1

Punya Identitas, Warga Panunggangan Barat Klaim Bukan Penghuni Ilegal

Kabar6-Warga penghuni Kampung Mekarsari RT02 dan Rt04, Rw06, Panunggangan Barat, Cibodas, Kota Tangerang, masih bingung menyusul niat Pemkot Tangerang yang bersikukuh bakal menggusur sebagian pemukiman di wilayah tersebut untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial, Jumat (13/19/2017).

Sebagian warga yang memiliki legalitas kependudukan di pemukiman tersebut merasa tidak diajak sosialisasi sebelum beredarnya Surat Peringatan (SP) I, SP II, hingga penerbitan SP III yang diterbitkan Pemkot Tangerang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Salah seorang warga Iskandar (57) mengaku bahwa dirinya bukan warga ilegal di pemukiman tersebut.

“Saya belum pernah diajak sosialisasi terkait penggusuran. Pernah ada pertemuan dengan kecamatan, terakhir kali kalau tidak salah sekitar lima bulan lalu. Saya berharap yang terbaik saja,” ungkap Iskandar ketika berbincang dengan Kabar6.com.

Selain Iskandar, hal senada juga dirasakan Sukama (67). Pria yang diketahui sebagai tetua di pemukiman tersebut mengaku dalam persoalan yang dialami warga pemukiman diharapkan dapat mendapatkan hal yang terbaik.

“Saya berharap yang terbaik dalam permasalahan ini, karena saya sudah menetap di sini sejak tahun 1980. Ini ada bukti identitas KTP, berarti kami bukan warga ilegal,” jelas, Sukama, sembari memperlihatkan bukti identitas diri kepada Kabar6.com.(don)




Belum Berizin, Ini Harga Lapak di Pasar Barokah

Kabar6-Belum mengantongi izin dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, lapak di Pasar Barokah Ciledug, Kota Tangerang diduga sudah dibanderol seharga belasan juta hingga puluhan juta rupiah

“Harga lapak di Pasar Barokah sekarang enggak wajar. Untuk lapak ukuran 2×2 di posisi paling dalam Rp15 juta, Di bagian tengah Rp18 juta dan yang paling belakang Rp20 juta. Sedangkan, untuk kios ukuran 2,5×3 di blok F sampai Rp35 juta,” ungkap salah seorang sumber Kabar6.com yang enggan disebutkan namanya, Jumat (13/10/2017).

Selain itu, legalitas dalam kegiatan proses transaksi atas pembayaran lapak dan kios oleh masing-masing pedagangnya pun diduga dilakukan tanpa dilengkapi dengan perjanjian atau kontrak kesepakatan. Baik soal ketentuan maupun mengenai hak dan kewajiban antara kedua belah pihak, seperti proses administrasi yang normalnya berlaku.

“Infonya sih kalau dari pedagang yang sudah bayar, memang hanya dapet kwitansi dan nomor lapak saja. Langsung nempatin enggak ada keterangan lagi sih katanya,” katanya.

Atas kondisi itu, maka tak heran bila ratusan pedagang Pasar Lembang masih belum mau bergabung ke area Pasar Barokah. Karena keterbatasan kemampuan di sisi keuangan. Akhirnya kebanyakan dari sisa pedagang menguatkan barisan untuk tetap bertahan di lahan Pasar Lembang.

“Pedagang Kembali ke Pasar Lembang, karena tidak mampu untuk beli lapak di Pasar Barokah,” katanya.

Terpisah, Dadang, salah seorang pengelola Pasar Barokah mengaku tak begitu memahami soal pengurusan administrasi lapak dan kios di pasar itu.

“Nanti saya coba tanyakan dulu. Kalau saya mah diminta untuk mengurusi persoalan teknis pengelolaan pasar saja. Intinya semangat kita adalah bagaimana dapat mengembangkan pasar ini,” pungkasnya. (ges)

 




Korban Tewas di Apartemen Parkland Avenue Guru Honorer di Tangsel

Kabar6-DKM (31), korban yang ditemukan tewas di depan Apartemen Parkland Avenue, Cilenggang, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diketahui berprofesi sebagai guru honorer di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di kawasan Muncul.

Kapolsek Serpong Kompol Deddy Kurniawan mengatakan diduga DKM depresi karena sudah berulang kali mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai guru namun gagal.

“Korban ini dikenal cerdas. Tapi informasi yang kami terima tidak lulus ujian CPNS,” ungkap Deddy menjelaskan, Jumat (13/10/2017).

Sebelumnya, DKM yang tingal dibilangan Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangsel ditemukan tewas di depan proyek pembangunan Apartemen Parkland Avenue Cilenggang, Serpong, Tangsel, Jumat (13/10/2017). Diduga, DKM tersebut nekat bunuh diri dengan cara terjun dari atas gedung apartemen.(az)

Info Redaksi:

Berita ini sudah mengalami koreksi dari redaksi pada bagian judul dan isi berita, karena adanya permintaan langsung dari pihak keluarga korban. Idintetas korban kami ubah menjadi inisial dan alamat yang kami samarkan mengingat pihak keluarga masih dalam keadaan berduka.(adik korban)

Redaksi K6 juga mengucapkan turut berduka cita, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan.




DKM Ditemukan Tewas di Apartemen Parkland Avenue Serpong

Kabar6-DKM (31), warga yang tinggal dibilangan Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ditemukan tewas di depan proyek pembangunan Apartemen Parkland Avenue Cilenggang, Serpong, Tangsel, Jumat (13/10/2017). Diduga, Dimas tersebut nekat bunuh diri dengan cara terjun dari atas gedung apartemen.

Kapolsek Serpong Kompol Deddy Kurniawan mengatakan korban tewas diduga melompat dari lantai 31 gedung Apartemen Parkland Avenue Cilenggang. Korban nekat bunuh diri diduga lantaran depresi tak lulus tes Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS).

Dimas yang mengenakan baju merah ditemukan tewas oleh pengendara yang melintas di Jalan Cilenggang. Dugaan awal, Dimas merupakan pekerja pembangunan Proyek Apartemen Parkland Avenue.

“Korban ini dikenal cerdas. Tapi informasi yang kami terima tidak lulus ujian CPNS,” paparnya.(az)

============

Info Redaksi:

Berita ini sudah mengalami koreksi dari redaksi pada bagian judul dan isi berita, karena adanya permintaan langsung dari pihak keluarga korban. Idintetas korban kami rubah menjadi inisial dan alamat yang kami samarkan mengingat pihak keluarga masih dalam keadaan berduka.(adik korban)

Redaksi K6 juga mengucapkan turut berduka cita, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan.




Memanas, Warga Panunggangan Barat Masih Waspada

Kabar6-Suasana di kampung Mekarsari RT02 dan Rt 04, Rw 06, Panunggangan Barat, Cibodas, Kota Tangerang masih memanas. Warga masih berjaga setelah ada rencana penggusuran yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

Pantauan Kabar6.com, mayoritas warga yang tinggal dipemukiman tersebut banyak memilih untuk berdiam di rumah guna mengantisipasi kedatangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Warga pun berbagi tugas piket jaga di setiap pintu masuk pemukiman.

“Kita waspada pak, kita berjaga-jaga di sini secara bergantian. Sudah tiga hari saya memilih jaga rumah daripada kerja. Takutnya kalau kita kerja, ini rumah digusur begitu saja. Lagipula saya di sini secara sah sebagai warga yang memiliki identitas di alamat rumah ini,” ungkap, salah seorang warga yang namanya tidak ingin disebutkan, ketika berbincang dengan Kabar6.com, Jum’at (13/10/2017).

Ketika dikonfirmasi Kabar6.com terkait alasan Satpol PP mengurungkan niatnya melakukan penggusuran pada Kamis kemarin, Kabid Gakumda Satpol PP, Kaonang, ketika dikonfirmasi Kabar6.com lebih memilih diam untuk menjawab pertanyaan yang disodorkan wartawan. (don)




Pemkab Tangerang Imbau Masyarakat Bayar Listrik Tepat Waktu

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), mengingatkan kepada seluruh pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang ada di daerah itu agar membayar tagihan listrik tepat pada waktunya.

Pasalnya, setiap transaksi Pemkab Tangerang mendapatkan sebesar tiga persen dari Pajak Penerangan Jalan (PPJ).

Kepala Bapenda Kabupaten Tangerang Soma Atmaja mengatakan, PPJ ini merupakan Pajak yang dikenakan oleh Pemerintah Daerah terhadap pelanggan PLN.

Hal itu, mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Tangerang Nomor 18/2014, Tentang Pajak Daerah dan Peraturan Bupati (Perbub) Tangerang Nomor 08/2011, Tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penerangan Jalan.

“Regulasi itu, mengatur tentang pemungutan dan tata cara pembayaran, serta teknis pelaksanaan pemungutan PPJ,” ungkap Soma, sapaan akrabnya, kepada Kabar6.com, Kamis (12/10/2017).

Soma menambahkan, PPJ ini dikenakan 3 persen dari setiap transaksi yang ada. Tak hanya itu, penerimaan pajak itu juga tergantung dari pelanggan PLN yang melakukan pembayaran tepat waktu tagihan.

Oleh karenanya, pihaknya mengimbau seluruh pelanggan PLN di kota seribu industri yang dipimpin Bupati Ahmed Zaki Iskandar ini agar menunaikan kewajiban mereka dengan menyegerakan pembayaran tagihan listrik tepat pada waktunya.

“Kalau bayarnya tepat waktu, maka seluruh pelaggan PLN di daerah ini secara tidak langsung sudah membantu pembangunan Kabupaten Tangerang Gemilang,” katanya.(ADV)




Ada Mayat Laki-laki ‘Ngambang’ di Cisadane

Kabar6-Sesosok mayat laki-laki ditemukan mengambang di Sungai Cisadane. Tepatnya di sekitar wilayah Kampung Babakan, Cikokol, Kota Tangerang, Kamis (12/10/2017).

Mayat yang belum diketahui identitasnya ini ditemukan salah seorang warga setempat sekira pukul 18.00 WIB, petang ini.

“Saya pikir itu sampah apaan kok gede banget. Setelah diperhatikan ternyata itu mayat,” kata Udin, salah seorang warga menjelaskan.

Belum diketahui soal identitas mayat ini. Namun, pihak kepolisian dari sektor setempat, telah diterjunkan ke lokasi guna mamantau dan mengevakuasi jenazah tersebut bersama dengan instansi lain dan warga sekitar.(ges)




Sidang Putusan Kasus Pencabulan di PN Tangerang Ditunda

Kabar6-Sidang kasus pencabulan yang dilakukan terdakwa DK batal digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang. Sidang dengan agenda putusan tersebut batal digelar dengan alasan yang tidak jelas. Terdakwa DK merupakan ayah tiri korban yakni SM.

Hal tersebut sontak membuat kecewa pihak korban dan kuasa hukumnya dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Situmeang. Pihak Kuasa Hukum korban Anri Situmeang mengatakan pihaknya tidak tidak menerima alasan yang jelas soal ditunda sidang tersebut.

“Alasan yang kami terima hanya adanya penggantian anggota Jaksa Penuntut Umum (JPU). Jelas kami kecewa dengan adanya penggantian JPU tersebut,” ungkap Anri menjelaskan epada Kabar6.com, Kamis (12/10/2017).

Menurut Anri, sidang akan digelar pada Selasa pekan depan. “Tidak masalah waktu yang diberikan hakim selama sepuluh hari bukan tujuh hari, hari ini. Kita tidak masalah,” ungkapnya.(don)




HUT ke 22 PDAM TB, Pegawai Senior Dapat Hadiah Umroh

Kabar6-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang memperingati hari jadinya yang ke 22 tahun.

Di usinyanya yang menginjak dewasa, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu diharapkan bisa makin meningkatkan cakupan layanan air bersih bagi masyarakat di wilayah bervisi Akhlakul Karimah itu.

Demikian pesan sekaligus harapan yang disampaikan Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah dalam sambutannya di acara Peringatan HUT PDAM Kota Tangerang yang ke 22 di halaman kantor PDAM TB, Kamis (12/10/2017).

“Saat ini kalau enggak salah sudah melayani 41 sambungan. Ada peningkatan sekitar 8 ribu dibanding tahun 2016 lalu. Namun, jumlah ini masih jauh dari kebutuhan masyarakat. Jumlah KK yang ada di Kota Tangerang ada 450 ribu, artinya belum sampai 10 persen dari masyarakat Kota Tangerang yang terlayani oleh PDAM TB,” terangnya.

Untuk itu, Walikota meminta kepada PDAM TB untuk bisa berinovasi dan kerja keras untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.

Terlebih tantangan kedepan sangatlah berat, karena perkembangan kota yang semakin pesat pastilah membutuhkan ketersediaan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Dan saya menargetkan tahun depan, PDAM TB harus bisa nambah menjadi 60 ribu sambungan. Karena air bersih merupakan bekutuhan dasar masyarakat, apalagi kalau kita melihat saudara kita yang ada di wilayah Benda, air disana payau, dan masih ada juga masyarakat yang masih beli pake jerigen (jerigen),” tegasnya.

Menurut Walikota, dengan terpenuhinya kebutuhan air bersih oleh masyarakat, secara tidak langsung juga akan meningkatkan taraf hidup dan tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Tangerang.

“Dengan terbukanya akses masyarakat terhadap air bersih mudah-mudahan pendapatan masyarakat juga makin bertambah,” jelasnya.

Selanjutnya Walikota juga menyampaikan harapannya agar kedepan PDAM TB bisa terus meningkatkan pelayanan dengan berinovasi melalui penggunaan teknologi dan modernisasi pengelolaan sehingga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas harus tetap terjaga sebagai jaminan ketersediaan air untuk generasi dimasa yang akan datang.

“Saya berharap bukan hanya berkembang namun juga semakin maju membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Tangerang. Dan, menjadi perusahaan paling besar di kota Tangerang, karena semua orang butuh air,” paparnya.

Dan sebagai bentuk penghargaan kepada pegawai PDAM TB, Walikota juga memberikan hadiah umroh kepada Nana Suryana, salah seorang pegawai yang telah bekerja selama 22 tahun di PDAM Tirta Benteng.(Hms/BL)




Walikota Tangerang Ajak Kepsek SMP Kembangkan Kewirausahaan di Sekolah

Kabar6-Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah mengajak para Kepala Sekolah SMP di wilayahnya untuk mengembangkan program kewirausahaan di sekolah masing-masing.

“Kewirausahaan itu penting untuk bisa menciptakan lapangan kerja di tengah masyarakat,” ujar Walikota saat membuka acara Workshop Peningkatan Mutu Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Program Sekolah Bagi Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah Se-Kota Tangerang, di Ruang Akhlakul Karimah, Gedung Puspemkot Tangerang, Kamis (12/10/2017).

“Untuk itu saya mengajak kepada para pendidik untuk bisa mengajarkan anak kita untuk bisa berwirausaha,” imbuhnya.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini membutuhkan sebuah langkah berani para pendidik dengan terus berinovasi dan berkreasi dalam mempersiapkan anak didiknya menjadi generasi yang siap bersaing di era globalisasi.

“Sekolah juga harus bisa mengarahkan anak didiknya untuk bisa menggunakan teknologi yang saat ini ada untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat,” terangnya.

Seperti halnya usaha Pemkot, sebagaimana dijelaskan Wali Kota yang saat ini juga sudah mulai menerapkan entrepreunership governance yang bertujuan untuk mengoptimalkan setiap sumberdaya yang ada ditengah keterbatasan anggaran dan sumberdaya manusia.

“Makanya kita sekarang punya konsep e-city yang diharapkan mampu mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan publik,” terangnya.

Soal membangun kemandirian masyarakat, Wali Kota juga menyampaikan bahwa saat ini pihaknya juga sedang gencar-gencarnya memecahkan persoalan pengangguran yang masih menjadi jadi pekerjaan rumah.

“Sekedar potret jumlah pengangguran 2 atau 3 tahun yang lalu berjumlah 80 ribu jiwa, tahun 2017 ini bisa turun menjadi 68 ribu jiwa. Memang terjadi penurunan namun angka 68 ribu jiwa adalah bukan jumlah yang sedikit,” terangnya.

Pemerintah Kota Tangerang, lanjut Walikota sangat serius menangani persoalan ini dengan membangun kegiatan lewat Kampung Pemuda Mandiri.

“Pada era globalisasi saat ini, banyak sekali anak-anak muda yang kesulitan bersaing karena tidak pernah diajarkan hidup berkompetisi. Saya berharap melalui kampung pemuda mandiri ini mereka diajarkan bisa hidup mandiri, mampu berwira usaha dengan memanfaatkan tekhnologi,” tukasnya.(BL/Hms)