1

Pilkades, Polresta Tangerang Prioritaskan Pengamanan di Desa Cijeruk

Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif. (Tim K6)

Kabar6-Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tangerang, memprirotaskan pengamanan di desa yang dinilai rawan kericuhan saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

Semisal, Desa Cijeruk, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang. Pasalnya, desa ini pernah memiliki pengalaman buruk hingga berujung ke ranah hukum dalam pelaksanaan Pilkades sebelumnya.**Baca Juga: Kapolresta Tangerang Cek Kesiapan Satpolair di Kronjo

“Saya melaksanakan Pos Khidmat di Mesjid Al-Ittihad, Desa Cijeruk, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang. Pos Khidmat kali ini, ada misi khusus yang dibawa, yakni menyemai semangat menyelenggarakan demokrasi yang sehat,” ungkap Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif, kepada Kabar6.com, Jumat (18/8/2017).

Beberapa hari ke depan, kata dia, Desa Cijeruk akan melaksanakan Pilkades. Desa Cijeruk akan menjadi atensi khusus, karena Pilkades sebelumnya di desa ini sempat disengketakan di muka hukum.**Baca Juga: Jelang Pilkades, Pemkab Tangerang Gelar Deklarasi Damai

Tentu, semua tidak ingin Pilkades berakhir dengan gesekkan bahkan ricuh. Karena pada dasarnya baik antar calon maupun antar pendukung adalah tetangga bahkan masih ada ikatan keluarga.

“Saya berkomunikasi dengan kedua calon. Saya meminta komitmen keduanya termasuk para pendukungnya. Komitmen untuk sama-sama melaksanakan demokrasi yang sehat yaitu yang sportif, tanpa intimidasi, tanpa politik uang, dan tentu saja dengan sikap legowo siap menang siap kalah,” tuturnya.

Pelaksanaan Pilkades yang demokratis dan aman lanjutnya, bukan hanya keinginan polisi. Itu, merupakan keinginan serta harapan semua elemen masyarakat.

“Semoga kita selalu diberi kedewasaan dalam menghadapi setiap perbedaan. Jadikan Pilkades ajang untuk berlomba berbuat kebaikan,” paparnya.(Tim K6)




Kapolresta Tangerang Cek Kesiapan Satpolair di Kronjo

Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif. (Tim K6)

Kabar6-Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Tangerang, AKBP Sabilul Alif menggelar inspeksi ke kantor Satuan Polisi Air yang terletak di kawasan Pantai Utara (Pantura) Kecamatan Kronjo, Jumat (18/8/2017).

Hal ini, guna mengecek kesiapan petugas patroli laut dalam mencegah masuknya narkoba melalui jalur pantai.**Baca Juga: KSPSI Banten Deklarasi Dukung Zaki dan Arief di Pilkada 2018

“Usai melaksanakan Pos Khidmat, saya melanjutkan kegiatan dengan melakukan inspeksi ke Kantor Sat Pol Air, Polres Kota Tangerang di pesisir Kecamatan Kronjo. Sebagai pimpinan, saya harus memastikan anggota saya bekerja dengan baik,” ungkap Kapolres Alif, kepada Kabar6.com.

Tak hanya mengecek kesiapan petugas, kata Alif, pihaknya juga memeriksa kelayakan fasilitas seperti kapal patroli dan kondisi kantor.**Baca Juga: Kaki Pengendara Pulsar Remuk Terlindas Truk di Cisauk

Di samping itu, dia juga mengingatkan jajarannya agar selalu meningkatkan intensitas patroli wilayah pesisir.

“Pesan saya untuk anggota Satpolair dan juga untuk anggota Polresta Tangerang yang lain, agar menggunakan fasilitas yang telah diberikan untuk kepentingan rakyat. Fasilitas itu milik rakyat, wajib hukumnya memberikan jaminan rasa aman dan peningkatan pelayanan untuk rakyat,” tandasnya.(Tim K6)




Gagal Tertibkan PKL, Ketum HMI Ciputat: Airin Mundur Saja

Pasar Ciputat. (Dok K6)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinilai gagal menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar Jalan Aria Putra, Pasar Ciputat. Kondisi pasar yang kacau telah memancing reaksi keras dari Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat, Zainuddin Asri.

Dalam keterangannya, Zainuddin Asri meminta Airin turun dari jabatannya karena dinilai gagal menertibkan PKL di sekitar Jalan Aria Putra, Pasar Ciputat.**Baca Juga: DPD Perank Belum Temukan Jejak Flakka di Tangsel

“Kalau Airin tak mampu menertibkan, mundur saja dari jabatannya. Masih banyak yang lebih kompeten,” ungkap Zainuddin dalam siaran persnya, Jumat (18/8/2017).

Pria yang akrab disapa Bung Asri ini juga menyampaikan kekesalannya kepada Pemkot Tangsel yang dianggap tidak mampu menggunakan otoritasnya untuk menertibkan pedagang kaki lima tersebut.**Baca Juga: Kesempatan Dalam Kesempitan

“Pemerintah punya anggaran besar, punya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tapi kalah sama PKL. Apa harus saya ajarin caranya?” tegasnya.

Pernyataan Zainuddin Asri tersebut bukanlah bualan belaka. PKL yang menjajakan aneka komoditi memang terlihat memenuhi bahu jalan sampai terowongan.

“Bukannya tidak taat aturan tapi kami punya keluarga dan perlu makan,” ujar salah seorang pedagang yang tidak mau menyebutkan namanya.(az)




Ini Kisah Korban Penipuan Promosi Jabatan di Tangsel

PNS di Tangsel. (yud)

Kabar6-Pelaku penipu berkedok promosi jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diyakini orang yang dekat dengan lingkup Pemkot Kota Tangsel. Pasalnya, pelaku mempunyai kontak nomor telepon genggam para pejabat eselon IV dan III.

Salah seorang pejabat eselon III yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan dirinya nyaris jadi korban penipuan pelaku. Akan tetapi, dirinya tidak menanggapi permintaan dan iming-iming yang dilontarkan pelaku.**Baca Juga: Rekening Pelaku Penipuan PNS Tangsel Diblokir

Kepada Kabar6.com, sumber ini mengatakan dirinya mendapat telepon pada Jumat pagi (18/8/2017). Saat itu pelaku mengimingi sumber dengan jabatan yang lebih tinggi.

“Dia (pelaku, red) mengimingi saya jabatan eselon III. Dari awal saya sudah curiga kalau ini penipuan. Gimana saya mau percaya, saya kan sudah eselon III,” ungkapnya, Jumat (18/8/2017).

Sumber ini melanjutkan, pelaku juga meminta sumber segera mengirimkan uang ke rekening milik pelaku. Tak tanggung-tanggung, pelaku meminta uang sebesar Rp50 juta.**Baca Juga: BKPP Tangsel: Awas Penipuan Berkedok Naik Pangkat

“Tapi, saya sempat penasaran. Karena suara pelaku terasa familiar di telinga saya,” katanya.

Dirinya meyakini, pelaku merupakan orang yang sangat dekat dengan lingkup Pemkot Tangsel. Pasalnya pelaku hapal nama pejabat sekaligus memegang nomor kontak pejabat di Tangsel.

“Serahkan saja kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Mudah-mudahan pelakunya cepat tertangkap,” tambahnya.(az)




Sempat Batuk di Trotoar, Antonius Tewas di Kelapa Dua

Jenazah Antonius. (cep)

Kabar6-Antonius Kaswadi (56) Warga Perum Dasana Indah Blok UF 15 no 04 Rt 05/26 Kelurahan Bojong Nangka Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang ditemukan tewas di Jalan Boulevard Palm Raya, Kelurahan Bencongan Indah, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Jumat (18/08/2017).

Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh seorang sopir yang melintas. Kemudian sopir tersebut melaporkan kepada security perumahan bernama Bambang Pebriansah (27) yang sedang tugas jaga di Cluster Taman Himalayan.**Baca Juga: Kaki Pengendara Pulsar Remuk Terlindas Truk di Cisauk

Ketika saksi tiba untuk menghampiri, korban ditemukan dalam posisi tertunduk di trotoar pinggir jalan. Tiba-tiba korban terbatuk-batuk sambil menutup mulut hingga akhirnya terjatuh.

Korban sempat ditolong oleh saksi lalu diangkat ke atas tempat duduk di sebuah pangkalan ojek. Tidak lama kemudian korban diketahui telah meninggal dunia.

“Saksi sempat menolong korban, tapi tak lama berselang korban meninggal dunia,” ucap Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho.**Baca Juga: DPD Perank Belum Temukan Jejak Flakka di Tangsel

Hasil pemeriksaan pihak kepolisian di lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka di tubuh korban. Hal itu pun diperkuat dari keterangan Severianus Phonik Kashita (25) anak korban.  Severianus menerangkan bahwa bapaknya mempunyai riwayat penyakit darah rendah dan pernah dirawat di Rumah Sakit Siloam selama dua minggu.

“Diduga korban meninggal karena sakit. Anak korban keberatan jasad orangtuanya untuk di autopsi,” ungkap Kasat. (cep)




Rekening Pelaku Penipuan PNS Tangsel Diblokir

PNS. (Yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengingatkan aparatur daerah setempat agar mewaspadai penipuan berkedok promosi atau kenaikan pangkat. Imbauan itu disampaikan setelah ada satu dari lima Pegawai Negeri Sipil (PNS) terlanjur menjadi korban.

“‎Jadi jangan sampai kejadian seperti itu terulang lagi di Tangsel,” kata Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, Jumat (18/8/2017).**Baca Juga: BKPP Tangsel: Awas Penipuan Berkedok Naik Pangkat

Ia menegaskan, undang-undang telah mengatur bahwa penegakan hukum terhadap kasus kejahatan penipuan serta gratifikasi‎ tidak hanya menyeret pelakunya saja. Pihak pemberi suap pun dapat diancam hukuman penjara.

“Baik yang mengirim uang dan menerima uang, pastinya akan dikenakan hukuman,” tegas Bang Ben, sapaan akrab kader Partai NasDem itu.

Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel, Apendi, korban berinisial S yang sudah terlanjur mentransfer uang sebanyak Rp10 juta. Kini nomor rekening Bank Mandiri atas nama Nur Azizah yang digunakan untuk menampung uang hasil tipu-tipu sudah diblokir oleh pelaku.**Baca Juga: Ditantang Beberkan Data Korupsi di Tangsel, Begini Jawaban Kemal

“Setelah kami cek pelaku sudah mencairkan uang hasil penipuan,” tambah Apendi.‎ Menurutnya, korban bertugas di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangsel.

Sedangkan seluruh calon korban lainnya yang melapor merupakan pejabat eselon IV. Empat orang diantaranya urung tertipu lantaran cepat berkoordinasi sebelum mentransfer uang ke nomor rekening yang disodorkan pelaku.

“Mereka semua tergiur karena dijanjikan promosi dan naik pangkat oleh oknum pelaku yang mengaku bertugas di BKPP,” tambah Apendi.(yud)




DPD Perank Belum Temukan Jejak Flakka di Tangsel

Ketua DPD Perank Tangsel, Ali Nasution.(BL)

Kabar6-Selain gencar melakukan sosialisasi anti narkoba, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perank (Perkumpulan Anti Narkoba) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), juga terus mempelajari geliat peredaran narkoba, khususnya di kalangan pelajar di wilayahnya.

DPD Perank Tangsel hingga kini mayakini masih belum menemukan kasus narkoba mematikan jenis Flakka. Sedianya, narkoba ini memiliki sifat adiktif dan mampu mengubah perilaku seseorang.

Tak hanya itu, Flakka bahkan bisa bikin penggunanya menjadi seperti zombie. Flakka merupakan ganja campuran berbentuk kristal putih. “Sampai saat ini kita belum temukan kasus Flakka di Tangsel,” ujar Ketua DPD Perank Tangsel, Ali Nasution kepada kabar6.com, Jumat (18/8/2017).

Pria yang akrab disapa Bang Anas ini percaya bila narkoba Flakka belum masuk ke Indonesia, meski memang efek mabuk Flakka memang sudah banyak tersebar di jejaring sosial youtube.

“Saya percaya, Flakka itu belum ada di Indonesia. Tapi efek mengerikan Flakka yang sudah banyak tersebar di youtube, membuat kita jadi sangat khawatir,” ujarnya.

Sedemikian parahnya efek Flakka pada tubuh penggunanya, diklaim Bang Anas membuat pihaknya semakin gencar mensosialisasikan bahaya penggunaan narkoba pada tubuh, khususnya pada kalangan remaja usia sekolah.

“Untuk itu, kami mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan memerangi narkoba. Karena sedianya, pemberantasan narkoba adalah tanggungjawab kita bersama sebagai generasi muda,” ujarnya.**Baca juga: Dishub Banten Meradang, Bandara Bansel Batal Dibangun.

Seperti diketahui, hasil investigasi yang dilakukan DPD Perank Tangsel menyimpulkan bila hingga kini kalangan pelajar di tanah air, khususnya Tangsel sangat rawan terhadap sasaran peredaran narkoba.**Baca juga: Perank Tangsel Klaim Cimeng Paling Diminati Pelajar.

Perank juga menyimpulkan, hingga kini jenis narkoba paling familiar dikalangan pelajar adalah ganja alias cimeng. Sedangkan narkoba jenis sabu, lebih dininati oleh kalangan pekerja atau usia produktif.(BL)




Ditantang Beberkan Data Korupsi di Tangsel, Begini Jawaban Kemal

Kemal Mustafa. (yud)

Kabar6-Kemal Mustafa tak tinggal diam saat mengetahui pernyataan bernada tantangan buat dirinya. Malah, Kemal menegaskan dirinya akan menyerahkan data-data jika pimpinannya menginginkannya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel Muhamad sempat menanggapi ‘nyanyian’ Kemal. Muhamad menyayangkan sikap Kemal yang tidak membeberkan secara detail temuan atau data dugaan korupsi Rp33 miliar tersebut.**Baca Juga: Kemal Ditantang Beberkan Data Korupsi di Tangsel

Dengan tegas Kemal mengatakan dirinya siap membeberkan data-data dugaan penyelewengan APBD Kota Tangsel jika atasannya yakni Sekda Kota Tangsel dan Walikota Tangsel meminta.

“Saya ini kan anak buah. Perintahkan dong saya secara resmi. kalau saya diperintahkan secara resmi untuk membeberkan data-data di hadapan beliau-beliau itu, saya akan lakukan. Saya siap,” ungkap Kemal yang juga menjabat Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel menjelaskan.**Baca Juga: Kemal ‘Nyanyi’ Soal Korupsi Rp33 M di Tangsel

Dirinya juga menegaskan sudah melayangkan aduan kepada Mabes Polri terkait dugaan penyelewengan APBD Tangsel senilai Rp33 miliar. Data tersebut bisa menjadi petunjuk awal bagi aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan atas penyelewengan dana APBD Kota Tangsel. Total anggaran kas daerah yang dikorupsi jumlahnya mencapai Rp33 milliar lebih.

Berita Sebelumnya, Sekda Kota Tangsel, Muhamad, menanggapi datar atas sikap dan prilaku bawahannya tersebut. Ia justru heran melihat manuver Kemal sampai melapor ke Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bareskrim Mabes Polri.**Baca Juga: Lagi, Kemal Mustapa ‘Nyanyi Merdu’ di Youtube

“Bagus Kemal begitu. Dia kenapa enggak jadi asisten Kapolri saja,” ungkapnya bernada menyindir saat dihub‎ungi kabar6.com, Kamis (17/8/2017).

Muhamad pun mengajurkan kepada Kemal segera ajukan mutasi agar bisa berkantor di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Bila sudah bertugas di Mabes Polri maka anak buahnya tersebut dapat leluasa mengurusi persoalan hukum. Ia juga me‎nyayangkan Kemal yang tidak berani membeberkan data temuannya secara detail.(az)




DPD KSPSI Banten Layangkan Mosi Tidak Percaya Untuk Dwi Jatmiko

Rapat Pleno DPD KSPSI Banten di Tangerang.(din)

Kabar6-Jajaran pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Banten, menggelar rapat pleno ihwal munculnya konflik dualisme kepengurusan DPC KSPSI Kabupaten Tangerang, Jum’at (18/8/2017).

Rapat pleno yang dihadiri 23 pengurus harian DPD KSPSI Banten yang digelar di Rumah Makan Kayu Summarecon Serpong, Kabupaten Tangerang ini, memutuskan untuk melayangkan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Dwi Djatmiko, selaku Ketua DPD KSPSI Provinsi  Banten.

“Hasil rapat pleno, telah diputuskan bahwa kami akan layangkan mosi tidak percaya ke DPP KSPSI atas kepemimpinan Dwi Djatmiko,” ungkap Ketua Harian DPD KSPSI Provinsi Banten, Dedi Sudarajat, kepada Kabar6.com, usai memimpin rapat pleno.

Menurut Dedi, pihaknya mengambil langkah cepat dengan menggelar rapat pleno, untuk mengantisipasi terjadinya konflik besar dan berkepanjangan.

Pasalnya, dua kubu yakni Rustam Effendi dan Imam Sukarsa, masing- masing saling ntotot mengklaim diri sebagai pengurus yang sah di kota seribu industri ini.

Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan DPD KSPSI Banten untuk dua pucuk pimpinan di DPC KSPSI Kabupaten Tangerang, berujung masalah yang berdampak pada pecahnya organisasi.

“Ini kami lakukan untuk penyelamatan organisasi, karena konflik ini dimulai saat dua SK itu muncul. Selanjutnya, kami menunggu keputusan dari DPP KSPSI untuk menggelar Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub),” katanya.

Senada dikemukakan Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (FSPKEP) KSPSI, Anda Sastrawinata, pihaknya meminta DPP KSPSI agar segera melakukan pembenahan terhadap kepengurusan DPD KSPSI Banten.

Bahkan, dia mendesak Ketua Umum DPP KSPSI, Yorrys Raweyai, agar segera mengambilalih kepengurusan DPD KSPSI Banten dan melaksanakan Konferdalub, fuba penyelesaian konflik yang terjadi antara kubu tersebut.

“DPD KSPSI Banten, harus segera dibenahi supaya tidak terjadi pertumpahan darah antar kaum pekerja. Bila perlu, sesegera mungkin DPP ambilalih kepengurusan yang saat ini dibawah naungan Dwi Djatmiko dan menggelar Konferdalub,” tegasnya.**Baca juga: Pilbup Tangerang 2018, Dwi Jatmiko Optimis Sanggup Lawan Petahana.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, kabar6.com masih belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari Dwi Jatmiko terkai persoalan tersebut. Meski demikian, kabar6.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi dari Dwi Jatmiko terkait persoalan dualisme di tubuh DPD KSPSI tersebut.(Tim K6)




Kaki Pengendara Pulsar Remuk Terlindas Truk di Cisauk

Ilustrasi.(ist)

Kabar6-Eman Suherman (44), seorang pemotor warga Kemayoran, mengalami luka parah setelah terlindas truk di Jalan Cisauk Lapan, Kelurahan Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (18/08/2017).

Informasi yang dioterima kabar6.com, peristiwa bermula ketika Eman yang mengendarai sepeda motor jenis Pulsar B 6489 PPC
melaju kencang dari arah Cangkal menuju ke arah Cisauk.

Sesampainya di Jalan Raya Cisauk Lapan, tepatnya di dekat Lapan Jaya Furniture, motor yang ditunggangi korban bersenggolan dengan Mitsubhisi Light Truck B 9029 COC yang dikendarai Ruyani (32), yang melaju dari arah berlawanan.

Tak pelak, korban pun jatuh terjungkal. Dalam peristiwa itu, kaki kanan korban remuk akibat terlindas ban truk. “Mobil truk juga melaju dengan kecepatan tinggi,” ujar Kasat Lantas Polres Tangsel, AKP Lalu Hedwin Hanggara.

Mirisnya, pengemudi Truk yang diketahui sebagai warga Rumpin, Bogor itu  bukannya menghentiukan truknya untuk menolong korban, sebaliknya pengemudi truk justru berupaya melarikan diri.

“Beruntung laju truk itu akhirnya berhasil dikejar dan dihentikan petugas yang dibantu oleh warga sekitar. **Baca juga: Kemal Ditantang Beberkan Data Korupsi di Tangsel.

Selanjutnya, korban yang terluka parah di larikan ke Rumah Sakit Medika BSD. Sementara sepeda motor korban yang rusak parah pada bagian velg dan bagian kanannya diamankan ke Mapolres Tangsel.**Baca juga: BKPP Tangsel: Awas Penipuan Berkedok Naik Pangkat.

“Pelaku dan truknya sudah kami amankan dan kini sedang diperiksa intensif,” ujar Kasat Lantas lagi.(cep)