1

Ingin Tobat, Pembunuh Juragan Mie Ayam ‘Ngumpet’ di Ponpes

Juragan mie ayam di Cipondoh tewas. (sly)

Kabar6-Pelaku pembunuh juragan mie ayam Fera Yusita Sumarna (42) di Cipondoh, Kota Tangerang  bernama Jonny Setiawan (36) ditangkap polisi di Pondok Pesantren (Ponpes) Leuweung Gede, Bogor. Jonny mendatangi pondok pesantren tersebut bermaksud ingin taubat usai menghabisi nyawa Fera.

Kapolrestro Tangerang Kombes Harry Kurniawan mengatakan  pelaku pembunuhan di Cipondoh tertangkap berdasarkan hasil kerja keras jajaran Tim Gabungan Polrestro Tangerang Kota yang berhasil menggali beberapa informasi dari masyarakat dan orang dekat pelaku.**Baca Juga: Pembunuh Juragan Mie Ayam di Cipondoh Kesal Dibilang ‘Anunya’ Kecil

“Tim Gabungan Subdit Jatanras Polda Metro Jaya dan Sat Reskrim Polrestro Tangerang melakukan penangkapan terhadap pelaku pembunuhan Cipondoh, di Pondok Pesantren Leuweung Gede. Pelaku ditangkap setelah melakukan pembunuhan dan bermaksud ingin tobat dengan mendatangi Ponpes,” ungkap Harry, Selasa (19/9/2017).**Baca Juga: Pembunuh Juragan Mie Ayam di Cipondoh Tertangkap?

Polisi juga mengamankan satu buah Pisau, satu unit sepeda motor Honda Supra X warna merah hitam B 6610 VHW, satu buah jaket warna kuning, satu buah handphone merk Samsung warna hitam dan dua buah kartu ATM.(don)




Pembunuh Juragan Mie Ayam di Cipondoh Kesal Dibilang ‘Anunya’ Kecil

Pelaku pembunuh Fera. (don)

Kabar6-Jonny Setiawan berhasil ditangkap oleh Tim Opsnal Ditreskrimum Polda Metro Jaya setelah buron selama dua hari. Jonny ditangkap setelah membunuh Fera Yustika Sumarna di RT04/08, Nomor 9, Kelurahan Cipondoh, Kota Tangerang pada Minggu, 17 September 2017.

Kapolres Metro Tangerang Kombespol Harry Kurniawan mengatakan dari pengakuan Jonni, pelaku mengaku sakit hati dan tersinggung saat Ferra mengatakan kalau kemaluannya kecil dan tidak kuat lama. Sebelum kejadian, keduanya sempat berhubungan intim di rumah kontrakan milik Wati. Setelah 20 menit, Jonny kembali mengajak berhubungan lagi kepada Fera.

“Namun Fera menolak dan mengatakan punya pelaku kecil,” ungkapnya, Selasa (19/9/2017).**Baca Juga: Pembunuh Juragan Mie Ayam di Cipondoh Tertangkap?

Mendengar perkataan Ferra, Jonni marah, dan mereka sempat bertengkar. Kemarahan Jonni semakin memuncak ketika Ferra membandingkan dirinya dengan kedua mantan selingkuhan Ferra.

“Fera pun membanding-bandingkan peelaku dengan dua mantan selingkuhannya,” paparnya.

Merasa dihina, tubuh Ferra didorong sampai terjatuh. Jonny langsung ke dapur untuk mengambil pisau. Ferra sempat mengikuti sambil terus betengkar. Dengan emosi, Jonni menusukan pisau tersebut ke leher Ferra sebanyak dua kali hingga meninggal dunia.

“Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap peaku, serta barang bukti yang berhasil diamankan adalah pisau, sepeda motor, jaket warna kuning serta handphone,” jelasnya. (Sly)




Pelajar Pelaku Bully di Tangsel Disanksi DO

Pelaku penganiaya siswa SMPN 18 Pamulang. (az)

Kabar6-Satu dari puluhan pelajar pelaku perundungan atau bullying terhadap siswa SMPN 8 Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat sanksi tegas. Alumni sekolah tersebut membully adik kelasnya di tanah lapang Perumahan Cendana Residence, Serua, Kecamatan Ciputat, kemarin siang.

Kepala SMA Muhammadiyah 8 Ciputat, Hadis Umar, mengakui ada peserta didik di sekolahnya yang terlibat aksi bully. Terhitung mulai hari ini seragam pelajar berinisial RD dicopot.

“Anak tersebut sudah resmi di DO (Drop Out),” katanya kepada wartawan di sekolahnya, Selasa (19/9/2017).**Baca Juga: Siswa SMPN 18 Pamulang Korban Bullying Trauma

Hadis menjelaskan, sanksi tegas terhadap setiap pelajar yang melakukan kesalahan berat telah diatur dalam peraturan sekolah. Ia menyayangkan prilaku nyeleneh yang dilakukan RD.

Padahal pelajar XII jurusan IPS itu baru saja pindah dari SMA PGRI. “Itu anak baru tiga minggu pindah sekolah di sini,” terang Hafis.**Baca Juga: Penganiayaan Belasan Siswa SMP di Tangsel Ditangani Polisi

Menurutnya, orangtua RD telah meminta maaf kepada korban. Hafis menambahkan persoalan ini telah selesai secara kekeluargaan, dan dirinya menginginkan orang tuanya tetap menyekolahkan RK.

“Dia sudah sebentar lagi lulus, jadi saya berharap RK tidak putus sekolah dan tetap melanjutkan di sekolah lain yang bisa menerimanya, saya akan bantu untuk memasukan RD ke sekolah lain,” tambahnya.(yud)




Siswa SMPN 18 Pamulang Korban Bullying Trauma

Siswa dianiaya. (az)

Kabar6-Aksi perundungan atau bullying memberi dampak negatif bagi setiap korbannya. Termasuk bagi siswa di SMP Negeri 18 Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang dibully oleh seniornya alumni sekolah tersebut.

Asep Ahmad Sofyan, Wakil Humas SMP Negeri 18 Pamulang, mengatakan saat ini seluruh siswa korban bully sedang dimintai keterangan oleh guru bimbingan konseling. Makanya ia tidak memperkenankan ketika awak media ingin bertemu untuk kepentingan wawancara.

“Kondisi anak-anak pastinya trauma. Seperti halnya RK, saya lihat kemarin matanya saja sembab,” katanya ditemui kabar6.com di sekolahnya, Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Selasa (19/9/2017).**Baca Juga: Penganiayaan Belasan Siswa SMP di Tangsel Ditangani Polisi

Asep mengaku, efek trauma timbul akibat terpaan bullying dari para seniornya pelajar SMA Muhammadiyah di Kota Tangsel. Padahal pihaknya sudah memantau bahwa area lokasi bullying setiap hari selalu ramai menjadi tempat nongkrong pelajar.

Pengelola SMP Negeri 18 Pamulang telah mengimbau kepada seluruh siswa agar tidak berkumpul di tanah lapang Perumahan Cendana Residence, Serua, Kecamatan Ciputat. “Sudah ada siswa yang dikasih peringatan,” klaim Asep.

Asep menambahkan, seluruh siswa telah dimintai keterangan di Mapolsek Pamulang hingga pukul 23.00 WIB. Kasusnya kemudian dilimpahkan ke Mapolsek Ciputat sesuai wilayah hukum lokasi perkara.

Selama pemeriksaan seluruh orangtua korban serta pelaku billing turut dipanggil polisi. Ia bilang kepada polisi bahwa tanggungjawab sekolah kepada peserta didik hanya selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Sedangkan kasus billy terjadi di luar sekolah yang sepenuhnya sudah menjadi tanggungjawab orangtua. “Saya disuruh pulang oleh penyidik karena sudah ada orangtua korban. Dan masalahnya diproses lewat orangtua,” tambahnya.(yu




Penganiayaan Belasan Siswa SMP di Tangsel Ditangani Polisi

Penganiayaan pelajar di Tangsel. (az)

Kabar6-Kasus aksi perundungan atau bullying menimpa peserta didik di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Seperti insiden yang menimpa sejumlah siswa SMP Negeri 18 Pamulang di tanah lapangan Perumahan Cendana Residence, Serua, Kecamatan Ciputat, kemarin.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Taryono, mengungkapkan bahwa kasus bullying itu terjadi di luar sekolah. Persisnya berlangsung setelah anak-anak peserta didik mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya masing-masing.

“(kasusnya) Sudah ditangani pihak kepolisian,” ungkapnya saat dikonfirmasi kabar6.com, Selasa (19/9/2017).

Ia sudah memerintahkan kepada Kepala SMP Negeri 18 untuk datang ke Mapolsek Pamulang. Sejumlah peserta didik yang menjadi korban dan pelaku aksi bullying digiring polisi untuk dimintai keterangan.**Baca Juga: Polisi Amankan 2 Pelaku Penganiayaan Belasan Siswa SMP di Tangsel

Taryono menegaskan, seluruh kepala sekolah mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas sederajat agar lebih maksimal melakukan pengawasan. Pun pembinaan terhadap peserta didik secara individual agar bisa menghindari sikap serta prilaku bullying.

“Tingkatkan penguatan pendidikan karakter di sekolah,” tegasnya.

Taryono juga mengimbau kepada para orangtua dan masyarakat untukk lebih peduli kepada prilaku anak di luar sekolah.

“Sesuai kewenangan kami lakukan pembinaan kepada anak-anak di sekolah kerja sama dengan orangtua,” tambahnya.

Diketahui, aksi bullying dilakukan oleh sekelompok pelajar yang lokasinya bersebelahan dengan area kawasan pusat pemerintah Kota Tangsel. Siswa SMP Negeri 18 Pamulang ditelanjangi serta dijemur di panas terik matahari oleh seniornya yang juga alumni sekolah tersebut.(yud)




11 Persen Lahan Tol Serpong-Kunciran Belum Dibebaskan

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Sebagian lahan untuk pembangunan Tol Kunciran-Serpong belum dibebaskan. Sedikitnya 11 persen lahan tol penghubung Bandara Soekarno Hatta (Soetta) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum dibebaskan.

Kasi Pengadaan Tanah pada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangsel, Gholib Syaifudin menjelaskan ruas jalan tol sudah dibangun sejak beberapa bulan lalu tepatnya jelang Ramadan.

“Mereka mengarap lahan yang sudah dibebaskan jadi sifatnya sporadis, mana dapat dikerjakan mereka garap. Misalnya dalam satu kelurahan saja ada lahan yang sudah bebas ada juga masih milik masyarakat,” katanya.**Baca Juga: Ini Kendala Pembebasan Lahan Tol Serpong-Kunciran

Diketahui, tol sepanjang 9,7 meter yang digarap oleh PT MTN sebagai salah satu anak perusahaan BUMN melintasi sejumlah wilayah di Tangsel. Antara lain Kelurahan Rawa Mekar Jaya di Kecamatan Serpong, Kelurahan Jombang di Kecamatan Ciputat, Kelurahan Parigi dan Parigi Baru di Kecamatan Pondok Aren, Kelurahan Paku Jaya, Pondok Jagung Timur dan Jelupang serta Pondok Jagung.

“Dari delapan kelurahan di empat kecamatan, baru Pondok Jagung Kecamatan Serong Utara yang sudah selesai pembebasahan lahan. Sedang kelurahan yang lain realisasinya bervariasi,” tambahnya.

Sebanyak 11 persen yang belum dibebaskan atau setara dengan luas lahan 9,8 hektare dari luas lahan yang harus dibebaskan 88,9 hektare di 2.323 bidang tanah secara keseluruhan dengan Realisasi presentasi per kelurahan, misalnya kelurahan Jombang 82 persen, Serpong Kunciran Kelurahan Rawa Mekar Jaya 71 persen, Parigi Baru, 79 persen, Parigi Lama 90 persen, Jelupang 72 persen, Pondok Jagung Timur 69 persen, Paku Jaya 95 persen.(az)




Ini Kendala Pembebasan Lahan Tol Serpong-Kunciran

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Proses pembebasan lahan Tol Serpong-Kunciran di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terkendala. Hingga saat ini, masih ada sejumlah kendala yang dihadapi petugas untuk membebaskan total 2.323 bidang lahan.

Kendala yang dihadapi petugas, antara lain keberadaan tanah wakaf di lahan yang bakal terkena jalur tol. Diketahui, ada empat titik tanah wakaf yang pembebasan lahannya cukup rumit.**Baca Juga: Fase IV, MRT Bakal Dibangun di Serpong

Sekretaris Pengadaan Lahan untuk BPN Tangsel, Hodidjah mengatakan untuk Serpong-Kunciran ada empat titik tanah wakaf, tiga di antaranya musala, satu masjid yang berlokasi di Kelurahan Jombang secara keseluruhan.

“Yang sudah ada tanah penganti ada dua bidang, dua yang lain belum ada. tanah wakaf harus diganti minimal dengan luas yang sama itu secara atauran sehingga harus benar hati-hati dalam pembebasan lahan untuk kepentingan umum ini,” ujarnya.(az)




Pembunuh Juragan Mie Ayam di Cipondoh Tertangkap?

Juragan mie ayam di Cipondoh ditemukan tewas. (Sly)

Kabar6-Polisi menangkap terduga pelaku pembunuhan juragan mie ayam di Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Informasi yang diperoleh, terduga pelaku ditangkap di daerah Bogor, Jawa Barat.

“Laporan anggota yang diduga pelaku sudah tertangkap gabungan tim dengan tim Jatanras Polda, di daerah Bogor. Saya cek dulu ya kepastiannya dengan Polda karena tim gabungan yang ungkap,” kata Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan saat dimintai konfirmasi, Selasa (19/9/2017).

Sebelumnya, Fera Yusika Sumarna (45) yang merupakan juragan mie ayam tewas bersimbah darah di salahsatu rumah kontrakan di RT 04/08, Nomor 9, Kelurahan Cipondoh, Kota Tangerang.**Baca Juga: Geger..! Wanita Juragan Mie Ayam Tewas Digorok di Cipondoh

Sumber kabar6.com di Mapolrestro Tangerang mengatakan, saat ditemukan, jasad wanita yang belakangan diketahui bernama Fera Yusika Sumarna itu, kondisi sangat mengenaskan. Ada luka menganga di lehernya, seperti bekas sayatan benda tajam.

Ya, jasad Fera pertama kali ditemukan oleh suaminya, yaitu Wanto. Sebelumnya, Wanto sempat mencari-cari Fera mulai dari tempat jualan bakmi sampai ke kontrakan anak buahnya.

Namun, sososk sang istri akhirnya ditemukan Wanto di rumah kontrakannya. Namun, saat itu sang istri sudah kaku tak bernyawa.

Wanto yang kaget mendapati jasad sang istri akhirnya meminta tolong dari para tetangga. “Kasusnya masih dalam penyelidikan,”ujar sumber yang enggan disebutkan namanya itu lagi.(az/tmn)




Jambret, 2 Pelajar di Tangsel Ditangkap Polisi

Ilustrasi. (Ist)

Kabar6-Dua orang pelajar yakni MRN (17) dan AAT (17) diamankan polisi. Keduanya ditangkap setelah menjambret tas milik Jamilah (25) di Jalan Raya Bintaro Utama Sektor 3, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alexander Yurikho mengatakan kedua pelaku menjabret tas milik Jamilah saat sedang dibonceng oleh suaminya.

“Korban dipepet oleh pelaku yang berboncengan naik sepeda motor, lalu menarik tas selempang milik korban yang diselempangkan korban di pundaknya hingga terputus lalu pelaku pergi membawa tas korban,” ungkap Alexander Selasa (19/9/2017).Belasan Siswa SMP Dianiaya di Samping Balaikota Tangsel

Saat dijambret, Jamilah langsung berteriak dan meminta bantuan warga sekitar. Warga bersama anggota Polsek Pondok Aren yang sedang patroli turut mengejar kedua pelaku hingga bisa diamankan di dekat Stasiun Pondok Ranji.
Polisi turut mengamankan barang bukti berupa satu tas selempang milik korban yang berisi ponsel dan uang Rp100ribu.

Keduanya dijerat dengan Pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencurian dengan Kekerasan, di mana ancaman hukumannya 12 tahun penjara.(az)




Fase IV, MRT Bakal Dibangun di Serpong

Proyek MRT. (Ist)

Kabar6-PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta berencana membangun jalur kereta api MRT Jakarta-Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Rencananya, pembangunan MRT ini akan dilakukan pada Fase IV.

Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah mengatakan, Serpong salahsatu wilayah dengan tingkat hunian cukup tinggi. Rencana ini telah disampaikan kepada Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany.
 
“Kami lagi penjajakan ke Kota Tangsel, kami mau serius,” kata Tubagus.**Baca Juga: AXIS Dance Competition 2017, SMAN 7 Tangsel Sabet Juara II

Tubagus mengatakan, saat bertemu Airin, manajemen PT MRT Jakarta memaparkan soal dana, data, engineering study, dan pembahasan skema lainnya. Menurut Tubagus, respons Airin positif. Jika disetujui, PT MRT Jakarta akan melakukan studi kelayakan.

Saat ini, PT MRT Jakarta sudah membangun proyek MRT fase I dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Proyek MRT fase II akan menghubungkan Bundaran HI-Kampung Bandan.

Fase II akan menyambungkan Barat dan Timur Jakarta. Untuk rute ke Serpong rencananya akan dibangun pada fase IV. Tubagus belum bisa memperkirakan waktu dimulainya proyek MRT fase IV.

“Baru penawaran kajian penjajakan. Kalau oke, pendaanaan harus dibicarakan. Anggaran juga belum tahu, karena harus bicara dulu dengan Kota Tangsel,” tandasnya.(az/tmn)