1

Polresta Tangerang Buka Posko Pengaduan Korban Sodomi Babeh

Kabar6-Polresta Tangerang membuka posko pengaduan kejahatan seksual yang dilakukan oleh WS alias Babeh di Gunung Kaler dan Rajeg.

Wakapolresta Tangerang AKBP Oki Waskito mengatakan dibukanya posko ini bertujuan untuk memudahkan melapor jika ada masyarakat yang merasa anaknya menjadi korban kejahatan seksual yang dilakukan oleh WS alias Babeh.

Diduga jumlah korban yang sebelumnya diketahui berjumlah 41 anak akan bertambah. Oleh karena itu dibukalah posko pengaduan di dua tempat tersebut.**Baca Juga: Waspada Pedofilia, Kapolresta Tangerang Tempel Surat Imbauan di Rajeg.

“Dengan dibukanya posko pengaduan, mungkin masih ada korban kasus tersebut yang belum melapor ke pihak kepolisian. Oleh karena itu, kami membuka posko bagi masyarakat atau anak yang berniat melapor,” ungkap Oki, menjelaskan Sabtu (5/1/2017).(vero)




Waspada Pedofilia, Kapolresta Tangerang Tempel Surat Imbauan di Rajeg

Kabar6-Kapolresta Tangerang Kombes M Sabilul Alif datang ke lokasi gubug WA alias Babeh, guru honorer SD yang melakukan sodomi di Desa Sukamanah, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Dalam kesempatan itu, Alif memberikan imbauan kepada masyarakat sekitar akan bahaya kejahatan pedofilia.

“Saya manfaatkan saat ini untuk mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan demi perlindungan anak,” ungkap Alif menjelaskan, Sabtu (6/1/2017).

Salahsatu rumah warga yang berdekatan dengan TKP gubuk ditempelkan maklumat tersebut untuk mengingatkan kewaspadaan masyarakat dengan aktivitas putra-putrinya.**Baca Juga: Begini Kronologi Perampok Tembak Bos Toko Emas di Gunung Kaler.

“Saya juga memasang di salahsatu rumah warga, semoga dengan alinea itu, masyarakat semakin waspada dengan aktivitas putra-putrinya,” ungkapnya.(vero)




Begini Kronologi Perampok Tembak Bos Toko Emas di Gunung Kaler

Kabar6-Habudin (46) Bos toko emas yang berdomisili di Kampung Kedung, RT08/02, Desa Kedung, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang ini menjalani perawatan intensif di RSUD Balaraja.

Dirinya diberondong peluru dan dibacok oleh enam orang kawanan perampok saat hendak pulang dari tokonya di Pasar Pasir Bolang, Ranca Gede, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang.

Rapiudin, Adik kandung korban mengatakan ketika itu, saudara kandung dari Kades Kedung ini melintas di lokasi kejadian sekira Pukul 11.00 WIB, siang. Tiba- tiba enam kawanan perampok bersenjata api yang berboncengan menggunakan tiga sepeda motor tersebut, muncul dan memepet korban.

Enam kawanan penjahat jalanan ini kemudian menembak dan membacok korban hingga tak sadarkan diri. Setelah itu, para pelaku menggasak emas sebanyak tiga kilogram dan sepeda motor Honda Supra Fit 125 milik korban.

Sementara, sepeda motor Satria FU tanpa dilengkapi pelat nomor milik pelaku tertinggal di lokasi kejadian.

“Alhamdulillah, Abang saya sudah mulai pulih, tapi sekarang belum bisa diajak ngomong. Mungkin, korban masih trauma, karena emas sekitar tiga kilogram seharga Rp1 miliar lebih dan motornya dibawa kabur pelaku,” ungkap Rapiudin kepada Kabar6.com, Jumat (5/1/2018).

Akibat peristiwa itu, kata dia, korban mengalami luka tembak di bagian punggung dan luka bacok di kepala, leher, serta tangan.

Untuk itu, pihaknya berharap kawanan pelaku yang dinilai sadis itu secepatnya ditangkap dan diproses hukum sesuai dengan perbuatannya.

“Kami berharap para pelaku segera ditangkap dan dihukum, karena sudah banyak korbannya. Di daerah ini memang sering terjadi perampokan, pelakunya pasti menggunakan sepeda motor Satria FU,” katanya.

Hingga berita ini ditayangkan, Kapolsek Kresek AKP Suseno belum memberikan keterangan apapun terkait peristiwa tersebut.**Baca Juga: Ditembak Kawanan Rampok, Kondisi Juragan Emas di Gunung Kaler Membaik.

Dihubungi Kabar6.com, melalui ponsel dan pesan WhatsApp, pada Jumat (5/1/2018, petang, Kapolsek Suseno belum juga merespons.(Tim K6)




Ditembak Kawanan Rampok, Kondisi Juragan Emas di Gunung Kaler Membaik

Kabar6-Kondisi kesehatan Habudin (46), korban perampokan di Kampung Gabus, Desa Kedung, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (3/1/2018) berangsur membaik.

Bos toko emas yang berdomisili di Kampung Kedung, RT08/02, Desa Kedung, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang ini menjalani perawatan intensif di RSUD Balaraja.

Dirinya diberondong peluru dan dibacok oleh enam kawanan perampok saat hendak pulang dari tokonya di Pasar Pasir Bolang, Ranca Gede, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang.**Baca Juga: Kak Seto: Indonesia Gawat Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak.

“Alhamdulillah, Abang saya sudah mulai pulih, tapi sekarang belum bisa diajak ngomong. Mungkin, korban masih trauma, karena emas sekitar tiga kilogram seharga Rp1 miliar lebih dan motornya dibawa kabur pelaku,” ungkap Rapiudin, Adik kandung korban, kepada Kabar6.com, Jumat (5/1/2018).(Tim K6)




Kak Seto: Indonesia Gawat Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak

Kabar6-Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menyebut, Indonesia bisa dikatakan gawat untuk kasus kekerasan seksual terhadap anak.

“Presiden Joko Widodo (Jokowi) tegas mengatakan bahwa kejahatan anak di Indonesia merupakan hal darurat,” ungkap Ketua LPAI Seto Mulyadi, Jumat (5/1/2018).

Oleh karena itu, Seto yang lebih akrab dipanggil Kak Seto itu menekankan untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus di lingkungan masyarakat untuk menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak.**Baca Juga: LPAI Imbau Masyarakat Peduli Soal Kekerasan Seksual Terhadap Anak

“Pembentukan Satgas adalah hal penting agar tidak ada ruang dan kesempatan bagi pelaku kejahatan untuk beraksi,” ujarnya.(vero)




Tahun Ini, Gedung Polrestro Tangerang dan Kodim 0506 Direnovasi

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang di 2018 ini menganggarkan dana untuk renovasi Gedung Polrestro Tangerang dan Kodim 0506 Tangerang

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan pihaknya telah menganggarkan dana untuk kebutuhan bantuan renovasi gedung Polrestro Tangerang dan juga gedung Kodim 0506 Tangerang. Agar memberikan pelayanan lebih maksimal kepada masyarakat kota Tangerang.

“Gedung kantornya kan sudah lama sekali, mudah – mudahan proses pembangunannya bisa selesai di tahun depan,” ungkap Arief menjelaskan Apel bersama TNI-Polri di Mapolresta Tangerang, Jumat (5/1/2017).

Dalam apel yang dipimpin oleh Komandan Korem 052 Wijayakrama tersebut, Arief juga menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh anggota kepolisian dan TNI yang senantiasa menjaga keamanan dan kondusivitas di Kota Tangerang.**Baca Juga: Pembangunan 2 Jembatan di Kota Tangerang Terus Diawasi.

“Saya berharap sinergitas yang sudah kita jalin dengan baik antara pemerintah, TNI dan Polri selama ini bisa terus kita pertahankan,” tambahnya.(BL/hms)




Pembangunan 2 Jembatan di Kota Tangerang Terus Diawasi

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus mengawasi pembangunan dua jembatan yang menghubungkan sisi barat dan timur Kali Cisadane. Proyek Jembatan Teuku Umar dan Dadang Suprapto tersebut menggunakan sistem kontrak proyek multiyears atau tahun jamak.

“Mudah-mudahan bisa segera beroperasi, mengingat pentingnya keberadaan kedua jembatan tersebut bagi mobilitas masyarakat,” ujar Walikota Tangerang Arief R Wismansyah saat mengecek progres pembangunan Jembatan Teuku Umar, Kamis (4/1/2018).

Keberadaan dua jembatan tersebut menurutnya sangat vital bagi kelancaran transportasi masyarakat. Selain itu juga bisa menjadi landmark baru bagi Kota Tangerang seperti halnya keberadaan Jembatan Dadang Suprapto yang berada di Gerendeng akan menghubungkan Jalan Dadang Suprapto dengan Jalan Benteng Makasar Sukarasa.

Selain berfungsi untuk mengurai kemacetan, nantinya juga akan dilengkapi dengan pedestrian dan nanti ada beberapa bagian yang transparan dipasangi kaca dilengkapi dengan ornamen atau ukiran yang menggambarkan identitas Kota Tangerang.

Sebagai informasi, pembangunan dua jembatan tersebut dibiayai oleh APBD Kota Tangerang yang bersumber dari bantuan Provinsi Banten. Total biaya mencapai Rp57,4 miliar, dengan spesifikasi untuk Jembatan Dadang Suprapto panjang 115 meter, lebar 11 meter, sedangkan Jembatan Teuku Umar panjang 100 meter dan lebar 10 meter.

Dalam kesempatan tersebut Arief juga mengecek kondisi jalan di sekitar dua jembatan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa geometri jalan di sekitar jembatan cukup memadai bila dibebani oleh kendaraan dengan volume padat seperti saat ini.**Baca Juga: KPAI Awasi Proses Hukum Kasus Sodomi di Gunung Kaler

“Ada beberapa geometri jalan yang perlu diperbaiki sehingga bisa memperlancar lalu lintas. Seperti di ujung Jalan Teuku Umar yang menuju Jalan Perintis Kemerdekaan,” paparnya.(BL/hms)




KPAI Awasi Proses Hukum Kasus Sodomi di Gunung Kaler

Kabar6-Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan mengawasi proses hukum terhadap WS alias Babeh, pelaku pedofilia yang diduga menyodomi 41 bocah laki- laki.

“KPAI berharap hukuman yang maksimal dijatuhkan buat pelaku tanpa tebang pilih, karena ini merupakan kejadian yang luar biasa,” ungkap Anggota KPAI Putu Elvina, saat menghadiri Press Release yang digelar Polresta Tangerang, pada Jumat (5/1/2018).

Dijelaskannya, tak hanya mengawasi jalannya proses hukum, KPAI juga akan melakukan pengawasan dan memberikan trauma healing kepada para korban.

“Pasca kejadian tersebut, KPAI mencoba untuk memberikan trauma healing untuk menghilangkan rasa malu yang diderita korban. Karena ditakutkan, korban akan dibully oleh teman- teman sekolahnya,” ujarnya.

Putu menambahkan, dalam kasus ini akan banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Semisal, memberikan edukasi kepada orangtua korban agar tetap tegar dalam menghadapi masalah yang menimpa anggota keluarganya.**Baca Juga: Polisi Buka Posko Pengaduan Korban Sodomi Babeh.

“Kami akan memberikan edukasi kepada orangtua, karena masih banyak yang kurang paham terhadap masalah terkait perlindungan anak. Hingga saat ini, pendekatan butuh proses, karena itu semua untuk menguatkan peran orang tua untuk mencegah kasus apapun itu yang menimpa terhadap anak,” pungkasnya.(Tim K6)




Polresta Tangerang Buka Posko Pengaduan Korban Sodomi Babeh

Kabar6-Polresta Tangerang akan memprioritaskan penanganan kasus pedofilia yang melibatkan tersangka WS alias Babeh.

Pasalnya, kasus guru honorer di salahsatu sekolah dasar di Tangerang ini, tega menyodomi 41 bocah laki- laki dalam kondisi normal.

Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan upaya penanganan cepat Polresta Tangerang dalam menangani kasus tersebut perlu diapresiasi.

“Ini merupakan upaya yang luar biasa dan patut diberi apresiasi yang dilakukan Polresta Tangerang untuk mengungkap kasus ini,” ungkap Kapolda Listyo, saat menggelar press release di aula Rupatama Mapolresta Tangerang, Jumat (5/1/2018).

Selain itu, lanjutnya, Polresta Tangerang membuat posko pengaduan terkait kasus tersebut jika masih ada korban lainnya.**Baca Juga: Soal Pedofilia, Polisi Bakal Sebar Imbauan ke Masyarakat.

“Mungkin masih ada korban kasus tersebut yang belum melapor kepada Kepolisian. Maka, kami akan membuat posko pengaduan untuk masyarakat atau anak yang berani mau melapor kejadian yang menimpanya,” jelasnya.(Tim K6)




Soal Pedofilia, Polisi Bakal Sebar Imbauan ke Masyarakat

Kabar6-Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajarannya agar menyebarkan imbauan sebagai antisipasi pencegahan kejahatan pedofilia.

“Perlindungan terhadap anak bukan hanya kewajiban Pemerintah dan Kepolisian saja, jadi kedepannya kita akan lebih gencar lagi melakukan sosialisasi antisipasi pencegahan kejahatan pedofilia kepada masyarakat,” Kapolda Listyo, saat menggelar jumpa pers diruang Rupatama Mapolresta Tangerang, Jumat (5/1/2018).

Tak hanya itu, Listyo juga turut memberikan trauma healing kepada seluruh korban. Agar kedepannya para bocah ini tidak mengalami trauma akan kejadian seperti sekarang.**Baca Juga: Korban Sodomi Guru SD di Gunung Kaler Tambah Jadi 41 Orang.

Pantauan Kabar6.com, jumpa pers kasus pedofilia yang dilakukan WS alias Babeh, dihadiri Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Putu Elvina, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto, Kapolresta Tangerang Kombespol Sabilul Alif dan Sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A Kabupaten Tangerang Nadli Rotun.(Tim K6)