1

Begini Kronologis Balita Jatuh di Gedung SDN 04 Ciputat

Pemakaman Afkra di TPU Kedaung.(cep)

Kabar6-‎Lemahnya fasilitas pengaman serta pengawasan arena bermain dianggap menjadi pemicu insiden kecelakaan yang menewaskan Afkra (3). Balita malang itu tewas setelah terjatuh dari lantai tiga gedung SDN 4 Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Royani (53), paman korban menceritakan insiden kecelakaan bermula ketika ‎Afkra diajak neneknya untuk menjemput bibinya yang sekolah di lokasi perkara. Sang nenek tak menyadari bila cucunya bermain di tangga gedung sekolah yang belum rampung dibangun.

“Neneknya baru ngeh pas tahu ada yang jatoh. Ya pasti kaget, syok neneknya lihat yang jatoh ternyata Afkra,” katanya ditemui usai pemakaman, Senin (14/8/2017) sore.

Keluarga korban, Royani menjelaskan, sangat menyesalkan pihak sekolah yang dinilai kurang peduli terhadap aspek keamanan gedung. Beberapa sisi gedung bertingkat itu belum dipasang pembatas.**Baca juga: Ini Aspek Munculnya Teroris di Indonesia.

Menurutnya, kondisi sekolah yang sekarang sangat membahayakan murid-murid SDN 04 Ciputat. Pihak sekolah sudah terlalu lama membiarkan minimnya fasilitas keselamatan anak-anak.**Baca juga: Balita Tewas Terjun Bebas dari Gedung SDN 4 Ciputat.

“Rawan sekali, apalagi yang sekolah kan masih SD, masih suka main ke sana-ke sini, kalau memang mmbahayakan dan bangunannya belum rampung harusnya ditutup dulu, kasih pembatas,” tegasnya.(cep/yud)




Sampai Satu Bulan, Skytrain Bandara Soetta Diuji Coba

Dokumentasi Skytrain.(ist)

Kabar6-Skytrain, kereta tanpa awak Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Senin 14 Agustus 2017 hari ini, di uji coba.

Adapun uji coba tersebut dilakukan bersama oleh PT Angkasa Pura II (Persero), Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan pihak kontraktor dari PT LEN Industri (Persero) dan Woojin asal Korsel.

Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II Djoko Murdjatmojo mengatakan, uji coba dilakukan dengan mengoperasikan dua gerbong Skytrain dari Terminal 2 ke Terminal 3 dan arah sebaliknya dengan pengemudi tanpa penumpang.

“Uji coba tanpa penumpang dimulai hari ini,” ujar Djoko Murdjatmojo.

Djoko menjelaskan, bils sedianya uji coba Skytrain kosong dengan akan dilakukan hingga satu bulan ke depan. “Uji coba ini mengacu tahapan dan prosedur, selanjutnya baru akan dilanjutkan ke tahap uji coba dengan mengangkut penumpang,” katanya.

Djoko menyebut, bila uji coba tahap pertama dilakukan bertujuan untuk mengecek secara keseluruhan infrastruktur Skytrain apakah berfungsi dengan baik atau tidak.**Baca juga: Maju di Pilkada 2018, Arief Klaim Didukung 4 Parpol.

“Evalusi ini dilakukan untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik,” ujarnya.**Baca juga: Ini Aspek Munculnya Teroris di Indonesia.

Sedianya, Skytrain ini dilengkapi sistem automated guideway transit (AGT) dengan ban karet yang dilengkapi pengarah dan berpenggerak sendiri atau self propelled. Kecepatan operasi Skytrain ini dapat mencapai 60 km/jam.(BL/tmn)




Ini Aspek Munculnya Teroris di Indonesia

Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif. (Tim K6)

Kabar6-Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Tangerang, AKBP Sabilul Alif, memaparkan berbagai aspek tentang munculnya terorisme dan radikalisme di Tanah Air.

Hal itu, disampaikan Kapolres Alif, saat menjadi pembicara bersama Pengamat Terorisme Abbas dan Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tangerang Encep Subandi dalam Diskusi Kebangsaan Tentang Pencegahan Terorisme dan Radikalisme yang digelar GP Ansor Kabupaten Tangerang di Sport Center, Citra Raya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.**Baca Juga: Dalam Sebulan 12 Begal Diciduk Polresta Tangerang

“Saya sampaikan tentang radikalisme dan terorisme dari berbagai aspek. Mulai dari asal kata ‘radikal’,  proses perjalanannya, hingga pola-pola pencegahan dan penanggulangannya baik secara politik, hukum, dan sosial,” ungkap Alif, Senin (14/8/2017).

Menurutnya, pemahaman dan narasi-narasi kontra terorisme dan radikalisme, membutuhkan peran serta dari seluruh lapisan masyarakat. Itu, merupakan cara paling ideal untuk melakukan counter narasi agitasi dan propaganda yang dibangun para pelaku teror.

“Saya juga menjawab pertanyaan audiens, terkait sikap Polri atas masih beredarnya selebaran Jumat dari kelompok pro khilafah. Tegas saya jawab, bawa penyebar dan penulis selebaran itu ke saya. Minta dia ceramah di hadapan saya. Akan saya bantah dengan nalar yang sehat,” katanya.

Dalam kegiatan yang ditutup dengan deklarasi setia kepada Pancasila dan NKRI tentang penolakan paham radikalisme ini, Kalopres Alif, juga meminta ulama untuk membuat tulisan yang nantinya akan disebarkan saat salat Jumat.

Pengamat Terorisme, Natsir Abbas, juga menyampaikan materi tentang sejarah gerakan terorisme dan paham radikal.

Mantan Anggota Jamaah Islamiyah ini juga memaparkan pola strukturisasi di kelompok teroris.(Tim K6)




Pemkot Tangerang Bakal Tindak Tegas ASN Bolos Apel

Apel Senin di Pemkot Tangerang. (hms)

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mulai gerah dengan banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Tangerang yang tidak mengikuti apel pagi.

Sekretaris Daerah Kota Tangerang Dadi Budaeri mengatakan dirinya akan menegakkan kedisiplinan para aparat di lingkup Pemkot Tangerang.

“Saya perintahkan agar badan Kepegawaian, Pembangunan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dan juga Inspektorat untuk segera menelusuri para pegawai yang tidak ikut apel hari ini,” seru Sekda saat memimpin apel di halaman Puspem Kota Tangerang, Senin (14/8/2017).**Baca Juga: Absen Apel, 215 ASN Pemkot Tangerang Potong Gaji 1 Persen

Perintah Dadi tersebut berawal dari banyaknya jumlah pegawai yang tidak ikut Apel Senin yang memang sudah rutin dilaksanakan.

“Perhatian Pemkot terhadap kesejahteraan pegawai sudah luar biasa. Sehingga tidak elok kalau kita masih belum bisa memenuhi kewajiban sebagai pegawai termasuk apel dan absen,” tuturnya.

Dadi juga memerintahkan kepada pihak Inspektorat dan BKPSDM untuk menindak tegas bagi para pegawai yang tidak berlaku disiplin dan melaksanakan kewajibannya sebagai aparat.

“Disiplin aja susah bagaimana melayani masyarakat. Lakukan pengecekan di sekitar gedung Puspem atau ruangan. Karena banyak yang datang hanya absen terus ngewarung. Rasanya malu kita kepada masyarakat yang lain apel tapi kita nyaman di ruangan atau di warung,” ujarnya.

Selama ini, Pemkot Tangerang sudah cukup tegas terkait penegakan disiplin bagi para pegawai wajib apel yang tidak ikut apel atau absen tanpa keterangan. Berdasarkan Perwal Nomor 29 Tahun 2016, pegawai yang tidak ikut apel pagi akan dikenakan sangsi berupa pemotongan tunjangan daerah sebesar tiga persen. Sedangkan bagi pegawai yang tidak hadir tanpa keterangan dipotong lima persen.

Kewajiban apel pagi di lingkup Pemkot Tangerang berlaku bagi semua PNS di lingkup Pemkot Tangerang kecuali bagi pegawai yang tidak wajib apel yaitu yang di pelayanan dan yang ikut diklat. Apel pagi tersebut dilaksanakan setiap Senin-Jumat pagi. Untuk apel Senin pagi (14/08), dari 1.955 jumlah pegawai, yang tidak mengikuti apel tanpa keterangan sebanyak 154 dengan rincian Eselon III sebanyak enam orang, Eselon IV ada 31 orang, BUMD tujuh orang dan staf fungsional 111 orang.

“Nanti bagi yang terlambat apel suruh apel sendiri,” tukasnya.(hms)




Nenek Elih Korban Penganiayaan di Tangsel Akhirnya Tewas

Nenek Elih. (cep)

Kabar6-Elih (73), nenek renta yang terluka parah akibat diduga menjadi korban penganiayaan nyawanya tak bisa diselamatkan. Ia ditemukan sudah bersimbah darah di pos salahsatu ormas di Jalan Lengkong Karya RT 006 RW 002, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Wanita tunawisma itu bersimbah darah setelah tangan kanannya terluka parah. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Medika Serpong, hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Tangerang.**Baca Juga: Tangan Kanan Putus, Nenek Renta Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Utara

“‎Pas nyampe di sini jam satu kayaknya sudah meninggal. Karena kemari untuk kepentingan autopsi,” kata Yadi, petugas kamar mayat di RSU Tangerang, Senin (17/8/2017).

Menurutnya, jasad korban dibawa oleh petugas dari Kepolisian Sektor (Polsek) Serpong.

Elih diduga mendapat tebasan senjata tajam dari pelaku. Korban terluka parah pada bagian ‎pergelangan tangan kananputus, dan‎ lengan tangan kanan hampir putus.**Baca Juga: Nenek Bersimbah Darah di Pos PP Serpong Bernama Elih

Juga terdapat dua luka robek di paha sebelah kanan, dan luka robek pinggang bagian kanan.‎ “Jasad korban dibawa oleh petugas dari Polsek Serpong,” terang Yadi.

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait peristiwa sadis yang menimpa Elih.(fbi/yud)




Balita Tewas Terjun Bebas dari Gedung SDN 4 Ciputat

Balita terjun dari Gedun SDN 4 Ciputat. (yud)

Kabar6-‎Afkra (3), bocah belia warga Gang Langgar RT 12 RW 11 Nomor 41, Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan‎ (Tangsel) terjatuh dari lantai tiga bangunan sekolah. Ia sempat sekarat dan akhirnya meninggal dunia akibat gegar otak.

Insiden kecelakaan itu terjadi di SDN 4 Ciputat. Afkra diduga sedang bermain bersama teman-temannya tetapi tidak mendapatkan pengawasan dari kedua orangtuanya, Riyanto (30) dan Tia (23).**Baca Juga: Gapura di Tangsel Roboh, Ini Kata Airin dan Pesbukers

“Keponakan saya akan dimakamin,” kata Royani (53), paman korban ditemui di rumah duka, Senin (14/8/2017).

Menurutnya, anak semata wayang itu sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Sari Asih Ciputat. Namun nyawa Afkra tak tertolong lantaran mengalami luka parah.**Baca Juga: Diskusi Publik Soal Lelang Proyek, ULP Tangsel Ogah Hadir

Royani menjelaskan, korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum yang tak jauh dari lokasi kediamannya. Tampak tenda dan kursi-kursi masih berjejer di depan rumah duka.

“Dimakaminnya di TPU Kedaung. Kami pastinya berasa kehilangan,” kata Royani sedih.(yud/cep)




Gapura di Tangsel Roboh, Ini Kata Airin dan Pesbukers

Gapura roboh. (Tim K6)

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany telah menginstruksikan kepada jajarannya segera memperbaiki bangunan gapura yang roboh. Padahal gapura di Kampung Setu RT 017 RW 04, Kelurahan/Kecamatan Setu, baru saja dibangun.

“Saya sudah minta agar dibangun lagi. Yang kokoh, yang kuat,” katanya kepada kabar6.com ditemui di kantor Kecamatan Setu, Senin (14/8/2017).

Insiden robohnya gapura yang membatasi wilayah Kelurahan Setu dengan Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, itu mendapat respon nyinyir dari pesbukers, sebutan bagi pengguna situs jejaring sosial‎ facebook.**Baca Juga: Baru Dibangun 2016, Gapura di Kampung Setu Roboh

Seperti pernyataan yang disampaikan pemilik akun bernama Andi Purwonegoro. Ia menduga bahwa material bangunan yang dipakai oleh pihak ketiga sebagai kontraktor pelaksana pembangunan gapura tidak bagus.**Baca Juga: Roboh, Ada 2 Lagi Gapura Serupa di Kota Tangsel

“‎Semennya kurang nyokot,” kata Andi Purwonegoro. Ungkapan sama bernada nyinyir juga disampaikan pesbukers lainnya pemilik akun bernama Eko Budi Prasetyo.

Ia menuding pihak kontraktor tidak memenuhi spesifikasi dengan mengkorupsi material bahan bangunan.‎ “Biasa itu adonannya dikurangin dikit,” ujar Eko.**Baca Juga: Gapura Roboh di Tangsel, Warga: ‘Tepo Amat Kayak Kerupuk’

Abdul Aziz Pagar Alam, pesbukers lainnya mengungkapkan bahwa insiden bangunan roboh di Kota Tangsel sudah menjadi rahasia umum. Pun bukan pertama kali terjadi. “Tidak heran jika itu terjadi di Tangsel,” ungkapnya.(Tim K6)




Diskusi Publik Soal Lelang Proyek, ULP Tangsel Ogah Hadir

Ilustrasi.(Ist)

Kabar6-Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keadilan menggelar diskusi publik di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Diskusi tersebut menyoroti persoalan lelang yang ada di Kota Tangsel.

Ketua Pengurus LBH Keadilan Abdul Hamim Jauzie mengatakan dalam dialog tersebut. pihaknya menghadirkan pembicara dari kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel yakni Ketua Komisi I Ahmad Syawqi, Koordinator Truth Suhendar dan mengundang pihak Unit Lelang Pengadaan (ULP) Kota Tangsel.**Baca Juga: Domisili Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Diduga Fiktif

“Sayang sekali Kepala Bagian ULP Kota Tangsel tak hadir. Seharusnya Pak Deden menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan pandangannya sebagai pemangku kepentingan yang selama mengurus pengadaan barang dan jasa Pemkot Tangsel. Pak Deden bisa menyampaikan kelarifikasi atas pertanyaan, pernyataan masyarakat,” ungkap Abdul menjelaskan dalam siaran pers hak jawab yang dikirim ke Kabar6.com, Senin (14/8/2017).

Menurut Abdul, dalam diskusi tersebut dibahas proses pengadaan barang dan jasa, meskipun sudah dilakukan secara elektronik, masih menyisakan celah untuk berlaku curang. Praktek korupsi masih ditemukan dalam pengadaan barang dan jasa. Proses lelang ini mendesain perusahaan yang akan memenangkan lelang di Tangsel.**Baca Juga: Aneh, Perusahaan Domisili Fiktif Bisa Punya Izin di Tangsel

“Peserta lelang yang difungsikan sebagai “boneka” peserta lelang agar terlihat ada kompetisi juga masih terjadi dalam pengadaan secara elektronik. Demikian juga permainan kecepatan dalam website LPSE yang sangat mudah dipermainkan sehingga perusahaan tertentu gagal mengupload dokumen perusahaan dalam website LPSE, katanya.(az)

Berita ini diturunkan untuk memenuhi hak jawab atas berita https://www.kabar6.com/tangerang/selatan/34914-knpi-dan-dprd-soroti-persoalan-lelang-proyek-di-tangsel.




Antisipasi Teror, Polrestro Tangerang Gelar Razia Gabungan

Ilustrasi. (ist)

Kabar6-Polres Metro Tangerang menggelar razia gabungan di Jalan MH Thamrin, Kota Tangerang, Minggu malam (13/8/2017). Razia tersebut digelar untuk mengantisipasi tindak teror jelang HUT Kemerdekaan RI ke-72.

Kabag Ops Polrestro Tangerang AKBP Deddy mengatakan pihaknya menghentikan kendaran yang melintas di Jalan MH Thamrin. Tak hanya memeriksa kelengkapan surat kendaraan, petugas juga memeriksa barang bawaan pengendara.**Baca Juga: Polsek Kelapa Dua Razia Balapan Liar di Gading Serpong

“Operasi ini digelar guna mempersempit ruang gerak pelaku teror jelang HUT Kemerdekaan RI,” ungkap Deddy menjelaskan.

Dalam razia kali in, polisi mengamankan sepasang pemuda yang mengendarai kendaraan dalam kondisi mabuk. Keduanya menolak ketiga petugas ingin memeriksa barang bawaannya. Saat diperiksa pemuda yang mengaku usai pulang dari pesta tersebut kedapatan membawa obat-obatan terlarang.

“Kedua dibawa ke kantor untuk dimintai keterangan. Sementara jika ada pengendara yang surat-suratnya tidak lengkap langsung ditilang,” katanya. (rani)




KNPI dan DPRD Soroti Persoalan Lelang Proyek di Tangsel

Ilustrasi.(Ist)

Kabar6-Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mulai menyoroti kinerja Unit Layanan Pelelangan (ULP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Hal ini dilakukan lantaran banyak persoalan yang muncul terkait mekanisme lelang pengadaan di Kota Tangsel.

Sekjen DPD KNPI Kota Tangsel Sigit Sasongko mengatakan pihaknya pada Sabtu 12 Agustus 2017 lalu meggelar dialog dengan pihak ULP Kota Tangsel dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel menyikapi persoalan lelang di Kota Tangsel. Akan tetapi, pihak ULP tidak datang memenuhi undangan.**Baca Juga: Domisili Pemenang Lelang Proyek Rp11 M di Tangsel Diduga Fiktif

“Pihak ULP, termasuk Kepalanya Deden Deni tidak hadir,” ungkap Sigit menjelaskan kepada Kabar6.com, Minggu (13/8/2017).

Dialog ini, kata Sigit dilakukan untuk menyikapi persoalan lelang di Kota Tangsel. Termasuk persoalan dugaan domisili fiktif perusahaan pemenang lelang Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Jombang senilai Rp11 miliar.**Baca Juga: Domisili Fiktif, OPD Penerbit Surat Izin di Tangsel Harus Dibenahi

“Kita lihat banyak persoalan dan berita yang muncul di media. Makanya, kami bersama DPRD Kota Tangsel juga ikut menyoroti persoalan tersebut,” katanya.(az)