1

KSPSI: Tragedi Kebakaran di Pabrik Petasan itu ‘Pembunuhan Massal’

Kabar6-Tragedi kebakaran dan ledakan di PT Panca Buana Cahaya Sukses, pabrik petasan yang berlokasi Jalan SMPN 1 Kosambi, RT020/010, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (26/10/2017), dapat dikategorikan sebagai ‘pembunuhan massal’.

Pasalnya, kejadian luar biasa seperti ini baru pertama kali terjadi di wilayah Provinsi Banten, dimana peristiwa itu menelan korban jiwa hingga 47 orang dan puluhan lainnya mengalami luka bakar.

“Kejadian ini dapat dikategorikan sebagai pembunuhan massal,” ungkap Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Banten, Dedi Sudarajat, kepada Kabar6.com, .

Menurut Dedi, pabrik milik Indra Liono yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 103 ini diduga melanggar UU Nomor 1 Tahun 1970, Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Sebab, jika perusahaan itu patuh dan menerapkan aturan K3, tentunya tidak mungkin terjadi hal- hal yang sampai menimbulkan korban jiwa sebanyak ini.

Didalam UU K3 itu telah diatur semua bahwa pimpinan perusahaan diwajibkan untuk menyediakan peralatan pelindung bagi tenaga kerja, peta evakuasi ketika terjadi kebakaran atau bencana alam, tata letak emergeny atau darurat hingga tanda- tanda peringatan (alarm-red) saat terjadinya bahaya.

“Saya melihat pabrik itu enggak punya K3, karena pintunya saja ditutup rapat seperti itu. Pantas saja banyak korban tewas. Minimal, perusahaan itu bikin alarm di setiap departemen yang bisa digunakan oleh karyawan sebagai tanda peringatan bahwa ada bahaya di dalam pabrik yang terkoneksi langsung ke pos sekuriti,” katanya.

Ditambahkan Dedi, selain menyoroti masalah K3, pihaknya juga mendesak Pemerintah Daerah baik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, maupun Disnakertrans Kabupaten Tangerang, agar segera turun tangan mengurus nasib dari para korban meninggal maupun luka-luka.

Para korban, wajib mendapatkan perlindungan atas hak-haknya, seperti BPJS Ketenagakerjaan, santunan kecelakaan yang menyebabkan pekerja meninggal dunia dan lainnya.

“Jika, perusahaan itu tidak mendaftarkan karyawannya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, maka dia harus dipidanakan dan wajib membayar pesangon terhadap karyawan meninggal sebesar dua kali upah sesuai ketentuan yang telah diatur dalam UU Nomor 13/2003), Tentang Ketengakerjaan,” tandasnya.(Tim K6)




Jenguk Korban Kebakaran di Kosambi, Wakapolda: Kami Turut Berduka Cita

Kabar6-Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Purwadi, didampingi Kapolrestro Tangerang Kota, Kombes Harry Kurniawan mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya para korban kebakaran di pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses.

Ungkapan duka cita itu disampaikan Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Purwadi, ketika mengunjungi pasien yang selamat dalam perawatan di RSIA. BUN, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis (26/10/2017) malam.

Dalam kunjungannya tersebut, Wakapolda Purwadi, tampak memberikan semangat kepada para korban yang dirawat, serta para pihak keluarga korban saat berkunjung di RSIA BUN, Kosambi.

“Pertama-tama kami turut berduka-cita kepada korban dan pihak keluarga korban yang ditinggalkannya. Kami segenap jajaran Polda Metro Jaya turut berbelasungkawa. Dalam kunjungan ini untuk melihat keadaa korban yang selamat dan meminta sedikit meterangan-keterangan untuk perkembangan lebih lanjut,” terang, Brigjen Purwadi, kepada sejumlah awak media. (don)




PT Bosung Indonesia Terbakar di Pasar Kemis

Kabar6-PT Bosung Indonesia yang berlokasi di Jalan Raya Rajeg, Desa Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, dikabarkan terbakar, Kamis (26/10/2017).

“Dapet foto PT Bosung terbakar bang. Coba dikonfirmasi,” ujar Agus Prasetyo, salah seorang warga saat menghubungi redaksi kabar6.com.

Sementara, Herman, petugas Piket Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tangerang, yang dihubungi kabar6.com membenarkan kebakaran yang terjadi di PT Bosung Indonesia.

“Benar bang, kebakaran di PT Bosung. Tapi saya belum bisa merinci penyababnya,” ujar Herman menjawab kondirmasi kabar6.com, lewat sambungan telepon.

Saat ini, kata Herman, Tim sudah tiba dilokasi dan sedang berupaya memadamkan kobaran api.

“Nanti coba dikonfrim lagi, setelah Tim Damkar kembali dari lokasi,” ujar Herman lagi.**Baca juga: Zaki Jenguk Korban Kebakaran di RSUD Tangerang.

Hingga kini, belum didapat konfirmasi langsung dari pihak PT BOsung terkait kebenaran peristiwa tersebut. Meski demikian, redaksi kabar6.com masih menunggu laporan langsung dari wartawan yang telah diterjunkan ke lokasi.**Baca juga: Satu Korban Kebakaran di Kosambi Dirujuk ke RSCM.

Sedianya, PT Bosung Indonesia memproduksi kemasan dalam bentuk Cartonbox, Innerbox, lembaran bergelombang, hingga tas belanja.(BL/Vero)




Satu Korban Kebakaran di Kosambi Dirujuk ke RSCM

Kabar6-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang merujuk satu pasien korban kebakaran pabrik petasan di Kosambi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Hal ini dilakukan lantaran kapasitas ICU di RSUD Tangerang sudah penuh.

Wakil Direktur Layanan Penunjang RSUD Kabupaten Tangerang E Widyastiwi mengatakan satu dari tujuh korban kebakaran yang berada di RSUD Kabupaten Tangerang atas nama Sami (35) harus dirujuk ke RSCM karena kapasitas ICU di RSUD hanya mampu menampung 19 pasien.**Baca juga: Keluarga Korban Kebakaran di Kosambi Minta Perusahaan Tanggungjawab.

“Korban yang memang harus berada di ruang ICU dan karena ICU di sini hanya dapat menampung 19 bed dan sudah terisi semua. Maka kami melakukan sistem rujukan terpadu dan kami mendapatkan di RSCM,” ujar Widyastiwi Wakil Direktur layanan penunjang RSUD Kabupaten Tangerang saat di wawancarai, Kamis (26/10/17).**Baca juga: Kondisi Warga di Sekitar Proyek JORR Makin Memprihatinkan.

Tindakan tersebut dilakukan mengingat pasien harus selalu berada di tempat yang dapat mengurangi infeksi dari luka yang dialami pasien itu sendiri.(vero)




Bupati Zaki Jenguk Korban Kebakaran di RSUD Tangerang

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang untuk melihat kondisi ketujuh korban kebakaran pabrik kembang api di Kosambi, Kamis (26/10/17)

Korban kebakaran yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Tangerang akan dijamin pengobatannya oleh Jaminan Kesehatan Daerah.

“Semuanya sudah kita coba bantu melalui Jamkesda,” ujar Zaki.**Baca juga: Tim Verifikasi Kota Sehat Tingkat Nasional Datang ke Tangsel.

Kebanyakan korban masih merasa trauma dengan kebakaran yang menghanguskan tempat mereka bekerja, terutama korban yang mengalami luka bakar yang cukup serius.**Baca juga: Kondisi Warga di Sekitar Proyek JORR Makin Memprihatinkan.

“Mereka masih shock, sebaiknya kita jangan tanya detail. Mungkin yang luka ringan yang perlu ditanya,” ujarnya.(vero)




Kondisi Warga di Sekitar Proyek JORR Makin Memprihatinkan

Kabar6-Sekelompok kecil warga di lingkungan RT 005/001, Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kota Tangerang kondisi makin memprihatinkan. Pemukiman warga ini terjebak proyek Tol Jakarta Outer Ringroad (JORR), jeritannya semakin nyaring.

“Iya bang tolongin kita di sini sudah seperti ini penderitaannya. Enggak punya akses jalan, suara bising, rumah pada rusak, polusi. Kita tinggal segini doang orang-orangnya. Sudah enggak ada RT, dari dulu cuma dijanjiin tapi belum juga ada kejelasan,” kata Nyai, seorang nenek yang masih bertahan di lokasi bersama keluarga kecilnya, Kamis (26/10/2017).

Nada kesedihan juga dilontarkan para anak-anaknya. Mereka merasa diabaikan oleh pemerintah.

“Kita kan juga manusia di sini. Sudah lama banget kita menunggu tanah kita ini dibayar. Kalau tahu begini, ngapain juga awalnya kita di undang-undang rapat distempelin sertifikat tanah kita, buat bukti mau dibebasin. Kita kesiksa banget sekarang ini bang, tolong kita biar bisa hidup tenang dan nyaman kaya dulu lagi,” Iyus, anak Nyai menjelaskan.

Pantauan di lapangan, pelaksanaan proyek toll JORR dibawah kewenangan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) RI ini, memang terus berjalan. Sejumlah pekerja beserta alat berat pun nampak beraktivitas normal.

“Kita mah cuma kerja sih bang, jadi enggak tahu soal kaya gitu. Iya memang kalau dilihat kondisi gini, kasihan juga mereka,” kata seorang pekerja di lokasi.(ges)




Tim Verifikasi Kota Sehat Tingkat Nasional Datang ke Tangsel

Kabar6-Tim Verifikasi Kota Sehat Tingkat Nasional mendatangi Balai Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (26/10/2017). Kehadiran Tim Verifikasi ini dalam rangka keikutsertaan Kota Tangsel di ajang Kota Sehat Tingkat Nasional 2017 yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan Kota Tangsel pernah meraih penghargaan Kota Sehat yaitu Swasti Saba Padapa oleh Kementerian Kesehatan RI dan dua penghargaan Kota Sehat Tingkat Provinsi Banten yaitu Swasti Saba Padapa dan Swasti Saba Wiwerda. Penghargaan ini menurutnya bisa menjadi motivasi dan bahan evaluasi bagi Pemerintah Kota Tangsel agar dapat terus meningkatkan hasil yang terbaik.

“Tidak mungkin kita bisa mewujudkan Kota Tangsel sebagai kota sehat apabila tidak adanya koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Mudah-mudahan dengan adanya proses penghargaan, ini menjadi sebuah bahan evaluasi. Apa yang sudah baik, terus ditingkatkan dan apa yang kurang, jadi bahan evaluasi untuk dapat diperbaiki. Sehingga dapat memberikan yang terbaik khususnya menjadikan Kota Tangsel sebagai kota sehat,” ungkap Airin dalam sambutannya, Kamis (26/10/2017).

Ketua Tim Verifikasi Kota Sehat Tingkat Nasional, Sofwan mengatakan verifikasi ini merupakan kegiatan multi sektor dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Verifikasi ini merupakan penilaian dari pemerintah pusat ke pemerintahan daerah.

“Ada 172 kota dan kabupaten yang masuk dalam verifikasi kota sehat. Salahsatunya Tangsel. Untuk di Banten sendiri yang masuk dalam verifikasi yakni Serang, Kota Tangerang dan Tangsel,” tandasnya.(hms)




Bupati Tangerang Raih KONI Award 2017

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menerima penghargaan dari Komite Olahraga Nasonal Indonesia (KONI) Banten. Penghargaan tersebut diberikan kepada Zaki karena dedikasinya terhadap pembinaan dan totalitas dalam pengembangan olahraga di Kabupaten Tangerang.

“Dengan olahraga tidak hanya sekedar medali dan piala saja tapi jauh lebih besar dari hal tersebut adalah pembinan dan pengembang baik infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (SDM)-nya sendiri. Ayo kepada daerah lain mari sama-sama kita bangun dan kembangkan olahraga di daerah kita demi kebanggan dan nama baik Banten,” ungkap Zaki.

Zaki mengatakan pada 2018, Kabupaten Tangerang bakal memiliki sport center bertaraf internasional. Keberadaan sport center ini diharapkan mampu mendongkrak citra olahraga Banten di nasional.

Ketua Umum KONI Provinsi Banten Rumiah Kartoredjo mengatakan KONI Banten Awards merupakan suatu ajang apresiasi dan penghargaan kepada para insan olahraga berprestasi yang telah membawa Banten di kancah olahraga baik di nasional dan internasional. Juga dedikasinya untuk pembangunan olahraga di Provinsi Banten.

“Pemberian penghargaan ini dilaksanakan dalam rangka HUT KONI dan HUT Provinsi Banten. Penilaiannya sangat independen dan selektif sekali,” ujarnya.(hms)




Ledakan Pabrik Petasan Bikin Siti Fatimah Masuk Ruang ICU

Kabar6-Siti Fatimah (15), seorang pekerja dibawah umur yang turut menjadi korban luka dalam peristiwa ledakan di Pabrik Petasan, PT Panca Buana Cahaya Sukses dikawasan pergudangan 99, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Tangerang.

Koordinator Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Lilik mengatakan, bila saat ini posisi Siti Fatimah masih dalam perawatan intensif di ruang ICU.**Baca juga: Pabrik Petasan Kosambi Meledak, Jumlah Korban Tewas Sudah 47 Orang.

“Alhamdulillah, sekarang Siti sudah di ruang ICU ditemani oleh salah seorang keluarganya,” ucap Lilik kepada kabar6.com.**Baca juga: “Pekerja Kurang Umur” Di Pabrik Petasan Kosambi, Bukan Kewenangan Disnakertrans Tangerang.

Hingga kini, pihak RSUD Tangerang tidak mengizinkan pihak luar untuk menjenguk Siti Fatimah, kecuali seorang yang merupakan dari pihak keluarga.**Baca juga: Ledakan Di Pabrik Petasan Kosambi, Cak Nawa: Ini Kejadian Luar Biasa.

Diketahui, sampai malam ini, jumlah korban tewas dalam ledakan di pabrik petasan yang mempekerjakan 103 orang itu sudah sebanyak 47 orang, dengan jumlah korban luka bakar sebanyak 46 orang.(Vero)




Keluarga Korban Kebakaran di Kosambi Minta Perusahaan Tanggungjawab

Kabar6-Keluarga korban ledakan disertai kebakaran di pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses, dikawasan Penggudangan 99, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, meminta agar pihak perusahaan membiayai pengobatan para korban yang saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) BUN, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis (26/10/2017).**Baca juga: Pabrik Petasan Kosambi Meledak, Jumlah Korban Tewas Sudah 47 Orang.

Salah seorang keluarga korban, Anna (42), warga Salembaran Rt 02/11, Kosambi, mengatakan pihak perusahaan harus bertanggungjawab untuk membiayai pengobatan korban di RSIA BUN, Kosambi, Kabupaten Tangerang.**Baca juga: Ledakan Di Pabrik Petasan Kosambi, Cak Nawa: Ini Kejadian Luar Biasa.

“Saya ingin biaya perawatan ditanggung perusahaan, itu kakak saya bernama Rosidah, kan baru bekerja satu minggu. Kami tidak memiliki biaya, jadi perusahaan harus bertanggungjawab membiayai perawatan kakak saya sampai sembuh,” jelas, Anna, ketika dijumpai Kabar6.com.**Baca juga: “Pekerja Kurang Umur” Di Pabrik Petasan Kosambi, Bukan Kewenangan Disnakertrans Tangerang.

Terpisah, ketika dijumpai Kabar6.com, Direktur RSIA BUN Elliyanah, menyampaikan untuk perawatan sekitar 39 pasien akibat ledakan secara langsung akan dibiayai pihak perusahaan PT Panca Buana Cahaya Sukses.**Baca juga: Gegana Sterilisasi Lokasi Pabrik Petasan Kosambi.

“Tadi sudah komunikasi ya, terkait biaya seluruh korban yang dirawat disini akan ditanggung perusahaan. Untuk saat ini ada 39 korban, yang masih dirawat di sini ada 16 orang dirujuk ada tujuh orang dan pasien yang sudah pulang ada 16 orang,” ungkap.(don)