1

Jaringan Narkotika Malaysia Ditangkap, Sabu Senilai Rp. 6,9 M Disita

Kabar6-Aksi penyelundupan narkotika kembali digagalkan aparat gabungan dari Bea dan Cukai Bandara Seoekarno Hatta dan Badan Narkotik Nasional (BNN). Dari tangan kelompok ini, petugas menyita sebanyak 5.162 gram shabu kualitas kelas wahid senilai Rp.6,9 miliar lebih.

Tertangkapnya bandar shabu jaringan Malaysia berinisial KW (46) ini berawal dari tertangkapnya kurir sabu jaringan Malaysia berinisial M (30), di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Selasa (11/9/2012).

“M kami ringkus sesaat setelah turun dari pesawat Air Asia QZ 7785, tujuan Changi-Jakarta. Dari dinding kopernya kami dapati kristal sabu bening seberat 5.162,” ujar Kepala Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta (BSH), Kamis (13/9/2012).

Menurut Oza, modus yang digunakan kurir shabu milik bandar Malaysia ini merupakan modus lama. Yakni, pelaku menyembunyikan shabu tersebut di dalam dinding koper.

“Setelah memastikan hasil pemeriksaan laboratorium balai pengujian dan identifikasi barang, diketahui kristal bening tersebut merupakan narkotika golongan I jenis shabu, kami langsung melakukan pengembangan,” ujar Oza.

Dari pengembangan yang dilakukan Tim pengawasan dan pelayanan Bea Cukai bersama dengan BNN kemudian pihaknya pun berhasil menangkap KW (46) Malaysia dikawasan jalan Jaksa Jakarta.

“Penangkapan ini merupakan penangkapan narkotika golongan I jenis heroin terbesar yang pernah dilakukan oleh balai pengujian dan identifikasi barang Ditjen Bea Cukai tahun ini,” terangnya.

Atas perbuiatannya, para tersangka dijerat sanksi sesuai UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika masuk kategori Narkotika golongan I, pasal 113 ayat 1 dan 2 dengan ancaman hukuman pidana berupa hukuman mati, seumur hidup, atau 20 tahun beserta denda Rp10 miliar.

Sekedar informasi, sejak 1 Januari hingga 13 September tahun 2012 ini, Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta telah menegah upaya penyelundupan berbagai jenis narkotika yang coba dimasukkan melalui jalur udara.

Total semua narkotika tersebut jika dirupiahkan sudah mencapai Rp31,1 miliar lebih. Dengan estimasi barang mencapai 16.868,5 gram narkotika jenis, shabu, ketamin, levometrofan, kokain, mariyuana dan heroin. Sedangkan sisanya total sebanyak 341 butir narkotika jenis lain, berupa happy five dan ekstasi.(iqmar)




Trasportasi Massal Bandara Sulit Terealisasi dalam Waktu Dekat

Kabar6-Proyek transportasi massal menuju Bandara Soekarno Hatta (BSH), yaitu Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2), monorel dan Kereta Api, diprediksi sulit direalisasikan dalam waktu dekat atau hingga 2 tahun kedepan.

Hal itu mengingat masih banyaknya persoalan yang membelit rencana pembangunan 3 proyek transportasi menuju menuju BSH tersebut.

Demikian diungkapkan Pengamat transportasi dan infrastruktur Institute Teknologi Indonesia (ITI) Tangerang, Nur Hakim, Rabu (12/9).

“Saya kira, banyaknya persoalan dalam programa tersebut bakal mempersulit pelaksanaan ketiga proyek itu dalam waktu dekat atau hingga dua tahun kedepan,” ujarnya.

Menurut Nur Hakim, ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya sulitnya merealisasikan ketiga proyek transportasi massal tersebut. Yaitu persoalan lahan hingga tidak terkoneksinya ketiga rute trase trasportasi massal tersebut.

“Ini bukan persoalan mudah. Pembangunan JORR 2, monorel dan kereta api itu memerluhkan site plan dan jalur-jalur yang harus terkoneksi secara baik dan benar. Jangan sampai membingungkan penumpang. Dan, dibutuhkan keseriusan dalam menangani ketiga proyek itu,” kata Nur lagi.

Dijelaskan Nur, monorel harus di desain sedemikian rupa, sedangkan rute JORR 2 juga harus mempertimbangkan trase yang bisa dijangkau oleh masyarakat atau penumpang dan bisa terkoneksi dengan jalan tol lainnya. Sedangkan kereta api bandara juga harus memiliki rute dan akses yang gampang dijangkau masyarakat.

“Tentunya ketiga proyek transportasi massal menuju bandara itu juga harus dipetakan dimana posisi kordinat dari pemberhentian monorel, JORR dan kereta api bandara tersebut,” ujar Nur Hakim lagi.

Corporate Secretari PT Angkasa Pura (AP) II, Trisno Heriyadi mengatakan, selaku pengelola bandara Soekarno Hatta pihaknya menyambut baik wacana tersebut. Bahkan, seluruh rancangan yang berkaitan dengan transportasi BSH sudah ada dalam peta grand design BSH yang baru.

“Ketiga proyek itu sudah kami cantumkan dalam grand desain PT AP II. Ada program tentang eksebilitas baik itu monorel, Jorr 2 maupun kereta api. Namun, kewenangan akan hal itu ditangan Pemerintah Pusat,” katanya.(rah)




Beraksi di Bandara, Pencuri dan Penadah Mobil Curian Ditangkap Polisi

Kabar6-RL (43), penipu dan pencuri barang penumpang dengan modus mengaku sebagai anggota polisi dan kerap beraksi di areal Terminal II Bandara Soekarno Hatta (BSH), diringkus polisi, Kamis (6/9/2012).

Aksi pelaku digagalkan setelah dua korban tersangka melapor ke petugas Polres BSH. Tak hanya itu, polisi juga berhasil membekuk DN dan PJ, penadah mobil curian tersebut.

Dalam aksinya, tersangka yang berpura-pura sebagai aparat polisi, yakni menggunakan celana coklat dan kaos daleman dan topi polisi saat menemui korbannya yang akan bertransaksi jual beli mobil.

Setelah bertemu mangsanya, pelaku kemudian mengajak korban kesalah satu restoran di areal Terminal II Bandara Soekarno Hatta untuk bertransaksi penjualan mobil tersebut.

Namun, di tengah-tengah transaksi, pelaku kemudian izin kepada korbannya untuk ke kamar mandi.

“Saat itulah pelaku membawa kunci mobil korbannya. Tanpa diketahui korbannya juga, kemudian pelaku membawa kabur mobil tersebut,” kata Kompol Siswo Yuwono, Kasat Reskrim Polres Metro Bandara Soekarno Hatta, Jumat (7/9).

Sadar sudah ditipu, kemudian kasus itu dilaporkan kepada polisi bandara. Dan dari penelusuran hasil laporan, polisi berhasil menangkap RL alias JK, alias AG, alias RN saat mencari korban baru di Terminal II.

“Dari pemeriksaan yang kami lakukan, kami  dapatkan hasil kejahatan pelaku berupa, satu unit mobil Suzuki Aerio B 8064 CO, warna hitam metalik, dan satu unit Opel Blazer B 177 VVA, warna abu-abu, yang sudah dijual kepada penadah berinisial DN dan PJ,” jelasnya.

Tidak hanya mobil hasil curian yang diamankan, barang bukti berupa STNK dan kunci kontak dua mobil diatas, topi warna hitam bertuliskan Polisi, kaos polisi warna coklat, baju safari lengan panjang warna hitam, dan gantungan tanda pengenal dengan logo Polda Metro Jaya.

“Atas tindakan melanggar hukum yang dilakukan tersangka, kami kenakan ancaman hukum penjara selama 4 tahun, sesuai dengan Pasal 378 KUHP tentang Tindak Pidana Penipuan. Barang bukti dan pelaku juga dalam pengamanan kami,” singkat Siswo.(iqmar)




Terima Paket Sabu dari Nigeria, Terapis Pijat Wanita Ditangkap

Kabar6-Gara-gara menjadi lokasi tujuan paket narkoba dari Nigeria, seorang trapis pijat wanita asal Tomang, Jakarta Barat, berinisial YK (32), dibekuk aparat Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta, Kamis (6/9/2012).

Penyelundupan barang haram itu terungkap dari kecurigaan intelejen Bea dan Cukai atas barang kiriman kemasan perlengkapan bayi asal Lagos, Nigeria dengan alamat tujuan sebuah rumah kontrakan di Tomang, Jakarta Barat.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan secara mendetail oleh petugas, ternyata di dalam kemasan tersebut ditemukan 4 buah botol bedak bayi berisi sabu.

“Saat kami periksa, terdapat kristal bening di dalam 4 dari 8 botol tersebut . Yang kemudian setelah diperiksa di laboratorium, terbukti shabu dengan berat 532 gram,” kata Oza Olavia, Kepala Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta.

Selanjutnya, aparat yang menyamar sebagai kontrol dilevery mengirimkan barang tersebut ke alamat dimaksud. Dari sana, didapati YK sebagai penerima dan diamankan.

“Pengakuan tersangka, dia membantu temannya asal Nigeria yang mau mengirimkan barang. Makanya digunakan alamat kontrakannya,” jelasnya.

Dari keterangan yang didapat dari YK, kemudian aparat bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan pengembangan.

Dimana hasilnya, aparat berhasil membekuk tiga tersangka lainnya, yakni WNI berinisial Th (38) dan WNA berinisial Om (34) yang keduanya berstatus sebagai Narapidana.

“Dari mereka kami juga menangkap WNI berinisial Mk (29) yang berstatus sebagai cleaning service, semuanya diduga kuat sindikat narkotika internasional. Dan kami masih melakukan pengembangan lagi, karena masih ada jaringan lain bersama mereka,” singkat Oza.

Atas tindakan melawan hukum UU 35/2009, semua tersangka dikenakan sanksi pidana dengan ancaman selama 15 tahun penjara. Atau denda paling banyak Rp10 miliar.
“Dengan penangkapan terakhir ini, total Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta telah menegah lebih dari Rp24 miliar narkotika yang coba diselundupkan melalui bandara, dengan berbagai macam modus,” tandasnya.(iqmar)




PKBL PT AP 2 Belum Jangkau Seluruh Warga Sekitar Bandara

Kabar6-Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura (AP) II, selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta (BSH), hingga tahun 2012 telah menyalurkan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) sebesar Rp. 19,06 Miliar kepada masyarakat sekitar bandara yang ada di kota dan Kabupaten Tangerang.

Demikian disampaikan Direktur Keuangan PT AP II, Laurensius Manurung, disela penyerahan hibah tiga unit kendaraan Puskesmas Keliling, Rabu (5/9/2012) di Kecamatan Benda, Kota Tangerang.

Namun demikian, Laurensius Manurung juga mengakui bahwa hingga kini belum seluruh masyarakat sekitar bandara menikmati program kemitraan tersebut.

Hal itu disebabkan, belum terdatanya secara rinci wilayah-wilayah sekitar bandara yang paling membutuhkan program-program semacam ini.

“Kami sudah kordinasikan dan meminta arahan kepada Wali Kota dan Bupati Tangerang untuk mengarahkan wilayah mana yang perlu dibantu. Kedepan semoga kordinasi ini berjalan, sehingga progran ini dapat dirasakan seluruh masyarakat,” ujarnya.

Hingga saat ini, tercatat mitra usaha PT AP II diwilayah kota dan kabupaten sebanyak 1.333 mitra usaha.

Terkait dengan anggaran yang sudah digulirkan, Laurensius Manurung mengatakan hingga tahun 2012 ini kantor cabang PT Angkasa Pura II telah menyalurkan bantuan senilai Rp. 9,55 Miliar.

Selain program kemitraan, manurung juga menjelaskan PT AP II juga menggalakkan Program Bina Lingkungan, seperti yang telah dilakukan seperti program penghijauan berupa penanaman pohon buah, pelindung dan mangrove sebanyak 8550 pohon, penebaran 5000 bibit ikan di Kali Cisadane juga program pasar murah untuk masyakat sekitar Badara.(rani)




Gara-gara Delay, Mayor TNI Tempeleng Petugas Check In Lion Air

Kabar6-Gara-gara penerbangan terlambat 2 jam, seorang Mayor TNI AL berinisial SG mengamuk di loket Lion Air, Terminal 1 A Keberangkatan, Bandara Internasional Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, Senin (3/9/2012).

Tak hanya itu, Mayor TNI AL itu juga sempat kelepasan tangan hingga menempeleng (menampar) petugas check in Lion Air yang diketahui bernama Riki Pandani.

Informasi yang berhasil dihimpun kabar6.com, peristiwa itu berawal ketika hari itu sang Mayor TNI hendak bertolak dari Jakarta menuju Surabaya dengan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 748.

Namun, karena persoalan technial mesin yang terjadi pada Lion Air, keberangkatan pesawatpun akhirnya ditunda hingga dua jam.

Sementara, Mayor TNI AL yang tidak terima dengan penundaan tersebut, kemudian mendatangi loket check in Lion Air guna melayangkan protes.

Tak hanya itu, sang Mayor TNI yang terlanjur kesal bahkan sempat menempeleng Riki Pandani, salah seorang karyawan Lion Air yang bertugas di loket check in.

Amarah sang Mayor TNI AL akhirnya berhasil diredam oleh petugas security. Sedangkan Riki kemudian melapor ke Polres Bandara.

Humas Polres BSH, AKP Agus Tri saat dihubungi membenarkan adanya peristiwa itu. “Saat ini, kasusnya kami limpahkan ke Garnisun, karena yang bersangkutan anggota TNI,” ujar Agus Tri.(rah/tom migran)




Bau Pesing, 323 Toilet di Bandara Soekarno Hatta Direnovasi

Kabar6-Akhirnya, sebanyak 323 unit toilet pria dan wanita yang ada dan tersebar di seluruh terminal di Bandara Soekarno Hatta (BSH) mulai direnovasi oleh PT Angkasa Pura (AP) II.

Renovasi ini dilakukan guna menjawab maraknya kritikan yang selama ini dilontarkan pengguna jasa bandara, terkait kebersihan dan kenyamanan toilet yang ada.

Salah satu protes yang kerap dilontarkan pengguna jasa adalah, soal toilet yang berbau pesing dan kondisi toilet yang kumuh dan kotor.

“Seluruh toilet yang ada di terminal kini kami renovasi. Itu adalah salah satu upaya kami dalam menjawab keluhan para penggunajasa bandara,” ujar Staff Khusus PT AP 2, Mulya Abdi, Minggu (2/9/2012).

Mantan General Manager PT AP 2 ini menjelaskan, saat ini pihaknya telah menunjuk dan menetapkan provider baru yang bisa serius dan professional dalam mengawasi kebersihan dan kenyamanan 323 toilet yang ada di bandara.

“Fasilitas yang ada di toilet sebelumnya kita ganti semua. Kita juga menempatkan petugas yang siap berjaga secara bergantian selama 24 jam pada setiap toilet,” kata Mulya.

Kepala Cabang PT AP 2, Bram Bharoto Tjiptadi mengatakan, pihaknya melakukan evaluasi kebersihan toilet di bandara demi kenyamanan pengguna jasa.

Terlebih, beberapa waktu lalu Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat mengkritik timbulnya bau pesing di toilet terminal II F, ketika sedang berada di bandar udara ketika itu.

“Kami tidak henti menghimbau penumpang untuk tidak membuang sampah di areal toilet. Dan, menganjurkan agar penumpang membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan,” kata Bram.(rah)




Jenazah Korban Cessna Jatuh Tiba di BSH Malam Ini

Kabar6-Rencananya, korban pesawat cessna yang jatuh diantara Kutai Timur dan Bontang Jumat (24/8/2012) pagi lalu akan dibawa ke Jakarta.

Keempat jenazah tersebut dijadwalkan akan tiba di cargo Garuda Bandara Soekarno Hatta (BSH), Tangerang, pada Jumat (31/8/2012) malam ini.

Pantauan kabar6.com, hingga pukul 19.22 WIB dilokasi cargo, ambulance yang akan mengangkut jenazah korban sudah standbye diareal parkir cargo.

Tak hanya itu, beberapa anggota TNI berseragam juga sudah datang untuk menjemput jenazah korban yang salah satunya merupakan Kapten TNI AU.

Informasi yang didapat, jenazah korban diterbangkan dari Bandara Sepinggan Balik Papan pukul 19.00 WITA, setelah sebelumnya menempuh perjalanan 2 jam dari Samarinda dan direncanakan akan tiba pukul 20.00 wib.

Untuk diketahui keempat jenazah ini merupakan korban pesawat tipe Cessna dengan no penerbangan reg PK-IWH milik PT Intan Angkasa yang dicarter perusahaan Elliot Geophisich Internasional yang jatuh. 

Pesawat yang digunakan untuk kegiatan survey dan pemetaan itu hilang kontak pada pukul 08.11 WITA.

Keempat jenazah yang akan tiba diantaranya Pilot Marshal Basir, Kapten TNi AU. Sus Suyoto, Dandri Hendrisal yang merupakan WNI dan 1 orang WNA Peter John Eliot.(ran/arsa)




Terekam CCTV, Pencuri Tas di Bandara Soetta Dibekuk

Kabar6-Seorang pencuri di Bandara Seoekarno-Hatta berhasil dibekuk petugas Security Bandara. Pelaku,Novan Gunaipi berhasil dibekuk setelah petugas melihat rekaman CCTV aksi pencuriannya, Jumat.

Menurut keterangan,  Gusnar Yoga dan Slamet, petugas security Bandara Soetta, penangkapan tersangka setelah adanya laporan dari korban Abdirizak Dayib Mursal, 23 tahun, alamat 361W 116 ST, New York, yang kehilangan tas di terminal 2D Keberangkatan.

Dari laporan tersebut  petugas segera melakukan pemeriksaan sejumlah CCTV. Aksi pencurian tersebut terekam dan diketahui  pelaku masih berada di ruang tunggu E5 Terminal 2D Keberangkatan. Petugas lalu membekuk pelaku  tanpa perlawanan.

Pelaku berikut barang bukti sebuah tas pinggang warna hitam merk Sport Best Fashion diserahkan ke petugas kepolisian Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk proses lebih lanjut. (HP/sak)

 




AP 2 II Segera Operasikan RNAV-1 & Double Deck Tower Control

Kabar6-PT Angkasa Pura II (Persero) segera mengoperasikan prosedur pemanduan lalu lintas udara SID/STAR RNAV-1 sekaligus membuka Sektor Pemanduan Sisi Selatan pada menara kontrol Bandara Soekarno-Hatta (BSH), Tangerang.

Dijadwalkan, prosedur Pemanduan SID/STAR RNAV-1 bakal mulai beroperasi penuh pada 13 September 2012 pukul 00:00 WIB (17:00 GMT). Sedangkan Sektor Pemanduan Sisi Selatan akan dibuka secara penuh pada 20 September 2012 pukul 07:00 WIB (00:00 GMT).

Demikian disampaikan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko dalam siaran pers yang dilansir Senin (27/8/2012).

Tahapan uji coba pengoperasian Prosedur Pemanduan SID/STAR RNAV-1 maupun sektor pemanduan sisi selatan menara kontrol itu, sedianya mulai dilakukan sejak Kamis (23/8/2012) hingga Rabu (19/9/2012) mendatang.

Proses tahapan pengoperasian tersebut dilakukan secara intensif dan berkala, dalam rangka uji coba sekaligus sosialisasi kepada seluruh pilot dan maskapai.

“Penerapan prosedur dan fasilitas baru dalam pemanduan ini juga sebagai antisipasi terhadap pertumbuhan pergerakan lalu lintas penerbangan di masa mendatang,” ujarnya.

Dijelaskan, pengoperasian sektor pemanduan baru pada sisi selatan menara pengawas akan mereduksi waktu antrean pesawat di pinggir landasan pacu menjelang lepas landas dan meningkatkan kewaspadaan petugas ATC serta pilot saat dalam wilayah pergerakan di bandara.

Sebelumnya, menara hanya dilengkapi satu deck pengawas yang menghadap ke landasan pacu sebelah utara. Hal tersebut mengurangi efisiensi pergerakan petugas ATC ketika harus mengawasi pesawat yang bergerak di landasan sebelah selatan.

“Tetapi sekarang, dengan double-deck control, pola pengawasan danpemanduan pergerakan pesawat di kedua runway bisa dilakukan dengan lebih maksimal,” tegas Tri Sunoko.

Menurutnya, proses pengkajian terhadap pengoperasian double-deck control toweer ini dilakukan sejak tahun 2009. Hasil kajian tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan penggantian peralatan pendukung pengoperasian sektor selatan pada tahun 2010, termasuk melakukan pemenuhan jumlah SDM yang dibutuhkan.

Selanjutnya pada awal 2011 dimulai pembuatan prosedur baru dan melaksanakan studi banding ke  Bandara Changi di Singapura, Bandara Kuala Lumpur di Malaysia dan Svarnabhumi di Thailand.

Untuk prosedur SID/STAR RNAV-1, lanjut Tri Sunoko, RNAV atau Area Navigation adalah metode navigasi yang akan mengatur pergerakan pesawat yang berangkat dan menuju bandara melewati koridor udara dengan batasan ketinggian dan kecepatan pesawat yang telah ditentukan.

Koridor udara ini akan memisahkan pergerakan pesawat yang datang maupun pergi dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. Sistem pemanduan RNAV mencakup RNAV Standard Instrument Departures (SID) untuk pemanduan keberangkatan pesawat dan RNAV Standard Terminal Arrival Routes (STAR) untuk pemanduan kedatangan pesawat.

“Tanpa RNAV, pesawat harus terbang dalam lintasan yang mengikuti posisi stasiun navigasi di bumi. Dengan memakai RNAV, pesawat dapat terbang dalam lintasan yang lebih efisien, melintasi rute berupa titik-titik imajiner yang disebut waypoints,” jelasnya.

Sistem RNAV juga akan mentukan posisi dan kecepatan pesawat dengan memakai acuan dari data yang dipancarkan stasiun navigasi bumi.

Informasi yang akan menjadi acuan pilot tersebut akan muncul pada navigation display berbentuk peta digital, rencana rute yang akan dilewati, serta tanda-tanda navigasi lain semisal bandara, stasiun navigasi  atau waypoints.

Selain itu, RNAV juga dapat terhubung dengan sistem autopilot pesawat untuk memberikan automatic guidance.

Prosedur ini juga dilengkapi dengan beberapa High Altitude Holding Point di udara yang digunakan sebagai titik awal mula pesawat mengikuti prosedur RNAV-1.

Dengan ditetapkannya holding point maka ATC akan mengarahkan pesawat yang menuju ke Bandara Soekarno Hatta untuk mengikuti antrian kedatangan.

Holding point ini juga sangat bermanfaat untuk menyamakan pergerakan pesawat udara sesuai dengan arah dan ketinggian serta kecepatan yang sudah ditentukan.

Sederhananya, RNAV merupakan sebuah desain rute yang bertujuan untuk mengurangi jumlah komunikasi antara pilot dan petugas pengatur lalu lintas udara (ATC) saat datang maupun meninggalkan bandara, sehingga pilot punya otoritas menerbangkan pesawat dengan minim intervensi ATC.

Berkurangnya intervensi ATC tersebut akan secara otomatis mengurangi beban kerja ATC dan PILOT serta peningkatan kewaspadaan (situasional awareness) pilot dalam melakukan manuver.

“Keuntungan lainnya adalah, konsumsi bahan bakar juga akan berkurang, karena pesawat dapat terbang secara efisien pada rute yang telah ditentukan secara akurat baik kecepatan maupun ketinggiannya,” kata Tri Sunoko lagi.

Aeronatical Information Publication Supplement (AIP Supplement) yang berisi informasi rencana pengimplementasian prosedur pemanduan SID/STAR RNAV-1 (AIRAC No: 08/2012) juga telah dipublikasikan sejak 28 Juni 2012 lalu.

Selain mempersiapkan pengoperasian tower sisi selatan dan prosedur RNAV-1, Tri menambahkan, PT Angkasa Pura II saat ini juga tengah melakukan sejumlah kajian peningkatan kualitas pelayanan lalu lintas penerbangan.

Antara lain meliputi Restukturusasi Ruang Udara Lapis Atas ( Upper airspace); Restukturusasi Ruang Udara Lapis Bawah  ( Lower airspace); Pembuatan Air Traffic Flow Management; Penambahan Antena  Pemancar Radio di Wonosari, Dumai, Padang, Lampung; Penambahan SDM ATC dan Tehnik; Penggantian  Antena Radar Semarang dan Palembang; serta Pembangunan ATC System di Jakarta.

Saat ini, PT Angkasa Pura II mengelola dua belas (12) bandara utama di kawasan Barat Indonesia, yaitu Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Ketaping) dulunya Tabing, Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru).

Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) dulunya Kijang, Sultan Thaha (Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang) , serta melayani jasa penerbangan untuk wilayah udara (Flight Information Region/ FIR) Jakarta.(rilis/tom migran)