Polisi Abdul Kohar mengatakan, setelah mendapat laporan dari warga, anggota kepolisian dari Polsek Cisauk langsung datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).**Baca Juga: Ini Kata Rektor Unpam Soal Larangan Mahasiswi Bercadar

“Dari hasil pemeriksaan, wajah dan sebagian tubuh pada mayat sudah hancur sehingga sulit dikenali ,” katanya saat dihubungi kabar6.com.

Abdul kohar menjelaskan mayat pria tak dikenal itu ciri-ciri yakni berusia sekitar 30 tahun, tidak menggunakan baju, memakai celana panjang warna hitam.

“Mayat laki- laki tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Tangerang guna dilakukan otopsi,” tandasnya.

Kohar menambahkan dirinya sudah memerintahkan jajaran Bhabinkamtibmas menyambangi warga guna mencari apakah ada warga sekitar yang merasa kehilangan anggota keluarganya

“Polisi masih melakukan penyelidikan secara intensif, nanti kalau ada perkembangan disampaikan” tutupnya (cep)




Proyek Gedung RSU Tangsel, Warga Masih Duduki Lahan Pemerintah

Surat edaran penggusuran. (cep)

Kabar6-Para warga yang akan terkena dampak penggusuran proyek Gedung 3 Rumah Sakit Umum Daerah (RSU) Tangerang Selatan (Tangsel), di RT02/02 Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang masih tetap bertahan di kediamannya masing-masing.

Sejumlah warga yang kebanyakan telah puluhan tahun tinggal di atas tanah pemerintah itu meminta dispensasi waktu untuk mengosongkan rumahnya. Mengingat surat peringatan dari Pemkot Tangsel tanggal 10 Agustus hari ini, lahan tersebut sudah harus dikosongkan.**Baca Juga: 15 Ribu Pemilik Kendaraan Tunggak Pajak di Samsat Serpong

“Sebelumnya ada 19 Kepala Keluarga (KK), tapi sekarang ada 21 KK. Warga hanya minta diberikan jatuh tempo tidak sampai sebulan, dan akan mengangkut harta benda mereka,” ujar Lurah Pamulang Barat Supriadi, Kamis (10/08/2017).

Menurut Supriadi, para warga telah menyadari dan mengikhlaskan jika pemukiman mereka digusur untuk kepentingan RSU Tangsel.

“Awalnya memang minta dana kerohiman dan disiapkan kendaraan untuk pindahan. Tapi mereka sudah sadar kalau tanah itu bukan hak milik mereka,” katanya.

Sebab untuk pengosongan, kata Supriadi, tak sedikit dari mereka masih terkendala dengan biaya. Hingga ada beberapa warganya nekat meminta bantuan dengan mengirim secarik surat untuknya.**Baca Juga: Ini Kata Rektor Unpam Soal Larangan Mahasiswi Bercadar

“Ada ibu-ibu meminta uang, untuk pindahan dan kontrakan. Ada juga warga bapak-bapak tua mengirim surat ke saya pakai tulisan tangan. Dia mau pindah, tapi tidak ada dana dan minta dibantu Rp5 juta. Saya jadi bingung juga,” ungkapnya.

Adapun warga yang mengirim surat itu, lanjutnya, memang telah lama menjadi pekerja sosial di wilayahnya. Mulai jadi Hansip hingga pembantu anggota Babinsa Koramil.

“Tapi mereka telah saya berikan pemahaman, jadi pertengahan Agustus ini akan pada pindah. Sekarang 7KK sudah bergegas,” tutupnya (cep)




416 Kepala Sekolah di Kabupaten Tangerang Dilantik

Pelantikan kepala sekolah di Kabupaten Tangerang. (hms)

Kabar6-Sebanyak 416 kepala sekolah tingkat Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tangerang dilantik, Kamis (10/8/2017).

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan kepala sekolah merupakan garda terdepan dari keinginan pemerintah daerah dalam membangun dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tangerang.**Baca Juga: Kecelakaan Lalulintas di Cikupa, 1 Korban Kritis

“Kepala sekolah merupakan garda terdepan dalam pembangunan pendidikan. Maka dari itu harus terus berinovasi dalam dunia pendidikan ” ucap Zaki di Gedung Serba Guna(GSG) Kabupaten Tangerang..

Program pembangunan dunia pendidikan di Kabupaten Tangerang menurut Zaki masih menjadi prioritas. Hal tersebut tercermin dari besarnya alokasi anggaran bidang pendidikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemerintah Kabupaten Tangerang per tahunnya.**Baca Juga: GIIAS 2017 Dongkrak Industri Otomotif di Indonesia

Salah seorang kepala sekolah yang dilantik Suhadi mengatalam dirinya sebelumnya menjabat sebagai Kepala SMPN 2 Balaraja. Dirinya menyatakan siap untuk bertugas di tempat yang baru secara profesional dan bertanggungjawab serta menjalankan amanah ini yang diberikan kepadanya.

“Sudah kewajiban kami melaksanakan tugas ini sebagai kepala sekolah. Saya akan bekerja maksimal dalam mendidik dan memenejerial sekolah dengan baik,” ucapnya.(hms)




15 Ribu Pemilik Kendaraan Tunggak Pajak di Samsat Serpong

Mobil keliling Samsat Serpong.(Yud)

Kabar6-Unit Pelaksana Teknis (UPT) Samsat Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebar 15 ribu surat tagihan tunggakan pajak pemilik kendaraan bermotor. Jumlah tersebut merupakan warga yang berdomisili di tiga wilayah kecamatan.

Kepala UPT Samsat Serpong, Tubagus Kurniawan, mengungkapkan penyebaran surat tagihan tunggakan pajak dengan menggandeng PT Pos Indonesia (Persero). Surat tagihan dikirim kepada warga pemilik kendaraan bermotor di wilayah Kecamatan Serpong, Serpong Utara dan Setu.**Baca Juga: Tahanan Tewas Usai Terjun Dari Menara Lapas Tangerang

“Program ini untuk memanfaatkan penghapusan denda tagihan pajak yang akan berakhir pada 31 Agustus besok,” katanya di Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kamis (10/8/2017).

Menurutnya, melalui kegiatan penyuluhan kepada warga ia berharap dapat mengejar target pendapatan daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor.

Iwan memprediksi bakal ada penambahan potensi penerimaan pajak sebesar 30 persen dari keseluruhan target yang ditetapkan.**Baca Juga: Ini Kata Rektor Unpam Soal Larangan Mahasiswi Bercadar

“Per 9 Agustus kemarin sudah 55 persen target yang tercapai dengan nominal Rp123,8 miliar. Semoga dengan sosialisasi ini akan ada potensi penambahan penerimaan 30 persen,” ungkapnya.(yud)




Tahanan Tewas Usai Terjun Dari Menara Lapas Tangerang

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Nanang (43), seorang tahanan Lemabaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Klas 2 Tangerang, tewas mengenaskan setelah terjun bebas dari atas menara di Lapas tersebut.

“Kejadiannya Rabu (9/8/2017) kemarin,” ujar Kasubag Humas Polrestro Tangerang Kompol Triyani, Kamis (10/8/2017).
 
Triyani menjelaskan bila Nanang warga Grand Duta Blok E1 No. 55, RT 06/18, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, merupakan tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang yang dititipkan di Lapas.

Sedianya, Nanang tersandung kasus penipuan dan kini masih dalam proses persidangan.

Triyani meirnci, bila Nanang naik ke atas menara setinggi 25 meter, sebelum akhirnya melompat.**Baca juga: Begini Alur Reka Ulang Pengungkapan Sabu 1 Ton di Anyer.

“Nanang tewas dengan kondisi luka pada bagian kepala, lutut kanan kirinya patah. Sedangkan sejumlah giginya juga lepas,” ujarnya.**Baca juga: Polisi Tangkap 3 Penodong “Sadis” di Kota Tangerang.

Petugas yang mendapatkan laporan dari pihak Lapas, sempat melarikan Nanang ke RSUD Tangerang guna mendapatkan pertolongan. Namun sayang, nyawa Nanang tak tertolong lagi.(BL/wkc)




Polisi Tangkap 3 Penodong “Sadis” di Kota Tangerang

Wakapolrestro Tangerang, AKBP Harley Silalahi.(ist)

Kabar6-Tiga pelaku penodongan yang acap beraksi menggunakan senjata tajam dan senjata api palsu di Kota Tangerang disergap aparat kepolisian setempat.

Wakapolres Metropolitan Tangerang, AKBP Harley Silalahi, dalam keterangan persnya Kamis (10/8/2017) mengatakan, ketiga pelaku penodongan itu masing-maising berinisial HS, SB, dan AN.

“Jadi ketiga tersangka acap melakukan penodongan dengan cara menempelkan senjata tajam ke leher korbannya. Begitu korbannya tidak berdaya, pelaku kemudian merampas barang berharga milik korban,” ujar Harley Silalahi lagi.

Dijelaskan Wakapolres, selain handphone, pelaku juga tak segan untuk merampas sepeda motor milik korban. “Ketiga penodong ini terkenal sadis,” ujarnya.

Adapun aksi teranyar para pelaku berlangsung pada 18 Juli 2017 lalu pinggir sungai Cisadane, Jalan Berias, Basar Baru, Tangerang. Ketiga pelaku menyasar seorang warga berinisial MR yang sedang nongkrong bersama temannya dilokasi.**Baca juga: Pembangunan Lapas Open Camp, Kemenkumham Minta Warga Ciangir Tidak Panik.

“Ketiga Tersangka membawa korban ke tempat sepi dan kemudian memukul korban dengan senjata api mainan, atau pistol korek sehingga menyebabkan kepala korban berdarah, sebelum kemudian merampas harta benda korban,” ujar Wakapolres.**Baca juga: Begini Alur Reka Ulang Pengungkapan Sabu 1 Ton di Anyer.

Tak lama setelah kejadian, korban MR melaporkan kejadian itu ke polisi. Para tersangka akhirnya berhasil ditangkap di wilayah Tangerang berikut barang hasil curian. Kini ketiga pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolrestro Tangerang.(BL/tmn)




Ini Kata Rektor Unpam Soal Larangan Mahasiswi Bercadar

Wisuda Unpam. (yud)

Kabar6-Pihak iotoritas pengelola kampus Universitas Pamulang (Unpam) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku aturan larangan mahasiswi mengenakan cadar tidak ada unsur politis. ‎Aturan itu tertuang dalam SK Rektor Nomor 338/A/U/Unpam/V/2017 tentang Aturan Berbusana Civitas Akademik Unpam.

“Saya katakan, saya tidak melanggar hukum.” ungkap Dayat Hidayat, Rektor Unpam saat ditemui di ruangan kerjanya, Kamis (10/8/2017).**Baca Juga: Lahan Fasos Fasum Palem Semi Bakal Dibangun Puskesmas dan Sekolah

Menurutnya, kebijakan larangan mengenakan busana cadar demi kebaikan para mahasiswi di lembaga perguruan tinggi yang dipimpinnya. Dayat menolak bila kebijakan dikait-kaitkan dengan isu pergerakan kelompok terorisme yang kini sedang berkembang.

Ia tak menampik bila masalah ini sudah ramai diperbincangan lewat beragam media sosial oleh para civitas akademi‎. Dikhawatirkan bila pemakaian cadar dibiarkan maka akan diikuti oleh mahasiswi lainnya.

“Kalau isi botol itu yang ke‎luar sesuai dengan yang ada diisinya. Kalau isinya madu maka yang akan keluar juga madu,” terang Dayat beranalogi.

Larangan pengenaan busana cadar juga mutlak diberlakukan bagi setiap mahasiswi baru. Agar mereka mengetahui bahwa kampus Unpam mempersiapkan generasi emas itu dimulai dari penampilan.

Dayat mengklaim tak ingin kampusnya besar tetapi tidak punya bobot kompetensi bagi para lulusannya. Kampus ini terkenal mempunyai belasan ribu mahasiswa dan mahasiswi.

“Jangan sampai besar tapi pas diterpa angin kencang langsung buih,” ujar Dayat.(yud)




Pembangunan Lapas Open Camp, Kemenkumham Minta Warga Ciangir Tidak Panik

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI) meminta warga Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, tidak panik dan tidak menunjukkan sikap resistensi.

Itu terkait dengan rencana pemerintah membangun  Lapas Open Camp (Lapas terbuka) di Desa Cingir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

Demikian dikatakan Plt Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Ma’mun melalui siaran pers yang diterima kabar6.com, Kamis (10/8/2017). “Mudah-mudahan program ini bisa berjalan lancar,” ujarnya.

Ma’mun memastikan, bila lapas Open Camp yang akan dibangun nanti adalah Lapas yang ramah, nyaman dan tentunya Lapas yang memberikan pembinaan kepada warga binaan. Karena nantinya warga binaan itu akan kembali ke tengah-tengah masyarakat lagi. Sehingga mereka (Warga binaan) bisa berguna dan memiliki keahlian.**Baca juga: Rencana Lapas Open Camp di Legok, Begini Permintaan Bupati Tangerang.

“Lapas Open Camp yang akan dibangun nantinya, ditujukan untuk warga binaan yang tidak memiliki resiko tinggi seperti kasus terorisme, narkoba, dan kejahatan lainnya,” ujar Ma’mun lagi.**Baca juga: Lapas Open Camp Bakal Dibangun di Legok.

Sedianya, Lapas akan dibangun di lahan seluas 30 hektar milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Adapun total lahan milik Pemrov DKI di Desa Ciangir mencapai 98 hektar.(BL/hms)