1

PPDB Online, Oknum Dindikbud Tangsel Diduga Kongkalikong

Pendaftaran PPDB Online di Tangsel beberapa waktu lalu.(yud)

Kabar6-Beredarnya sertifikat diduga fiktif di seleksi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) baru mencuat ke permukaan.

Itu menyusul temuan panitia seleksi sekolah tekairt calon siswa atau siswi yang dinilai tidak laik lolos seleksi, namun secara tiba-tiba namanya muncul dan dinyatakan lolos di jalur online.

Di SMP Negeri 4 Pamulang, Kota Tangsel, panitia PPDB setempat menemukan adanya peserta yang lolos seleksi dengan mengantongi sertifikat prestasi olahraga diduga palsu maupun di luar batas jarak zonasi sekolah.

“Saat verifikasi pasca pengumuman (kelulusan pendaftaran online), ada sekitar 12 murid siluman (lolos seleksi tanpa memenuhi prasyarat) yang ternyata muncul 10 orang calon siswa yang rumahnya di luar zonasi, serta dua lainnya memakai jalur prestasi yang sertifikatnya palsu,” ungkap Maysitoh (minta namanya disamarkan) salah satu panitia PPDB SMP Negeri 4 Kota Tangsel, Minggu (13/8/2017).

Setelah melakukan verifikasi pihak sekolah dapat memastikan kalau sertifikat prestasi bidang olahraga Kriket yang dimiliki dua peserta tidak dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.

Kecurigaan adanya kecurangan demikian awalnya mulai terlihat panitia seleksi lantaran calon peserta didik terdaftar dan dinyatakan lolos lewat jalur online reguler, bukan jalur prestasi.

“Harusnya peserta yang ikut jalur prestasi beda dengan yang lainnya. Dan biasanya mereka datang dari luar zonasi. Tapi ini mereka asal Pamulang, rumahnya juga satu komplek. Saat wawancara, orang tuanya awalnya tidak mau ngomong. Tapi akhirnya baru bicara kalau ternyata mereka daftar lewat orang dinas (Pendidikan Kota Tangsel),” paparnya.

Kecurangan lain yakni pelanggaran batas jarak zonasi sekolah. Sesuai aturan, peserta seleksi yang terakomodir harus berdomisili di sekitar lingkungan sekolah dengan jarak garis lurus sejauh maksimal 200 meter. Nyatanya, 10 orang peserta di SMP Negeri 4 datang dari luar zonasi namun tetap dinyatakan lolos seleksi.**Baca juga: Ngaku ‘Smart City’ Situs PPDB Tangsel Susah Diakses.

“Kita coba cek jarak rumah mereka satu-satu pakai (aplikasi Google) Maps. Ternyata jaraknya tidak sesuai batas zonasi. Malah sampai 3,2 kilometer,” katanya.**Baca juga: Calo PPDB di Tangerang Ngaku Anggota LSM dan Wartawan.

Atas hasil verifikasi dan wawancara, pihak sekolah memberikan rekomendasi kepada orang tua murid untuk mendatangi panitia PPDB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel membawa hasil verifikasi sekolah. Dinas Pendidikan sebagai pemegang kuasa ppenuh untuk menentukan apakah peserta terkait dapat tetap lolos seleksi atau justru digugurkan atas temuan pelanggaran yang ada.**Baca juga: Diduga Oknum Guru Terlibat Percaloan di PPDB Kota Tangerang.

“Kita pihak sekolah cuma lakukan verifikasi saja. Seluruh temuan pelanggaran kita serahkan ke Dinas Pendidikan. Saya minta ke orang tua murid membawa dokumen mereka ke dinas supaya dibuat rekomendasi apakah tetap diloloskan atau tidak. Tapi dari dinas tetap meloloskan, ada tandatangan panitia PPDB dan stempel. Kalau keputusannya begitu ya kita mau gimana, “ ketusnya.(yud)




Mahasiswa Tertabrak KA Di Serpong, Polisi: Keluarga Sudah Cek Jenazah

Korban tertabrak KA di Serpong.(cep)

Kabar6-Pihak Kepolisian Resor Polres Tangerang Selatan (Tangsel), masih menyelidiki kasus kecelakaan yang dialami Ahmad Fauzie (19), mahasiswa yang diduga tertabrak Kereta Api dan ditemukan tewas terkapar di perlintasan KM 28+1, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Minggu (13/8/2017).

“Tadi keluarga korban sudah datang ke Polres sekaligus membesuk jenazah korban di rumah sakit Tangerang,” ujar Kasat Lantas Polres Tangsel, Lalu Hedwin Hanggara, kepada kabar6.com, lewat sambungan seluler, Senin (13/8/2017).**Baca juga: Polisi Sergap Pencoleng Laptop SMPN I Cisoka.

Meski demikian, Kasat Lantas mengaku bila kasus tersebut tidak ditangani pihaknya, melainkan ditangani oleh pihak Reserse Kriminal (Resrim) POlsek Serpong. “Kasusnya kini ditangani Reskrim Polsek Serpong, bukan kami,” ujarnya lagi.**Baca juga: Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar KA di Serpong.

Diketahui, jasad Ahmad Fauzie (19), mahasiwa yang mengantongi KTP Dusun warga Temurejo, RT 01/RW 07, Kembiritan, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur itu ditemukian tergeletak tak bernyawa di pinggi rel KM 28+1, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, sekira pukul 06.00 WIB pagi tadi.(Cep)




Tragis, Mahasiswa Tewas Tersambar KA di Serpong

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Nasib tragis dialami Ahmad Fauzie (19). Pemuda yang berstatus sebgai mahasiswa tersebut, tewas menganaskan setelah  tersambar kereta api di perlintasan KM 28+1, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (TAngsel), Minggu (13/8/2017).

Sedianya, peristiwa kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat kejadian, korban tengah melintas di jalur rel kereta api tersebut.

“Tadi ditemukan jenazahnya sekira pukul 06.00 WIB. Korban meninggal di tempat karena tersambar kereta, betul laporannya begitu,” jelas Ipda Mulyawan Kepala Bagian Humas Polres Tangsel.**Baca juga: Dua Band Ini Turut Meriahkan HUT Ke 33 PT AP II di Bandara Soetta.

Saat ditemukan, korban mengenakan kaos berwarna merah dan bercelana jeans pendek selutut warna biru. Dari identitas yang dimiliki, korban tercatat sebagai warga Dusun Temurejo, RT 01/RW 07, Kembiritan, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur.**Baca juga: Polisi Sergap Pencoleng Laptop SMPN I Cisoka.

Petugas kereta api dibantu pihak kepolisian selanjutnya mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit. Beberapa saksi pun telah dimintai keterangan atas kecelakaan itu.(BL/tmn)




Polisi Sergap Pencoleng Laptop SMPN I Cisoka

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) Cisoka, Kabupaten Tangerang, berhasil meringkus Yudi Haryadi bin Harozi, tersangka pencurian tiga unit komputer jinjing atau laptop di SMPN I Cisoka.

Pria asal Lampung ini ditangkap petugas tak jauh dari lokasi kejadian usai menjalankan aksinya pada Jum’at, (11/8/2017).

“Sudah kita tangkap dan diproses,” ungkap Kapolsek Cisoka, AKP Sri Raharja, kepada Kabar6.com, Minggu (13/8/2017).

Diketahui, pelaku menggondol tiga unit laptop berbagai merek milik dewan guru yang tersimpan diruangan kurikulum SMPN I Cisoka.

Dia, memanfaatkan kesempatan ketika para dewan guru tengah melaksanakan ibadah sholat Jum’at.

Beruntung, pada saat itu ada sejumlah saksi dilokasi kejadian dan melaporkan ke petugas yang memang tengah bertugas tak jauh dari tempat kejadian perkara.**Baca juga: Warga Keluhkan Macet di Jalan Raya Cisoka-Adiyasa.

Tersangka, kemudian langsung digeledah dan petugas menemukan tiga unit laptop berbagai merek, diantara Toshiba, Lenovo dan Hewlett Packard (HP).**Baca juga: 3 Laptop SMPN 1 Cisoka Digondol Maling.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 362 KUHP, dengan ancaman hukuman selama 5 tahun penjara dan kini tersangka telah ditahan diruang tahanan Polsek Cisoka.(Tim K6)




Dua Band Ini Turut Meriahkan HUT Ke 33 PT AP II di Bandara Soetta

Band Zigas selfie bareng pengguna jasa Bandara.(sly)

Kabar6-Hari ini, Minggu (13/8/2017), nuansa meriah mewarnai Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Ya, itu seiring dengan aksi panggung heboh yang dilakoni Band ternama Indonesia yaitu Zigas.

Tak hanya Band Zigas, dalam rangkaian kemeriahan hari jadi PT Angkasa Pura (AP) II ke 33, juga ada aksi panggung dari Band Andra And The Backbone.

Tak hanya menikmati aksi panggung Band Zigas dan Andra And The Backbone, di moment ini para penonton konser juga boleh melakukan selfie langsung dengan personil Band yang tampil. Dan, hal ini pun disambut positif oleh para penggemar dua band kenamaan tersebut.

Humas PT AP II, Dewandono Prasetyo mengatakan konser Band Zigas dan Andra And The Backbone sedianya merupakan rangkaian kemeriahan acara HUT ke 33 PT Angkasa Pura II Bandara Soetta.

“Kami ingin menberikan pelayanan ekstra dari biasanya. Tadi sudah ada Festival Kuliner gratis. Sekarang ada band ternama yaitu Zigas dan Andra and The Backbone,” katanya, Minggu (13/8/2017).

Ditambahkan Dewandono, bahwa konser ini akan dilaksanakan full pada hari Minggu. “Kami tidak memberi batasan kepada para penonton, mereka boleh mengambil gambar dari dekat bahkan berselfie dengan artisnya,” jelasnya.

Seperti diketahui PT Angkasa Pura (Persero) II memasuki usia yang ke-33 tahun tepat pada 13 Agustus 2017.**Baca juga: HUT Ke-33 PT AP II, Besok Ada Bebersih Massal di Bandara Soetta.

Sejumlah rangkaian perayaan dalam menyambut hari jadi dilaksanakan juga di Bandara Internasional Soetta. Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-33 yang bertajuk Performing Committed To Excellence ini dijadikan ajang mempetunjukan komitmen keunggulan Bandara Soetta sebagai bandara pintar.**Baca juga: Yuk, Nikmati Bir Pletok Gratis di Bandara Soetta.

Selain itu, juga sebagai ajang komitmen untuk percepatan pembangunan infrastruktur di bandara yang telah menjadi kebanggaan bangsa.(Sly)




Waria di “Landmark” Kabupaten Tangerang, Apakah Tanda-tanda Kiamat?

Bangunan “Landmark” Kabupaten Tangerang.(ist)

Kabar6-Sejumlah warga mengaku jijik dengan keberadaan kelompok Waria (wanita pria) di kawasan pintu gerbang Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, tepatnya di lampu merah Bojong, Kecamatan Cikupa.

Ya, Kaum transgender dengan dandanan menor berbalut pakaian serba seksi bak bidadari ini, hampir tiap malam mangkal di pinggiran jalan tersebut.

“Jijik dan geli lihatnya. Ini tanda-tanda kiamat?,” ujar Irsa, salah seorang wanita warga Kecamatan Setu, KOta Tangerang Selatan, saat melintasi di kawasan lampu merah Bojong, Kecamatan Cikupa, pada Sabtu (12/8/2017) malam. 

Pendapat bernada gurau justru disuarakan oleh Azhar, warga Gunung Sindur, Bogor, yang juga mengaku acap menyaksikan aksi waria di lampu merah Bojong, Kecamatan Cikupa.**Baca juga: Bawa Clurit dan Gergaji Es, 11 Pelajar “Sangar” Diamankan Polsek Cikupa.

“Mungkin mereka lagi ngeledekin Satpol PP setempat kali ya, makanya sengaja memilih tempat mangkal di lokasi yang nota bene menjadi wajah bagi wilayah Kabupaten Tangerang,” ujarnya sambil tertawa.**Baca juga: 17 Agustus, Merah Putih Sepi Berkibar di Tangsel.

Azhar juga mengaku bingung, mengapa pihak Satpol PP setempat tidak segera membersihkan kelompok waria yang mangkal di bangunan yang merupakan Landmark bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang tersebut.**Baca juga: Banyak Waria di Gerbang Puspemkab Tangerang.

“Semoga Satpol PP setempat cepat sadar, kalau kehormatan wilayah mereka saat ini tengah dirusak dan dicoreng moreng oleh para Waria itu,” ujarnya berharap.(BL)




17 Agustus, Merah Putih Sepi Berkibar di Tangsel

Semarak 17 Agustus di Serpong.(yud)

Kabar6-Perayaaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72‎ di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dianggap masih kurang semarak. Banyak kalangan dunia usaha dan masyarakat yang terkesan cuek menyambut perayaan yang diperingat setiap 17 Agustus tahun ini.

Sekjen Ormas Pemuda Pancasila Kota Tangsel, Iwan Pristiasya, mengungkapkan bahwa indikasi di atas dapat ditilik dari minimnya pengibaran bendera Merah Putih.‎ Banyak pelaku pelaku usaha di Kota Tangsel belum memasang bendera merah putih di depan toko atau tempat usahanya yang berada di jalan-jalan utama.

“Padahal harga bendera tidaklah seberapa apa lagi dibandingkan pengorbanan para pejuang dalam merebut kemerdekaan,” kata Iwan Angus, sapaan akrabnya kepada kabar6.com, Sabtu (12/8/2017).

Ia menyatakan miris atas realitas di tengah masyarakat sekarang ini. Contohnya seperti di wilayah Kecamatan Pamulang. Padahal imbauan serta sosialisasi agar setiap bangunan yang berada di pinggir jalan utama mau memasang bendera Merah Putih.

Iwan bilang, pihaknya dari Pemuda Pancasila tidak melarang mereka mendirikan usaha dan mencari keuntungan di Kota Tangsel. Tetap diharapkan ada rasa cinta dan keperdulian masyarakat serta dunia usaha terhadap wilayah dan negara ini sebagai wujud menghargai jerih payah para pejuang terdahulu.**Baca juga: Begini Reaksi Pesbukers Tonton Video Kemal‎ Mustapa.

“Sangat saya sayangkan dan saya merasa prihatin. Padahal imbauan kibarkan bendera Merah Putih dari tanggal 1 sampai dengan 30 Agustus,” ujar Iwan.(yud)




Begini Reaksi Pesbukers Tonton Video Kemal‎ Mustapa

Kemal Mutapa, PNS Tangsel yang curhat di youtube.(yud)

Kabar6-Video yang diunggah Kemal Mustapa, pejabat di lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) mendapat perhatian dari pesbukers, pengguna situs jejaring sosial facebook.

Betapa tidak, dalam vieonya Kemal mengaku telah melaporkan dugaan tindak pidana korupsi institusinya ke Bareskrim Mabes Polri.

Pada postingan berita berjudul: Lagi, Kemal Mustapa ‘Nyanyi‎ Merdu’ di Youtube di facebook hingga berita ini diturunkan mendapat “jempolan” dari 10 pesbukers. Pemilik akun bernama Utami Ratih juga ikut memberikan komentar.

“Kita tontonin aja dramanya bang‎ sampe mana,” kata Utami sambil memperlihatkan emotikon bersiul, Sabtu (12/8/2017).

Pesbukers lainnya pemilik akun bernama Bayu Agus Purnomo ikut menimpali komentar soal beredarnya viral video Kemal di dunia maya.

“Gk ada kehormatannya tuh pejabat, klo gak benar jangan didiaminlah‎, apa bnar kali ya??? Ahayyy,” ujar Bayu.

Hingga berita ini diturunkan video yang telah menjadi viral itu berdurasi 16 menit 17 detik telah ditonton sebanyak 735 kali. Ada sebanyak 5 penonton memberikan tanda suka, dan 1 lainnya menyatakan tidak suka.

“Jangan sampai terjadi pada saya, teman-teman semuanya,” klaim Kemal.

Sedangkan atasnya, Sekretaris Daerah Kota Tangsel, Muhamad, secara lugas enggan menanggapi celotehan anak buahnya tersebut. “Enggak apa-apa. Kemal bagus. Kemal bagus Kemal,” singkat Muhamad yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Pemerintah Kota Tangsel.(yud)




Bawa Clurit dan Gergaji Es, 11 Pelajar “Sangar” Diamankan Polsek Cikupa

Pelajar yang diamankan petugas Polsek Cikupa.(ist)

Kabar6-Jajaran Kepolisian Sektor Cikupa mengamankan sebanyak 11 pelajar dari dua sekolah berbeda, yang sedianya akan menggelar tawuran, Jumat (11/8/2017) sore.

Ke 11 pelajar tersebut terdiri dari lima orang pelajar SMK Korpri Balaraja, dan enam orang pelajar SMK Pembangunan Tigaraksa.

“Sebelas pelajar tersebut diamankan personel Polsek Cikupa di Jalan Raya Serang saat hendak tawuran,” ujar Kapolsek Cikupa, Kompol Idrus Madaris.

Setelah diperiksa, empat pelajar itu kedapatan membawa senjata tajam diantaranya dua bilah pisau, satu celurit, dan satu gergaji es.

Kemudian, para pelajar tersebut digiring ke Mapolsek Cikupa untuk diberikan pembinaan. Sementara itu, tujuh pelajar dipersilahkan pulang, namun empat pelajar yang kedapatan membawa sajam masih ditahan di Mapolsek Cikupa.**Baca juga: Walikota Tangerang Minta Aturan Pelarangan Motor Dikaji Ulang.

“Kami akan memanggil Wali Kelas dan Orangtua dari empat pelajar yang kedapatan membawa sajam tersebut,” imbuh Kapolsek.**Baca juga: Bulan Depan, Motor “Dilarang” Melintas di Kota Tangerang.

Ditambahkannya, dirinya pun sangat menyayangkan generasi muda mencoba meraih kebanggaan diri dengan cara yang salah.**Baca juga: Polisi Tembak Penjahat Spesialis Rumsong di Tangerang.

“Sebagai pelajar, semestinya mengejar prestasi yang bisa jadi kebanggaan orang tua, guru dan lingkungan. Meraih kebanggan diri bukan dengan pamer kekuatan lewat tawuran, tapi melalui prestasi,” tukas Kapolsek.(Tim K6)




Walikota Tangerang Minta Aturan Pelarangan Motor Dikaji Ulang

Walikota Tangerang (tengah) saat mengecek titik banjir diwilayahnya.(ist)

Kabar6-Walikota Tangerang, H. Arief Rachadiono Wismansyah menyambut baik rencana BPTJ yang akan memberlakukan kebijakan pelarangan melintas bagi sepeda motor di Kota Tangerang.

Itu mengingat kebijakan pelarangan itu menjadi salah satu solusi untuk mengatasi problem kemacetan yang terjadi saat ini.

Namun demikian, Walikota menyebut bila kebijakan itu masih belum bisa diberlakukan di Kota berivisi Akhlakul Karimah tersebut. Dirasa perlu dilakukan kajian mendalam sebelum aturan itu diterapkan di Kota Tangerang.**Baca juga: Polisi Tembak Penjahat Spesialis Rumsong di Tangerang.

Terlebih, hingga kini sistem transportasi massal di wilayahnya belum tersedia dengan baik dan nyaman. “Kan enggak gampang juga,” kata Arief di Tangerang, kemarin.**Baca juga: Bulan Depan, Motor “Dilarang” Melintas di Kota Tangerang.

Sebelum pelarangan sepeda motor diterapkan, Arief meminta adanya solusi dari pemerintah pusat dan BPTJ, untuk mengganti moda bagi para pengguna sepeda motor. “Sekarang BPTJ solusinya apa? Apa orang disuruh enggak bawa motor?” kata Arief.(BL/tmn)