1

Polisi Gelar Reka Ulang Kasus Pembunuhan Nenek Elih

Lokasi penganiayaan Nenek Elih (yud)

Kabar6-Polisi menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan yang berujung tewasnya nenek Elih (73) di Pos Ormas Pemuda Pancasila (PP), Lengkong Karya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (30/8/2017).

Dalam reka ulang terssebut, polisi merekam 29 adegan. Dimulai dari titik pertama di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Perumahan Graha Raya, tempat para pelaku berkumpul sebelum bersama-sama merusak pos organisasi masyarakat Pemuda Pancasila di Lengkong Karya, Serpong, hingga menewaskan Elih.

“Saat rekon di SPBU titik pertama, didapat fakta baru bahwa tersangka ternyata sudah mengasah goloknya yang dipakai untuk membunuh, jadi terbukti mereka ada niat membunuh,” kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Alexander Yurikho, di lokasi reka ulang.**Baca Juga: Ternyata, Nenek Elih Korban Salah Sasaran

Alexander menjelaskan, ada tiga bilah golok yang digunakan para tersangka untuk menyerbu Pos Ormas PP. Sebelumnya, polisi sudah menangkap sebagian tersangka, yakni MBM (16), FSL (21), M.PRN (39), RTO (26), SMT (39), dan BCRI (18). Semuanya bukanlah warga atau orang yang berdomisili di Kota Tangerang Selatan.

Polisi masih mengejar tersangka lain, termasuk orang yang diduga otak dari kasus ini, UB, sekaligus yang menyediakan tiga golok kepada rekan-rekannya.

Atas tindakannya, tersangka dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau hukuman 20 tahun penjara.(az/tmn)




Ternyata, Nenek Elih Korban Salah Sasaran

Lokasi Nenek Elih dianiaya. (yud)

Kabar6-Nenek Elih (72), yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Pos Ormas Jalan Lengkong Karya RT 006 RW 002, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ternyata cuma korban salah sasaran. 

Ya, belasan orang bersenjata tajam yang marah hingga menyerang membabi buta Pos Ormas PP, ternyata menduga Nenek Elih sebagai salah seorang anggota ormas tertentu.

“Jadi, dari hasil pemeriksaan enam pelaku yang sudah kami amankan terungkap, bila saat penyerangan berlangsung suasana di Pos Ormas PP sedang gelap gulita. Dan, para pelaku yang mendapati Nenek Elih sedang tidur di pos itu sebagai musuh. Hingga langsung diserang membabi buta,” ujar Kapolres Tangsel Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto, Selasa (29/8/2017).**Baca Juga: Kasus Nenek Elih Pembelajaran Bagi Ormas di Tangsel

Setelah melampiaskan emosi secara brutal, belasan orang bermotor itu langsung pergi meninggalkan lokasi. Aksi para pelaku juga sempat terekam Camera Circuit of Television (CCTV) yang ada tak jauh dari lokasi kejadian. 

Dalam peristiwa itu, Nenek Elih yang menjadi korban penyerangan terluka sangat parah. Pergelangan tangannya putus, sedangkan luka bekas bacokan juga ditemukan di sejumlah bagian tubuhnya. Hebatnya, saat ditemukan warga Nenek Elih belum meninggal. 

Namun, setelah beberapa saat mendapatkan penanganan medis, akhirnya Nenek Elih yang sudah mengeluarkan banyak darah akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya.

Hingga berita ini disusun, polisi sudah mengamankan enam pelaku dalam peristiwa penyerangan yang mengakibatkan tewasnya Nenek Elih. Keenamnya masing-masing adalah, FS (21), MB (16), M. PR (39), RT (26), SM (39), dan BC (18).**Baca Juga: Polisi Buru Otak Penyerangan Nenek Elih di Pos Ormas PP

Sedangkan seorang pelaku lainnya yang diduga kuat sebagai dalang dari aksi penyerangan tersebut berinisial UB hingga kini masih terus diburu polisi.(BL/tmn)

 




Polisi Buru Otak Penyerangan Nenek Elih di Pos Ormas PP

Nenek Elih. (Dok K6)

Kabar6-Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan (Tangsel) sedianya telah meringkus enam orang terkait pernyerangan markas Ormas Pemuda Pancasila (PP) di Jalan Lengkong Karya RT 006 RW 002, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang berujung pada tewasnya Nenek Elih (72) beberapa waktu lalu.

Keenam orang yang diamankan polisi dimaksud masing-masing berinisial FS (21), MB (16), M. PR (39), RT (26), SM (39), dan BC (18). Para pelaku tersebut terancam dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau hukuman 20 tahun penjara. Sedangkan seorang pelaku lainnya yang diduga kuat sebagai dalang dari aksi penyerangan tersebut berinisial UB hingga kini masih terus diburu polisi.

“UB kami duga sebagai otak penyerangan pos ormas PP hingga menyebabkan Elih yang kebetulan sedang tidur di dalamnya tewas dengan kondisi sangat mengenaskan,” ujar Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto, Selasa (29/8/2017).**Baca Juga: Kasus Nenek Elih Pembelajaran Bagi Ormas di Tangsel

Sementara UB yang diindikasi sebagai dalang penyerangan kini sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Tangsel. “UB berperan sebagai provokator dan menyediakan senjata tajam yang digunakan saat penyerangan,” ujar Kapolres.

Kapolres menambahkan, bila dari hasil penyelidikan sementara, sedianya pelaku penyerangan diduga melibatkan hingga belasan orang.

“Jumlah itu merujuk dari rekaman CCTV yang dipasang tak jauh dari lokasi kejadian. Pelaku menggunakan 15 sepeda motor, ada yang standby di sepeda motor, tapi ada juga yang bergerak merusak pos, sedangkan tiga orang lainnya bertindak menyerang dan membacok Nenek Elih,” ujar Kapolres lagi.

Dari hasil penyelidikan juga diketahui bila komplotan pelaku bukanlah sebagai warga Tangsel.(BL/tmn)

 




Kasus Nenek Elih Pembelajaran Bagi Ormas di Tangsel

Lokasi penganiayaan Nenek Elih. (Yud)

Kabar6-Empat pelaku pembunuhan terhadap Elih (73) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah ditangkap aparat kepolisian gabungan‎. Korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di Posko milik ormas Pemuda Pancasila di Jalan Lengkong Karya RT 006 RW 002, Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sekjen MPC Pemuda Pancasila Kota Tangsel, Iwan Pristiasya, mengatakan lembaganya sempat geram atas kejahatan sadis yang dilakukan pelaku di markas organisasinya. ‎Meski geram tapi anggotanya tetap menyerahkan penanganan kasus sadis itu ke aparat penegak hukum. 

“Kenapa kami tidak melakukan gerakan, karena kita patuh kepada hukum‎,” katanya kepada wartawan di Mapolres Tangsel, Selasa (29/7/2017).**Baca Juga: Bentrok, 5 Anggota Ormas di Tangsel Dikabarkan Ditangkap

Iwan menjelaskan, akibat adanya kasus ini jadi pembelajaran bagi seluruh anggota ormas di Kota Tangsel.‎ Kota termuda di Tanah Jawara ini terbilang seksi sehingga kerap dimanfaatkan oleh oknum dari luar wilayah demi mencapai kepentingannyam

“Kalau hanya sekedar swit-switan di jalan tidak seharusnya melakukan ‎pembunuhan seperti ini,” jelasnya.

Iwan mempercayai aparat kepolisian bisa mengayomi seluruh organisasi kemasyarakatan di Kota Tangsel. ‎Ia meyakini aparat kepolisian dapat memberikan hukuman setimpal kepada semua pelaku untuk mempertanggungjawabkan ke pengadilan.(yud)




Idul Adha, Tol Tangerang-Merak Diskon 10 Persen

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Kabar gembira bagi Anda pengguna jalan tol yang hendak menikmati libur Lebaran Idul Adha 1438 H. Pasalnya, PT Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak akan memberikan diskon atau potongan harga sebesar 10 persen bagi pengguna uang elektronik selama tujuh hari dari tanggal 28 Agustus hingga 3 September 2017. 

Sedianya, diskon tersebut diberikan dalam rangka mendukung program gerakan nasional non tunai, dan menyambut libur Idul Adha 1438 Hijriah.

“Tentunya banyak manfaat dengan menggunakan uang elektronik di jalan tol, antara lain transaksi akan lebih cepat, karena tidak ada penghitungan dan pengembalian uang sehingga dapat memperpendek antrean serta memperkecil kemungkinan terjadinya kemacetan di gerbang-gerbang tol,” kata Presiden Direktur PT Marga Mandala Sakti (MMS) Wiwiek D. Santoso, Selasa (29/8/2017). Wiwiek berharap, dengan diskon Idul Adha yang diberikan dapat mendorong pengguna jalan tol untuk menggunakan uang elektronik untuk membayar tarif tol.**Baca Juga: 80 Atlet Ikut Serta Peparkab Ke-2 Kabupaten Tangerang 

“Kami akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya pengguna jalan tol untuk menggunakan uang elektronik,” ujarnya.

Untuk diketahui, diskon 10 persen diberikan bagi pengguna uang elektronik e-Money, e-toll (Bank Mandiri), Tapcash (BNI), Brizzi (BRI) dan Blink (BTN). Transaksi uang elektronik dapat dilakukan di semua gardu yang tersedia di sepanjang Tol Tangerang-Merak.(BL/bbs)

 




Napi Asal Tangerang Dikeroyok di Lapas Pamekasan

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Seorang narapidana kasus terorisme terpaksa dipindahkan dari Lemabaga Pemasyarakatan (Lapas) Pamekasan ke Lapas Porong Sidoarjo.

Ya, narapidana bernama Agung Fauzi asal Tangerang itu setelah terluka akibat benda tajam setelah terlibat perkelahian dengan napi lainnya di Lapas Pamekasan.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jatim, Susy Susilawati mengatakan, kejadian perkelahian itu berlangsung Minggu (27/8/2017). Agung sempat dilarikan ke rumah sakit, akibat terkena tusukan benda tajam.

Meski demikian, Susy Susilaeati mengatakan, bila hingga hari ini kata kondisi napi asal Tangerang itu mulai membaik setelah sempat dirawat intensif di RSU dr Soetomo Surabaya.**Baca Juga: Bentrok, 5 Anggota Ormas di Tangsel Dikabarkan Ditangkap

“Jadi bukan cuma napi Agung Fauzi, tapi total ada lima napi yang dikeroyok oleh puluhan napi karena kesalahpahaman. Sekarang, kelima napi itu kami pindahkan ke Lap[as Porongh Disoarjo,” ujar Susi lagi.

Adapun keempat napi lainnya yang dipindahkan karena turut menjadi sasaran pengeroyokan napi lainnya adalah, Akhmad Husni alias Farel bin Jumar asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Fadli asal Sulawesi Selatan, M. Ikhsan alias Jendol, kelompok Abu Roban, dan Supiyanto alias Yusuf asal Batang, Jawa Tengah.(BL/tmn)

 




Bentrok, 5 Anggota Ormas di Tangsel Dikabarkan Ditangkap

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-‎Gesekan antarkedua organisasi kemasyarakatan atau ormas musuh bebuyutan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali pecah. Dikabarkan lima orang oknum kader Ormas yang terlibat keributan diamankan oleh polisi.

‎Insiden keributan terjadi di depan Toko Alfamart, Jalan Maleo Raya RT 08 RW 09, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel. Puluhan anggota salah satu ormas yang dirasuki dendam menyerang kediaman ketua lawannya. 

Kapolres Tangsel, Ajun Komisaris Fadli Widianto, saat ditanya ihwal adanya informasi penangkapan tak menjawab. “Oh ya saya belum cek,” katanya ditemui kabar6.com di kantornya, Selasa‎ (29/8/2017).Akibat keributan tersebut‎ kaca minimarket Alfamart pecah berantakan. Kaca pintu rumah dan jendela milik pimpinan wilayah salah satu ormas pun turut pecah.**Baca Juga: ‎Polresta Tangsel Tunggu Laporan Korban Kasus Penipuan Jabatan 

‎Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tangsel, Ajun Komisaris Alexander Yurikho kepada awak media memastikan akan menghadirkan tiga pimpinan dari ormas‎ yang berbeda.

“Di pers rilis ini akan sekaligus kita hadirkan ketua Ormas PP, Forkabi dan FBR,” terangnya.‎ Ia tak bergeming ditanya adanya informasi penangkapan lima oknum anggota Ormas terlibat gesekan.(yud)

 




Keren, Per 1 September PT AP II Gratiskan Layanan ‘Airport Helper’

Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta. (Ist)

Kabar6-Terhitung mulai Jumat (1/9/2017) mendatang, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah, PT Angkasa Pura (AP) II menggratiskan jasa tenaga angkut barang (porter) di Terminal I dan II Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). 

Tak hanya itu, Pengelola Bandara Soetta juga akan mengubah porter yang ada di Terminal 1 dan 2 menjadi layanan airport helper.

Demikian dikatakan Branch Communication Manager Bandara Soetta, Dewandono Prasetyo Nugroho saat dihubungi kabar6.com, Selasa (29/8/2017)

“Selain layanan airport helper nantinya gratis juga bebas tip,” ujar pria yang akrab disapa Prasetyo itu lagi.**Baca Juga: ‎Polresta Tangsel Tunggu Laporan Korban Kasus Penipuan Jabatan 

Saat ini, kata PRasetyo, layanan jasa angkut barang gratis hanya berlaku di Terminal III, yang notabene melayani penerbangan internasional dan domestik. 

“Ini adalah kebijakan PT AP II yang tengah menuju international world class,” ujarnya.

Dijelaskan Prasetyo, saat ini ada sekitar 805 orang yang bekerja sebagai tenaga porter di area Bandara Soetta. Ratusan porter itu sedianya berasal dari tiga vendor penyedia jasa tenaga kerja.(BL)

 




Punya Keterbatasan, Altet Paralympic Tak Patah Arang 

Kabar6-Edi Sutiawan (15) peserta Pekan Paralympic (Peparkab) Ke-2 di Curug, Kabupaten Tangerang tak pernah patah semangat. Dirinya terus menjalankan aktivitasnya sebagai atlet kursi roda, mengayuh dengan kedua tangannya untuk terus memutar roda merupakan perjuangan yang terus dilakukan hingga mencapai finis.

“Modalnya semangat pak, meraih apa yang kita harapkan. Jangan pernah menyerah, walau saya hanya punya kaki sebelah kiri saja,” kata edi bersama teman-teman atlet Peparkab menjelaskan di Gedung Diklat Kitri Bakti, Curug Kabupaten Tangerang, Selasa (29/08/2017).**Baca Juga: 80 Atlet Ikut Serta Peparkab Ke-2 Kabupaten Tangerang 

Kaki kanan Edi diamputasi sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Namun dirinya tidak patah arang, setelah mengikuti Peparkab ini, Kejuaraan Nasional di medan sudah menantinya. 

“Setelah ini Kejurnas O2SN di Medan sudah harus dipersiapkan. Jaga kondisi dan stamina tetap fokus,” ucap Edi yang pernah menyabet juara I atlet kursi roda tingkat Provinsi Banten.(az)

 

 




80 Atlet Ikut Serta Peparkab Ke-2 Kabupaten Tangerang 

Peparkan ke-2 di Curug Kabupaten Tangerang. (hms)

Kabar6-Pekan Paralympic Kabupaten (Peparkab) Ke-2 tahun 2017 digelar di Gedung Diklat Kitri Bakti, Curug Kabupaten Tangerang, Selasa (29/08/2017).

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tangerang Ahmad Taufik mengatakan Peparkab ini seperti halnya porkab yang diadakan Oleh Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI). Peparkab tersebut dapat membentuk kualitas manusia yang kuat secara jasmani dan rohaninya. Walaupun keterbatasan, para atlet Peparkab memiliki semamgat yang lebih. 

“Ini wadah dimana para atlet yang memiliki keterbatasan mereka tetap berprestasi baik tingkat daerah, maupun nasional,” ucap Taufik.**Baca Juga: Jelang Idul Adha, Harga Barang Pokok Mulai Turun

Ketua National Paralympic Committe (NPC) of Kabupaten Tangerang, Sardimin menjelaskan dalam pekan Paparkab Ke-2 digelar lima Cabang olahraga. Di antaranya Atletik, Tenis Meja, Renang, Poli Duduk dan Goal ball. 

“Yang mengikuti Peparkab tahun ini sebanyak 80 atlet, 20 orang official, lokasi kejuaraan di antaranya renang di Citra Raya, GOR Griya Nabatik Dan lapangan bola San Boning,” papar Sadimin yang juga penyandang tuna netra.(az/hms)