Email Dari Menejemen Batavia Air Beredar ke Karyawan

Kabar6-Sejumlah karyawan Batavia Air kembali menerima email berantai dari pihak yang mengaku sebagai menejemen Batavia Air.

Sebelumnya, pada Senin (4/2/2013) kemarin karyawan juga menerima SM serupa, yang kemudian ditindak lanjuti karyawan dengan mendatangi gedung di Kantor Batavia Training Centre di Pergudangan Bandara Mas, Kelurahan Kedaung, Kota Tangerang.

Mukti, salah seorang pekerja yang dulunya bekerja di RAMP Batavia Air mengatakan, isi email tersebut berupa 4 poin pedoman normatif penghitungan kompensasi PHK para karyawan Batavia Air.

Dan, ke 4 poin yang dimaksud dalam email tersebut antara lain:

1. Segala macam bentuk hak dan kewajiban karyawan akan diurus oleh tim HRD kepada Kurator, sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan no. 13 Tahun 2003 Pasal 165.

2. Surat Keterangan Kerja Karyawan akan diterbitkan secepat-cepatnya.

3. Penarikan Jamsostek dapat dilakukan ke Kantor Cabang Jamsostek setempat dengan membawa kartu Jamsostek asli dan Surat Keterangan Kerja.

4. Kepemilikan  sertifikat, ijazah milik karyawan akan dikembalikan, waktu dan tempat penyerahan akan diberitahukan kemudian” Saya baru baca emailnya tadi pagi, ini email berantai dari teman keteman ada kop dan tanda tangan lengkap manajemen.

Tak hanya itu, sejumlah poin dalam email itu tertulis dengan kop surat tersebut, ditandatangani langsung AM Cahya Subrata selaku HR Director, Antonius Iwan selaku HRD Manager, dan Raden Catur Wibowo selaku Legal Manager Batavia Air.(rani)




Tinggal Pihak Keamanan Batavia Air Yang Masih Bekerja

Saat Ini, Tinggal Pihak Keamanan Batavia Air Yang Masih Bekerja

Kabar6-Dari ratusan karyawan Batavia Air yang memilih untuk tidak bekerja akibat belum adanya kejelasan nasib akan status mereka, saat ini masih ada sejumlah karyawan maskapai itu yang tetap memutuskan untuk bekerja.

Ya, mereka adalah petugas keamanan yang berjaga di Pergudangan Bandara Mas, Kelurahan Kedaung, Kota Tangerang.

Bahkan, sejak Batavia Air diputuskan bangkrut oleh Pengadilan Nengri Niaga Jakarta Pusat, karyawan bagian keamanan itu tetap bekerja sebagaimana biasa.

“Kami berjaga di gudang ini sesuai tugas dan fungsinya untuk melakukan pengamanan diwilayah gudang,” ujar Joko, Kepala Keamanan Gudang Mesin Batavia Air, Selasa (5/2/2013).

Joko mengaku, mereka akan tetap berjaga hingga proses negoisasi antara pihak menejemen Batavia Air dengan kurator selesai.

“Kami sangat berharap pihak menejemen Batavia Air dan kurator bisa segera memberi keputusan terkait nasib mereka yang sampai kini masih terkatung-katung,” ujar Joko lagi.

Sementara, sampai hari ini penumpang Batavia Air masih saja mendatangi loket maskapai tersebut di terminal 1C Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta).

PT Angkasa Pura (AP) II yang sejak beberapa hari lalu telah membuka posko untuk penumpang Batavia Air, selanjutnya mendata dan menawarkan penerbangan pengganti terhadap penumpang yang tertipu itu.

“Kami hanya sebatas mendata dan menawarkan penerbangan pengganti untuk penumpang Batavia Air yang datang. Namun demikian, penumpang tetap harus membayar tiket maskapai pengganti tersebut sesuai tarif yang ditetapkan maskapai,” ujar Daisy Yuliana, petugas Posko.(rani)




Ratusan Karyawan Geruduk Kantor Batavia Training Centre

Kabar6-Ternyata, bukan hanya penumpang yang ditelantarkan oleh maskapai Batavia Air. Melainkan, ratusan karyawan perusahaan itupun mengalami nasib serupa.

Ya, Senin (4/2/2013), ratusan karyawan maskapai yang bernaung dibawah PT Metro Batavia itu mendatangi gedung Batavia Training Centre yang terletak di kawasan Pergudangan Bandara Mas, Kelurahan Kedaung, Kota Tangerang.

Aksi karyawan tersebut guna mempertanyakan nasib mereka kedepan. Mulai dari status pekerjaan hingga hak-hak karyawan lainnya.

Pasalnya, sejak perusahaan itu dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Negri Niaga Jakarta Pusat pada Rabu (30/1/2013) lalu, sampai kini Batavia Air belum memberikan penjelasan apapun kepada karyawan.

“Kita datang bukan untuk berbuat anarkis. Tapi kita ingin bertanya tentang nasib kita kedepan,” ujar Bayu, salah seorang karyawan tekhnisi bagian engineering.

Sayangnya, lanjut Bayu, meski sudah hadir di gedung Batavia Training Centre sejak pagi, namun hingga kini belum ada seorangpun perwakilan dari perusahaan yang mau menemui mereka.

Ya, ratusan karyawan yang datang ke gedung Batavia Training Centre itu umumnya karyawan ground handling, seperti tekhnisi, porter, cleaning service hingga reservasi.

Hingga berita ini disusun, belum ada pernyataan resmi dari pihak Batavia Air. Sedangkan ratusan karyawan masih tetap bertahan di gedung Batavia Training Centre.(ali)

 




BBN Himbau Masyarakat Waspadai Paket Narkoba Salah Alamat

Kabar6-Badan Narkotika Nasional (BNN) menghimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap paket kiriman barang nyasar. Karena, tidak tertutup kemungkinan paket barang dimaksud justru berisi narkotika.

“Sudah banyak kasus seperti itu kami temukan. Dan, warga yang tidak mengetahui isi paket narkotika itu, tetapi menerimanya, justru akhirnya ditangkap petugas,” ujar Humas BNN Kombespol Sumirat Dwiyanto, Minggu (3/2/2013).

Menurut Sumirat, modus tersebut kiranya bukan alamat palsu. Melainkan memang paket narkotika yang dikirim menggunakan alamat orang lain. Dimana, orang tersebut tidak tahu menahu ikut terseret dalam kasus penyeludupan.

“Sesuai prosedur pengembang kasus, siapapun penerima paket tersebut sesuai alamat yang dituju, tetap akan ditangkap. Ketika paket berisikan narkotika itu diserahkan dari petugas PJT kepada orang tersebut sesuai alamat. Memang seharusnya pemilik alamat menolak paket dimaksud,” ujarnya lagi.

Namun demikian, lanjut Sumirat, setelah proses pemeriksaan selesai, dan pemilik alamat rumah memang tidak terlibat dengan paket narkoba tersebut, pihaknya tentu akan melepasnya kembali.

“Biasanya, pengirim paket akan menggunakan modus berkenalaan dengan pemilik alamat melalui jejaring sosial. Setelah itu, barulah paket narkoba dikirim oleh pelaku. Dan, tanpa sepengetahuan pemilik rumah, jaringan pelaku akan terus mengamati paket tersebut,” ujar Sumirat lagi.

Menurut Sumirat, salah satu langkah yang bisa dilakukan pemilik rumah yang menjadi korban pengiriman paket narkoba adalah, dengan langsung melaporkan hal itu kepada petugas.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Soekarno Hatta, Tangerang, Okto Irianto mengatakan, dalam rentan waktu Januari 2013 saja, empat kasus penyeludupan berhasil dicegah petugas Bea Cukai.

Dengan barang bukti hasil penindakan senilai Rp 6.853.530.000. Tujuh orang terdiri dari lima orang Warga Nagera Indonesia (WNI) dan dua Warga Negara Asing (WNA), ditangkap. Modus yang paling banyak digunakan adalah kiriman paket jasa titipan.

“Selama bulan Januari, modus kiriman paket paling banyak digunakan. Paket itu isinya berbagai jenis narkotika,” kata Okto.(rah)

 




Penumpang Batavia Air Masih Bertahan di Bandara Soetta

Kabar6-Meski sudah tiga hari ditetapkan bangkrut oleh Pengadilan Negri Niaga Jakarta Pusat, namun hingga Sabtu (2/2/2013) hari ini, masih ada penumpang Batavia Air yang bertahan menunggu di Terminal 1 C Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta).

Namun, alih-alih bisa terbang ke lokasi tujuan, begitu tiba di terminal 1 C, sejumlah penumpang itu justru harus kecewa saat mendapati gerai Batavia Air dalam kondisi kosong dan tergembok.

“Saya dari kemarin sudah bolak-balik kesini. Hari ini, saya berharap ada kebijakan dari pihak Batavia Air untuk menerbangkan kami. Tapi ternyata, kantornya masih di gembok,” ujar Wiwik, salah seorang penumpang tujuan Batam.

Dengan kekecewaan yang masih menggumpal dibenak, Wiwik dan sejumlah penumpang lainnya akhirnya hanya bisa terduduk di depan gerai maskapai tersebut.

“Sumpah kami kecewa. Selain rugi materi, saya juga sudah rugi waktu. Parahnya, sampai sekarang tidak ada pihak yang bisa membantu kami,” ujar Wiwik lagi. 

Sementara, posko yang didirikan PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Soetta, dianggap penumpang bukan solusi. Pasalnya, penumpang tetap dikenakan harga tiket yang sama untuk berganti penerbangan lain.(rani)

 




Puluhan Penumpang Batavia Air Menginap di Bandara Soetta

Kabar6-Sudah jatuh, masih tertimpa tangga pula. Begitulah nasib puluhan penumpang maskapai Batavia Air yang kini terlantar di Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta).

Hingga Jumat (1/2/2013) dini hari, puluhan penumpang tersebut masih tetap memilih bertahan di depan loket maskapai Batavia Air di Terminal 1C Bandara Soetta.

Mereka (penumpang) terlunta-lunta setelah perusahaan itu dinyatakan bangkrut dan berhenti terbang oleh Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat.

Jangankan untuk memberi segelas air mineral sebagaimana kewajiban maskapai apabila menunda terbang hingga 2 jam dari jadwal, sampai dua hari terakhir pihak maskapai Batavia Air bahkan belum muncul dilokasi.

Sementara, upaya yang dilakukan PT Angkasa Pura (AP) II untuk membantu memberangkatkan dengan maskapai lain, justru dianggap penumpang sebagai upaya cuci tangan semata.

Pasalnya, setelah PT AP II melakukan pendataan pada Kamis (31/1/2013) malam, penumpang tetap diminta untuk membayar tiket secara penuh kepada maskapai pengganti yang hingga kini belum jelas namanya dan kapan akan berangkatnya.

“PT AP II cuma mendata saja. Kita tetap diminta untuk membayar penuh tiket dari maskapai pengganti. Itu sih sama saja bohong, mungkin PT AP II tidak ingin melihat kita disini bergerombol,” ujar Wendi (40), salah seorang penumpang tujuan Padang, Sumatera Barat.

Bila Wendi masih cukup semangat untuk protes, berbeda halnya dengan Marti (32). Wanita paruh baya ini justru memilih pasrah, ketimbang bergabung dengan penumpang lain yang terus merajuk pada pihak maskapai meski tak jelas dimana rimbanya.

“Saya sudah capek protes. Sekarang saya hanya mau pasrah sambil menunggu keajaiban datang. Karena, untuk membeli tiket lain saya tidak punya uang,” ujar wanita tujuan Pangkal Pinang, Bangka, yang tengah hamil 7 bulan itu sambil berbaring di depan loket Batavia Air.

Ya, malam ini Marti dan puluhan penumpang Batavia Air yang tertipu terpaksa memilih menginap di lantai Terminal 1 C Bandara Soetta. Ditengah ketidak pastian dan sisa uang yang menipis, para penumpang itu sangat berharap datangnya keajaiban, hingga mereka bisa diterbangkan ke rute tujuan.

Manager Umum Kantor Cabang PT Angkasa Pura II, Yudis Tiawan mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa, mengingat hal itu sepenuhnya menjadi tanggngungjawab pihak maskapai Batavia Air.

“Kita disini tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka (Batavia Air) seharusnya bertanggungjawab, bukan malah kabur seperti ini,” ujar Yudis menyikapi keluhan puluhan penumpang Batavia Air di Terminal 1 C Bandara Soekarno Hatta. (ali/turnya/rani/tom migran)




Penerbangan Penumpang Batavia Air Dialihkan

Kabar6-PT Angkasa Pura II (Persero) bekerja sama dengan Otoritas Bandara dan sejumlah maskapai dalam negeri memfasilitasi calon penumpang Batavia yang telah memiliki tiket agar tetap dapat melakukan penerbangan pada Kamis (31/1/2013).

”Seluruh General Manager di seluruh kantor cabang Angkasa Pura II telah saya instruksikan untuk bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti Otoritas Bandara maupun airlines, guna memfasilitasi proses pemberangkatan calon penumpang Batavia pada hari ini,” jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Tri S Sunoko.

Tri Sunoko mengungkapkan, salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah mengalihkan jadwal penerbangan para calon penumpang Batavia yang telah memiliki tiket tersebut pada jadwal penerbangan maskapai lain.

Proses pengalihan penerbangan itu sendiri dilakukan dengan memerhatikan ketersediaan tempat duduk serta rute penerbangan yang akan digunakan. ”Sriwijaya, Mandala, Lion Air, dan lain-lain, menyatakan siap membantu para penumpang Batavia. Selain,” imbuhnya.

Dijelaskan, selain memfasilitasi pengalihan penerbangan, pembukaan posko pelayanan informasi juga dilakukan di seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II dengan melibatkan personel Batavia Air.

Posko tersebut untuk memfasilitasi pendataan calon penumpang Batavia Air yang telah telanjur datang ke bandara dan menginginkan pengalihan penerbangan.

“Terima kasih kami ucapkan kepada semua calon penumpang Batavia yang meski tengah mengalami kekecewaan, namun tetap menjaga ketertiban dan kelancaran di bandara,” lanjut Tri Sunoko.

Dari 13 Bandara yang dikelola, menurut Tri Sunoko, penumpukan terbanyak terjadi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Diketahui, pada Kamis (31/1/2013), Batavia dijadwalkan melayani sebanyak 28 penerbangan datang dan berangkat dari Soekarno-Hatta, yang terdiri dari 16 jadwal kedatangan (arrival) dan 12 jadwal keberangkatan (departure).

Dari total pemberangkatan tersebut, rute tujuan terbanyak adalah penerbangan dari Surabaya dan Pontianak.(hms/tom migran)




Antisipasi Penumpang Anarkis, Polisi Jaga Gerai Batavia Air

Kabar6-Puluhan penumpang pesawat Batavia Air mendesak pihak maskapai untuk segera bertanggungjawab dengan mengganti tiket yang terlanjur dibeli penumpang.

Bahkan, penumpang mengancam bertindak anarkis bila pihak maskapai tetap bersikukuh menunjukkan sikap tidak profesional dengan menipu penumpang.

“Terlepas perusahaan ini bangkrut atau tidak, yang pasti mereka telah menjual tiket, dan tiket itu sudah kami beli. Sekarang kami hanya menuntut hak, kembalikan uang tiket kami atau terbangkan kami dengan pesawat lain,” ujar Edwin, salah seorang penumpang Batavia Air di Terminal 1c Bandara Soetta, Kamis (31/1/2013).

Pantauan kabar6.com, sejumlah penumpang yang bertahan di depan gerai Batavia Air bahkan mulai berlaku anarkis, dengan berteriak-teriak kesal sambil mengancam akan membakar gerai maskapai tersebut.

Sikap penumpang yang mulai tidak terkendali itu tak urung membuat pihak kepolisian setempat waspada. BAhkan, saat ini sejumlah personil kepolisian telah disiagakan di depan gerai BAtavia Air guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Bahkan, Kapolres Bandara Soetta, Kombes CH Patoppoi yang datang langsung ke lokasi sempat menghimbau penumpang maskapai Batavia Air agar tidak bertindak anarkis.

“Ya, kita hadir untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan,” ujar Kapolres.(Ali)

 




Terlantar di Bandara Soetta, Penumpang Batavia Air Mulai Kesal

Kabar6-Puluhan penumpang Maskapai Batavia Air yang terlantar di terminal 1 C Bandara Internasional Soekarno Hatta (Bandara Soetta) mulai kesal.

Pasalnya, sejak Rabu (30/1/2013) hingga Kamis (31/1/2013) sore ini, pihak maskapai dianggap masih belum menunjukkan tanggungjawabnya terhadap para penumpang.

“Pemerintah harus memenjarakan pemilik maskapai ini. Karena, sampai saat ini mereka tidak mau bertanggungjawab dengan penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket,” ujar Edwin, salah seorang penumpang Batavia Air tujuan Padang.

Akibat ulah maskapai tersebut, Edwin mengaku harus menderita kerugian materi dan waktu. Pasalnya, selain berjam-jam terlantart di Bandara Soetta, dia juga terpaksa harus membeli tiket pesawat lain untuk sebagai pengganti.

“Memang ada pemberitahuan terkait kondisi Batavia Air saat ini. Tapi, nomor telpon pihak kurator yang dipampangkan di depan gerai Batavia Air ternyata tidak bisa dihubungi,” keluh Edwin.

Ya, terlantarnya penumpang Batavia Air sedianya sudah terjadi sejak Rabu (30/1/2013) petang. Puluhan penumpang yang tidak mengetahui perihal pailitnya perusahaan itu, bahkan harus terlantar menunggu di depan gerai Batavia Air hingga malam hari.

Pengamatan kabar6.com di Terminal 1C Bandara Soetta, hingga sore ini puluhan penumpang Batavia Air juga masih tetap berkumpul menunggu kabar keberangkatan dari pihak maskapai.

Sedianya, Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat memutuskan PT Metro Batavia (Batavia Airlines) pailit, Rabu (30/1/2013). Perseroan itu dinilai berutang dan tidak dapat membayarkan utang tersebut sampai masa yang telah ditentukan.

PT Metro Batavia memiliki utang kepada perusahaan International Lease Finance Corporation (ILFC) sebesar 4,688 juta dolar AS. Utang tersebut tidak dapat dibayarkan oleh Batavia Air hingga batas waktu 13 Desember 2012 lalu.(ali/tom migran)




3 Penerima Paket Sabu Asal Kenya Diringkus Petugas Bea & Cukai BSH

Kabar6-Komplotan penerima paket narkotika jenis sabu selundupan asal Nalrobi, Kenya, digerebek petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta) di kawasan Bintara, Bekasi.

Tiga dari 7 orang penerima paket haram tersebut, berhasil diamankan petugas. Ketiganya pelaku itu terdiri dari 1 pria berinisial D dan 2 wanita berinisial N dan Y.

Ketiganya kini masih diperiksa intensif oleh petugas BEa dan Cukai Bandara Soetta sebelum nantinya akan diserahkan kepada penyidik Badan NArkotika Nasional (BNN) guna pengusutan lebih lanjut.

Kepala Bea Cukai Bandaraq Soetta, Okto Arianto mengatakan, penangkapan terhadap ketiga tersangka itu berawal dari kecurigaan petugas terhadap sebuah paket barang dari Nalrobi, Kenya, yang dikirim melalui sebuah perusahaan jasa titipan barang.

“Setelah kami periksa, ternyata paket yang dikemas dalam bungkusan kopi dan 2 set souvenir calabash itu berisi 301 gram sabu-sabu dengan estimasi rupiah mencapai sekitar 400 jutaan,” ujar Okto Arianto, Kamis (31/1/2013).

Selanjutnya petugas langsung bergerak ke alamat penerima barang di kawasan Bintara bekasi. Hasilnya, komplotan penerima paket haram itupun berhasil diringkus.(ali)