1

Sopir Kecelakaan Maut Cipondoh Belum Ditetapkan Sebagai Tersangka

kabar6.com

Kabar6-Sopir kendaraan pikap yang terlibat dalam kecelakaan tunggal di Green Lake, Cipondoh, Kota Tangerang dan melukai 23 santri yang berada di dalamnya belum ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Polres Metro Tangerang Kota.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan belum menetapkan siapa pun sebagai tersangka terutama sang sopir, Rizki Fahmi (18).

“Iya belum tersangka. Karena dari Rizki ini belum dapat kita mintai keterangan. Nanti kalau sudah bisa, kita mintai keterangan bagaimana kronologis dan sebagainya,” jelas Harry di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Senin (26/11/2018).

Hal tersebut mengingat kondisi kesehatan dan luka berat yang dialami oleh Rizki yang masih dalam perawatan intensif di RS Sari Asih Ciledug.

Rizki sendiri merupakan satu dari enam korban luka berat yang sampai saat ini belum boleh pulang untuk mengikuti perawatan intensif.

Harry menambahkan, sampai saat ini jajarannya masih memfokuskan untuk penanganan korban jiwa dan korban luka terlebih dahulu.

“Kami fokus ke arah dari proses kemanusiannya dulu. Untuk menyelematkan korban yang luka. Dari polisi ini yang pertama mengedepankan humanis. Menyelamatkan korban yang dalam kondisi luka,” jelas Harry.

Namun, ia meyakinkan bahwa tim penyidik telah menjalankan prosedur penyelidikan dari beberapa saksi di lapangan.**Baca Juga: DBPR Tangsel Akui Listrik di Gedung DPRD Belum Optimal.

Hingga saat ini, jajarannya masih berkoordinasi dengan pihak RS Sari Asih Ciledug untuk dapat meminta keterangan dari saksi kunci yakni Rizki sang sopir.

“Pemeriksaan saksi-saksi semua sudah kita laksanakan. Tinggal satu memeriksa saksi kunci yaitu sopir, rizky fahmi. Kondisi masih belum stabil masih penanganan dokter,” tegas Harry.(Tim K6)




Hujan Deras, Pemukiman di Pamulang Tergenang Banjir

kabar6.com

Kabar6-Hujan deras yang mengguyur wilayah pemukiman di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, tergenang air. Curah hujan meningkat sejak siang hingga petang membuat warga perumahan Bukit Pamulang Indah kebanjiran.

Khurnia Ilahi, warga sekitar mengatakan, genangan air terjadi di Blok A11 setinggi betis dan C3 mencapai lutut orang dewasa.

“Tapi masih bisa dilalui motor semua,” katanya saat dihubungi kabar6.com, Senin (26/11/2018).

Menurutnya, warga pemukiman merasa tak perlu dievakuasi. Di pemukiman Blok C3 bisa surut lebih dari satu jam lebih.

“Karena ada proyek yang di jembatan. Biasanya cuman 30 menit lebih sudah surut,” ujarnya.

Di lokasi terpisah, genangan banjir juga terjadi di Jalan Kemuning IV, Pamulang Barat. Warga melihat derasnya aliran genangan air mirip Kali Angke.**Baca juga: Nonton Film Inspiratif, Bupati Irna: Film Ini Dapat Memberikan Keteladanan.

“Air sih gak tinggi bro cuma gak kering-kering genang air trus, bau pula,” ujar Rendy, warga sekitar.(yud)




Keluarga Korban Kecelakaan Maut Di Cipondoh Ingin Penyelesaian Secara Kekeluargaan

kabar6.com

Kabar6-Keluarga korban kecelakaan maut yang merenggut tiga nyawa santri dari pondok pesantren Miftahul Huda tersebut memilih menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dan tidak ingin memperpanjang masalah.

Hal itu diucapkan langsung oleh Arief Ramdhani (37) dimana anak sulungnya Raka Al Harist (14) menjadi salah satu korban yang menerima luka patah dikedua tangan, retak di tulang pipi.

“Dari pihak keluarga, tidak ada tuntutan. Kita semua ini adalah keluarga dan menganggap semua yang terjadi karena kehendak Allah dan menganggap semua musibah,” kata Arief saat ditemui di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Kota Tangerang, Senin (26/11/2018).

Ia menginginkan, kejadian yang memakan puluhan korban luka berat dan ringan tersebut diselesaikan melalui cara kekeluargaaan. Sebab, sopir mobil pikap yang terguling tersebut juga merupakan santri ponpes Miftahul Huda.**Baca juga: 6 Korban Kecelakaan Maut di Cipondoh Masih Dirawat di RS Sari Asih Ciledug.

“Tidak ada tuntutan sebisa mungkin kita selesaikan secara kekeluargaan karena semuanya santri di dalamnya termasuk sopirnya,” ujarnya.(Tim K6)




Pemkab Tangerang Serahkan 56 Asetnya ke Kota Tangerang, Ini yang Tidak Diserahkan

kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan menyerahkan aset miliknya yang berada di Kota Tangerang kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

Sedianya, rencana penyerahan aset tersebut bakal dilaksanakan pada Desember 2018 mendatang.

Demikiab disampaikan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar saat menghadiri pembahasan aset di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang bersama Gubernur Banten, Wahidin Halim, dan Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, Senin (26/11/2018).

Menurut Zaki, saat ini Pemkab Tangerang memiliki sebanyak 56 aset di Kota Tangerang. Dan, rencananya, aset tersebut akan diserahkan ke Kota Tangerang.

“Dari ke 56 aset yang akan diserahkan teraebut, diantaranya adalah Stadion Benteng, Lapangan Ahmad Yani, dan sejumlah kantor/gedung pemerintahan,” kata Zaki.

Sementara itu, untuk aset usaha seperti pelanggan PDAM Kerta Raharja yang ada di Kota Tangerang, dan RSUD Kabupaten Tangerang tidak diserahkan karena masuk jenis usaha.

“PDAM dan RSUD tidak diserahkan, karena masuk jenis usaha,” paparnya.

Zaki menambahkan, sedangkan Pemkot Tangerang akan menyerahkan 6 bidang tanah yang berlokasi di 5 titik.

“Salah satunya adalah TPA Jati Waringin. Dan, 2019 akan segera kami bangun,” pungkas Zaki.**Baca juga: DBPR Tangsel Akui Listrik di Gedung DPRD Belum Optimal.

Disebutkannya, bahwa penyerahan tersebut adalah hibah yang dilakukan oleh kedua daerah. “Perlu digaris bawahi ini hibah, bukan ruislag,” tegas Zaki kepada wartawan.(BL)




DBPR Tangsel Akui Listrik di Gedung DPRD Belum Optimal

Kabar6-Tegangan listrik di gedung DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diakui belum berfungsi secara optimal. Di gedung yang terletak di Kelurahan/Kecamatan Setu itu digelar Sidang Paripurna Istimewa Hari Jadi Tangsel ke-10 meski proyek pembangunan gedung belum selesai digarap.

“Pendingin ruangan belum kita nyalain semua, belum kita optimalin saja. Karena belum kelar kan, nanti debu semua,” ungkap Kepala Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangsel, Dendi Priyandana, Senin (26/11/2018).

Ia menerangkan kontrak pekerjaan sesuai kesepakatan berakhir pada Desember besok. Kini pemakaian gedung hanya diperuntukan penyelenggaraan paripurna saja.

“Lagi pengadaan furnitur, table, lemari, kursi, lagi pengadaan,” terang Dendi. Menurutnya, sebelum semua mesin AC dinyalakan harus dipastikan kondisi ruangan dalam keadaan bersih.

Makanya, lanjut Dendi, pihaknya hanya mengoperasikan AC portable.**Baca Juga: Ditetapkan, APBD Kabupaten Tangerang 2019 Rp5,30 Triliun.

“Ada itu enggak usah khawatir. Kita kan kontraknya sampai Desember, paripurnanya dulu yang penting. Pada pengen nyobain di sini,” tambahnya.(yud)




Ditetapkan, APBD Kabupaten Tangerang 2019 Rp5,30 Triliun

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Penetapan tersebut dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang, Senin (26/11/2018).

Bupati Kabupaten Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan dengan adanya penetapan APBD ini mengalami penyesuaian dan penyempurnaan sesuai pembahasan bersama.

“Mengalami penyesuaian dan  penyempurnaan,” ujar Zaki saat menyampaikan sambutan di ruang Paripurna Gedung DPRD kabupaten Tangerang.

Dalam nota keuangan anggaran pendapatan daerah dianggarkan sebesar Rp5,18 triliun setelah melalui pembahasan bersama menjadi Rp5,30 triliun bertambah sebesar Rp120,74 miliar atau naik 2,33 persen.

“Dengan demikian dibandingkan APBD murni tahun 2018 naik menjadi 5,88 persen,” jelas Zaki

Adapun APBD tersebut didapat melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp2,57 triliun. Dana perimbangan sebesar Rp2,15 triliun, Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp572,79 miliar.

Lanjut Zaki, pada aspek anggaran belanja daerah dianggarkan sebesar Rp5,60 triliun setelah melalui pembahasan bersama menjadi Rp5,85 triliun, bertambah sebesar Rp255,74 miliar atau naik 4,57 persen.**Baca Juga: 2 Oknum Anggota Polres Tangsel Positif Narkoba.

Belanja daerah tersebut melalui belanja tidak langsung Rp2,57 triliun, belanja langsung Rp3,28 triliun.(ME)




2 Oknum Anggota Polres Tangsel Positif Narkoba

Kabar6-Kepolisian Daerah Metro Jaya menggelar tes urine penyalahgunaan narkoba terhadap personel Polres Tangerang Selatan (Tangsel). Kegiatan yang digelar secara mendadak itu memeriksa urine, kuku, dan potongan kumis, jenggot, senjata api serta Kartu Tanda Anggota setiap polisi.

Hasil tes urine membuktikan terdapat dua oknum polisi positif menggunakan narkoba. Keduanya bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian dan Sabhara.

“Benar ada dua anggota yang positif narkoba,” kata Kapolres Tangsel, Ajun Komisaris Besar Ferdi Irawan ditemui wartawan di gedung DPRD setempat, Senin (26/11/2018).

Ia menegaskan tidak akan segan memberikan sanksi kepada kedua oknum anak buahnya yang terbukti positif narkoba.**Baca Juga: 6 Korban Kecelakaan Maut di Cipondoh Masih Dirawat di RS Sari Asih Ciledug.

“Pasti saya tindak itu,” katanya berulang-ulang. Ditanya soal inisial dan pangkat kedua oknum anak buahnya yang positif narkoba dirinya enggan berkomentar banyak.

“Aduh saya lupa identitasnya,” ujar perwira menengah lulusan Akademi Kepolisian Tahun 2000 itu.(yud)




6 Korban Kecelakaan Maut di Cipondoh Masih Dirawat di RS Sari Asih Ciledug

kabar6.com

Kabar6-Enam santri Miftahul Huda korban kecelakaan di jembatan layang Green Lake, Cipondoh, Kota Tangerang masih dalam perawatan Rumah Sakit Sari Asih Ciledug.

Keenam korban kecelakaan maut tersebut masih dalam masa perawatan intensif dan belum diperbolehkan pulang.

Menurut dokter jaga IGD Rumah Sakit Sari Asih, Anggarian Harahap, ke enam santri tersebut sudah sadarkan diri namun belum bisa ditemui sebab masih dalam perawatan intensif.

“Hari ini alhamdulillah dalam kondisi sadar semua. Tapi dari keenamnya belum ada yang direncanakan untuk pulang,” terang Angga di RS Sari Asih Ciledug, Kota Tangerang, Senin (26/11/2018).

Angga menekankan, keenam santri tersebut dapat dipulangkan kerumah masing-masing setelah menjalankan perawatan intensif selama tiga sampai lima hari kedepan.

Namun, lanjut Angga, untuk pasien yang mengalami luka berat belum ditentukan waktu pulangnya seperti Raka Alharist (14) yang mengalami patah di kedua tangannya dan retak di tulang pipi dan rahangnya.

Meski begitu, seluruh satri yang dirawat sudah didatangi oleh keluarganya masing-masing.**Baca Juga: Kondisi Santri Korban Kecelakaan Maut di Cipondoh Mulai Membaik.

“Mereka harus istirahat total dan dirawat dokter saraf, dan jika diperlukan kita perbantukan dokter lain seperti ortopedi dan kita selalu adakan pengawasan,” terang Angga.(Tim K6)




Kondisi Santri Korban Kecelakaan Maut di Cipondoh Mulai Membaik

Kabar6-Raka Alharist (14) satu dari 20 korban santri yang terlibat dalam kecelakaan maut di kawasan Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang pada Minggu (25/11/2018) kini berangsur membaik.

Menurut orangtua Raka, Arief Ramdhani (37), anak sulungnya yang mengalami retak di sekujur tubuhnya dan dirawat di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug sudah mulai membaik mulai pagi ini.

“Pasien tampak sehat salah satunya anak saya. Kondisi anak saya sendiri sekarang sudah rontgen lagi dan kondisi korban lain alhamdulillah semua sudah membaik, ada beberapa yang masih penanganan khusus,” ujar Arief saat ditemui di Rumah Sakit Sari Asih, Ciledug, Kota Tangerang, Senin (26/11/2018).

Arief mengatakan, Raka yang setelah kejadian tak sadarkan diri saat ini sudah sadar. Menurutnya, Raka menerima sejumlah luka retak di bagian lengan kanan dan kiri, sobek di bagian pipi dan bagian kecil lainnya.

“Kondisi anak saya tangannya dua-duanya retak dan untungnya tidak ada pendarahan di otak, tapi tulang pipi muka hancur dan di operasi,” jelasnya.**Baca Juga: Dewan Tangsel Sebut Kondisi Gedung Gerah Harus Dievaluasi.

Hingga saat ini keluarganya sedang menunggu keputusan dari pihak rumah sakit untuk melanjutkan perawatan putranya atau dirujuk ke rumah sakit lain.(Tim K6)




Dewan Tangsel Sebut Kondisi Gedung Gerah Harus Dievaluasi

Kabar6-Kalangan legislator di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berharap suasana Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi ke-10 tak terulang. Kondisi ruangan gedung terasa panas akibat minimnya mesin pendingin ruangan atau AC akibat dipaksakan karena proyek pembangunan belum selesai.

“Menjadi evaluasi bagi Dinas Bangunan, apa yang dirasakan semua temen-temen di ruang paripurna tidak terulang,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Amar kepada wartawan, Senin (26/11/2018).

Menurutnya, semua orang yang hadir pasti ikut merasakan kondisi tak nyaman. Hembusan AC terasa kurang dingin.

Bila kondisinya masih terus seperti ini, terang Amar, maka pegawai maupun legislator beserta perangkat kerjanya tidak bisa bekerja. Sebagai kota pemekaran terbaru mesti melakukan perubahan dalam semua aspek pelayanan publik.

“Biar lebih baik lagi sehingga bisa mensejahterakan semua masyarakatnya,” terang politikus asal Partai Hanura itu. Perbaikan harus dilakukan setiap tahunnya.**Baca Juga: Rotasi Jabatan, Brigjen Tomsi Tohir Pimpin Polda Banten.

“Kalau tidak ada peningkatan itu namanya tidak ada upaya,” ujar Amar.(yud)