1

Terkuak, Pria Tergantung Di Kolong Jembatan Balaraja Barnama Majuni

KTP Majuni akhirnya ditemukan petugas.(din)

Kabar6-Identitas korban gantung diri di jembatan Cimanceuri, Jalan Raya Serang KM 23, Kampung Sangereng, Desa Talaga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, akhirnya terungkap.

Pria paruh baya yang ditemukan warga tewas gantung diri dengan menggunakan seutas tali berbentuk kawat dan kain sarung, pada Minggu (26/11/2017) tersebut, bernama Majuni Bin Alm. Robani.

“Alhamdulillah, hari ini identitas korban bunuh diri di jembatan Cimanceuri Balaraja, sudah terungkap dan teridentifikasi,” ungkap Kapolsek Balaraja Kompol Wendy Adrianto, kepada Kabar6.com, melalui sambungan telepon selulernya, Selasa (28/11/2017).

Menurut Kapolsek Wendy, identitas Majuni terungkap setelah istri bersama keluarganya mendatangi kantor Polsek Balaraja, sekitar Pukul 15.00 Wib, petang tadi.

Dari kartu identitasnya, pria kelahiran Tangerang 12 September 1969 ini diketahui bertempat tinggal di Kampung Tegal RT03/01, Desa Kresek, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, dengan alamat asal Jalan Lagoa TRS Gg. IV C1/16, RT013/004, Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Kodya Jakarta Utara.

“Sekarang, istri korban bersama sejumlah petugas akan mengambil jenazah korban di RDUD Balaraja untuk dimakamkan di wilayah Kresek,” katanya.**Baca juga: Polsek Balaraja Selidiki Identitas Pria Tergantung Di Jembatan Balaraja.

Ditambahkannya, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara mengenaskan, karena merasa bosan dengan penyakit paru- paru menahun yang dideritanya. Itu, diperoleh dari keterangan yang diberikan istri korban kepada Tim Penyidik.**Baca juga: Seram…! Pria Berkaos Belang Tewas Tergantung Di Kolong Jembatan Balaraja.

“Berdasarkan keterangan dari istrinya, korban bunuh diri karena sudah bosan dengan penyakit yang dideritanya,” ujarnya.(Tim K6)




Kapolrestro Tangerang Resmikan Rumah Marbot Usai Dibedah

Kabar6-Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan, SIK, MH, Wakapolres AKBP Harley Silalahi, SIK meresmikan rumah marbot Salih yang baru saja dibedah, Selasa (28/11/2017).

Adapun bedah rumah marbot itu berada di Jalan Abdul Rahman Saleh, Gang Melati I, RT 02/01 Kelurahan Pajang, Kecamatan Benda, Kota Tangerang dan merupakan rangkaian Program Polsantren Polres Metro Tangerang Kota.

Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Harry Kurniawan, SIK, MH dalam sambutannya mengupas tentang Program Polsatren yang merupakan amal dan bakti kepolisian kepada Masyarakat.

Pada kesempatan itu, Kapolsek Benda Kompol M. Amar, SH menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan Kapolres Metro Tangerang dan semuanya sehingga terselenggaranya kegiatan Polsantren terlaksana dfengan baik diwilayah hukum Polsek Benda.

Ucapan terima kasih juga disampaikan Camat Benda, Teddy Roestendi, S. Sos kepada jajaran pihak Polrestro Tangerang, atas terlaksananya program Polsantren di wilayah Kecamatan Benda.

Peresmian Bedah Rumah itu juga ditandai dengan pengguntingan pita dan penyerahan kunci serta peninjauan kondisi bangunan rumah oleh Kapolres Kombes Pol Hary Kurniawan SIK MH.

Selain itu, acara tersebut juga dilanjutkan dengan pemberian satunan kepada anak yatim piatu.**Baca juga: Rumah Terduga Penganut Aliran Sesat di Pandeglang Digerebek Warga.

Tampak hadir dalam acara tersebut,Lurah Jurumudi Baru, Agung Pujarama, S. STP, Pelda Nanang Kosim selaku Perwakilan Danramil Batuceper, serta Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda wilayah setempat.(BL)




Begini Keluhan Pemilik Rumah Yang Dibongkar Di Kampus UIN Ciputat

Kabar6-Isak tangis mewarnai jalannya proses eksekusi 14 rumah warga yang berdiri di lahan Kampus UIN Syarif Hidayatullah, di Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (28/11/2017).

Meski eksekusi berlangsung lancar, namun dalam peosesnya eksekusi sempat nyaris ricuh, karena ada seorang ibu yang menangis histeris saat bangunan rumahnya dibongkar menggunakan alat berat.

Kabar Umum Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Encep Dimiyati mengatakan, bila eksekusi bangunan itu dilakukan karena berada di lahan milik Kementerian Agama.

“Ada oknum yang sengaja memperjualbelikan lahan tersebut, dan kini sudah dihukum penjara,” ujar Encep.

Sementara, warga yang rumahnya terkena eksekusi protes karena eksekusi dilakukan sosialisasi terlebih dahulu. “Jadi, kami sendiri belum menerima surat pembongkaran itu sebelumnya,” ujar Masniar Tanjung.

Masniar mengklaim bila dirinya sudah menempati lahan tersebut sejak 1982 lalu. Dan, saya merasa lahan ini sudah dihibahkan kepada kami.

“Faktanya, setiap tahun kami rutin membayar pajak. Tapi pihak kampus UIN sama sekali tidak memberi toleransi dan langsung melakukan pembongkaran,” ujarnya.

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Tangsel menyebut, Kompol Hadi Supriyatna dalam proses eksekusi tersebut pihaknya juga dibantu petugas Satuan Polisi Pamong Praja dan aparat TNI dalam Tim gabungan.**Baca juga: 14 Rumah Di Lahan Kampus UIN Ciputat Dibongkar.

Sebanyak 400 personel gabungan juga dikerahkan dalam proses eksekusi 14 unit bangunan rumah yang berdiri diatas lahan milik Kampus UIN Syarif Hidayatullah, di Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).(rani)




14 Rumah Di Lahan Kampus UIN Ciputat Dibongkar

Kabar6-Sebanyak 400 personel gabungan dikerahkan dalam proses eksekusi 14 unit bangunan rumah yang berdiri diatas lahan milik Kampus UIN Syarif Hidayatullah, di Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (28/11/2017).

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Tangsel menyebut, Kompol Hadi Supriyatna dalam proses eksekusi tersebut pihaknya juga dibantu petugas Satuan Polisi Pamong Praja dan aparat TNI dalam Tim gabungan.

“Eksekusi dilakukan sejak pagi. Totalnya ada sebanyak 14 unit rumah yang dibongkar,” ujar Kompol Hadi.**Baca juga: Tragis, Balita Di Curug Tewas Kecemplung Sumur 8 Meter.

Sedianya, bila lahan yang dieksekusi terdiri atas dua bidang dan merupakan lahan negara. Masing-masing bidang terdiri dari 885 meter dan 300 meter.(BL/tmn)




Tragis, Balita Di Curug Tewas Kecemplung Sumur 8 Meter

Kabar6-Seorang bocah laki-laki dikabarkan jatuh ke dalam sumur sedalam 8 meter dibilangan Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Selasa (28/11/2017).

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel), AKP Alexander Yurikho membenarkan adanya peristiwa tersbut. Balita nahas itu bernama Muhammad Husein (2).

Alex menyebut, korban berhasi dievakuasi dari dalam sumur, namun sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Kejadian itu, kata Alex, berlangsung pagi tadi, ketika korban bermain sendirian di samping rumah. Tiba-tiba, nenek korban mendengar suara seperti benda terjatuh ke dalam sumur.

Saat di cek, ternyata korban sudah berada di dalam sumur. Nenek korban langsung meminta tolong warga sekitar untuk mengevakuasi cucunya dari dalam sumur yang letaknya berada di samping rumah itu.

Sayang, saat berhasil dievakuasi dari dalam sumur, korban sudah tak bernafas lagi. Sementara, keluarga korban juga menganggap peristiwa itu sebagai musibah dan kecelakaan.**Baca juga: Rumah Terduga Penganut Aliran Sesat di Pandeglang Digerebek Warga.

Pihak keluarga menolak dilakukannya outosi, dan ingin segera memakamkan jenazah Muhammad Husein.(BL)




Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Begini Pesan Dirut PDAM TKR

kabar6.com

Kabar6-Momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus menjadi refleksi bagi pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang.

Sikap dan sifat Nabi Muhammad SAW, diantaranya kejujuran, kegigihan dan rendah hati yang melekat dalam diri Rasulullah harus dijadikan pedoman.

Demikian diungkapkan Direktur Utama (Dirut) PDAM TKR, Rusdy Machmud dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 yang dihelat di Masjid Al Anhar, lingkup Perkantoran PDAM TKR, Jalan Kisamaun Nomor 204, Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Selasa (28/11/2017).

“Rasulullah SAW harus menjadi teladan hidup kita, karena Nabi Muhammad SAW adalah pribadi sempurna,” ujarnya.

Dengan meneladani Rasulullah, H Rusdy berharap semua pegawai PDAM TKR juga memiliki kepribadian yang gigih, tangguh serta selalu berorientasi pada visi dan misi yang ingin dicapai perusahaan daerah air minum milik Pemkab Tangerang tersebut.

“Kita memiliki tugas dan amanah yang mulia, memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Tangerang dan sekitarnya. Tugas ini harus kita jalankan sebaik-baiknya,” tambahnya.(BL)




Diduga Tak Bayar Pajak, LSM BIAK Soroti Hotel Yasmin

Kabar6-Kasus dugaan “pengemplangan” pajak Hotel Yasmin Karawaci, kiranya cukup menyita perhatian publik di wilayah Kabupaten Tangerang.

Tak hanya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang, kalangan masyarakat juga turut menyoroti masalah ketidakpatuhan pemilik Hotel Yasmin Karawaci terhadap kewajibannya dalam membayar pajak.

Ketua LSM Barisan Independen Antikorupsi (Biak) Abdul Rafid mengatakan pihaknya mendesak Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, agar mengambil langkah tegas menutup hotel berbintang tiga yang berada di kawasan Binong, Kecamatan Curung tersebut.

Langkah itu dianggap sebagai solusi terbaik, karena pemilik hotel berkapasitas 246 kamar ini telah “mengemplang” pajak semenjak hotel itu berdiri pada 2013 silam.

“Hari ini kami kirim surat ke Bupati Zaki. Kami, minta Hotel Yasmin Karawaci ditutup, karena selama empat tahun terakhir hotel itu diduga tidak pernah bayar pajak,” ungkap Opik sapaan karibnya, kepada Kabar6.com, Selasa (28/11/2017).**Baca Juga: Hotel Yasmin Karawaci Diduga “Kemplang” Pajak.

Selain mendesak Bupati Zaki, pegiat anti korupsi ini juga meminta Dirjen Pajak dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang, untuk mengusut dugaan kerugian negara dalam kasus tersebut.**Baca Juga: DPRD Desak Pemkab Tangerang Stop Bisnis Hotel Yasmin.

“Indikasi kerugian negara sangat kuat dalam kasus ini. Sebab, manajemen Hotel Yasmin Karawaci selama beroperasi dipastikan memungut pajak dari konsumennya. Pertanyaan kami uang pajak yang dipungut itu disetorkan kemana. Untuk itu, Penyidik Pajak dan Kejaksaan harus usut kasus ini,” katanya.(Tim K6)




Batalkan 52 Penerbangan, Begini Kata Pihak Lion Air Group

kabar6.com

Kabar6-Sejumlah penumpang asal Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) membatalkan penerbangannya yang melalui Pulau Bali akibat letusan Gunung Agung.

“Tadinya mau beli tiket ke Lombok, tapi dipikir-pikir, khawatir ada apa-apa di udara. Jadi saya tunda keberangkatannya,” kata Aldino (33), calon penumpang Lion Air, Senin (27/11/2017).

Sedangkan pihak Lion Air Group yang menaungi Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo Air dan Thai Lion Aie, membatalkan sejumlah penerbangannya dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Bali.

“Seluruh pelanggan Lion Air Group yang terkena dampak pembatalan penerbangan dapat melakukan refund dan reschedulde jadwal penerbangannya,” kata Ramaditya Handoko, Corporate Communication Lion Air Group, Senin (27/11/2017).

Sejak hari ini, setidaknya 52 nomor penerbangan baik domestik maupun internasional dibatalkan oleh maskapai Lion Air.**Baca Juga: Gunung Agung Meletus, Jadwal Penerbangan di Bandara Soetta Terganggu.

Sedangkan untuk Wings Air membatalkan 25 nomor penerbangannya. Batik Air sebanyak 14 nomor penerbangan dan Malindo Air membatalkan empat nomor penerbangan dari Kuala Lumpur.

Hal serupa pun dilakukan oleh Thai Lion Air yang membatalkan dua penerbangan dari Bangkok menuju Denpasar. Untuk melakukan refund atau penajdawalan ulang itu, pelanggan bisa menghubungi costumer service maskapai.**Baca Juga: Gunung Agung Meletus, 94 Penerbangan di Bandara Soetta Dibatalkan.

“Dengan menghubungi pelayanan call center maupun costumer service Lion Air Group yang tersedia di Bandara Internasional Ngurah Rai maupun bandara-bandara asal yang menuju Denpasar,” jelasnya.(dhi)




Ketua DPC Gerindra Kabupaten Tangerang Tutup Usia

Kabar6-Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Tangerang, Ahmad Zein Sumantri, dikabarkan meninggal dunia, pada Senin (27/11/2017).

Pria yang akrab disapa Haji Majen ini menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, sekira Pukul 18.00 WIB, petang tadi.

“Iya benar, Almarhum meninggal di RS Siloam Karawaci,” ungkap Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Tangerang Nanang Susandhi, kepada Kabar6.com, malam ini.

Menurut Nanang, berdasarkan informasi dari dokter RS Siloam Karawaci, Almarhum Haji Majen meninggal dunia karena menderita penyakit diabetes.

Saat ini, jenazah telah dibawa pulang oleh keluarganya ke rumah duka di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.**Baca juga: Waspada, Ini Tiga Wilayah di Kota Tangsel Rawan Banjir.

“Info dari dokter, Almarhum punya riwayat penyaki gula atau diabetes. Jenazahnya sekarang sudah dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan,” katanya.(Tim K6)




Waspada, Ini Tiga Wilayah di Kota Tangsel Rawan Banjir

Kabar6-Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mencatat ada tiga kecamatan masuk kategori rawan banjir. Tiga kecamatan tersebut yakni Pondok Aren, Ciputat dan Pamulang.

“Ada beberapa titik yang memang sudah biasa terjadi, seperti di Pondok Aren, Ciputat, Pamulang,” ungkap Kepala BPBD Tangsel Chaerudin kepada wartawan di Jalan Raya Serpong, Tangsel, Senin (27/11/2017).**Baca Juga: Diguyur Hujan, Plafon SDN 01 Di Jambe Ambrol.

Untuk itu, BPBD Tangsel, lanjut Chaerudin bakal bersinergi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk mengantisipasi banjir. Sejumlah masalah, seperti drainase dan tanggul, sudah dilaporkan ke Dinas PU.

“Sinergitas tersebut untuk mengetahui dimana titik rawan banjir, titik yang perlu diperbaiki, masalah drainase, masalah tanggul jebol itu sudah kami laporkan ke dinas PU,” ujarnya.

saat ini petugas sudah mengambil langkah antisipasi meminimalkan potensi banjir di titik rawan tersebut. Antisipasi itu melibatkan DPU dan Dinas Lingkungan Hidup.

“Sudah ada, BPBD kan tugasnya melakukan mitigasi pencegahan, evakuasi. Untuk teknis sudah ada Dinas PU, untuk pohon ada Dinas Lingkungan Hidup, untuk yang lain kan ada posnya masing-masing,” tambahnya.(BL)