1

Pemkot Tangsel Gelar Workshop Anti Korupsi

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Inspektorat Kota Tangsel menggelar workshop anti korupsi di Aula Lantai 4 Pemkot Tangsel, Ciputat, Kota Tangsel, Rabu (1/11/2017). Workshop anti korupsi tersebut digelar dalam upaya pencegahan korupsi di Kota Tangsel.

Melalui workshop bertema Tunas Integritas diharapkan peserta dapat menjadi agen perubahan (agent of change) dalam kehidupan organisasi dan pencapaian tujuan organisasi. Hadir dalam kegiatan tersebut Tim Tunas Integritas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dari Kementerian Pendidikan, dan Tim Integritas dari Palembang.

Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan workshop ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi dengan mendorong tumbuhnya program Tunas Integritas di Kota Tangsel. Kota Tangsel menurutnya terus membangun komitmen yang kuat untuk menjadi bagian dalam upaya pemberantasan korupsi.**Baca Juga: Beri Pemahaman ke Masyarakat, RSU Kota Tangsel Gelar Edukasi Stroke.

“Salah satu upayanya melalui inisiatif mengintegrasikan program yang ada melalui program pencegahan korupsi. Tunas integritas bertujuan untuk menegaskan komitmen institusi sebagai lembaga pemerintahan yang konsisten dalam pencegahan terjadinya korupsi,” ungkap Benyamin menjelaskan.

Benyamin menjelaskan, semua dinas rentan terkena korupsi, namun ada beberapa dinas yang paling rawan dan perlu dilakukannya pencegahan.

“Ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang rentan, semua OPD harus waspada, terlebih DPMPTSP, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan Pendapatan Daerah, dinas ini yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan dan pelayanan public, untuk itu untuk menekan KKN, kinerja aparatur perlu ditingkatkan, dan perlu diberikan wejangan melalui workshop ini,” katanya.

Asep Chaeruloh, salah seorang narasumber dari KPK saat dikonfirmasi mengenai workshop ini mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah membuka pintu terkait budaya integritas. Ini bukan waktu yang pendek melainkan waktu yang panjang untuk mewujudkannya orang-orang yang berintegritas tinggi, yang nantinya akan membangun budaya integritas di Tangsel. Serta supaya terbentuk generasi berintegritas tinggi.

“Karena kalau ngomong budaya berarti hal itu sudah melekat dan dilakukan oleh semua orang, itu baru berhasil budaya integritas ini. Biasanya hal ini tidak bisa cukup oleh satu periode kepemimpinan, namun harus berjenjang, sehingga dibentuklah untuk kita tadi komite integritas, sehingga secara sustainable pergantian kepemimpinan akan tetap berintegritas, sesuai tujuannya dan terwujudnya visi misi Tangsel,” katanya.(az/hms)




Beri Pemahaman ke Masyarakat, RSU Kota Tangsel Gelar Edukasi Stroke

Kabar6-Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan edukasi penyakit stroke kepada pasien dan keluarga pasien. Edukasi ini diberikan dalam rangka memperingati World Stroke Day (Hari Stroke Sedunia) yang jatuh pada 29 Oktober.

Dokter Spesialis Saraf RSU Tangsel Khristi Handayani mengatakan edukasi ini penting dilakukan oleh RSU Kota Tangsel untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar menghindari penyakit stroke. Penyakit Stroke merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan gangguan pada sistem kerja otak yang penyebabnya adalah karena aliran darah menuju ke otak mengalami masalah.

“Penyebab stroke diakibatkan karena dua hal, yakni adalah karena pembuluh darah yang mengalami sumbatan, dan penyebab keduanya adalah karena pembuluh darah yang pecah. Stroke menjadi salah satu penyakit pembunuh di Indonesia maupun dunia,” ungkap Khristi menjelaskan saat edukasi bertema ‘Apa alasan anda untuk mencegah stroke’ di lobi RSU Kota Tangsel, Senin (29/10/2017).

Khristi mengatakan masyarakat dapat menghindari serangan penyakit stroke dengan cara menghindari tekanan darah yang tinggi atau hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, penyakit gula, konsumsi alkohol, kegemukan (obesitas), stres, drug abuse, dan gaya hidup tidak sehat.

“Pencegahan itu tentu lebih baik daripada pengobatan. Untuk itu, RSU Kota Tangsel memberikan pemahaman bagaimana cara pencegahan agar tidak terkena serangan stroke. Dengan pola hidup yang benar dan periksa kesehatan rutin, stroke bisa dicegah,” tandasnya.

Gejala menurut Khristi juga bisa diketahui. Serangan dini stroke yakni pasien mengalami kesemutan mendadak di salahsatu bagian tubuhnya, berbicara tidak jelas bahkan jatuh akibat Vertigo mendadak hingga pasien tidak sadarkan diri. Khristi mengatakan ini terjadi lantaran aliran darah menuju otak terhenti, baik oleh sumbatan atau perdarahan.

Edukasi Stroke di RSU Tangsel.(az)

“Sumbatan darah menimbulkan kerusakan pada otak. Kerusakan pada otak tertentu menimbulkan gejala berbeda. Bisa saja penderitanya mengalami kesulitan menggerakkan anggota tubuh, sulit berjalan maupun sulit berbicara,” katanya.

Dalam kasus yang terjadi, penyakit stroke bisa menyerang siapa saja. Serangan penyakit Stroke tidak memandang usia baik yang sudah lanjut usia maupun yang masih berusia muda. Bahkan, lanjutnya, seorang bayi pun bisa terkenan Stroke.

“Pengenalan dini stroke bisa menjadi pesan sederhana dengan pentingnya imunisasi pada balita atau tanda-tanda penyakit demam berdarah,” ujarnya.

Pemahaman terhadap penyait Stroke perlu diketahui agar masyarakat mengetahui gejala awal penyakit Stroke baik yang menimpa si pasien maupun keluarga dan rekannya. Deteksi dini bisa terlihat dari dari wajah seseorang yang terserang Stroke.

“Jika memperhatikan wajah saat tersenyum salahsatu sisinya ada yang mencong, lengan tidak bisa diangkat, bicara tidak jelas atau aneh itu salah satu gejala Stroke. Jika mengalami gejala itu segeralah ke rumah sakit untuk pengobatan dan berkonsultasi dengan dokter,” tambahnya.(ADV)




Tiang Listrik di Tengah Jalan, DBMP Kabupaten Tangerang Surati PLN

Kabar6-Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Tangerang, menanggapi keluhan warga soal tiang listrik yang masih berdiri kokoh di tengah proyek pelebaran dan betonisasi Jalan Kedaton-Pasar Kemis.

Kepala DBMP Kabupaten Tangerang Slamet Budhi Mulyanto mengatakan pihaknya mengaku telah melayangkan surat sebanyak tiga kali kepada pihak PT PLN Cabang Cikupa, Kabupaten Tangerang, agar segera memindahkan tiang listik yang mengganggu pembangunan proyek jalan sepanjang hampir tujuh kilometer tersebut.

Namun hingga kini sejumlah tiang listrik itu terlihat masih berdiri kokoh dan belum juga ada tanda-tanda direlokasi ke tempat lain.**Baca Juga: Proyek Pembangunan Jalan Kedaton-Pasar Kemis Dikeluhkan Warga.

“Kami sudah tiga kali kirim surat ke PLN Cikupa supaya tiang listrik itu dipindahkan, tapi sampai sekarang belum juga dipindahkan,” ungkap Budhi, kepada Kabar6.com, Rabu (1/11/2017).

PLN, kata Budhi, memang telah merespon untuk melakukan pemindahan tiang listrik yang bercokol di tengah proyek yang menelan anggaran sebesar Rp19.271.062.000 tersebut.

“Informasinya, mereka tengah melelang pemindahan tiang itu ke pihak ketiga dan sekarang sedang dalam tahap lelang,” katanya.

Meski begitu, lanjutnya, proyek pelebaran dan betonisasi jalan yang dikerjakan secara tahun jamak atau multiyears oleh PT Gelora Megah Sejahtera KSO PT Etona Cemerlang Abadi ini akan tetap dilaksanakan sesuai dengan rencana.

“Proyek itu tetap berjalan sesuai rencana. Kami akan terus koordinasi dan mendesak PLN agar memindahkan tiang-tiang itu. Itu kan tanah milik Pemkab Tangerang, PLN hanya numpang doang,” tuturnya.

Pantauan Kabar6.com, pembangunan jalan yang tak diketahui panjang dan lebarnya ini dilakukan disisi kanan serta kiri jalan. Anehnya, sejumlah tiang listrik memang terlihat masih berdiri di sepanjang jalan tersebut. Meski demikian, pihak pelaksana proyek tetap saja melanjutkan pengecoran jalan tersebut.(Tim K6)




Alttar Bakal Kawal Sidang Pleno Pengupahan di Tangerang

Kabar6-Aliansi Rakyat Tangerang Raya (Alttar) akan menggelar aksi turun ke jalan. Aksi ini dilakukan untuk mengawal sidang pleno pengupahan yang digelar Dewan Pengupahan Kota/Kabupaten (DPK). Buruh menuntut kenaikan upah sebesar 19 persen.

Galih Wawan dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kepengurusan Citra Raya Kabupaten Tangerang mengungkapkan, kedatangan pihaknya hari ini dikarenakan tidak lama lagi seluruh Gubernur di Indonesia akan menetapkan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK).**Baca Juga: Polisi Berhasil Identifikasi 32 Korban kebakaran di Kosambi.**Baca Juga: Polisi Berhasil Identifikasi 32 Korban kebakaran di Kosambi.

“Kami ingin penetapan UMK tidak mengacu dari PP Nomor 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan yang merupakan turunan dari paket kebijakan ekonomi jilid 4 Kepemimpinan Jokowi-JK,” ungkapnya di Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Selasa (1/11/2017).(mer)




Polisi Berhasil Identifikasi 32 Korban kebakaran di Kosambi

Kabar6-Hingga kini, pihak kepolisian berhasil memgidentifikasi 32 jenazah korban ladakan di pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan mengatakan 32 jenazah berhasil diidentifikasi di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati. Pihaknya terus mendata warga yang kehilangan anggota keluarganya melalui Posko kebakaran yang dibuka tepat di depan lokasi kebakaran.

“Posko kebakaran ini dibuka hingga proses identifikasi selesai,” ungkap Harry menjelaskan, Rabu (1/11/2017).**Baca Juga: Usai Diidentifikasi, Jenazah Melinah Tiba di Kosambi.

Selain mengumpulkan data korban, pihaknya juga telah mengantar puluhan anggota keluarga korban ke RS Polri Kramat Jati. Hal ini sebagai proses identifikasi yang dilakukan polisi.

“Kami juga mengantar keluarga untuk menyerahkan data pendukung untuk proses identifikasi dan foto korban,” ujarnya.(rani)




Polisi Tangkap Pemilik ‘Pabrik’ Petasan di Pagedangan

Kabar6-Petugas Polres Tangerang Selatan (Tangsel) menangkap satu orang pelaku pemilik home industri petasan di Desa Cijandra, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Polisi hingga kini masih mengejar tiga orang pelaku yang masih buron.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho mengatakan pelaku yang berhasil ditangkap berinisial AM. Diketahui, AM merupakan salah seorang pemilik dari home industri petasan tersebut.

“Tiga pelaku yang diketahui sebagai pekerja pembuat petasan saat ini masih buron. Identitas sudah kami kantongi,” ungkap Alexander usai gelar perkara di Mapolsek Pagedangan, Rabu (1/11/2017).**Baca Juga: Polres Tangsel Gerebek “Pabrik” Petasan di Cijantra.

Usai diamankan, puluhan ribu petasan siap edar tersebut langsung disiram air agar tidak membahayakan.

Dari lokasi itu petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya, 25 karung plastik petasan siap edar, dua petasan siap edar berdiameter dua sentimeter, 24 buah cetakan, dua kilogram potasium, 10 kilogram, belerang.

Selain itu, dari lokasi petugas juga mengamankan dua kilogram bron percikan warna abu-abu, enam renteng sumbu siap pakai, dua karung plastik koran bekas, sembilan karung cangkang petasan kosong, serta aneka alat produksi petasan.(rani)




Usai Diidentifikasi, Jenazah Melinah Tiba di Kosambi

Kabar6-Kasum (45), tak kuat menahan kesedihannya saat jenazah anaknya Melinah (24), salah seorang korban pabrik kembang api di Kosambi, tiba dari RS Polri Kramat Jati, untuk dimakamkan di TPU Desa Belimbing, Kosambi, Rabu (1/10/2017).

Pantauan Kabar6.com, tampak kerumunan warga menanti pemakaman Melinah, warga Salembaran Rt 30/15, Belimbing, Kosambi, Kabupaten Tangerang. Jenazah disalatkan lebih dahulu di Masjid Baiturahman, Salembaran, Belimbing, Kosambi, Rabu (1/11/2017) sore.**Baca Juga: Keluarga Korban Kebakaran Pabrik Kembang Api Bingung Belum Terima Bantuan.

“Saya sampai tidak percaya musibah ini terjadi dengan tiba-tiba mengambil anak saya. Anak saya itu masih memiliki anak yang usianya tiga tahun,” terang, Kasum, ibu kandung korban.

Informasi yang diperoleh Kabar6.com, usai pemakaman warga Salembaran, Belimbing, Kosambi, akan mengadakan tahlilan bersama pasca korban kebakaran pabrik petasan di Kosambi. (don)




Keluarga Korban Kebakaran Pabrik Kembang Api Bingung Belum Terima Bantuan

Kabar6-Keluarga korban ledakan pabrik kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang hingga kini belum dapat bantuan. Padahal, beberapa waktu lalu, Gubernur Banten berjanji memberikan bantuan sebesar Rp10 juta kepada korban kebakaran di PT Panca Buana Cahaya Sejahtera.

Sayati (30), warga Salembaran RT31/16, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang hingga kini belum menerima bantuan apapun. Saat ini, dirinya masih menunggu jenazah anaknya Diana (15) yang masih dalam proses identifikasi.

“Saya masih menunggu jenazah anak saya di Rumah Sskit (RS) Polri Kramat Jati. Katanya jenazah anak saya belum dapat diketahui, nanti jika sudah diketahui pihak kepolisian akan mengabari saya,” jelas, Sayati, ketika dijumpai Kabar6.com, Rabu (1/11/2017).

Hingga kini, Sayati masih kebingungan terkait dana untuk proses pemakaman anaknya. Hingga kini, Sayati belum menerima bantuan dari pihak PT Panca Buana Cahaya Sejahtera maupun dari pemerintah.**Baca Juga: Korban Tewas Kebakaran Pabrik Kembang Api Kosambi 51 Orang.

“Tidak, saya sama sekali tidak mendapatkan santunan dari pihak manapun. Sudah tujuh hari ini saya memakai biaya sendiri untuk yasinan dalam menanti jenazah anak saya, setelah anak saya dikabarkan meninggal dalam peristiwa itu,” tandasnya.

Seperti dikabarkan sebelumnya Gubernur Banten Wahidin Halim telah memberikan bantuan bagi keluarga korban yang meninggal dunia. Namun, hingga kini bantuan tersebut belum jelas.(don)




Panik Saat Operasi Zebra Kalimaya, Pengendara di Serpong Nekat Lawan Arus

Kabar6-Pengendara sepeda motor panik saat polisi menggelar Operasi Zebra Kalimaya 2017 di Jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pengendara motor yang panik nekat kabur melawan arus untuk menghindari razia.

Prugas kepolisian pun tak tinggal diam, dengan membuat jebakan di sejumlah titik, pengendara yang nekat melawan arus lalulintas langsung diamankan dan ditilang.

Salah seorang pengendara, Ikhwan mengatakan dirinya nekat melawan arus lalulintas untuk menghindari razia. Ikhwan mengaku dirinya belum memperpanjang pajak kendaraannya.**Baca Juga: Razia Pajak di Tangerang, Puluhan Kendaraan Terjaring.

“Pajak motor saya mati. Pas putar balik ternyata malah kena tilang,” ungkap Ikhwan menjelaskan, (Rabu (1/11/2017).

Dalam Razia kali ini, petugas juga menilang kendaraan yang melakukan modifikasi plat nomor kendaraan, menggunakan lampu rotator, tidak menggunakan helm serta pengendara yang tidak dilengkapi surat-surat kendaraan.(rani)




Polres Tangsel Buru Pemilik “Pabrik” Petasan Cijantra

Kabar6-Jajaran petugas Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tangerang Selatan (Tangsel), hingga kini masih memburu pemilik lokasi produksi petasan tradisional dibilangan Tanah Persawahan, Kampung Undrus, Desa Cijantra, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Pasalnya, saat petugas gabungan dari Polsek Pagedangan, Unit Reskrim dan Tim Viper Polres Tangsel menggerebek lokasi tersebut, pemilik lokasi produksi petasan itu sudah tidak ada dilokasi.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho yang dikonfirmasi kabar6.com, Rabu (1/11/2017), membenarkan adanya penggerebekan lokasi produksi petasan tradisionil tersebut.

“Kita mengamankan sejumlah saksi dari lokasi penggerebekan itu. dan, sekarang para saksi masih kami mintai keterangan. Sedangkan pemiliknya masih terus kami buru,” ujar Alexander lagi.

Sementara, dari lokasi itu petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya, 25 karung plastik petasan siap edar, dua petasan siap edar berdiameter dua sentimeter, 24 buah cetakan, dua kilogram potasium, 10 kilogram, belerang.**Baca juga: Razia Polda Banten di Jalur Serang-Jakarta, Puluhan Pemotor Terjaring.

Selain itu, dari lokasi petugas juga mengamankan dua kilogram bron percikan warna abu-abu, enam renteng sumbu siap pakai, dua karung plastik koran bekas, sembilan karung cangkang petasan kosong, serta aneka alat produksi petasan.**Baca juga: Polres Tangsel Gerebek “Pabrik” Petasan di Cijantra.

“Penggerebekan dilakukan berkat informasi dari warga serta hasil observasi yang dilakukan anggota,” ujarnya lagi.(BL)