1

Puluhan Personel Polresta Tangerang Gelar Latihan Dalmas

Pelatihan Dalmas. (Ist)

Kabar6-Dalam rangka meningkatkan kemampuan personel, puluhan anggota Satuan Sabhara Polresta Tangerang menggelar pelatihan Pengendalian Massa (Dalmas).

Kasat Sabhara Polresta Tangerang Kompol Endang Suhendar mengatakan latihan ini sangat perlu dilakukan oleh setiap anggota Dalmas yang akan diterjunkan menghadapi aksi unjuk rasa masa.

Sehingga nantinya dapat memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, dan meminimalisir kesalahan prosedur juga melakukan penanganan secara terukur dalam menangani aksi massa.**Baca Juga: Kapolresta Tangerang kembali Gelar Pos Khidmat

“Mereka dilatih untuk antisipasi menghadapi situasi yang berpotensi memunculkan massa,” ungkap Endang, kepada Kabar6.com, Jumat (8/9/2017).

Latihan Dalmas ini, kata dia, terbagi beberapa item, diantaranya latihan senam tongkat T dan Tameng. Pasukan Dalmas juga terbagi beberapa bagian, yakni Dalmas Awal dan Dalmas Inti.

“Tujuan latihan Dalmas ini untuk melatih personel, agar selalu siap dalam menghadapi aksi massa, seperti unjuk rasa, dan kegiatan massa lainnya,” tuturnya.(Tim K6)




2 Bulan Hilang, Nenek Asmanih Ditemukan di Kota Tangerang

Nenek Asmanih. (Don)

Kabar6-Nenek Asmanih (70), warga Sawangan, Depok, Jawa Barat ditemukan oleh keluarganya di Jalan Tugu Karya, Kota Tangerang, Jumat (8/9/2017). Nenek Asmanih yang diketahui menderita Parkinson hilang dua bula dan kerap menyendiri di Trotoar Jalan KH Hasyim Ashari, Kota Tangerang.

Keluarga Asmanih berhasil menemukan sang nenek berkat bantuan seorang warga Tangerang bernama Huma Amoz. Huma menolong Asmanih, mengunggah video dan menyebarkannya di Media Sosial (Medsos).

“Nenek Asmanih sudah bertemu dan dijemput keluarganya. Beliau dijemput keponakannya bernama Azizah, ketika berada di Jalan Tugu Karya, depan Pom Bensin,” jelas, Huma, pada Jumat (8/9/2017).**Baca Juga: DPU Kota Tangsel Tata Bahu Jalan Raya Ciater

Terpisah, terkait peristiwa tersebut salah satu warga Tangerang, Abah (55), ketika dijumpai Kabar6.com membenarkan hal tersebut terkait adanya perempuan tua yang telah ditemukan keluarganya.

“ Iya kemarin ada di sini, sekitar ada empat orang dan ada perempuan berhijab membawa ibu tersebut dengan mobil,’’ papar Abah, ketika dijumpai Kabar6.com.(don)




Kapolresta Tangerang kembali Gelar Pos Khidmat

Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif. (Tim K6)

Kabar6-Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif, kembali melaksanakan Pos Khidmat di Mesjid Al-Jihad, Balaraja, Jumat (8/9/2017).

Dalam kesempatan itu, Kapolresta Tangerang sampaikan agar warga senantiasa menjaga Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) dan kerukunan.

“Saya ingatkan, agar warga berhati-hati atas informasi yang diterima terutama di media sosial. Informasi yang belakangan beredar tentang konflik di Myanmar tidak sepenuhnya benar,” ujarnya.

Dirinya juga mengungkapkan, tragedi yang menimpa etnis Rohingnya pasti menimbulkan simpati dari sesama manusia. Namun, konflik di negeri orang jangan sampai membuat persatuan dan kerukunan kita di negeri sendiri memudar.**Baca Juga: Kepwal Kenaikan Tarif Parkir di Tangsel Dinilai Tak Jelas

“Jangan sampai, kejadian di Myanmar dimanfaatkan sekelompok orang untuk memecah persatuan dan mendiskreditkan pemerintah,” ungkap Kapolres.

Perlu diketahui, sampai saat ini, hanya Pemerintah Indonesia yang diizinkan Pemerintah Myanmar untuk memberikan bantuan kemanusiaan di Rakhine. Itu bukti bahwa Pemerintah Indonesia memiliki kepekaan sosial yang tinggi.

Di sisi lain, sikap netral dan moderat Pemerintah Indonesia atas konflik itu disebut sebagai penyebab diberi aksesnya Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan secara langsung.

“Bila kita simpati, maka mari panjatkan doa dan berbuat kebaikan. Melindungi minoritas dengan didirikannya Posko Pengamanan Kerukunan Umat Beragama adalah bukti bahwa kita adalah bangsa yang menghargai kemanusiaan,” tandasnya.(Tim K6)




Pelayanan di BPJS Ketenagakerjaan Cabang BSD Dikeluhkan

Antrean di BPJS Ketenagakerjaan. (az)

Kabar6-Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Tangsel dikeluhkan. Pelayanan petugas dinilai tidak profesional kepada peserta yang akan mengambil dana Jaminan Hari Tua (JHT).

Sejumlah warga yang mengurus JHT harus bersabar berjam-jam menunggu dipanggil sesuai nomor antrean. Sementara, nomor antrean dibatasi hingga 50 peserta setiap harinya.

Salah seorang peserta BPJS Ketenagakerjaan Supriadi mengaku kesal dengan lamanya pelayanan. Sejak pukul 07.00 WIB, dirinya sudah datang ke kantor BPJS Ketenagakerjaan yang berlokasi di Cilenggang, Serpong ini.  Namun, hingga pukul 09.30 WI tak kunjung dipanggil nomor antreannya.**Baca Juga: Kepwal Kenaikan Tarif Parkir di Tangsel Dinilai Tak Jelas

“Saya sudah sering bolak-balik. Hari ini yang kelima kalinya. Baru bisa dilayani. Itu pun harus menunggu berjam-jam,” ujarnya.

Warga Pondok Betung, Pondok Aren ini mengaku sebelumnya, ia mengalami hal serupa dengan antrian panjang dan tak sanggup menunggu kemudian pulang ke rumah. “Prosesnya bikin ribet. Ada lima loket tapi satu loket kosong tidak ada pegawainya. Sementara yang mengantri sudah banyak,” terangnya.

Pantauan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Tangsel kursi antrean sejak pagi sudah dipenuhi peserta. Di ruang tersebut terdapat lima loket. Loket 01 untuk melayani pemeriksaan dokumen, loket 02 pelayanan informasi tidak ada pegawai, di loket 03, 04 dan 05 melayani pelayanan klaim. Namun, di loket 04 tidak ada pegawai. 

“Saya berkali-kali bertanya ke loket 01, kapan nomor antrean saya dipanggil. Petugas hanya bilang sabar saja pak,” terangnya meniru ucapan petugas loket 01.

Mantan karyawan perusahaan di Jakarta tersebut menyayangkan proses dan lambatnya pelayanan di BPJS Ketenagakerjaan ini. “Kalau yang pensiun itu rata-rata usianya sudah tua. Harusnya diprioritaskan. Bukan dipermainkan seperti ini,” tegasnya.

Sampai berita ini diturunkan, petugas BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tangsel belum bisa dikonfirmasi.(az)




DPU Kota Tangsel Tata Bahu Jalan Raya Ciater

Penataan Jalan Raya Ciater. (az)

Kabar6-Bahu jalan di sepanjang Jalan Ciater, Serpong kini sedang ditata oleh Pemerintah KotaTangsel melalui Dinas Pekerjaan Umum.

Pekerjaan tersebut merupakan pedestrian untuk saluran di sepanjang jalan ciater, dengan nama paket Penataan Saluran Serpong Serua dan Pelengkapnya. Dimana Dinas Pekerjaan Umum menunjuk pihak ketiga untuk melaksanakan pekerjaan yang ditargetkan selesai hingga akhir tahun 2017.

“Targetnya itu akhir tahun, tapi kita lihat pekerjaannya dulu. Terlepas dari itu target capaiannya tergantung dari pada kemampuan dan waktu pelaksanan pihak ketiga. Jika belum selesai hingga akhir tahun, maka kita akan membayar sesuai jumlah yang telah dikerjakan,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangsel, Retno Prawati, Jumat (8/9/2017).**Baca Juga: Kepwal Kenaikan Tarif Parkir di Tangsel Dinilai Tak Jelas

Nantinya, sambung Retno pedestrian tersebut akan dibuat saluran khusus yang akan terhubung langsung ke sungai, sehingga air hujan bisa langsung masuk ke lubang gorong-gorong yang sudah dibuat.

“Tujuan ditata saluran ini adalah untuk meminimalisir genangan air, sehingga air tidak memenuhi jalan yang akhirnya menghindari banjir,” katanya.

Apalagi menurutnya, Jalan Ciater ini sebagai jalan protokol yang memang harus menjadi contoh jalan yang baik. Pekerjaan ini dilaksanakan di kiri dan kanan bahu jalan dengan jarak sekitar dua kilometer.(az)




Kepwal Kenaikan Tarif Parkir di Tangsel Dinilai Tak Jelas

Parkir di Tangsel. (yud)

Kabar6-Kebijakan kenaikan tarif parkir di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dikritisi. Pasalnya, Keputusan Walikota (Kepwal) Nomor 974.3/kep.239-Huk/2017 tidak melalui sosialisasi kepada masyarakat khususnya pengusaha parkir dan pengguna parkir di Kota Tangsel.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Independen Anti Korupsi (BIAK) Abdul Rafid mengatakan Kepwal yang ditandatangani Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dianggap tidak jelas dan malah membebani masyarakat.

“Harusnya ada kajian terlebih dahulu sebelum mengeluarkan Kepwal yang menyentuh langsung dengan masyarakat. Ini kan tidak jelas,” ungkap pria yang akrab disapa Opik ini menjelaskan, Jumat (8/9/2017).**Baca Juga: Tarif Parkir Naik, Warga Tangsel Protes

Menurut Opik, golongan tarif yang diberlakukan juga dianggap tidak jelas. Dari kajian yang dilakukan di lapangan, tarif parkir on street di Tangsel di samping Teras Kota, BSD, Serpong juga sama dengan tarif parkir off street. Tarif parkir kendaraan bermotor di lokasi tersebut Rp3 ribu. Bahkan, sebelum ada kenaikan tarif parkir off street di Tangsel sudah tergolong tinggi

“Ini yang mau dibenahi yang mana? harus ada kejelaskan soal regulasi yang ingin diterapkan. Jangan kayak begini. Keluar Kepwal terus memutuskan tarif parkir harus naik,” katanya.**Baca Juga: Ini Tarif Parkir Resmi Versi Dishub Tangsel

Pihaknya khawatir Kepwal soal kenaikan tarif parkir tersebut penuh dengan sarat kepentingan.

“Ya jangan sampai Kepwal ini keluar karena ada desakan dari pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan,” tambahnya.(az)




Polresta Tangerang Dirikan Posko di 2 Vihara

Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif saat memgunjungi vihara. (Tim K6)

Kabar6-Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tangerang, mendirikan Posko Pengamanan Umat Beragama di Vihara Tri Dharma Suci Tigaraksa dan Vihara Ariya Dipasena Panongan. Hal ini, bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi umat Budha dalam menjalankan ibadahnya.

“Hari ini, saya bersama seluruh kapolsek melaksanakan patroli di tempat ibadah dalam hal ini vihara. Saya meninjau Posko Pengamanan Kerukunan Umat Beragama di Vihara Tri Dharma Suci Tigaraksa dan Vihara Ariya Dipasena Panongan,” ungkap Kepala Polresta Tangerang AKBP Sabilul Alif, kepada Kabar6.com, Kamis (7/9/2017).

Dijelaskannya, Posko itu didirikan untuk mengeratkan keharmonisan hubungan antar umat beragama. Sebab, Posko itu diisi seluruh elemen masyarakat dari semua unsur agama. Selain itu, posko didirikan untuk mengantisipasi adanya gesekkan.**Baca Juga: Pembobol Warung di Cikupa Diringkus Polisi

“Di Vihara Tri Dharma Suci saya berbincang dengan para Bhikku, soal relasi agama dan kehidupan sosial. Saya sampaikan, sebagai Kapolres, saya menjamin keamanan dan kenyamanan umat Budha dalam menjalankan ibadah,” katanya.

Pada kesempatan itu, kata dia, pihaknya berbincang dengan sejumlah umat Budha yang baru selesai sembahyang.

Mantan Kapolres Jember, Jawa Timur ini juga menyampaikan peringatan keras bahwa jajarannya akan menindak tegas siapa saja yang mengganggu kenyamanan umat beragama termasuk kenyamanan umat Budha.

Apa yang terjadi di Myanmar terhadap etnis Rohingya, lanjutnya, tak ada hubungannya dengan umat Budha di Tanah Air.

“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat agar selalu memelihara kerukunan beragama. Konflik di Myanmar, jangan dijadikan komoditas politis untuk merongrong pemerintah. Rasa simpati idealnya ditunjukkan dengan perbuatan baik dan doa,” tuturnya.(Tim K6)




Sachrudin: ASN di Tangerang Harus Paham Bahaya Narkoba

Sosialisasi bahaya narkoba di Pemkot Tangerang.(hms)

Kabar6-Pemerintah kota Tangerang melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar acara Penyuluhan dan Penindakan Terhadap Pengguna Narkoba di ruang Al Amanah Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (7/9/2017).

Wakil Walikota Tangerang, H. Sachrudin yang membuka acara tersebut menyampaikan, bila bahwa emkot Tangerang sangat fokus dalam menanggulangi dan mengatasi berbagai dampak yang dapat ditimbulkan dari bahaya narkoba bagi masyarakat kota Tangerang.

“Ini merupakan salah satu upaya pemkot untuk melawan bahaya dari peredaran narkoba,” ucap Sachrudin.

Acara yang dihadiri oleh sejumlah pejabat struktural dan pelaksana dari tingkat Kelurahan dan kecamatan se-Kota Tangerang itu, Sachrudin juga menyebut bila aparat harus memiliki pengetahuan yang baik akan bahaya yang ditimbulkan dari narkoba.

“Aparat pemerintah harus bisa memahami bahaya narkoba, jadi bisa memberi informasi kepada masyarakat untuk menjauhinya,” jelasnya.

Selain itu untuk membentengi ASN dari bahaya penggunaan narkoba, pemkot Tangerang secara rutin mengadakan pengecekan urin secara berkala di setiap instansi minimal sekali setahun.

“Kita adakan juga pengecekan rutin pegawai untuk menekan penggunaan narkoba di lingkup pegawai, minimal setahun sekali.” ujar Sachrudin lagi.(BL/hms)




Gudang Makanan Kedaluarsa di Mauk‎ Digerebek

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Gudang penyimpanan makanan kedaluarsa di Kampung Sawah Besar RT 12 RW 05, Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, digerebek aparat gabungan. Beraneka jenis pangan tak laik konsumsi itu diolah untuk dijadikan makanan ternak.

Pengungkapan kasus penimbunan makanan kedaluarsa di atas berawal dari informasi anggota Kodim 03 Mauk. Prajurit loreng hijau curiga melihat banyak timbunan mie instan tanpa merk dagang ditumpuk dalam gudang penyimpanan.

“Itu gudang sudah penuh dengan banyak barang. Sampai-sampai jalan di dalam gudang saja susah,” ungkap Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten, Nurjaya Bangsawan, Kamis (7/9/2017).**Baca Juga: Ribuan Anak di Kabupaten Tangerang Ikut Meriahkan HAN

Saat digerebek petugas menemukan makanan kedaluarsa jenis mie instan, biskuit, permen dan makanan ringan lainnya di gudang milik CV Horindo. ‎Kepala gudang mengakui bahwa mie instan kedaluarsa dipasok dari PT Indomarco.

“Cuma minyak sama bumbu mie instan sudah dipisahkan,” jelas Nurjaya. Mie instan yang sudah terkumpul selanjutnya dibawa ke cabang CV Horindo bagian produksi di Jalan Aryakamuning, Kota Tangerang.

”Di tempat itu, nantinya mie kedaluarsa kemudian digiling dan dijadikan pakan ternak lalu di kirim ke PT TUM dan lain-lain,” kata Nurjaya.‎(yud)




Dua Pembobol Restoran di Bandara Soetta Ditangkap

Ilustrasi (bbs)

Kabar6-Dua pelaku pembobolan tiga Restoran di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) diringkus pihak kepolisian setempat.

Kepala Polresta Bandara Soetta Kombes Arief Rahman, menyebut satu dari dua pelaku yang damankan berinisial K (25), yang merupakan petugas cleaning service di Bandara Soetta.

“Pelaku kerap beraksi menyasar restoran di Bandara, seperti Baso Afung, Mochi Sweat dan Indo Cafe,” ujar Kapolres tanpa merinci seorang pelaku lain yang diklaim sudah diamankan, Kamis (7/9/2017).

Kapolres juga menyebut, dari aksi membobol sejumlah restoran tersebut, para pelaku sudah meraup hingga Rp100 juta.**Baca juga: Belasan Gepeng Terjaring Razia di Kota Tangerang.

“Ciri-ciri pelaku berhasil kami deteksi dari rekaman CCTV di restoran yang dibobol,” ujarnya lagi.**Baca juga: Pelajar Al-Itqon Gelar Aksi Solidaritas Bagi Etnis Rohingya.

Adapun uang dari hasil pencurian tersebut sedianya sudah digunakan pelaku untuk membeli barang-barang kebutuhan, termasuk membeli sepeda motor.(BL/tmn)