1

Antisipasi Penumpang Anarkis, Polisi Jaga Gerai Batavia Air

Kabar6-Puluhan penumpang pesawat Batavia Air mendesak pihak maskapai untuk segera bertanggungjawab dengan mengganti tiket yang terlanjur dibeli penumpang.

Bahkan, penumpang mengancam bertindak anarkis bila pihak maskapai tetap bersikukuh menunjukkan sikap tidak profesional dengan menipu penumpang.

“Terlepas perusahaan ini bangkrut atau tidak, yang pasti mereka telah menjual tiket, dan tiket itu sudah kami beli. Sekarang kami hanya menuntut hak, kembalikan uang tiket kami atau terbangkan kami dengan pesawat lain,” ujar Edwin, salah seorang penumpang Batavia Air di Terminal 1c Bandara Soetta, Kamis (31/1/2013).

Pantauan kabar6.com, sejumlah penumpang yang bertahan di depan gerai Batavia Air bahkan mulai berlaku anarkis, dengan berteriak-teriak kesal sambil mengancam akan membakar gerai maskapai tersebut.

Sikap penumpang yang mulai tidak terkendali itu tak urung membuat pihak kepolisian setempat waspada. BAhkan, saat ini sejumlah personil kepolisian telah disiagakan di depan gerai BAtavia Air guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Bahkan, Kapolres Bandara Soetta, Kombes CH Patoppoi yang datang langsung ke lokasi sempat menghimbau penumpang maskapai Batavia Air agar tidak bertindak anarkis.

“Ya, kita hadir untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan,” ujar Kapolres.(Ali)

 




Terlantar di Bandara Soetta, Penumpang Batavia Air Mulai Kesal

Kabar6-Puluhan penumpang Maskapai Batavia Air yang terlantar di terminal 1 C Bandara Internasional Soekarno Hatta (Bandara Soetta) mulai kesal.

Pasalnya, sejak Rabu (30/1/2013) hingga Kamis (31/1/2013) sore ini, pihak maskapai dianggap masih belum menunjukkan tanggungjawabnya terhadap para penumpang.

“Pemerintah harus memenjarakan pemilik maskapai ini. Karena, sampai saat ini mereka tidak mau bertanggungjawab dengan penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket,” ujar Edwin, salah seorang penumpang Batavia Air tujuan Padang.

Akibat ulah maskapai tersebut, Edwin mengaku harus menderita kerugian materi dan waktu. Pasalnya, selain berjam-jam terlantart di Bandara Soetta, dia juga terpaksa harus membeli tiket pesawat lain untuk sebagai pengganti.

“Memang ada pemberitahuan terkait kondisi Batavia Air saat ini. Tapi, nomor telpon pihak kurator yang dipampangkan di depan gerai Batavia Air ternyata tidak bisa dihubungi,” keluh Edwin.

Ya, terlantarnya penumpang Batavia Air sedianya sudah terjadi sejak Rabu (30/1/2013) petang. Puluhan penumpang yang tidak mengetahui perihal pailitnya perusahaan itu, bahkan harus terlantar menunggu di depan gerai Batavia Air hingga malam hari.

Pengamatan kabar6.com di Terminal 1C Bandara Soetta, hingga sore ini puluhan penumpang Batavia Air juga masih tetap berkumpul menunggu kabar keberangkatan dari pihak maskapai.

Sedianya, Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat memutuskan PT Metro Batavia (Batavia Airlines) pailit, Rabu (30/1/2013). Perseroan itu dinilai berutang dan tidak dapat membayarkan utang tersebut sampai masa yang telah ditentukan.

PT Metro Batavia memiliki utang kepada perusahaan International Lease Finance Corporation (ILFC) sebesar 4,688 juta dolar AS. Utang tersebut tidak dapat dibayarkan oleh Batavia Air hingga batas waktu 13 Desember 2012 lalu.(ali/tom migran)




3 Penerima Paket Sabu Asal Kenya Diringkus Petugas Bea & Cukai BSH

Kabar6-Komplotan penerima paket narkotika jenis sabu selundupan asal Nalrobi, Kenya, digerebek petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta) di kawasan Bintara, Bekasi.

Tiga dari 7 orang penerima paket haram tersebut, berhasil diamankan petugas. Ketiganya pelaku itu terdiri dari 1 pria berinisial D dan 2 wanita berinisial N dan Y.

Ketiganya kini masih diperiksa intensif oleh petugas BEa dan Cukai Bandara Soetta sebelum nantinya akan diserahkan kepada penyidik Badan NArkotika Nasional (BNN) guna pengusutan lebih lanjut.

Kepala Bea Cukai Bandaraq Soetta, Okto Arianto mengatakan, penangkapan terhadap ketiga tersangka itu berawal dari kecurigaan petugas terhadap sebuah paket barang dari Nalrobi, Kenya, yang dikirim melalui sebuah perusahaan jasa titipan barang.

“Setelah kami periksa, ternyata paket yang dikemas dalam bungkusan kopi dan 2 set souvenir calabash itu berisi 301 gram sabu-sabu dengan estimasi rupiah mencapai sekitar 400 jutaan,” ujar Okto Arianto, Kamis (31/1/2013).

Selanjutnya petugas langsung bergerak ke alamat penerima barang di kawasan Bintara bekasi. Hasilnya, komplotan penerima paket haram itupun berhasil diringkus.(ali)




Batavia Air Bangkrut, Puluhan Penumpang Terlantar di Bandara Soetta

Kabar6-Puluhan penumpang pesawat Batavia Air terlunta-lunta di Terminal 1C Keberangkatan Domestik Bandara Internasional Soekarno Hatta (Bandara Soetta), Tangerang, Rabu (30/1/2013).

Para penumpang tersebut memilih tetap bertahan, karena tidak mengetahui kabar tentang bangkrutnya maskapai penerbangan tersebut, sebagaimana diputuskan Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat, hari ini.

“Saya membeli tiket pada jam 17.00 WIB kemarin sore. Dan, saat itu tidak ada pemberitahuan dari pihak penjual tiket, terkait tidak terbangnya Batavia Air hari ini,” ujar Jono (40), salah seorang penumpang Batavia Air di Bandara Soetta.

Sedianya, Jono bersama 13 orang keluarganya yang hendak terbang ke Pontianak, sudah tiba di Bandara Soetta sejak pukul 06.00 WIB. Dan, hingga malam ini Jono masih bertahan di Bandara Soetta guna menagih pertanggungjawaban dari pihak maskapai.

“Saya akan menuntut pertanggungjawaban dari pihak maskapai. Karena saya telah dibohongi. Selain merugi materi, saya juga telah merugi waktu,” ujar Jono kesal.

Pengamatan kabar6.com di Terminal 1C Bandara Soetta, hingga malam ini puluhan penumpang Batavia Air masih tetap berkumpul menunggu kabar keberangkatan dari pihak maskapai. Umumnya, mereka tidak tahu soal paailitnya perusahaan penerbangan itu. 

Sedianya, Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat memutuskan PT Metro Batavia (Batavia Airlines) pailit, Rabu (30/1/2013). Perseroan itu dinilai berutang dan tidak dapat membayarkan utang tersebut sampai masa yang telah ditentukan.

PT Metro Batavia memiliki utang kepada perusahaan International Lease Finance Corporation (ILFC) sebesar 4,688 juta dolar AS. Utang tersebut tidak dapat dibayarkan oleh Batavia Air hingga batas waktu 13 Desember 2012 lalu.(ali/tom migran/rol)

 




Puluhan TKI Korban TPPO Tiba di Bandara Soetta

Kabar6-Akhirnya, sebanyak 82 WNI Tenaga Kerja Indonesia yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dari Kuala Lumpur, Malaysia, tiba di Lounge TKI Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta (Bandara Soetta), Senin (28/1/2013).

Puluhan TKI tiba dengan pesawat Garuda Indonesia GA 821 ETA pukul 13.55 WIB didampingi Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno.

“Saya ucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak. Saya sangat berharap kedepan tidak akan ada lagi TKI yang menjadi korban TPPO. Selama ini memang TPPO menjadi tren, inilah yang harus kita hindari,” kata Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno.

Dikatakan Herman, harus ada penindakan tegas terhadap pelaku yang melakukan TPPO. “Kami berharap TKI dapat mengikuti semua proses yang ditentukan dengan melengkapi segala dokumen. Sehingga kami di Kedutaan dapat membantu apabila ada masalah yang terjadi,” tuturnya lagi.

Ke 82 TKI korban TPPO selanjutnya akan diserah terimakan kepada Bareskrim Polri selaku Gugus Tugas TPPO Penegakan Hukum untuk penyidikan kasusnya di Indonesia, Kementrian Sosial RI selaku gugus tugas rehabilitasi sosial untuk pemulangan kedaerah asal.(rani)

 




Paket Dicurigai Bom Gegerkan Kargo Bandara Soetta

Kabar6-Bandara Internasional Soekarno Hatta (Bandara Soetta) Tangerang kembali dihebohkan dengan benda yang dicurigai sebagai bom.

Kali ini, paket barang yang dicurigai sebagai bom ditemukan oleh Regulated Agent (RA) PT Duta Angkasa Prima di terminal kargo Bandara Soetta.

Manager Umum Kantor Cabang PT Angkasa Pura II, Yudis Tiawan mengatakan, paket diduga bom itu diketahui setelah melewati mesin pemindai X-Ray milik RA PT Duta Angkasa Prima terminal kargo Bandara Soekarno Hatta.

“Isi paket memang mirip dengan rangkaian bom. Visual di monitor menggambarkan isi paket terdiri dari 3 buah rangkaian tabung yang diikat dengan lakban dan satu sama lainnya terhubung dengan kabel,” kata Yudis, Sabtu (26/1/2013).

Menurutnya, petugas yang menemukan segera melaporakan kepada Polres Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Polisi saat ini sedang menangani temuan paket dicurigai bom.

PT Duta Angkasa Prima mencatat barang kiriman itu melalui Kantor Pos dari Tangerang dengan nomor Surat Muatan Udara (SMU) 126-05170885. Rencananya, paket akan dikirim ke Balikpapan, Kalimatan Timur dengan pesawat Garuda Airline (GA) 512.

“Kepolisian bandara sudah meminta keterangan petugas pos untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut. Saat ini, kondisi Bandara Soekarno-Hatta aman, operasional Bandara lancar dan terkendali,” kata Yudis.(rah/dani/bad)




Operator Bandara Bantah Tuduhan Security Keroyok Kompol Krisna

Kabar6-Tuduhan pengeroyokan yang dilakukan security Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta) terhadap Kompol Rishian Krisna SH, SIK, MH, Kanit I Subdit II Dit. Narkoba Polda Banten, pada Rabu (24/1/2013) lalu, dibantah tegas oleh pihak PT Angkasa Pura (AP) II, selaku operator Bandara Soetta.

Pihak pengelola Bandara Soetta mengklaim, bahwa kejadian itu merupakan insiden karena adanya kesalahpahaman antara petugas security dan Kompol Rishian Krisna yang akhirnya berujung kepada keributan.

“Kejadian itu karena ada kesalahpahaman. Tentunya, keributan pasti ada pemicunya,” kata Manager Umum Kantor Cabang PT Angkasa Pura II, Yudis Tiawan, saat dikonfirmasi, Jumat (25/1/2013).

Menurut Yudis, petugas keamanan bandara hanya menjalankan tugas mengamankan bandara dan melarang siapapun, termasuk Kompol Krishan keluar dari ruang check in bandara mengunakan jalur khusus kru. Karena, telah disediakan jalur khusus penumpang.

“Namun demikian, kami menyerahkan penanganan masalah tersebut kepada petugas Kepolisian Bandara Soetta. Dan, kami juga akan mengikuti prosedur hukum yang sedang berjalan,” kata Yudis.

Diketahui, pengeroyokan terhadap Kompol Rishian Krisna SH, SIK, MH berlangsung di Temrinal 1 A Keberangkatan Domestik Bandara Soetta, saat korban hendak bertolak dalam rangka dinas ke Makassar.

Kala itu, untuk sekedar melepas kangen korban sempat membawa masuk putrinya ke dalam terminal 1 BSH. Namun, saat hendak mengantarkan putrinya kepada sang istri yang menunggu di lobby Terminal 1 A, korban dilarang oleh petugas security.

Cek-cok mulutpun terjadi. Mungkin karena emosi, sejumlah petugas security yang bertugas dilokasi langsung mengeroyok Kompol Rishian Krisna hingga babak belur. Kejadian itupun kemudian dilaporkan ke Polres Bandara Soetta.(rah/dani/bad/tom migran)




Keroyok Kompol Rishian Krisna, 2 Security Bandara Ditahan

Kabar6-Jajaran Kepolisian Resor Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta) akhirnya menahan 2 dari 4 petugas security yang mengeroyok Kompol Rishian Krisna SH, SIK, MH, Kanit I Subdit II Dit. Narkoba Polda Banten, pada Rabu (24/1/2013) lalu.

Kedua security tersebut adalah Marzatilah (security PT Angkasa Pura II) dan Vian Harvinda, selaku security out sourching dari PT Vidya Rezeki Tama.

Sedangkan dua security PT Vidya Rezeki Tama lainnya, Hermansyah dan Zaenal MUtaqie saat ini masih ditetapkan sebagai saksi.

“Keduanya ditahan, karena dari rekaman CCTV keduanya terbukti mengeroyok korban atau melanggar pasal 170 KUHP, tentang pengeroyokan dan diancaman hukuman 5 tahun penjara,” ujar Kabag Humas Polres Bandara Soetta, Agus Tri, Jumat (25/1/2013).

Diketahui, pengeroyokan terhadap Kompol Rishian Krisna SH, SIK, MH berlangsung di Temrinal 1 A Keberangkatan Domestik Bandara Soetta, saat korban hendak bertolak dalam rangka dinas ke Makassar.

Kala itu, untuk sekedar melepas kangen korban sempat membawa masuk putrinya ke dalam terminal 1 BSH. Namun, saat hendak mengantarkan putrinya kepada sang istri yang menunggu di lobby Terminal 1 A, korban dilarang oleh petugas security.

Cek-cok mulutpun terjadi. Mungkin karena emosi, sejumlah petugas security yang bertugas dilokasi langsung mengeroyok Kompol Rishian Krisna hingga babak belur. Kejadian itupun kemudian dilaporkan ke Polres Bandara Soetta.(rah/dani/bad/tom migran)




Paket Dicurigai Bom di Kantor Pos Udara Dievakuasi ke Puslabfor

Kabar6-Jajaran Kepolisian Resor Bandara Internasional Soekarno Hatta (Bandara Soetta) akhirnya berhasil mengevakuasi dan mengamankan paket barang yang dicurigai sebagai bom ikan dari Kantor Pos Udara setempat.

Namun demikian, pihak kepolisian setempat langsung menyerahkan paket ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, tanpa berani memastikan apakah isi paket benar bom atau hanya mainan. 

“Diduga memang berisi bom ikan. Tapi, untuk pastinya kita serahkan kepada Puslabfor untuk menelitinya,” ujar Kapolres Bandara Soetta, AKBP CH Patoppoi, Jumat (25/1/2013).

Ya, sebuah paket bernomor 12200141551 yang diindikasi berisi bom ikan dan akan dikirim ke Merauke, sempat membuat heboh Kantor Pos Udara Bandara Soetta, Jumat (25/1/2013).

Dalam resi pengiriman barang tertulis, bahwa paket berisi Masin Ikan. Namun setelah diperiksa, ternyata berisi sebuah rangkaian yang diduga bom ikan, lengkap dengan tabung, kabel dan paku.

Sedianya, paket tersebut dikirim oleh Kasdiyo, dengan alamat Ketanggan Gringsing, Batang, Pekalongan dengan tujuan Ayuk di Toko Ratu tekstil, Jalan Raya Mandala, No 148, Merauke.(dani/bad/tom migran)

 




Paket Bom Ikan Hebohkan Kantor Pos Udara Bandara Soetta

Kabar6-Sebuah paket bernomor 12200141551 yang akan dikirim Merauke, membuat heboh Kantor Pos Udara Bandara Soekarno Hatta (Bandara Soetta), Jumat (25/1/2013).

Pasalnya, paket yang dalam resi pengiriman tertulis sebagai Masin Ikan itu ternyata berisi satu rangkaian bom ikan yang didalamnya terdiri dari tabung, kabel, dan paku.

Informasi yang diterima kabar6.com, keberadaan bom ikan itu diketahui oleh Sulistiono dan Adink, petugas security Regulated Agent PT DAP.

Hasil pemeriksaan X-Ray yang dilakukan petugas diketahui bahwa paket tersebut berisi bom ikan lengkap dengan rangkaiannya, terdiri dari tabung, kabel dan paku.

Mengingat paket tersebut berasal dari pelanggan Kantor Pos Udara Bandara Soetta,  maka pihak security Regulated Agent PT DAP akhirnya mengembalikan paket tersebut ke Kantor Pos Udara Bandara Soetta.

Oleh pihak Kantor Pos Udara, selanjutnya paket yang dikirim oleh Kasdiyo, di Ketanggan Gringsing, Batang Pekalongan dengan tujuan Ayuk di Toko Ratu tekstil, Jalan Raya Mandala, No 148, Merauke, dibuka untuk diperiksa.

Hasilnya, paket tersebut kiranya benar berisi bom ikan lengkap dengan rangkaiannya. Pihak kantor pos udara selanjutnya melaporlan temuan tersebut ke Polres Bandara Soetta guna pengusutan lebih lanjut.

KEpala Humas Polres Bandara Soekarno Hatta, AKP Agus Tri membenarkan adanya laporan atas paket tersebut. Saat ini, pihaknya masih menyelidiki apakah paket tersebut benar bom ikan atau bukan.(dani/bad/tom migran)