1

Gara-gara Sampah, Gubug Pupuk di Tangsel Ludes Terbakar

Petugas Damkar saat memadamkan api.(Fit)

Kabar6-Kobaran api ditengah kebun itu membakar habis gubug tempat penyimpanan pupuk kompos, hebohkan warga Jalan Mesjid Nurul Fajri, Kelurahan Pondok Jaya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (18/09/2017).

Menurut keterangan warga, lahan itu digarap Romlih (41) untuk dimanfaatkan menanam sayuran dan dijadikan pula untuk tempat pembuangan sampah warga setempat.

“Diduga kejadian bermula saat pemilik kebun hendak membakar sampah yang biasa ia lakukan. Karena besarnya api dan tiupan angin, sehingga api merembet ke gubuk tak jauh dari lokasi pembakaran sampah,” kata Rojali, salah satu warga yang tidak jauh dari tempat kejadian.

Kebakaran di kebun itu jelas Rojali cukup jauh dari pemukiman penduduk sehingga api tidak merembet ke rumah warga. Namun, api dengan cepat membesar ditambah asap hitam membumbung tinggi, menambah panic warga.

“Upaya yang dilakukan warga hanya dengan menyiram air di sekitar lokasi agar api tidak merembet. Kemudian warga menghubungi petugas pemadam kebakaran (damkar), untuk memadamkan api yang sudah tidak terkendali,” ucap Rojali.

Dua unit mobil Damkar Tangsel bersama petugas datang ke lokasi kejadian. Dan, segera berusaha memadamkan api yang sudah membumbung tinggi. Setelah setengah jam berjibaku melawan api, kebakaran berhasil dipadamkan.

“Tadi ada sembilan personil dan dua unit kendaraan yang kita turunkan. Kita langsung meluncur bergitu mendapat laporan. Kami mendapat laporan sekitar pukul 14.00 WIB, hanya butuh setengah jam api bisa dipadamkan,” terang Kasi Pemadaman Muhdini, saat dihubungi via telepon seluler

Pihaknya menghimbau warga untuk lebih berhat-hati saat membakar sampah di lokasi yang banyak terdapat benda mudah terbakar.**Baca juga: Tragis..! Sidik Tewas Ditabrak Bus Karyawan di Tangerang.

Warga juga diminta untuk tidak meninggalkan lokasi saat membakar sampah, karena pengaruh tiupan angin dapat menyebabkan api merembet ke benda lain di sekitarnya.(fit)




AXIS Dance Competition 2017, SMAN 7 Tangsel Sabet Juara II

Penampilan dari salah satu finalis AXIS School Dance Competition 2017.(ist)

Kabar6-Program AXIS Dance Competition yang diselenggarakan sejak akhir Agustus 2017 lalu, kini telah memasuki babak grand final dengan menyisakan 17 peserta.

Setelah melalui tahap penyisihan hasil dari seleksi terhadap lebih dari 83 peserta dari sekolah-sekolah di wilayah Jabodetabek yang telah mendaftar program AXIS Dance Competition. Bertempat di salah satu pusat perbelanjaan di bilangan Jakarta Selatan.

17 Sekolah yang menjadi finalis AXIS Dance Competition benar-benar mempersiapkan diri dengan matang untuk tampil di panggung final yang di padati oleh 1000-an suporter dan penonton.

Banyak peserta yang menggabungkan tarian etnic dan koreografi modern, ditambah dengan atraksi berjungkir balik membuat dewan juri yang di pimpin oleh  Cut Artharina (choreographer and host) sulit untuk menentukan pemenang, namun akhirnya terpilih sebagai pemenang :

Juara 1 : SMAN 6 Karawang
Juara 2 : SMAN 7 Tangsel
Juara 3 : SMAN 1 Serang

Best Costume : SMAN 3 Serang
Best Supporter : SMKN 53 Jakbar

Sekolah Terkompak : SMAN 11 Bekasi

“Kami sangat terkejut sekaligus amat senang melihat respon dan antusias peserta serta para pendukung (supporter) mereka masing-masing yang hadir mengikuti acara ini. Sejujurnya ini diluar espektasi kami, tak hanya peserta yang tampil all out, para supporter pun tidak kalah seru dan semangat sepanjang acara berlangsung demi mendukung teman-teman mereka yang tampil menunjukkan aksi dan kehebatan dance mereka,” papar Bambang Parikesit Vice President Region XL Axiata Jabodetabek.

Penampilan seluruh finalis AXIS Dance Competition 2017 dapat dilihat melalui Youtube Channel AXIS Dance Competition.

Menurut Muhamad Novan, Manager Marketing XL Jabodetabek, School Dance Competition kali ini memang bukan kompetisi biasa, tapi diatur supaya ada standar dan group dance yang jago promosi di social media dan skill dance yang baik bisa tampil.

Seperti yang dituturkan oleh Dewi, salah satu dancer finalis, acara ini seru, persaingan performance group benar-benar bagus dan membuat mereka akan terus berlatih untuk bisa tampil lebih baik di event berikutnya.**Baca juga: Komunitas Sepeda Gunung JPG Butuh Track Area.

Program AXIS Dance Competition merupakan salah satu rangkaian program promosi AXIS HITZ untuk kalangan pelajar sekolah SMA dan SMK untuk menunjukkan bakat seni mereka dan berkompetisi secara sehat untuk berkesempatan meraih total hadiah Rp 18 juta.(Fit)




Tragis..! Sidik Tewas Ditabrak Bus Karyawan di Tangerang

Jasad Sidik saat masih dilokasi kejadian.(ist)

Kabar6-Muhamad Sidik (40), tewas dihantam bus jemputan karyawan di Jalan Raya Kresek-Merak, tepatnya di Kampung Merak, Desa Merak, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Senin (18/9/2017).

Peristiwa Nahas yang menimpa Warga Kampung Jengkol, RT03/ 01, Desa Jengkol, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang ini berlangsung sekira Pukul 22.00 WIB, malam tadi.

Korban yang diketahui berprofesi sebagai pengrajin sepatu home industri tersebut, tewas mengenaskan di lokasi kejadian usai menjemput istrinya pulang bekerja dari arah Balaraja.

“Korban ditabrak bus jemputan karyawan, dia meninggal di lokasi kejadian saat melintas dari arah Balaraja bersama istrinya,” ungkap Adam warga setempat, kepada Kabar6.com, malam tadi.

Menurutnya, korban yang berboncengan bersama istrinya dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat hitam bernomor polisi B 3942 UCB.**Baca juga: Kapolresta Tangerang : Saya Akan Kirim Pelaku Kejahatan ke Neraka.

Saat ini, jenazah korban telah dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang.**Baca juga: Begini Pengakuan Pelajar SMPN 18 Korban Bullying di Tangsel.

“Kalau sepeda motor korban dan bus jemputan karyawan sudah diamankan petugas ke Polsek Balaraja,” katanya.(Tim K6)




Begini Pengakuan Pelajar SMPN 18 Korban Bullying di Tangsel

Siswa dianiaya di samping Gedung Pemkot Tangsel. (az)

Kabar6-RK, salah satu korban dari SMP Negeri 18 Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengaku dirinya bersama belasan teman-teman lainnya telah menjadi korban perundingan atau bullying.

Ia diminta bertelanjang dada dan berjemur di tengah lapangan perumahan Cendana Residence yang bersebelahan dengan kantor pusat pemerintahan daerah setempat.

Tak hanya disuruh berjemur dalam kondisi telanjang. Mereka juga mendapat perlakuan kasar dari pelajar di salah satu SMA di Kota Tangsel itu.

“Kami di jemur, di suruh buka baju dan dipukulin, ditendangin,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (18/9/2017) sore.

Polisi yang datang kemudian mengamankan beberapa pelajar SMA dan SMP yang ada di lokasi perkara. Satu persatu siswa dan pelajar dicecar pertanyaan dari aparat Polsek Pamulang.

“Mereka kami mintakan keterangan dulu, mereka kami bawa ke Polsek Pamulang,” ucap Bripka Willy, anggota Polsek Pamulang.(yud)




Kapolresta Tangerang : Saya Akan Kirim Pelaku Kejahatan ke Neraka

Kapolresta Tangerang,AKBP Sabilul Alif.(ist)

Kabar6-Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tangerang, tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi para pelaku kejahatan di bumi Tangerang Jawara.

Demikian dikemukakan Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif, kepada Kabar6.com saat ditemui diruang kerjanya, Senin (18/9/2017).

Kapolres Alif menjelaskan, pihaknya menginstruksikan jajarannya agar mengambil tindakan tegas, ketika menemukan aksi kejahatan yang mengancam keselamatan maupun nyawa korbannya.

“Kalau melihat tindak kejahatan yang merugikan masyarakat, langsung sikat saja. Bila perlu kita kirim para pelakunya ke neraka sekalian,” tegasnya.

Ditambahkannya, guna memastikan keamanan warga di wilayah hukum kota seribu industri ini, dirinya sengaja merancang sebuah program inovatif yang diberi nama Tangerang Jawara (Jadikan Wilayah Aman, Nyaman, Ramah dan Kreatif).**Baca juga: Tangerang Rawan Peredaran Obat Penenang.

Program itu meliputi 8 Pos, diantaranya Pos Laksa (Polisi Patroli dan Kemitraan Masyarakat), Pos Ngariung (Polisi Ngobrol dan Koorsinasi Jaga Kampung), Pos Khidmat (Polisi Ceramah Kamtibmas Sebelum/ Setelah Sholat Jum’at), Pos Cisadane (Polisi Cinta Siswa/ Mahasiswa, Pemuda dan Edukasi), Pos Jagur (Polisi Peduli Pekerja dan Pengangguran), Pos Purna (Polisi Peduli Perempuan dan Anak), Pos Benteng (Polisi Bersama Netizen dan Komunitas Tangerang) dan Top Line (Tangerang Police Online).**Baca juga: Begini Program Inovatif Tangerang Jawara Polresta Tangerang.

“Kabupaten Tangerang ini merupakan daerah heterogen, dimana beragam suku, bahasa, adat dan budaya ada disini. Untuk itu, kami berupaya semaksimal mungkin melakukan pendekatan secara humanis dan menjalin komunikasi dengan warga dari semua kalangan. Kami harus hadir untuk Melindungi, Mengayomi dan Melayani warga di daerah ini,” katanya.(Tim K6)




Antisipasi Tawuran, Polisi Razia Pelajar di SMKN 2 Tangsel

Razia pelajar di SMKN 2 Tangsel. (az)

Kabar6-Polsek Pondok Aren menggelar razia barang bawaan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Tangerang Selatan. Goat tersebut dilakuka untuk mencegah aksi tawuran yang kerap dilakukan pelajar.

Kapolsek Pondok Aren, Kompol Yudho Huntoro mengatakan dalam pihaknya menerjunkan 83 personel untuk memeriksa barang bawaan pelajar di SMKN 2 Tangsel.

“Kegiatan ini bersifat prepentif. Bertujuan untuk melindungi siswa untuk tidak terpeleset menjadi anak yang berhadapan dengan hukum,” ungkap Yudho menjelaskan, Senin (18/9/2017)

Tak hanya pemeriksaan tas, Yudho melanjutkan, pihaknya juga memeriksa kendaraan bermotor yang dibawa para pelajar.

“Yang diperiksa seperti telepon genggam, sasarannya video porno. Pemeriksaan lainnya juga dilakukan untuk antisipasi adanya kepemilikan senjata tajam. Sepeda motor yang diparkir juga tidak luput dari pemeriksaan petugas,” ujarnya.

Razia pelajar.(az)

Meskipun tidak menemukan benda-benda mencurigakan dan senjata tajam. Yudho juga melakukan imbauan kamtibmas dengan memberikan pesan kepada para pelajar.

“Kita memberikan imbauan ke masing-masing kelas depan siswa tentang pemahaman sadar hukum, tertib berlalulintas, serta partisipasi ikut memberikan informasi tentang tawuran atau kecelakaan laporkan ke orangtua dilanjutkan segera melapor ke polisi setempat,” tandasnya.(az)




Polisi Amankan 2 Pelaku Penganiayaan Belasan Siswa SMP di Tangsel

Penganiayaan siswa SMP di Tangsel. (az)

Kabar6-Pihak kepolisian mengamankan dua pelaku penganiayaan terhadap belasan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 18 Tangerang Selatan (Tangsel).

Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Pamulang Bripka Willy dan Aiptu Asep Iwan mengamankan kedua pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut.**Baca Juga: Aksi Kekerasan Terhadap Belasan Siswa SMP Direkam ASN Tangsel

“Kita tanya dulu di Mapolsek Pamulang, kemudian kita nanti olah TKP, dilihat kejadian dan kronologisnya seperti apa. Cuma nanti sebagai pembinaan, kita panggil juga teman yang sempat kabur tadi, pihak sekolah dan orangtuanya,” kata Iwan, Senin (18/9/2017).**Baca Juga: Belasan Siswa SMP Dianiaya di Samping Balaikota Tangsel

Dari kejadian ini belasan siswa SMP tersebut mengaku mendapati luka lebam seperi bengkak pada pinggang dan punggung. Beberapa bahkan di perut dan tangan.(az)




Aksi Kekerasan Terhadap Belasan Siswa SMP Direkam ASN Tangsel

Pelaku penganiaya belasan siswa SMP di Tangsel. (az)

Kabar6-Aksi penganiayaan terhadap belasan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 18 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tersebut diketahui oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Tangsel. Pasalnya, kegaduhan dari aksi tersebut terdengar sampai ke Gedung Bakalikota Tangsel di Ciputat, Kota Tangsel.

Aksi tidak terpuji yang dilakukan para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut diabadikan dalam bentuk foto dan video. Para pelaku tidak berkutik saat polisi dan sekuriti datang untuk menghentikan aksi kekerasan tersebut.

“Saya ditinju dibagian pinggang sama perut. Mereka berhenti pas tahu banyak yang lihat, kemudian nongkrong di sini lagi. Eh nggak lama bapak satpamnya ke sini,” ujar RK, salah seorang korban penganiayaan, Senin (18/9/2017).**Baca Juga: Belasan Siswa SMP Dianiaya di Samping Balaikota Tangsel

MRS, salah seorang pelaku bersama temannya awalnya tidak mengaku melakukan aksi kekerasan terhadap besana siswa SMP tersebut. Namun, ketika petugas keamanan menunjukan sejumlah bukti foto dan video, keduanya tidak bisa mengelak dan mengakui perbuatannya.

“Bukan saya, itu ada siswa lain dari sekolah lain. Saya cuma lihat saja. Iya saya salah, enggak usah dibawa ke polisi ya mbak,” kata MRS.(az)




Belasan Siswa SMP Dianiaya di Samping Balaikota Tangsel

Siswa dianiaya di samping Gedung Pemkot Tangsel. (az)

Kabar6-Belasan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 18 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) jadi korban penganiyaan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di sekitar Komplek Cendana Residence, Ciputat, Senin (18/9/2017).

Belasan siswa SMPN 18 Tangsel ini dipaksa membuka bajunya lalu dipukul dan  ditendang oleh oknum siswa SMA yang masih menggunakan seragam sekolah.**Baca Juga: Ini Sanksi Tegas Bagi Pelaku ‘Bully’ di Tangerang

”Iya kita disuruh kumpul di sana, sama mereka disuruh buka baju. Panas-panasan gitu, terus ditendangin sama ditinju, di bagian pinggang dan perut,” ungkap salah seorang korban RK ketika dimintai keterangan oleh petugas kepolisian.

Belakangan diketahui, motif dari penganiayaan tersebut yakni telepon genggam salah seorang pelajar hilang. Siswa SMA yang melakukan penganiayaan mencoba untuk mencari tahu keberadaan telepon genggam tersebut.(az)




Begini Program Inovatif Tangerang Jawara Polresta Tangerang

Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif. (Tim K6)

Kabar6-Kepolisian Resort Kota (Polresta) Tangerang tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi para pelaku kejahatan di wilayah hukumnya.

Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif mengatakan pihaknya menginstruksikan jajarannya agar mengambil tindakan tegas, ketika menemukan aksi kejahatan yang mengancam keselamatan maupun nyawa korbannya.

“Kalau melihat tindak kejahatan yang merugikan masyarakat, langsung sikat saja. Bila perlu kita kirim para pelakunya ke neraka sekalian,” ungkap Sabilul menjelaskan kepada Kabar6.com, Senin (18/9/2017).**Baca Juga: Pos Khidmat, Polresta Tangerang Bawa Perpustakaan Keliling

Guna memastikan keamanan warga di wilayah hukum Kota Seribu Industri ini, dirinya sengaja merancang sebuah program inovatif yang diberi nama Tangerang Jawara (Jadikan Wilayah Aman, Nyaman, Ramah dan Kreatif).

Program itu meliputi delapan Pos, di antaranya Pos Laksa (Polisi Patroli dan Kemitraan Masyarakat), Pos Ngariung (Polisi Ngobrol dan Koorsinasi Jaga Kampung), Pos Khidmat (Polisi Ceramah Kamtibmas Sebelum/ Setelah Sholat Jumat), Pos Cisadane (Polisi Cinta Siswa/ Mahasiswa, Pemuda dan Edukasi), Pos Jagur (Polisi Peduli Pekerja dan Pengangguran), Pos Purna (Polisi Peduli Perempuan dan Anak), Pos Benteng (Polisi Bersama Netizen dan Komunitas Tangerang) dan Top Line (Tangerang Police Online).

“Kabupaten Tangerang ini merupakan daerah heterogen, dimana beragam suku, bahasa, adat dan budaya ada disini. Untuk itu, kami berupaya semaksimal mungkin melakukan pendekatan secara humanis dan menjalin komunikasi dengan warga dari semua kalangan. Kami harus hadir untuk Melindungi, Mengayomi dan Melayani warga di daerah ini,” katanya.(Tim K6)