1

Iwa K Mengaku Menyesal Gunakan Ganja

Iwa K. (Dok K6)

Kabar6-Sidang kedua kasus kepemilikan narkotika jenis ganja yang menjerat Iwa K kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN), Rabu (13/9/2017).

Dalam sidang kali ini beragendakan pemeriksaan saksi. Iwa K mengenakan kemeja putih berdasi abu – abu dibalut celana jeans, ia tampak menundukan kepalanya dalam mengikuti persidangan hari ini.

“Kalian tahu kan ganja ini barang terlarang. Kenapa masih memakainya,” tanya Majelis Hakim kepada Iwa K di dalam ruang persidangan.

Mendengar perkataan dari Hakim, rapper kawakan ini wajahnya langsung memerah. Air matanya pun tumpah membasahi pipinya.**Baca Juga: Kasus Ganja, Iwa K Jalani Sidang Perdana

“Ini tentang kenyamanan saya dalam manggung dan itu juga berkaitan pastinya dengan keluarga saya,” ucap Iwa K sambil tertunduk.

Sesekali Iwa K menghapus air mata dengan telapak tangannya. Meratapi kesedihannya itu, dirinya menunduk dan menggelengkan kepala.

“Saya menyesal,” ucap Iwa K seraya menyesali sekali perbuatannya.(az/tmn)




Guru Ini Aktif di Gerakan Anti Korupsi Melalui Karikatur

Demo PGSRI. (don)

Kabar6-Salah seorang guru yang mengikuti aksi menuntut keadilan hak insentif yang dilakukan Persatuan Guru Swasta Republik Indonesia (PGSRI) Kota Tangerang, pada Senin (11/9/2017) lalu, ternyata aktif menggalakkan gerakan anti korupsi.

Amrih Widada (56), pria 56 tahun tersebut mengajar di SMK Prima Unggul Kota Tangerang. Sejak awal 2017, ia meniti karirnya di dunia pendidikan yang harus menerima pahitnya peraturan baru di Kota Tangerang atas dihapusnya dana insentif guru swasta akibat peralihan pengelolaan yang diambil alih oleh Pemprov Banten.

Amrih yang mengajar di bidang Seni Budaya itu pun memiliki karya yang cukup diacungi jempol. Pasalnya, karya yang diikut sertakan dalam pameran 1.000 kartun anti korupsi pada gelaran pameran yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Persatuan Kartunis Indonesia (PAKARTI) tersebut medapatkan penghargaan Rekor Muri.**Baca Juga: 2,3 Juta Kendaraan di Provinsi Banten Tunggak Pajak

“Saya berkarya karena hanya berharap setiap ada kasus korupsi segera ditindak dan adanya bukti penyelesaian kasus korupsi. Jangan hanya berita yang disuguhkan kepada rakyat tanpa harus ada penyelesaiannya. Rakyat sudah lelah, jangan sampai rakyat marah hingga turun tangan dan terjadi ceos seperti tragedi 1998,’’ jelas, Amrih Widada, kepada Kabar6.com ketika menunjukkan karyanya pada Rabu (13/9/2017).

Dengan adanya hilangnya insentif guru swasta di Kota Tangerang, ia harus membuka pasar online dalam menerima pesanan karikatur, air brush dan Job live Karikatur yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. (don)




2,3 Juta Kendaraan di Provinsi Banten Tunggak Pajak

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Sebanyak 2,3 juta pemilik kendaraan se-Provinsi Banten masih melakukan tunggakan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).Tunggakan kewajiban pembayaran pajak kendaraan bermotor itu, umumnya disebabkan karena jual-beli kendaraan yang tidak diikuti bea balik nama.

“Dari sekitar sembilan juta total kendaraan yang ada se-Banten, yang masih menunggak ada 2,3 juta kendaraan,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Banten Opar Sopari dalam peluncuran e-Samsat, di Serpong, Kota Tangerang Selatan, Rabu (13/9/2017)

Ditambahkan Kepala Unit Pelayanan Teknis samsat Ciledug, Didi Cipnadi menjelaskan, dari 529 ribu kendaraan yang terdaftar, 10 persen kendaraan di antaranya melakukan penunggakan PKB.**Baca Juga: Usai Terpilih, Ini Program Ketua DPW PKB Provinsi Banten

Pihaknya mengaku terus melakukan upaya penagihan ke wajib pajak yang ada di lima wilayah Kecamatan di Kota Tangerang.

“Itu terus-terus kita lakukan dengan gencar melakukan razia bersama Polisi, kita datangi langsung atau kita berkoordinasi dengan pihak Kecamatan untuk sambang ke RT/RW,” katanya.

Diterangkan Didi dari jumlah sekitar 50 ribu lebih kendaraan yang melakukan tunggakan PKB 80 persen di antaranya di dominasi kendaraan roda dua sementara roda empat atau lebih sekitar 20 persen.

“Kalau yang paling banyak memang motor. Tunggakan ini umumnya, kendaraan itu sudah berpindah tangan (jual-beli), jadi lebih banyak yang seperti itu masalahnya,” ujarnya.(yud)




Ganja 3,2 Kg, Pemkot Tangerang Apresiasi Kerja BNN

Wakil Walikota Tangerang Sachrudin. (Dok K6)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang mengapresiasi kerja Badan Narkotika Nasional (BNN). Apresiasi ini diberikan saat BNN Kota Tangerang menangkap pengedar ganja dengan barang bukti 3,2 kilogram. 

Wakil Walikota Tangerang Sachrudin mengatakan keberhasilan BNN Kota Tangerang dalam mengungkap dan menangkap pelaku peredaran narkoba jenis ganja ini merupakan bukti keseriusan seluruh aparat di Kota Tangerang untuk menjaga kota dari bahaya narkoba.

“Ini bukti keseriusan seluruh aparat yang ada di kota ini untuk bersama-sama mewujudkan Kota Tangerang yang Bersinar karena narkoba merupakan kejahatan yang luar biasa,” ucap Sachrudin.**Baca Juga: BNN Kota Tangerang Tangkap Pengedar ganja 3,2 Kg

Dirinya juga menyampaikan bahwa dengan adanya BNN di Kota Tangerang dapat melakukan berbagai upaya guna menekan bahkan menghilangkan peredaran narkoba di Kota Tangerang.

“Dengan keberadaan BNN di kota Tangerang mudah-mudahan bisa melakukan berbagai upaya untuk menekan jumlah pengguna dan pengedar narkoba yang ada di kota ini,” ujarnya.(az/tmn)




BNN Kota Tangerang Tangkap Pengedar Ganja 3,2 Kg

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang berhasil meringkus empat orang jaringan peredaran narkoba jenis ganja seberat 3,2 kg pada Selasa (12/9/2017) di Gedung BNN Kota Tangerang.

Para tersangka yang berinisial TS (25), IK (33),HS (32) dan E (31) ditangkap setelah dilakukan penyelidikan dan pengembangan sebelumnya.**Baca Juga: Ini Jadwal Perpanjang SIM Keliling di Tangerang

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Akhmad F. Hidayanto mengungkapkan bahwa penangkapan ke empat pengedar narkoba dengan barang bukti paket ganja seberat 3,2 kilogram merupakan hasil kerjasama dan komunikasi yang terjalin dengan baik antara seluruh unsur yang ada.

“Penangkapan ini merupakan hasil kerjasama seluruh unsur yang ada baik di kota maupun di luar Kota Tangerang,” ucapnya.(az/tmn)




Ini Jadwal Perpanjang SIM Keliling di Tangerang

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Bagi anda warga Kota Tangerang Banten yang ingin melakukan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM), anda bisa melakukan perpanjangan di kantor Satpas SIM Polres Metro Tangerang Kota. Selain itu, anda juga bisa memperpanjang SIM anda di lokasi pelayanan SIM Keliling yang disediakan oleh polisi setempat sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Untuk lokasi bus pelayanan SIM keliling Polres Metro Tangerang Kota pada Rabu, 13 September 2017 berada di Pasar Laris Taman Cibodas dan Giant Kreo Larangan, mulai pukul 08.00 sampai 12.00 WIB.

Untuk diketahui bersama, bahwa pelayanan SIM Keliling hanya melayani perpanjangan SIM A dan C, perpanjangan dapat dilakukan sebelum masa berlaku habis dan apabila masa berlaku SIM habis diberlakukan penerbitan seperti SIM baru.**Baca Juga: Roti Mengandung Pisau Cukur, Jantung Pria Turki Ini Robek

Untuk biaya perpanjangan sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah Rp80.000,- untuk perpanjangan SIM A dan Rp75.000 untuk perpanjangan SIM C.

Anda juga bisa melakukan perpanjangan SIM dan SIM C di Gerai SIM di lokasi Mall Alam Sutera 1st Floor LG-08B Jalan Jalur Sutera  Barat Kavling16 Alam Sutera Serpong-Tangerang setiap hari Senin sampai dengan Minggu pukul 10.00 sampai dengan 19.00 wib.(az/ntmc)




Terbengkalai, Proyek Gelanggang Budaya Tangsel Lambat

Gelanggang Budaya. (yud)

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali melanjutkan proyek pembangunan Gelanggang Budaya. Proyek pembangunan infrastruktur yang terletak di Taman Kota 2, Ciater, Kecamatan Serpong, yang telah menghabiskan dana APBD sekitar Rp7 milliar itu sempat mangkrak.

Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran, Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangsel, Buwana Mahardika, mengakui ada keterlambatan dalam pekerjaan tahap kedua. Kini proyek senilai Rp6 milliar itu dikerjakan oleh PT Nur Wamanta Sulaya.

“Keterlambatan karena fabrikasi,” klaimnya kepada kabar6.com ditemui di kawasan Serpong, Selasa (12/9/2017).**Baca Juga: Gelanggang Budaya Mangkrak, Dipake Remaja ‘Pacaran’

Ia memaparkan, proyek pembangunan tahap kedua mengerjakan sarana ampheteater, lantai 2 gelanggang, landscape musala, penyediaan air bersih serta listrik.

Buwana bilang, proyek pembangunan terus dikebut agar tahun ini bisa selesai. “Ya target kita November bisa digunakan,” paparnya.**Baca Juga: AMPT Curiga Ada yang Tidak Beres di Proyek Gelanggang Budaya Tangsel

Pantauan di lapangan, bagian apheteater masih dibiarkan terbengkalai. Sejumlah pekerja sibuk membenahi lantai dua bangunan Gelanggang Budaya.(yud)




Jaga Kebugaran, Kapolresta Tangerang Rutin Olahraga Lari

Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif. (Tim K6)

Kabar6-Di tengah rutinitasnya sebagai Kepala Kepolisian Resort Kota (Kapolresta) Tangerang, AKBP Sabilul Alif menyempatkan diri untuk berolahraga.

Hal itu dilakukannya demi menjaga kesehatan dan kekuatan fisik dalam melayani masyarakat di Kota Seribu Industri ini.

“Setiap sore di tengah rutinitas, saya berusaha menyempatkan untuk berolahraga. Meski begitu, saya pastikan kegiatan olahraga yang saya lakukan tidak mengganggu tugas,” ungkap Kapolres Alif, kepada Kabar6.com, Selasa (12/9/2017).**Baca Juga: Polisi Buru 7 Pelaku Penganiaya Buruh di Balaraja

Menurutnya, kegiatan berolaraga lari yang dilakoninya, tentu tidak boleh mengganggu tugas dan tanggungjawabnya sebagai pimpinan lembaga Bhayangkara di bawah naungan Polda Banten ini.

Namun saat bertugas, jangan sampai lupa berolahraga. Tidak perlu olahraga mewah, cukup dengan berlari atau olahraga ringan lain yang murah dan pasti tidak mengganggu pekerjaan.**Baca Juga: 3 Tersangka Penyerang Buruh di Balaraja Diringkus Polisi

“Kebugaran adalah prasyarat untuk bisa melaksanakan tugas dengan baik. Fisik sehat dan ketulusan niat, mudah-mudahan bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.(Tim K6)




Polisi Buru 7 Pelaku Penganiaya Buruh di Balaraja

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Akibat serangan belasan orang dari salahsatu Ormas, dua korban yang merupakan buruh PT Rinnai Indonesia Balaraja mengalami luka berat. Korban Dede Yusuf (24) menderita luka berat. Sedangkan rekan korban M Darbari juga turut menderita luka berat akibat salah sasaran. Kedua korban kemudian dilarikan ke RSUD Balaraja.

“Saat melakukan penyerangan, para tersangka mengenakan pakaian serba hitam ala pendekar,” ujar Kapolsek Balaraja Kompol Wiwin Setiawan, Selasa (12/9/2017).

Wiwin menjelaskan, pihaknya langsung melakukan pengejaran dan berhasil meringkus HAJ pada hari itu juga. Sementara BH dan AB diringkus pada Sabtu (9/9) setelah dilakukan introgasi terhadap HAJ.**Baca Juga: 3 Tersangka Penyerang Buruh di Balaraja Diringkus Polisi

Dari para tersangka, Kepolisian  mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu potong celana warna hitam terdapat bercak darah, satu potong kaos switer terdapat bercak darah, dan tiga unit telepon genggam.

“Saat ini kami juga masih melakukan pengejaran terhadap tujuh tersangka lainnya,” ujarnya.(Tim K6)




3 Tersangka Penyerang Buruh di Balaraja Diringkus Polisi

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Satuan Reskrim Polsek Balaraja menangkap tiga tersangka pelaku penganiayaan terhadap dua karyawan PT Rinnai Indonesia Balaraja, Jumat (8/9/2017) lalu.

Para tersangka berinisial HAJ (26), BH (27), dan AB (25) adalah anggota salah satu Ormas kependekaran Banten. Ketiganya juga warga Kampung Nyompok, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang.

Ketiganya diduga telah menganiaya Dede Yusuf (24) dan M Diarbari (25) yang merupakan buruh PT Rinnai Indonesia Balaraja. Dua korban penganiayaan adalah warga Kampung Cibuluh, Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.**Baca Juga: Tikam Satpam Citra Raya, “Preman” Ini Semaput Dihajar Massa

Kapolsek Balaraja Kompol Wiwin Setiawan mengatakan, motif penganiayaan karena tersangka HAJ tidak terima saat korban Dede Yusuf membunyikan klakson tepat di belakang tersangka saat terjadi kemacetan.

“Pada hari Kamis (7/9) sekira pukul lima pagi, korban Dede Yusuf yang hendak berangkat kerja, karena macet menyalakan klakson sepeda motornya. Namun pelaku HAJ yang berada di depan korban merasa tersinggung dan terjadi cek-cok mulut,” kata Kapolsek, Selasa (12/9/17).

Meski sudah dilerai, kata Kapolsek, tersangka HAJ masih belum terima. Menurut Kapolsek, tersangka HAJ kemudian menghubungi dua rekannya di Ormas Pendekar. Kapolsek melanjutkan, ketiga tersangka kemudian berkumpul di perusahaan tempat kedua korban bekerja.

“Sekitar pukul 1 malam, Jumat (8/9) tepat di pintu gerbang masuk perusahaan, kedua korban diserang para tersangka saat kedua korban hendak pulang kerja,” tandas Wiwin.(Tim K6)