1

Terapkan PSC On Ticket, Garuda Indonesia Buka Escrow Account

Kabar6-Sehubungan dengan penerapan PSC on Ticket oleh PT Angkasa Pura (AP) II, Garuda Indonesia akan membuka Escrow Account pada bank milik Pemerintah sebagai jaminan hasil pungutan PJP2U/PSC dengan nominal jaminan sesuai yang telah disepakati.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Tri S Sunoko, Minggu (30/9) mengatakan, besaran nominal Escrow Account tersebut akan ditinjau kembali apabila Garuda Indonesia melakukan penambahan rute atau meningkatkan kapasitas angkutan.

“Penyetoran hasil pungutan PJP2U/PSC dalam tiket dibayarkan Garuda Indonesia kepada PT Angkasa Pura II selambatnya dalam waktu lima hari kalendar, terhitung sejak penumpang berangkat,” kata Tri Sunoko.

Sebagai kompensasi, lanjut Tri Sunoko, PT Angkasa Pura II akan memberikan uang jasa pemungutan (collection fee) kepada Garuda Indonesia pada hari ke enam sejak diberlakukannya PSC on Ticket dengan besaran sesuai kesepakatan.
Ya, mulai besok, Senin (1/10), seluruh bandara dalam pengelolaan PT Angkasa Pura II (Persero) akan menerapkan pola penyatuan pembayaran tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) ke dalam tiket (Passenger Service Charge/PSC on Ticket).

Namun untuk tahap awal, kebijakan ini akan diberlakukan terbatas hanya kepada pelanggan maskapai Garuda Indonesia yang melakukan penerbangan pada rute domestik.

“Penerapan untuk rute penerbangan internasional maupun pada maskapai selain Garuda akan dilakukan kemudian, menyusul kesiapan dari maskapai masing-masing,” kata Tri Sunoko.(rilis/tom migran)




Mulai 1 Oktober 2012, AP II Terapkan PSC on Ticket Bagi Penumpang Garuda

Kabar6-Terhitung mulai hari Senin (1/10/2012), seluruh bandara yang berada dalam pengelolaan PT Angkasa Pura II (Persero) akan menerapkan pola penyatuan pembayaran tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) ke dalam tiket (Passenger Service Charge/PSC on Ticket).

Sebagai langkah awal, kebijakan ini diberlakukan terbatas hanya kepada pelanggan maskapai Garuda Indonesia yang melakukan penerbangan pada rute domestik.

”Penerapan untuk rute penerbangan internasional maupun pada maskapai selain Garuda akan dilakukan kemudian, menyusul kesiapan dari maskapai masing-masing,” jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Tri S Sunoko, Sabtu (29/9/2012).

Penerapan kebijakan baru ini akan tetap dilakukan meskipun asosiasi maskapai internasional, IATA (International Air Transport Association), belum dapat menerbitkan kode reservasi yang biasa disebut dengan ”IATA Reservation Codes” kepada Garuda Indonesia selaku anggotanya.

Oleh karenanya, Garuda Indonesia memutuskan untuk menggunakan kode tersendiri bagi seluruh pelanggannya yang akan dikenai PSC on Ticket.

Tri Sunoko menegaskan, meski IATA belum mengeluarkan kode reservasi, hal tersebut tidak akan menjadi kendala dalam penerapan penarikan dana PSC oleh Garuda Indonesia kepada pengguna jasa bandara yang dikelola Angkasa Pura II.

Hal tersebut mengingat IATA Reservation Codes dapat untuk tidak digunakan pada penerbangan domestik di Indonesia, melainkan untuk kebutuhan penarikan pada proses reservasi rute penerbangan internasional.

”Kode reservasi IATA dapat digunakan setelah organisasi itu menerbitkannya. Tujuannya untuk penyeragaman ketika seluruh maskapai sudah secara merata siap untuk menerapkan PSC on Ticket, khususnya maskapai asing pada penerbangan internasional,” imbuh Tri Sunoko.

Sebagaimana diinformasikan badan perwakilan maskapai asing di Indonesia, BARINDO (Board of Airlines Representative in Indonesia), maskapai asing yang beroperasi di wilayah kerja Angkasa Pura II membutuhkan waktu antara 2-3 bulan untuk dapat menerapkan PSC on Ticket.

Kode reservasi yang diterbitkan oleh IATA tersebut nantinya akan menjadi identitas dalam sistem reservasi IATA Global Distribution System (GDS).

Kode tersebut untuk memudahkan IATA melakukan penghitungan penyatuan biaya PSC dan biaya tiket untuk seluruh airlines yang menggunakan GDS.(rilis/tom migran)




Terkatung 9 Bulan di Arab Saudi, Jenazah TKI Asal Kediri Tiba di Bandara Soetta

Kabar6- Setelah terkatung-katung selama 9 bulan di salah satu rumah sakit di Atab Saudi, jenazah Nurul Khasana, tenaga kerja Indonesia  asal Kediri, Jawa Timur tiba di Bandara Soekarno-Hatta,Kamis (27/9)sore

Rencananya pihak keluarga akan melalukan autopsi ulang untuk mengetahui penyebab kematian almarhumah yang dinilai janggal.

Kedatangan jenazah Nurul Khasanah di terminal kargo Bandara Soetta Tangerang disambut suami Zaenal Mustofa , pengurus Migrant Care dan jajaran Kemelu. Ibu beranak dua ini meninggal dunia saat bekerja di Jeddah Saudi Arabia pada Nopember 2011 tahun lalu.

Jenazah Nurul sempat terkatung-katung selama 9 bulan karena masih harus menjalani proses penyelidikan  pihak Kepolisian Kerajaan Ar Saudi.

Terkait niat Nurul melarilan diri , berdasarkan keterangan pihak Kepolisian Arab Saudi yang disampaikan kemenlu, almarhumah meninggal akibat terjatuh dari lantai 3 rumah majiannya Abdul Azis Muhammad Abdul Arif setelah berusaha melarikan diri dengan bantuan seutas kabel antena televisi.

Namun,keluarga menilai janggal karena informasi yang pertama kali didapat keluarga melalui  jasa penyalur PT. Bhaktir Ihwan,  Nurul  tewas tergantung kabel antena televisi .

Sementara itu, Zaenal Mustafa, suami Nurul mengaku selalu menerima keluhan istrinya melalui pesan singkat  dan telepon. Empat bulan bekerja sejak Juli 2011, Nurul Khasanah kerap mendapatkan penganiayaan dari majikanya yang merupakan tentara Kerajaam Arab Saudi .Bahkan, korban sempat beberapa kali diperkosa majikannya itu.

Tak kuat mendapat perlakuan tersebut, Nurul memutuskan untuk melarikan diri dari rumah majikannya.Namun, majikan korban selalu mengelak dan berdalih telah melakukan Nurul dengan baik.

Menurut Zaenal Mustofa, pihak keluarga berencana akan melakukan autopsi ulang di RSCM, Jakarta untuk mengetahui penyebab kematian korban dalam upaya mencari keadilan.  Pasalnya hasil autopsi rumah sakit di Jeddah diragukan. (bad)

 




Penumpang Lion Air Kehilangan Barang Senilai Rp. 100 Juta di Bandara Soekarno-Hatta

Kabar6- Penumpang pesawat Lion Air Corry Marchelinda, 23, kehilangan barang dan perhiasan senilai Rp. 100 juta saat tiba di Area Terminal 1A Kedatangan Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (26/9/2012)  pukul 10:20 WIB.

Saat melapor kepada petugas Polresta Bandara Soekarno-Hatta, korban menjelaskan ia bersama suaminya berangkat dari Padang menuju Jakarta dengan pesawat Lion Air JT 0351. Tiba di Bandara Soekarno-Hatta, korban memeriksa tas koper miliknya, ternyata tas yang ditaruh di bagasi pesawat itu gembok yang mengunci retsleting sudah rusak. Barang-barang berharga milik korban juga hilang.

Marchelinda kehilangan satu set perhiasan emas Hello Kity, 3 buah gelang emas keroncong, 21 gelang emas ukuran kecil, 1 set anting emas putih, 1 buah liontin huruf C, dan 1 buah kalung liontin Angry Bird. Jumlah kerugian sekira Rp. 100 juta. Petugas Polresta Bandara Soekarno-Hatta masih menyelidiki kasus tersebut. (HP/sak)




Kebakaran di Cengkareng, Listrik ke Bandara Soetta Padam

Kabar6-Pasokan jaringan listrik ke terminal Bandara Soekarno Hatta-Tangerang, tiba-tiba padam, Senin (24/9/2012) sore. Padamnya aliran setrum karena adanya kebakaran kampung di ruas Cengkareng, tower PLN di Duri Kosambi.

“Penyebab listrik di bandara mati setelah terjadi kebakaran di tower PLN Duri Kosambi. Jadi, aliran kabel ke bandara terputus,” kata Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Trisno Heriyadi.

Trisno menjelaskan, mati listrik di bandara terjadi lebih dari satu jam sejak pukul 15.00 WIB, dan hingga pukul 16.30 WIB, listrik pun belum hidup. Meski demikian, dampak padam listrik tidak berpengaruh besar terhadap operasional di bandara.

Sebab, pengelola bandara telah menyiapkan setrum back-up berupa UPS, untuk mengalirkan listrik di bandara. Kalaupun listrik padam, fasilitas pendukung di bandara akan tetap menyala dengan adanya bantuan dari listrik back up tersebut.

“Saat pertama kali listrik di bandara padam, AC dan lampu mati hanya sebentar. Setelah itu kembali menyala dengan adanya back up listrik yang kita miliki,” kata Trisno.

Berdasarkan informasi, kebakaran itu terjadi di sebuah kampung di bawah saluran udara tegangan esktra tinggi atau sutet 150 KV. Sehingga memutuskan jaringan listrik di ruas Cengkareng-Duri Kosambi tower 7-8.

Akibat kebakaran itu, PT. PLN wilayah Jakarta-Tangerang sedang melakukan perbaikan jaringan listrik yang terbakar. PT AP II, belum memastikan sampai kapan listrik padam di bandara akan hidup kembali. Karena, yang memiliki tanggung jawab atas padamnya listrik di bandara adalah PLN.

“Justru itu PT PLN yang lebih tahu mengapa sampai listrik di bandara putus. Kami juga kurang tahu sampai jam berapa listrik akan kembali menyala,” kata Trisno.

Kendaraan Ke Bandara Diperiksa
Sementara, pasca penangkapan teroris di Solo, Jawa Tengah, akhir pekan lalu. Kepolisian Resort Bandara Soekarno Hatta-Tangerang, giat mengelar patroli pemeriksaaan kendaraan di pintu masuk M1 setiap hari.

Kepala Polres Kota Bandara, Reynhard Silitonga mengatakan, pihaknya saat ini makin memperkuat pengawasan di bandar udara itu. Ini menindaklanjuti proses pengamanan di Bandara Soekarno Hatta. Menyusul, serangkaian penangkapan Tim Densus 88 terhadap para teroris baik di Solo, Depok dan Tambora, Jakarta Barat.

Pengawasan itu dengan terus mengencar patroli kendaraan roda empat-sejenisnya dan roda dua yang mempergunakan pintu M1 sebagai pintu masuk dari barat menuju Bandara.

“Setiap hari kendaraan yang masuk ke bandara kami periksa dan melakukan patroli sebagai antisipasi keamanan bandara dan masyarakat,” kata Reynhard, Senin (24/9/2012).

Selain melakukan patroli di pintu M 1 Bandara. Peningkatan sistem keamanan di bandara juga dilakukan petugas dengan melakukan patroli secara random atau acak.

Patroli random tidak hanya memusatkan kepada salah satu titik vital, tetapi beralih ke tempat lain dan menganti personal. Langkah itu dinilai cukup mujarat untuk lebih intens melakukan pengawasan dan pengamanan bandara.

“Jika patroli rutin bisa diketahui. Maka, saat ini kami mengunakan sistem random. Dengan menganti personal dan pengawasan di secara acak,” kata Deputy Senior General Manager PT Angkasa Pura II, Bram Bharoto Tjiptadi ketika dihubungi, kemarin.

Bram menuturkan, selain antisipasi terhadap para pengujung bandara. Pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap siapapun, termasuk karyawan perusahaan itu ke tower.

Setiap karyawan harus menunjukan kartu pass, sebagai bukti mereka benar sebagai petugas di tower, tempat di mana petugas Air Trafict Control melakukan tugasnya sebagai pemandu pesawat udara.

Langkah itu untuk memastikan tidak adanya orang asing yang bisa membahayakan sistem pengamanan. “Siapapun kami perketat, termasuk saya untuk masuk tower,” kata Bram.

Selain itu, menurut Bram, PT AP II juga memperketat jalur ke obyek vital pengisian bahan bakar. Selama pengamatan pihaknya sistem keamanan di bandara, sudah berjalan dengan baik. Karena adanya pembenahan dalam memperketat bandara dari orang-orang yang tidak berkepentingan.(rah)




Tangkal Teroris, BSH Pasang CCTV Khusus

Kabar6-Pengelola Bandara Soekarno Hatta (BSH) telah memasang close circuit television (CCTV) khusus untuk menangkal pergerakan terorisme, yang belakangan marak terjadi. Kamera ini memiliki kelebihan karena memiliki daya jangkau cukup jauh.

Corporate Secretary PT Angkasa Pura II Trisno Heryadi mengatakan, kamera keamanan khusus ditempatkan di titik-titik vital Bandara. “Kamera ini mempunyai kemampuan khusus, bisa mendekati dan mengikuti target, dan bisa memperbesar gambar,” kata Trisno, Minggu (23/9/2012).

Trisno menuturkan, kamera keamanan khusus ini memperkuat 750 yang ada di Bandara, dan akan dioperasikan sepanjang hari. “Kamera ini ditempatkan di tempat-tempat seperti control tower, sampai ke tangki bahan bakar Pertamina Bandara yang rentan jadi target,” jelasnya.

Kamera keamanan khusus ini, lebih lanjut Trisno menjelaskan, bisa mengikuti gerak-gerik seseorang yang dianggap mencurigakan dan menampilkan dengan jelas aktivitas orang tersebut. “Ketika ada orang mencurigakan, kamera bergerak dan berputar untuk memonitor orang tersebut,” kata dia.

Masih kata Trisno, kamera keamanan khusus ini, berbeda dengan kamera pengintai lainnya di BSH. Menurut dia fungsi kamera keamanan khusus ini menambah dan menyempurnakan kegiatan monitor dari 750 CCTV yang terpasang di seluruh area di Bandara.

“Kamera ini juga bisa menangkal aksi kejahatan lain yang kerap terjadi di Bandara, seperti penyelundupan narkotika dan lain sebagainya,” tandasnya.

Walaupun sudah memiliki kamera berkemampuan khusus ini, Trisno  mengatakan, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan Densus 88, Brimob, dan Kepolisian BSH agar keamanan semakin terjaga.

“Diakui atau tidak, Bandara merupakan obyek fital yang pengamanannya harus dilakukan terus menerus. Kita juga tidak bisa lengah dan akan terus meningkatkan pengamanan yang dibutuhkan,” pungkasnya. (iqmar)




Menang Pemilukada, Jokowi Tinggalkan Jakarta

Kabar6-Pasca kemenangan dalam hitungan cepat (quick qount) pada Pemilukada Gubernur DKI Jakarta putaran kedua, Joko Widodo kembali ke Solo untuk beraktifitas  kembali sebagai walikota. Kepulangan Jokowi ini seorang diri tanpa didampingi anggota keluarga yang lain.

Dengan ditemani sejumlah pengawal, Jokowi pemenang Pemilukada Gubernur DKI Jakarta  putaran kedua versi hitung cepat, tiba di terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, Jumat siang.

Isai menang pada Pemilukada yang digelar Kamis (21/9), Jokowi bermaksud pulang ke kampung halamannya di Solo. Selain untuk beraktifitas sebagai Walikota Solo, Jakowi juga akan menghadiri tapat paripurna terkait hasil pilkada di DKI Jakarta.

Jokowi mengatakan dirinya akan menjalankan semua program yang telah dicanangkan setelah dilantik menjadi gubernur seperti persoalan pertumbuhan pusat perbelanjaan hingga kemacetan.

Usai mendapat ucapan selamat dari sejumlah pengunjung bandara, Jokowi kemudian berangkat ke Solo dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia seorang diri.(bad)

 




Mulai Hari Ini, BSH Berlakukan Sistem RNAV-1

Kabar6-Terhitung mulai hari ini, Kamis (20/9/2012), PT Angkasa Pura II (Persero) resmi mengoperasikan prosedur pemanduan lalu lintas udara SID/STAR RNAV-1 dan membuka Sektor Pemanduan Sisi Selatan pada menara kontrol Bandara Soekarno-Hatta (BSH), Tangerang. Layanan baru ini mulai dioperasikan pada pukul 07:00 WIB (00:00 GMT).

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko menjelaskan, tahapan pengoperasian Prosedur Pemanduan SID/STAR RNAV-1 maupun sektor pemanduan sisi selatan menara kontrol BSH tersebut mulai dilakukan sejak 23 Agustus 2012 hingga 19 September 2012.

Proses tahapan pengoperasian tersebut dilakukan secara intensif dan berkala, dalam rangka uji coba sekaligus sosialisasi kepada seluruh pilot dan maskapai. 

Tri Sunoko menegaskan, pengoperasian kedua fasilitas baru tersebut merupakan bentuk komitmen manajemen untuk selalu mengupayakan peningkatan keamanan dan keselamatan penerbangan di wilayah udara BSH, maupun di wilayah Flight Information Region (FIR) Jakarta yang dikelola Angkasa Pura II.

“Penerapan prosedur dan fasilitas baru dalam pemanduan ini juga sebagai antisipasi terhadap pertumbuhan pergerakan lalu lintas penerbangan di masa mendatang,” ujarnya.

Dijelaskan, pengoperasian sektor pemanduan baru pada sisi selatan menara pengawas akan mereduksi waktu antrean pesawat di pinggir landasan pacu menjelang lepas landas, serta meningkatnya kewaspadaan petugas ATC maupun pilot ketika berada di dalam wilayah pergerakan di bandara.

Sebelumnya, menara hanya dilengkapi satu deck pengawas yang menghadap ke landasan pacu sebelah utara. Hal tersebut mengurangi efisiensi pergerakan petugas ATC ketika harus mengawasi pesawat yang bergerak di landasan sebelah selatan.

”Tetapi sekarang, dengan double-deck control, pola pengawasan dan pemanduan pergerakan pesawat di kedua runway bisa dilakukan dengan lebih maksimal,” tegas Tri Sunoko.

Menurutnya, proses pengkajian terhadap pengoperasian double-deck control toweer ini dilakukan sejak tahun 2009. Hasil kajian tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan penggantian peralatan pendukung pengoperasian sektor selatan pada tahun 2010, termasuk melakukan pemenuhan jumlah SDM yang dibutuhkan.

Selanjutnya pada awal 2011 dimulai pembuatan prosedur baru dan melaksanakan studi banding ke Bandara Changi di Singapura, Bandara Kuala Lumpur di Malaysia dan Svarnabhumi di Thailand.

Kemudian untuk prosedur SID/STAR RNAV-1, Tri Sunoko menjelaskan, RNAV atau Area Navigation adalah metode navigasi yang akan mengatur pergerakan pesawat yang berangkat dan menuju bandara melewati koridor udara dengan batasan ketinggian dan kecepatan pesawat yang telah ditentukan.

Koridor udara ini akan memisahkan pergerakan pesawat yang datang maupun pergi dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. Sistem pemanduan RNAV mencakup RNAV

Standard Instrument Departures (SID) untuk pemanduan keberangkatan pesawat dan RNAV Standard Terminal Arrival Routes (STAR) untuk pemanduan kedatangan pesawat.

“Tanpa RNAV, pesawat harus terbang dalam lintasan yang mengikuti posisi stasiun navigasi di bumi. Dengan memakai RNAV, pesawat dapat terbang dalam lintasan yang lebih efisien, melintasi rute berupa titik-titik imajiner yang disebut waypoints,” jelasnya.

Sistem RNAV akan mentukan posisi dan kecepatan pesawat dengan memakai acuan dari data yang dipancarkan stasiun navigasi bumi.

Informasi yang akan menjadi acuan pilot tersebut akan muncul pada navigation display berbentuk peta digital, rencana rute yang akan dilewati, serta tanda-tanda navigasi lain semisal bandara, stasiun navigasi atau waypoints. Selain itu, RNAV juga dapat terhubung dengan sistem autopilot pesawat untuk memberikan automatic guidance. 

Prosedur ini juga dilengkapi dengan beberapa High Altitude Holding Point di udara yang digunakan sebagai titik awal mula pesawat mengikuti prosedur RNAV-1.

Dengan ditetapkannya holding point maka ATC akan mengarahkan pesawat yang menuju ke Bandara Soekarno Hatta untuk mengikuti antrian kedatangan.

Holding point ini juga sangat bermanfaat untuk menyamakan pergerakan pesawat udara sesuai dengan arah dan ketinggian serta kecepatan yang sudah ditentukan.

Sederhananya, RNAV merupakan sebuah desain rute yang bertujuan untuk mengurangi jumlah komunikasi antara pilot dan petugas pengatur lalu lintas udara (ATC) saat datang maupun meninggalkan bandara, sehingga pilot memiliki otoritas menerbangkan pesawat dengan sangat sedikit intervensi dari ATC.

Berkurangnya intervensi ATC tersebut akan secara otomatis mengurangi beban kerja ATC dan PILOT serta peningkatan kewaspadaan (situasional awareness) pilot dalam melakukan manuver.

“Keuntungan lainnya adalah, konsumsi bahan bakar juga akan berkurang, karena pesawat dapat terbang secara efisien pada rute yang telah ditentukan secara akurat baik kecepatan maupun ketinggiannya,” imbuh Tri Sunoko.

Aeronatical Information Publication Supplement (AIP Supplement) yang berisi informasi rencana pengimplementasian prosedur pemanduan SID/STAR RNAV-1 (AIRAC No: 08/2012) juga telah dipublikasikan sejak 28 Juni 2012 lalu.

Selain mempersiapkan pengoperasian tower sisi selatan dan prosedur RNAV-1, Tri menambahkan, PT Angkasa Pura II saat ini juga tengah melakukan sejumlah kajian peningkatan kualitas pelayanan lalu lintas penerbangan.

Antara lain meliputi Restukturusasi Ruang Udara Lapis Atas ( Upper airspace); Restukturusasi Ruang Udara Lapis Bawah (Lower airspace); Pembuatan Air Traffic Flow Management; Penambahan Antena Pemancar Radio di Wonosari, Dumai, Padang, Lampung; Penambahan SDM ATC dan Tehnik; Penggantian Antena Radar Semarang dan Palembang; serta Pembangunan ATC System di Jakarta.

Saat ini PT Angkasa Pura II mengelola dua belas (12) bandara utama di kawasan Barat Indonesia, yaitu Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Ketaping) dulunya Tabing, Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).

Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) dulunya Kijang, Sultan Thaha (Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang) , serta melayani jasa penerbangan untuk wilayah udara (Flight Information Region/ FIR) Jakarta.(rilis/tom migran)




Alasan Takut Kerusuhan, Banyak Warga Jakarta Terbang ke Luar Kota

Kabar6-Hari pencoblosan putara kedua Pemilukada DKI Jakarta, aktifitas di Bandara Soekarno-Hatta ramai dan dipadati calon penumpang pesawat yang akan meninggalkan Jakarta, mereka umumnya sengaja meninggalkan Jakarta dengan alasan beragam , mulai dari kerja serta mencari aman pasca pencoblosan.

Kepadatan calon penumpang dapat dilihat di terminal keberangkatan 1B Bandara Soetta. mereka adalah calon penumpang yang akan meninggalkan Jakarta.

Beraneka alasan dikemukakan para calon penumpang, meninggalkan Jakarta di hari pencoblosan ini, mulai  dari alasan pekerjaaan hingga mengungsi karea takut terjadi kerusuhan pasca pencoblosan.

A Lian, warga Kapuk, Jakarta Utara mengatakan,  sebelum berangkat ke Biting . ia menggunakan hak pilihnya di TPS dekat rumahnya. A Lian mengaku berangkat ke Biting untuk beberapa hari kedepan, sekalia berlibur dan takut rusuh pasca pencoblosan.

Sementara Herman, warga lainnya mengatakan sengaja tidak menggunakan hak pilih  karena akan berangkat ke Batam.

Warga berharap pencoblosan putaran kedua berjalan aman dan lancar, sehingga masyarakat bisa hidup damai tanpa kerusuhan meski berbeda pilihan calon gubeburnya. (rani)

 




Djokowi Disambut Riuh di Bandara Soekarno Hatta

Kabar6- Kedatangan calon Gubernur DKI Jakarta yang juga Walokota Solo Djokowi di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, disambut warga yang ingin bersalaman dan mengucapkan dukungan.

Djokowi datang ke DKI Jakarta untuk menghadiri pencoblosan putaran kedua Pemilukada DKI Kamis (20/9).

Dari terminal bandara, Djokowi melanjutkan perjalanan ke lapangan parkir taksim dan kembali ia disambut para awak sopir taksi bandara.

Ratusan warga yang berada di terminal  2 langsung menyerbu da meminta salaman kepada Djokowi usai tiba di terminal Bandara Soetta, Rabu siang.

Kedatangan Djokowi ke Jakarta tidak seperti biasanya. Ia kini mengenakan banju batik, tidak baju kota-kotak yang selama ini menjadi simbolnya.

Kepada wartrawan, Djokowi mengatakan kalau dirinya harus tetap optimis dengan putaran kedua pemilukada DKI Jakarta. Ia bersama seluruh angota keluarganya akan hadir di Jakarta untuk menyaksikan pencoblosan pemilihan Gubernur DKI Jakarta .

Sementara itu, terkait banyanya kampanye hitam dan politik uang yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, Djokowi meminta kepada media berperan aktif untuk memberikan pembelajaran pada masyarakat.(rani)